Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penentuan jadwal yang efisien untuk menurunkan biaya perusahaan manufaktur dan memenuhi janji pengiriman tepat waktu. Metode penentuan jadwal maju dan mundur, pemuatan terbatas dan tak terbatas, serta kriteria pengurutan pekerjaan seperti FCFS, SPT, LPT dan EDD dijelaskan untuk mengatur aliran kerja secara optimal.
Teori perusahaan menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa guna dijual. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan sumber daya yang menghambat capaian tujuan. Ekonomi manajerial menerapkan teori ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal bagi masalah ke
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penentuan jadwal yang efisien untuk menurunkan biaya perusahaan manufaktur dan memenuhi janji pengiriman tepat waktu. Metode penentuan jadwal maju dan mundur, pemuatan terbatas dan tak terbatas, serta kriteria pengurutan pekerjaan seperti FCFS, SPT, LPT dan EDD dijelaskan untuk mengatur aliran kerja secara optimal.
Teori perusahaan menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengkombinasikan dan mengorganisasikan sumber daya untuk memproduksi barang dan jasa guna dijual. Namun, terdapat kendala seperti keterbatasan sumber daya yang menghambat capaian tujuan. Ekonomi manajerial menerapkan teori ekonomi dan ilmu pengambilan keputusan untuk menemukan solusi optimal bagi masalah ke
MTM (Methods Time Measurement) adalah metode pengukuran waktu tidak langsung yang digunakan untuk menganalisis pekerjaan. MTM membagi pekerjaan menjadi delapan elemen gerakan dasar dan menentukan waktu untuk setiap elemen berdasarkan faktor-faktor seperti jarak, berat, dan ketelitian. Contoh kasus menggunakan MTM untuk menghitung waktu pemindahan bagian mesin dan perakitan bolpoin.
Peramalan, Pendekatan, Teknik Naif, Rata rata bergerak, Pembobotan Rata rata bergerak, Penghalusan Eksponensial, dan Metode Evaluasi Teknik Peramalan MAD, MSE, MAPE, MPE
Manajemen operasional adalah kegiatan produksi yang mengubah berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa dengan nilai tambah. Itu melibatkan pengambilan keputusan tentang desain produk, proses, kapasitas, lokasi, tata letak, sumber daya manusia, rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan. Sejarah manajemen operasional diawali oleh inovasi Whitney, manajemen ilmiah Taylor, garis perakitan ber
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model permintaan agregat dan penawaran agregat dalam teori makroekonomi.
2. Model ini menjelaskan hubungan antara tingkat harga agregat, output agregat, dan faktor-faktor yang memengaruhinya seperti permintaan agregat, penawaran agregat, inflasi, dan keseimbangan ekonomi.
3. Model ini berguna untuk mempelajari kinerja ekonomi dalam jangka pendek dan
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan estimasi biaya, meliputi karakteristik biaya, fungsi biaya jangka pendek dan panjang, hubungan antara kurva biaya dan produksi, serta metode-metode estimasi empiris fungsi biaya.
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko dengan tiga alternatif investasi yang keuntungannya bergantung pada situasi pasar. Diberikan pula tabel probabilitas situasi pasar dan keuntungan setiap alternatif. Ringkasan menjawab manakah investasi yang harus dipilih menggunakan kriteria opportunity loss dan expected value of perfect information.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jadwal jangka pendek, termasuk pentingnya penentuan jadwal, permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, serta teknik-teknik penentuan jadwal seperti penentuan jadwal maju atau mundur, pemuatan yang terbatas dan tak terbatas, kriteria pengurutan pekerjaan, dan penggunaan diagram Gantt dan kendali input output dalam pemenuatan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi dengan mendefinisikan kapasitas, menjelaskan tiga perspektif tentang kapasitas, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas termasuk peramalan permintaan, teknologi, volume operasi optimal, dan fleksibilitas. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen permintaan, analisis titik impas untuk menentukan kapasitas, dan sumber referensi
Dokumen tersebut memberikan contoh analisis biaya reparasi dan pemeliharaan pada PT. Sukses tahun 2018 dengan dua metode, yaitu metode titik tertinggi dan terendah serta metode scattergraph. Kedua metode digunakan untuk menghitung biaya variabel dan tetap dengan menganalisis data biaya dan jam mesin selama setahun.
Bab ini membahas pengendalian aktivitas produksi dan penjadwalan untuk berbagai lingkungan manufaktur seperti batch flow lines, job shop, dan continuous flow lines. Produksi batch melibatkan produksi sejumlah item yang sama sekaligus dengan perubahan setup antar item. Penjadwalan untuk job shop melibatkan penentuan urutan dan waktu proses untuk pesanan yang beragam menggunakan aturan prioritas seperti earliest due date.
Dokumen tersebut membahas tentang Just in Time (JIT) yang merupakan sistem produksi yang memproduksi barang sesuai permintaan dan dalam jumlah yang diperlukan. JIT bertujuan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dengan menghilangkan persediaan, waktu menunggu, dan gerakan yang tidak perlu. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, filosofi, definisi, penerapan, unsur-unsur, dan kritik ter
Manajemen operasional adalah kegiatan produksi yang mengubah berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa dengan nilai tambah. Itu melibatkan pengambilan keputusan tentang desain produk, proses, kapasitas, lokasi, tata letak, sumber daya manusia, rantai pasokan, persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan. Sejarah manajemen operasional diawali oleh inovasi Whitney, manajemen ilmiah Taylor, garis perakitan ber
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang model permintaan agregat dan penawaran agregat dalam teori makroekonomi.
2. Model ini menjelaskan hubungan antara tingkat harga agregat, output agregat, dan faktor-faktor yang memengaruhinya seperti permintaan agregat, penawaran agregat, inflasi, dan keseimbangan ekonomi.
3. Model ini berguna untuk mempelajari kinerja ekonomi dalam jangka pendek dan
Dokumen tersebut membahas tentang teori dan estimasi biaya, meliputi karakteristik biaya, fungsi biaya jangka pendek dan panjang, hubungan antara kurva biaya dan produksi, serta metode-metode estimasi empiris fungsi biaya.
Model EOQ digunakan untuk menentukan jumlah pemesanan optimal yang meminimalkan total biaya persediaan tahunan. Dokumen menjelaskan komponen biaya yang dipertimbangkan dalam model EOQ serta contoh penerapannya untuk menghitung jumlah pemesanan, frekuensi pemesanan, dan reorder point untuk suatu perusahaan.
Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.
Dokumen tersebut memberikan contoh soal pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko dengan tiga alternatif investasi yang keuntungannya bergantung pada situasi pasar. Diberikan pula tabel probabilitas situasi pasar dan keuntungan setiap alternatif. Ringkasan menjawab manakah investasi yang harus dipilih menggunakan kriteria opportunity loss dan expected value of perfect information.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan jadwal jangka pendek, termasuk pentingnya penentuan jadwal, permasalahan dan faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan jadwal, serta teknik-teknik penentuan jadwal seperti penentuan jadwal maju atau mundur, pemuatan yang terbatas dan tak terbatas, kriteria pengurutan pekerjaan, dan penggunaan diagram Gantt dan kendali input output dalam pemenuatan pekerjaan.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan kapasitas produksi dengan mendefinisikan kapasitas, menjelaskan tiga perspektif tentang kapasitas, dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan kapasitas termasuk peramalan permintaan, teknologi, volume operasi optimal, dan fleksibilitas. Dokumen ini juga membahas tentang manajemen permintaan, analisis titik impas untuk menentukan kapasitas, dan sumber referensi
Dokumen tersebut memberikan contoh analisis biaya reparasi dan pemeliharaan pada PT. Sukses tahun 2018 dengan dua metode, yaitu metode titik tertinggi dan terendah serta metode scattergraph. Kedua metode digunakan untuk menghitung biaya variabel dan tetap dengan menganalisis data biaya dan jam mesin selama setahun.
Bab ini membahas pengendalian aktivitas produksi dan penjadwalan untuk berbagai lingkungan manufaktur seperti batch flow lines, job shop, dan continuous flow lines. Produksi batch melibatkan produksi sejumlah item yang sama sekaligus dengan perubahan setup antar item. Penjadwalan untuk job shop melibatkan penentuan urutan dan waktu proses untuk pesanan yang beragam menggunakan aturan prioritas seperti earliest due date.
Dokumen tersebut membahas tentang Just in Time (JIT) yang merupakan sistem produksi yang memproduksi barang sesuai permintaan dan dalam jumlah yang diperlukan. JIT bertujuan mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi dengan menghilangkan persediaan, waktu menunggu, dan gerakan yang tidak perlu. Dokumen tersebut menjelaskan prinsip, filosofi, definisi, penerapan, unsur-unsur, dan kritik ter
Tugas paper mata kuiiah manajemen operasi dan inovasi 1chienmario
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep Just in Time Manufacturing dan prinsip-prinsipnya
2. Tujuan utama JIT adalah mengurangi pemborosan dan meningkatkan produktivitas
3. Ada delapan prinsip dasar JIT yaitu berproduksi sesuai pesanan, produksi dalam lot kecil, mengurangi pemborosan, dan terus meningkatkan mutu produk.
Teori Kendala adalah metode untuk meningkatkan kecepatan proses produksi dengan mengidentifikasi kendala utama, menentukan bauran produk yang paling menguntungkan untuk kendala tersebut, dan memaksimalkan arus produksi melalui kendala agar meningkatkan efisiensi siklus produksi dan mempercepat waktu siklus.
1. Dokumen tersebut membahas tentang line balancing dalam produksi massal untuk menyeimbangkan aliran produksi antar departemen dan meminimalkan waktu menunggu.
2. Dibahas pula langkah-langkah line balancing meliputi identifikasi tugas, penetapan waktu tugas, hubungan antartugas, penetapan output dan waktu produksi, perhitungan cycle time, penugasan tugas ke stasiun kerja.
3. Rumus yang digunakan antara lain efisiens
Sistem produksi Just in Time bertujuan meminimalkan pemborosan dengan hanya memproduksi barang yang dibutuhkan konsumen sesuai waktu dan jumlah yang dibutuhkan. Konsep dasarnya meliputi produksi tepat waktu, otomatisasi, fleksibilitas tenaga kerja, dan saran dari karyawan. Unsur pentingnya adalah mengurangi waktu penyetelan mesin, tata letak produksi lancar, produksi tanpa kerusakan, dan sistem kanban
1. Keseimbangan lintasan perakitan bertujuan untuk meminimalkan waktu menganggur pada lintasan dengan cara memaksimalkan efisiensi atau meminimalkan balance delay.
2. Terdapat beberapa metode untuk menyeimbangkan lintasan seperti metode Rangked Positioned Weight, metode J Wagon, dan metode Large Candidate Rule.
3. Langkah-langkah pemecahan masalah line balancing meliputi mengidentifikasi tugas, menentukan waktu tugas, menetapkan precedence constraints
Just in Time sebagai pemanufakturan Modern (1).pptAdiPradnyana1
Sistem produksi Just in Time bertujuan memproduksi barang sesuai kebutuhan dan waktu yang diperlukan dengan menghilangkan pemborosan. Konsep dasarnya meliputi produksi tepat waktu, otomatisasi untuk mencegah cacat, fleksibilitas tenaga kerja, serta ide-ide kreatif karyawan. Unsur-unsur pentingnya adalah pengurangan waktu penyetelan, tata letak yang lancar, produksi bebas kerusakan, dan hubun
Sistem produksi Just in Time bertujuan untuk mengurangi persediaan dan memproduksi barang hanya sesuai permintaan. Hal ini dilakukan dengan mengurangi waktu set-up, menghilangkan kelebihan produksi, dan memastikan aliran bahan baku lancar antar proses produksi. Penerapan Just in Time di berbagai fungsi seperti pembelian dan produksi dapat meningkatkan efisiensi dengan mengurangi persediaan, waktu tunggu, dan biaya produ
Bab 14 membahas manajemen persediaan tradisional dan JIT. Manajemen persediaan tradisional menggunakan model EOQ untuk menentukan kuantitas pesanan optimal, sementara JIT berfokus pada penurunan persediaan dan waktu tunggu melalui sistem tarik, kontrol kualitas ketat, dan sistem Kanban.
Metode Just in Time dalam akuntansi manajemen membahas tentang penggunaan metode Just in Time untuk mengurangi biaya persediaan dengan memproduksi barang hanya sesuai permintaan dan jumlah yang diperlukan. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan. Prinsip utama metode ini adalah produksi hanya dilakukan jika ada permintaan dan hanya sesuai jumlah yang dipesan.
Line balancing merupakan proses menyeimbangkan lintasan produksi untuk mencapai target produksi dengan meminimalkan penumpukan barang dan mengidentifikasi stasiun kerja kritis. Hal ini dilakukan dengan menghitung waktu siklus, merangking operasi berdasarkan bobot posisi, membagikan elemen kerja ke stasiun, dan menghitung delay keseimbangan. Stasiun kerja 1 dan 5 diidentifikasi sebagai stasiun kritis yang perlu diperbaiki metode kerjanya.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem produksi Just in Time (JIT) dan KANBAN. Sistem JIT digunakan untuk mengurangi persediaan dengan memproduksi barang yang dibutuhkan pada saat dibutuhkan, sedangkan KANBAN berfungsi untuk mengontrol aliran produksi melalui penggunaan kartu informasi."
Line balancing merupakan metode penugasan pekerjaan ke stasiun kerja untuk mendapatkan aliran produksi yang lancar dengan meminimalkan waktu menganggur. Tujuannya adalah memaksimalkan efisiensi tenaga kerja dan peralatan. Metode yang umum digunakan antara lain Helgeson-Birnie dan Moodie-Young yang menempatkan pekerjaan berdasarkan bobot waktu kerja untuk mendapatkan keseimbangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang line balancing dan pengukuran kerja dalam produksi.
2. Beberapa metode line balancing dijelaskan seperti metode matematis, probablistik, dan heuristik.
3. Pengukuran kerja digunakan untuk menentukan waktu standar pekerjaan dan manfaatnya untuk perencanaan produksi.
The document discusses the latest developments in quality management, specifically Total Quality Management (TQM). TQM requires focusing on customers, involving all employees, continuously improving processes, treating suppliers as partners, and establishing performance measures. It requires cultural change and an ongoing commitment to quality improvement. TQM aims to provide high quality products and services to increase productivity and lower costs.
2. pengertian dasar perencanaan & pengendalian kualitasDiery Sipayung
This document discusses concepts of quality management. It begins by defining quality from various perspectives such as fitness for use, conformance to requirements, and value perceived by the customer. It then outlines the evolution of quality management approaches from inspection to quality control to quality assurance to total quality management. Key thinkers in quality such as Deming, Juran, Crosby, Ishikawa, Garvin and others are discussed. Deming's famous 14 points for management are also summarized. The document provides an overview of the history and fundamental principles of quality management.
Teks tersebut membahas tentang pengukuran konsumsi energi tubuh manusia melalui dua cara yaitu secara langsung dengan mengukur konsumsi oksigen dan secara tidak langsung melalui pengukuran denyut jantung. Kedua pengukuran tersebut memiliki hubungan yang erat dengan tingkat beban kerja fisik yang dihasilkan tubuh.
The document discusses using motion studies and time studies to analyze manufacturing and service processes in order to optimize them, which could impact labor needs and worker motivation. It provides an overview of how to conduct a time study, including breaking tasks into elements, measuring cycle times, determining performance ratings, and calculating standard times that can be used for capacity planning. Examples of time study steps and calculations are also presented.
Dokumen tersebut membahas tentang fisiologi kerja tubuh manusia, termasuk struktur tulang dan otot, proses metabolisme yang menghasilkan energi, dan pengukuran beban kerja seperti konsumsi oksigen dan denyut jantung.
Metode pengukuran waktu kerja secara tidak langsung meliputi metode standar data dan predetermined time systems. Predetermined time systems menganalisis setiap operasi manual menjadi gerakan dasar dan menetapkan waktu standar untuk setiap gerakan berdasarkan data waktu. Metode ini memungkinkan penetapan waktu standar, evaluasi metode kerja, dan perbaikan proses produksi.
Metode sampling kerja adalah teknik untuk mengukur prosentase waktu yang digunakan untuk bekerja dan menganggur melalui pengamatan acak terhadap aktivitas pekerja. Metode ini digunakan untuk mengukur rasio penundaan, tingkat kinerja, dan waktu standar suatu proses. Prosedurnya meliputi pendefinisian aktivitas kerja dan menganggur, pengambilan contoh acak, pengamatan, dan analisis data untuk menghitung prosentase waktu
Teks tersebut membahas mengenai pengukuran kerja yang meliputi pengukuran waktu kerja, tenaga kerja, dan dampak psikologis sosial kerja. Metode pengukuran kerja langsung seperti stopwatch time study digunakan untuk menentukan waktu standar pekerjaan.
Dokumen tersebut merangkum sejarah penelitian kerja dimulai dari Frederick W. Taylor yang dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah hingga pengembangan metode motion study oleh Frank dan Lillian Gilbreth. Ruang lingkup penelitian kerja meliputi perancangan sistem dan metode kerja dengan mempertimbangkan siapa, bagaimana, dan dimana pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan manusia.
Dokumen tersebut membahas mengenai analisis pengukuran kerja yang meliputi sejarah penelitian kerja, metode pengukuran kerja baik secara langsung maupun tidak langsung, serta penerapan hasil pengukuran kerja untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sistem kerja.
Stopwatch time studies involve observing operators performing tasks and recording the times taken to establish standard times. The key steps are to first analyze methods to establish efficient workflows, select appropriate operators, time task elements using techniques like continuous watches or snapback, determine the required number of observations statistically, and rate operators to adjust times to normal levels.
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
2. Tujuan Pembelajaran
Instruksional Umum
Pada akhir semester ini, mahasiswa dapat menjelaskan
siklus perencanaan dan pengendalian produksi serta
mampu menerapkan teknik perencanaan produksi
sesuai karakteristik sistem manufakturnya
Instruksional Khusus
Dengan diberikannya materi tentang penjadwalan di
lingkungan manufaktur, mahasiswa diharapkan akan
memahami konsep teory of constrain di lantai pabrik
4. Pandangan Akademik tentang
OPT
Eliyahu Goldratt, 1980
Optimized production timetable
Optimized production technology (OPT)
Dealing with constraints: The theory of
constraints
Synchronized manufacturing: seluruh
proses manufaktur bekerja bersama untuk
mencapai tujuan perusahaan
5. Pandangan Akademik tentang
OPT
Vollmann
(1986)
Memandang OPT sebagai perbaikan dari MRP II
Lundrigan
(1986)
menyatakan OPT sebagai JIT versi barat
Swann (1986)
menyarankan OPT digunakan sebagai alat
yang dipakai bersama MRP
6. Pandangan Akademik tentang
OPT
OPT dapat dinyatakan dalam 2 sudut pandang :
1. OPT sebagai konsep yang terdiri dari 10
aturan
2. OPT sebagai perangkat lunak (OPT/SERVE)
7. TUJUAN PERUSAHAAN
Tujuan: the goal of a firm is to make money
Goldratt menentang tujuan perusahaan sbb. :
Menciptakan lapangan pekerjaan,
Meningkatkan penjualan,
Meningkatkan pangsa pasar,
Mengembangkan teknologi,
Membuat produk dengan kualitas tinggi
Tujuan ini tidak menjamin long-term survival
perusahaan
8. TUJUAN PERUSAHAAN
2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt
yaitu :
Ukuran finansial:
Net profit : selisih hasil perusahaan dengan biaya
produksi
Return on investment : keuntungan (net profit) relatif
terhadap modal invenstasi
Cash flow : aliran (input/output) keuangan tiap interval
waktu tertentu
9. TUJUAN PERUSAHAAN
2 Kriteria performansi yang digunakan Goldratt
yaitu :
Ukuran Operasional
Throughput : tingkat perolehan uang melalui penjualan
Inventory : seluruh uang yang diinvestasikan dalam
barang untuk dijual. Bahan baku, komponen dan
barang jadi.
Operating expense: seluruh uang yang dikeluarkan
sistem untuk mengubah inventory menjadi throughput
10. Tujuan Perusahaan
Throughput:
The rate at which the entire system generates money
through sales
All the money coming into the system
“The number of deliveries of a product or service to
customer”(Non-profit company)
The world is not interested in the storms you encountered,
but did you bring in the ship (William McFee dalam
Dettmer [1997]
11. Tujuan Perusahaan
•Tujuan Operasional:
Meningkatkan throughput secara serentak bersamasama dengan mengurangi inventory dan mengurangi
operating expense
•Productivity: out put per labor hour
•Productivity:
seluruh tindakan yang membawa perusahaan lebih
dekat ke tujuan
12. Usaha Penyeimbangan
Kapasitas
Dalam filosofi OPT,
Menyeimbangkan kapasitas merupakan keputusan
yang tidak tepat
Waktu proses yang bervariasi akan mengakibatkan
stasiun kerja hilir menganggur jika stasiun kerja
hulu memproses dengan waktu yang lebih lama
Sebaliknya, jika stasiun kerja hulu memproses
dengan waktu yang lebih cepat, akan menimbulkan
persediaan di stasiun berikutnya
15. DEFINISI
Capacity : Sumber daya bisa berupa waktu yang
tersedia untuk melakukan kegiatan produksi
Balanced vs. unbalanced capacities:
Kapasitas seharusnya tidak perlu dibuat seimbang,
tapi aliranlah yang harus dibuat seimbang
Bila aliran seimbang maka kapasitas tidak akan
seimbang
Bottleneck resource (BR): resource dengan kapasitas
lebih kecil dari demand
Non-bottleneck resource (NBR):resource dengan
kapasitas lebih besar dari demand
16. DEFINISI
Capacity-constrained resource (CCR):
resource dengan utilisasi mendekati kapasitas
dan dapat menjadi bottleneck bila terjadi
inefisiensi (tidak diatur dengan baik)
Setup time: waktu yang dihabiskan part karena
resource yang akan memproses part tersebut
sedang dilakukan set up
Process time: waktu part sedang mengalami
pemrosesan
Queue time: waktu tunggu (antri) part karena
mesin sedang sibuk mengerjakan part lain
atau mengerjakan hal lainnya
17. DEFINISI
Wait time: waktu tunggu part karena part lain yang
akan dirakit bersama belum ada
•Idle time: waktu tidak terpakai (unused time),
yaitu, waktu siklus dikurangi nilai penjumlahan
waktu setup, waktu proses, waktu antri dan waktu
tunggu
23. 10 Aturan Dasar OPT
1.
2.
Seimbangkan aliran produksi, bukan kapasitas
produksi. Diasumsikan perusahaan memiliki
kapasitas tidak seimbang dengan jumlah
permintaan pasar (demand) karena keseimbangan
kapasitas menghambat pencapaian tujuan (goal)
perusahaan
Tingkat utilitas non bottleneck tidak ditentukan oleh
potensi stasiun kerja tersebut tetapi oleh stasiun
kerja bottleneck atau sumber kritis lainnya. Hanya
stasiun yang mengalami bottleneck yang perlu
dijalankan dengan utilisasi 100%
24. 10 Aturan Dasar OPT
3. Aktivitas tidak selalu sama dengan utilisasi.
Menjalankan non-bottleneck dapat mengakibatkan
bertumpuknya work in proses (buffer) dalam jumlah
yang berlebihan
4. Satu jam kehilangan bottleneck merupakan satu
jam kehilangan sistem keseluruhan
5. Satu jam penghematan pada non-bottleneck
merupakan fatamorgana
6. Bottleck mempengaruhi throughput dan inventory
25. 10 Aturan Dasar OPT
7.Batch transfer tidak selalu sama jumlahnya dengan
Batch process
8. Batch process sebaiknya tidak tetap (variabel)
9. Penjadwalan (kapasitas & prioritas) dilakukan
dengan memperhatikan semua kendala (constrain)
yang ada secara simultan
10. Jumlah optimum lokal tidak selalu sama dengan
optimum keseluruhan (total). Pengukuran
performansi dilihat sebagai satu kesatuan
berdasarkan pemasukan bahan baku dan hasil
produk jadi
26. Langkah Sistematik OPT
1.
2.
3.
4.
5.
Identifikasi constraint dalam sistem.
Tentukan cara untuk melakukan eksploitasi
constraint untuk memperbaiki performansi sistem
Subordinasi segala hal (part/resource) lain untuk
mendukung Langkah2
Jalankan tindakan untuk memperbaiki performansi
sistem
Bila, pada langkah sebelumnya, constraint telah
diatasi atau constraint baru muncul, kembali ke
Langkah1
27. Contoh
Misal diketahui proses produksi untuk membuat
produk P dan Q. Demand Produk P adalah 100 unit
dan Produk Q adalah50 unit, dengan harga jual
masing-masing adalah Rp. 90 ribu dan Rp. 100 ribu
per unit.
Untuk membuat kedua produk tersebut diperlukan 3
jenis bahan mentah, yaitu RM1, RM2 dan RM3,
yang diproses pada 4 work center, yaitu A, B, C dan
D dengan kapasitas masing-masing 2400 menit.
Harga bahan mentah dan routings serta waktu
proses diperlihatkan pada gambar berikut
30. Solusi Contoh
Langkah 1.
Identifikasi constraint dalam sistem WC B merupakan
constraint dalam sistem, yang terlihat dari persentase
beban yang besarnya diatas 100%
31. Solusi contoh
Langkah2.
Tentukan cara untuk mengeksploitasi
constraint
TOC memfokuskan pada maksimasi penggunaan
constraint resource untuk mencapai tujuan (make
money).
Mengeksploitasi WC B artinya memaksimumkan
return untuk setiap menit penggunaan WC B.
Untuk ini berarti pembuatan produk P harus
dimaksimumkan dulu sebelum membuat produk Q.
Jadi, P = 100 unit (perlu 1500 menit), dan sisa
waktu untuk pembuatan produkQ, yaitu Q = 30
(perlu 900 menit)
33. Solusi Contoh
Langkah3.
Subordinasi part/resource lain
untuk mendukung Langkah2.
Langkah4. Jalankan tindakan untuk
memperbaiki performansi sistem: setup
reduction, preventive maintenance dan
sebagainya.
Bila misal demand produk P naik dari 100
menjadi 150 unit maka produk Q dibuat
diresource lain saja
41.
Modul BUILDNET: untuk membangun
jaringan produk akhir berdasarkan basis
data sistem MRPII, termasuk bill of material,
routings, inventories, work centers, market
requirements
ModulSERVE: untuk menghitung load
profile dan rata-rata utilisasi untuk setiap
resource
42.
Modul SPLIT: untuk membagi jaringan
produk menjadi2 kelompok: critical dan noncritical resources. Juga untuk
mengalokasikan buffer pada lokasi yang
tepat
Modul OPT: untuk membuat jadwal (critical
resource dijadwal lebih dahulu) termasuk
report, load profile untuk BR (atau CCR) dan
NBR serta perkiraan saat selesai