Dokumen tersebut membahas tentang arus modal asing dan utang luar negeri Indonesia. Arus modal asing terdiri dari aliran modal pemerintah dan swasta, sedangkan utang luar negeri membantu menutup defisit anggaran namun jangka panjang dapat menurunkan nilai tukar rupiah dan menambah beban negara. Dokumen juga membahas faktor yang mempengaruhi arus modal asing dan dampak positif maupun negatif utang luar negeri bagi p
materi :
- pegertian perdagangan internasional
- manfaat perdagangan internasional
- faktor faktor perdagangan nternasional
- teori perdagangan internasional
- kebijakan perdagangan internasional
materi :
- pegertian perdagangan internasional
- manfaat perdagangan internasional
- faktor faktor perdagangan nternasional
- teori perdagangan internasional
- kebijakan perdagangan internasional
Để xem full tài liệu Xin vui long liên hệ page để được hỗ trợ
:
https://www.facebook.com/garmentspace/
https://www.facebook.com/thuvienluanvan01
HOẶC
https://www.facebook.com/thuvienluanvan01
https://www.facebook.com/thuvienluanvan01
tai lieu tong hop, thu vien luan van, luan van tong hop, do an chuyen nganh
El diseño organizacional es el proceso que se usa para construir, adaptar y readaptar la estructura de la organizacion, de modo que esta pueda alcanzar sus objetivos
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri
2. modal asing dan utang luar negeri
Arus Modal Asing
Transaksi modal asing menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara Indonesia dengan
negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan transaksi, yaitu:
· Aliran modal pemerintah
· Aliran modal swasta
Ø Resiko penggunaan arus masuk modal asing
Arus modal asing yang melimpah dapat mengakibatkan efek moral hazard (Prilaku beresiko
dikarenakan penanggung resiko adalah orang lain bukan dirinya sendiri). Terdapat tiga
kemungkinan ketidaksesuaian (mismatch) yang mengakibatkan moral hazard yaitu dana jangka
pendek digunakan untuk jangka panjang, dana berbunga floating digunakan untuk pinjaman
bunga tetap, dan pinjaman mata uang asing “currency” yang cenderung menguat di
investasikan di currency yang cenderung melemah
3. Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal, baik oleh penanam
modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara
Republik Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam
melimpah dari pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, maupun pertambangan. Tidak serta
merta sumber daya alam melimpah, dapat diambil dengan sendirinya ataupun diolah. Perlu
dibangun infrstruktur sarana prasarana dalam mengolahnya oleh negara indonesia melalui
pemerintah.
Untuk itu, timbulnnya keinginan untuk menarik investor, yang dimulai sejak jaman orde
baru hingga sekarang. Tetapi Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis moneter.
Krisis moneter ini diawali dengan terdefresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat. Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut
berlanjut menjadi krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga saat ini.sehingga investor asing
enggan menaruh investasinnya lagi dan Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat.
4. untuk mendukung investasi di Indonesia maka perlu pembentukan
hukum ekonomi dengan perangkat peraturan membutuhkan kajian yang bersifat
komprehensif dan pendekatan secara makro dengan informasi yang akurat demi
multidisipliner dari berbagai aspek antara lain :
a) Ekonomi dan social
b) Sosiologis dan budaya.
c) Kebutuhan-kebutuhan dasae dan pembangunan.
d) Praktis dan operasional dan kebutuhan kedepan.
e) Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan kepatutan
dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang beradab.
5. Ø Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Modal Asing
Pada umumnya faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya aliran modal, skill dan teknologi
dari negara maju ke negara berkembang, pada dasarnya dipengaruhi oleh lima (5) Faktor-faktor
utama. Adapun Faktor-faktor yang dimaksud, yaitu meliputi :
1. Adanya iklim penanaman modal dinegara-negara penerima modal itu sendiri yang mendukung
keamanan berusaha (risk country), yang ditunjukkan oleh stabilitas politik serta tingkat
perkembangan ekonomi dinegara penerima modal.
2. Prospek perkembangan usaha di negara penerima modal.
3. Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan.
4. Tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasar dalam negara
penerima modal.
5. Aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara yang tingkat pendapatan
nasionalnya per kapita relatif tinggi.
6. Secara umum dapat dikatakan terdapat hubungan ketidakseimbangan antara negara
maju sebagai pembawa modal dengan negara berkembang sebagai penerima modal. Hubungan
tidak seimbang tersebut disebabkan oleh beberapa hal utama (Streeten, 1980 : 251), yaitu :
1. Pemodal asing selalu mencari keuntungan (profit oriented), sedangkan negara penerima modal
mengharapkan bahwa modal asing tersebut dapat membantu tujuan pembangunan
ekonomi nasional atau sebagai pelengkap dana pembangunan.
2. Pemodal asing memiliki posisi yang lebih kuat, sehingga mereka mempunyai kemampuan
berusaha dan kemampuan berunding yang lebih baik.
3. Pemodal asing biasanya memiliki jaringan usaha yang kuat dan luas, yaitu dalam bentuk
Multinasional Corporation. Perusahaan ini pada dasarnya lebih mengutamakan melayani
kepentingan negara dan pemilik saham di negara asal daripada kepentingan negara
penerima modal.
7. Tentunya ketidakseimbangan tersebut menjadi tantangan bagi negara-negara
penerima modal asing termasuk Indonesia, yaitu bagaimana mengatasi ketidakseimbangan yang
dimaksud dalam rangka usaha menarik investor asing. Dalam menghadapi tantangan yang
dimaksud negara penerima modal asing pada umumnya dan Indonesia khususnya harus dapat
mengupayakan melalui hal-hal sebagai berikut :
1. Dapat mengakomodasi motif profit oriented dari pemodal asing dengan sebaik-baiknya,
sehingga filosofi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang PMA yang mengatakan
bahwa masuknya modal asing hanyalah bersifat pelengkap dana pembangunan tidak menjadi
suatu kendala yang menghambat arus masuknya investasi modal asing tersebut.
2. Mengupayakan agar hubungan antara pemodal asing dengan penerima modal tetap
diarahkan pada kemitraan yang dapat saling membangun, sehingga sumber luar negeri dari
pinjaman luar negeri tetap dapat dimanfaatkan bagi pembangunan ekonomi secara optimal.
3. Negara penerima modal harus dapat mengembangkan potensi ekonominya secara akurat,
serta mampu menjaring informasi mengenai kegiatan usaha penanaman modal dalam rangka
peningkatan kemampuan dan posisi bargaining-nya dalam menghadapi pemilik modal asing.
8. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total utang
suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Dalam jangka
pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia dalam upaya menutup
defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, akibat pembiayaan pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan yang cukup besar.
Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan kewajiban
membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta asing maupun dalam
Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri adalah pinjaman dalam negeri
yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri.
9. Ø Dampak Hutang Luar Negeri Indonesia
Selain hutang luar negeri yang menghambat pembangunan ekonomi di Indonesia
yaitu faktor nasib pembangunan yaitu pengangguran dan pengerjaan proyek-proyek
pembangunan yang berkaitan dengan kehidupan massal masyarakat . Pengangguran salah
satu faktor yang menghambat pembangunan di Indonesia akibat tidak tersedianya lapangan
pekerjaan dan kurangnya lapangan pekerjaan di daerah-daerah. Kurangnya lapangan
pekerjaan di daerah serta tidak meratanya pendapatan mengakibatkan pola pikir masyarakat
daerah bahwa jika ingin kaya harus bekerja di kota-kota besar.
10. Dampak positif
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah Indonesia
dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja negara, yang diakibatkan
oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan yang cukup
besar. Dengan adanya utang luar negeri membantu pembangunan negara Indonesia,
dengan menggunakan tambahan dana dari negara lain. Laju pertumbuhan ekonomi dapat
dipacu sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
11. Dampak Negatif
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan berbagai macam
persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat menyebabkan nilai tukar
rupiah jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat memberatkan posisi APBN RI, karena
utang luar negeri tersebut harus dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan
dicap sebagai negara miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi
perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan dari pihak lain).
12. Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2. Sebagai penurunan biaya bunga APBN
3. Sebagai sumber investasi swasta
4. Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar modal
5. Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu negara