SlideShare a Scribd company logo
THE TEORY OF
CONSTRAIN (TOC) :
SYNCHRONIZED
MANUFACTURING SYSTEM
Tujuan Pembelajaran
Instruksional Umum
 Pada akhir semester ini, mahasiswa dapat menjelaskan
siklus perencanaan dan pengendalian produksi serta
mampu menerapkan teknik perencanaan produksi
sesuai karakteristik sistem manufakturnya
Instruksional Khusus
 Dengan diberikannya materi tentang penjadwalan di
lingkungan manufaktur, mahasiswa diharapkan akan
memahami konsep teory of constrain di lantai pabrik
PENDAHULUAN
Sistem manajemen produksi :
 MRP II (Manufacturing Resource Planning)
 JIT (Just in Time)
 OPT (Optimized Production Technology)
Pandangan Akademik tentang
OPT
Eliyahu Goldratt, 1980
 Optimized production timetable
 Optimized production technology (OPT)
 Dealing with constraints: The theory of
constraints
 Synchronized manufacturing: seluruh
proses manufaktur bekerja bersama untuk
mencapai tujuan perusahaan
Pandangan Akademik tentang
OPT
 Vollmann

(1986)

Memandang OPT sebagai perbaikan dari MRP II
 Lundrigan

(1986)
menyatakan OPT sebagai JIT versi barat
 Swann (1986)
menyarankan OPT digunakan sebagai alat
yang dipakai bersama MRP
Pandangan Akademik tentang
OPT
OPT dapat dinyatakan dalam 2 sudut pandang :
1. OPT sebagai konsep yang terdiri dari 10
aturan
2. OPT sebagai perangkat lunak (OPT/SERVE)
TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan: the goal of a firm is to make money
Goldratt menentang tujuan perusahaan sbb. :











Menciptakan lapangan pekerjaan,
Meningkatkan penjualan,
Meningkatkan pangsa pasar,
Mengembangkan teknologi,
Membuat produk dengan kualitas tinggi

Tujuan ini tidak menjamin long-term survival
perusahaan
TUJUAN PERUSAHAAN
2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt
yaitu :


Ukuran finansial:
Net profit : selisih hasil perusahaan dengan biaya
produksi
Return on investment : keuntungan (net profit) relatif
terhadap modal invenstasi
Cash flow : aliran (input/output) keuangan tiap interval
waktu tertentu
TUJUAN PERUSAHAAN
2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt
yaitu :


Ukuran Operasional
Throughput : tingkat perolehan uang melalui penjualan
Inventory : seluruh uang yang diinvestasikan dalam
barang untuk dijual. Bahan baku, komponen dan
barang jadi.
Operating expense: seluruh uang yang dikeluarkan
sistem untuk mengubah inventory menjadi throughput
Tujuan Perusahaan
Throughput:
The rate at which the entire system generates money
through sales


All the money coming into the system
“The number of deliveries of a product or service to
customer”(Non-profit company)
The world is not interested in the storms you encountered,
but did you bring in the ship (William McFee dalam
Dettmer [1997]
Tujuan Perusahaan
•Tujuan Operasional:
Meningkatkan throughput secara serentak bersamasama dengan mengurangi inventory dan mengurangi
operating expense
•Productivity: out put per labor hour
•Productivity:
seluruh tindakan yang membawa perusahaan lebih
dekat ke tujuan
Usaha Penyeimbangan
Kapasitas
Dalam filosofi OPT,






Menyeimbangkan kapasitas merupakan keputusan
yang tidak tepat
Waktu proses yang bervariasi akan mengakibatkan
stasiun kerja hilir menganggur jika stasiun kerja
hulu memproses dengan waktu yang lebih lama
Sebaliknya, jika stasiun kerja hulu memproses
dengan waktu yang lebih cepat, akan menimbulkan
persediaan di stasiun berikutnya
Implikasi OPT
Tidak menyeimbangkan kapasitas
tetapi menyeimbangkan aliran
produksi dalam sistem
Aliran uang dalam perusahaan
DEFINISI








Capacity : Sumber daya bisa berupa waktu yang
tersedia untuk melakukan kegiatan produksi
Balanced vs. unbalanced capacities:
Kapasitas seharusnya tidak perlu dibuat seimbang,
tapi aliranlah yang harus dibuat seimbang
Bila aliran seimbang maka kapasitas tidak akan
seimbang
Bottleneck resource (BR): resource dengan kapasitas
lebih kecil dari demand
Non-bottleneck resource (NBR):resource dengan
kapasitas lebih besar dari demand
DEFINISI







Capacity-constrained resource (CCR):
resource dengan utilisasi mendekati kapasitas
dan dapat menjadi bottleneck bila terjadi
inefisiensi (tidak diatur dengan baik)
Setup time: waktu yang dihabiskan part karena
resource yang akan memproses part tersebut
sedang dilakukan set up
Process time: waktu part sedang mengalami
pemrosesan
Queue time: waktu tunggu (antri) part karena
mesin sedang sibuk mengerjakan part lain
atau mengerjakan hal lainnya
DEFINISI




Wait time: waktu tunggu part karena part lain yang
akan dirakit bersama belum ada
•Idle time: waktu tidak terpakai (unused time),
yaitu, waktu siklus dikurangi nilai penjumlahan
waktu setup, waktu proses, waktu antri dan waktu
tunggu
DEFINISI
10 Aturan Dasar OPT
1.

2.

Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas
produksi. Diasumsikan perusahaan memiliki
kapasitas tidak seimbang dengan jumlah
permintaan pasar (demand) karena keseimbangan
kapasitas menghambat pencapaian tujuan (goal)
perusahaan
Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh
potensi stasiun kerja tersebut tetapi oleh stasiun
kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya
stasiun yang mengalami bottleneck yang perlu
dijalankan dengan utilisasi 100%
10 Aturan Dasar OPT
3. Aktivitas tidak selalu sama dengan utilisasi.
Menjalankan non-bottleneck dapat mengakibatkan
bertumpuknya work in proses (buffer) dalam jumlah
yang berlebihan
4. Satu jam kehilangan bottleneck merupakan satu
jam kehilangan sistem keseluruhan
5. Satu jam penghematan pada non-bottleneck
merupakan fatamorgana
6. Bottleck mempengaruhi throughput dan inventory
10 Aturan Dasar OPT
7.Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan
Batch process
8. Batch process sebaiknya tidak tetap (variabel)
9. Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan
dengan memperhatikan semua kendala (constrain)
yang ada secara simultan
10. Jumlah optimum lokal tidak selalu sama dengan
optimum keseluruhan (total). Pengukuran
performansi dilihat sebagai satu kesatuan
berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil
produk jadi
Langkah Sistematik OPT
1.
2.

3.
4.
5.

Identifikasi constraint dalam sistem.
Tentukan cara untuk melakukan eksploitasi
constraint untuk memperbaiki performansi sistem
Subordinasi segala hal (part/resource) lain untuk
mendukung Langkah2
Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi
sistem
Bila, pada langkah sebelumnya, constraint telah
diatasi atau constraint baru muncul, kembali ke
Langkah1
Contoh
Misal diketahui proses produksi untuk membuat
produk P dan Q. Demand Produk P adalah 100 unit
dan Produk Q adalah50 unit, dengan harga jual
masing-masing adalah Rp. 90 ribu dan Rp. 100 ribu
per unit.
Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 3
jenis bahan mentah, yaitu RM1, RM2 dan RM3,
yang diproses pada 4 work center, yaitu A, B, C dan
D dengan kapasitas masing-masing 2400 menit.
Harga bahan mentah dan routings serta waktu
proses diperlihatkan pada gambar berikut
Tentukan jumlah produk P dan Q yang harus
dibuat
Solusi Contoh
Langkah 1.


Identifikasi constraint dalam sistem WC B merupakan
constraint dalam sistem, yang terlihat dari persentase
beban yang besarnya diatas 100%
Solusi contoh
 Langkah2.

Tentukan cara untuk mengeksploitasi
constraint
TOC memfokuskan pada maksimasi penggunaan
constraint resource untuk mencapai tujuan (make
money).
Mengeksploitasi WC B artinya memaksimumkan
return untuk setiap menit penggunaan WC B.
Untuk ini berarti pembuatan produk P harus
dimaksimumkan dulu sebelum membuat produk Q.
Jadi, P = 100 unit (perlu 1500 menit), dan sisa
waktu untuk pembuatan produkQ, yaitu Q = 30
(perlu 900 menit)
Solusi contoh
Solusi Contoh
 Langkah3.

Subordinasi part/resource lain
untuk mendukung Langkah2.
 Langkah4. Jalankan tindakan untuk
memperbaiki performansi sistem: setup
reduction, preventive maintenance dan
sebagainya.
Bila misal demand produk P naik dari 100
menjadi 150 unit maka produk Q dibuat
diresource lain saja
Teknik DBR
Teknik DBR
Bufer


Modul BUILDNET: untuk membangun
jaringan produk akhir berdasarkan basis
data sistem MRPII, termasuk bill of material,
routings, inventories, work centers, market
requirements



ModulSERVE: untuk menghitung load
profile dan rata-rata utilisasi untuk setiap
resource




Modul SPLIT: untuk membagi jaringan
produk menjadi2 kelompok: critical dan noncritical resources. Juga untuk
mengalokasikan buffer pada lokasi yang
tepat
Modul OPT: untuk membuat jadwal (critical
resource dijadwal lebih dahulu) termasuk
report, load profile untuk BR (atau CCR) dan
NBR serta perkiraan saat selesai

More Related Content

What's hot

Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
IkkaW
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
Syafutri Asbintari
 
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitasMenerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Yesica Adicondro
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
rumputsintetisbandun
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
Opissen Yudisyus
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
Tito Riyanto
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Abu Tholib
 
keputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risikokeputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risiko
Abu Tholib
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
DoraIsnainiPutri
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
haris fadilah
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
Diana Marlyna
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialAshari Arnan
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Bobby Prasetianto
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
ahmad fauzan
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Satya Pranata
 

What's hot (20)

Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitasMenerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
 
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi ModalBab. 13 Keputusan Investasi Modal
Bab. 13 Keputusan Investasi Modal
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptxBAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
BAB 7 Teori dan Estimasi Biaya.pptx
 
Strategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nashStrategi dominan & keseimbangan nash
Strategi dominan & keseimbangan nash
 
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrikBiaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
Keputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan RisikoKeputusan Dalam keadaan Risiko
Keputusan Dalam keadaan Risiko
 
keputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risikokeputusan dalam keadaan risiko
keputusan dalam keadaan risiko
 
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka PendekPenentuan Jadwal Jangka Pendek
Penentuan Jadwal Jangka Pendek
 
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan KapasitasManajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
Manajemen Operasional 2 - Perencanaan Kapasitas
 
Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)Contoh soal analisis biaya (2)
Contoh soal analisis biaya (2)
 
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi ManajerialContoh Soal Ekonomi Manajerial
Contoh Soal Ekonomi Manajerial
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
 
Pengukuran kerja
Pengukuran kerjaPengukuran kerja
Pengukuran kerja
 
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam OrganisasiManajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
Manajemen Operasi dan Produktivitas dalam Organisasi
 

Similar to the teory of constrain (toc)

Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse task
erofik .
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
baptistamagel
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
Ahmad Sukron
 
just in time manufacturing systems
 just in time manufacturing systems just in time manufacturing systems
just in time manufacturing systemsbisow enow
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
chienmario
 
Teori kendala
Teori kendalaTeori kendala
Teori kendala
Iffa Tabahati
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
Rewidya Astari
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
rembulan purnama
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
AdiPradnyana1
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................
IndraSN1
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
Asdar Munandar
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Fitri Ayu Kusuma Wijayanti
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
Njo Xianling
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1sijopy
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
Diery Sipayung
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
Astika Nuryani
 
Line balancing.pptx
Line balancing.pptxLine balancing.pptx
Line balancing.pptx
AhmadGhifari13
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
Hendi Afriyan
 

Similar to the teory of constrain (toc) (20)

Warehouse task
Warehouse taskWarehouse task
Warehouse task
 
Makalah jit
Makalah jitMakalah jit
Makalah jit
 
Line balancing
Line balancingLine balancing
Line balancing
 
just in time manufacturing systems
 just in time manufacturing systems just in time manufacturing systems
just in time manufacturing systems
 
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1
 
Teori kendala
Teori kendalaTeori kendala
Teori kendala
 
Laporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line BalancingLaporan modul 4 Line Balancing
Laporan modul 4 Line Balancing
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptJust in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).ppt
 
Just In Time.............................
Just In Time.............................Just In Time.............................
Just In Time.............................
 
Jit presentasi
Jit presentasiJit presentasi
Jit presentasi
 
Just in time
Just in timeJust in time
Just in time
 
Bab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen PersediaanBab. 14 Manajemen Persediaan
Bab. 14 Manajemen Persediaan
 
Tugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjoTugas pak rawidjo
Tugas pak rawidjo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
7. line balancing
7. line balancing7. line balancing
7. line balancing
 
Just In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem KanbanJust In Time dan Sistem Kanban
Just In Time dan Sistem Kanban
 
Line balancing.pptx
Line balancing.pptxLine balancing.pptx
Line balancing.pptx
 
2013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab20012013 2-01166-ti bab2001
2013 2-01166-ti bab2001
 

More from Diery Sipayung

Just In Time
Just In TimeJust In Time
Just In Time
Diery Sipayung
 
3. perkembangan terakhir konsep kualitas
3. perkembangan terakhir konsep kualitas3. perkembangan terakhir konsep kualitas
3. perkembangan terakhir konsep kualitas
Diery Sipayung
 
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
Diery Sipayung
 
Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerja
Diery Sipayung
 
Lect. 7 swts
Lect. 7 swtsLect. 7 swts
Lect. 7 swts
Diery Sipayung
 
9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja
Diery Sipayung
 
8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan
Diery Sipayung
 
6. materi p d ts
6. materi p d ts6. materi p d ts
6. materi p d ts
Diery Sipayung
 
5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja
Diery Sipayung
 
4. swts
4. swts4. swts
3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asme3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asmeDiery Sipayung
 
2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja
Diery Sipayung
 
1. pengantar apk
1. pengantar apk1. pengantar apk
1. pengantar apk
Diery Sipayung
 
Chapter 28 swts
Chapter 28 swtsChapter 28 swts
Chapter 28 swts
Diery Sipayung
 

More from Diery Sipayung (14)

Just In Time
Just In TimeJust In Time
Just In Time
 
3. perkembangan terakhir konsep kualitas
3. perkembangan terakhir konsep kualitas3. perkembangan terakhir konsep kualitas
3. perkembangan terakhir konsep kualitas
 
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitas
 
Pske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerjaPske 6 fisiologi kerja
Pske 6 fisiologi kerja
 
Lect. 7 swts
Lect. 7 swtsLect. 7 swts
Lect. 7 swts
 
9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja9.fisiologi kerja
9.fisiologi kerja
 
8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan8. sistem pengupahan
8. sistem pengupahan
 
6. materi p d ts
6. materi p d ts6. materi p d ts
6. materi p d ts
 
5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja5. metode sampling kerja
5. metode sampling kerja
 
4. swts
4. swts4. swts
4. swts
 
3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asme3. peta kerja simbol asme
3. peta kerja simbol asme
 
2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja2. sejarah penelitian kerja
2. sejarah penelitian kerja
 
1. pengantar apk
1. pengantar apk1. pengantar apk
1. pengantar apk
 
Chapter 28 swts
Chapter 28 swtsChapter 28 swts
Chapter 28 swts
 

Recently uploaded

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
opkcibungbulang
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Thahir9
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
nurfaridah271
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
OswaldusDiwaDoka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
d2spdpnd9185
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
RosidaAini3
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 

Recently uploaded (20)

PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdfAKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
AKSI NYATA PENDIDIKAN INKLUSIF_Baedlawi.pdf
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdfTugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
Tugas Refleksi Dwi Mingguan Modul 1.4.pdf
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Kimia Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdfTugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
Tugas_Rasianto-Refleksi - Pembelajaran Diferensiasi dalam PJOK.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdfRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pdf.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdfDemonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
Demonstrasi Konseptual Modul 2.1 - RPP Berdiferensiasi.pdf
 
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdfLAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS TRANSISI PAUD - SD.pdf
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 

the teory of constrain (toc)

  • 1. THE TEORY OF CONSTRAIN (TOC) : SYNCHRONIZED MANUFACTURING SYSTEM
  • 2. Tujuan Pembelajaran Instruksional Umum  Pada akhir semester ini, mahasiswa dapat menjelaskan siklus perencanaan dan pengendalian produksi serta mampu menerapkan teknik perencanaan produksi sesuai karakteristik sistem manufakturnya Instruksional Khusus  Dengan diberikannya materi tentang penjadwalan di lingkungan manufaktur, mahasiswa diharapkan akan memahami konsep teory of constrain di lantai pabrik
  • 3. PENDAHULUAN Sistem manajemen produksi :  MRP II (Manufacturing Resource Planning)  JIT (Just in Time)  OPT (Optimized Production Technology)
  • 4. Pandangan Akademik tentang OPT Eliyahu Goldratt, 1980  Optimized production timetable  Optimized production technology (OPT)  Dealing with constraints: The theory of constraints  Synchronized manufacturing: seluruh proses manufaktur bekerja bersama untuk mencapai tujuan perusahaan
  • 5. Pandangan Akademik tentang OPT  Vollmann (1986) Memandang OPT sebagai perbaikan dari MRP II  Lundrigan (1986) menyatakan OPT sebagai JIT versi barat  Swann (1986) menyarankan OPT digunakan sebagai alat yang dipakai bersama MRP
  • 6. Pandangan Akademik tentang OPT OPT dapat dinyatakan dalam 2 sudut pandang : 1. OPT sebagai konsep yang terdiri dari 10 aturan 2. OPT sebagai perangkat lunak (OPT/SERVE)
  • 7. TUJUAN PERUSAHAAN Tujuan: the goal of a firm is to make money Goldratt menentang tujuan perusahaan sbb. :         Menciptakan lapangan pekerjaan, Meningkatkan penjualan, Meningkatkan pangsa pasar, Mengembangkan teknologi, Membuat produk dengan kualitas tinggi Tujuan ini tidak menjamin long-term survival perusahaan
  • 8. TUJUAN PERUSAHAAN 2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt yaitu :  Ukuran finansial: Net profit : selisih hasil perusahaan dengan biaya produksi Return on investment : keuntungan (net profit) relatif terhadap modal invenstasi Cash flow : aliran (input/output) keuangan tiap interval waktu tertentu
  • 9. TUJUAN PERUSAHAAN 2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt yaitu :  Ukuran Operasional Throughput : tingkat perolehan uang melalui penjualan Inventory : seluruh uang yang diinvestasikan dalam barang untuk dijual. Bahan baku, komponen dan barang jadi. Operating expense: seluruh uang yang dikeluarkan sistem untuk mengubah inventory menjadi throughput
  • 10. Tujuan Perusahaan Throughput: The rate at which the entire system generates money through sales  All the money coming into the system “The number of deliveries of a product or service to customer”(Non-profit company) The world is not interested in the storms you encountered, but did you bring in the ship (William McFee dalam Dettmer [1997]
  • 11. Tujuan Perusahaan •Tujuan Operasional: Meningkatkan throughput secara serentak bersamasama dengan mengurangi inventory dan mengurangi operating expense •Productivity: out put per labor hour •Productivity: seluruh tindakan yang membawa perusahaan lebih dekat ke tujuan
  • 12. Usaha Penyeimbangan Kapasitas Dalam filosofi OPT,    Menyeimbangkan kapasitas merupakan keputusan yang tidak tepat Waktu proses yang bervariasi akan mengakibatkan stasiun kerja hilir menganggur jika stasiun kerja hulu memproses dengan waktu yang lebih lama Sebaliknya, jika stasiun kerja hulu memproses dengan waktu yang lebih cepat, akan menimbulkan persediaan di stasiun berikutnya
  • 13. Implikasi OPT Tidak menyeimbangkan kapasitas tetapi menyeimbangkan aliran produksi dalam sistem
  • 14. Aliran uang dalam perusahaan
  • 15. DEFINISI     Capacity : Sumber daya bisa berupa waktu yang tersedia untuk melakukan kegiatan produksi Balanced vs. unbalanced capacities: Kapasitas seharusnya tidak perlu dibuat seimbang, tapi aliranlah yang harus dibuat seimbang Bila aliran seimbang maka kapasitas tidak akan seimbang Bottleneck resource (BR): resource dengan kapasitas lebih kecil dari demand Non-bottleneck resource (NBR):resource dengan kapasitas lebih besar dari demand
  • 16. DEFINISI     Capacity-constrained resource (CCR): resource dengan utilisasi mendekati kapasitas dan dapat menjadi bottleneck bila terjadi inefisiensi (tidak diatur dengan baik) Setup time: waktu yang dihabiskan part karena resource yang akan memproses part tersebut sedang dilakukan set up Process time: waktu part sedang mengalami pemrosesan Queue time: waktu tunggu (antri) part karena mesin sedang sibuk mengerjakan part lain atau mengerjakan hal lainnya
  • 17. DEFINISI   Wait time: waktu tunggu part karena part lain yang akan dirakit bersama belum ada •Idle time: waktu tidak terpakai (unused time), yaitu, waktu siklus dikurangi nilai penjumlahan waktu setup, waktu proses, waktu antri dan waktu tunggu
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23. 10 Aturan Dasar OPT 1. 2. Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas produksi. Diasumsikan perusahaan memiliki kapasitas tidak seimbang dengan jumlah permintaan pasar (demand) karena keseimbangan kapasitas menghambat pencapaian tujuan (goal) perusahaan Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh potensi stasiun kerja tersebut tetapi oleh stasiun kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya stasiun yang mengalami bottleneck yang perlu dijalankan dengan utilisasi 100%
  • 24. 10 Aturan Dasar OPT 3. Aktivitas tidak selalu sama dengan utilisasi. Menjalankan non-bottleneck dapat mengakibatkan bertumpuknya work in proses (buffer) dalam jumlah yang berlebihan 4. Satu jam kehilangan bottleneck merupakan satu jam kehilangan sistem keseluruhan 5. Satu jam penghematan pada non-bottleneck merupakan fatamorgana 6. Bottleck mempengaruhi throughput dan inventory
  • 25. 10 Aturan Dasar OPT 7.Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan Batch process 8. Batch process sebaiknya tidak tetap (variabel) 9. Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan dengan memperhatikan semua kendala (constrain) yang ada secara simultan 10. Jumlah optimum lokal tidak selalu sama dengan optimum keseluruhan (total). Pengukuran performansi dilihat sebagai satu kesatuan berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil produk jadi
  • 26. Langkah Sistematik OPT 1. 2. 3. 4. 5. Identifikasi constraint dalam sistem. Tentukan cara untuk melakukan eksploitasi constraint untuk memperbaiki performansi sistem Subordinasi segala hal (part/resource) lain untuk mendukung Langkah2 Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi sistem Bila, pada langkah sebelumnya, constraint telah diatasi atau constraint baru muncul, kembali ke Langkah1
  • 27. Contoh Misal diketahui proses produksi untuk membuat produk P dan Q. Demand Produk P adalah 100 unit dan Produk Q adalah50 unit, dengan harga jual masing-masing adalah Rp. 90 ribu dan Rp. 100 ribu per unit. Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 3 jenis bahan mentah, yaitu RM1, RM2 dan RM3, yang diproses pada 4 work center, yaitu A, B, C dan D dengan kapasitas masing-masing 2400 menit. Harga bahan mentah dan routings serta waktu proses diperlihatkan pada gambar berikut
  • 28. Tentukan jumlah produk P dan Q yang harus dibuat
  • 29.
  • 30. Solusi Contoh Langkah 1.  Identifikasi constraint dalam sistem WC B merupakan constraint dalam sistem, yang terlihat dari persentase beban yang besarnya diatas 100%
  • 31. Solusi contoh  Langkah2. Tentukan cara untuk mengeksploitasi constraint TOC memfokuskan pada maksimasi penggunaan constraint resource untuk mencapai tujuan (make money). Mengeksploitasi WC B artinya memaksimumkan return untuk setiap menit penggunaan WC B. Untuk ini berarti pembuatan produk P harus dimaksimumkan dulu sebelum membuat produk Q. Jadi, P = 100 unit (perlu 1500 menit), dan sisa waktu untuk pembuatan produkQ, yaitu Q = 30 (perlu 900 menit)
  • 33. Solusi Contoh  Langkah3. Subordinasi part/resource lain untuk mendukung Langkah2.  Langkah4. Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi sistem: setup reduction, preventive maintenance dan sebagainya. Bila misal demand produk P naik dari 100 menjadi 150 unit maka produk Q dibuat diresource lain saja
  • 36.
  • 37.
  • 38. Bufer
  • 39.
  • 40.
  • 41.  Modul BUILDNET: untuk membangun jaringan produk akhir berdasarkan basis data sistem MRPII, termasuk bill of material, routings, inventories, work centers, market requirements  ModulSERVE: untuk menghitung load profile dan rata-rata utilisasi untuk setiap resource
  • 42.   Modul SPLIT: untuk membagi jaringan produk menjadi2 kelompok: critical dan noncritical resources. Juga untuk mengalokasikan buffer pada lokasi yang tepat Modul OPT: untuk membuat jadwal (critical resource dijadwal lebih dahulu) termasuk report, load profile untuk BR (atau CCR) dan NBR serta perkiraan saat selesai