SlideShare a Scribd company logo
Model SIR dan SIRS
I Wayan Nadiantara - 10214071
14 Februari
Prodi Fisika - Institut Teknologi Bandung
1/9
Sekilas tentang SIR dan SIRS
ˆ SIR dan SIRS merupakan model klasik dengan perhitungan
relatif sederhana dalam memodelkan penyebaran wabah
penyakit.
ˆ Dalam model ini terdapat 3 parameter yang menjadi dasar
perhitungan yaitu S (susceptibes) yang menyatakan jumlah
populasi yang rentan terhadap wabah, I (infectives)
menyatakan jumlah populasi yang terinfeksi, serta
R(recovered) menyatakan jumlah populasi yang telah pulih
dan telah memiliki kekebalan.
ˆ Pada model SIR individu yang telah sembuh recovered
dianggap memiliki imunitas yang permanen terhadap wabah
tersebut. Sementara, pada model SIRS individu yang telah
sembuh berpeluang lagi untuk terjangkit kembali atau
menjadi suceptible. 1
1
2/9
Asumsi model
Dalam model persebaran ini, diperlukan asumsi-asumsi berikut :2
1. Populasi dianggap konstan dan berjumlah cukup besar
sebanyak N. Jika di dalam model terdapat vital dynamics,
maka diasumsikan kelahiran dan kematian terjadi dalam
frekuensi yang sama, serta seluruh individu yang baru lahir
masuk dalam kelas S suceptible.
2. Populasi tercampur secara homogen antar kelas. Frekuensi
kontak harian β didefinisikan sebagai nilai rata-rata kontak
dari individu terinfeksi I dalam satu hari. Besaran ini juga
dapat dianggap sebagai laju infeksi.
3. Jumlah individu yang sembuh R dan dihapus dari kelas
terinfeksi dengan laju γ yang sebanding terhadap jumlah
populasi terinfeksi
2
Hethcote, Herbert W (1989): Three basic epidemiological models 3/9
Diagram skematik
Gambar 1: Diagram skematik dari SIR dan SIRS dalam memodelkan
penyebaran suatu wabah.3
Dalam model SIRS diperlukan konstanta ξ yang menunjukan laju
berkurangya individu yang telah sembuh menjadi individu yang
kembali rentan.3
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
4/9
Rumusan matematis SIR tanpa vital dynamics
Misalkan infeksi wabah terjadi pada waktu yang relatif singkat jika
dibandingkan dengan umur suatu individu serta infeksi yang terjadi
tidak mematikan, maka vital dynamics (kelahiran dan kematian)
dapat diabaikan. Model ini dapat dituliskan dalam bentuk
persamaan diferensial biasa sebagai :4
∂S
∂t
= −
βSI
N
∂I
∂t
=
βSI
N
− γI
∂R
∂t
= γI
di mana N = S + I + R adalah total populasi
4
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
5/9
Rumusan matematis SIR dengan vital dynamics
Jika dalam model terdapat kelahiran dan kematian, diperlukan
konstanta µ dan ν yang masing-masing merepresentasikan laju
kelahiran dan kematian, sehingga persamaan diferensial untuk
model ini menjadi :5
∂S
∂t
= µN −
βSI
N
− νS
∂I
∂t
=
βSI
N
− γI − νI
∂R
∂t
= γI − νR
di mana N = S + I + R adalah total populasi.
5
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
6/9
Rumusan matematis SIRS tanpa vital dynamics
Akibat bertambahnya angka populasi yang rentan pada model
SIRS, maka persamaanya diferensial untuk model ini akan
menjadi:6
∂S
∂t
= −
βSI
N
+ ξR
∂I
∂t
=
βSI
N
− γI
∂R
∂t
= γI − ξR
di mana N = S + I + R adalah total populasi.
6
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
7/9
Rumusan matematis SIRS dengan vital dynamics
Serupa dengan model SIR yang tidak mengabaikan angka kelahiran
dan kematian, dalam model ini juga diperlukan konstanta µ dan ν
yang masing-masing merepresentasikan laju kelahiran dan
kematian, sehingga persamaan diferensial untuk model ini menjadi
:7
∂S
∂t
= µN −
βSI
N
+ ξR − νS
∂I
∂t
=
βSI
N
− γI − νI
∂R
∂t
= γI − ξR − νR
di mana N = S + I + R adalah total populasi.
7
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
8/9
Grafik
(a) Osilasi populasi pada model
SIR.
(b) Osilasi teredam dalam
model SIRS
Gambar 2: Perbandingan ploting pengaruh wabah dalam populasi
menggunakan model SIR dan SIRS.8
8
https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html
9/9

More Related Content

What's hot

TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUTUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
Farida Dadari
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Heni Widayani
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gtLukman Hakim
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
reno sutriono
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Hidayatul Mustafidah
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
xxxxyys
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
Arif Nur Rahman
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
Amalia Indrawati Gunawan
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Aisyah Turidho
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
Rani Nooraeni
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Indra Gunawan
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
Universitas Negeri Padang
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
Simon Patabang
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Laili Wahyunita
 
Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)
jayamartha
 
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).pptsoal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
AmirahChiCwexNezz
 

What's hot (20)

TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTUTUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
TUGAS PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU
 
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1DSolusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
Solusi D'Alembert Pers. Gelombang 1D
 
04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt04 deret-fourier-gt
04 deret-fourier-gt
 
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
Pertemuan 10 (distribusi binomial, poison, normal)
 
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial ParsialPenerapan Persamaan Diferensial Parsial
Penerapan Persamaan Diferensial Parsial
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret01 barisan-dan-deret
01 barisan-dan-deret
 
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
 
Turunan numerik
Turunan numerikTurunan numerik
Turunan numerik
 
Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10Statistika Dasar Pertemuan 10
Statistika Dasar Pertemuan 10
 
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal pptDistribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
Distribusi Binomial, Poisson dan Normal ppt
 
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUALPENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE PRIMAL DUAL
 
Distribusi peluang
Distribusi peluangDistribusi peluang
Distribusi peluang
 
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal DistributionAPG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
Soal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaanSoal dan pembahasan integral permukaan
Soal dan pembahasan integral permukaan
 
1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks1 Bilangan Kompleks
1 Bilangan Kompleks
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 
Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)Stat matematika II (2)
Stat matematika II (2)
 
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).pptsoal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
soal latihan prinsip inklusi eksklusi (1).ppt
 

Similar to Model SIR dan SIRS

Jurnal model
Jurnal modelJurnal model
Jurnal model
Elfin Hamida
 
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptxPPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
MiraWati52
 
Probabilitas new
Probabilitas newProbabilitas new
Probabilitas new
Ferry Bahtiar
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
Ferry Bahtiar
 
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptx
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptxModel Matematika Penyebaran ISPA.pptx
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptx
AfdolZikri2
 
JURNAL SKRIPSI
JURNAL SKRIPSIJURNAL SKRIPSI
JURNAL SKRIPSI
muhammad rofiq
 
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh ManusiaAnalisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Nurul Ulfah
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
AndreZeref
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
pjj_kemenkes
 
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
Budi Sulistyo
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
Irfrans D' Rayyan
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
fachrulshidiq3
 
Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitm
s.warnock
 

Similar to Model SIR dan SIRS (13)

Jurnal model
Jurnal modelJurnal model
Jurnal model
 
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptxPPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
PPT Proposal_F1A119005_FIFIN SITI INDRAWATI (1).pptx
 
Probabilitas new
Probabilitas newProbabilitas new
Probabilitas new
 
Probabilitas
ProbabilitasProbabilitas
Probabilitas
 
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptx
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptxModel Matematika Penyebaran ISPA.pptx
Model Matematika Penyebaran ISPA.pptx
 
JURNAL SKRIPSI
JURNAL SKRIPSIJURNAL SKRIPSI
JURNAL SKRIPSI
 
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh ManusiaAnalisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
Analisis Model Penyebaran Virus Demam Berdarah Dengue pada Tubuh Manusia
 
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjriTugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
 
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologiIstilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
Istilah dan Ukuran-UkuranEpidemiologi
 
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
200427 pemodelan multi skenario covid19 koreksi
 
Ukuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologiUkuran asosiasi epidemiologi
Ukuran asosiasi epidemiologi
 
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
 
Frekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitmFrekuensi penyakitm
Frekuensi penyakitm
 

Recently uploaded

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
arikiskandar
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
Datalablokakalianda
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
hadijaul
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
ryskilahmudin
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
sulastri822782
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
FiikFiik
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
SyailaNandaSofiaWell
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
MFCorp
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
LisnaKhairaniNasutio
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DamianLoveChannel
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
lala263132
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
ssusera85899
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
adwinhadipurnadi
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
fritshenukh
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
ortopedifk
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
RheginaSalsabila
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
syam586213
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
nurulkarunia4
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
ratnawulokt
 

Recently uploaded (20)

Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdfDesain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
Desain Deskriptif Desain studi pada epidemiology bencana .pdf
 
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
441766795-PERSONAL-HYGIENE-ppt kebersihan diri sendiri.ppt
 
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteranpemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
pemaparan PPT pneumonia untuk fakultas kedokteran
 
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdfPengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
Pengertian dan jenis obat antiparasit.pdf
 
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMERPPT  RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
PPT RAKOR POKJANAL POSYANDU DALAM PENGUATAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER
 
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptxSlide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
Slide 1. Analisis Obat-obat Analgetik.pptx
 
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratoriumPengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
Pengendalian Proses.pptx Mata kuliah manajemen mutu laboratorium
 
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic DasarANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
ANTIBIOTIK TOPIKAL Farmakologi Basic Dasar
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
1.Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra Sekolah.pptx
 
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptxDEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
DEFENISI OPERASIONAL (SINDROM) PENYAKIT SKDR.pptx
 
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasijejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
jejaring dan jaringan pkm 2019 presentasi
 
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.pptGambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
Gambaran Umum asuhan persalinan normal.ppt
 
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdfpengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
pengukuran dan intervensi Serentak stunting.pdf
 
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdfv2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
v2 Intervensi serentak pencegahan stunting.pdf
 
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdfSupracondyler humerus fracture modul.pdf
Supracondyler humerus fracture modul.pdf
 
graves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiologygraves’ disease etiology, pathofisiology
graves’ disease etiology, pathofisiology
 
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptxMateri 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
Materi 5. Penjaminan Mutu Labkesmas.pptx
 
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
Hiv DAN AIDS dalam kehamilan-------------
 
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFPRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
 

Model SIR dan SIRS

  • 1. Model SIR dan SIRS I Wayan Nadiantara - 10214071 14 Februari Prodi Fisika - Institut Teknologi Bandung 1/9
  • 2. Sekilas tentang SIR dan SIRS ˆ SIR dan SIRS merupakan model klasik dengan perhitungan relatif sederhana dalam memodelkan penyebaran wabah penyakit. ˆ Dalam model ini terdapat 3 parameter yang menjadi dasar perhitungan yaitu S (susceptibes) yang menyatakan jumlah populasi yang rentan terhadap wabah, I (infectives) menyatakan jumlah populasi yang terinfeksi, serta R(recovered) menyatakan jumlah populasi yang telah pulih dan telah memiliki kekebalan. ˆ Pada model SIR individu yang telah sembuh recovered dianggap memiliki imunitas yang permanen terhadap wabah tersebut. Sementara, pada model SIRS individu yang telah sembuh berpeluang lagi untuk terjangkit kembali atau menjadi suceptible. 1 1 2/9
  • 3. Asumsi model Dalam model persebaran ini, diperlukan asumsi-asumsi berikut :2 1. Populasi dianggap konstan dan berjumlah cukup besar sebanyak N. Jika di dalam model terdapat vital dynamics, maka diasumsikan kelahiran dan kematian terjadi dalam frekuensi yang sama, serta seluruh individu yang baru lahir masuk dalam kelas S suceptible. 2. Populasi tercampur secara homogen antar kelas. Frekuensi kontak harian β didefinisikan sebagai nilai rata-rata kontak dari individu terinfeksi I dalam satu hari. Besaran ini juga dapat dianggap sebagai laju infeksi. 3. Jumlah individu yang sembuh R dan dihapus dari kelas terinfeksi dengan laju γ yang sebanding terhadap jumlah populasi terinfeksi 2 Hethcote, Herbert W (1989): Three basic epidemiological models 3/9
  • 4. Diagram skematik Gambar 1: Diagram skematik dari SIR dan SIRS dalam memodelkan penyebaran suatu wabah.3 Dalam model SIRS diperlukan konstanta ξ yang menunjukan laju berkurangya individu yang telah sembuh menjadi individu yang kembali rentan.3 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 4/9
  • 5. Rumusan matematis SIR tanpa vital dynamics Misalkan infeksi wabah terjadi pada waktu yang relatif singkat jika dibandingkan dengan umur suatu individu serta infeksi yang terjadi tidak mematikan, maka vital dynamics (kelahiran dan kematian) dapat diabaikan. Model ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan diferensial biasa sebagai :4 ∂S ∂t = − βSI N ∂I ∂t = βSI N − γI ∂R ∂t = γI di mana N = S + I + R adalah total populasi 4 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 5/9
  • 6. Rumusan matematis SIR dengan vital dynamics Jika dalam model terdapat kelahiran dan kematian, diperlukan konstanta µ dan ν yang masing-masing merepresentasikan laju kelahiran dan kematian, sehingga persamaan diferensial untuk model ini menjadi :5 ∂S ∂t = µN − βSI N − νS ∂I ∂t = βSI N − γI − νI ∂R ∂t = γI − νR di mana N = S + I + R adalah total populasi. 5 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 6/9
  • 7. Rumusan matematis SIRS tanpa vital dynamics Akibat bertambahnya angka populasi yang rentan pada model SIRS, maka persamaanya diferensial untuk model ini akan menjadi:6 ∂S ∂t = − βSI N + ξR ∂I ∂t = βSI N − γI ∂R ∂t = γI − ξR di mana N = S + I + R adalah total populasi. 6 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 7/9
  • 8. Rumusan matematis SIRS dengan vital dynamics Serupa dengan model SIR yang tidak mengabaikan angka kelahiran dan kematian, dalam model ini juga diperlukan konstanta µ dan ν yang masing-masing merepresentasikan laju kelahiran dan kematian, sehingga persamaan diferensial untuk model ini menjadi :7 ∂S ∂t = µN − βSI N + ξR − νS ∂I ∂t = βSI N − γI − νI ∂R ∂t = γI − ξR − νR di mana N = S + I + R adalah total populasi. 7 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 8/9
  • 9. Grafik (a) Osilasi populasi pada model SIR. (b) Osilasi teredam dalam model SIRS Gambar 2: Perbandingan ploting pengaruh wabah dalam populasi menggunakan model SIR dan SIRS.8 8 https://institutefordiseasemodeling.github.io/Documentation/general/model-sir.html 9/9