Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Kelas V SD pada materi Kubus dan Balok. Mungkin saja berguna untuk mahasiswa calon guru sebagai bahan referensi.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Kelas V SD pada materi Kubus dan Balok. Mungkin saja berguna untuk mahasiswa calon guru sebagai bahan referensi.
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X ...Arvina Frida Karela
PROPOSAL PENELITIAN DENGAN JUDUL STUDI PERBANDINGAN RATA-RATA HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMA KELAS X IPA DENGAN X IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM SOLVING
Mengembangkan Penilaian Hasil Belajar PKnHadi Wahyono
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting diberikan kepada siswa di sekolah. Setelah pembelajaran PKn dilaksanakan, tentunya memerlukan suatu penilaian hasil belajar.
Makalah Pelatihan Peningkatan Guru dengan tema "Penilaian dan Penyusunan Soal HOTS". Di Susun oleh KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAL JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2020
1. Setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar
yang dicapai siswa. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah
hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Berikut ini
beberapa definisi tentang prestasi belajar : 1) Muhibbin Syah (1997 : 141) menyatakan
prestasi adalah taraf keberhasilan proses belajar mengajar. 2) Oemar Hamalik (2001 :
159) menyatakan prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa.
Jadi prestasi adalah hasil maksimal dari sesuatu, baik berupa belajar mapun bekerja. 3)
Poerwadarmita (1996 : 169) menyatakan bahwa prestasi adalah apa yang telah dicapai
dari hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja.
Sedangkan definisi belajar menurut para ahli sebagai berikut : 1) Abu Ahmadi dan
Widodo Supriono (2004 : 128) berpendapat bahwa belajar merupakan suatu proses
perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya. 2) Hilgard dan Bower (1975 : 156) mengemukakan
bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu
situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi
itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan
respon pembawaan. 3) M. Sobry Sutikno (2004) mengartikan belajar adalah suatu proses
usaha seseorang yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai
hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 4) Thursan Hakim
(2002) mengartikan belajar adalah suatu proses perubahan dalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningakatan kecakapan pengetahuan, sikap, pemahaman,
keterampilan, daya fakir dan kemampuan lainnya. Dari penjelasan beberapa ahli, dapat
diambil kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan perilaku
siswa dalam bakat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar mengajar
ialah perubahan tingkahlaku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap,
bahkan meliputi segenap aspek pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti
mengorganisasi pengalaman belajar, menilai proses dan hasil belajar, termasuk dalam
cakupan tanggung jawab guru dalam pencapaian hasil belajar siswa. Yang menjadi
petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil menurut Syiful Bahri
Djamarah Dan Aswan Zain (2002 : 120) Ialah : a) Daya serap terhadap bahan pengajaran
yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok b)
Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran instruksional khusus (TIK) telah
dicapai oleh siswa. Berdasarkan ungkapan pendapat diatas maka dapat ditegaskan bahwa
salah satu fungsi hasil belajar siswa diantaranya ialahsiswa dapat mencapai prestasi yang
maksimal seauai dengan kapasitas yang mereka miliki, serta siswa dapat mengatasi
berbagai macam kesulitan belajar yang mereka alami.
Diterbitkan di: September 02, 2010
Mohon dinilai :12345
Nilai : 12345
Menulis sendiri tulisanmu Komentar
sumber: Pengertian definisi hasil belajar dari beberapa ahli pendidikan
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2046047-pengertian-definisi-hasil-
belajar-dari/#ixzz1I5Iyk5Ze
2. HASIL BELAJAR( PENGERTIAN DAN DEFENISI)
INDRA –
Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari
dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar.Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat
terselesikannya bahan pelajaran.Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila
seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.Berdasarkan teori
Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah
antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
2. Ranah AfektifBerkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang
kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi
dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular
(menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif
dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga
harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau
kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa
sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik
lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar:
a. Keterampilan dan kebiasaan
b. Pengetahuan dan pengertian
c. Sikap dan cita-cita
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan dari semua proses
belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian
dalam kehidupan siswa tersebut.Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan
bahwa hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan yang telah
dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka waktu lama atau bahkan
tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil belajar turut serta dalam membentuk
pribadi individu yang selalu ingin mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan
merubah cara berpikir serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
Sumber Buku Bacaan
: Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h.
250-251. Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar. (Bandung: Bumi Aksara, 2006), h.
30. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h. 102-124. Nana
3. Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdikarya,2005), h. 22
PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP PENILAIAN HASIL
BELAJAR
A. Pengertian
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga
melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses
pembelajaran yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1)
dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam
bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh
pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan
melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan dilengkapi
dengan tugas- tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk.
Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester
satu. Pada semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR,
proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis nilai tersebut digunakan
untuk mengisi nilai rapor pada semester dua.
Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar
1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar
a. Tujuan Umum :
1) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; 2) memperbaiki proses pembelajaran; 3)
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa. b. Tujuan Khusus : 1)
mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa; 2) mendiagnosis kesulitan belajar; 3)
memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar; 4) penentuan kenaikan
kelas; 5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan
merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.
2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar
4. Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut. a. Bahan pertimbangan dalam
menentukan kenaikan kelas. b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar. c.
Meningkatkan motivasi belajar siswa. d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.
B. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar,
pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
1. Valid/sahih
Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian kompetensi yang
ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan kompetensi dasar) dan standar
kompetensi lulusan. Penilaian valid berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi.
2. Objektif
Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas
penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan
hubungan emosional.
3. Transparan/terbuka
Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria
penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat
diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.
4. Adil
Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
5. Terpadu
Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan
Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan
kemampuan peserta didik.
7. Bermakna
Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti,
bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan
orangtua serta masyarakat
8. Sistematis
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku.
5. 9. Akuntabel
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
10. Beracuan kriteria
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.
http://www.bpgdisdik-jabar.net/materi/4_SD_1.pdf
PENGERTIAN HASIL BELAJAR
Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang
kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan
siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu : (a). Keterampilan dan
kebiasaan; (b). Pengetahuan dan pengertian; (c). Sikap dan cita-cita, yang masing-masing
golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah, (Nana Sudjana,
2004:22).
Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu :
1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam
individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor
psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain
sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang
kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang
mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan,
dan pembentukan sikap.
Hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang
dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses
belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa, (Nana Sudjana, 1989:111)
Eco World Conten
Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli
6. Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli
sebelumnya | unsur-unsur belajar menurut Robert Gagne
Hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh
pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu
kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami
aktivitas belajar.
Gagne mengungkapkan ada lima kategori hasil belajar, yakni : informasi verbal,
kecakapan intelektul, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara Bloom
mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang
harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik
(Sudjana, 1990:22).
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi
belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial
ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa menurut Sudjana (1990:56), melalui proses belajar
mengajar yang optimal ditunjukkan dengan ciri-ciri sebagai berikut.
• Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsik
pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi yang rendah dan ia akan
berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankan apa
yang telah dicapai.
• Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan
dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain
apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
• Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat,
membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan
kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
• Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni
mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan
ranah psikomotorik, keterampilan atau perilaku.
• Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri
terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan
mengendalikan proses dan usaha belajarnya.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
INDRA - POSTAR
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
7. INDRA - Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi
menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal
1) Faktor biologis (jasmaniah)
Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak
memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini
terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota tubuh. Kedua, kondisi
kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
antara lain makan dan minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur.
2) Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang
berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang
keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini
meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar
seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar seseorang. Kedua,
kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama penentu keberhasilan belajar seseorang.
Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu
bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang
dalam suatu bidang.
Faktor Eksternal
1) Faktor lingkungan keluarga
Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan lingkungan pertama dan utama
pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah yang
cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan
pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
2) Faktor lingkungan sekolah
Lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk menentukan keberhasilan belajar siswa. Hal
yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran,
waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.
3) Faktor lingkungan masyarakat
Seorang siswa hendaknya dapat memilih lingkungan masyarakat yang dapat menunjang
keberhasilan belajar. Masyarakt merupkan faktor ekstern yang juga berpengruh terhadap
belajar siswa karena keberadannya dalam masyarakat. Lingkungan yang dapat
menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan
nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-
lain.Dengan meperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya
pembelajaran.
Daftar Buku Bacaan :
Thursan Hakim, Belajar Secara Efektif, (Jakarta: Puspa Swara,2005), h. 12.Slameto,
Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 64.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
8. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari dalam diri siswa
dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Menurut Slameto
(2003:54-72), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah :
1. Faktor-faktor Internal - Jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) - Psikologis (intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) – Kelelahan
2. Faktor-faktor Eksternal - Keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang
kebudayaan)
- Sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan
siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) - Masyarakat (kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat) Menurut Caroll
dalam R. Angkowo & A. Kosasih (2007:51), bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh
lima faktor yaitu (1) bakat belajar, (2) waktu yang tersedia untuk belajar, (3) kemampuan
individu, (4) kualitas pengajaran, (5) lingkungan. Clark dalam Nana Sudjana & Ahmad
Rivai (2001:39) mengungkapkan bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi
oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Sedangkan menurut
Sardiman (2007:39-47), faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern
(dari dalam) diri siswa dan faktor ekstern (dari luar) siswa. Berkaitan dengan faktor dari
dalam diri siswa, selain faktor kemampuan, ada juga faktor lain yaitu motivasi, minat,
perhatian, sikap, kebiasaan belajar, ketekunan, kondisi sosial ekonomi, kondisi fisik dan
psikis. Kehadiran faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup
penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan
dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Thomas F. Staton dalam Sardiman
(2007:39) menguraikan enam macam faktor psikologis yaitu (1) motivasi, (2)
konsentrasi, (3) reaksi, (4) organisasi, (5) pemahaman, (6) ulangan.Dari beberapa
pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar siswa adalah faktor internal siswa antara lain kemampuan yang dimiliki
siswa tentang materi yang akan disampaikan, sedangkan faktor eksternal antara lain
strategi pembelajaran yang digunakan guru di dalam proses belajar mengajar.
Diposkan oleh harminingsih di 09:00
9. FAKTOR KESULITAN BELAJAR
Kesulitan belajar disebabkan oleh banyak faktor, secara garis besar dapat kita
kelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu
1. Faktor Intern : Keadaan yang muncul dari dalam diri siswa, seperti lemahnya IQ
anak, keterbatasan Indra.
2. Faktor Ekstern: Faktor yang muncul dari luar diri siswa, seperti faktor lingkungan
keluarga yang buruk, lingkungan sekolah yang kurang kondusif atau lingkungan
masyarakat yang buruk.
Ciri-Ciri Kesulitan Belajar antara lain :
1. Prestasi belajar rendah, yaitu nilai yang capai dibawah rata-rata anak sekelas.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan.
3. Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar.
4. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang kurang wajar, seperti acuh, mudah
tersinggung dll.
5. Anak didik bertingkah laku yang tidak seperti biasanya, seperti murung, sedih,
menyendiri dari temannya dll.
10. 6. Anak didik mendapatkan penurunan yang drastis dari prestasi yang diperoleh
sebelumnya.
7. Anak didik sering tidak masuk tanpa keterangan.
8. Anak sering meninggalkan pelajaran tanpa alasan / bolos.
6 Langkah Cara Mengatatasi Kesulitan Belajar :
1. Pengumpulan data. Yaitu untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terhadap
obyek (siswa yang bermasalah) guna menemukan penyebab kesulitan belajar pada
siswa.
2. Pengolahan data. Agar diketahui sumber utama kesulitan belajar pada siswa
secara tepat, maka data yang terkumpul harus diolah secara cermat karena masih
mentah, belum dianalisis.
3. Diagnosis, yaitu keputusan menentukan sumber kesulitan belajar.
4. Prognosis, yaitu ramalan mengenai bantuan yang akan diberikan dalam mengatasi
kesulitan belajar.
5. Tretment/perlakuan, yaitu pemberian bantuan, seperti remedial teaching,
bimbingan belajar, dan mengatasi masalah pribadi.
6. Evaluasi, yaitu untuk mengetahui apakah tretment yang telah diberikan berhasil
atau gagal, apakah ada kemajuan belajar pada diri siswa atau tidak.
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada Kemudahan"
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak
By Muhammad Baitul Alim + August 22nd, 2009
Prestasi dalam belajar merupakan dambaan bagi setiap orangtua terhadap anaknya.
Prestasi yang baik tentu akan didapat dengan proses belajar yang baik juga. Belajar
merupakan proses dari sesuatu yang belum bisa menjadi bisa, dari perilaku lama ke
perilaku yang baru, dari pemahaman lama ke pemahaman baru.
Dalam proses belajar, hal yang harus diutamakan adalah bagaimana anak dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan rangsangan yang ada, sehingga terdapat
reaksi yang muncul dari anak.
Reaksi yang dilakukan merupakan usaha untuk menciptakan kegiatan belajar sekaligus
menyelesaikannya. Sehingga nantinya akan mendapatkan hasil yang mengakibatkan
perubahan pada anak sebagai hal baru serta menambah pengetahuan.
Dari uraian diatas jelaslah bahwa belajar merupakan kegiatan penting baik untuk anak-
anak, bahkan juga untuk orang dewasa sekalipun.
11. Perlunya perhatian faktor lingkungan dapat mempengaruhi proses belajar. Suasana yang
nyaman dan kondusif mengakibatkan proses belajar akan menjadi lebih baik. Termasuk
juga keaktifan proses mental untuk sering dilatih, sehingga nantinya menjadi suatu
kegiatan yang terbiasa.
Banyak sekali faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar atau
prestasi belajar. Orangtua pun perlu untuk mengetahui apa saja faktor yang dapat
mempengaruhi proses belajar pada anak mereka, sehingga orangtua dapat mengenali
penyebab dan pendukung anak dalam berprestasi. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu
diperhatikan:
FAKTOR DARI DALAM DIRI
Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain,
maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi,
gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses
belajar.
Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak.
Menurut Gardner dalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi
yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik
fisik, sosial interpersonal dan intrapersonal.
Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses
belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan
sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan
Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku,
pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.
FAKTOR DARI LINGKUNGAN
Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua, status
ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua, dukungan
orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
12. Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
Lingkungan sekitar
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.
Dari sekian banyak faktor yang harus diperhatikan, tentu tidak ada situasi 100% yang
dapat dilakukan secara keseluruhan dan sempurna. Tetapi berusaha untuk memenuhinya
sesempurna mungkin bukanlah faktor yang mustahil untuk dilakukan.