Dokumen tersebut membahas tentang arus modal asing, utang luar negeri, dan faktor yang mempengaruhinya. Arus modal asing dapat memberikan manfaat jangka pendek namun risiko jangka panjang seperti inflasi dan memperburuk posisi fiskal negara. Utang luar negeri juga dapat memberikan manfaat investasi namun berpotensi membebani negara.
Berisi Informasi mengenai Investasi/Penanaman Modal Asing di negara Berkembang, pengertian, fungsi, tujuan, manfaat, cara serta pentingnya investasi asing pada negara berkembang dan faktor-faktor yang mempengaruhi investor asing dalam menanam modal. Membahas Investasi Asing di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang.
Berisi Informasi mengenai Investasi/Penanaman Modal Asing di negara Berkembang, pengertian, fungsi, tujuan, manfaat, cara serta pentingnya investasi asing pada negara berkembang dan faktor-faktor yang mempengaruhi investor asing dalam menanam modal. Membahas Investasi Asing di Indonesia yang merupakan salah satu negara yang dikategorikan sebagai negara berkembang.
Penjelajahan samudra oleh bangsa spanyol diantaranya dilakukan oleh Christopher Colombus, Ferdinand Magelhaens dan Juan Sebastian delCano, Amerigo Vespuci, Ferdinand Cortez, dan Pizarro.
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri
Penanaman Modal Asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Nama : Firman Sahari
Kelas : 5P.Ak
Nim : 12140049
MK : Perekonomian Indonesia
2. modal asing dan utang luar negeri
Arus Modal Asing
Transaksi modal asing menggambarkan aliran keluar masuk modal di antara
Indonesia dengan negara-negara lain. Dalam arus modal, dicatat dua golongan
transaksi, yaitu:
· Aliran modal pemerintah
· Aliran modal swasta
Ø Resiko penggunaan arus masuk modal asing
Arus modal asing yang melimpah dapat mengakibatkan efek moral
hazard (Prilaku beresiko dikarenakan penanggung resiko adalah orang lain
bukan dirinya sendiri). Terdapat tiga kemungkinan ketidaksesuaian (mismatch)
yang mengakibatkan moral hazard yaitu dana jangka pendek digunakan untuk
jangka panjang, dana berbunga floating digunakan untuk pinjaman bunga tetap,
dan pinjaman mata uang asing “currency” yang cenderung menguat di
investasikan di currency yang cenderung melemah
3. Penanaman modal merupakan segala kegiatan menanamkan modal, baik
oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Indonesia sebagai sebuah negara
kepulauan yang memiliki sumber daya alam melimpah dari pertanian, peternakan,
perikanan, kehutanan, maupun pertambangan. Tidak serta merta sumber daya alam
melimpah, dapat diambil dengan sendirinya ataupun diolah. Perlu dibangun
infrstruktur sarana prasarana dalam mengolahnya oleh negara indonesia melalui
pemerintah.
Untuk itu, timbulnnya keinginan untuk menarik investor, yang dimulai sejak
jaman orde baru hingga sekarang. Tetapi Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia
mengalami krisis moneter. Krisis moneter ini diawali dengan terdefresiasinya nilai
tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Defresiasi nilai tukar rupiah makin tajam
sehingga krisis moneter yang terjadi tersebut berlanjut menjadi krisis ekonomi yang
dampaknya terasa hingga saat ini.sehingga investor asing enggan menaruh
investasinnya lagi dan Pertumbuhan ekonomi berjalan sangat lambat.
4. untuk mendukung investasi di Indonesia maka perlu
pembentukan hukum ekonomi dengan perangkat peraturan
membutuhkan kajian yang bersifat komprehensif dan pendekatan secara
makro dengan informasi yang akurat demi multidisipliner dari berbagai
aspek antara lain :
a) Ekonomi dan social
b) Sosiologis dan budaya.
c) Kebutuhan-kebutuhan dasae dan pembangunan.
d) Praktis dan operasional dan kebutuhan kedepan.
e) Moral dan etika bisnis yang berlaku dalam konsep kelayakan dan
kepatutan dalam kehidupan manusia dan kemanusiaan yang
beradab.
5. Ø Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aliran Modal Asing
Pada umumnya faktor-faktor utama yang menyebabkan terjadinya aliran modal, skill dan
teknologi dari negara maju ke negara berkembang, pada dasarnya dipengaruhi oleh
lima (5) Faktor-faktor utama. Adapun Faktor-faktor yang dimaksud, yaitu meliputi :
1. Adanya iklim penanaman modal dinegara-negara penerima modal itu sendiri yang
mendukung keamanan berusaha (risk country), yang ditunjukkan oleh stabilitas
politik serta tingkat perkembangan ekonomi dinegara penerima modal.
2. Prospek perkembangan usaha di negara penerima modal.
3. Tersedianya prasarana dan sarana yang diperlukan.
4. Tersedianya bahan baku, tenaga kerja yang relatif murah serta potensi pasar dalam
negara penerima modal.
5. Aliran modal pada umumnya cenderung mengalir kepada negara-negara yang
tingkat pendapatan nasionalnya per kapita relatif tinggi.
6. Secara umum dapat dikatakan terdapat hubungan
ketidakseimbangan antara negara maju sebagai pembawa modal dengan negara
berkembang sebagai penerima modal. Hubungan tidak seimbang tersebut
disebabkan oleh beberapa hal utama (Streeten, 1980 : 251), yaitu :
1. Pemodal asing selalu mencari keuntungan (profit oriented), sedangkan negara
penerima modal mengharapkan bahwa modal asing tersebut dapat membantu
tujuan pembangunan ekonomi nasional atau sebagai pelengkap dana
pembangunan.
2. Pemodal asing memiliki posisi yang lebih kuat, sehingga mereka mempunyai
kemampuan berusaha dan kemampuan berunding yang lebih baik.
3. Pemodal asing biasanya memiliki jaringan usaha yang kuat dan luas, yaitu
dalam bentuk Multinasional Corporation. Perusahaan ini pada dasarnya lebih
mengutamakan melayani kepentingan negara dan pemilik saham di negara
asal daripada kepentingan negara penerima modal.
7. Tentunya ketidakseimbangan tersebut menjadi tantangan bagi negara-
negara penerima modal asing termasuk Indonesia, yaitu bagaimana mengatasi
ketidakseimbangan yang dimaksud dalam rangka usaha menarik investor asing.
Dalam menghadapi tantangan yang dimaksud negara penerima modal asing pada
umumnya dan Indonesia khususnya harus dapat mengupayakan melalui hal-hal
sebagai berikut :
1. Dapat mengakomodasi motif profit oriented dari pemodal asing dengan sebaik-
baiknya, sehingga filosofi sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang PMA
yang mengatakan bahwa masuknya modal asing hanyalah bersifat pelengkap
dana pembangunan tidak menjadi suatu kendala yang menghambat arus
masuknya investasi modal asing tersebut.
2. Mengupayakan agar hubungan antara pemodal asing dengan penerima modal
tetap diarahkan pada kemitraan yang dapat saling membangun, sehingga
sumber luar negeri dari pinjaman luar negeri tetap dapat dimanfaatkan bagi
pembangunan ekonomi secara optimal.
3. Negara penerima modal harus dapat mengembangkan potensi
ekonominya secara akurat, serta mampu menjaring informasi mengenai
kegiatan usaha penanaman modal dalam rangka peningkatan kemampuan dan
posisi bargaining-nya dalam menghadapi pemilik modal asing.
8. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri atau pinjaman luar negeri, adalah sebagian dari total
utang suatu negara yang diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut.
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu pemerintah
Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan belanja
negara, akibat pembiayaan pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan
yang cukup besar.
Pinjaman luar negeri adalah semua pinjaman yang menimbulkan
kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri baik dalam valuta
asing maupun dalam Rupiah. Termasuk dalam pengertian pinjaman luar negeri
adalah pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban membayar kembali
terhadap pihak luar negeri.
9. Ø Dampak Hutang Luar Negeri Indonesia
Selain hutang luar negeri yang menghambat pembangunan ekonomi di
Indonesia yaitu faktor nasib pembangunan yaitu pengangguran dan pengerjaan
proyek-proyek pembangunan yang berkaitan dengan kehidupan massal
masyarakat . Pengangguran salah satu faktor yang menghambat pembangunan
di Indonesia akibat tidak tersedianya lapangan pekerjaan dan kurangnya
lapangan pekerjaan di daerah-daerah. Kurangnya lapangan pekerjaan di daerah
serta tidak meratanya pendapatan mengakibatkan pola pikir masyarakat daerah
bahwa jika ingin kaya harus bekerja di kota-kota besar.
10. Dampak positif
Dalam jangka pendek, utang luar negeri sangat membantu
pemerintah Indonesia dalam upaya menutup defisit anggaran pendapatan dan
belanja negara, yang diakibatkan oleh pembiayaan pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan yang cukup besar. Dengan adanya utang luar
negeri membantu pembangunan negara Indonesia, dengan menggunakan
tambahan dana dari negara lain. Laju pertumbuhan ekonomi dapat dipacu
sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.
11. Dampak Negatif
Dalam jangka panjang utang luar negeri dapat menimbulkan
berbagai macam persoalan ekonomi negara Indonesia, salah satunya dapat
menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh(Inflasi). Utang luar negeri dapat
memberatkan posisi APBN RI, karena utang luar negeri tersebut harus
dibayarkan beserta dengan bunganya. Negara akan dicap sebagai negara
miskin dan tukang utang, karena tidak mampu untuk mengatasi
perekonomian negara sendiri, (hingga membutuhkan campur tangan dari
pihak lain).
12. Selain itu, hutang luar negeri bisa memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Membantu dan mempermudah negara untuk melakukan kegiatan ekonomi.
2. Sebagai penurunan biaya bunga APBN
3. Sebagai sumber investasi swasta
4. Sebagai pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI) dan kedalaman pasar
modal
5. Berguna untuk menunjang pembangunan nasional yang dimiliki oleh suatu
negara