SlideShare a Scribd company logo
MINERAL UNTUK UNGGAS
K-12. Nutrisi Ternak Unggas
Peternakan , UMBY
2017
Unsur
Kebutuhan anak ayam Kebutuhan ayam petelur
Umur 0-8
mg
Umur 8-20
mg
Umur 20 mg Umur > 40
mg
(%) (%) (%) (%)
Unsur-unsur struktural
Kalsium 1,0 0,6 3,3**) 3,7**)
Fosfor
(tersedia)
0,45 0,4 0,35 0,35
Unsur-unsur homeostatik
Natrium 1,0 0,12 0,12 0,12
Kalium 0,40 0,40 0,40 0,40
Chlor 0,15 0,10 0,10 0,10
(mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) (mg/kg)
Unsur-unsur jarang
Magnesium 500 500 500 500
Mangan 50 50 33 33
Zinc 40 30 40 60
Ferrum 80 45 45 55
Cuprum 5 5 5 5
Molybdenum 0,2 0,2 0,2 0,2
Selenium 0,15 0,1 0,1 0,1
Jodium 0,35 0,35 0,3 0,3
Cobalt ***) - - - -
Cromium ? ? ? ?
Kebutuhan Mineral esensial Unggas *)
*) Scott, 1982  asumsi FI 100 g/ekor/hari, jk kurang %-ase dinaikkan dan sebaliknya.
**) Kebut. Dlm gram per hari, persentase dlm ransum bergantung pd banyaknya konsumsi.
***) Dibutuhkan hanya sbg bagian molekul vit. B-12.
Makro & mikro mineral
• Dalam tubuh hewan dapat dijumpai  31 mineral dlm
jumlah yg dpt diukur.
• Tetapi hanya 16 mc yg praktis dibutuhkan dlm makanan
yaitu mineral makro dan mikro.
• Mineral makro (%) ada 7 yaitu Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg.
• Sedang yg mikro ada 9 (mg/kg = ppm) terdiri dari Fe, Zn,
Cu, Mn, J, Co, Mo, Se, Cr.
• 4 unsur yg lain kadang-kadang esensial : Ni, V, Silikon,
timah.
• Dari ke-13 unsur mineral esensial tsb : 8 kation dan 5 anion
Yaitu 8 kation (Ca ++, Na+, K+, Mg++, Mn++, Zn++, Fe++, Cu++)
5 anion (Cl¯, J¯, PO4
¯, MoO4
= dan SeO3
=)
• Beberapa unsur termasuk flour (F), nikel (Ni), Silikon (Si),
Timah (Ti). Vanadium (V) dan Kromium (Cr) mempunyai
pengaruh yg penting tetapi tetapi tidak esensial.
• Cadmium(Cd) dan vanadium(V) tergolong kategori
khusus karena mempunyai efek yg merugikan tetapi
belum digolongkan sbg unsur yg beracun spt (plumbun,
arsen, beryllium, tungsten (wolfram).
• Banyak daerah di dunia ini yg memiliki kadar mineral
mikro yg cukup tinggi dlm tanah shg mencemari
/meracuni airnya atau tanaman yg tumbuh di atasnya jk
dikonsumsi ternak.
• Ada beberapa spesies tanaman yg mampu menimbun
selenium. Mineral tsb antara lain : Se, Cu, Mo, F.
• Dlm beberapa kasus toksisitas mineral diperhebat oleh
tidak adanya atau rendahnya unsur yg lain. Bila Mo
kurang dr normal mk terjadi kelebihan/ gejala keracunan
Cu.
Hal 51, IMT Dasar
Tillman et al, 1991
*Garis yg menghub 2
mineral
menunjukkan adanya
relasi / interaksi
*jk panah menunjuk
ke suatu mineral mk
penggunaan nya
dipengaruhi oleh
unsur lain jk
kelebihan.
Misal: Ca yg tinggi
dlm pakan akan
mengurangi absorbsi
Mn, Zn, & F
Interelasi Ca dg mineral lain
a. Ca yg tinggi dlm pakan akan mengurangi absorbsi Mn,
Zn, & F.
b. Baik kelebihan Ca atau P akan mempengaruhi absorbsi
unsur2 itu, krn terbentuknya garam trikalsiumfosfat yg
tdk larut.
c. Kelebihan baik Ca atau Mg memperbesar ekskresi Mg
atau Ca melalui kandung kemih, tetapi baik Ca atau P
menghalangi absorbsi Mg yg berlebihan.
d. SO4
= menambah ekskresi Ca.
Kalsium dan Fosfor
• Kedua macam unsur ini dibicarakan bersama krn
keterkaitannya yg erat dlm metabolisme
terutama pd pembentukan tulang.
• Sebagian besar kalsium dlm tubuh terdapat dlm
tulang (> 90% Ca tubuh). Tulang sebagian besar
terdiri dari kalsium fosfat, 13% Ca-karbonat, 2%
magnesium fosfat, dan 5% zat-zat lain, beberapa
merupakan sitrat sebanyak 0,5-3%.
• Pada ayam yg sedang tumbuh memerlukan
tingkat kalsium 0,6 – 1,3% (dg fosfor tersedia
0,5%)
• Kebutuhan Kalsium (%Ca) dari NRC 1994
• Pada White Egg-Laying strains brown Egg-Laying
strains
• Umur: 0-6 mg : 0,9 : 0,9
• 6-12 mg : 0,8 :0,8
• 12-18 mg : 0,8 :0,8
• 18 –bertelur pertama : 2,0 :1,8
• Bertelur konsumsi pakan 80 g :4,06 FI 110 : 3,60
• Bertelur konsumsi pakan 100 g :3,25
• Bertelur konsumsi pakan 120 g :2,71
• Pembicaraan kalsium biasanya bersamaan dengan
fosfor, karena keduanya sangat erat dalam
pembentukan tulang pada individu muda demikian
pula dalam pembentukan kerabang pada fase bertelur.
• Selain itu Ca juga diperlukan dalam : pembekuan
darah, bersama dengan Na dan K untuk denyut jantung
yang normal, dan untuk memelihara keseimbangan
asam-basa cairan tubuh.
• Sebagai tambahan fungsi fosfor selain dalam
pembentukan tulang, dia juga merupakan komponen
penting sel hidup, garam yang dibentuk berperanan
dlm keseimbangan asam-basa.
• Ransum bukan hanya harus mengandung kalsium
dan fosfor dalam jumlah minimum tetapi juga
harus dalam keseimbangan yang optimum.
• Hasil penelitian Wilgus pada anak ayam sedang
tumbuh didapati bahwa kebutuhan fosfor
tersedia dg tingkat minimum adalah 0,5%,
Keseimbangan Ca:P adalah 1:1 atau 2,2:1, sedang
2,5:1 adalah batas normal dan 3,3 :1
membahayakan dan dapat menyebabkan
penyakit ricketsia (osteoporosis) dan abnormal
pada kaki.
Produksi (%) kalsium dlm ransum yg dibutuhkan per
hari (%)
Ayam muda Umur
22-40 mg
Ayam dewasa
>40 mg
100 3,3 3,7
90 3,0 3,3
80 2,7 3,0
70 2,3 2,6
Kalsium untuk pembentukan kulit telur, ayam-ayam yg mendapat 3,5-
4,0% kalsium dlm ransum, hanya 50% dapat di retensi.
Tingkat kalsium yg mutlak dlm ransum yg dibutuhkan pd tiap
tingkat produksi.
• Setelah umur 40 mg besar telur meningkat sdmk rupa
shg kira-kira mengandung kalsium 2,2 g/butir.
• Jk ransum kelebihan fosfor mk kelebihan tsb
dikeluarkan dlm bentuk fosfat dari kalsium shg
menimbulkan kekurangan kalsium dlm ransum.
• Adapun rumus mendapatkan persentase kalsium yg
tepat dlm ransum yaitu :
keterangan :
• Ca = persentase kalsium yg tepat dlm ransum
• P = persentase fosfor dalam ransum
• E = jumlah telur per ekor per tahun
• F = jumlah makanan yang dikonsumsi
•
F
E
PCa
41,0
29,1 
• Hypercalcemia dan hypophosphatemia, dapat terjadi jk
ransum mengandung Ca 2,5% pd ayam yg berumur 8-18 mg
diberikan selama 1 – 2 mg, akan terlihat gejala nephrosis,
pembengkakkan usus, penimbunan kalsium urat dlm ureter
dan kematian 10 – 20%, besar dan aktivitas parathyroid
menurun, Konsumsi dan BB menurun, dewasa kelamin
terlambat.
• Defisiensi Calsium
Ayam yg kekurangan kalsium dlm waktu lama mk ayam akan
berhenti bertelur sesudah bertelur 6 butir. Ada juga yg
melaporkan produksi telur tidak berhenti tetapi menurun, dan
setelah diberi ransum yg cukup kalsium mk produksi akan
pulih kembali dlm 6-8 hari, dan sesudah 3 mg tulang
mengalami rekalsifikasi penuh
• Ada istilah “cage layer fatique = semacam osteoporosis ”
yaitu ayam yg dipelihara pd cage kekurangan kalsium krn
tulang keropos BB jadi turun, ternyata setelah dipindah ke
litter gejala dpt sembuh.
Fungsi kalsium
1. pd ayam muda untuk pembentukan tulang
2. pd ayam petelur untuk pembentukan kerabang
3. penting dlm proses pembekuan darah
4. bersama natrium dan kalium diperlukan untuk denyutan
jantung yg normal.
5. Untuk memelihara keseimbangan asam-basa.
Fungsi fosfor
• - bersama kalsium sbg stuktur dasar tulang,
• - penting dalam metabolisme energi, karbohidrat, aa dan lemak, jaringan syaraf
• - sbg komponen bagian sel yg hidup (otot)
• - garam yg dibentuk penting dlm memelihara keseimbangan asam-basa.
• - Kimia darah yg normal (35-45 mg fosfor per 100 ml)
• - transportasi asam-asam lemak dari lipida-lipida lain.
Gejala defisiensi fosfor.
• berkurang nafsu makan
• lemah dan mati dlm wkt 10-12 hari.
• Ricketcia
• Pertumbuhan terhambat
• Tingkat fosfor dlm darah tidak berkurang shg tdk mengganggu pembentuka fosfat
berenergi tinggi.
P available / P tersedia
• Dalam tanaman1/3 dari fosfor biasanya terdapat dlm bentuk non phityn fosfor
• Sedang dari jaringan hewan hampir seluriuhnya dapat tersedia.
•
Pembentukan kerabang
• Uterus : disebut juga glandula kerabang telur,
panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua
fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau
/plumping/ kemudian terbentuk kerabang
(cangkang) telur. Warna kerabang telur yang
terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di
bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang
telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
• Rerata bobot cangkang pada penelitian
berkisar antara 5,66 – 6, 27 g/butir. Bobot
cangkang ini sesuai dengan pernyataan Lavelin
et al. (2000), bahwa sebanyak 5-6 g kalsium
karbonat dideposisikan selama 17-20 jam di
dalam uterus. Hanya 3% dari cangkang berupa
bahan organic dan sisanya yaitu 97% berupa
kalsit atau CaCO3 (Hazelwood, 1983).
• Menurut Amrullah (2003), hanya ada dua sumber
kalsium untuk pembentukan cangkang telur yaitu dari
ransum dan medula tulang. Sebagian besar kalsium
yang digunakan untuk membentuk cangkang telur
langsung dicukupi dari ransum, sebagian lagi dari
cadangan kalsium pada medula tulang. Dilain pihak,
menurut Clunies et al. (1992) pembentukan cangkang
terjadi pada malam hari saat cadangan kalsium
disaluran pencernaan relatif rendah. Berdasarkan hal
ini, maka sebaiknya ransum diberikan mendekati
periode deposisi cangkang yang terjadi pada malam
hari (Farmer et al., 1983).
• Selama penelitian sebanyak 88,1% peneluran terjadi
antara pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB
dengan interval terpendek 23 jam dan terpanjang 28
jam 2 menit.
• Konsumsi energi sangat berperan dan mempunyai
peranan penting terhadap produksi telur, bahkan lebih
sensitif dibandingkan protein.Efisiensi perubahan
energi ransum menjadi energi telur diperkirakan
sebesar 90% (Hazelwood, 1983), sehingga kurang lebih
sepertiga (1/3) dari energi metabolis yang tersedia
setiap hari dipergunakan untuk produksi telur.
• Pemanfaatan kalsium dihitung dengan rumus
berikut:
• Retensi kalsium dihitung dengan pengukuran
kecernaan menggunakan metode total koleksi
menurut Cullison dan Lowrey (1987) yang
dikombinasikan dengan metode indikator
seperti dijelaskan oleh D’Mello (2000).
Natrium, Kalium dan klorida
• Cairan tubuh mengandung natrium yg tinggi, sedang
jaringan-jaringan mengandung tingkat kalium yg tinggi.
• Natrium sangat penting dlm mengatur volume cairan
dan keseimbangan asam-basa.
• Pada waktu sel otot berkontraksi terlihat pergerakan
natrium ke dalam sel.
• Adrenal adalah kelenjar penting yg mengatur retensi
natrium dan mereduksi tingkat natrium dalam darah
pd waktu adrenal bekerja kurang baik, juga Pengetur
keseimbangan natrium dan kalium.
• Defisiensi natrium : menyebabkan hambatan
pertumbuhan hewan juga mengakibatkan tulang
menjadi lunak, keratinisasi cornea, gonad menjadi
tidak aktif, hypertrophy adrenal, perubahan fungsi
interseluler, hambatan penggunaan makanan dan
penurunan cairan plasma.
• Tekanan arteri menurun, hematokrit meningkat,
elastisitas jaringan subkutan menurun, fungsi adrenal
terhambat, urea atau asam urat meningkat akhirnya
mati.
• Mengurangi penggunaan protein dan energi dan
menghambat daya karya /kinerja reproduksi /produksi
telur, pertumbuhan terlambat dan kanibalisme. Terjadi
diare dan akibat pengeluaran urin yg banyak terjadi
kerusakan ginjal dan adrenal.
• Natrium atau pompa ion
(Natrium Kalium ATP-ase Pump)
• Ada 2 konsep Mekanisme yang bertanggung
jawab terhadap kandungan kalium yang tinggi
dari otot, organ dan sel syaraf dan konsentrasi
natrium yg relatif rendah di dalam sel.
• Pompa ion dalam membran sel tidak ada, ion ion
tsb keluar dari sel krn daya larutnya dlm air
seluler rendah, kcl kalau muatan khusus
menyebabkan tersedianya ion khusus.
• Pompa ion dalam membran sel mempergunakan
energi seluler (ATP) untuk mentransportasi
beberapa ion ke dalam dan beberapa ke luar sel.
•
SODIUM – POTASSIUM PUMP
 Inside Cell:
 High K+ / Low Na+ relative to extracellular medium
 The sodium potassium pump uses energy to
generate and maintain these concentration
gradients
 Moves Na+ out, K+ in whilst hydrolysing
ATP
 Uses up approx. 30% cell’s energy
SODIUM – POTASSIUM PUMP
 Animation
SODIUM – POTASSIUM PUMP
 Transmembrane protein
 4 subunits 2 large/ 2 small
– 3 Na+ binding sites
– 2K+ binding sites
– ATPase function
– 1 site which is phosphorylated
 3 Na+ moved out, 2 K+ moved in
 Generates electrical potential inside cell (-ve)
SODIUM – POTASSIUM PUMP
 Works by cyclical process flip-flopping between
two conformation
 Flip-flop governed by phosphorylation
 3 Na+ bind on cytoplasmic surface
 Binding changes conformation activating ATPase
 ATPase phosphorylates the protein, hydrolysing ATP
 Causes further conformational change
 Moves 3Na+ to extracellular side
 Released because phosphorylation also reduces affinity of
protein for Na+ (conformational change)
 2 K+ bind on extracellular side (conformational change)
 Dephosphorylation occurs (conformational change)
 Restores original conformation
 Protein flips back to cytoplasmic side taking 2K+ with it
 2K+ released
Distribusi Kalium
• Anion – anion dlm sel scr elektrostatik
menarik kation seperti H+, Na+ dan K+ serta
Mg++
• Natrium dan Kalium dlm penyatuan dg anion-
anion ini memerlukan lingkungan basa untuk
membuffer sitoplasma pd pH yg optimum.
• Berbeda dg natrium, kalium dlm tubuh terdapat dlm sel-sel. Sel-sel
darah mengandung kira-kira 25 x lebih banyak dr pd dlm plasma.
Otot dan sel-sel syaraf mengandung kalium 20x lebih banyak dr pd
cairan interstitial.
• Fungsi kalium hampir sama dg natrium.
• Defisiensi kalium.
• Ditandai dg kelemahan otot, tonus usus menurun, jantung
lemah, otot alat pernafasan lemah akhirnya mati. Protein plasma
meningkat, menyebabkan ginjal di bawah pengaruh hormon cortico
adrenal mengeluarkan kalium ke dalam urin.
• Hipokalemia dpt tjd selama ada cekaman yg hebat. Selama adaptasi
thd cekaman , otot secara bertahap mendapat aliran darah yg baik
kembali dan kehilangan kalium kembali dpt diperbaiki kalau
glikogen hati kembali normal, kalium kembali ke dalam hati.
Hubungan kalium dan lisin.
• Jk ransum kelebihan lisin, mk tjd
ketidakseimbangan aa shg menyebabkan
pertumbuhan terhambat. Jk ditambahkan
kalium mk akan terjadi pertumbuhan yg lebih
baik, krn lisin dlm plasma akan berkurang.
Chlor (Cl)
• Keseimbangan antara Na, K, Cl dan sulfat dlm ransum
hrs dipertahankan. Pd ransum broiler yg kelebihan klor,
menyebabkan kelainan tulang rawan. Hal ini dpt diatasi
jk dlm ransum tsb ditambahkan kation-kation Na atau K
yg cukup untuk mengontrfol keseimbangan asam basa
pd darah.
• Sampai saat ini belum berhasil membuat ransum
yg defisien klor, tetapi pd tikus pernah dilakukan
penelitian bahwa tikus yg mendapat ransum defisien
klor pertumbuhannya terhambat dibandingkan yg
defisien natrium.
• Fungsi klorida : ion klorida mempunyai afinitas
yang sangat lemah untuk bergabung dengan
protein, akan tetapi memberi kesempatan
sebagai pembantu utama terhadap kekuatan ion
dari medium ekstraseluler. Dan menjadi
pasangan yang kuat dari anion Na+. Klorida masuk
sel-sel dengan K+, klorida ditransportasi sangat
aktif terutama oleh sel-sel mukosa saluran
pencernaan dalam pertukaran klorida yang
bertanggung jawab terhadap konsentrasi H+ dari
cairan saluran pencernaan.
• Kebutuhan Klor pada puyuh untuk pertumbuhan
normal antara 480 -1100 mg Cl- per kg
ransum.(Scott dkk). Penambahan 1200 mg Cl- per
kg ransum memperlihatkan pertumbuhan normal
dan dapat memcegah gejala defisiensi. Anak
ayam yang menderita defisiensi klorida
memperlihatkan gejala tetanus dengan reaksi
syaraf yang khas yang diakibatkan suasana ribut.
Mereka jatuh ke depan dengan kakinya
direnggangkan ke belakang, setelah satu atau dua
menit sembuh kembali, tetapi spasmus lainnya
tidak dapat baik kembali dalam beberapa hari.
Magnesium.
• Mg merupakan logam yang dicenkeram dalam bagian
porfirin dan chlorofil. Karena itulah fungsinya banyak
diteliti dalam metabolisme tanaman. Pada th 1972
Erdtmann mendapatkan fungsi Mg dalam
mengaktifkan fosfatase alkalis. Sejakitulah Mg
diketahui dapat mengaktifkan beberapa ratus enzim.
Anak ayam yang baru menetas yg berasal dari induk
yang defisien Mg, hanya dapat hidup beberapa hari.
Anak ayam yang diberi ransum defisien Mg, tumbuh
dengan perlahan, mengantuk, kembang-kempis
napasnya dan megap-megap kalau diganggu
memperlihatkan konvulsi, segera koma (tidak sadar),
kemudian mati.
• Hasil penelitian pada kandungan Mg dalam darah yang
mendapat ransum 122 mg/kg hanya 0,47 mg/100 ml darah.
Sedang angka ini dapat meningkat sampai 0,72 mg/100 ml
darah kalau kandungan Mg dalam ransum meningkat
sampai 250 mg/kg, ini suatu tingkat yg diperlukan untuk
pertumbuhan maksimum. Tingkat 4000 mg Mg/kg ransum
mengakibatkan tingkat Mg dalam darah 2,4 mg/100 ml
darah. Tingkat kalsium dan fosfor dalam ransum
mempunyai efek yang nyata terhadap kebutuhan Mg.
Kandungan kalium dan fosfor dalam ransum meningkatkan
kebutuhan Mg untuk anak ayam. Pemberian ransum
dengan tingkat kalium yg tinggi dan fosfor yg rendah pada
ayam pullet tidak menimbulkan penurunan Mg dalam
serum darah.
• Fungsi Mg mengaktifkan beberapa enzim yg memecah dan mengubah
kelompok fosfat seperti fosfat dan enzim yang ada hubungannya dengan
ATP. Karena ATP itu dibutuhkan pada beberapa macam fungsi yang
berbeda, seperti kontraksi otot, protein, asam nukleat, lemak dan sintesis
koenzim, penggunaan glukosa, transfer kelompok metil, sulfat, asetat dan
aktifitas format dan oksidasi fosforilasi dll.
• Defisiensi Mg pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi
telur, Besar telur, berat kulit telur, kandungan Mg dalam kuning telur dan
kulit telur menurun .
• Kelebihan Mg : Bila ransum mengandung Mg 1% pada ayam 9-20 minggu
memperlihatkan pertumbuhan yg terhambat. Sedang bila ditingkatkan
menjadi 1,83% maka pertumbuhan makin terhambat. Demikian pada
ayam petelur Mg pada kadar o,7% kotoran menjadi basah, pada 1,2% akan
menurunkan produksi telur dan jika ditambah menjadi 1,96% sangat
merusak produksi. Tebal kulit telur berkurang pada ayam yg mendapatkan
magnesium berlebihan.
•
Zat Besi (Ferrum = Fe).
• Frodisch memperlihatkan bahwa zat besi dari orang
yang menderita anemia lebih rendah dari pada orang
yang sehat. Zinoffsky (1886) adalah orang pertama
yang memperlihatkan bahwa kristal murni dari
hemoglobin kuda mengandung 0,335% zat besi.
Peneliti-peneliti lain kemudian memperlihatkan bahwa
hemoglobin murni dari hewan-hewan lain
mengandung zat besi dalam jumlah yang sama.
• Kandungan zat besi  0,005% dari berat tubuh. Leih
dari 90% dari zat besi terdapat dalam bentuk kompleks
diikatkan kepada porfirin dengan dua jalan yg berbeda.
• Beberapa mengandung zat besi sebagai bagian integral atau
chelate dari heme atau unit porfirin, yang lainnya
mengandung zat besi yang tidak dicengkeram (chelated)
dalam cincin porfirin. Kira-kira 57% dari jumlah zat besi
adalah dalam hemoglobin darah, 7% dalam mioglobin.
Susunan sumsum tulang adalah satu dari cadangan-
cadangan terakhir yang dapat mengosongkan kandungan
zat besinya dan juga satu dari cadangan akhir yang segera
dapat mengisi zat besi sesudah dikosongkan.
• Defisiensi zat besi pada ayam menyebabkan anemia yang
hebat, tetapi juga penurunan yang nyata dari volume sel-sel
darah merah, tapi juga mengakibatkan depigmentasi dari
bulu-bulu merah dan hitam yang normal dari ayam New
Hampshire.
Molybdenum (Mo)
• Mo penting untuk memelihara xanthine
oxidase yang normal dalam hati, usus dan
dalam susu. Pemberian ransum yang defisien
Mo pada anak ayam menyebabkan
pertumbuhan yang lambat. Di bawah kondisi
yg normal konsumsi 0,2-0,3 gram pada tikus
dianggap cukup untuk menghasilkan xanthine
dehydrogenase.
Selenium (Se)
• Dilihat dari segi kandungan vitamin E dalam beberapa
bahan makanan berbeda-beda, dan karena kadar
selenium di dalam banyak bahan-bahan makanan tidak
seluruhnya dapat dipergunakan maka ransum anak
ayam harus mengandung Se kira-kira 0,15-0,20 ppm.
Pada ayam petelur pemberian Se 0,1% (Natrium
selenit) dalam ransum dengan jagung dan bungkil
kedele produksi telur tetap diatas 75% sedang yang
tidak disuplementasi produksi menurun menjadi 55%
setelah 46 hari dan tetap rendah selama 137 hari. Daya
tetas pada induk yang tidak mendapatkan Se dapat
nol% sedangkan pada induk yang mendapatkan Se
daya tetas dapat mencapai 90%.
• Kelebihan Se / Tingkat Se yang toksik adalah 10-20 ppm dan
diatasnya. Keracunan Se dapat dikategorikan dalam 3 jika
dilihat pengaruhnya terhadap enzim:
• Enzim-enzim yang tidak dipengaruhi oleh selenit di
antaranya glukosa, laktat dan piruvat oksidase dari otak dan
l-tyrosinase, xanthine oxidase dan alkohol oxidase dari hati.
• enzim-enzim tersebut dihalangi oleh selenium yang
merusak bagian yang aktif dari enzim
• enzim-enzim yang langsung dibikin tidak aktif terhadap
penambahan selenit, termasuk d-prolin oxidase. Selenium
dalam hal ini bersatu dengan kelompok aktif dari enzim.
Jodium (J)
• Meskipun sebagian besar jodium di dalam tubuh dikonsentrasikan
dalam kelenjar thyroid, akan tetapi beberapa bagian terdapat di
dalam ginjal, dan konsentrasi yang rendah didapatkan di kelenjar
ludah, perut, usus halus, kulit, rambt, kelenjar susu, plasenta dan
kantong telur.
• Fungsi metabolik hormon thyroid adalah :
• mengontrol kecepatan metabolisme energi atau tingkat oksidasi
dari semua sel-sel,
• mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental dan diferensiasi atau
mendewasakan jaringan-jaringan,
• mempengaruhi kelenjar endokrin lainnya, terutama hipophysa dan
kelenjar gonad
• mempengaruhi metabolisme zat-zat makanan, termasuk beberapa
macam mineral dan air.
• Banyak dari fungsi-fungsi ini mempunyai hubungan dan
semuanya mungkin di dasarkan pada fungsi primer dari
hormon thyroid yang mengontrol kecepatan oksidasi
seluler sedangkan efek-efek lainnya menjadi masalah
kedua.
• Gejala defisiensi : Def jodium dan pengeluaran yang
terus menerus berkurang dari kelenjar thyroid menstimulir
kelenjar otak untuk memproduksi dan melepaskan TSH,
dalam keadaan seperti iniakan menstimuli pembesaran dari
kelenjar thyroid yang disebut gondok (goiter). Kekurangan
aktivitas thyroid atau gangguan aktivitas thyroid oleh
thiouracil atau thiourea menyebabkan ayam-ayam berhenti
bertelur dan menjadi sangat gemuk. Kandungan jodium
dari telur bergantung kepada kadar jodium dalam ransum.

More Related Content

What's hot

Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Ramaiyulis Ramai
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
Muhammad Eko
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
Emi Suhaemi
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakUniversitas Diponegoro
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
Agnescia Sera
 
Ayam
AyamAyam
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
Agnescia Sera
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badan
BBPP_Batu
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanamanHasan Addiny
 
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Sandi Ibrahim
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
Ernalia Rosita
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Emi Suhaemi
 
SNI Sapi Potong
SNI Sapi PotongSNI Sapi Potong
SNI Sapi Potong
Rahardi Gautama
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
Muhammad Eko
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
Yusuf Ahmad
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Rahma Sagistiva Sari
 

What's hot (20)

Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansiaTeknik analisa daya cerna pada ruminansia
Teknik analisa daya cerna pada ruminansia
 
Tabel hartadi
Tabel hartadiTabel hartadi
Tabel hartadi
 
Potensi pelestarian full
Potensi pelestarian fullPotensi pelestarian full
Potensi pelestarian full
 
Zat Anti Nutrisi
Zat Anti NutrisiZat Anti Nutrisi
Zat Anti Nutrisi
 
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi TernakLaporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
Laporan Resmi Praktikum Fisiologi Ternak
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Ayam
AyamAyam
Ayam
 
Pengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telurPengolahan pangan telur
Pengolahan pangan telur
 
Menaksir bobot badan
Menaksir bobot badanMenaksir bobot badan
Menaksir bobot badan
 
Agrostologi penanaman
Agrostologi penanamanAgrostologi penanaman
Agrostologi penanaman
 
Peternakan sapi
Peternakan sapiPeternakan sapi
Peternakan sapi
 
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
Siklus estrus pada sapi (kelompok 2)
 
Kecernaan digestibility
Kecernaan digestibilityKecernaan digestibility
Kecernaan digestibility
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakananPertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
Pertemuan i nutrisi unggas- zatmakanan
 
SNI Sapi Potong
SNI Sapi PotongSNI Sapi Potong
SNI Sapi Potong
 
UJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELURUJI KUALITAS TELUR
UJI KUALITAS TELUR
 
Susu
SusuSusu
Susu
 
Analisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soestAnalisis bahan pakan van soest
Analisis bahan pakan van soest
 
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPASLaporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Nugget - UNPAS
 

Viewers also liked

7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral
fikri asyura
 
Minerals
MineralsMinerals
Minerals
duncanpatti
 
Metabolisme Mineral
Metabolisme MineralMetabolisme Mineral
Metabolisme Mineral
Edihard'x Rider
 
Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1
pure chems
 
985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral
Suprapto Ns
 
Koenzim
KoenzimKoenzim
Mineral Processing
Mineral ProcessingMineral Processing
Mineral Processing
Syed Tanveer
 
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-MikroZat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
Silmi Mufidah
 
Mineral
MineralMineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineralMetabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Edihard'x Rider
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
pure chems
 

Viewers also liked (11)

7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral7. defisiensi mineral
7. defisiensi mineral
 
Minerals
MineralsMinerals
Minerals
 
Metabolisme Mineral
Metabolisme MineralMetabolisme Mineral
Metabolisme Mineral
 
Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1
 
985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral985 990 sukarman-status-mineral
985 990 sukarman-status-mineral
 
Koenzim
KoenzimKoenzim
Koenzim
 
Mineral Processing
Mineral ProcessingMineral Processing
Mineral Processing
 
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-MikroZat Gizi Mineral Makro-Mikro
Zat Gizi Mineral Makro-Mikro
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineralMetabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
Metabolisme protein, karbohidrat, lipid, vitamin dan mineral
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 

Similar to Mineral untuk unggas

Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
Pendidikan Kimia B unj
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
EmmyKardianasari
 
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
yuniatin1
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
Mustaqim Furohman
 
MINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.pptMINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.ppt
kumara205980
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Hilma Ahdiah
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
pjj_kemenkes
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
Pendidikan Kimia B unj
 
kelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumkelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kalium
ailuadanies
 
Kbm mineral klp.6
Kbm mineral klp.6Kbm mineral klp.6
Kbm mineral klp.6merayap
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Muhammad Luthfan
 
Review Manajemen ternak unggas - Ayam Arab
Review Manajemen ternak unggas - Ayam ArabReview Manajemen ternak unggas - Ayam Arab
Review Manajemen ternak unggas - Ayam ArabIlmianisa Azizah
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischa
Dika Ramadhan
 
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Mineral untuk unggas (20)

Mineral
MineralMineral
Mineral
 
Mineral Mikro
Mineral MikroMineral Mikro
Mineral Mikro
 
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptxBiokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
Biokimia Gizi 13: Metabolisme Mineral 2024.pptx
 
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
Ppt bioanorganik yuniatin (F1C115087)
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
mineral mikro
mineral mikromineral mikro
mineral mikro
 
MINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.pptMINERAL ppt.ppt
MINERAL ppt.ppt
 
Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)Mineral (Ilmu Gizi)
Mineral (Ilmu Gizi)
 
Mineral
MineralMineral
Mineral
 
M i n e r a l
M i n e r a l M i n e r a l
M i n e r a l
 
Materi Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral MakroMateri Biokimia-Mineral Makro
Materi Biokimia-Mineral Makro
 
kelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kaliumkelebihan dan kekurangan kalium
kelebihan dan kekurangan kalium
 
Oo7 bio
Oo7 bioOo7 bio
Oo7 bio
 
Kbm mineral klp.6
Kbm mineral klp.6Kbm mineral klp.6
Kbm mineral klp.6
 
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)
 
Tugas ance br
Tugas ance brTugas ance br
Tugas ance br
 
Review Manajemen ternak unggas - Ayam Arab
Review Manajemen ternak unggas - Ayam ArabReview Manajemen ternak unggas - Ayam Arab
Review Manajemen ternak unggas - Ayam Arab
 
Ppt mineral makro dika rischa
Ppt mineral makro   dika rischaPpt mineral makro   dika rischa
Ppt mineral makro dika rischa
 
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
Mineral dan efeknya bagi kesehatan AKBID PARAMATA RAHA
 

Recently uploaded

Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptxMateri Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
qaqcsakara
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
csooyoung073
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 

Recently uploaded (8)

Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptxMateri Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
Materi Training Sertifikasi Halal dan Kriteria SJPH.pptx
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank KaltimUNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
UNIKBET Link Slot Habanero Deposit Bisa Via Bank Kaltim
 
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 

Mineral untuk unggas

  • 1. MINERAL UNTUK UNGGAS K-12. Nutrisi Ternak Unggas Peternakan , UMBY 2017
  • 2. Unsur Kebutuhan anak ayam Kebutuhan ayam petelur Umur 0-8 mg Umur 8-20 mg Umur 20 mg Umur > 40 mg (%) (%) (%) (%) Unsur-unsur struktural Kalsium 1,0 0,6 3,3**) 3,7**) Fosfor (tersedia) 0,45 0,4 0,35 0,35 Unsur-unsur homeostatik Natrium 1,0 0,12 0,12 0,12 Kalium 0,40 0,40 0,40 0,40 Chlor 0,15 0,10 0,10 0,10 (mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) (mg/kg) Unsur-unsur jarang Magnesium 500 500 500 500 Mangan 50 50 33 33 Zinc 40 30 40 60 Ferrum 80 45 45 55 Cuprum 5 5 5 5 Molybdenum 0,2 0,2 0,2 0,2 Selenium 0,15 0,1 0,1 0,1 Jodium 0,35 0,35 0,3 0,3 Cobalt ***) - - - - Cromium ? ? ? ? Kebutuhan Mineral esensial Unggas *) *) Scott, 1982  asumsi FI 100 g/ekor/hari, jk kurang %-ase dinaikkan dan sebaliknya. **) Kebut. Dlm gram per hari, persentase dlm ransum bergantung pd banyaknya konsumsi. ***) Dibutuhkan hanya sbg bagian molekul vit. B-12.
  • 3. Makro & mikro mineral • Dalam tubuh hewan dapat dijumpai  31 mineral dlm jumlah yg dpt diukur. • Tetapi hanya 16 mc yg praktis dibutuhkan dlm makanan yaitu mineral makro dan mikro. • Mineral makro (%) ada 7 yaitu Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg. • Sedang yg mikro ada 9 (mg/kg = ppm) terdiri dari Fe, Zn, Cu, Mn, J, Co, Mo, Se, Cr. • 4 unsur yg lain kadang-kadang esensial : Ni, V, Silikon, timah. • Dari ke-13 unsur mineral esensial tsb : 8 kation dan 5 anion Yaitu 8 kation (Ca ++, Na+, K+, Mg++, Mn++, Zn++, Fe++, Cu++) 5 anion (Cl¯, J¯, PO4 ¯, MoO4 = dan SeO3 =)
  • 4. • Beberapa unsur termasuk flour (F), nikel (Ni), Silikon (Si), Timah (Ti). Vanadium (V) dan Kromium (Cr) mempunyai pengaruh yg penting tetapi tetapi tidak esensial. • Cadmium(Cd) dan vanadium(V) tergolong kategori khusus karena mempunyai efek yg merugikan tetapi belum digolongkan sbg unsur yg beracun spt (plumbun, arsen, beryllium, tungsten (wolfram). • Banyak daerah di dunia ini yg memiliki kadar mineral mikro yg cukup tinggi dlm tanah shg mencemari /meracuni airnya atau tanaman yg tumbuh di atasnya jk dikonsumsi ternak. • Ada beberapa spesies tanaman yg mampu menimbun selenium. Mineral tsb antara lain : Se, Cu, Mo, F. • Dlm beberapa kasus toksisitas mineral diperhebat oleh tidak adanya atau rendahnya unsur yg lain. Bila Mo kurang dr normal mk terjadi kelebihan/ gejala keracunan Cu.
  • 5. Hal 51, IMT Dasar Tillman et al, 1991 *Garis yg menghub 2 mineral menunjukkan adanya relasi / interaksi *jk panah menunjuk ke suatu mineral mk penggunaan nya dipengaruhi oleh unsur lain jk kelebihan. Misal: Ca yg tinggi dlm pakan akan mengurangi absorbsi Mn, Zn, & F
  • 6. Interelasi Ca dg mineral lain a. Ca yg tinggi dlm pakan akan mengurangi absorbsi Mn, Zn, & F. b. Baik kelebihan Ca atau P akan mempengaruhi absorbsi unsur2 itu, krn terbentuknya garam trikalsiumfosfat yg tdk larut. c. Kelebihan baik Ca atau Mg memperbesar ekskresi Mg atau Ca melalui kandung kemih, tetapi baik Ca atau P menghalangi absorbsi Mg yg berlebihan. d. SO4 = menambah ekskresi Ca.
  • 7. Kalsium dan Fosfor • Kedua macam unsur ini dibicarakan bersama krn keterkaitannya yg erat dlm metabolisme terutama pd pembentukan tulang. • Sebagian besar kalsium dlm tubuh terdapat dlm tulang (> 90% Ca tubuh). Tulang sebagian besar terdiri dari kalsium fosfat, 13% Ca-karbonat, 2% magnesium fosfat, dan 5% zat-zat lain, beberapa merupakan sitrat sebanyak 0,5-3%. • Pada ayam yg sedang tumbuh memerlukan tingkat kalsium 0,6 – 1,3% (dg fosfor tersedia 0,5%)
  • 8. • Kebutuhan Kalsium (%Ca) dari NRC 1994 • Pada White Egg-Laying strains brown Egg-Laying strains • Umur: 0-6 mg : 0,9 : 0,9 • 6-12 mg : 0,8 :0,8 • 12-18 mg : 0,8 :0,8 • 18 –bertelur pertama : 2,0 :1,8 • Bertelur konsumsi pakan 80 g :4,06 FI 110 : 3,60 • Bertelur konsumsi pakan 100 g :3,25 • Bertelur konsumsi pakan 120 g :2,71
  • 9. • Pembicaraan kalsium biasanya bersamaan dengan fosfor, karena keduanya sangat erat dalam pembentukan tulang pada individu muda demikian pula dalam pembentukan kerabang pada fase bertelur. • Selain itu Ca juga diperlukan dalam : pembekuan darah, bersama dengan Na dan K untuk denyut jantung yang normal, dan untuk memelihara keseimbangan asam-basa cairan tubuh. • Sebagai tambahan fungsi fosfor selain dalam pembentukan tulang, dia juga merupakan komponen penting sel hidup, garam yang dibentuk berperanan dlm keseimbangan asam-basa.
  • 10. • Ransum bukan hanya harus mengandung kalsium dan fosfor dalam jumlah minimum tetapi juga harus dalam keseimbangan yang optimum. • Hasil penelitian Wilgus pada anak ayam sedang tumbuh didapati bahwa kebutuhan fosfor tersedia dg tingkat minimum adalah 0,5%, Keseimbangan Ca:P adalah 1:1 atau 2,2:1, sedang 2,5:1 adalah batas normal dan 3,3 :1 membahayakan dan dapat menyebabkan penyakit ricketsia (osteoporosis) dan abnormal pada kaki.
  • 11. Produksi (%) kalsium dlm ransum yg dibutuhkan per hari (%) Ayam muda Umur 22-40 mg Ayam dewasa >40 mg 100 3,3 3,7 90 3,0 3,3 80 2,7 3,0 70 2,3 2,6 Kalsium untuk pembentukan kulit telur, ayam-ayam yg mendapat 3,5- 4,0% kalsium dlm ransum, hanya 50% dapat di retensi. Tingkat kalsium yg mutlak dlm ransum yg dibutuhkan pd tiap tingkat produksi.
  • 12. • Setelah umur 40 mg besar telur meningkat sdmk rupa shg kira-kira mengandung kalsium 2,2 g/butir. • Jk ransum kelebihan fosfor mk kelebihan tsb dikeluarkan dlm bentuk fosfat dari kalsium shg menimbulkan kekurangan kalsium dlm ransum. • Adapun rumus mendapatkan persentase kalsium yg tepat dlm ransum yaitu : keterangan : • Ca = persentase kalsium yg tepat dlm ransum • P = persentase fosfor dalam ransum • E = jumlah telur per ekor per tahun • F = jumlah makanan yang dikonsumsi • F E PCa 41,0 29,1 
  • 13. • Hypercalcemia dan hypophosphatemia, dapat terjadi jk ransum mengandung Ca 2,5% pd ayam yg berumur 8-18 mg diberikan selama 1 – 2 mg, akan terlihat gejala nephrosis, pembengkakkan usus, penimbunan kalsium urat dlm ureter dan kematian 10 – 20%, besar dan aktivitas parathyroid menurun, Konsumsi dan BB menurun, dewasa kelamin terlambat. • Defisiensi Calsium Ayam yg kekurangan kalsium dlm waktu lama mk ayam akan berhenti bertelur sesudah bertelur 6 butir. Ada juga yg melaporkan produksi telur tidak berhenti tetapi menurun, dan setelah diberi ransum yg cukup kalsium mk produksi akan pulih kembali dlm 6-8 hari, dan sesudah 3 mg tulang mengalami rekalsifikasi penuh
  • 14. • Ada istilah “cage layer fatique = semacam osteoporosis ” yaitu ayam yg dipelihara pd cage kekurangan kalsium krn tulang keropos BB jadi turun, ternyata setelah dipindah ke litter gejala dpt sembuh. Fungsi kalsium 1. pd ayam muda untuk pembentukan tulang 2. pd ayam petelur untuk pembentukan kerabang 3. penting dlm proses pembekuan darah 4. bersama natrium dan kalium diperlukan untuk denyutan jantung yg normal. 5. Untuk memelihara keseimbangan asam-basa.
  • 15. Fungsi fosfor • - bersama kalsium sbg stuktur dasar tulang, • - penting dalam metabolisme energi, karbohidrat, aa dan lemak, jaringan syaraf • - sbg komponen bagian sel yg hidup (otot) • - garam yg dibentuk penting dlm memelihara keseimbangan asam-basa. • - Kimia darah yg normal (35-45 mg fosfor per 100 ml) • - transportasi asam-asam lemak dari lipida-lipida lain. Gejala defisiensi fosfor. • berkurang nafsu makan • lemah dan mati dlm wkt 10-12 hari. • Ricketcia • Pertumbuhan terhambat • Tingkat fosfor dlm darah tidak berkurang shg tdk mengganggu pembentuka fosfat berenergi tinggi. P available / P tersedia • Dalam tanaman1/3 dari fosfor biasanya terdapat dlm bentuk non phityn fosfor • Sedang dari jaringan hewan hampir seluriuhnya dapat tersedia. •
  • 16. Pembentukan kerabang • Uterus : disebut juga glandula kerabang telur, panjangnya 10 cm. Pada bagian ini terjadi dua fenomena, yaitu dehidrasi putih telur atau /plumping/ kemudian terbentuk kerabang (cangkang) telur. Warna kerabang telur yang terdiri atas sel phorphirin akan terbentuk di bagian ini pada akhir mineralisasi kerabang telur. Lama mineralisasi antara 20 – 21 jam.
  • 17. • Rerata bobot cangkang pada penelitian berkisar antara 5,66 – 6, 27 g/butir. Bobot cangkang ini sesuai dengan pernyataan Lavelin et al. (2000), bahwa sebanyak 5-6 g kalsium karbonat dideposisikan selama 17-20 jam di dalam uterus. Hanya 3% dari cangkang berupa bahan organic dan sisanya yaitu 97% berupa kalsit atau CaCO3 (Hazelwood, 1983).
  • 18. • Menurut Amrullah (2003), hanya ada dua sumber kalsium untuk pembentukan cangkang telur yaitu dari ransum dan medula tulang. Sebagian besar kalsium yang digunakan untuk membentuk cangkang telur langsung dicukupi dari ransum, sebagian lagi dari cadangan kalsium pada medula tulang. Dilain pihak, menurut Clunies et al. (1992) pembentukan cangkang terjadi pada malam hari saat cadangan kalsium disaluran pencernaan relatif rendah. Berdasarkan hal ini, maka sebaiknya ransum diberikan mendekati periode deposisi cangkang yang terjadi pada malam hari (Farmer et al., 1983).
  • 19. • Selama penelitian sebanyak 88,1% peneluran terjadi antara pukul 06.00 sampai dengan pukul 12.00 WIB dengan interval terpendek 23 jam dan terpanjang 28 jam 2 menit. • Konsumsi energi sangat berperan dan mempunyai peranan penting terhadap produksi telur, bahkan lebih sensitif dibandingkan protein.Efisiensi perubahan energi ransum menjadi energi telur diperkirakan sebesar 90% (Hazelwood, 1983), sehingga kurang lebih sepertiga (1/3) dari energi metabolis yang tersedia setiap hari dipergunakan untuk produksi telur.
  • 20. • Pemanfaatan kalsium dihitung dengan rumus berikut: • Retensi kalsium dihitung dengan pengukuran kecernaan menggunakan metode total koleksi menurut Cullison dan Lowrey (1987) yang dikombinasikan dengan metode indikator seperti dijelaskan oleh D’Mello (2000).
  • 21. Natrium, Kalium dan klorida • Cairan tubuh mengandung natrium yg tinggi, sedang jaringan-jaringan mengandung tingkat kalium yg tinggi. • Natrium sangat penting dlm mengatur volume cairan dan keseimbangan asam-basa. • Pada waktu sel otot berkontraksi terlihat pergerakan natrium ke dalam sel. • Adrenal adalah kelenjar penting yg mengatur retensi natrium dan mereduksi tingkat natrium dalam darah pd waktu adrenal bekerja kurang baik, juga Pengetur keseimbangan natrium dan kalium.
  • 22. • Defisiensi natrium : menyebabkan hambatan pertumbuhan hewan juga mengakibatkan tulang menjadi lunak, keratinisasi cornea, gonad menjadi tidak aktif, hypertrophy adrenal, perubahan fungsi interseluler, hambatan penggunaan makanan dan penurunan cairan plasma. • Tekanan arteri menurun, hematokrit meningkat, elastisitas jaringan subkutan menurun, fungsi adrenal terhambat, urea atau asam urat meningkat akhirnya mati. • Mengurangi penggunaan protein dan energi dan menghambat daya karya /kinerja reproduksi /produksi telur, pertumbuhan terlambat dan kanibalisme. Terjadi diare dan akibat pengeluaran urin yg banyak terjadi kerusakan ginjal dan adrenal.
  • 23. • Natrium atau pompa ion (Natrium Kalium ATP-ase Pump) • Ada 2 konsep Mekanisme yang bertanggung jawab terhadap kandungan kalium yang tinggi dari otot, organ dan sel syaraf dan konsentrasi natrium yg relatif rendah di dalam sel. • Pompa ion dalam membran sel tidak ada, ion ion tsb keluar dari sel krn daya larutnya dlm air seluler rendah, kcl kalau muatan khusus menyebabkan tersedianya ion khusus. • Pompa ion dalam membran sel mempergunakan energi seluler (ATP) untuk mentransportasi beberapa ion ke dalam dan beberapa ke luar sel. •
  • 24.
  • 25.
  • 26. SODIUM – POTASSIUM PUMP  Inside Cell:  High K+ / Low Na+ relative to extracellular medium  The sodium potassium pump uses energy to generate and maintain these concentration gradients  Moves Na+ out, K+ in whilst hydrolysing ATP  Uses up approx. 30% cell’s energy
  • 27. SODIUM – POTASSIUM PUMP  Animation
  • 28. SODIUM – POTASSIUM PUMP  Transmembrane protein  4 subunits 2 large/ 2 small – 3 Na+ binding sites – 2K+ binding sites – ATPase function – 1 site which is phosphorylated  3 Na+ moved out, 2 K+ moved in  Generates electrical potential inside cell (-ve)
  • 29. SODIUM – POTASSIUM PUMP  Works by cyclical process flip-flopping between two conformation  Flip-flop governed by phosphorylation  3 Na+ bind on cytoplasmic surface  Binding changes conformation activating ATPase  ATPase phosphorylates the protein, hydrolysing ATP  Causes further conformational change  Moves 3Na+ to extracellular side  Released because phosphorylation also reduces affinity of protein for Na+ (conformational change)  2 K+ bind on extracellular side (conformational change)  Dephosphorylation occurs (conformational change)  Restores original conformation  Protein flips back to cytoplasmic side taking 2K+ with it  2K+ released
  • 30. Distribusi Kalium • Anion – anion dlm sel scr elektrostatik menarik kation seperti H+, Na+ dan K+ serta Mg++ • Natrium dan Kalium dlm penyatuan dg anion- anion ini memerlukan lingkungan basa untuk membuffer sitoplasma pd pH yg optimum.
  • 31. • Berbeda dg natrium, kalium dlm tubuh terdapat dlm sel-sel. Sel-sel darah mengandung kira-kira 25 x lebih banyak dr pd dlm plasma. Otot dan sel-sel syaraf mengandung kalium 20x lebih banyak dr pd cairan interstitial. • Fungsi kalium hampir sama dg natrium. • Defisiensi kalium. • Ditandai dg kelemahan otot, tonus usus menurun, jantung lemah, otot alat pernafasan lemah akhirnya mati. Protein plasma meningkat, menyebabkan ginjal di bawah pengaruh hormon cortico adrenal mengeluarkan kalium ke dalam urin. • Hipokalemia dpt tjd selama ada cekaman yg hebat. Selama adaptasi thd cekaman , otot secara bertahap mendapat aliran darah yg baik kembali dan kehilangan kalium kembali dpt diperbaiki kalau glikogen hati kembali normal, kalium kembali ke dalam hati.
  • 32. Hubungan kalium dan lisin. • Jk ransum kelebihan lisin, mk tjd ketidakseimbangan aa shg menyebabkan pertumbuhan terhambat. Jk ditambahkan kalium mk akan terjadi pertumbuhan yg lebih baik, krn lisin dlm plasma akan berkurang.
  • 33. Chlor (Cl) • Keseimbangan antara Na, K, Cl dan sulfat dlm ransum hrs dipertahankan. Pd ransum broiler yg kelebihan klor, menyebabkan kelainan tulang rawan. Hal ini dpt diatasi jk dlm ransum tsb ditambahkan kation-kation Na atau K yg cukup untuk mengontrfol keseimbangan asam basa pd darah. • Sampai saat ini belum berhasil membuat ransum yg defisien klor, tetapi pd tikus pernah dilakukan penelitian bahwa tikus yg mendapat ransum defisien klor pertumbuhannya terhambat dibandingkan yg defisien natrium.
  • 34. • Fungsi klorida : ion klorida mempunyai afinitas yang sangat lemah untuk bergabung dengan protein, akan tetapi memberi kesempatan sebagai pembantu utama terhadap kekuatan ion dari medium ekstraseluler. Dan menjadi pasangan yang kuat dari anion Na+. Klorida masuk sel-sel dengan K+, klorida ditransportasi sangat aktif terutama oleh sel-sel mukosa saluran pencernaan dalam pertukaran klorida yang bertanggung jawab terhadap konsentrasi H+ dari cairan saluran pencernaan.
  • 35. • Kebutuhan Klor pada puyuh untuk pertumbuhan normal antara 480 -1100 mg Cl- per kg ransum.(Scott dkk). Penambahan 1200 mg Cl- per kg ransum memperlihatkan pertumbuhan normal dan dapat memcegah gejala defisiensi. Anak ayam yang menderita defisiensi klorida memperlihatkan gejala tetanus dengan reaksi syaraf yang khas yang diakibatkan suasana ribut. Mereka jatuh ke depan dengan kakinya direnggangkan ke belakang, setelah satu atau dua menit sembuh kembali, tetapi spasmus lainnya tidak dapat baik kembali dalam beberapa hari.
  • 36. Magnesium. • Mg merupakan logam yang dicenkeram dalam bagian porfirin dan chlorofil. Karena itulah fungsinya banyak diteliti dalam metabolisme tanaman. Pada th 1972 Erdtmann mendapatkan fungsi Mg dalam mengaktifkan fosfatase alkalis. Sejakitulah Mg diketahui dapat mengaktifkan beberapa ratus enzim. Anak ayam yang baru menetas yg berasal dari induk yang defisien Mg, hanya dapat hidup beberapa hari. Anak ayam yang diberi ransum defisien Mg, tumbuh dengan perlahan, mengantuk, kembang-kempis napasnya dan megap-megap kalau diganggu memperlihatkan konvulsi, segera koma (tidak sadar), kemudian mati.
  • 37. • Hasil penelitian pada kandungan Mg dalam darah yang mendapat ransum 122 mg/kg hanya 0,47 mg/100 ml darah. Sedang angka ini dapat meningkat sampai 0,72 mg/100 ml darah kalau kandungan Mg dalam ransum meningkat sampai 250 mg/kg, ini suatu tingkat yg diperlukan untuk pertumbuhan maksimum. Tingkat 4000 mg Mg/kg ransum mengakibatkan tingkat Mg dalam darah 2,4 mg/100 ml darah. Tingkat kalsium dan fosfor dalam ransum mempunyai efek yang nyata terhadap kebutuhan Mg. Kandungan kalium dan fosfor dalam ransum meningkatkan kebutuhan Mg untuk anak ayam. Pemberian ransum dengan tingkat kalium yg tinggi dan fosfor yg rendah pada ayam pullet tidak menimbulkan penurunan Mg dalam serum darah.
  • 38. • Fungsi Mg mengaktifkan beberapa enzim yg memecah dan mengubah kelompok fosfat seperti fosfat dan enzim yang ada hubungannya dengan ATP. Karena ATP itu dibutuhkan pada beberapa macam fungsi yang berbeda, seperti kontraksi otot, protein, asam nukleat, lemak dan sintesis koenzim, penggunaan glukosa, transfer kelompok metil, sulfat, asetat dan aktifitas format dan oksidasi fosforilasi dll. • Defisiensi Mg pada ayam petelur mengakibatkan penurunan produksi telur, Besar telur, berat kulit telur, kandungan Mg dalam kuning telur dan kulit telur menurun . • Kelebihan Mg : Bila ransum mengandung Mg 1% pada ayam 9-20 minggu memperlihatkan pertumbuhan yg terhambat. Sedang bila ditingkatkan menjadi 1,83% maka pertumbuhan makin terhambat. Demikian pada ayam petelur Mg pada kadar o,7% kotoran menjadi basah, pada 1,2% akan menurunkan produksi telur dan jika ditambah menjadi 1,96% sangat merusak produksi. Tebal kulit telur berkurang pada ayam yg mendapatkan magnesium berlebihan. •
  • 39. Zat Besi (Ferrum = Fe). • Frodisch memperlihatkan bahwa zat besi dari orang yang menderita anemia lebih rendah dari pada orang yang sehat. Zinoffsky (1886) adalah orang pertama yang memperlihatkan bahwa kristal murni dari hemoglobin kuda mengandung 0,335% zat besi. Peneliti-peneliti lain kemudian memperlihatkan bahwa hemoglobin murni dari hewan-hewan lain mengandung zat besi dalam jumlah yang sama. • Kandungan zat besi  0,005% dari berat tubuh. Leih dari 90% dari zat besi terdapat dalam bentuk kompleks diikatkan kepada porfirin dengan dua jalan yg berbeda.
  • 40. • Beberapa mengandung zat besi sebagai bagian integral atau chelate dari heme atau unit porfirin, yang lainnya mengandung zat besi yang tidak dicengkeram (chelated) dalam cincin porfirin. Kira-kira 57% dari jumlah zat besi adalah dalam hemoglobin darah, 7% dalam mioglobin. Susunan sumsum tulang adalah satu dari cadangan- cadangan terakhir yang dapat mengosongkan kandungan zat besinya dan juga satu dari cadangan akhir yang segera dapat mengisi zat besi sesudah dikosongkan. • Defisiensi zat besi pada ayam menyebabkan anemia yang hebat, tetapi juga penurunan yang nyata dari volume sel-sel darah merah, tapi juga mengakibatkan depigmentasi dari bulu-bulu merah dan hitam yang normal dari ayam New Hampshire.
  • 41. Molybdenum (Mo) • Mo penting untuk memelihara xanthine oxidase yang normal dalam hati, usus dan dalam susu. Pemberian ransum yang defisien Mo pada anak ayam menyebabkan pertumbuhan yang lambat. Di bawah kondisi yg normal konsumsi 0,2-0,3 gram pada tikus dianggap cukup untuk menghasilkan xanthine dehydrogenase.
  • 42. Selenium (Se) • Dilihat dari segi kandungan vitamin E dalam beberapa bahan makanan berbeda-beda, dan karena kadar selenium di dalam banyak bahan-bahan makanan tidak seluruhnya dapat dipergunakan maka ransum anak ayam harus mengandung Se kira-kira 0,15-0,20 ppm. Pada ayam petelur pemberian Se 0,1% (Natrium selenit) dalam ransum dengan jagung dan bungkil kedele produksi telur tetap diatas 75% sedang yang tidak disuplementasi produksi menurun menjadi 55% setelah 46 hari dan tetap rendah selama 137 hari. Daya tetas pada induk yang tidak mendapatkan Se dapat nol% sedangkan pada induk yang mendapatkan Se daya tetas dapat mencapai 90%.
  • 43. • Kelebihan Se / Tingkat Se yang toksik adalah 10-20 ppm dan diatasnya. Keracunan Se dapat dikategorikan dalam 3 jika dilihat pengaruhnya terhadap enzim: • Enzim-enzim yang tidak dipengaruhi oleh selenit di antaranya glukosa, laktat dan piruvat oksidase dari otak dan l-tyrosinase, xanthine oxidase dan alkohol oxidase dari hati. • enzim-enzim tersebut dihalangi oleh selenium yang merusak bagian yang aktif dari enzim • enzim-enzim yang langsung dibikin tidak aktif terhadap penambahan selenit, termasuk d-prolin oxidase. Selenium dalam hal ini bersatu dengan kelompok aktif dari enzim.
  • 44. Jodium (J) • Meskipun sebagian besar jodium di dalam tubuh dikonsentrasikan dalam kelenjar thyroid, akan tetapi beberapa bagian terdapat di dalam ginjal, dan konsentrasi yang rendah didapatkan di kelenjar ludah, perut, usus halus, kulit, rambt, kelenjar susu, plasenta dan kantong telur. • Fungsi metabolik hormon thyroid adalah : • mengontrol kecepatan metabolisme energi atau tingkat oksidasi dari semua sel-sel, • mempengaruhi pertumbuhan fisik dan mental dan diferensiasi atau mendewasakan jaringan-jaringan, • mempengaruhi kelenjar endokrin lainnya, terutama hipophysa dan kelenjar gonad • mempengaruhi metabolisme zat-zat makanan, termasuk beberapa macam mineral dan air.
  • 45. • Banyak dari fungsi-fungsi ini mempunyai hubungan dan semuanya mungkin di dasarkan pada fungsi primer dari hormon thyroid yang mengontrol kecepatan oksidasi seluler sedangkan efek-efek lainnya menjadi masalah kedua. • Gejala defisiensi : Def jodium dan pengeluaran yang terus menerus berkurang dari kelenjar thyroid menstimulir kelenjar otak untuk memproduksi dan melepaskan TSH, dalam keadaan seperti iniakan menstimuli pembesaran dari kelenjar thyroid yang disebut gondok (goiter). Kekurangan aktivitas thyroid atau gangguan aktivitas thyroid oleh thiouracil atau thiourea menyebabkan ayam-ayam berhenti bertelur dan menjadi sangat gemuk. Kandungan jodium dari telur bergantung kepada kadar jodium dalam ransum.