SlideShare a Scribd company logo
kamis, 15 September 2011
Model Pembelajaran Kartu Arisan
Model Pembelajaran Kartu Arisan
Model pembelajaran kartu arisan adalah salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa
siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap
pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru.
Langkah-langkah:
1. Bentuk kelompok orang secara heterogen -/+5 siswa.
2. Bagikan siswa kartu jawaban, (tiap siswa dalam kelompok)
3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan
agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban dalam masing-masing kelompok.
4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya.
5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok
merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
Kelebihan:
Pembelajaran yang menarik dihubungkan dengan kehidupan nyata.
Kekurangan:
1. Tidak semua terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
2. Nilai tergantung pada individu yang mempengaruhi nilai teman lain.
NB : tiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya
dengan kelompok lain.
Diposkan oleh prawindya dwitantra di 08.25
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
http://igkprawindyadwitantra.blogspot.co.id/2011/09/model-pembelajaran-kartu-arisan.html
Model Pembelajaran Kartu Arisan
Irfan Dani Monday, June 09, 2014 Model Pembelajaran
Pembelajaran harus berprinsip pada pemberdayaan semua potensi siswa untuk meningkatkan
pemahaman fakta, konsep, dan prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya. Pembelajaran harus
berpusat pada siswa agar kreatif, menyenangkan dan menantang dan belajar melalui perbuatan
(Muslich.2008:71). Hal ini berarti potensi siswa dapat diberdayakan dalam proses pembelajaran.
Prinsip pembelajaran harus berpusat pada siswa. Guru harus mengkondisikan suasana yang
menyenangkan, menantang dan siswa aktif melakukan.
Konsep diatas memberi inspirasi diterapkannya model pembelajaran kartu arisan. Karena model
pembelajaran kartu arisan adalah model yang menjalankan prinsip arisan, yaitu mendapat giliran
menjawab atas suatu pertanyaan sesuai undian. Siswa diwajibkan membuat kartu arisan di rumah
yang berisikan materi yang telah dimengerti dan belum dimengerti. Di kelas guru akan mengundi
siswa yang akan membacakan kartu arisannya.
Adapun langkah-langkah pembelajaran model kartu arisan adalah sebagai berikut:
a. Guru meminta siswa untuk membuat kartu arisan berupa kertas status di kertas HVS dengan
format yang telah ditentukan guru (Lampiran 3).
b. Guru meminta siswa mengumpulkan kartu arisan tentang materi pelajaran hari ini yang telah
mereka buat di rumah.
c. Guru mengundi siswa yang akan membacakan kartu arisannya, pembacaan kartu arisan
secara berurutan sesuai dengan subtopik.
d. Guru meminta siswa yang namanya tercabut untuk membacakan kartu arisan, yang berisi
status “ready” dan “galau”.
e. Guru mempersilahkan siswa lainnya untuk memberikan komentar berupa pertanyaan, saran,
kritik dan tambahan tentang materi yang dibacakan temannya. Siswa yang membacakan kartu
arisan bertugas untuk mencatat komentar teman-temannya di kolom “komentar”.
f. Guru memberi penegasan tentang subtopik pertama, siswa mendengarkan dan mencatat
informasi-informasi penting yang disampaikan guru. Tahapan yang sama berlaku untuk subtopik
berikutnya.
http://pustaka.pandani.web.id/2014/06/model-pembelajaran-kartu-arisan.html
Nama : Heru Herlingga Iswanto Tempat/Tanggal lahir: Surabaya, 05 februari 1991
ooperatif tipe kartu arisan
Model Pembelajaran Kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru
(Suprijono, 2011:54). Ada beberapa pembelajaran kooperatif salah satuanya yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. berikut adalah langka-langkah model pembelajaran
kartu arisan:
Model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini menggunakan media kartu, pola media
kartu yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut.
1. Buat kartu (10x10cm) sebanyak jumlah siswa untuk menulis jawaban.
2. Buat kartu (5x5cm) sebanyak jumlah siswa untuk menulis soal.
3. Wadah atau tempat untuk meletakkan kartu-kartu.
Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajarankooperatif tipe
arisan ini menurut adalah sebagai berikut.
1. Bentuk kelompok orang secara heterogen.
2. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar / kartu soal digulung dan
dimasukkan ke dalam gelas.
3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan agar
dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya.
5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok
merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya.
http://lingga34mojopahit.blogspot.co.id/2013/07/kooperatif-tipe-kartu-arisan_19.html
Pengertian Model Pembelajaran Arisan
Devinisi arisan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah kegiatan mengumpulkan uang atau
barang yg bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk
menentukan siapa yg memperolehnya, undian dilaksanakan dl sebuah pertemuan secara berkala
sampai semua anggota memperolehnya. Itulah arisan suatu kegiatan yang mempunyai daya tarik
super dahsyat sehingga kegiatan ini pasti dan pasti terlaksana sesui jadwal yang telah ditentukan
peserta arisan sebelumnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe arisan adalah suatu strategi pembelajaran yang tumbuh dari
penelitian pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan waktu bergiliran secara
bergantian. Siswa dibentuk kelompok dan setiap jawaban digulung dan dimasukkan ke dalam
gelas kemudian siswa yang memegang kartu jawaban menjawab setelah dikocok terlebih dahulu.
Pengajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang
secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan
hidup di masyarakat. Secara ringkas, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara
sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah (saling mencerdaskan), silih asih
(saling menyayangi), dan silih asuh (saling tenggang rasa) antar sesama siswa sebagai latihan
hidup dari dalam masyarakat nyata.
Model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini menggunakan media kartu, pola media kartu yang
digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut :
a. Buat kartu (10 x 10 cm ) sebanyak jumlah siswa untuk menulis jawaban.
b. Buat kartu ( 5 x 5 cm ) sebanyak jumlah siswa untuk menulis soal.
c. Wadah atau tempat untuk meletakkan kartu-kartu.
Langkah-Langkah
Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah
sebagai berikut :
Bentuk kelompok orang secara heterogen.
1. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar / kartu soal digulung dan
dimasukkan ke dalam gelas
2. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan agar
dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
3. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya.
4. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok
merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya
Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah :
 Pembelajaran yang menarik dihubungkan dengan kehidupan nyata.
 Siswa akan mempersiapkan diri secara maksimal untuk mendapar giliran.
b. Kekuranga dari model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah :
 Tidak semua terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
 Nilai tergantung pada individu yang mempengaruhi nilai teman lain.
http://esempen2palki.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-arisan.html
Model Pembelajaran Kooperatif
Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan
kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (2000:1),
belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur
pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok-
kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa tidak hanya
menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban membantu tugas
teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok memahami suatu
konsep.
Menurut Roger, dkk dalam Miftahul Huda (2011:29) pembelajaran
kooperatifmerupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh
satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi
secara social di antara kelompok-kelompok belajar yang di dalamnya setiap
pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk
meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Menurut Anita Lie
(2008:12), mendefinisikan pembelajaran kooperatif atau pembelajaran bergotong
royong merupakan sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan pada
siswa untuk bekerjasama sesamanya pada saat mengerjakan tugas terstruktur.
Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak dalam Hasan Fauzi Maufur
(2009:129)pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi
pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam
kelompok–kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Tujuan dibentuknya
kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa
untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar.
Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai
ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman
sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Sementara itu, Johnson & Johnson dalam Kagan (2000:1) mengemukakan
pendapat bahwa belajar kooperatif adalah strategi belajar yang menggunakan
kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari tingkat
kemampuan berbeda, menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi untuk
meningkatkan pemahaman mereka terhadqap suatu konsep.
Berdasarkan pengertian pembelajaran kooperatif yang dikemukakan para ahli
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar
mengajar dalam suatu kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang
berbeda, tiap anggota kelompok saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas
untuk mencapai hasil belajar yang baik
Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick
Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang berarti
berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya
digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang
berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar
suku). Talking Stick(tongkat berbicara) telah digunakan selama berabad-
abad oleh suku-suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak
memihak. Tongkat berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk
memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan
rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat.
Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau
menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu
orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya.
Apabila semua sudah mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu
dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat.
Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut
Kagan (2000:1), belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam
prosedurpembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam
kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa
tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban
membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok
memahami suatu konsep. Sedangkan menurut Johnson & Johnson dalam
Kagan (2000:1) model pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar yang
menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari
tingkat kemampuan berbeda, menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi
untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadqap suatu konsep.
Fujioka dalam jurnal yang berjudul The Talking Stick: An American Indian
Tradition in the ESL Classroom mengemukakan bahwa “The Talking Stick was
a method used by native Americans, to let everyone speak their mind during a
council meeting, a type of tribal meeting. According to the indigenous
American's tradition, the Stick was imbued with spiritual qualities, that
called up the spirit of their ancestors to guide them in making good decisions.
The Stick ensured that all members, who wished to speak, had their ideas
heard. All members of the circle were valued equally”.
Model Pembelajaran Talking Stick ini adalah sebuah Model
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara memberi kebebasan kepada
peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa sejauh
mungkin menghindari unsur-unsur perintah dan keharus paks aan sepanjang
tidak merugikan bagi peserta didik dengan maksud untuk menumbuhkan dan
mengembangkan rasa percaya diri.
Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
Tujuan Model PembelajaranTalking Stick
Metode Talking Stick termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena memiliki
ciri-ciri yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif yaitu:
1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah.
3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
kelamin yang berbeda.
4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.
Sebagai Model Pembelajaran cooperative, Model Pembelajaran Talking
Stickbertujuan meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap
tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial. Pembelajaran dengan
model Talking Stick bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk berani
mengemukakan pendapat. Selain itu, Model Pembelajaran Talking Stick
sebagai PembelajaranCooperative juga bertujuan untuk mengembangkan
sikap saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang
lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat
mereka secara kelompok (Isjoni 2010:21). Sedangkan menurut Eggen and
Kauchak (1996: 279) pembelajaran kooperatif termasuk Model Pembelajaran
Talking Stick bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi
siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam
kelompok, memberik an kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar
bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stick
Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu Model
Pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan
tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru
setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya.
Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi peserta didik
SD, SMP, dan SMA/SMK. Slain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini
akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik
aktif.
Adapun beberapa Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking
Stick diantaranya adalah :
a. menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran
b. melatih peserta didik memahami materi dengan cepat
c. memacu agar peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu sebelum
pelajaran dimulai)
d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat
e. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik
Model Pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan,
meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life skill yang mana pendekatan
tersebut ditu jukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif belajar dalam
proses belajar mengajar yang berdampak pada peningkatan kecerdasan otak.
Sedangkan kelemahan strategi ini diantaranya membuat senam jantung,
membuat peserta didik tegang, ketakutan akan pertanyaan yang akan
diberikan oleh guru.
Langkah Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick
Model pembelajaran Talking Stick diawali dengan penjelasan guru
mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian dengan
bantuan Stick (tongkat) yang bergulir peserta didik dituntun untuk
merefleksikan atau mengulang kembali materi yang sudah dipelajari dengan cara
menjawab pertanyaan dari guru. Siapa yang memegang tongkat, dialah yang
wajib menjawab pertanyaan (talking).
Adapun langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Talking
Stick menurut Suyatno (2009:124) adalah
a. guru menyiapkan sebuah tongkat.
b. guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi pada pegangan/paketnya.
c. setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilahkan
peserta didik untuk menutup bukunya.
d. guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu
guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat
tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar
peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru.
e. guru memberikan kesimpulan.
f. evaluasi.
g. penutup.

More Related Content

What's hot

Media pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran HimpunanMedia pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran Himpunan
Resty Anggre
 
8 standar proses penilaian pendidikan 1
8  standar proses penilaian pendidikan 18  standar proses penilaian pendidikan 1
8 standar proses penilaian pendidikan 1
Khaira Al-kubro
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
mutia171878
 
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
Rofiani Intan
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
RatnaSarum
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
Rudy Restanto
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
kikiismayanti
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
Universitas Tadulako
 
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptxGaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
IGEDEKRISNAPRATAMA
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupKebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupsriyandi djoeweri
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
umirosidah5
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Andina Aulia Rachma
 
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssn
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssnLembar pengamatan-kelas-skm-ssn
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssnsugainanaf
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
yuni dwinovika
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
FernandoSaragihNapit
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Hafiza .h
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Fitri Yusmaniah
 

What's hot (20)

Media pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran HimpunanMedia pembelajaran Himpunan
Media pembelajaran Himpunan
 
8 standar proses penilaian pendidikan 1
8  standar proses penilaian pendidikan 18  standar proses penilaian pendidikan 1
8 standar proses penilaian pendidikan 1
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah mutia.docx
 
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCEDRPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
RPP MODEL PEMBELAJARAN TERPADU SEQUENCED
 
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docxPortofolio UKIN PPG Dlajab.docx
Portofolio UKIN PPG Dlajab.docx
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
Lembar Kerja Peserta Didik ( LKPD )
 
Lembar observasi Kelas
Lembar observasi KelasLembar observasi Kelas
Lembar observasi Kelas
 
Lembar observasi siswa
Lembar observasi siswaLembar observasi siswa
Lembar observasi siswa
 
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptxGaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
Gaya Hidup Berkelanjutan (1).pptx
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidupKebijakan pendidikan lingkungan hidup
Kebijakan pendidikan lingkungan hidup
 
Kko indikator HOTS
Kko indikator HOTSKko indikator HOTS
Kko indikator HOTS
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssn
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssnLembar pengamatan-kelas-skm-ssn
Lembar pengamatan-kelas-skm-ssn
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docxLK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah (AutoRecovered)b.docx
 
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
Persamaan dan perbedaan kurikulum ktsp dengan kurikulum 2013
 
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
Peran Teknologi dan Media dalam Pembelajaran Abad 21
 

Viewers also liked

Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswaRumina Mina
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliIslamuddin Syam
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compressIrene Susilo
 
Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)
SMP N 2 Sindang Indramayu
 
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2Herlina Bayu
 
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8kreasi_cerdik
 
LKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan KubusLKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan Kubus
Elisa Sari
 

Viewers also liked (8)

Hasil belajar siswa
Hasil belajar siswaHasil belajar siswa
Hasil belajar siswa
 
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para AhliTeori hasil belajar Menurut Para Ahli
Teori hasil belajar Menurut Para Ahli
 
Buku bank sampah compress
Buku bank sampah compressBuku bank sampah compress
Buku bank sampah compress
 
Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)Fantastique (nedusi)
Fantastique (nedusi)
 
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2
Soal matematika smp bangun ruang bidang datar2
 
Surat keterangan kematian 2
Surat keterangan kematian 2Surat keterangan kematian 2
Surat keterangan kematian 2
 
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8
Soal & pembahasan bangun ruang sisi datar kls 8
 
LKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan KubusLKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan Kubus
 

Similar to Model kartu arisan

metode pembelajaran
metode pembelajaranmetode pembelajaran
metode pembelajaran
Yokhebed Fransisca
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
Hari Pramono
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
Hari Pramono
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
Yokhebed Fransisca
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Dhayu Dayu
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
emi nadjwa
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
dina suci
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
Ardy Saputra
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
JunaiHunter
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab ii
Bab iiBab ii
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKMODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKdina suci
 
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajarPengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
33335
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
yuli yuliyanti
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
Elsa_Monica
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
MochmujibMujib
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Yunie Octavia
 
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
RifkaAnisa12
 

Similar to Model kartu arisan (20)

metode pembelajaran
metode pembelajaranmetode pembelajaran
metode pembelajaran
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
 
5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap5metodepembelajaranyokhelengkap
5metodepembelajaranyokhelengkap
 
5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)5 metode pembelajaran (lengkap)
5 metode pembelajaran (lengkap)
 
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
Penerapan model pembelajaran group investigation untuk meningkatkan kemampuan...
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DENGAN ...
 
Bab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadiBab 1 5 jadi
Bab 1 5 jadi
 
Bagian ii
Bagian ii Bagian ii
Bagian ii
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docxLK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
LK. 2.2 Menentukan Solusi.docx
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Karya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut rahaKarya ilmiah ut raha
Karya ilmiah ut raha
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICKMODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING DAN TALKING STICK
 
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajarPengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
Pengajaran teman sebaya sebagai sumber belajar
 
Model Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stickModel Pembelajaran Talking stick
Model Pembelajaran Talking stick
 
Model pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a matchModel pembelajaran make a match
Model pembelajaran make a match
 
Ppt model pembelajaran
Ppt model pembelajaranPpt model pembelajaran
Ppt model pembelajaran
 
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
Resum sbm 2 (Pembelajaran Kooperatif)
 
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
strategi belajar bersama dan peninjauan kembali(pencocokan kartu dan pencocok...
 

Model kartu arisan

  • 1. kamis, 15 September 2011 Model Pembelajaran Kartu Arisan Model Pembelajaran Kartu Arisan Model pembelajaran kartu arisan adalah salah satu model pembelajaran kooperatif, dimana siswa siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mendiskusikan kesesuaian jawaban dari setiap pertanyaan yang keluar dari dalam gelas yang telah dikocok oleh guru. Langkah-langkah: 1. Bentuk kelompok orang secara heterogen -/+5 siswa. 2. Bagikan siswa kartu jawaban, (tiap siswa dalam kelompok) 3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban dalam masing-masing kelompok. 4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya. 5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya. Kelebihan: Pembelajaran yang menarik dihubungkan dengan kehidupan nyata. Kekurangan: 1. Tidak semua terlibat dalam kegiatan pembelajaran. 2. Nilai tergantung pada individu yang mempengaruhi nilai teman lain. NB : tiap kelompok mendapatkan kartu jawaban yang sama begitu juga dengan jumlahnya dengan kelompok lain. Diposkan oleh prawindya dwitantra di 08.25 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest http://igkprawindyadwitantra.blogspot.co.id/2011/09/model-pembelajaran-kartu-arisan.html
  • 2. Model Pembelajaran Kartu Arisan Irfan Dani Monday, June 09, 2014 Model Pembelajaran Pembelajaran harus berprinsip pada pemberdayaan semua potensi siswa untuk meningkatkan pemahaman fakta, konsep, dan prinsip dalam kajian ilmu yang dipelajarinya. Pembelajaran harus berpusat pada siswa agar kreatif, menyenangkan dan menantang dan belajar melalui perbuatan (Muslich.2008:71). Hal ini berarti potensi siswa dapat diberdayakan dalam proses pembelajaran. Prinsip pembelajaran harus berpusat pada siswa. Guru harus mengkondisikan suasana yang menyenangkan, menantang dan siswa aktif melakukan. Konsep diatas memberi inspirasi diterapkannya model pembelajaran kartu arisan. Karena model pembelajaran kartu arisan adalah model yang menjalankan prinsip arisan, yaitu mendapat giliran menjawab atas suatu pertanyaan sesuai undian. Siswa diwajibkan membuat kartu arisan di rumah yang berisikan materi yang telah dimengerti dan belum dimengerti. Di kelas guru akan mengundi siswa yang akan membacakan kartu arisannya. Adapun langkah-langkah pembelajaran model kartu arisan adalah sebagai berikut: a. Guru meminta siswa untuk membuat kartu arisan berupa kertas status di kertas HVS dengan format yang telah ditentukan guru (Lampiran 3). b. Guru meminta siswa mengumpulkan kartu arisan tentang materi pelajaran hari ini yang telah mereka buat di rumah. c. Guru mengundi siswa yang akan membacakan kartu arisannya, pembacaan kartu arisan secara berurutan sesuai dengan subtopik. d. Guru meminta siswa yang namanya tercabut untuk membacakan kartu arisan, yang berisi status “ready” dan “galau”. e. Guru mempersilahkan siswa lainnya untuk memberikan komentar berupa pertanyaan, saran, kritik dan tambahan tentang materi yang dibacakan temannya. Siswa yang membacakan kartu arisan bertugas untuk mencatat komentar teman-temannya di kolom “komentar”. f. Guru memberi penegasan tentang subtopik pertama, siswa mendengarkan dan mencatat informasi-informasi penting yang disampaikan guru. Tahapan yang sama berlaku untuk subtopik berikutnya. http://pustaka.pandani.web.id/2014/06/model-pembelajaran-kartu-arisan.html
  • 3. Nama : Heru Herlingga Iswanto Tempat/Tanggal lahir: Surabaya, 05 februari 1991 ooperatif tipe kartu arisan Model Pembelajaran Kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru (Suprijono, 2011:54). Ada beberapa pembelajaran kooperatif salah satuanya yaitu model pembelajaran kooperatif tipe kartu arisan. berikut adalah langka-langkah model pembelajaran kartu arisan: Model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini menggunakan media kartu, pola media kartu yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut. 1. Buat kartu (10x10cm) sebanyak jumlah siswa untuk menulis jawaban. 2. Buat kartu (5x5cm) sebanyak jumlah siswa untuk menulis soal. 3. Wadah atau tempat untuk meletakkan kartu-kartu. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajarankooperatif tipe arisan ini menurut adalah sebagai berikut. 1. Bentuk kelompok orang secara heterogen. 2. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar / kartu soal digulung dan dimasukkan ke dalam gelas. 3. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban. 4. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya. 5. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya. http://lingga34mojopahit.blogspot.co.id/2013/07/kooperatif-tipe-kartu-arisan_19.html
  • 4. Pengertian Model Pembelajaran Arisan Devinisi arisan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah kegiatan mengumpulkan uang atau barang yg bernilai sama oleh beberapa orang kemudian diundi di antara mereka untuk menentukan siapa yg memperolehnya, undian dilaksanakan dl sebuah pertemuan secara berkala sampai semua anggota memperolehnya. Itulah arisan suatu kegiatan yang mempunyai daya tarik super dahsyat sehingga kegiatan ini pasti dan pasti terlaksana sesui jadwal yang telah ditentukan peserta arisan sebelumnya. Model pembelajaran kooperatif tipe arisan adalah suatu strategi pembelajaran yang tumbuh dari penelitian pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dan waktu bergiliran secara bergantian. Siswa dibentuk kelompok dan setiap jawaban digulung dan dimasukkan ke dalam gelas kemudian siswa yang memegang kartu jawaban menjawab setelah dikocok terlebih dahulu. Pengajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat. Secara ringkas, pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah (saling mencerdaskan), silih asih (saling menyayangi), dan silih asuh (saling tenggang rasa) antar sesama siswa sebagai latihan hidup dari dalam masyarakat nyata. Model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini menggunakan media kartu, pola media kartu yang digunakan dalam metode ini adalah sebagai berikut : a. Buat kartu (10 x 10 cm ) sebanyak jumlah siswa untuk menulis jawaban. b. Buat kartu ( 5 x 5 cm ) sebanyak jumlah siswa untuk menulis soal. c. Wadah atau tempat untuk meletakkan kartu-kartu. Langkah-Langkah Langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah sebagai berikut : Bentuk kelompok orang secara heterogen. 1. Kertas jawaban bagikan pada siswa masing-masing 1 lembar / kartu soal digulung dan dimasukkan ke dalam gelas 2. Gelas yang telah berisi gulungan soal dikocok, kemudian salah satu yang jatuh diberikan agar dijawab oleh siswa yang memegang kartu jawaban.
  • 5. 3. Apabila jawaban benar maka siswa dipersilakan tepuk tangan atau yel-yel lainnya. 4. Setiap jawaban yang benar diberi poin 1 sebagai nilai kelompok sehingga nilai total kelompok merupakan penjumlahan poin dari para anggotanya Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah :  Pembelajaran yang menarik dihubungkan dengan kehidupan nyata.  Siswa akan mempersiapkan diri secara maksimal untuk mendapar giliran. b. Kekuranga dari model pembelajaran kooperatif tipe arisan ini adalah :  Tidak semua terlibat dalam kegiatan pembelajaran.  Nilai tergantung pada individu yang mempengaruhi nilai teman lain. http://esempen2palki.blogspot.co.id/2012/11/model-pembelajaran-arisan.html
  • 6. Model Pembelajaran Kooperatif Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (2000:1), belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok- kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok memahami suatu konsep. Menurut Roger, dkk dalam Miftahul Huda (2011:29) pembelajaran kooperatifmerupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara social di antara kelompok-kelompok belajar yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain. Menurut Anita Lie (2008:12), mendefinisikan pembelajaran kooperatif atau pembelajaran bergotong royong merupakan sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama sesamanya pada saat mengerjakan tugas terstruktur. Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak dalam Hasan Fauzi Maufur (2009:129)pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok–kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Sementara itu, Johnson & Johnson dalam Kagan (2000:1) mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatif adalah strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda, menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadqap suatu konsep. Berdasarkan pengertian pembelajaran kooperatif yang dikemukakan para ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah kegiatan belajar mengajar dalam suatu kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda, tiap anggota kelompok saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai hasil belajar yang baik
  • 7. Pembelajaran Kooperatif Tipe Talking Stick Talking adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa inggris yang berarti berbicara. Talking Stick (tongkat berbicara) adalah metode yang pada mulanya digunakan oleh penduduk asli Amerika untuk mengajak semua orang berbicara atau menyampaikan pendapat dalam suatu forum (pertemuan antar suku). Talking Stick(tongkat berbicara) telah digunakan selama berabad- abad oleh suku-suku Indian sebagai alat menyimak secara adil dan tidak memihak. Tongkat berbicara sering digunakan kalangan dewan untuk memutuskan siapa yang mempunyai hak berbicara. Pada saat pimpinan rapat mulai berdiskusi dan membahas masalah, ia harus memegang tongkat. Tongkat akan pindah ke orang lain apabila ia ingin berbicara atau menanggapinya. Dengan cara ini tongkat berbicara akan berpindah dari satu orang ke orang lain jika orang tersebut ingin mengemukakan pendapatnya. Apabila semua sudah mendapatkan giliran berbicara, tongkat itu lalu dikembalikan lagi ke ketua/pimpinan rapat. Talking Stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (2000:1), belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedurpembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok memahami suatu konsep. Sedangkan menurut Johnson & Johnson dalam Kagan (2000:1) model pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda, menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadqap suatu konsep. Fujioka dalam jurnal yang berjudul The Talking Stick: An American Indian Tradition in the ESL Classroom mengemukakan bahwa “The Talking Stick was a method used by native Americans, to let everyone speak their mind during a council meeting, a type of tribal meeting. According to the indigenous American's tradition, the Stick was imbued with spiritual qualities, that called up the spirit of their ancestors to guide them in making good decisions. The Stick ensured that all members, who wished to speak, had their ideas heard. All members of the circle were valued equally”. Model Pembelajaran Talking Stick ini adalah sebuah Model Pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara memberi kebebasan kepada peserta didik untuk dapat bergerak dan bertindak dengan leluasa sejauh mungkin menghindari unsur-unsur perintah dan keharus paks aan sepanjang
  • 8. tidak merugikan bagi peserta didik dengan maksud untuk menumbuhkan dan mengembangkan rasa percaya diri. Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Tujuan Model PembelajaranTalking Stick Metode Talking Stick termasuk dalam pembelajaran kooperatif karena memiliki ciri-ciri yang sesuai dengan pembelajaran kooperatif yaitu: 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. 3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang berbeda. 4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. Sebagai Model Pembelajaran cooperative, Model Pembelajaran Talking Stickbertujuan meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong-menolong dalam beberapa perilaku sosial. Pembelajaran dengan model Talking Stick bertujuan untuk mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat. Selain itu, Model Pembelajaran Talking Stick sebagai PembelajaranCooperative juga bertujuan untuk mengembangkan sikap saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka secara kelompok (Isjoni 2010:21). Sedangkan menurut Eggen and Kauchak (1996: 279) pembelajaran kooperatif termasuk Model Pembelajaran Talking Stick bertujuan untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, memberik an kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya.
  • 9. Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran Talking Stick termasuk salah satu Model Pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah peserta didik mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi peserta didik SD, SMP, dan SMA/SMK. Slain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat peserta didik aktif. Adapun beberapa Kelebihan pada Model Pembelajaran Talking Stick diantaranya adalah : a. menguji kesiapan peserta didik dalam pembelajaran b. melatih peserta didik memahami materi dengan cepat c. memacu agar peserta didik lebih giat belajar (belajar dahulu sebelum pelajaran dimulai) d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat e. Meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik Model Pembelajaran ini memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, meningkatkan motivasi, kepercayaan diri dan life skill yang mana pendekatan tersebut ditu jukan untuk memunculkan emosi dan sikap positif belajar dalam proses belajar mengajar yang berdampak pada peningkatan kecerdasan otak. Sedangkan kelemahan strategi ini diantaranya membuat senam jantung, membuat peserta didik tegang, ketakutan akan pertanyaan yang akan diberikan oleh guru. Langkah Penerapan Model Pembelajaran Talking Stick Model pembelajaran Talking Stick diawali dengan penjelasan guru mengenai materi pokok yang akan dipelajari. Kemudian dengan bantuan Stick (tongkat) yang bergulir peserta didik dituntun untuk merefleksikan atau mengulang kembali materi yang sudah dipelajari dengan cara menjawab pertanyaan dari guru. Siapa yang memegang tongkat, dialah yang wajib menjawab pertanyaan (talking). Adapun langkah-langkah penerapan Model Pembelajaran Talking Stick menurut Suyatno (2009:124) adalah a. guru menyiapkan sebuah tongkat.
  • 10. b. guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pada pegangan/paketnya. c. setelah selesai membaca buku dan mempelajarinya, guru mempersilahkan peserta didik untuk menutup bukunya. d. guru mengambil tongkat dan memberikan kepada peserta didik, setelah itu guru memberikan pertanyaan dan peserta didik yang memegang tongkat tersebut harus menjawabnya, demikian seterusnya sampai sebagian besar peserta didik mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. e. guru memberikan kesimpulan. f. evaluasi. g. penutup.