Modul ini membahas struktur atom dan sistem periodik unsur. Terdapat penjelasan mengenai perkembangan teori atom dari Dalton, Thomson, Rutherford hingga Bohr beserta partikel-partikel penyusunnya seperti elektron dan proton. Modul ini juga menjelaskan konsep nomor atom, isotop, dan konfigurasi elektron serta perkembangan pengelompokan unsur dan sistem periodik.
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
File ini berisi modul tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, materi kimia kelas X SMA/MA. Silahkan dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitdasi anto
File ini berisi modul tentang larutan elektrolit dan non elektrolit, materi kimia kelas X SMA/MA. Silahkan dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan, demi kemajuan pendidikan di Indonesia
Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur AtomDiva Pendidikan
Download Modul Ajar Kimia XI Pertemuan ke-1 Struktur Atom
Model Pembelajaran Struktur Atom dengan Mix Method Luring dan Daring:
1. Model Pembelajaran Flipped Classroom
Model ini memanfaatkan kombinasi pembelajaran luring dan daring. Sebelum pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapatkan akses pada materi pembelajaran Struktur Atom secara daring, baik melalui video pembelajaran, bahan ajar atau modul. Setelah mempelajari materi tersebut, peserta didik akan diminta untuk memahami materi dan menyelesaikan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, saat pertemuan tatap muka, peserta didik akan mendapat kesempatan untuk mengklarifikasi dan memperdalam pemahaman mereka dengan bimbingan dari guru dan berbagai kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif seperti diskusi, percobaan dan simulasi.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Model pembelajaran ini memadukan pembelajaran daring dan luring dengan menekankan pada pembelajaran berbasis proyek. Peserta didik diberi tugas untuk merancang suatu proyek yang berkaitan dengan Struktur Atom, seperti merancang model atom, membuat animasi tentang interaksi partikel subatomik, atau melakukan percobaan sederhana terkait dengan muatan dan massa partikel subatomik. Proyek-proyek ini kemudian akan disajikan oleh peserta didik melalui platform daring, seperti presentasi video atau forum diskusi daring. Selanjutnya, pada pertemuan tatap muka, peserta didik dapat menunjukkan proyeknya secara langsung dan melakukan diskusi dan refleksi bersama dengan guru dan teman-temannya.
3. Model Pembelajaran Kolaboratif
Model pembelajaran kolaboratif ini memadukan pembelajaran luring dan daring dengan fokus pada pembelajaran dalam kelompok. Peserta didik akan dikelompokkan dan diberikan tugas untuk membahas materi Struktur Atom secara daring. Setelah itu, mereka akan berkumpul pada pertemuan tatap muka untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka secara bersama-sama. Selama pertemuan, peserta didik akan diminta untuk membahas dan memperdalam pemahaman mereka, mengerjakan tugas kelompok, dan memberikan presentasi hasil pembahasan mereka. Model pembelajaran kolaboratif dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan sosial dan belajar bersama-sama dengan teman-temannya.
Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut, peserta didik dapat memahami materi Struktur Atom dengan lebih baik dan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, baik pada pembelajaran luring maupun daring.
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
Berisi :
1. pengertian ilmu kimia
2. hakekat ilmu kimia
3. materi dan klasifikasinya : sanyawa, unsur, partikel - partikel materi
4. atom, molekul, ion
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKMdasi anto
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA
berisi soal-soal bab redoks dan elektrokimia yang meliputi: cara menyetarakan persamaan reaksi redoks, sel volta, sel elektrolisis dan hukum Faraday. Soal-soal juga disusun dengan model AKM. Kimia kelas 12
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKMdasi anto
SOAL PTS GASAL KIMIA KELAS X SMA/MA Model AKM
berisi soal-soal bab berkenalan dengan kimia (metode ilmiah), simbol atom, konfigurasi elektron, bilangan kuantum, elektron valensi, menentukan letak unsur di golongan dan periode, notasi ion, isotop, isobar, isoton dan isoelektron,
Berisi :
1. pengertian ilmu kimia
2. hakekat ilmu kimia
3. materi dan klasifikasinya : sanyawa, unsur, partikel - partikel materi
4. atom, molekul, ion
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA Model Soal AKMdasi anto
Persiapan PTS Gasal Kimia Kelas XII IPA SMA/MA
berisi soal-soal bab redoks dan elektrokimia yang meliputi: cara menyetarakan persamaan reaksi redoks, sel volta, sel elektrolisis dan hukum Faraday. Soal-soal juga disusun dengan model AKM. Kimia kelas 12
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
Lembar Kerja Peserta Didik berbasis Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir Skripsi. LKPD dipublikasikan agar dapat diketahui, digunakan, dan dimanfaatkan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menafaatkan unsur logam dan nonlogam untuk keperluan transportasi, industri, dan bangunan. Penggunaan logam dan nonlogam makin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan industri.
Dari 109 unsur yang telah di temukan, ada 92 unsur yang terdapat di alam dan 70 unsur diantaranya adalah logam. Hanya sebagian saja dari logam – logam ini yang dimanfaatkan oleh manusia secara meluas. Alam Indonesia kaya akan bijih logam yang ada dalam perut bumi Indonesia. Untuk itu, anda harus mengetahui ilmu dan teknologi untuk mengolahnya.
Logam di alam pada umumnya terdapat dalam bentuk senyawa, bukan unsur bebas. Senyawa logam terdapat dalam berbagai batuan dalam kerak bumi. Batuan yang mengandung senyawa logam dalam kadar tinggi disebut Bijih. Senyawa logam yang dikandung bijih disebut mineral.
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang unsur non-logam nitrogen. Nitrogen adalah salah satu unsur golongan V A yang merupakan unsur nonlogam dan gas yang paling banyak di atmosfer bumi. Nitrogen terdapat dalam bentuk unsur bebas di udara (78% volume), sebagai ammonia yang berasal dari senyawa – senyawa nitrogen, serta dalam beberapa mineral, seperti kalium nitrat. Nitrogen merupakan unsur yang relatif stabil, tetapi membentuk isotop – isotop yang 4 diantaranya bersifat radioaktif.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. MODUL PEMBELAJARAN KIMIA
STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
Tugas ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kapita Selekta
Dosen pengampu : Dewi Syafriani, S.Pd.,M.Pd.
DISUSUN OLEH :
1. DINDA MAISYARAH (4171131010)
2. DEVITA SURI AIRINA (4171131009)
3. LINDA ROSITA (4173131020)
4. AGRIELSA ALPHASATI SINAGA (4173331002)
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS : KIMIA DIK B 2017
JURUSAN : KIMIA
PROGRAM : S-1 PENDIDIDKAN KIMIA
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
2. DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi.......................................................................................................... 1
B. Prasyarat.......................................................................................................... 1
C. Tujuan Akhir................................................................................................... 1
BAB II PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa.................................................................................... 3
B. Kegiatan Belajar.............................................................................................. 4
1. Kegiatan Belajar 1.............................................................................. 4
a. Tujuan Kegiatan Belajar ......................................................... 4
b. Uraian Materi.......................................................................... 4
c. Aplikasi dan Penerapan........................................................... 12
d. Soal Latihan............................................................................. 13
2. Kegiatan Belajar 2.............................................................................. 18
a. Tujuan Kegiatan Belajar ......................................................... 19
b. Uraian Materi.......................................................................... 19
c. Aplikasi dan Penerapan........................................................... 23
d. Soal Latihan............................................................................. 24
3. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah
dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas Projek berupa modul ini, tak lupa pula
shalawat bertangkaikan salam kami hadiahkan kepada putra Abdullah buah hati Aminah ialah
Nabi besar kita Muhammad SAW, yang selalu kita harapkan syafaatnya di hari kelak, dan
semoga kita menjadi salah satu orang yang mendapatkannya kelak. Amin.
Modul ini disusun sedemikian, sehingga diharapkan para pemakai dapat dengan mudah
menggunakan. Beberapa gambar dan contoh sengaja diberikan agar para siswa Sekolah
Menengah Atas dapat memahami isinya.
Dalam modul ini akan dipelajari perkembangan teori atom yang diajukan oleh para ahli
dan membandingkan teori-teori tersebut serta sejarah perkembangan sistem periodik unsur dan
sifat-sifat unsur. Dengan mempelajari materi tersebut diharapkan para siswa dapat memiliki
modal untuk dapat mempelajari materi selanjutnya.
Kami menyadari bahwa dalam proses penyelesaian modul ini tidak terlepas dari peran
dan sumbangsih pemikiran serta intervensi dari banyak pihak. Karena itu dalam kesempatan
ini, kami ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan makalah ini yang tidak dapat kami
sebutkan satu per satu.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini bermanfaat. Amin.
Medan, 28 November 2018
TIM PENYUSUN
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Anda akan mempelajari beberapa teori atom dan perkembangan
sistem periodik unsur. Seperti kita ketahui bahwa semua benda di alam ini tentunya
dibentuk dari partikel-partikel yang amat kecil yang disebut atom. Pada perkembangannya
ternyata atom bukanlah partikel yang paling kecil sebagai pembentuk suatu benda atau
senyawa, akan tetapi atom terbentuk dari partikel-partikel dasar yang lebih kecil lagi.
Dalam modul ini pula Anda akan dapat membandingkan beberapa pendapat para ahli
tentang struktur atom.
Dari sekian banyak unsur yang ada, tentu orang akan mengalami kesulitan bila
mempelajari sifat-sifat unsur tersebut. Untuk memudahkan, maka beberapa ahli
mengelompokkan unsur-unsur tersebut. Pertama-tama dilakukan pengelompokan secara
sederhana yaitu berdasarkan sifat kelogaman, selanjutnya pengelompokan berdasarkan
kenaikan massa atomnya. Pengelompokan tersebut ternyata terdapat banyak kelemahan,
akhirnya pengelompokan unsur-unsur dilakukan berdasarkan kenaikan nomor atom.
Pengelompokan ini merupakan suatu kemajuan yang pesat, karena dapat mengkaitkan
dengan sifat kimia, sifat fisika, dan massa unsur sekalipun masih terdapat sedikit
kelemahan.
B. Prasyarat
Sebelum Anda mempelajari modul ini dengan materi struktur atom dan sistem periodik
ini, Anda harus telah mampu memahami partikel-partikel materi serta lambang unsur.
C. Tujuan Akhir
Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan model atom Dalton
2. Menjelaskan model atom JJ.Thomson
3. Menjelaskan model atom Rutherford.
4. Menjelaskan model atom Niels Bohr.
5. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom.
6. Menjelaskan nomor atom dan nomor massa.
5. 7. Mendeskripsikan isotop, isoton, dan isobar
8. Mendeskripsikan konfigurasi elektron.
9. Menjelaskan perkembangan dasar pengelompokan unsur-unsur.
10. Menganalisis sistem periodik pendek (Mendeleyev) dan menemukan kelemahannya.
11. Menjelaskan arti golongan, nama khusus beberapa golongan dan periode.
12. Menghubungkan konfigurasi elektron dengan pengelompokan unsur-unsur pada sistem
periodik unsur.
13. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi).
6. BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR SISWA
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas / Semester : X / 1
I. Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik
unsur, dan ikatan kimia
II. Kompetensi Dasar : 1.1. Memahami struktur atom berdasarkan teori atom
Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat
periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari
keteraturannya, melalui pemahaman konfigurasi elektron.
III. Materi Pokok : Struktur Atom
IV. Sub Materi Pokok : 1. Sejarah Perkembangan Teori Atom
2. Partikel Dasar Penyusun Atom
3. Isotop, Isoton dan Isobar
4. Nomor Atom dan Nomor Massa
5. Konfigurasi Elektron
6. Pengelompokan unsur-unsur.
7. Sistem periodik unsur
8. Golongan dan periode.
9. Sifat keperiodikan unsur
V. Indikator hasil belajar :
1. Menjelaskan perkembangan teori atom
2. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom.
3. Menjelaskan nomor atom dan nomor massa.
7. 4. Mendeskripsikan isotop, isoton, dan isobar
5. Mendeskripsikan konfigurasi elektron.
6. Menjelaskan perkembangan dasar pengelompokan unsur-unsur.
7. Mendeskripsikan golongan dan periode.
8. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas
elektron, keelektronegatifan, dan energi ionisasi).
B. KEGIATAN BELAJAR
1. Kegiatan belajar 1
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 1
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1, diharapkan Anda mampu:
1. Menjelaskan model atom Dalton
2. Menjelaskan model atom JJ.Thomson
3. Menjelaskan model atom Rutherford.
4. Menjelaskan model atom Niels Bohr.
5. Mendeskripsikan partikel dasar penyusun atom.
6. Menjelaskan nomor atom dan nomor massa.
7. Mendeskripsikan isotop, isoton, dan isobar
8. Mendeskripsikan konfigurasi elektron.
b. Uraian materi 1
TEORI ATOM
1. Model Atom Dalton
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang atom berdasarkan hukum kekekalan
massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap (Proust).
Gambar 1. John Dalton
8. Pada tahun 1803 John Dalton mengajukan pendapatnya tentang atom, yaitu :
1. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
2. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda
3. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat
dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
Senyawa terbentuk melalu penggabungan dua atau lebih atom yang berbeda
4. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali
dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Gambar 2. Model Atom Dalton
Teori atom Dalton tidak dapat menerangkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik.
Bagaimana mungkin suatu bola pejal dapat menghantarkan listrik, padahal listrik adalah
elektron yang bergerak. Berarti ada partikel lain yang dapat menyebabkan terjadinya daya
hantar listrik.
2. Model Atom JJ. Thomson
Kelemahan dari Dalton diperbaiki oleh JJ. Thomson, eksperimen yang dilakukannya
tabung sinar kotoda. Hasil eksperimennya menyatakan ada partikel bermuatan negatif
dalam atom yang disebut elektron.
Gambar 3. JJ. Thomson
J. J Thomson merinci model atom Dalton yang mengemukakan, bahwa di dalam atom
terdapat elektron-elektron yang tersebar secara merata dalam “bola” bermuatan positip.
9. Keadaannya mirip roti kismis. Kismis (diumpamakan sebagai elektron) tersebar dalam
seluruh bagian dari roti (diumpamakan sebagai bola bermuatan positip).
Gambar 4. Model Atom JJ. Thomson
3. Model Atom Rutherford
Eksperimen yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan
partikel alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan.
Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan negatif.
Gambar 5: Rutherford
Hipotesa dari Rutherford adalah atom yang tersusun dari inti atom dan elektron yang
mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom.
Gambar 6 : Model Atom Rutherford
Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke
dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai
pemancaran energi sehingga lama - kelamaan energi elektron akan berkurang dan
lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
4. Teori Atom Niels Bohr
10. Kelemahan dari Rutherford diperbaiki oleh Niels Bohr dengan percobaannya
menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang berbentuk garis. Hipotesis Bohr
adalah :
a. Atom terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
b. Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang.
Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap energi.
Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan energi.
Model atom Bohr sebagai berikut:
Gambar 7 : Model Atom Niels Bohr
Kelebihan atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom
berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari model atom
Bohr.
PARTIKEL DASAR PENYUSUN ATOM
1. Elektron
Pernahkah Anda memperhatikan Tabung Televisi? Tabung Televisi merupakan tabung
sinar katoda. Percobaan tabung sinar katoda pertama kali dilakukan William Crookes
(1875). Hasil eksperimennya adalah ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah
katoda menuju ke anoda yang disebut sinar katoda. George Johnstone Stoney (1891) yang
memberikan nama sinar katoda disebut “elektron”. Kelemahan dari Stoney tidak dapat
menjelaskan pengertian atom dalam suatu unsur memiliki sifat yang sama sedangkan unsur
yang berbeda akan memiliki sifat berbeda, padahal keduanya sama-sama memiliki elektron.
Antoine Henri Becquerel (1896) menentukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur
Radioaktif yang sifatnya mirip dengan elektron. Joseph John Thomson (1897) melanjutkan
11. eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam
tabung sinar katoda.
2. Proton
Jika massa elektron 0 berarti suatu partikel tidak mempunyai massa padahal partikel
materi mempunyai massa yang dapat diukur. Begitu pula kenyataan bahwa atom itu netral.
Bagaimana mungkin atom itu bersifat netral dan mempunyai, jika hanya ada elektron
saja dalam atom?
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen dari tabung gas yang memiliki katoda,
yang diberi lubang-lubang dan diberi muatan listrik.
Gambar 8 : Percobaan Goldstein untuk mempelajari partikel positif
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif
yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda.
Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang
menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatannya,
sehingga partikel ini disebut dengan proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan
muatan proton = +1.
3. Inti Atom
Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis. Jika atom terdiri
dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alpha yang ditembakkan
seharusnya tidak ada yang diteruskan/menembus lempeng sehingga muncullah istilah inti
atom.
Gambar 9 : Percobaan Rutherford, hamburan sinar alpha oleh lempeng emas
12. Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesanya bahwa atom tersusun
dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif.
Untuk mengimbanginya sehinga atom bersifat netral.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memacu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan
eksperimen penembakan partikel alpha pada inti atom berilium (Be). Ternyata dihasilkan
radiasi partikel berdaya tembus tinggi. Eksperimen ini dilanjutkan oleh James Chadwick
(1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat
netral atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut
neutron dan dilambangkan dengan .
NOMOR ATOM DAN NOMOR MASSA
1. Nomor Atom (Z)
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang diberikan lambang Z.
Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur, karena atom bersifat netral maka jumlah
proton sama dengan jumlah elektronnya. Sehingga nomor atom juga menunjukan jumlah
elektron.
Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis
agak ke bawah sebelum lambang unsur. Atom oksigen mempunyai 8 proton dan 8 elektron
sehingga nomor atomnya 8
2. Nomor Massa (A)
Seperti diuraikan sebelumnya massa elektron sangat kecil, dianggap nol. Sehingga
massa atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron.
Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur. Atom oksigen mempunyai
nomor atom 8 dan nomor massa 16, sehingga atom oksigen mengandung 8 proton dan 8
neutron.
Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah neutron
Atau
Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom
Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom dan nomor massa.
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
13. Contoh :
Hitunglah jumlah proton, elektron dan neutron dari unsur berikut:
1. 2. 3.
Jawab :
1.
Jumlah proton = 26
Jumlah elektron = 26
Jumlah neutron = 56 – 26 = 30
2.
Jumlah proton = 13
Jumlah elektron = 13
Jumlah neutron = 27 – 13 = 14
3.
Jumlah proton = 19
Jumlah elektron = 19
Jumlah neutron = 39 – 19 = 20
ISOTOP, ISOBAR, ISOTON
1. Isotop
Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang
berbeda disebut dengan isotop. Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama
karena jumlah elektronnya sama.
Contoh :
Tabel 1. Sifat Logam dan Non-logam
p = 7 p = 7 p = 7
e = 7 e = 7 e = 7
n = 6 n = 7 n = 8
14. 2. Isoton
Neutron adalah selisih antara nomor massa dengan nomor atom; maka isoton tidak
dapat terjadi untuk unsur yang sama.
3. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang sama. Adanya isotop yang
membuat adanya isobar.
Sehingga antara dan merupakan isobar.
KONFIGURASI ELEKTRON
Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap
kulit atom dapat terisi elektron maksimum , dimana n adalah kulit ke berapa
Jika n = 1 maka berisi 2 elektron
Jika n = 2 maka berisi 8 elektron
Jika n = 3 maka berisi 18 elektron
dan seterusnya
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari dekat dengan inti.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai
daya tampung kulit tersebut. Jika masih ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada
kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya
Contoh: Pengisian konfigurasi elektron .
15. c. Penerapan dan Aplikasi
i
Perhatikan gambar berikut.
Gambar tersebut menggambarkan beberapa model atom. Dapatkah anda melihat adanya
perkembangan dari model-model atom tersebut? Menurut Anda, mengapa model atom
mengalami perkembangan? Kajilah beberapa literature tentang teori yang memunculkan model
atom seperti tampak pada gambar diatas.Gali pula informasi tentang tokoh-tokoh yang berjasa
di balik penemuan teori atom tersebut.
Evaluasi 4
Berdasarkan pemahaman Anda tentang nomor atom,nomor massa dan lambing
atom,lengkapilah table berikut.
NO Nama Unsur Nomor
Atom
Nomor
Massa
Muatan Lambang
AtomProton Elektron Neutron
1 Karbon 6 12 …. …. …. ….
2 Belerang 16 …. …. …. 16 ….
3 Kalium …. 39 19 …. …. ….
4 …. …. …. …. …. …. 26Fe56
5 Kripton …. 84 …. 36 …. ….
6 …. 47 …. …. …. …. ….Ag108
Kegiatan Siswa 1 : Kajian
Literatur
16. d. Soal Latihan
Soal Objektif
1. Partikel-partikel berikut yang termasuk partikel dasar atom adalah...
a. Proton, elektron, neutron
b. Nukleon, neutron, positron
c. Proton, elektron, nucleon
d. Proton, elektron, neutron
e. Proton, neutron, nukleon
Jawaban: A
Pembahasan
Partikel dasar penyusun atom adalah proton, elektron dan neutron
2. Suatu spesi memiliki 25 proton, 30 neutron dan 25 elektron. Nomor atom dan nomor
massa spesi tersebut berturut-turut adalah....
a. 25 dan 30 d. 50 dan 30
b. 25 dan 55 e. 30 dan 50
c. 30 dan 25
Kegiatan Siswa 8:
Berkarya1. Sediakan kertas karton putih berukuran 8cm x 12cm.
2. Ingatlah nomor absen Anda. Nomor absen tersebut akan menjadi nomor atom dari unsur
yang akan Anda buat lambangnya.
3. Carilah informasi tentang nama unsur,lambing unsur,dan nomor massa dari nomor atom
tersebut.
4. Tuliskan lambing atom,nomor massa,dan nomor atom dari unsur Anda dengan format
sebagai berikut.
5. Tentukan jumlah proton,neutron,dan electron berdasarkan lambang atom tersebut.
6. Presentasikan hasil karya Anda didepan kelas.
X = lambang unsur
A = nomor massa
Z = nomor atomZXA
17. Jawaban: B
Pembahasan
Jumlah proton = nomor atom = 25
Nomor massa = p + n = 25 + 30 = 55
3. Atom klor disimbolkan dengan 17Cl35. Tentukan jumlah proton, elektron dan neutron
dari atom klor...
a. 17, 17 dan 35 d. 35, 35 dan 18
b. 35, 17 dan 17 e. 18, 18 dan 17
c. 17, 17 dan 18
Jawaban: C
Pembahasan
Nomor atom = jumlah elektron = jumlah elektron (untuk atom netral)
Nomor massa = 35
p + n = 35
17 + n = 35
n = 18
maka jumlah proton, elektron dan neutron adalah 17, 17 dan 18
4. Suatu unsur disimbolkan dengan 11X24 . Jika dalam bentuk X+ berapa jumlah proton,
elektron dan neutron unsur tersebut...
a. 11, 11 dan 12 d. 11, 10 dan 12
b. 12, 10 dan 11 e. 24, 12 dan 10
c. 24, 24 dan 12
Jawaban: D
Pembahasan
Nomor Atom = jumlah proton = 11
+1 Artinya melepas 1 elektron = 11-1 = 10
Nomor massa = 23
18. p + n = 23
11 + n = 23
n =12
Maka jumlah proton, elektron dan neutron adalah 11, 10 Dan 12
5. Diantara unsur-unsur berikut, unsur manakah yang memiliki elektron valensi terbesar....
a. 5X d. 13A
b. 8Y e. 14B
c. 10Z
Jawaban: C
Pembahasan
Jumlah elektron valensi terbesar dimiliki oleh 10Z, dengan konfigurasi elektron
10Z = 2 8
6. Diketahui nomor atom beberapa spesies sebagai berikut: 6C, 12Mg, 12Mg2+,
13Al3+.
Susunlah jari-jari spesies-spesies tersebut mulai dari yang palingbesar ke yang
terkecil....
a. 6C, 12Mg, 12Mg2+,
13Al3+
b. 12Mg, 6C, 12Mg2+,, 13Al3+
c. 6C, 12Mg2+,
12Mg, 13Al3+
d. 13Al3+,
12Mg2+,
12Mg, 6C
e. 13Al3+,
12Mg2+,, 12Mg2+, 6C
Jawaban: B
Pembahasan
Jari-jari atom semakin besar seiring dengan bertambahnya nomor atom (atom netral)
atau bertambahnya jumlah elektron (ion).
Konfigurasi elektron
6C = 2 4
12Mg = 2 8 2
12Mg2+ = 2 8
19. 13Al3+ = 2 8
Jari-jari 6C > jari-jari 12Mg2+ g2+ > 13Al3+ karena Al3+ memiliki muatan inti yang lebih
besar sehingga gaya tarik terhadap elektron terluar lebih besar akibanya jari-jarinya
lebih kecil
7. Jika unsur X yang mempunyai konfigurasi electron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10, maka
unsur tersebut ....
1. mempunyai nomor atom 30
2. merupakan unsur alkali tanah
3. terdapat pada periode I
4. termasuk golongan A
Jawaban: B
Pembahasan
X : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10, maka unsur tersebut memiliki NA=30,merupakan
logam transisi dan terletak pada periode 4.
8. Ion M2+ mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6. Oleh karena itu
unsur M ...
1. dalam inti atomnya terdapat 26 proton
2. dalam sistem periodik terletak pada periode empat
3. merupakan anggota unsur-unsur transisi
4. dapat membentuk oksida dengan rumus M2O3
Jawaban: E
Pembahasan
M mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6
unsur M memiliki 26 proton, terletak pada periode ke-4, golongan VIII B dan termasuk
dalam unsur transisi.. Bilangan Oksida maksimum = +8 , sehingga M membentuk M2O3
9. Nomor atom unsur logam transisi adalah 29 dan memliki 1 elektron yang tidak
berpasangan
SEBAB
konfigurasi atom tersebut adalah 18Ar4s23d9
20. Jawaban: C
Pembahasan
29X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d9
dalam keadaan yang lebih stabil :
29X = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 3d10
pernyataan betul, karena terdapat 1 elektron bebas pada 4s1 sehinga termasuk dalam
golonga 1B. akan tetapi alasan salah karena yang lebih stabil adalah 18Ar4s13d10
10. Atom Fe (nomor atom = 26) banyaknya elektron yang tidak berpasangan adalah 4
SEBAB
Dalam atom Fe (nomor atom=26) terdapat 4 buah elektron pada orbital 3d.
Jawaban : E
Pembahasan
Konfigurasi Fe : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d6, banyaknya elektron yang tidak berpasangan
adalah 6, yaitu pada orbital d yang hanya terisi 6 elektron.
Soal Subjektif
1. Jumlah proton, elektron, dan neutron yang terdapat pada kation Ca 2+, jika diketahui
nomor atom dan nomor massanya adalah 20 dan 40.
Jawab:
Proton= 20
Electron = 20-2 = 18
Neutron = 40- 20 = 20
1. Dengan memperhatikan kestabilan konfigurasi penuh dan setengah penuh tulislah
konfigurasi elektron dari unsure yang mempunyai nomor atom 42 dan 47?
Jawab:
Konfigurasi setengah penuh
42MO = (Kr) 5S2 4d4
= (Kr) 5S2 4d5
Konfigurasi penuh
21. 47Ag = (Kr) 5S2 4d9
= (Kr) 5S2 4d10
2. Tentukan letak unsure dengan susunan elektron sebagai berikut dalam system priodik
7N ?
Jawab:
7N = 1S2 2S2 2P3
Periode = 2
Golongan = VA
3. Apakah ion Na+ isoelektron dengan F- ? jika iya, mengapa? Jika tidak mengapa?
Jawab:
Iya, karena mempunyai konfigurasi electron sama.
Ion Na+, elektron = 11-1 = 10
Ion F-, elektron = 9 + 1 = 10
Oleh karena itu konfigurasi elektronnya sama yaitu : 2 8
4. Data keeletronegatifan beberapa unsur sebagai berikut :
Unsur Keelektronegatifan
K 2,20
L 2,55
M 3,04
N 4,00
O 0,93
Unsur yang paling elektropositif adalah …
Jawab :
Unsur yang paling elektropositif cenderung mudah membentuk ion positif berarti harga
keelektronegatifan paling rendah. Jadi unsur yang paling elektropositif adalah O.
22. 2. Kegiatan belajar 2
a. Tujuan kegiatan pembelajaran 2
Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 2, diharapkan Anda mampu:
1. Menjelaskan perkembangan dasar pengelompokan unsur-unsur.
2. Menganalisis sistem periodik pendek (Mendeleyev) dan menemukan kelemahannya.
3. Menjelaskan arti golongan, nama khusus beberapa golongan dan periode.
4. Menghubungkan konfigurasi elektron dengan pengelompokan unsur-unsur pada sistem
periodik unsur.
5. Menganalisis tabel atau grafik sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, afinitas elektron,
keelektronegatifan, dan energi ionisasi).
b. Uraian Materi 2
SISTEM PERIODIK
1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya
Tabel Sistem Periodik merupakan suatu cara untuk menyusun dan mengklasifikasi
unsur-unsur, dimana unsur-unsur yang mirip sifatnya diletakkan pada kelompok yang sama.
Dengan melihat Tabel Sistem Periodik, para kimiawan dalam sekejap dapat
menginformasikan unsur-unsur mana yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan
unsur-unsur yang paling awal dan sederhana berdasarkan sifat-sifatnya adalah menjadi
kelompok logam dan non- logam.
Logam Non logam
Mempunyai kilap logam Tidak mengkilap
Dapat ditempa Tidak dapat menghantar
Dapat diulur menjadi kawat Panas atau listrik
Mengahantar panas dan listrik Pada ummnya berupa
Pada umumnya berupa padatan Gas atau cairan
Tabel 2. Sifat Logam dan Non-logam
Johann W. Dobereiner (1817) adalah orang pertama yang menemukan adanya
hubungan antara sifat unsur dan massa atom relatifnya. Temuan Dobereiner adalah:
a. Jika tiga unsur yang sama sifatnya disusun secara berurutan menurut bertambahnya
massa atom relatifnya, maka:
23. b. Massa atom relatif unsur yang kedua merupakan rata-rata massa atom relatif unsur
pertama dan ketiga.
c. Sifat lain unsur yang kedua menunjukkan sifat antara yang pertama dan ketiga.
John Newlands (1865) menemukan hubungan lain antara sifat unsur dengan massa
atom relatif, sesuai dengan hukum yang disebutnya “hukum oktaf”. Ia menyusun unsur-
unsur ke dalam kelompok tujuh unsur dan setiap unsur kedelapan mempunyai sifat yang
mirip dengan unsur pertama, unsur kesembilan mirip dengan unsur kedua, dan seterusnya.
Begeyer de Chancourtois, adalah orang pertama yang berhasil memperoleh suatu
penyusunan unsur secara periodik berdasarkan fakta bahwa jika unsur-unsur disusun
menurut penurunan massa atom, diperoleh secara periodik unsur yang sifatnya mirip.
2. Sistem Periodik Pendek
Julius Lothar Meyer (1870 dari Jerman) menemukan hubungan yang lebih jelas antara
sifat unsur dan massa atom relatif. Ia menemukan keperiodikan sifat unsur-unsur, jika
unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatif. Dalam mempelajari
keperiodikan unsur-unsur ia lebih menekankan pada sifat-sifat fisika.
Meyer membuat grafik dengan mengalurkan volume atom unsur terhadap massa atom
relatif. Volume atom unsur diperoleh dengan cara membagi massa atom relatif dengan
kerapatan unsur.
Di Rusia Mendeleyev (1869) juga menyusun satu daftar seperti yang dilakukan Meyer
yang terdiri dari 65 unsur. Mendeleyev mengungkapkan suatu hukum periodik yang
berbunyi: “Sifat unsur-unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya”.
Tabel Sistem Periodik Mendeleyev yang telah disempurnakan (1871) terdiri atas golongan
(lajur tegak) dan periode (deret mendatar).
Keuntungan Tabel Periodik Mendeleyev dalam memahami sifat unsur ialah:
a. Sifat kimia dan sifat fisika unsur dalam satu golongan berubah secara teratur.
b. Dapat meramal sifat unsur yang belum diketemukan, yang akan mengisi tempat kosong
dalam daftar. Tabel ini tidak mengalami perubahan setelah penemuan unsur-unsur gas
mulia.
3. Golongan, Periode, dan Konfigurasi Elektron dalam Sistem Periodik Panjang
Unsur-unsur yang terletak pada lajur tegak disebut golongan. Golongan-golongan
diberi nomor I, II, III, dan seterusnya. Misalnya Golongan II terdiri dari unsur-unsur
berilium, magnesium, dan kalsium. Unsur-unsur dalam deret mendatar disebut periode.
Misalnya, delapan unsur-unsur mulai natrium sampai argon terletak dalam periode.
24. Dalam setiap golongan, banyaknya elektron pada kulit terluar setiap unsur selalu sama
sesuai nomor golongannya. Misalnya, fluor dan klor keduanya merupakan unsur-unsur
yang terletak pada golongan VII, maka kedua unsur tersebut memiliki 7 elektron pada kulit
terluarnya.
Nomor golongan = jumlah elektron valensi
Nomor periode = jumlah kulit
Unsur-unsur utama yang terdiri dari delapan golongan dikenal dengan nama-nama tertentu
sebagai berikut :
Golongan Nama Golongan Elektron Valensi
IA Golongan Alkali 1
IIA Golongan Alkali Tanah 2
IIIA Golongan Boron 3
IVA Golongan Karbon 4
VA Golongan Nitrogen 5
VIA Golongan Oksigen 6
VIIA Golongan Halogen 7
VIIIA Golongan Gas Mulia 8
Tabel 3. Nama Golongan Unsur Utama
4. Sifat Keperiodikan Unsur
Yang dimaksud dengan sifat-sifat periodik ialah bahwa ada hubungan antara sifat-sifat
suatu unsur dengan letaknya pada Tabel Sistem Periodik. Sifat-sifat ini berubah dan
berulang secara periodik, sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
a. Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom sampai ke elektron pada kulit terluar. Dikenal
pula jari-jari ion positif dan jari-jari ion negatif.
Untuk unsur-unsur segolongan: Jari-jari atom makin ke bawah makin besar. Karena
jumlah kulit yang dimiliki atom semakin banyak, maka kulit terluar semakin jauh dari inti
atom.
Untuk unsur-unsur seperiode: Jari-jari atom semakin pendek dari kiri ke kanan.
Sekalipun jumlah kulitnya sama, tetapi banyaknya proton bertambah sehingga elektron-
elektron terluar tertarik lebih dekat ke arah inti.
b. Energi ionisasi
25. Energi minimum yang diperlukan ini disebut energi ionisasi pertama. Energi ionisasi
kedua, berarti energi minimum yang diperlukan untuk melepas elektron kedua dari suatu
ion yang bermuatan +1. Secara umum disimpulkan, bahwa:
Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar atom itu melepaskan elektron terluarnya.
Jadi semakin stabil atom tersebut.
Energi ionisasi unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah berkurang dan
dalam satu periode dari kiri ke kanan bertambah besar.
c. Afinitas Elektron
Jika suatu atom dalam wujud gas menerima elektron, maka dilepaskan energi. Energi
yang dilepas ini disebut afinitas elektron.
Masih banyak atom-atom yang belum diketahui harga afinitas elektronnya, karena
penentuan harga afinitas elektron secara langsung sulit dilakukan. Secara umum
disimpulkan, bahwa Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah
unsur tersebut membentuk ion negatif.
X (g) + e X- (g)
Unsur-unsur yang mudah membentuk ion negatif disebut unsur yang elektronegatif.
Harga afinitas elektron kurang menunjukkan sifat keperiodikan, sehingga sering digunakan
skala keelektronegatifan.
Akan tetapi secara umum dapat disimpulkan, bahwa: Afinitas elektron unsur-unsur
dalam satu golongan dari atas ke bawah berkurang dan dalam satu periode dari kiri ke
kanan bertambah
d. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan ukuran kemampuan suatu atom untuk menarik elektron
dalam ikatannya. Besarnya harga keelektronegatifan bersifat relatif antara suatu atom
dengan atom lain. Linus Pauling (1932) memberi harga tertinggi pada fluor (4) karena
paling mudah membentuk ion negatif. Beberapa harga keelektronegatifan unsur-unsur
utama:
H
2. 10
Li Be B C N O F
1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0
Na Mg Al Si P S Cl
0,9 1,2 1,5 1,8 2,1 2,5 3,0
26. K Ca Ga Ge As Se Br
0,8 1,0 1,6 1,8 2,0 2,4 2,8
Rb Sr In Sn Sb Te I
0,8 1,0 1,7 1,8 1,9 2,1 2,5
Cs Ba Tl Pb Bi Po At
0,7 0,9 1,8 1,8 1,9 2,0 2,2
Fr Ra
0,7 0,9
Tabel 4. Harga Keelektronegatifan Beberapa Unsur Utama
Dalam sistem periodik dapat disimpulkan: Unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke
bawah harga keelektronegatifannya berkurang.Unsur-unsur dalam satu periode dari kiri
ke kanan harga keelektronegatifannya semakin besar.
e. Sifat kelogaman
Unsur-unsur dalam sistem periodik juga dikelompokkan menjadi logam dan non-logam.
Batas antara logam dan non-logam tidak begitu jelas karena ada beberapa unsur yang dapat
memilik sifat logam maupun non-logam, unsur-unsur ini termasuk kelompok semi logam
atau metalloid. Unsur-unsur metaloid terletak pada batas garis tangga diagonal, yaitu B, Si,
Ge, As, Sb, dan Te. Sebelah kiri batas garis diletakkan unsur-unsur logam, sedang unsur-
unsur logam terletak di sebelah kanan.
Berdasarkan energi ionisasi, afinitas elektron dan kelektronegatifan, maka sifat
kelogaman dalam sistem periodik dapat disimpulkan sebagai berikut.
Dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat logam bertambah. Dalam satu periode
dari kiri ke kanan sifat logam berkurang.
c. Penerapan dan Aplikasi
Kegiatan Siswa 2 : Penguatan
Konsep
Tuliskan kemiripan sifat dari tiga unsur yang termasuk triad Dobereiner berikut:
- Kalsium,stronsium,dan barium
- Klorin,bromin,dan iodin
Anda dapat mencari informasi dari buku referensi,internet,atau sumber lainnya.
27. Kegiatan Siswa 3: Berpikir Kritis
Berdasarkan pemahaman Anda,buktikan bahwa litium (Li),natrium (Na),dan
kalium (K) merupakan suatu triad Dobereiner!
Kegiatan Siswa 7: Penguatan
Konsep
Carilah informasi tentang penamaan unsur-unsur dengan nomor 10,111,dan 112.
Apa yang menjadi dasar penamaan unsur-unsur tersebut sebagai
Darmstadtium,Roentgenium,dan Copernicium?
Kegiatan Siswa 12: Penguatan Konsep
Jelaskan hubungan Antara konfigurasi electron dengan sistem periodic unsur.
Selanjutnya, susun konfigurasi electron atom unsur K (nomor atom 19) dan Cu (nomor
atom 29) dan tentukan letak kedua unsur tersebut dalam table periodik.
Kegiatan Siswa 15: Penguatan
Konsep
Berdasarkan analisis Anda terhadap Gambar 3.19 bagaimanakah hubungan Antara nomor atom dengan
energy ionisasi? Tuliskan kecenderungan energy ionisasi unsur-unsur dalam satu golongan dan periode
pada gambar table periodic berikut ini.
Energi ionisasi makin…
28. 5. Soal latihan
d. Soal Latihan
Soal Objektif
1. sistem periodik Mendeleyev disusun berdasarkan ….
A. massa atom
B. sifat kelogaman
C. nomor atom
D. sifat kimia
E. ikatan kimia
Jawaban: A
2. Atom oksigen mempunyai nomor atom 8 dan massa 16. Oksigen dapat
membentuk ion negatif O2-, maka konfigurasi elektron pada kulit-kulit
K,L,M,N ion tersebut adalah ….
A. 2 4
B. 2 6
C. 2 6 2
D. 2 4 2
E. 2 5 1
Jawaban: B
3. Unsur fluor dengan nomor atom 9 dalam tabel sistem periodik terdapat pada ….
A. golongan IA, periode 7
B. golongan VIIA, periode 3
C. golongan IA, periode 2
D. golongan VIIA, periode 2
E. golongan VI A,periode 2
Jawaban: D
29. 4. Unsur-unsur barium dan radium terdapat dalam golongan ….
A. Halogen
B. Alkali
C. alkali tanah
D. gas mulia
E. Transisi
Jawaban: BC
5. Manakah yang lebih panjang jari-jari atom/ion berikut?
A. 12 Mg dibandingkan 20 Ca
B. 16 S dibandingkan 17 Cl
C. 9F- dibanding 11Na+
D. 19K+ dibanding 17Cl
E. 11 Na disbanding 12Mg
Jawaban: B
6. Semakin besar harga afinitas elektron suatu atom, semakin mudah unsur
tersebut membentuk ion…
A. Negatif
B. Positif
C. Introgatif
D. Sama besar
E. Lebih kecil
Jawaban: A
7. Potensial ionisasi terbesar terdapat pada nomor..
A. 3
B. 4
C. 6
D. 10
E. 11
Jawaban: D
8. Keelektronegatifan terbesar terdapat pada unsur dengan nomor atom…
30. A. 11
B. 15
C. 17
D. 20
E. 35
Jawaban: D
9. Pasangan unsur yang terletak dalam satu periode adalah unur dengan nomor
atom…
A. 12 dan 17
B. 2 dan 3
C. 1 dan 11
D. 36 dan 37
E. 18 dan 19
Jawaban: A
10. Unsur-unsur alkali tanah dalam sistem periodik dari atas ke bawah makin sukar
melepas elektron
SEBAB
Keelektronegatifan unsur alkali tanah bertambah dari atas ke bawah
Jawaban: C
Pembahasan
Unsur-unsur alkali tanah dalam sistem periodik dari atas ke bawah memiliki
kecenderungan sifat keelektronegatifan yang semakin sehingga akan semakin
sukar melepas elektron.
Soal Subjektif
1) Konfigurasi elektron litium, fluor, dan belerang adalah:
Litium, Li 2. 1
Fluor, F 2. 7
Belerang, S 2. 8. 6
Tuliskan rumus ion dan konfigurasi elektron setiap unsur tersebut..
31. Perhatikan soal berikut untuk menjawab jawaban nomor 2-4!
Berikut disajikan Tabel Sistem Periodik sederhana. Sejumlah unsur yang ada
dilambangkan A, B, C, dan seterusnya. Gunakan lambang tadi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut!.
A
B C D
E G H
2) Unsur-unsur manakah yang merupakan
1. Segolongan dengan hidrogen
2. Seperiode dengan karbon
3) Bandingkan unsur B dan D, dalam hal apa konfigurasi elektronnya mempunyai:
1. perbedaan;
2. kesamaan.
4) Bandingkan unsur B dan E, dalam hal apa konfigurasi elektronnya mempunyai:
1. perbedaan;
2. kesamaan
5) Apakah unsur-unsur dengan nomor atom: 11, 12, 17, dan 19 termasuk golongan alkali?
Jika tidak, termasuk golongan apa dan mengapa?
Pembahasan :
1. Rumus ion dan konfigurasi elektron setiap unsur adalah :
Li+ 2; F- 2. 8; S2- 2. 8. 8
2. a. Unsur-unsur segolongan dengan hidrogen: B dan E
b. Unsur-unsur seperiode dengan karbon: B, C, dan D
3. a. berbeda konfigurasi elektron terluarnya
b. sama jumlah kulitnya
4. a. berbeda jumlah kulitnya
32. b.sama konfigurasi elektron terluarnya
5. 11X 2. 8. 1termasuk golongan alkali
12Y 2. 8. 2termasuk golongan alkali tanah
17Z 2. 8. 7termasuk golongan halogen
19A 2. 8. 8. 1 termasuk golongan alkali