2. AKTIVITAS & DISKUSI: APAKAH BULLYING
(PERUNDUNGAN) SAMA BAGI ANAK LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN?
Teknik bullying anak perempuan menggunakan
metode intimitasi tidak langsung, dan sulit dikenali. Anak
perempuan biasanya akan melakukan perundungan
secara berkelompok dengan menggunakan kekerasan
emosional. Pelaku bully ini sering menggunakan
popularitas mereka untuk mendorong remaja lain untuk
tidak berteman dengan korban.
Seorang bully perempuan yang populer akan
mengharapkan dan meminta gadis-gadis lain dalam
kelompoknya untuk mendukungnya dalam menindas
gadis yang kurang populer. Mereka juga akan
mengeluarkan ancaman pengucilan atas gadis-gadis
lain di kelompoknya; agar mereka takut jika tidak
mematuhi aturan tersebut.
Cara bully anak laki-laki biasanya sangat mudah untuk
dikenali. Pelaku hampir pasti memilih jalan fisik dengan
mengintimidasi, meninju, atau menendang korban. Target
yang dipilih para pelaku bullying dari kaum Adam ini juga
biasanya adalah mereka yang secara terbuka menunjukkan
kelemahan, baik dalam hal fisik maupun performa publik.
Selain itu, status dalam kelompok pem-bully laki-laki
biasanya sangat didasarkan pada hasil perkelahian yang
membuat potensi perseteruan fisik menjadi semakin
mainstream dipilih untuk teknik perundungan.
3. Instruksi bagi kelompok siswa perempuan:
“Apakah kalian sebagai siswa perempuan
pernah mengalami bullying di lingkungan teman-
teman sekolah? Seperti apa bentuk bullying
yang kalian alami? Tuliskan satu atau beberapa
bentuk bullying yang kalian alami sebagai anak
perempuan masing-masing dalam satu kertas
post it dan tempelkan kertas tersebut di
samping gambar anak perempuan. Kemudian
lingkari benruk bullying yang kalian alami atau
terima dari teman lawan jenis”
Instruksi bagi kelompok siswa laki-laki:
“Apakah kalian sebagai siswa lakilaki pernah mengalami
bullying di lingkungan teman-teman sekolah? Seperti apa
bentuk bullying yang kalian alami? Tuliskan satu atau
beberapa bentuk bullying yang kalian alami sebagai anak
lakilaki masing-masing dalam satu kertas post it dan
tempelkan kertas tersebut di samping gambar anak laki-
laki”
4. Mengapa bullying dapat berbeda diantara
anak laki-laki dan perempuan? Apa yang
kalian rasakan ketika menerima hal
tersebut dari lawan jenis? Sebegai teman
apa yang dapat kalian lakukan untuk
menguranginya? Selain dari bentuk bullying
yang dialami berbeda oleh anak laki-laki
dan perempuan, bentuk-bentuk bullying
apa yang dialami oleh keduanya?”
“Setelah kalian melingkari bentuk
bullying yang kalian alami, dapatkah
kalian menceritakan kenapa kalian
melingkari bentuk bullying tersebut?
[Fasilitator mengakhiri diskusi dengan mengajak
siswa untuk menyimpulkan bagaimana bullying
dialami oleh anak laki-laki dan perempuan secara
berbeda dan mengingatnya untuk menjadi salah
satu bagian dari hal yang tidak akan / tidak boleh
dilakukan di sekolah]
Not
e
5. Aktivitas :
Mengembangkan
Kesepakatan “Siswa
Anti Bullying”
Ingatkan bagaimana kalian terus mencatat perilaku
positif yang kalian praktikkan, sekarang kita akan
menyepakati perilaku apa saja yang harus kita
lakukan di sekolah, dan perilaku apa saja yang tidak
akan / tidak boleh kita lakukan di sekolah.
1. Tuliskan 3 hal yang AKAN saya lakukan di sekolah
2. dan 3 hal yang TIDAK AKAN saya lakukan di
sekolah.
Cobalah tulis dengan jelas dan spesifik. Kemudian
tempelkan sticky notes pada poster di depan!”