SlideShare a Scribd company logo
1 of 47
Peran Kemenag RI dalam
Pembangunan Bidang Agama:
Moderasi Beragama
KEMENTERIAN AGAMA RI
2020 1
TUJUAN DILUNCURKAN BUKU
MODERASI BERAGAMA
Memberikan sumbangsih pemikiran bagi pemerintah agar
Kementerian dan Lembaga (K/L) merumuskan kebijakan
terkait:
(1) Mengajarkan sikap beragama yang moderat atau
seimbang,
(2) Meneguhkan komitmen kebangsaan terhadap NKRI,
(3) Menerima Pancasila sebagai dasar negara republik
Indonesia,
(4) Memperkuat penerimaan terhadap keragaman atau
kemajemukan (kebhinnekaan) dan;
(5) Melestarikan pandangan dan tradisi keagamaan yang
ramah dengan budaya lokal.
2
ADA EMPAT INDIKATOR MODERASI
BERAGAMA
1. Komitmen kebangsaan (PBNU:
Pancasila, Bhinneka, NKRI & UUD 1945)
2. Toleransi
3. Anti kekerasan
4. Adaptif terhadap kebudayaan lokal
(Sumber: Moderasi Beragama, Kemenag, 2019: 43)
3
4
TENTANG KOVER BUKU
• Pada kover depan buku ini, terdapat gambar bandul jam yang
sedang bergerak ke kanan dan ke kiri.
• Moderasi beragama atau MB adalah ibarat bandul jam yang
berada di tengah-tengah, yang bergerak dari pinggir (ekstrem) -
baik kanan (eka) atau kiri (eki).
• Gerakan bandul ini selalu cenderung menuju pusat atau sumbu
(centripetal), ia tidak pernah diam statis.
• Artinya, sikap moderat dalam beragama pada dasarnya
merupakan keadaan yang dinamis, selalu bergerak (baik kanan
mupun kiri), karena moderasi pada dasarnya merupakan proses
pergumulan terus-menerus yang dilakukan dalam kehidupan
masyarakat.
• Sikap moderat dalam beragama selalu berkontestasi dengan
nilai-nilai yang ada di kanan dan kirinya. Karena itu, mengukur
moderasi beragama harus bisa menggambarkan bagaimana
kontestasi dan pergumulan dua nilai itu terjadi.
5
PROLOG:
• Buku ini hadir untuk menjelaskan tentang moderasi
beragama dan meluruskan salah faham tentangnya.
Karenanya, secara keseluruhan isi buku ini akan
mengandung penjelasan tentang apa (what), mengapa
(why), dan bagaimana (how).
• Apa yang dimaksud dengan moderasi beragama?
Mengapa moderasi beragama penting dalam konteks
kehidupan keagamaan di Indonesia khususnya? Dan
bagaimana cara atau strategi penguatan dan
implementasi moderasi beragama tersebut, agar
kerukunan umat beragama terjaga?
6
MODERASI BERAGAMA DAN BUKAN
MODERASI AGAMA
• Agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu
sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi,
keadilan dan keseimbangan.
• Jadi bukan agamanya yang harus dimoderasi,
melainkan cara pandang dan sikap umat
beragama dalam memahami dan menjalankan
agamanya yang harus dimoderasi.
• Tidak ada agama yang mengajarkan ekstremitas,
tapi tidak sedikit orang yang memahami dan
menjalankan ajaran agamanya secara ekstrem.
7
MENURUT KAMUS
• Kata ‘moderat’ adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata
moderation, yang berarti tidak berlebih-lebihan atau
sedang.
• Dalam bahasa Indonesia, kata ini kemudian diserap menjadi
'moderasi', yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) didefinisikan sebagai 'pengurangan kekerasan', atau
'penghindaran keekstreman'.
• Dalam KBBI juga dijelaskan bahwa kata ‘moderasi’ berasal
dari bahasa Latin moderâtio, yang berarti ke-sedang-an
(tidak kelebihan dan tidak kekurangan).
• Ketika kata moderasi disandingkan dengan kata 'beragama',
menjadi moderasi beragama, maka merujuk pada sikap
mengurangi kekerasan, atau menghindari keesktreman
dalam praktik beragama.
8
GARIS BESAR BUKU
• Keseluruhan buku ini mengandung penjelasan
tentang makna moderasi dalam beragama agar
umat beragama paham.
• Penjelasan ini penting karena moderasi
beragama dipahami sebagai esensi agama, dan
menjadi sebuah keniscayaan dalam konteks
masyarakat yang plural dan multukultural seperti
Indonesia.
• Muaranya adalah demi terciptanya kerukunan
intra dan antarumat beragama. 9
TENTANG
MODERASI BERAGAMA
• Anggapan yang lazim berkembang di kalangan masyarakat
adalah bahwa berpihak pada nilai-nilai moderasi dan
toleransi dalam beragama sama artinya dengan bersikap
liberal dan mengabaikan norma-norma keagamaan (kasus
di Barat memang demikian).
• Mereka yang beragama secara moderat sering dihadap-
hadapkan secara diametral dengan umat yang dianggap
konservatif dan berpegang teguh pada ajaran agamanya.
• Sementara dalam buku tersebut, moderat dalam beragama
berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang
dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang,
tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama.
10
MODERASI BERAGAMA MENURUT
ULAMA
• Salah satu di antara ulama yang banyak menguraikan
tentang moderasi adalah Yusuf al-Qaradhawi.
• Yusuf al-Qardhawi adalah seorang tokoh Ikhwan moderat
dan sangat kritis terhadap pemikiran Sayyid Quthb, yang
dianggap menginspirasi munculnya ektrimisme serta paham
yang menuduh kelompok lain sebagai thâghût atau kafir.
• Al-Qardhawpun mengungkapkan 30 rambu-rambu moderasi
ini, antara lain: (1) pemahaman Islam secara komprehensif,
(2) keseimbangan antara ketetapan syari’ah dan perubahan
zaman, (3) dukungan kepada kedamaian dan penghormatan
nilai-nilai kemanusiaan, (4) pengakuan akan pluralitas
agama, budaya dan politik, dan (5) pengakuan terhadap hak-
hak minoritas.
11
Umat Islam adalah moderat
• Dari definisi diatas, penggunaan kata moderasi ini
ditujukan kepada sikap atau prilaku umat Islam.
• Hal ini merujuk kepada kata ummatan wasathan dalam
QS. Al-Baqarah: 143, yang berarti merujuk pada umat
manusia.
• ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ط‬َ‫س‬َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬
ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ء‬‫َا‬‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬
َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ي‬َ‫و‬
َ‫و‬ ۗ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫َه‬‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬
َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ب‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬
‫ي‬ِ‫ت‬
ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َّ
‫َّل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُنت‬‫ك‬
َ‫ع‬ ُ‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ق‬‫ن‬َ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ُ‫ع‬
َٰ
‫ى‬َ‫ل‬
َّ
‫َّل‬ِ‫إ‬ ً‫ة‬َ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬
َ‫و‬ ۗ ُ َّ
‫َّللا‬ ‫َى‬‫د‬َ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬
‫ا‬َ‫م‬
َ َّ
‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ع‬‫ي‬ ِ
‫ض‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ُ َّ
‫َّللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬
ِ َّ‫ر‬ ‫وح‬ُ‫ء‬َ‫ر‬َ‫ل‬ ِ
‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬
‫يم‬
- 12
Terjemahan & Tafsir
• “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas
(perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi
atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang
menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui
(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang
membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat,
kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan
Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia”
• Kata wasath berarti segala sesuatu yang baik berada pada posisi
diantara dua ekstrem. Keberanian adalah pertengahan sifat ceroboh
dan takut. Kedermawanan merupakan pertengahan antara sifat
boros dan kikir. Kesucian merupakan pertengahan antara
kedurhakaan karena dorongan nafsu yang menggebu dan impotensi.
13
Menurut Kristen
• Salah satu kiat untuk mengarusutamakan moderasi beragama
adalah melakukan interkasih semaksimal mungkin antara
agama yang satu dengan agama yang lain, antara aliran yang
satu dengan aliran yang lain dalam internal umat beragama.
Kata-kata bijak ini benar: “Kita tidak mungkin bersatu jika kita
tidak saling mencintai; kita tidak mungkin saling mencintai jika
kita tidak saling mengenal; dan kita tidak mungkin saling
mengenal jika kita tidak saling mengasihi.
• (Sumber: Richard Daulay pada kegiatan FGD Pengarustamaan
Moderasi Beragama,
Senin 25 Februari 2019, Hotel Aryaduta Jakarta Pusat).
14
Menurut Katolik
• Konsili Vatikan II, dialog antara Gereja Katolik dan agamaagama lain
sangat didorong dan dimajukan. Umat Katolik dinasihati “supaya
dengan bijaksana dan penuh kasih , melalui dialog dan kerja sama
dengan para penganut agama-agama lain, mengakui, memelihara
dan mengembangkan harta kekayaan rohani dan moral serta nilai-
nilai sosio-budaya, yang terdapat pada mereka” (NA.2).
Konsili mengharapkan supaya “dialog yang terbuka mengajak semua
untuk dengan setia menyambut dorongan-dorongan Roh serta
mematuhinya dengan gembira” (GS.92).
• Dengan tegas Konsili Vatikan II
mengatakan bahwa “di luar persektuan Gereja pun terdapat banyak
unsur pengudusan dan kebenaran” (LG.8)
15
Menurut Hindu
• Agama Hindu terpenting adalah susila, yaitu bagaimana
menjaga hubungan yang harmonis antara sesama manusia.
Kasih sayang adalah hal yang utama dalam moderasi di semua
agama. Kasih sayang bisa kita wujudkan dalam segala
hal/aspek. Pada intinya, umat Hindu mendukung penuh
Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI,
dan UUD 1945) yang telah menjadi ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), serta
bertekad untuk melawan radikalisme, fundamentalisme, dan
ekstemisme dalam memahami dan melaksanakan ajaran
agama.
16
MODERASI BERAGAMA:
SECARA ETIMOLOGIS
• Moderasi berasal dari bahasa Latin moderâtio, yang berarti ke-
sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). Kata itu juga
berarti “penguasaan diri”. Artinya, bersikap wajar, biasa-biasa
saja, dan tidak ekstrem.
• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘moderasi’ bermakna:
(1) pengurangan kekerasan, dan
(2) penghindaran keekstreman.
• Dalam bahasa Inggris, kata moderation sering digunakan dalam
pengertian rata-rata (average), inti (core), baku (standard), atau
tidak berpihak (non-aligned).
• Secara umum, moderat berarti mengedepankan keseimbangan
dalam hal keyakinan (belief), moral, dan watak, baik ketika
memperlakukan orang lain sebagai individu, maupun ketika
berhadapan dengan institusi negara.
17
• Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata
wasaṭ atau wasaṭīyah, yang memiliki padanan makna dengan
kata tawassuṭ (tengah-tengah), i’tidāl (adil), dan tawāzun
(berimbang).
• Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah bisa disebut wāsiṭ.
Dalam bahasa Arab pula, kata wasaṭīyah diartikan sebagai
“pilihan terbaik”.
• Dalam buku tsb, kata wasaṭīyah menyiratkan satu makna yang
sama, yakni adil, yang dalam konteks ini berarti memilih posisi
jalan tengah di antara berbagai pilihan ekstrem.
• Kata wāsiṭ bahkan sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia yang
memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) penengah, perantara (misalnya
dalam perdagangan, bisnis); 2) pelerai (pemisah, pendamai)
antara yang berselisih; dan 3) pemimpin di pertandingan.
18
APA ARTI MODERASI?
• Moderasi adalah jalan tengah.
• Moderator adalah orang yang menengahi kegiatan diskusi.
Dia tidak berpihak kepada siapa pun atau pendapat mana
pun. Tapi bersikap adil kepada semua pihak yang terlibat
dalam diskusi.
• Moderasi juga berarti ‘’sesuatu yang terbaik’’. Sesuatu
yang ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang
buruk.
• Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik
karena ia berada di antara sifat ceroboh dan sifat takut.
Sifat dermawan juga baik karena ia berada di antara sifat
boros dan sifat kikir. 19
APA ITU MODERASI BERAGAMA?
• Moderasi beragama berarti cara beragama
jalan tengah sesuai pengertian moderasi
tadi.
• Dengan moderasi beragama, seseorang
tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan
saat menjalani ajaran agamanya.
• Orang yang mempraktekkannya disebut
moderat.
20
BISA DISEBUTKAN CONTOH
BERAGAMA YANG BERLEBIHAN?
• Seseorang yang beribadah terus-menerus dari pagi
hingga malam tanpa mempedulikan problem sosial
di sekitarnya bisa disebut berlebihan dalam
beragama.
• Seseorang juga bisa disebut berlebihan dalam
beragama ketika ia sengaja merendahkan agama
(sdr atau orang lain), atau gemar menghina figur
atau simbol suci agama tertentu.
• Dalam contoh kasus seperti yang disebutkan di atas,
maka ia sudah terjebak dalam ekstremitas yang
tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama.
21
DI MANA POSISIORANG MODERATDI ANTARA
DUAKUTUBEKSTREMITU?
• Orang moderat harus berada di tengah, berdiri di
antara kedua kutub ekstrem itu.
• Ia tidak berlebihan dalam beragama, tapi juga tidak
berlebihan dalam menggunakan akal.
• Dia tidak ekstrem mengagungkan teks-teks keagamaan
tanpa menghiraukan akal/nalar, juga tidak berlebihan
mendewakan akal sehingga mengabaikan teks.
• Pendek kata, moderasi beragama bertujuan untuk
menengahi serta mengajak kedua kutub ekstrem
dalam beragama tsb untuk bergerak ke tengah -
kembali pada esensi ajaran agama, yaitu
memanusiakan manusia.
22
ILUSTRASI
EKSTREM
KANAN/AGAMA
1. Berlebihan, drastis,
eksesif, melewati
batas, melampaui
kealamiahan,
musykil;
2. Fanatik, reaksioner,
revolusioner, ultra
konservatist,
eksklusif.
3. Radikalis,
fundamentalis,
puritanist.
4. Tekstualis dalam
memahami Kitab
Suci.
5. Menggunakan
metode ekstrim dalam
memperjuangkan
kepentingannya
6. Islamist dan Jihadist,
memiliki agenda
politik yaitu untuk
mengganti rezom yang
sedang berkuasa
karena dianggap
thogut (kafir)..
EKSTREM
KIRI/SEKUL
UARISME
1. Agama hanya
mengurusi
ruang privat
dan internum.
2. Agama tidak
boleh
mencampuri
masalah public
seperti sosial
kemasyarakata
n dan ekonomi
politik
3. Penggunaan
akal harus
diutamakan
dalam
memahami
teks-teks Kitab
Suci.
4. Kebebasan
yang absolut
5. Universal HAM
dan
Individualisme
1. Selalu
menghindarkan
perilaku atau
pengungkapan
yang ekstrem;
2. Memiliki sikap
yang terkendali
(self-control) dan
bertanggungjawa
b.
3. Berkecenderunga
n ke arah dimensi
jalan tengah atau
seimbang;
4. Pandangannya
mau memper-
timbangkan
pandangan pihak
lain yang berbeda
dengannya
(inklusif);
1. Kontekstual dan
adaptif dengan
situasi yang ada.
23
PRINSIPDASAR MODERASIBERAGAMA
• Prinsipnya ada dua: adil dan berimbang.
Bersikap adil berarti menempatkan segala
sesuatu pada tempatnya seraya melaksanakan-
nya secara baik dan secepat mungkin.
• Sedangkan sikap berimbang berarti selalu berada
di tengah di antara dua kutub. Dalam hal ibadah,
misalnya, seorang moderat yakin bahwa
beragama adalah melakukan pengabdian kepada
Tuhan dalam bentuk menjalankan ajaran-Nya
yang berorientasi pada upaya untuk memuliakan
manusia.
26
SIKAP EKSTREM
• Ketika seorang pemeluk agama meng-kafir- kan
saudaranya sesama pemeluk agama yang sama hanya
karena mereka berbeda dalam paham keagamaan
(furu’iyyah) atau berbeda praktek keagamaan
(khilafiyyah).
• Orang yang ekstrem sering terjebak dalam praktek ber-
agama atas nama Tuhan hanya untuk membela
keagungan-Nya.
• Bersikap ekstrem disertai kekerasan (violent extremism)
dalam mengamalkan apa yang dipahaminya pastilah
mengenyampingkan aspek kemanusiaan, msl,
membunuh demi paham yang diyakininya.
27
APA CONTOHMELANGGAR
BATASANKESEPAKATANBERSAMA?
• Jika seseorang, atas nama ajaran agama, melanggar
butir-butir Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang telah
menjadi kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara, itu sudah bisa dinilai ekstrem
dan melanggar.
• Jika seseorang melanggar peraturan yang telah
disepakati bersama oleh seluruh warga di lingkungan
tempat tinggal.
• Apapun alasannya seperti atas nama agama yang
dianutnya, dia melanggar kesepakatan bersama yang
telah ia setujui sebelumnya, maka ia pun dapat dianggap
berlebih-lebihan (ekstrem).
28
Intinya untuk kemanusiaan
• Inti pokok ajaran agama adalah untuk menjaga
kemanusiaan, bukan untuk menghancurkannya.
• Jika paham ekstremnya mengakibatkan terbunuhnya
orang tak bersalah maka paham itu jelas bertentangan
dengan fitrah agama itu sendiri.
• Fitrah agama adalah memperlakukan mereka yang
berbeda agama sebagai saudara sesama manusia dan
akan menjadikan orang yang seagama sebagai saudara
seiman.
• Orang moderat akan sangat mempertimbangkan
kepentingan kemanusiaan di samping kepentingan
keagamaan yang sifatnya subjektif. 29
MODERASI MENGHASILKAN
TOLERANSI
• Toleran itu adalah hasil yang diakibatkan oleh sikap
moderat dalam beragama.
• Moderasi adalah proses, toleransi adalah hasilnya.
• Seorang yang moderat bisa jadi tidak setuju atas
suatu tafsir ajaran agama, tapi ia tidak akan
menyalah-nyalahkan orang lain yang berbeda
pendapat dengannya.
• Begitu juga seorang yang moderat niscaya punya
keberpihakan atas suatu tafsir agama, tapi ia tidak
akan memaksakannya berlaku untuk orang lain. 30
MODERASI BERAGAMA
DALAM KONTEKS INDONESIA
• Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewaris-
kan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan
bernegara, yakni NKRI.
• Indonesia bukan negara agama, tapi juga agama tidak
terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warganya.
• Nilai-nilai agama dijaga dan dipadukan dengan nilai-
nilai kearifan dan adat-istiadat lokal.
• Nilai-nilai agama dilembagakan oleh negara, tapi nilai-
nilai budaya berjalin berkelindan dengan harmonis.
• Itulah strategi kebudayaan untuk merawat jati diri
Indonesia yang khas.
31
SIAPA YANG MENGAWAL MODERASI
BERAGAMA?
• Tegaknya moderasi beragama perlu dikawal bersama,
baik masyarakat maupun negara.
• Umat beragama yang moderat harus lantang bersuara
dan tidak lagi memilih menjadi mayoritas yang diam.
• Bangsa harus yakin bahwa Indonesia memiliki modal
sosial untuk memperkuat moderasi beragama, yaitu;
nilai-nilai budaya lokal, kekayaan keragaman adat
istiadat, tradisi bermusyawarah, serta budaya gotong-
royong yang diwarisi masyarakat Indonesia secara turun
temurun.
• Jika dipikul bersama, Indonesia dapat menjadi inspirasi
dunia dalam mempraktikkan moderasi beragama.
32
PERAN KEMENAG RI
• Visi Kementerian Agama 2020-2024 adalah
“Masyarakat Indonesia Taat Beragama, Moderat,
Cerdas, dan Unggul”.
• Kata “moderat” sebagai salah satu dari empat kata
kunci, selain taat beragama, cerdas, dan unggul.
• Keempat visi itu perlu diturunkan lagi ke dalam
program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan
fungsi Kementerian Agama dalam menyelenggara-
kan urusan pemerintahan di bidang agama untuk
membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. 33
VISI CERDAS
• Secara keseluruhan program dan kegiatan di
Kementerian Agama harus mencakup aspek
pelayanan, pendidikan, riset, advokasi, literasi,
ekonomi umat, tata kelola, serta integrasi data
agama dan keagamaan.
• Visi Cerdas dan Unggul dalam konteks moderasi
beragama juga dapat diterjemahkan, khususnya
oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, ke dalam
berbagai program untuk memperkuat dunia
pendidikan.
34
PTKIN: MENJADI PUSAT MB
Prof Kamaruddin Amin (Dirjen Pendis):
“Kementerian Agama meminta seluruh
perguruan tinggi keagamaan Islam negeri
(PTKIN) untuk membangun Pusat Kajian
Moderasi Agama sebagai upaya mencegah
merebaknya radikalisme agama”.
(Republika.co.id. Selasa, 12 Nov 2019).
35
DIRJEN PENDIS
• Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), visi
moderasi beragama harus tampak terejawantah dalam
Tri Dharma Perguruan Tingginya, mulai dari aspek
akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
• Visi Unggul juga sesungguhnya membuka ruang bagi
setiap kampus PTKN untuk membangun kekhususan atau
distingsinya, agar dapat berdaya saing berkompetensi
dengan kampuskampus lain.
• PTKIN harus menjadi kekuatan terdepan dalam
implementasi dan penguatan moderasi beragama,
antara lain dengan memperkuat kurikulum dan
materi belajar mengajar yang berperspektif
moderasi beragama.
36
PTKIN: LEMBAGA RISET
PTKN, terlebih lagi PTKIN (Pendidikan Tinggi
Keagamaan Islam), harus memiliki kekuatan riset
yang unggul yg distingtif terkait perspektif
moderasi beragama dengan;
(1) Memelopori integrasi ilmu-ilmu keagamaan
dengan ilmu-ilmu umum; atau,
(2) Mengelaborasi dan ‘mengkapitalisasi’ sumber-
sumber primer artefak dan khasanah klasik
Islam yang dihasilkan melalui sejarah panjang
peradaban Islam di Indonesia sejak ratusan
tahun lalu.
37
KURIKULUM & TENAGA
PENGAJAR
• Kurikulum di lembaga pendidikan baik negari maupun
swasta harus bermuatan nilai-nilai moderasi beragama.
• Seluruh materi pembelajaran sedapat mungkin, terutama
mata pelajaran yang berdimensi sosial, politik dan
keagamaan, harus mempunyai wawasan moderasi
beragama.
• Materi ajar berupa buku, gambar, audiovisual dan
sebagainya harus dipastikan memperkuat komitmen
moderasi beragama.
• Konten media sosial yang bisa menjadi sumber belajar anak
juga harus diperbanyak dengan konten moderasi beragama.
• Proses belajar mengajar juga harus bernuansa moderasi
beragama, karena tenaga pengajar menjadi orang yang
memberi informasi pengetahuan dan penanaman nilai-nilai
tertentu pada mahasiswa.
38
LINGKUNGAN KAMPUS
• Visi unggul diejawantahkan ke dalam program-program
untuk memperkuat mutu dan daya saing individu dan
lingkungan lembaga pendidikan, baik lingkungan
pendidikan dalam makna sempit, yaitu area di mana
lembaga pendidikan itu ada, maupun dalam pengertian
yang lebih luas, yaitu lingkungan sosial yang bisa
mempengaruhi cara pandang dan perilaku peserta didik.
• Lingkungan sosial yang dimaksud adalah kampus yang
harus mencerminkan wawasan moderasi, misalnya dalam
mengelola interaksi orang-orang yang ada di dalamnya,
dan dalam pengelolaan tempat ibadah.
• Intinya, aktivitas kampus harus digerakkan untuk
mengawal moderasi beragama.
39
Tiga pintu utama bagaimanapemahaman
intoleransiberpenetrasidi kampus:
Kegiatan Ekstrakurikuler
Peran guru/dosen dlm PBM
Kebijakan yg longgar
40
https://www.facebook.com/PendisKemenag/posts/kementer
ian-agama-menyampaikan-lima-pesan-tentang-moderasi-
beragama-untuk-mahasi/2174566642788581/
Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama
memberikan pelatihan para guru menjadi agen
pengarus-utamaan transformasi moderasi
beragama dalam konteks Islam, yang
mengantarkan pemahaman yang kritis, reflektif,
terbuka, dan toleran melalui pengembangan ranah
kognisi, afeksi, dan motorik.
41
https://uin-suska.ac.id/2020/01/23/silaturahmi-menag-dan-
pimpinan-ptkin-beri-kontribusi-untuk-bangsa-melalui-
peningkatan-mutu-ptkin/
• Setidaknya ada lima hal yang disampaikan oleh Menteri
Agama Republik Indonesia, Jenderal (Purn) TNI Fachrul
Razi, salahsatu diantaranya adalah tentang mutu
kelembagaan.
• Dalam hal kelembagaan, pengembangan kelembagaan
PTKIN/PTKN ini di antaranya melalui penyelarasan dengan
program serta kebijakan RPJMN pemerintah, misalnya
transformasi kelembagaan bagi satker-satker yang sudah
memenuhi syarat; IAIN ke UIN dan STAIN ke IAIN dan
berdirinya UII, semuanya diharapkan menjadi rumah
moderasi di kampus.
• Terciptanya lulusan yang moderat yang meniscayakan sikap
insklusif, asimilatif, adaptif, dan bergaul dengan komunitas
Timur dan Barat.
42
BERDIRINYA UIII
• Keberadaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII)
melalui Perpres No 57 Tahun 2016 adalah untuk menjadi pusat
pendidikan moderasi beragama dalam perspektif Islam.
• UIII ini pada hakikatnya adalah wujud pengejawantahan 3 (tiga)
hal yang saling berkaitan: keindonesiaan, keislaman dan
kemanusiaan.
• Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019)
menghimbau agar UIII dan PTKIN seluruh Indonesia mampu
berfungsi sebagai “Rumah Moderasi Islam”; tempat
menghimpun, mengkaji, dan mendesiminasikan nilai-nilai Islam
rahmatan lil ‘alamin.
• Secara khusus, UIII diharapkan menjadi pusat kajian peradaban
Islam yang moderat di Indonesia, sehingga dapat menjadi
“inspirasi bagi dunia” (Moderasi Beragama, 2019: 126).
43
http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/kemenag-
perkuat-moderasi-beragama-pada-mahasiswa-ptki
• Program penguatan moderasi beragama pada mahasiswa
PTKI yang sudah berjalan antara lain revitalisasi kegiatan
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK)
bermuatan moderasi beragama, pendidikan dan latihan
kepemimpinan, supporting kegiatan moderasi melalui
Bantuan Lembaga Kemahasiswaan bermuatan modis dan
berbagai deklarasi mahasiswa anti radikalisme.
• Ketua Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendidikan Islam
Kemenag, Aceng Abdul Aziz, menuturkan pihaknya telah
membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Moderasi Beragama.
Sejumlah upaya sudah dilakukan sepanjang 2018, salah
satunya menyiapkan Peraturan Menteri Agama (PMA). 44
• Selain PMA, lanjut Aceng, pihaknya juga sudah melakukan
penelitian tentang moderasi di kalangan pondok pesantren,
PTKI, madrasah dan PAI pada Sekolah. Pokja juga telah
melakukan pendampingan untuk review kurikulum di
lembaga pendidikan di bawah Kemenag, agar bermuatan
moderat.
• Selama 2019, Aceng mengaku sudah menyiapkan sejumlah
upaya penguatan diseminasi moderasi beragama melalui
berbagai media, termasuk media sosial.
• Penguatan itu melibatkan kalangan millenial sebagai
kelompok terbesar binaan Ditjen Pendidikan Islam, baik
siswa Madrasah, santri pesantren, mahasiswa Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), dan siswa-siswi PAI di
sekolah.
45
URGENSI MB DALAM RPJMN
• Karena semakin tingginya ekstremisme/sektarianisme di
masyarakat (e.g., Litbang Kemenag, BNPT, The Wahid, PPIM),
moderasi beragama menjadi prioritas nasional dalam RPJMN
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) (2020-
2024).
• Kemenag diminta fokus pada penguatan moderasi beragama
dan menjadi leading sektor dalam pengarusutamaan dan
implementasi moderasi beragama di seluruh K/L.
• Moderasi beragama diturunkan menjadi indikator yang dapat
diukur, yaitu: adil, berimbang, cinta NKRI, toleran, non-
kekerasan dan ramah tradisi (Indeks KUB 2020).
• Tolok ukur atau takaran keberhasilan moderasi beragama
adalah; nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama, dan
ketertiban umum (LHS, Republika, Selasa, 15 Okt 2019).
46
TERIMA KASIH
47

More Related Content

Similar to MODERASI BERAGAMA MENURUT AGAMA

Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfAdhy Rizaldy
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfMoklasMoklas
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfjaenalaripin20
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdfARUMDWIDAMAYANTIMTSN
 
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RI
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RIBuku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RI
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RIYoseRizal66
 
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdf
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdfBuku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdf
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdfadybudiman1
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaJimatul Arrobi
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptJimatul Arrobi
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfIslamic Studies
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfIslamic Studies
 
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMA
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMAMENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMA
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMAMAN 8 Jombang
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaSutipyo Ru'iya
 
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingAgama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingIlma Urrutyana
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxNurRahmaeda
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesiapjj_kemenkes
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)Erwin Line
 
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptx
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptxPAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptx
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptxFeriArifin4
 

Similar to MODERASI BERAGAMA MENURUT AGAMA (20)

Moderasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdfModerasi Beragama.pdf
Moderasi Beragama.pdf
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min.pdf
 
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdfBuku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdf
Buku_Saku_Moderasi_Beragama-min_220616_200349.pdf
 
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RI
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RIBuku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RI
Buku saku Moderasi Beragama kemenag RIg RI
 
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdf
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdfBuku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdf
Buku Saku Moderasi Beragama Kemenag RI_compressed.pdf
 
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan ManusiaPeran Agama Dalam Kehidupan Manusia
Peran Agama Dalam Kehidupan Manusia
 
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.pptPeranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
Peranan Agama dalam Kehidupan Manusia Terbaru.ppt
 
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdfBook 1 Moderasi Beragama.pdf
Book 1 Moderasi Beragama.pdf
 
Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2Teloeransi antar umat beragama 2
Teloeransi antar umat beragama 2
 
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdfBook 1 Moderasi Beragama .pdf
Book 1 Moderasi Beragama .pdf
 
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMA
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMAMENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMA
MENUMBUHKAN KARAKTER MODERASI BERAGAMA
 
Agama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnyaAgama arti dan r lingkupnya
Agama arti dan r lingkupnya
 
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam KonselingAgama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
Agama Dan Nilai Agama Dalam Konseling
 
Moderasi Beragama
Moderasi BeragamaModerasi Beragama
Moderasi Beragama
 
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docxWUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
WUJUD TOLERANSI DIKABUPATEN MAROS.docx
 
Konsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di IndonesiaKonsep Agama di Indonesia
Konsep Agama di Indonesia
 
1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)1. konsep agama (1)
1. konsep agama (1)
 
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptx
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptxPAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptx
PAI Berbasis Moderasii Beragama (2).pptx
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

MODERASI BERAGAMA MENURUT AGAMA

  • 1. Peran Kemenag RI dalam Pembangunan Bidang Agama: Moderasi Beragama KEMENTERIAN AGAMA RI 2020 1
  • 2. TUJUAN DILUNCURKAN BUKU MODERASI BERAGAMA Memberikan sumbangsih pemikiran bagi pemerintah agar Kementerian dan Lembaga (K/L) merumuskan kebijakan terkait: (1) Mengajarkan sikap beragama yang moderat atau seimbang, (2) Meneguhkan komitmen kebangsaan terhadap NKRI, (3) Menerima Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia, (4) Memperkuat penerimaan terhadap keragaman atau kemajemukan (kebhinnekaan) dan; (5) Melestarikan pandangan dan tradisi keagamaan yang ramah dengan budaya lokal. 2
  • 3. ADA EMPAT INDIKATOR MODERASI BERAGAMA 1. Komitmen kebangsaan (PBNU: Pancasila, Bhinneka, NKRI & UUD 1945) 2. Toleransi 3. Anti kekerasan 4. Adaptif terhadap kebudayaan lokal (Sumber: Moderasi Beragama, Kemenag, 2019: 43) 3
  • 4. 4
  • 5. TENTANG KOVER BUKU • Pada kover depan buku ini, terdapat gambar bandul jam yang sedang bergerak ke kanan dan ke kiri. • Moderasi beragama atau MB adalah ibarat bandul jam yang berada di tengah-tengah, yang bergerak dari pinggir (ekstrem) - baik kanan (eka) atau kiri (eki). • Gerakan bandul ini selalu cenderung menuju pusat atau sumbu (centripetal), ia tidak pernah diam statis. • Artinya, sikap moderat dalam beragama pada dasarnya merupakan keadaan yang dinamis, selalu bergerak (baik kanan mupun kiri), karena moderasi pada dasarnya merupakan proses pergumulan terus-menerus yang dilakukan dalam kehidupan masyarakat. • Sikap moderat dalam beragama selalu berkontestasi dengan nilai-nilai yang ada di kanan dan kirinya. Karena itu, mengukur moderasi beragama harus bisa menggambarkan bagaimana kontestasi dan pergumulan dua nilai itu terjadi. 5
  • 6. PROLOG: • Buku ini hadir untuk menjelaskan tentang moderasi beragama dan meluruskan salah faham tentangnya. Karenanya, secara keseluruhan isi buku ini akan mengandung penjelasan tentang apa (what), mengapa (why), dan bagaimana (how). • Apa yang dimaksud dengan moderasi beragama? Mengapa moderasi beragama penting dalam konteks kehidupan keagamaan di Indonesia khususnya? Dan bagaimana cara atau strategi penguatan dan implementasi moderasi beragama tersebut, agar kerukunan umat beragama terjaga? 6
  • 7. MODERASI BERAGAMA DAN BUKAN MODERASI AGAMA • Agama tidak perlu dimoderasi karena agama itu sendiri telah mengajarkan prinsip moderasi, keadilan dan keseimbangan. • Jadi bukan agamanya yang harus dimoderasi, melainkan cara pandang dan sikap umat beragama dalam memahami dan menjalankan agamanya yang harus dimoderasi. • Tidak ada agama yang mengajarkan ekstremitas, tapi tidak sedikit orang yang memahami dan menjalankan ajaran agamanya secara ekstrem. 7
  • 8. MENURUT KAMUS • Kata ‘moderat’ adalah sebuah kata sifat, turunan dari kata moderation, yang berarti tidak berlebih-lebihan atau sedang. • Dalam bahasa Indonesia, kata ini kemudian diserap menjadi 'moderasi', yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai 'pengurangan kekerasan', atau 'penghindaran keekstreman'. • Dalam KBBI juga dijelaskan bahwa kata ‘moderasi’ berasal dari bahasa Latin moderâtio, yang berarti ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). • Ketika kata moderasi disandingkan dengan kata 'beragama', menjadi moderasi beragama, maka merujuk pada sikap mengurangi kekerasan, atau menghindari keesktreman dalam praktik beragama. 8
  • 9. GARIS BESAR BUKU • Keseluruhan buku ini mengandung penjelasan tentang makna moderasi dalam beragama agar umat beragama paham. • Penjelasan ini penting karena moderasi beragama dipahami sebagai esensi agama, dan menjadi sebuah keniscayaan dalam konteks masyarakat yang plural dan multukultural seperti Indonesia. • Muaranya adalah demi terciptanya kerukunan intra dan antarumat beragama. 9
  • 10. TENTANG MODERASI BERAGAMA • Anggapan yang lazim berkembang di kalangan masyarakat adalah bahwa berpihak pada nilai-nilai moderasi dan toleransi dalam beragama sama artinya dengan bersikap liberal dan mengabaikan norma-norma keagamaan (kasus di Barat memang demikian). • Mereka yang beragama secara moderat sering dihadap- hadapkan secara diametral dengan umat yang dianggap konservatif dan berpegang teguh pada ajaran agamanya. • Sementara dalam buku tersebut, moderat dalam beragama berarti percaya diri dengan esensi ajaran agama yang dipeluknya, yang mengajarkan prinsip adil dan berimbang, tetapi berbagi kebenaran sejauh menyangkut tafsir agama. 10
  • 11. MODERASI BERAGAMA MENURUT ULAMA • Salah satu di antara ulama yang banyak menguraikan tentang moderasi adalah Yusuf al-Qaradhawi. • Yusuf al-Qardhawi adalah seorang tokoh Ikhwan moderat dan sangat kritis terhadap pemikiran Sayyid Quthb, yang dianggap menginspirasi munculnya ektrimisme serta paham yang menuduh kelompok lain sebagai thâghût atau kafir. • Al-Qardhawpun mengungkapkan 30 rambu-rambu moderasi ini, antara lain: (1) pemahaman Islam secara komprehensif, (2) keseimbangan antara ketetapan syari’ah dan perubahan zaman, (3) dukungan kepada kedamaian dan penghormatan nilai-nilai kemanusiaan, (4) pengakuan akan pluralitas agama, budaya dan politik, dan (5) pengakuan terhadap hak- hak minoritas. 11
  • 12. Umat Islam adalah moderat • Dari definisi diatas, penggunaan kata moderasi ini ditujukan kepada sikap atau prilaku umat Islam. • Hal ini merujuk kepada kata ummatan wasathan dalam QS. Al-Baqarah: 143, yang berarti merujuk pada umat manusia. • ِ‫ل‬ ‫ا‬ً‫ط‬َ‫س‬َ‫و‬ ً‫ة‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َ‫ك‬ِ‫ل‬ََٰ‫ذ‬َ‫ك‬َ‫و‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ء‬‫َا‬‫د‬َ‫ه‬ُ‫ش‬ ‫وا‬ُ‫ن‬‫ُو‬‫ك‬َ‫ت‬ َ‫ُون‬‫ك‬َ‫ي‬َ‫و‬ َ‫و‬ ۗ ‫ًا‬‫د‬‫ي‬ِ‫َه‬‫ش‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ َّ‫ل‬‫ا‬ َ‫ة‬َ‫ل‬ْ‫ب‬ِ‫ق‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬َ‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ ‫ا‬َ‫م‬ ‫ي‬ِ‫ت‬ ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ن‬ِ‫ل‬ َّ ‫َّل‬ِ‫إ‬ ‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫ُنت‬‫ك‬ َ‫ع‬ ُ‫ب‬ِ‫ل‬َ‫ق‬‫ن‬َ‫ي‬ ‫ن‬َّ‫م‬ِ‫م‬ َ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َّ‫الر‬ ُ‫ع‬ َٰ ‫ى‬َ‫ل‬ َّ ‫َّل‬ِ‫إ‬ ً‫ة‬َ‫ير‬ِ‫ب‬َ‫ك‬َ‫ل‬ ْ‫ت‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫ك‬ ‫ن‬ِ‫إ‬َ‫و‬ ۚ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ِ‫ق‬َ‫ع‬ َ‫و‬ ۗ ُ َّ ‫َّللا‬ ‫َى‬‫د‬َ‫ه‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ل‬‫ا‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬ َ َّ ‫َّللا‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ۚ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫إ‬ َ‫ع‬‫ي‬ ِ ‫ض‬ُ‫ي‬ِ‫ل‬ ُ َّ ‫َّللا‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ ِ َّ‫ر‬ ‫وح‬ُ‫ء‬َ‫ر‬َ‫ل‬ ِ ‫اس‬َّ‫ن‬‫ال‬ِ‫ب‬ ‫يم‬ - 12
  • 13. Terjemahan & Tafsir • “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia” • Kata wasath berarti segala sesuatu yang baik berada pada posisi diantara dua ekstrem. Keberanian adalah pertengahan sifat ceroboh dan takut. Kedermawanan merupakan pertengahan antara sifat boros dan kikir. Kesucian merupakan pertengahan antara kedurhakaan karena dorongan nafsu yang menggebu dan impotensi. 13
  • 14. Menurut Kristen • Salah satu kiat untuk mengarusutamakan moderasi beragama adalah melakukan interkasih semaksimal mungkin antara agama yang satu dengan agama yang lain, antara aliran yang satu dengan aliran yang lain dalam internal umat beragama. Kata-kata bijak ini benar: “Kita tidak mungkin bersatu jika kita tidak saling mencintai; kita tidak mungkin saling mencintai jika kita tidak saling mengenal; dan kita tidak mungkin saling mengenal jika kita tidak saling mengasihi. • (Sumber: Richard Daulay pada kegiatan FGD Pengarustamaan Moderasi Beragama, Senin 25 Februari 2019, Hotel Aryaduta Jakarta Pusat). 14
  • 15. Menurut Katolik • Konsili Vatikan II, dialog antara Gereja Katolik dan agamaagama lain sangat didorong dan dimajukan. Umat Katolik dinasihati “supaya dengan bijaksana dan penuh kasih , melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain, mengakui, memelihara dan mengembangkan harta kekayaan rohani dan moral serta nilai- nilai sosio-budaya, yang terdapat pada mereka” (NA.2). Konsili mengharapkan supaya “dialog yang terbuka mengajak semua untuk dengan setia menyambut dorongan-dorongan Roh serta mematuhinya dengan gembira” (GS.92). • Dengan tegas Konsili Vatikan II mengatakan bahwa “di luar persektuan Gereja pun terdapat banyak unsur pengudusan dan kebenaran” (LG.8) 15
  • 16. Menurut Hindu • Agama Hindu terpenting adalah susila, yaitu bagaimana menjaga hubungan yang harmonis antara sesama manusia. Kasih sayang adalah hal yang utama dalam moderasi di semua agama. Kasih sayang bisa kita wujudkan dalam segala hal/aspek. Pada intinya, umat Hindu mendukung penuh Empat Pilar Kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945) yang telah menjadi ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), serta bertekad untuk melawan radikalisme, fundamentalisme, dan ekstemisme dalam memahami dan melaksanakan ajaran agama. 16
  • 17. MODERASI BERAGAMA: SECARA ETIMOLOGIS • Moderasi berasal dari bahasa Latin moderâtio, yang berarti ke- sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan). Kata itu juga berarti “penguasaan diri”. Artinya, bersikap wajar, biasa-biasa saja, dan tidak ekstrem. • Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ‘moderasi’ bermakna: (1) pengurangan kekerasan, dan (2) penghindaran keekstreman. • Dalam bahasa Inggris, kata moderation sering digunakan dalam pengertian rata-rata (average), inti (core), baku (standard), atau tidak berpihak (non-aligned). • Secara umum, moderat berarti mengedepankan keseimbangan dalam hal keyakinan (belief), moral, dan watak, baik ketika memperlakukan orang lain sebagai individu, maupun ketika berhadapan dengan institusi negara. 17
  • 18. • Sedangkan dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasaṭ atau wasaṭīyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuṭ (tengah-tengah), i’tidāl (adil), dan tawāzun (berimbang). • Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah bisa disebut wāsiṭ. Dalam bahasa Arab pula, kata wasaṭīyah diartikan sebagai “pilihan terbaik”. • Dalam buku tsb, kata wasaṭīyah menyiratkan satu makna yang sama, yakni adil, yang dalam konteks ini berarti memilih posisi jalan tengah di antara berbagai pilihan ekstrem. • Kata wāsiṭ bahkan sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia yang memiliki tiga pengertian, yaitu: 1) penengah, perantara (misalnya dalam perdagangan, bisnis); 2) pelerai (pemisah, pendamai) antara yang berselisih; dan 3) pemimpin di pertandingan. 18
  • 19. APA ARTI MODERASI? • Moderasi adalah jalan tengah. • Moderator adalah orang yang menengahi kegiatan diskusi. Dia tidak berpihak kepada siapa pun atau pendapat mana pun. Tapi bersikap adil kepada semua pihak yang terlibat dalam diskusi. • Moderasi juga berarti ‘’sesuatu yang terbaik’’. Sesuatu yang ada di tengah biasanya berada di antara dua hal yang buruk. • Contohnya adalah keberanian. Sifat berani dianggap baik karena ia berada di antara sifat ceroboh dan sifat takut. Sifat dermawan juga baik karena ia berada di antara sifat boros dan sifat kikir. 19
  • 20. APA ITU MODERASI BERAGAMA? • Moderasi beragama berarti cara beragama jalan tengah sesuai pengertian moderasi tadi. • Dengan moderasi beragama, seseorang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajaran agamanya. • Orang yang mempraktekkannya disebut moderat. 20
  • 21. BISA DISEBUTKAN CONTOH BERAGAMA YANG BERLEBIHAN? • Seseorang yang beribadah terus-menerus dari pagi hingga malam tanpa mempedulikan problem sosial di sekitarnya bisa disebut berlebihan dalam beragama. • Seseorang juga bisa disebut berlebihan dalam beragama ketika ia sengaja merendahkan agama (sdr atau orang lain), atau gemar menghina figur atau simbol suci agama tertentu. • Dalam contoh kasus seperti yang disebutkan di atas, maka ia sudah terjebak dalam ekstremitas yang tidak sesuai dengan prinsip moderasi beragama. 21
  • 22. DI MANA POSISIORANG MODERATDI ANTARA DUAKUTUBEKSTREMITU? • Orang moderat harus berada di tengah, berdiri di antara kedua kutub ekstrem itu. • Ia tidak berlebihan dalam beragama, tapi juga tidak berlebihan dalam menggunakan akal. • Dia tidak ekstrem mengagungkan teks-teks keagamaan tanpa menghiraukan akal/nalar, juga tidak berlebihan mendewakan akal sehingga mengabaikan teks. • Pendek kata, moderasi beragama bertujuan untuk menengahi serta mengajak kedua kutub ekstrem dalam beragama tsb untuk bergerak ke tengah - kembali pada esensi ajaran agama, yaitu memanusiakan manusia. 22
  • 23. ILUSTRASI EKSTREM KANAN/AGAMA 1. Berlebihan, drastis, eksesif, melewati batas, melampaui kealamiahan, musykil; 2. Fanatik, reaksioner, revolusioner, ultra konservatist, eksklusif. 3. Radikalis, fundamentalis, puritanist. 4. Tekstualis dalam memahami Kitab Suci. 5. Menggunakan metode ekstrim dalam memperjuangkan kepentingannya 6. Islamist dan Jihadist, memiliki agenda politik yaitu untuk mengganti rezom yang sedang berkuasa karena dianggap thogut (kafir).. EKSTREM KIRI/SEKUL UARISME 1. Agama hanya mengurusi ruang privat dan internum. 2. Agama tidak boleh mencampuri masalah public seperti sosial kemasyarakata n dan ekonomi politik 3. Penggunaan akal harus diutamakan dalam memahami teks-teks Kitab Suci. 4. Kebebasan yang absolut 5. Universal HAM dan Individualisme 1. Selalu menghindarkan perilaku atau pengungkapan yang ekstrem; 2. Memiliki sikap yang terkendali (self-control) dan bertanggungjawa b. 3. Berkecenderunga n ke arah dimensi jalan tengah atau seimbang; 4. Pandangannya mau memper- timbangkan pandangan pihak lain yang berbeda dengannya (inklusif); 1. Kontekstual dan adaptif dengan situasi yang ada. 23
  • 24.
  • 25.
  • 26. PRINSIPDASAR MODERASIBERAGAMA • Prinsipnya ada dua: adil dan berimbang. Bersikap adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya seraya melaksanakan- nya secara baik dan secepat mungkin. • Sedangkan sikap berimbang berarti selalu berada di tengah di antara dua kutub. Dalam hal ibadah, misalnya, seorang moderat yakin bahwa beragama adalah melakukan pengabdian kepada Tuhan dalam bentuk menjalankan ajaran-Nya yang berorientasi pada upaya untuk memuliakan manusia. 26
  • 27. SIKAP EKSTREM • Ketika seorang pemeluk agama meng-kafir- kan saudaranya sesama pemeluk agama yang sama hanya karena mereka berbeda dalam paham keagamaan (furu’iyyah) atau berbeda praktek keagamaan (khilafiyyah). • Orang yang ekstrem sering terjebak dalam praktek ber- agama atas nama Tuhan hanya untuk membela keagungan-Nya. • Bersikap ekstrem disertai kekerasan (violent extremism) dalam mengamalkan apa yang dipahaminya pastilah mengenyampingkan aspek kemanusiaan, msl, membunuh demi paham yang diyakininya. 27
  • 28. APA CONTOHMELANGGAR BATASANKESEPAKATANBERSAMA? • Jika seseorang, atas nama ajaran agama, melanggar butir-butir Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang telah menjadi kesepakatan bersama bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara, itu sudah bisa dinilai ekstrem dan melanggar. • Jika seseorang melanggar peraturan yang telah disepakati bersama oleh seluruh warga di lingkungan tempat tinggal. • Apapun alasannya seperti atas nama agama yang dianutnya, dia melanggar kesepakatan bersama yang telah ia setujui sebelumnya, maka ia pun dapat dianggap berlebih-lebihan (ekstrem). 28
  • 29. Intinya untuk kemanusiaan • Inti pokok ajaran agama adalah untuk menjaga kemanusiaan, bukan untuk menghancurkannya. • Jika paham ekstremnya mengakibatkan terbunuhnya orang tak bersalah maka paham itu jelas bertentangan dengan fitrah agama itu sendiri. • Fitrah agama adalah memperlakukan mereka yang berbeda agama sebagai saudara sesama manusia dan akan menjadikan orang yang seagama sebagai saudara seiman. • Orang moderat akan sangat mempertimbangkan kepentingan kemanusiaan di samping kepentingan keagamaan yang sifatnya subjektif. 29
  • 30. MODERASI MENGHASILKAN TOLERANSI • Toleran itu adalah hasil yang diakibatkan oleh sikap moderat dalam beragama. • Moderasi adalah proses, toleransi adalah hasilnya. • Seorang yang moderat bisa jadi tidak setuju atas suatu tafsir ajaran agama, tapi ia tidak akan menyalah-nyalahkan orang lain yang berbeda pendapat dengannya. • Begitu juga seorang yang moderat niscaya punya keberpihakan atas suatu tafsir agama, tapi ia tidak akan memaksakannya berlaku untuk orang lain. 30
  • 31. MODERASI BERAGAMA DALAM KONTEKS INDONESIA • Sejak awal para pendiri bangsa sudah berhasil mewaris- kan satu bentuk kesepakatan dalam berbangsa dan bernegara, yakni NKRI. • Indonesia bukan negara agama, tapi juga agama tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari warganya. • Nilai-nilai agama dijaga dan dipadukan dengan nilai- nilai kearifan dan adat-istiadat lokal. • Nilai-nilai agama dilembagakan oleh negara, tapi nilai- nilai budaya berjalin berkelindan dengan harmonis. • Itulah strategi kebudayaan untuk merawat jati diri Indonesia yang khas. 31
  • 32. SIAPA YANG MENGAWAL MODERASI BERAGAMA? • Tegaknya moderasi beragama perlu dikawal bersama, baik masyarakat maupun negara. • Umat beragama yang moderat harus lantang bersuara dan tidak lagi memilih menjadi mayoritas yang diam. • Bangsa harus yakin bahwa Indonesia memiliki modal sosial untuk memperkuat moderasi beragama, yaitu; nilai-nilai budaya lokal, kekayaan keragaman adat istiadat, tradisi bermusyawarah, serta budaya gotong- royong yang diwarisi masyarakat Indonesia secara turun temurun. • Jika dipikul bersama, Indonesia dapat menjadi inspirasi dunia dalam mempraktikkan moderasi beragama. 32
  • 33. PERAN KEMENAG RI • Visi Kementerian Agama 2020-2024 adalah “Masyarakat Indonesia Taat Beragama, Moderat, Cerdas, dan Unggul”. • Kata “moderat” sebagai salah satu dari empat kata kunci, selain taat beragama, cerdas, dan unggul. • Keempat visi itu perlu diturunkan lagi ke dalam program dan kegiatan yang sesuai dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam menyelenggara- kan urusan pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara. 33
  • 34. VISI CERDAS • Secara keseluruhan program dan kegiatan di Kementerian Agama harus mencakup aspek pelayanan, pendidikan, riset, advokasi, literasi, ekonomi umat, tata kelola, serta integrasi data agama dan keagamaan. • Visi Cerdas dan Unggul dalam konteks moderasi beragama juga dapat diterjemahkan, khususnya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, ke dalam berbagai program untuk memperkuat dunia pendidikan. 34
  • 35. PTKIN: MENJADI PUSAT MB Prof Kamaruddin Amin (Dirjen Pendis): “Kementerian Agama meminta seluruh perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) untuk membangun Pusat Kajian Moderasi Agama sebagai upaya mencegah merebaknya radikalisme agama”. (Republika.co.id. Selasa, 12 Nov 2019). 35
  • 36. DIRJEN PENDIS • Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), visi moderasi beragama harus tampak terejawantah dalam Tri Dharma Perguruan Tingginya, mulai dari aspek akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat. • Visi Unggul juga sesungguhnya membuka ruang bagi setiap kampus PTKN untuk membangun kekhususan atau distingsinya, agar dapat berdaya saing berkompetensi dengan kampuskampus lain. • PTKIN harus menjadi kekuatan terdepan dalam implementasi dan penguatan moderasi beragama, antara lain dengan memperkuat kurikulum dan materi belajar mengajar yang berperspektif moderasi beragama. 36
  • 37. PTKIN: LEMBAGA RISET PTKN, terlebih lagi PTKIN (Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam), harus memiliki kekuatan riset yang unggul yg distingtif terkait perspektif moderasi beragama dengan; (1) Memelopori integrasi ilmu-ilmu keagamaan dengan ilmu-ilmu umum; atau, (2) Mengelaborasi dan ‘mengkapitalisasi’ sumber- sumber primer artefak dan khasanah klasik Islam yang dihasilkan melalui sejarah panjang peradaban Islam di Indonesia sejak ratusan tahun lalu. 37
  • 38. KURIKULUM & TENAGA PENGAJAR • Kurikulum di lembaga pendidikan baik negari maupun swasta harus bermuatan nilai-nilai moderasi beragama. • Seluruh materi pembelajaran sedapat mungkin, terutama mata pelajaran yang berdimensi sosial, politik dan keagamaan, harus mempunyai wawasan moderasi beragama. • Materi ajar berupa buku, gambar, audiovisual dan sebagainya harus dipastikan memperkuat komitmen moderasi beragama. • Konten media sosial yang bisa menjadi sumber belajar anak juga harus diperbanyak dengan konten moderasi beragama. • Proses belajar mengajar juga harus bernuansa moderasi beragama, karena tenaga pengajar menjadi orang yang memberi informasi pengetahuan dan penanaman nilai-nilai tertentu pada mahasiswa. 38
  • 39. LINGKUNGAN KAMPUS • Visi unggul diejawantahkan ke dalam program-program untuk memperkuat mutu dan daya saing individu dan lingkungan lembaga pendidikan, baik lingkungan pendidikan dalam makna sempit, yaitu area di mana lembaga pendidikan itu ada, maupun dalam pengertian yang lebih luas, yaitu lingkungan sosial yang bisa mempengaruhi cara pandang dan perilaku peserta didik. • Lingkungan sosial yang dimaksud adalah kampus yang harus mencerminkan wawasan moderasi, misalnya dalam mengelola interaksi orang-orang yang ada di dalamnya, dan dalam pengelolaan tempat ibadah. • Intinya, aktivitas kampus harus digerakkan untuk mengawal moderasi beragama. 39
  • 40. Tiga pintu utama bagaimanapemahaman intoleransiberpenetrasidi kampus: Kegiatan Ekstrakurikuler Peran guru/dosen dlm PBM Kebijakan yg longgar 40
  • 41. https://www.facebook.com/PendisKemenag/posts/kementer ian-agama-menyampaikan-lima-pesan-tentang-moderasi- beragama-untuk-mahasi/2174566642788581/ Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama memberikan pelatihan para guru menjadi agen pengarus-utamaan transformasi moderasi beragama dalam konteks Islam, yang mengantarkan pemahaman yang kritis, reflektif, terbuka, dan toleran melalui pengembangan ranah kognisi, afeksi, dan motorik. 41
  • 42. https://uin-suska.ac.id/2020/01/23/silaturahmi-menag-dan- pimpinan-ptkin-beri-kontribusi-untuk-bangsa-melalui- peningkatan-mutu-ptkin/ • Setidaknya ada lima hal yang disampaikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi, salahsatu diantaranya adalah tentang mutu kelembagaan. • Dalam hal kelembagaan, pengembangan kelembagaan PTKIN/PTKN ini di antaranya melalui penyelarasan dengan program serta kebijakan RPJMN pemerintah, misalnya transformasi kelembagaan bagi satker-satker yang sudah memenuhi syarat; IAIN ke UIN dan STAIN ke IAIN dan berdirinya UII, semuanya diharapkan menjadi rumah moderasi di kampus. • Terciptanya lulusan yang moderat yang meniscayakan sikap insklusif, asimilatif, adaptif, dan bergaul dengan komunitas Timur dan Barat. 42
  • 43. BERDIRINYA UIII • Keberadaan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) melalui Perpres No 57 Tahun 2016 adalah untuk menjadi pusat pendidikan moderasi beragama dalam perspektif Islam. • UIII ini pada hakikatnya adalah wujud pengejawantahan 3 (tiga) hal yang saling berkaitan: keindonesiaan, keislaman dan kemanusiaan. • Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019) menghimbau agar UIII dan PTKIN seluruh Indonesia mampu berfungsi sebagai “Rumah Moderasi Islam”; tempat menghimpun, mengkaji, dan mendesiminasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin. • Secara khusus, UIII diharapkan menjadi pusat kajian peradaban Islam yang moderat di Indonesia, sehingga dapat menjadi “inspirasi bagi dunia” (Moderasi Beragama, 2019: 126). 43
  • 44. http://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/kemenag- perkuat-moderasi-beragama-pada-mahasiswa-ptki • Program penguatan moderasi beragama pada mahasiswa PTKI yang sudah berjalan antara lain revitalisasi kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) bermuatan moderasi beragama, pendidikan dan latihan kepemimpinan, supporting kegiatan moderasi melalui Bantuan Lembaga Kemahasiswaan bermuatan modis dan berbagai deklarasi mahasiswa anti radikalisme. • Ketua Pokja Moderasi Beragama Ditjen Pendidikan Islam Kemenag, Aceng Abdul Aziz, menuturkan pihaknya telah membentuk Kelompok Kerja (Pokja) Moderasi Beragama. Sejumlah upaya sudah dilakukan sepanjang 2018, salah satunya menyiapkan Peraturan Menteri Agama (PMA). 44
  • 45. • Selain PMA, lanjut Aceng, pihaknya juga sudah melakukan penelitian tentang moderasi di kalangan pondok pesantren, PTKI, madrasah dan PAI pada Sekolah. Pokja juga telah melakukan pendampingan untuk review kurikulum di lembaga pendidikan di bawah Kemenag, agar bermuatan moderat. • Selama 2019, Aceng mengaku sudah menyiapkan sejumlah upaya penguatan diseminasi moderasi beragama melalui berbagai media, termasuk media sosial. • Penguatan itu melibatkan kalangan millenial sebagai kelompok terbesar binaan Ditjen Pendidikan Islam, baik siswa Madrasah, santri pesantren, mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), dan siswa-siswi PAI di sekolah. 45
  • 46. URGENSI MB DALAM RPJMN • Karena semakin tingginya ekstremisme/sektarianisme di masyarakat (e.g., Litbang Kemenag, BNPT, The Wahid, PPIM), moderasi beragama menjadi prioritas nasional dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) (2020- 2024). • Kemenag diminta fokus pada penguatan moderasi beragama dan menjadi leading sektor dalam pengarusutamaan dan implementasi moderasi beragama di seluruh K/L. • Moderasi beragama diturunkan menjadi indikator yang dapat diukur, yaitu: adil, berimbang, cinta NKRI, toleran, non- kekerasan dan ramah tradisi (Indeks KUB 2020). • Tolok ukur atau takaran keberhasilan moderasi beragama adalah; nilai kemanusiaan, kesepakatan bersama, dan ketertiban umum (LHS, Republika, Selasa, 15 Okt 2019). 46