Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Seorang laki-laki berusia 60 tahun datang ke unit gawat darurat rumah sakit dengan keluhan nyeri dada berat sejak 1 minggu yang memberat sejak 3 jam terakhir. Keluhan dirasakan menjalar ke lengan kiri, ke rahang disertai keringat dingin. Riwayat perokok aktif sejak 30 tahun lalu menghabiskan 2 bungkus per hari.
Pada pemeriksaan nampak dia terlihat pucat, BMI 30 kg/m2 dengan kulit dingin dan berkeringat. Nadinya lemah, dengan sekali-kali ekstrasistole (denyut ventrikuler ektopik). Tekanan darah arterial 200/100 mmHg. Bunyi jantung normal, fisis jantung ditemukan kardiomegali. Pada EKG didapatkan gambaran elevasi segemen ST di II, III, aVF disertai gambaran LVH. Laboratorium ditemukan LDL kolesterol 180 mg/dl, HDL 28 mg/dl, HbA1C 11%, SGOT 12, SGPT 18, Hb 12 gr%
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
Tugas Stroke
Youtube Link untuk Video
https://www.youtube.com/watch?v=bp1HRfpOUo0
https://www.youtube.com/watch?v=Ft2PIgBdXj8
https://www.youtube.com/watch?v=3CInkjVReDA
The art of neuromyelitist optica management (digest ethic)Taruna Ikrar
The Art of Neuromyelitis Optica Management
Dito Anurogo, MD1
, Taruna Ikrar, MD, M.Pharm, Ph.D.2,3
Neuromyelitis optica (Devic’s disease) adalah penyakit inflamasi kronis dari
sistem saraf pusat, yang memengaruhi persarafan optik dan spinal cord
mengakibatkan gangguan visual dan mielopati.
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)
1. Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Neuromuskuler Pusat_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
PERTEMUAN 10 & 11
MATERI PEMBELAJARAN : DISEASE AFFECTING THE SPINAL CORD
Spinal cord terjulur dari atas cervical 1 menuju ke bawah lumbal 1, terdapat pelebaran/ekspansi pada
area cervical dan lumbal, hal ini dikarenakan banyaknya sel neuron yang bersinap dengan saraf yang
menginervasi ekstremitas atas dan ekstremitas bawah, cauda equina dan filum terminal turun menuju se tingkat
sacral 2, segala bentuk gangguan yang melibatkan spinal cord mengakibatkan syndrome yang di istilahkan
sebagai “myelopathy”, jika gangguan melibatkan spinal cord dan akar saraf di istilahkan sebagai “myelo-
radiculopathy”, melibatkan pleksus di istilahkan “myelo-plexopathy”.
Pada spinal cord terdapat area somatic sensori dorsum column (medial lemniscal system), antero-lateral
column (spinothalamic), lateral column (spinocerebellar) dan motorik anterior column (anterior corticospinal,
reticulospinal pars pontine, vestibulospinal dll), lateral column (lateral corticospinal, rubrospinal, reticulospinal
pars medullary dll).
Terdapat 3 syndrome motorik utama pada gangguan spinal cord ;
1. Paraparesis, yakni kelumpuhan anggota gerak tubuh bagian bawah disertai gejala Upper Motor
Neuron (UMN).
2. Tetraparesis, yakni kelumpuhan ke-empat anggota gerak tubuh disertai gejala UMN.
3. Brown Sequard syndrome, yakni kelumpuhan sebelah tubuh disertai gejala UMN.
Paraparesis adalah kelumpuhan yang masih menyisakan sedikit kemampuan gerakan disadari
(incomplete paralysis), sedangkan paralysis adalah kelumpuhan yang ditandai dengan hilangnya keseluruhan
gerakan disadari. Istilah plegia, palsy dan paresis sering digunakan dan sangat mudah tertukar penggunaannya,
plegia berarti paralysis komplit, sedangkan palsy sering digunakan ketika mendiskripsikan kelumpuhan
yang melibatkan saraf cranial (bell’s palsy, pseudobulbar palsy) dan kelumpuhan yang cenderung bersifat
menetap (cerebral palsy).
Kerusakan/ gangguan column spinal (white matter) ditunjukkan dengan tanda kerusakan Upper
Motor Neuron (UMN), yakni hipertonus disertai spastisitas, hiperreflex disertai clonus, respon ekstensor
plantar (babinski) dan disfungsi spinchter. Sedangkan kerusakan pada motor neuron di AHC (grey
matter), menyebabkan tanda kerusakan Lower Motor Neuron (LMN), yakni flaccid, hypotonus,
hiporeflex/areflex dll.
Pada Brown Sequard Syndrome tanda yang ditampilkan bisa LMN dan UMN, misal kerusakan pada
salah satu sisi segmen C5 (flexor elbow), kerusakan pada segmen C5 tersebut meliputi white dan grey matter,
sehingga pada ekstremitas atas (bisceps) menunjukkan tanda flaccid, hypotonus dan hiporeflex, dikarenakan
motor neuron (grey matter) pada AHC segmen tersebut merupakan sistem saraf tepi, sedangkan segmen
dibawahnya akan menunjukkan tanda kerusakan UMN, hal ini dikarenakan white matter (traktus/jaras) pada
segmen dibawah C5 rusak dan motor neuron di AHC segmen dibawah C5 tidak mengalami kerusakan.
2. Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Neuromuskuler Pusat_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Gambar 1. Tanda kerusakan UMN dan LMN
Kerusakan pada spinal cord dapat disebabkan oleh trauma, dislokasi, kompresi sendi, penyakit yang
menyerang sistem saraf pusat dsb, hal ini dapat menyebabkan terganggunya fungsi sensori, motorik bahkan
fungsi saraf otonom. Jika kerusakan komplit maka boleh jadi diikuti terganggunya fungsi bladder dan bowel.
Kerusakan spinal cord misal dikarenakan oleh dislokasi vertebra atau whiplash injury, maka akan memunculkan
tahapan tanda kerusakan, yakni pada saat kejadian muncul tanda “spinal shock”, pada tahap ini segmen
dibawah lesi menunjukkan tanda flaccid, atonic bladder dengan incontinentia, atonic bowel, hilangnya
reflex genital dan hilangnya kontrol vasomotor.
Setelah 1-2 minggu maka tahapan selanjutnya adalah “heightened reflex activity”, ditandai dengan
spastisitas, respon ekstensor plantar (babinski), hiperaktif fungsi saraf otonom misal, keringat berlebihan.
Gambar 2. Tanda kerusakan UMN dan LMN pada Bladder
Kerusakan spinal cord dikarenakan kompresi juga sering dijumpai dalam klinis, kerusakan dibawah
thoracal 1 tidak menyebabkan gangguan pada ekstremitas atas (spastic paraparesis/paraplegia), kerusakan
antara C5 dan T1 dapat menyebabkan LMN pada segmen yang rusak (ekstremitas atas flaccid) namun
ekstremitas bawah tanda kerusakan UMN. Sedangkan kerusakan akibat kompresi diatas C5 maka akan ditandai
kerusakan UMN pada ekstremitas atas dan bawah, pada kerusakan kompresi ini mungkin awalnya fungsi
bladder tidak terganggu, namun dengan bertambah luasnya kerusakan maka akan menimbulkan gangguan
fungsi bladder.
3. Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Neuromuskuler Pusat_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
Gambar 3. Tingkat kerusakan segmen
Selain kompresi sendi dan dislokasi vertebra, kerusakan spinal cord tidak jarang disebabkan oleh
degenerasi diskus sendi vertebra (spondylosis), jika protrusi diskus menuju ke postero-lateral maka akan
menggencet root saraf ditandai dengan tanda kerusakan LMN, namun jika protrusi diskus menuju ke
posterior/ central maka akan menggencet spinal cord dan muncul tanda kerusakan UMN, jika protrusi
diatas L1 maka akan menyebabkan spastic paraparesis/paraplegia dan diatas segmen cervical
menyebabkan tetraparesis/tetraplegia. Protrusi diskus menyebabkan tanda kerusakan LMN jika protrusi
di bawah L1, hal ini karena spinal cord berakhir di tingkat segmen L1, sehingga dibawah segmen L1 hanya
dilewati sistem saraf tepi.
Gambar 4. Protrusi diskus vertebra
Untuk menentukan tingkat gangguan spinal cord, digunakan instrumen “American Spinal Injury
Association (ASIA) impairment scale”, instrument ini merupakan modifikasi dari instrument yang dulu
sering dipakai dalam menentukan tingkat gangguan spinal cord yakni frankel grade.
Gambar 5. American Spinal Injury Association Impairement Scale
Selain kerusakan spinal cord disebabkan oleh faktor-faktor mekanik, kerusakan spinal cord dapat terjadi
oleh penyakit-penyakit medulla spinalis, seperti penyakit multiple sclerosis. Multiple Sclerosis (MS)
4. Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Neuromuskuler Pusat_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
menyebabkan inflamasi sistem saraf pusat oleh imun tubuh yang diikuti dengan rusaknya myelin
(demyelinating) dan degenerasi sistem saraf pusat. Kerusakan pada myelin saraf menimbulkan terganggunya
transmisi saraf, MS biasa ditemukan pada grey dan white matter cerebrum, area periventricular, white
matter cerebellar, saraf/traktus optikus, brainstem, cervical segmen spinal cord dan sistem saraf pusat
lainnya. Hingga saat ini multiple sclerosis disebut sebagai penyakit white matter sistem saraf pusat.
Gambar 6. Demyelinating
Tanda gejala klinis pada pasien multipe sclerosis meliputi, hilangnya aktivasi otot, spastisitas, paraesthesia
pada ekstremitas atau wajah, gangguan penglihatan (episodic visual blurring) dan vestibular syndrome disertai
vertigo.
Penyakit MS ini dapat di bagi menjadi 4 gejala klinis ;
1. Relapsing-remitting MS, merupakan gejala klinis yang banyak dijumpai, karakteristik serangan MS
singkat diikuti perbaikan (recovery) komplit atau parsial.
2. Secondary progressive MS, fase awal seperti Relapsing-remitting MS dan tiba-tiba sclerosis terus
bertambah buruk
3. Primary progressive MS, sclerosis terus meningkat tanpa adanya serangan
4. Progressive relapsing MS, sclerosis terus memburuk disertai frekuensi serangan yang banyak.
Gambar 7. Empat gejala klinis MS
Selain multiple sclerosis, penyakit sclerosis seperti Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) merupakan
penyakit progresif yang menyerang sel saraf otak dan sel saraf spinal cord. Penyakit ini sangat progresif dan
5. Modul Perkuliahan Materi Pembelajaran Neuromuskuler Pusat_Oleh : Aditya Johan Romadhon, SST.FT, M.Fis
bertambah berat tiap waktunya, ALS menyerang baik sistem saraf pusat ataupun sistem saraf tepi, sehingga
saraf akan berhenti menginervasi, otot menjadi lemah setiap waktu, atrophy, dan akhirnya otak kehilangan
fungsi dalam melakukan kontrol gerakan. Tanda yang sering menyertai penyakit ini adalah fasikulasi otot
ekstremitas atas, ekstremitas bawah, bahu, bahkan lidah, kram otot, susah mengunyah dan menelan.
LATIHAN SOAL
1. Kerusakan/gangguan pada spinal cord di istilahkan sebagai apa?
2. Kelumpuhan total pada kedua anggota gerak bawah disertai spastis di istilahkan sebagai apa?
3. Apa tanda kerusakan Upper Motor Neuron (UMN)?
4. Ketika terjadi kerusakan pada segmen C5, mengapa otot yang diinervasi oleh segmen yang rusak
menunjukkan tanda kerusakan LMN dan segmen di bawah kerusakan menunjukkan tanda kerusakan
UMN?
5. Apabila terjadi kerusakan spinal cord pada segmen dibawah T1, apa tipe sindrom motorik nya?
6. Jika protrusi diskus vertebra menuju posterior/central terjadi pada segmen dibawah L1, maka apa tanda
yang didapati?
7. Berdasarkan ASIA impairment scale, berapa grade penilaian pada pasien yang mengalami cidera spinal
cord menunjukkan kelemahan otot dalam melawan tahanan, namun mampu bergerak melawan
gravitasi?
8. Penyakit multiple sclerosis disebabkan oleh apa?
9. Apa tanda gejala seseorang yang terkena multiple sclerosis?
10. Amyotrophic lateral sclerosis menyerang sistem saraf apa?