SlideShare a Scribd company logo
SIKAP
Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Landasan Psikologi Sosial
Dosen Pengampu :
1. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si
2. Sigit Hariyadi, S.Pd
Oleh :
Nurul Azizah Zain (1301414118)
Retno Dian Pertiwi (1301414102)
Nirmala Puspa Sari (1301414086)
Muchamad Badarruddin (13014117)
Roichatul Jannah (1301414123)
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan
individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam
psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun
kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses
terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan
terhadap sikap kaitannya dengan efek dan perannya dalam pembentukan karakter
dan sistem hubungan antarkelompok.
Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan
kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap
stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu
kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap
berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan
sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000).
Oleh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap.
Untuk itu Dalam makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian
sikap, proses dan komponen sikap, faktor – faktor yang mempengaruhi sikap,
teori- teori tentang sikapdan hubungan sikap dengan perilaku.
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian Sikap
2. Proses dan komponen Sikap
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap
4. Fungsi Sikap
5. Hubungan sikap dengan Perilaku
6. Teori sikap
1.3 Tujuan
2. Mengetahui Pengertian Sikap
3. Mengetahui Proses dan Komponen Sikap
4. Mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap
5. Mengetahui dan mengakaji teori tentang sikap
6. Mengetahui korelasi sikap dengan perilaku.
SIKAP
1. PENGERTIAN DAN KOMPONEN KOMPONEN SIKAP
Berikut ini adalah beberapa definisi
Mental and neural state of readiness,organized through experience,exerting a
directive or dynamic influence upon the individual’s response to All objects
and situations to which it is related (Allport,dalam Roucek,1951)
a. Attitude is a psychological tendency that is expressed by evaluating a
particular entity with some degree of favor or disfavor
(Eagly&Chaiken,1993)
b. Attitude is favourable or unfavourable evaluative reaction to ward
something or someone,exhibited in one’s belief,feelings or intended
behavior (Myers,1996)
c. An attitude is a disposition to respend favourably or unfavourably to an
object,person,institution, or event (Azjen,1998)
Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli:
1. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap
sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif
(ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek - obyek
tertentu.
2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa
sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional ,
emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu.
3. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola
perilaku , tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan
diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap
stimuli sosial yang telah terkondisikan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang
menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan
perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan
sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang
sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi.
Berdasarkan definisi-definisi diatas, tampak bahwa meskipun terdapat
perbedaan,semuanya sependapat bahwa ciri khas dari sikap adalah (1) mempunyai
objek tertentu (orang,perilaku,konsep,situasi,benda,dan sebagainya) dan (2)
mengandung penilaian (suka-tidak suka;setuju-tidak setuju)
Eagly dan Chaiken (1993) mendefinisikan sikap merupakan kecenderungan
sebagai kesatuan evaluasi derajat mendukung atau tidak mendukung pada suatu
objek tertentu. Eagly dan Chaiken menjelaskan lebih jauh bahwa sikap dinyatakan
pada wilayah internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok
evaluasi terhadap respon terdiri dan evaluasi yang dinyatakan pada wilayah
internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok evaluasi
terhadap respon terdiri dari yang tampak atau tidak tampak,kognitif,afektif,atau
perilaku. Melihat secara khusus pada evaluasi tersebut,Eagly dan Chaiken
menjelaskan bahwa sikap adalah tingkat pengambilan keputusan dari variasi
laporan diantara tanda-tanda stimuli,objek sikap,dan evaluasi terhadap respon
stimuli
Dari kesimpulan diatas , kita dapat menyimpulkan beberapa hal tentang sikap
1. Sikap adalah kecenderungan bertindak,berfikir,berpresepsi dan merasa
dalam menghadapi objek,ide,situasi atau nilai. Sikap bukanlah
perilaku,tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan
cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap berupa
orang,benda,tempat,gagasan,situasi,atau kelompok. Dengan demikian,pada
kenyataannya,tidak ada istilah sikap berdiri sendiri
2. Sikap bukanlah sekadar rekaman masalampau,namun juga menentukan
apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap
sesuatu;menentukan apa yang disukai,diharapkan,dan diinginkan,dan
mengenyampingkan apa yang tidak diinginkan dan apa yang haruss
dihindari
3. Sikap relatif lebih menetap. Berbagai penelitian menunjukan bahwa sikap
politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami
perubahan
4. Sikap mengandung aspek evaluatif;artinya mengandung nilai
menyenangkan atau tidak menyenangkan
5. Sikap timbul dari pengalaman;tidak dibawa sejak lahir;tetapi merupakan
hasil belajar
6. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah
yang membedakan sikap ketimbang kecakapan atau pengetahuan yang
dimiliki orang
7. Sikap tidak berarti sendiri,melainkan senantiasa mengandung relasi
tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk dan
dapat dipelajari
2.2 Proses dan Komponen Sikap
Terdapat tiga komponen sikap, tiga komponen sikap itu adalah komponen
respons evaluative kognitif, komponen respons evaluative afektif, dan komponen
respons evaluative perilaku. Ketiga komponen itu secara bersama merupakan
penentu bagi jumlah keseluruhan sikap seseorang ( Manstead, 1996; Strickland,
2001)
a. Komponen Respons evaluative kognitif
Gambaran tentang cara seseorang dalam mempersepsi objek, peristiwa
atau situasi sebagai sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan atau
ide seseorang tentang suatu objek. Dalam bentuk yang paling sederhana,
komponen kognitif adalah kategori-kategori yang digunakan dalam berpikir.
Aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek
atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses
analisis, sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan
diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam
otak manusia. Nilai – nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya,
pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap
individu.
b. Komponen Respons evaluative afektif
Adalah perasaan atau emosi yang dihubungkan dengan suatu objek sikap.
Perasaan atau emosi meliputi kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu,atau
suka. Dinegara Amerika Serikat, kemungkinan berpindahnya oaring kulit hitam
ke daerah perumahan orang kulit putih dapat menimbulkan rasa cemas banyak
warga kulit putih.
c. Komponen Respons evaluative perilaku
Adalah tendensi untuk berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek
sikap. Dalam hal ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku dan bukan
pada perilaku secara terbuka. Misalnya, orang melakukan tendensi untuk
melakukan tindakan diskriminatif terhadap anggota dari sekelompok etnis
tertentu, namun karena tindakan itu secara social dan legal dilarang, maka ia tidak
melakukannya. Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan
sesuai dengan keyakinandan keinginannya.
Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau
negatif. Manifestasikan sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia
menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap obyek atau subyek.
Komponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari manapun kita memulai
dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam ikatan satu sistem.
komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan
suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga
komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap dan Ketiga komponen
kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk
sikap.
Attitude
Pengertian attitude dapat kita terjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu
yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan,tetapi sikap tersebut
disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek itu.
Jadi,attitude bisa diterjemahkan dengan tepat sebagai sikap dan kesediaan beraksi
terhadap suatu hal. Attitude senantiasa terserahkan kepada sesuatu hal,suatu
objek. Tidak ada attitude tanpa ada ada objeknya
Manusia dapat mempunyai attitude terhadap bermacam-macam hal.
Misalnya,bagi kaum muslimin,daging babi adalah haram tidak disukai,dan
dianggap kotor. Mungkin sekali seseorang yang betul-betul bersikap demikian
apabila dikatakan bahwaia sedang makan babi ia akan memuntahkannya. Ini
adalah contoh mengenai sebuah attitude terhadap makanan
Attitude mungkin terarahkan pada benda-benda,orang-orang,tetapi juga peristiwa-
peristiwa,pemandangan-pemandangan,lembaga-lembaga,norma-norma,nilai-
nilai,dan lain-lain.
Attitude sosial dan Attitude individual
Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap pandangan atau sikap perasaan tertentu,
tetapi attitude-attitude tersebut dibentuk sepanjang perkembangannya. Peranan
attitude dalam kehidupan manusia berperan besar, sebab apabila sudah dibentuk
pada diri manusia,maka attitude-attitude itu akan turut menentukan tingkah
lakunya terhadap objek-objek attitudenya. Adanya attitude-attitude menyebabkan
bahwa manusia bertindak secara khas terhadap objek-objeknya
Attitude dapat dibedakan ke dalam attitude sosial dan attitude individual
Attitude sosial pernah dirumuskan sebagai berikut: suatu attitude sosial dapat
dinyatakan dengan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap
objek sosial. Attitude sosial menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang
dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu objek sosial,dan biasanya attitude sosial
dinyatakan tidak hanya oleh seseorang, tetapi juga oleh orang lain yang
sekelompok atau semasyarakat. Misalnya : penghormatan yang berkali-kali
dinyatakan dengan cara khidmat oleh sekelompok orang terhadap
bendera,menunjukkan adanya attitude kelompok tersebut terhadap benderanya.
Perayaan-perayaan hari nasional seperti 17 Agustus bagi Indonesia menunjukkan
pula attitude tertentu bangsa kita terhadap hari istimewa itu.
Attitude individual berbeda dengan attitude sosial,yaitu:
1. Attitude Individual dimiliki seseorang saja, misalnya kesukaan
terhadap binatang-binatang tertentu
2. Attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan
merupakan objek perhatian sosial
Attitude Individual terdiri atas kesukaan dan ketidaksukaan pribadi
atas objek,orang,binatang,dan hal-hal tertetu
Ciri-ciri sikap:
Menurut walgito,1991 :113
A. Sikap tidak dibawa sejak lahir
Sikp terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Sikap
dibentuk dan dipelajari dalan hubungannya dengan objek-objek tertentu
sehingga pengalaman menjadi hal yang sangat berpengaruh pada
terbentuknya sikap individu
B. Sikap berhubungan dengan objek sikap
Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu
akan berpengaruh pada munculnya sikap individu terhadap objek tertentu.
C. Sikap tidak hanya tertuju pada satu objek tetapi juga dapat tertuju pada
sekumpulan objek
Hal ini berkaitan dengan hubungan individu terhadap objek sikap,
misalnya si A mempunyai sikap negatif pada si B maka si A akan
cenderung menunjukan sikap negatif pula kepada kelompok dimana si B
tergabung
D. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar
Sikap akan bertahan lama jika sikap yang telah terbentuk dan merupakan
nilai dalam kehidupan seseorang namun sikap akan mudah berubah jika
sikap tersebut belum begitu mendalam pada diri seseorang.
d. Sikap mengandung aspek perasaan dan motivasi
Sikap individu terhadap objek tertentu akan melibatkan perasaan apakah
bersifat postif ataupun negatif. Selain itu sikap juga mengandung motivasi.
Hal tersebut jelas bahwa sikap memang menjadi pendorong individu
menunjukan perilaku tertentu
Teori tentang sikap
Sears dkk (1994:145) mencoba menjalaskan sikap dengan menggunakan 3
pendekatan yaitu pendekatan belajar yang lebih menekankan pada sikap
sebagai kebiasaan,pendekatan insentif yang menyatakan bahwa sikap yang
diambil berdasarkan atas pertimbangan keuntungan,dan pendekatan
kognitif dimana individu akan selalu menyelaraskan dan menyesuaikan
sikap dan perilakunya. Berikut penjelasannya:
1. Pendekatan belajar
Sikap terbentuk sebagai kebiasaan yang dipelajari. Sikap dapat dipelajari
melalui asosiasi,peneguhan kembali dani imitasi. Asosiasi terbentuk jika
stimulus muncul pada saat dan tempat yang sama. Misalnya, si A
menyukai guru bk nya karena adanya nilai hangat dan ramah yang
diasosiakan dengan guru tersebut. Individu mempelajari suatu sikap
terhadap objek sikap dengan menggabungkan aspek kognitif (karakteristik
objek sikap) dan afektif (hasil penilaian atas objek sikap ).
2. Pendekatan insentif
Versi dari teori ini yang populer adalah teori respon kognitif yang
dikemukakan oleh Gren Wald (1968);Petty,ostrom&Brock (1981). Teori
ini menasumsikan bahwa individu merespon suatu komunikasi dengan
pikiran positif atau negatif,respon inilah yang akan menentukan sikap
individu selanjutnya.
Teori yang kedua adalah teori nilai-ekspentasi oleh edward (1954) dimana
ia menyatakan bahwa dalam mengambil sikap individu berusaha
memaksimalkan nilai dari hasil yang diharapkan
3. Pendekatan kognitif
Salah satu teori yang dikenal adalah teori yang dikenal adalah teori
konsistensi kognitif yang memandang individu sebagai makhluk yang
berusaha mempertahankan konsistensi antara berbagai sikap mereka,antara
afeksi dan kognitif mereka terhadap objek tertentu,dan antara sikap dan
perilaku mereka
2.3 Fungsi Sikap
Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempat fungsi sikap
itu adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai,
dan fungsi pengetahuan.
Fungsi penyesuaian diri berarti bahwa orang cenderung mengembangkan
sikap yang akan membantu untuk mencapai tujuan secara maksimal. Sebagai
contoh, seseorang cenderung menyukai partai politik yang mampu memenuhi dan
mewakili aspirasi-aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang
pengangguran akan cenderung memilih partai buruh yang kemungkinan besar
dapat membuka lapangan pekerjaan baru atau member tunjangan lebih besar.
Fungsi pernyataan kepribadian diri mengacu pada pengertian bahwa sikap
dapat melindungi seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang
dirinya. Sebagai contoh fungsi ini adalah perilaku proyeksi. Proyeksi adalah
atribusi cirri-ciri yang tidak diakui oleh diri seorang dalam dirinya kepada orang
lain. Melalui proyeksi, ia seakan-akan tidak akan memiliki cirri-ciri itu.
Fungsi ekspresi(Fungsi Alat pengatur tingkah laku) nilai berarti bahwa
sikap membantu ekspresi positive nilai-nilai dasar seseorang , memamerkan citra
dirinya , dan aktualisasi diri. Si Fithra mungkin memiliki citra diri sebagai seorang
“ Konsevative” yang hal itu akan mempengaruhi sikapnya tentang demikrasi atau
sikapnya tentang perubahan social.
Fungsi pegantur pengalaman berarti bahwa sikap membantu seseoarang
menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatu hal. Standar itu menggambarkan
keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseoarang dalam
menghadapi objek atau peristiwa disekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan
sikap misalnya adalah pemilik sepeda motor akan mengubah sikap positif
terhadap sepeda motor seiring dengan peningkatan status sosialnya. Ia sekarang
emutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil lebih sesuai
dengan status sosialnya yang baru, yaitu sebagai manager tingkat menengah
sebuah perusahaan level menengah.
2.4 Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap
Sikapa dapat terbetuk atau berubah melalui empat macam:
a) Adopsi
Kejadian- kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan
terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan
memengaruhi terbentuknya suatu sikap.
b) Diferensiasi
Dengan berkem bangna intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan
bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang
dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk
sikap tersendiri pula.
c) Integrasi
Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai
pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk
sikap menegenal hal tersebut.
d) Trauma
Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan
kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman –pengalaman
yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap.
2.5 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Sikap
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap
1) Faktor intern: yaitu manusia itu sendiri.
2) Faktor ekstern: yaitu faktor manusia.
Dalam hal ini Sherif mengemukakan bahwa sikap itu dapat diubah atau dibentuk
apabila:
a. Terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia.
b. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) dan satu pihak.
a) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial
yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang
yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita,
seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus
bagi kita akan mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh :
Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain.
b) Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap kita.
c) Media massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam
pembentukan opini dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu
hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.
d) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam arti individu.
e) Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang, kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan
pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai
penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
2.6 Hubungan sikap dengan perilaku
Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap
perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap
respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan
dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan
tingkah laku.
ď‚· Pembentukan perilaku
Pembentukan perilaku dengan konsidioning atau kebiasaan, Cara ini
didasarkan atas teori belajar konsidioning yang dikemukakan oleh Pavlov,
Thorndike dan Skinner. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti
yang diharapkan, akan terbentuklah perilaku tersebut.
Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight). Disamping
pembentukan perilaku dengan kondisioning, pembentukan perilaku dapat
ditempuh dengan pengertian (insight). Cara ini berdasarkan atas teori belajar
kognitif, yaitu belajar yang disertai dengan adanya pengertian, seperti yang
dikemukakan Kohler.
Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh. Jadi,
perilaku itu dibentuk dengan cara menggunakan model atau contoh yang
kemudian perilaku dari model tersebut ditiru oleh individu. Hal ini didasarkan atas
teori belajar sosial (sosial learning theory) atau observational learning theory yang
dikemukakan oleh Bandura
ď‚· Konsistensi Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga
memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu
teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang
dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku
terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat
(intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias
konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut:
ď‚· Spesifikasi sikap dan perilaku
ď‚· Relevansi sikap terhadap perilaku
ď‚· Tekanan normatif
ď‚· Pengalaman
5.pengembangan sikap
Kreh dkk (1988:213) yang sedikitnya ada 4 cara:
1.sikap seseorang berkembang dalam rangka memuaskan suatu keinginan
2. sikap individu dibentuk melalui informasi yang diterima
3. kerjasama individu dalam kelompok membantu menentukan pembentukan
sikap seseorang terhadap objek sikap
4. sikap individu merupakan percerminan dan kepribadian
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk
bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam
menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap
juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif
terhadap obyek atau situasi.
Proses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan
kecenderungan untuk bertindak, komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan
bertindak merupakan suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu
dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk
sikap dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara
bersama- sama membentuk sikap.
Fungsi sikap diantaranya yaitu:
ď‚· Fungsi penyesuaian diri
ď‚· Fungsi pertahanan
ď‚· Fungsi ekspresi
ď‚· Fungsi pengatahuan
Adapun sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam cara yaitu:
ď‚· Adopsi
ď‚· Diferensiasi
ď‚· Integrasi
ď‚· Trauma
Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap
perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap
respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan
dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan
tingkah laku.
B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang sikap bisa lebih
mengontrol sikap yang ada dalam diri kita sendiri dan lebih memahami karakter
diri sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Gerungan,1991,Psikologi Sosial,Bandung:PT Eresco
Sugiyo,2009,Dikt. Psikologi Sosial,Semarang
Anonim a. 2008. Faktor – Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: //
www. Sikap. Com,diakses 7 April 2010
Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www.
Atttitude,blogspot. Com, diakses 7 April 2010
Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com, diakses
7 April 2010

More Related Content

What's hot

PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptxPPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
BujangBaturusa
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
Tri_Endah_Sulistiani
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docNofrida Atika
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)atone_lotus
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialMunna Hab
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
Apapunituzar
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
novyaindri29
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Istna Zakia Iriana
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifmankoma2012
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
Nur Arifaizal Basri
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
Naeya Hasbi
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
mankoma2012
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
M Sultan Almaududi
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
Ahmad Fajar
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahUniversitas PGRI
 

What's hot (20)

PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptxPPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
PPT SIKAP DAN PENGEMBANGAN SIKAP.pptx
 
Teori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestaltTeori pendekatan gestalt
Teori pendekatan gestalt
 
Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
Tahap - Tahap Perkembangan Moral (Psikologi Perkembangan)
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 
Makalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompokMakalah dinamika kelompok
Makalah dinamika kelompok
 
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
New makalah sikap psikologi sosial i kelompok 9
 
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
Modul Perkembangan Peserta Didik KB 3- Perkembangan Proses Dan Keterampilan P...
 
Teori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitifTeori Disonansi kognitif
Teori Disonansi kognitif
 
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
STUDI KASUS (DIAGNOSIS,PROGNOSIS, TREATMENT, FOLLOW UP)
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Julian Rotter
Julian RotterJulian Rotter
Julian Rotter
 
Social Learning Theory
Social Learning TheorySocial Learning Theory
Social Learning Theory
 
pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Studi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinanStudi pendekatan kepemimpinan
Studi pendekatan kepemimpinan
 
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala SekolahKepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan Kepala Sekolah
 

Viewers also liked

Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaDayang Sari Andriani
 
sikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaansikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaan
Ikha Mardiyah
 
Sikap kerja
Sikap kerjaSikap kerja
Sikap kerja
Ikha Mardiyah
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
Ervina Cranberry's
 
Slide Psikologi Industri dan Organisasi
Slide Psikologi Industri dan OrganisasiSlide Psikologi Industri dan Organisasi
Slide Psikologi Industri dan Organisasi
Universitas Bina Nusantara
 
Kuliah 1 psikologi industri
Kuliah 1 psikologi industriKuliah 1 psikologi industri
Kuliah 1 psikologi industri
Zuzu Aja
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Andy Eddy
 
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docxnota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
Mauna Sugumaran
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiEky Yohana
 
Etika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasiEtika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasi
Fachryh Konduwes
 
ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
 ETIKA KERJA KAMAR OPERASI ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
Fachryh Konduwes
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
Mairiza Nopia
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiRiska Theodora Sipayung
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
Seta Wicaksana
 
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam BekerjaSikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Derajat Ridzky Pratama
 

Viewers also liked (15)

Makalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerjaMakalah psikologi industri sikap kerja
Makalah psikologi industri sikap kerja
 
sikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaansikap kerja dalam perusahaan
sikap kerja dalam perusahaan
 
Sikap kerja
Sikap kerjaSikap kerja
Sikap kerja
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
Slide Psikologi Industri dan Organisasi
Slide Psikologi Industri dan OrganisasiSlide Psikologi Industri dan Organisasi
Slide Psikologi Industri dan Organisasi
 
Kuliah 1 psikologi industri
Kuliah 1 psikologi industriKuliah 1 psikologi industri
Kuliah 1 psikologi industri
 
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerjaPresentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
Presentasi nilai, sikap dan kepuasan kerja
 
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docxnota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
nota-sjh3103-kurikulum-sejarah-sekolah-rendah-bab-5-docx
 
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan OrganisasiKepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
Kepuasan kerja Psikologi Industri dan Organisasi
 
Etika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasiEtika kerja di kamar operasi
Etika kerja di kamar operasi
 
ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
 ETIKA KERJA KAMAR OPERASI ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
ETIKA KERJA KAMAR OPERASI
 
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-128456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
28456564 laporan-pkp-ipa-kelas-5-a-1
 
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasiPio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
Pio 123 slide_psikologi_industri_dan_organisasi
 
Psikologi Industri
Psikologi IndustriPsikologi Industri
Psikologi Industri
 
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam BekerjaSikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
Sikap Positif Dan Etika Dalam Bekerja
 

Similar to Tentang Sikap

pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
M Sultan Almaududi
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
M Sultan Almaududi
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptx
HeyyPutt
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
Andi Amirudin
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"vidyatiara
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikavidyatiara
 
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikapPsikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
ShafiraMeyragust
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
novyaindri29
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Mahasiswa
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
danisyarkani
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasiLelywatiIdham
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilakuuyunk93
 
PRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASIPRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASI
Rudiloca Pidie
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
Sentra Komputer dan Foto Copy
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Uwes Chaeruman
 
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
pjj_kemenkes
 

Similar to Tentang Sikap (20)

pembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah lakupembentukan sikap dan tingkah laku
pembentukan sikap dan tingkah laku
 
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah LakuPembentukan Sikap dan Tingkah Laku
Pembentukan Sikap dan Tingkah Laku
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
ppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptxppt psikologi sikap[2].pptx
ppt psikologi sikap[2].pptx
 
Sikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerjaSikap dan kepuasan kerja
Sikap dan kepuasan kerja
 
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
Kelompok 9, " PSIKOLOGI SOSIAL SIKAP"
 
Kelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sikaKelompok 9 " sika
Kelompok 9 " sika
 
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikapPsikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
Psikologi Sosial KELOMPOK 3.pptx tentang sikap
 
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9Psikologi sosial i sikap kelompok 9
Psikologi sosial i sikap kelompok 9
 
Sikap
SikapSikap
Sikap
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional mona.doc
 
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.docStudy eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
Study eksploratoris karakter keguruan profesional.doc
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah PerilakuMakalah Ranah Perilaku
Makalah Ranah Perilaku
 
PRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASIPRILAKU ORGANISASI
PRILAKU ORGANISASI
 
Makalah konsep perilaku
Makalah konsep perilakuMakalah konsep perilaku
Makalah konsep perilaku
 
Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3Psikologi modul 2 kb 3
Psikologi modul 2 kb 3
 
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
Pembentukkan Sikap (Attention dan Performance)
 

More from Unnes

Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Unnes
 
Asas bimbingan dan konseling
Asas bimbingan dan konselingAsas bimbingan dan konseling
Asas bimbingan dan konseling
Unnes
 
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Unnes
 
Peyusunan kisi
Peyusunan kisiPeyusunan kisi
Peyusunan kisiUnnes
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mental
Unnes
 
Pengertian TIK dan Komponen nya
Pengertian TIK dan Komponen nyaPengertian TIK dan Komponen nya
Pengertian TIK dan Komponen nya
Unnes
 
Gangguan Kecemasan
Gangguan KecemasanGangguan Kecemasan
Gangguan Kecemasan
Unnes
 
Garis hidup
Garis hidupGaris hidup
Garis hidup
Unnes
 
Cara mengutip (TPKI)
Cara mengutip (TPKI)Cara mengutip (TPKI)
Cara mengutip (TPKI)
Unnes
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
Unnes
 
Drama Bahasa Inggris
Drama Bahasa InggrisDrama Bahasa Inggris
Drama Bahasa Inggris
Unnes
 
Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budaya
Unnes
 
Tpki2 nurul azizah 1301414118
Tpki2 nurul azizah 1301414118Tpki2 nurul azizah 1301414118
Tpki2 nurul azizah 1301414118
Unnes
 
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konselingRasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Unnes
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
Unnes
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
Unnes
 
Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individu
Unnes
 

More from Unnes (17)

Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan PertumbuhanPrinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
Prinsip Perkembangan dan Pertumbuhan
 
Asas bimbingan dan konseling
Asas bimbingan dan konselingAsas bimbingan dan konseling
Asas bimbingan dan konseling
 
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
Teori interdependensi(Pertukaran Sosial)
 
Peyusunan kisi
Peyusunan kisiPeyusunan kisi
Peyusunan kisi
 
Norma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mentalNorma norma kesehatan mental
Norma norma kesehatan mental
 
Pengertian TIK dan Komponen nya
Pengertian TIK dan Komponen nyaPengertian TIK dan Komponen nya
Pengertian TIK dan Komponen nya
 
Gangguan Kecemasan
Gangguan KecemasanGangguan Kecemasan
Gangguan Kecemasan
 
Garis hidup
Garis hidupGaris hidup
Garis hidup
 
Cara mengutip (TPKI)
Cara mengutip (TPKI)Cara mengutip (TPKI)
Cara mengutip (TPKI)
 
Model dan pola layanan
Model dan pola layananModel dan pola layanan
Model dan pola layanan
 
Drama Bahasa Inggris
Drama Bahasa InggrisDrama Bahasa Inggris
Drama Bahasa Inggris
 
Masyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budayaMasyarakat dan kesadaran budaya
Masyarakat dan kesadaran budaya
 
Tpki2 nurul azizah 1301414118
Tpki2 nurul azizah 1301414118Tpki2 nurul azizah 1301414118
Tpki2 nurul azizah 1301414118
 
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konselingRasionel pentingnya bimbingan konseling
Rasionel pentingnya bimbingan konseling
 
Tugas 1
Tugas 1Tugas 1
Tugas 1
 
Kesehatan mental
Kesehatan mentalKesehatan mental
Kesehatan mental
 
Perkembangan individu
Perkembangan individuPerkembangan individu
Perkembangan individu
 

Recently uploaded

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Tentang Sikap

  • 1. SIKAP Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Landasan Psikologi Sosial Dosen Pengampu : 1. Prof. Dr. Sugiyo, M.Si 2. Sigit Hariyadi, S.Pd Oleh : Nurul Azizah Zain (1301414118) Retno Dian Pertiwi (1301414102) Nirmala Puspa Sari (1301414086) Muchamad Badarruddin (13014117) Roichatul Jannah (1301414123) JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang unik karena memilki perbedaan dengan individu lainnya. Sikap (attitude) merupakan konsep paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai individu maupun kelompok. Banyak kajian dilakukan untuk merumuskan pengertian sikap, proses terbentuknya sikap, maupun perubahan. Banyak pula penelitian telah dilakukan terhadap sikap kaitannya dengan efek dan perannya dalam pembentukan karakter dan sistem hubungan antarkelompok. Banyak sosiolog dan psikolog memberi batasan bahwa sikap merupakan kecenderungan individu untuk merespon dengan cara yang khusus terhadap stimulus yang ada dalam lingkungan sosial. Sikap merupakan suatu kecenderungan untuk mendekat atau menghindar, positif atau negative terhadap berbagai keadaan sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi, ide, konsep dan sebagainya (Howard dan Kendler, 1974;Gerungan, 2000). Oleh karena itu kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai sikap. Untuk itu Dalam makalah ini penulis akan menguraikan mengenai pengertian sikap, proses dan komponen sikap, faktor – faktor yang mempengaruhi sikap, teori- teori tentang sikapdan hubungan sikap dengan perilaku. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pengertian Sikap 2. Proses dan komponen Sikap 3. Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap 4. Fungsi Sikap 5. Hubungan sikap dengan Perilaku 6. Teori sikap
  • 3. 1.3 Tujuan 2. Mengetahui Pengertian Sikap 3. Mengetahui Proses dan Komponen Sikap 4. Mengetahui Faktor- faktor yang mempengaruhi sikap 5. Mengetahui dan mengakaji teori tentang sikap 6. Mengetahui korelasi sikap dengan perilaku. SIKAP 1. PENGERTIAN DAN KOMPONEN KOMPONEN SIKAP Berikut ini adalah beberapa definisi Mental and neural state of readiness,organized through experience,exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s response to All objects and situations to which it is related (Allport,dalam Roucek,1951) a. Attitude is a psychological tendency that is expressed by evaluating a particular entity with some degree of favor or disfavor (Eagly&Chaiken,1993) b. Attitude is favourable or unfavourable evaluative reaction to ward something or someone,exhibited in one’s belief,feelings or intended behavior (Myers,1996) c. An attitude is a disposition to respend favourably or unfavourably to an object,person,institution, or event (Azjen,1998) Dibawah ini pengertian Sikap Menurut para Ahli: 1. Menurut Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) mengidentifikasikan sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara positif (ravorably) atau secara negatif (untavorably) terhadap obyek - obyek tertentu.
  • 4. 2. D.Krech dan R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat menetap dari proses motivasional , emosional, perseptual, dan kognitif mengenai aspek dunia individu. 3. La Pierre (dalam Azwar, 2003) mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku , tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan Sehingga dapat disimpulkan bahwa sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Berdasarkan definisi-definisi diatas, tampak bahwa meskipun terdapat perbedaan,semuanya sependapat bahwa ciri khas dari sikap adalah (1) mempunyai objek tertentu (orang,perilaku,konsep,situasi,benda,dan sebagainya) dan (2) mengandung penilaian (suka-tidak suka;setuju-tidak setuju) Eagly dan Chaiken (1993) mendefinisikan sikap merupakan kecenderungan sebagai kesatuan evaluasi derajat mendukung atau tidak mendukung pada suatu objek tertentu. Eagly dan Chaiken menjelaskan lebih jauh bahwa sikap dinyatakan pada wilayah internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok evaluasi terhadap respon terdiri dan evaluasi yang dinyatakan pada wilayah internal pribadi dan evaluasi yang dinyatakan pada semua kelompok evaluasi terhadap respon terdiri dari yang tampak atau tidak tampak,kognitif,afektif,atau perilaku. Melihat secara khusus pada evaluasi tersebut,Eagly dan Chaiken menjelaskan bahwa sikap adalah tingkat pengambilan keputusan dari variasi laporan diantara tanda-tanda stimuli,objek sikap,dan evaluasi terhadap respon stimuli Dari kesimpulan diatas , kita dapat menyimpulkan beberapa hal tentang sikap
  • 5. 1. Sikap adalah kecenderungan bertindak,berfikir,berpresepsi dan merasa dalam menghadapi objek,ide,situasi atau nilai. Sikap bukanlah perilaku,tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berprilaku dengan cara tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap berupa orang,benda,tempat,gagasan,situasi,atau kelompok. Dengan demikian,pada kenyataannya,tidak ada istilah sikap berdiri sendiri 2. Sikap bukanlah sekadar rekaman masalampau,namun juga menentukan apakah seseorang harus setuju atau tidak setuju terhadap sesuatu;menentukan apa yang disukai,diharapkan,dan diinginkan,dan mengenyampingkan apa yang tidak diinginkan dan apa yang haruss dihindari 3. Sikap relatif lebih menetap. Berbagai penelitian menunjukan bahwa sikap politik kelompok cenderung dipertahankan dan jarang mengalami perubahan 4. Sikap mengandung aspek evaluatif;artinya mengandung nilai menyenangkan atau tidak menyenangkan 5. Sikap timbul dari pengalaman;tidak dibawa sejak lahir;tetapi merupakan hasil belajar 6. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sifat inilah yang membedakan sikap ketimbang kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang 7. Sikap tidak berarti sendiri,melainkan senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk dan dapat dipelajari 2.2 Proses dan Komponen Sikap Terdapat tiga komponen sikap, tiga komponen sikap itu adalah komponen respons evaluative kognitif, komponen respons evaluative afektif, dan komponen respons evaluative perilaku. Ketiga komponen itu secara bersama merupakan
  • 6. penentu bagi jumlah keseluruhan sikap seseorang ( Manstead, 1996; Strickland, 2001) a. Komponen Respons evaluative kognitif Gambaran tentang cara seseorang dalam mempersepsi objek, peristiwa atau situasi sebagai sasaran sikap. Komponen ini adalah pikiran, keyakinan atau ide seseorang tentang suatu objek. Dalam bentuk yang paling sederhana, komponen kognitif adalah kategori-kategori yang digunakan dalam berpikir. Aspek sikap yang berkenaan dengan penilaian individu terhadap obyek atau subyek. Informasi yang masuk ke dalam otak manusia, melalui proses analisis, sintesis, dan evaluasi akan menghasilkan nilai baru yang akan diakomodasi atau diasimilasikan dengan pengetahuan yang telah ada di dalam otak manusia. Nilai – nilai baru yang diyakini benar, baik, indah, dan sebagainya, pada akhirnya akan mempengaruhi emosi atau komponen afektif dari sikap individu. b. Komponen Respons evaluative afektif Adalah perasaan atau emosi yang dihubungkan dengan suatu objek sikap. Perasaan atau emosi meliputi kecemasan, kasihan, benci, marah, cemburu,atau suka. Dinegara Amerika Serikat, kemungkinan berpindahnya oaring kulit hitam ke daerah perumahan orang kulit putih dapat menimbulkan rasa cemas banyak warga kulit putih. c. Komponen Respons evaluative perilaku Adalah tendensi untuk berperilaku pada cara-cara tertentu terhadap objek sikap. Dalam hal ini, tekanan lebih pada tendensi untuk berperilaku dan bukan pada perilaku secara terbuka. Misalnya, orang melakukan tendensi untuk melakukan tindakan diskriminatif terhadap anggota dari sekelompok etnis tertentu, namun karena tindakan itu secara social dan legal dilarang, maka ia tidak melakukannya. Berkenaan dengan keinginan individu untuk melakukan perbuatan sesuai dengan keyakinandan keinginannya. Sikap seseorang terhadap suatu obyek atau subyek dapat positif atau negatif. Manifestasikan sikap terlihat dari tanggapan seseorang apakah ia menerima atau menolak, setuju atau tidak setuju terhadap obyek atau subyek.
  • 7. Komponen sikap berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari manapun kita memulai dalam analisis sikap, ketiga komponen tersebut tetap dalam ikatan satu sistem. komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk sikap. Attitude Pengertian attitude dapat kita terjemahkan dengan sikap terhadap objek tertentu yang dapat merupakan sikap pandangan atau sikap perasaan,tetapi sikap tersebut disertai dengan kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap objek itu. Jadi,attitude bisa diterjemahkan dengan tepat sebagai sikap dan kesediaan beraksi terhadap suatu hal. Attitude senantiasa terserahkan kepada sesuatu hal,suatu objek. Tidak ada attitude tanpa ada ada objeknya Manusia dapat mempunyai attitude terhadap bermacam-macam hal. Misalnya,bagi kaum muslimin,daging babi adalah haram tidak disukai,dan dianggap kotor. Mungkin sekali seseorang yang betul-betul bersikap demikian apabila dikatakan bahwaia sedang makan babi ia akan memuntahkannya. Ini adalah contoh mengenai sebuah attitude terhadap makanan Attitude mungkin terarahkan pada benda-benda,orang-orang,tetapi juga peristiwa- peristiwa,pemandangan-pemandangan,lembaga-lembaga,norma-norma,nilai- nilai,dan lain-lain. Attitude sosial dan Attitude individual Manusia itu tidak dilahirkan dengan sikap pandangan atau sikap perasaan tertentu, tetapi attitude-attitude tersebut dibentuk sepanjang perkembangannya. Peranan attitude dalam kehidupan manusia berperan besar, sebab apabila sudah dibentuk pada diri manusia,maka attitude-attitude itu akan turut menentukan tingkah lakunya terhadap objek-objek attitudenya. Adanya attitude-attitude menyebabkan bahwa manusia bertindak secara khas terhadap objek-objeknya
  • 8. Attitude dapat dibedakan ke dalam attitude sosial dan attitude individual Attitude sosial pernah dirumuskan sebagai berikut: suatu attitude sosial dapat dinyatakan dengan cara-cara kegiatan yang sama dan berulang-ulang terhadap objek sosial. Attitude sosial menyebabkan terjadinya cara-cara tingkah laku yang dinyatakan berulang-ulang terhadap suatu objek sosial,dan biasanya attitude sosial dinyatakan tidak hanya oleh seseorang, tetapi juga oleh orang lain yang sekelompok atau semasyarakat. Misalnya : penghormatan yang berkali-kali dinyatakan dengan cara khidmat oleh sekelompok orang terhadap bendera,menunjukkan adanya attitude kelompok tersebut terhadap benderanya. Perayaan-perayaan hari nasional seperti 17 Agustus bagi Indonesia menunjukkan pula attitude tertentu bangsa kita terhadap hari istimewa itu. Attitude individual berbeda dengan attitude sosial,yaitu: 1. Attitude Individual dimiliki seseorang saja, misalnya kesukaan terhadap binatang-binatang tertentu 2. Attitude individual berkenaan dengan objek-objek yang bukan merupakan objek perhatian sosial Attitude Individual terdiri atas kesukaan dan ketidaksukaan pribadi atas objek,orang,binatang,dan hal-hal tertetu Ciri-ciri sikap: Menurut walgito,1991 :113 A. Sikap tidak dibawa sejak lahir Sikp terbentuk dalam perkembangan individu yang bersangkutan. Sikap dibentuk dan dipelajari dalan hubungannya dengan objek-objek tertentu sehingga pengalaman menjadi hal yang sangat berpengaruh pada terbentuknya sikap individu B. Sikap berhubungan dengan objek sikap Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek tertentu akan berpengaruh pada munculnya sikap individu terhadap objek tertentu.
  • 9. C. Sikap tidak hanya tertuju pada satu objek tetapi juga dapat tertuju pada sekumpulan objek Hal ini berkaitan dengan hubungan individu terhadap objek sikap, misalnya si A mempunyai sikap negatif pada si B maka si A akan cenderung menunjukan sikap negatif pula kepada kelompok dimana si B tergabung D. Sikap dapat berlangsung lama atau sebentar Sikap akan bertahan lama jika sikap yang telah terbentuk dan merupakan nilai dalam kehidupan seseorang namun sikap akan mudah berubah jika sikap tersebut belum begitu mendalam pada diri seseorang. d. Sikap mengandung aspek perasaan dan motivasi Sikap individu terhadap objek tertentu akan melibatkan perasaan apakah bersifat postif ataupun negatif. Selain itu sikap juga mengandung motivasi. Hal tersebut jelas bahwa sikap memang menjadi pendorong individu menunjukan perilaku tertentu Teori tentang sikap Sears dkk (1994:145) mencoba menjalaskan sikap dengan menggunakan 3 pendekatan yaitu pendekatan belajar yang lebih menekankan pada sikap sebagai kebiasaan,pendekatan insentif yang menyatakan bahwa sikap yang diambil berdasarkan atas pertimbangan keuntungan,dan pendekatan kognitif dimana individu akan selalu menyelaraskan dan menyesuaikan sikap dan perilakunya. Berikut penjelasannya: 1. Pendekatan belajar Sikap terbentuk sebagai kebiasaan yang dipelajari. Sikap dapat dipelajari melalui asosiasi,peneguhan kembali dani imitasi. Asosiasi terbentuk jika stimulus muncul pada saat dan tempat yang sama. Misalnya, si A menyukai guru bk nya karena adanya nilai hangat dan ramah yang diasosiakan dengan guru tersebut. Individu mempelajari suatu sikap terhadap objek sikap dengan menggabungkan aspek kognitif (karakteristik objek sikap) dan afektif (hasil penilaian atas objek sikap ). 2. Pendekatan insentif
  • 10. Versi dari teori ini yang populer adalah teori respon kognitif yang dikemukakan oleh Gren Wald (1968);Petty,ostrom&Brock (1981). Teori ini menasumsikan bahwa individu merespon suatu komunikasi dengan pikiran positif atau negatif,respon inilah yang akan menentukan sikap individu selanjutnya. Teori yang kedua adalah teori nilai-ekspentasi oleh edward (1954) dimana ia menyatakan bahwa dalam mengambil sikap individu berusaha memaksimalkan nilai dari hasil yang diharapkan 3. Pendekatan kognitif Salah satu teori yang dikenal adalah teori yang dikenal adalah teori konsistensi kognitif yang memandang individu sebagai makhluk yang berusaha mempertahankan konsistensi antara berbagai sikap mereka,antara afeksi dan kognitif mereka terhadap objek tertentu,dan antara sikap dan perilaku mereka 2.3 Fungsi Sikap Katz (Luthans, 1955) menjelaskan empat fungsi sikap, keempat fungsi sikap itu adalah fungsi penyesuaian diri, fungsi pertahanan diri, fungsi ekspresi nilai, dan fungsi pengetahuan. Fungsi penyesuaian diri berarti bahwa orang cenderung mengembangkan sikap yang akan membantu untuk mencapai tujuan secara maksimal. Sebagai contoh, seseorang cenderung menyukai partai politik yang mampu memenuhi dan mewakili aspirasi-aspirasinya. Di Negara Inggris dan Astralia, seorang pengangguran akan cenderung memilih partai buruh yang kemungkinan besar dapat membuka lapangan pekerjaan baru atau member tunjangan lebih besar. Fungsi pernyataan kepribadian diri mengacu pada pengertian bahwa sikap dapat melindungi seseorang dari keharusan untuk mengakui kenyataan tentang dirinya. Sebagai contoh fungsi ini adalah perilaku proyeksi. Proyeksi adalah atribusi cirri-ciri yang tidak diakui oleh diri seorang dalam dirinya kepada orang lain. Melalui proyeksi, ia seakan-akan tidak akan memiliki cirri-ciri itu.
  • 11. Fungsi ekspresi(Fungsi Alat pengatur tingkah laku) nilai berarti bahwa sikap membantu ekspresi positive nilai-nilai dasar seseorang , memamerkan citra dirinya , dan aktualisasi diri. Si Fithra mungkin memiliki citra diri sebagai seorang “ Konsevative” yang hal itu akan mempengaruhi sikapnya tentang demikrasi atau sikapnya tentang perubahan social. Fungsi pegantur pengalaman berarti bahwa sikap membantu seseoarang menetapkan standar evaluasi terhadap sesuatu hal. Standar itu menggambarkan keteraturan, kejelasan, dan stabilitas kerangka acu pribadi seseoarang dalam menghadapi objek atau peristiwa disekelilingnya. Contoh fungsi pengetahuan sikap misalnya adalah pemilik sepeda motor akan mengubah sikap positif terhadap sepeda motor seiring dengan peningkatan status sosialnya. Ia sekarang emutuskan untuk membeli mobil karena ia yakin bahwa mobil lebih sesuai dengan status sosialnya yang baru, yaitu sebagai manager tingkat menengah sebuah perusahaan level menengah. 2.4 Proses Pembentukan dan Perubahan Sikap Sikapa dapat terbetuk atau berubah melalui empat macam: a) Adopsi Kejadian- kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang-ulang dan terus menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan memengaruhi terbentuknya suatu sikap. b) Diferensiasi Dengan berkem bangna intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terhadap objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. c) Integrasi Pembentukan sikap disini terjadi secara bertahap, dimulai dengan berbagai pengalaman yang berhubungan dengan satu hal tentu sehingga akhirnya terbentuk sikap menegenal hal tersebut. d) Trauma
  • 12. Trauma adalah pengalaman yang tiba-tiba, mengejutkan, yang meninggalkan kesan mendalam pada jiwa orang yang bersangkutan. Pengalaman –pengalaman yang traumatis dapat juga menyebabkan terbentuknya sikap. 2.5 Faktor- Faktor yang mempengaruhi Sikap Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap 1) Faktor intern: yaitu manusia itu sendiri. 2) Faktor ekstern: yaitu faktor manusia. Dalam hal ini Sherif mengemukakan bahwa sikap itu dapat diubah atau dibentuk apabila: a. Terdapat hubungan timbal balik yang langsung antara manusia. b. Adanya komunikasi (yaitu hubungan langsung) dan satu pihak. a) Pengaruh orang lain yang dianggap penting Orang lain di sekitar kita merupakan salah satu diantara komoponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang dianggap penting, seseorang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak, tingkah dan pendapat kita, seseorang yang tidak ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan mempengaruhi pembentkan sikap kita terhadap sesuatu. Contoh : Orang tua, teman sebaya, teman dekat, guru, istri, suami dan lain-lain. b) Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. c) Media massa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. d) Lembaga pendidikan dan lembaga agama Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam arti individu.
  • 13. e) Pengaruh faktor emosional Tidak semua bentuk sikap dipengaruhi oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang, kadang-kadang sesuatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. 2.6 Hubungan sikap dengan perilaku Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah laku. ď‚· Pembentukan perilaku Pembentukan perilaku dengan konsidioning atau kebiasaan, Cara ini didasarkan atas teori belajar konsidioning yang dikemukakan oleh Pavlov, Thorndike dan Skinner. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akan terbentuklah perilaku tersebut. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight). Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning, pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian (insight). Cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar yang disertai dengan adanya pengertian, seperti yang dikemukakan Kohler. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model atau contoh. Jadi, perilaku itu dibentuk dengan cara menggunakan model atau contoh yang kemudian perilaku dari model tersebut ditiru oleh individu. Hal ini didasarkan atas teori belajar sosial (sosial learning theory) atau observational learning theory yang dikemukakan oleh Bandura ď‚· Konsistensi Sikap dan Perilaku Sikap dan perilaku sering dikatakan berkaitan erat, dan hasil penelitian juga memperlihatkan adanya hubungan yang kuat antara sikap dan perilaku. Salah satu
  • 14. teori yang bias menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen. Menurut mereka, antara sikap dan perilaku terdapat satu faktor psikologis yang harus ada agar keduanya konsisten, yaitu niat (intention). Worchel dan Cooper (1983) menyimpulkan sikap dan perilaku bias konsisten apabila ada kondisi sebagai berikut: ď‚· Spesifikasi sikap dan perilaku ď‚· Relevansi sikap terhadap perilaku ď‚· Tekanan normatif ď‚· Pengalaman 5.pengembangan sikap Kreh dkk (1988:213) yang sedikitnya ada 4 cara: 1.sikap seseorang berkembang dalam rangka memuaskan suatu keinginan 2. sikap individu dibentuk melalui informasi yang diterima 3. kerjasama individu dalam kelompok membantu menentukan pembentukan sikap seseorang terhadap objek sikap 4. sikap individu merupakan percerminan dan kepribadian BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Sikap adalah keadaan diri dalam manusia yang menggerakkan untuk bertindak atau berbuat dalam kegiatan sosial dengan perasaan tertentu di dalam menanggapi obyek situasi atau kondisi di lingkungan sekitarnya. Selain itu sikap juga memberikan kesiapan untuk merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap obyek atau situasi. Proses sikap terdiri dari 3 komponen yaitu komponen kognitif, afektif dan kecenderungan untuk bertindak, komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak merupakan suatu kesatuan sistem, sehingga tidak dapat dilepas satu dengan lainnya. Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk
  • 15. sikap dan Ketiga komponen kognitif, afektif, dan kecenderungan bertindak secara bersama- sama membentuk sikap. Fungsi sikap diantaranya yaitu: ď‚· Fungsi penyesuaian diri ď‚· Fungsi pertahanan ď‚· Fungsi ekspresi ď‚· Fungsi pengatahuan Adapun sikap dapat terbentuk atau berubah melalui empat macam cara yaitu: ď‚· Adopsi ď‚· Diferensiasi ď‚· Integrasi ď‚· Trauma Sikap yang dilakukan oleh setiap individu sangatlah berpengaruh terhadap perilaku individu. Pengaruh tersebut terletak pada individu sendiri terhadap respon yang ditangkap ,kecenderungan individu untuk melakukan tindakan dipengaruhi oleh berbagai faktor bawaan dan lingkungan sehingga menimbulkan tingkah laku. B. SARAN Semoga dengan adanya makalah ini yang membahas tentang sikap bisa lebih mengontrol sikap yang ada dalam diri kita sendiri dan lebih memahami karakter diri sendiri untuk menjadi diri yang lebih baik lagi dari sebelumnya.
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Gerungan,1991,Psikologi Sosial,Bandung:PT Eresco Sugiyo,2009,Dikt. Psikologi Sosial,Semarang Anonim a. 2008. Faktor – Faktor yang mempengaruhi sikap ( Online ) http: // www. Sikap. Com,diakses 7 April 2010 Sri Utami Rahayuningsih . 2008. Sikap ( Attitude ) (Online ) http:// www. Atttitude,blogspot. Com, diakses 7 April 2010 Fitri. 2008. Pengertian Sikap (Online ) http:// Blog dunia Psikologi. Com, diakses 7 April 2010