Dokumen tersebut membahas tentang kandungan mineral dalam tubuh manusia dan kebutuhan harian mineral tubuh. Mineral-mineral penting seperti natrium, kalium, kalsium, fosfor, magnesium, besi, seng, tembaga, iodium dibahas sumber, peran, defisiensi dan toksisitasnya. Juga dibahas metode analisis kandungan mineral secara kuantitatif melalui penetapan langsung dan tak langsung.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi mineral dan vitamin yang meliputi: defisiensi natrium dan kalsium yang dapat menyebabkan hiponatremia dan osteoporosis; defisiensi iodium yang dapat menyebabkan gangguan akibat iodium; serta defisiensi berbagai vitamin seperti A, B kompleks, dan C yang dapat menimbulkan berbagai gejala klinis.
Dokumen tersebut membahas gangguan makro dan mikronutrien pada berbagai hewan seperti kucing, anjing, unggas, domba, dan sapi. Gangguan tersebut dapat berupa defisiensi atau kelebihan zat gizi tertentu yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan pertumbuhan pada hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral mikro seperti besi, seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, fluor, kobalt, dan kromium. Mineral-mineral tersebut berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh dan kebutuhan harian manusia. Juga dibahas sumber-sumber utama, penyerapan, metabolisme, dan efek kelebihan maupun kekurangan dari setiap mineral.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan klasifikasi mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, serta efek kekurangan dan kelebihan mineral tersebut. Mineral dibagi menjadi mineral makro dan mikro, dengan mineral makro meliputi natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur, sedangkan mineral mikro meliputi besi, seng, iodium, tembaga, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi mineral dan vitamin yang meliputi: defisiensi natrium dan kalsium yang dapat menyebabkan hiponatremia dan osteoporosis; defisiensi iodium yang dapat menyebabkan gangguan akibat iodium; serta defisiensi berbagai vitamin seperti A, B kompleks, dan C yang dapat menimbulkan berbagai gejala klinis.
Dokumen tersebut membahas gangguan makro dan mikronutrien pada berbagai hewan seperti kucing, anjing, unggas, domba, dan sapi. Gangguan tersebut dapat berupa defisiensi atau kelebihan zat gizi tertentu yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan pertumbuhan pada hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral mikro seperti besi, seng, iodium, selenium, tembaga, mangan, fluor, kobalt, dan kromium. Mineral-mineral tersebut berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh dan kebutuhan harian manusia. Juga dibahas sumber-sumber utama, penyerapan, metabolisme, dan efek kelebihan maupun kekurangan dari setiap mineral.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan klasifikasi mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, serta efek kekurangan dan kelebihan mineral tersebut. Mineral dibagi menjadi mineral makro dan mikro, dengan mineral makro meliputi natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan sulfur, sedangkan mineral mikro meliputi besi, seng, iodium, tembaga, dan lainnya.
Mineral merupakan komponen inorganik penting dalam tubuh manusia yang memegang peranan dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis mineral mikro seperti besi, seng, iodium, tembaga, mangan, krom, selenium dan molibden beserta sumber, fungsi dan dampak kelebihan dan kekurangannya.
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineralshintamardina
Dokumen ini membahas dampak kelebihan dan kekurangan beberapa mineral terhadap tubuh, seperti natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Kekurangan mineral dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, kejang, dan penyakit lainnya, sementara kelebihan mineral dapat memicu batu ginjal, hipertensi, dan gangguan sistem saraf pusat. Dianjurkan mengonsumsi makanan kaya mineral dan mengurangi asupan mak
Dokumen tersebut membahas tentang mineral, termasuk definisi, jenis (makro dan mikro), dan fungsi beberapa mineral penting seperti natrium, kalium, kalsium, besi, dan yodium. Mineral-mineral tersebut berperan dalam proses metabolisme, kontraksi otot, dan kesehatan tulang dan gigi."
Makalah ini membahas tentang kalium dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar kalium dalam tubuh. Kalium penting untuk fungsi otot, jantung, dan saraf. Kadar kalium darah yang terlalu tinggi (hiperkalemia) atau terlalu rendah (hipokalemia) dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Hiperkalemia berat bahkan dapat menyebabkan serangan jantung. Makanan seperti kentang, melon, dan ikan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan peranan vitamin serta mineral dalam sistem kekebalan. Sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari penyakit, dan vitamin serta mineral seperti vitamin A, C, D, E, besi, seng, dan tembaga berperan penting dalam menjaga kerja sistem kekebalan dengan mengaktivasi enzim-enzim tertentu. Kekurangan vitamin dan mineral dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, fungsi, dan kebutuhan harian mineral yang terdiri atas mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh manusia."
Mikromineral
Matakuliah: Struktur dan Fungsi Biomolekul
by Kelompok 1: Mochamad Ridho Fuazi, Nuurur Rizqa Aliya, Oktaviani Cahyaningtyas.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Jakarta
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh dan memiliki berbagai fungsi penting. Mineral dibagi menjadi mineral organik dan anorganik, serta makro dan mikro berdasarkan jumlah kebutuhannya. Mineral mikro seperti besi, seng dan iodium berperan sebagai komponen enzim dan hormon penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, termasuk fungsi dan sumbernya. Mineral makro meliputi kalsium, fosfor, sulfur, magnesium, natrium, klorida dan potasium, sedangkan mineral mikro meliputi besi, kromium, kobalt, tembaga, fluor, iodium, silikon dan seng. Air juga dibahas sebagai unsur penting yang berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi mineral dan vitamin yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pentingnya asupan mineral seperti natrium, kalsium, iodium, dan vitamin seperti vitamin A, B kompleks, untuk menjaga fungsi tubuh dan mencegah berbagai gejala defisiensi.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi mineral dan jenis-jenis mineral penting beserta fungsinya dalam tubuh, seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, besi, yodium, fluor, tembaga, kobalt, seng. Mineral-mineral tersebut berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, kontraksi otot, metabolisme tulang, aktivitas saraf, dan sebagai komponen enzim.
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
1. Mineral anorganik esensial berperan penting dalam berbagai fungsi biologis seperti reaksi kimia seluler, kontraksi otot, dan pembentukan struktur tubuh.
2. Terdapat 14 mineral esensial yang dibagi menjadi mineral makro dan mikro berdasarkan kebutuhannya. Mineral makro dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari.
3. Absorpsi dan transportasi mineral dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti vitamin, horm
Mineral merupakan komponen inorganik penting dalam tubuh manusia yang memegang peranan dalam pemeliharaan fungsi tubuh. Dokumen ini menjelaskan jenis-jenis mineral mikro seperti besi, seng, iodium, tembaga, mangan, krom, selenium dan molibden beserta sumber, fungsi dan dampak kelebihan dan kekurangannya.
Penyakit akibat kekurangan dan kelebihan mineralshintamardina
Dokumen ini membahas dampak kelebihan dan kekurangan beberapa mineral terhadap tubuh, seperti natrium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, dan belerang. Kekurangan mineral dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, kejang, dan penyakit lainnya, sementara kelebihan mineral dapat memicu batu ginjal, hipertensi, dan gangguan sistem saraf pusat. Dianjurkan mengonsumsi makanan kaya mineral dan mengurangi asupan mak
Dokumen tersebut membahas tentang mineral, termasuk definisi, jenis (makro dan mikro), dan fungsi beberapa mineral penting seperti natrium, kalium, kalsium, besi, dan yodium. Mineral-mineral tersebut berperan dalam proses metabolisme, kontraksi otot, dan kesehatan tulang dan gigi."
Makalah ini membahas tentang kalium dan penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan kadar kalium dalam tubuh. Kalium penting untuk fungsi otot, jantung, dan saraf. Kadar kalium darah yang terlalu tinggi (hiperkalemia) atau terlalu rendah (hipokalemia) dapat menyebabkan gangguan irama jantung. Hiperkalemia berat bahkan dapat menyebabkan serangan jantung. Makanan seperti kentang, melon, dan ikan
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kekebalan tubuh dan peranan vitamin serta mineral dalam sistem kekebalan. Sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh dari penyakit, dan vitamin serta mineral seperti vitamin A, C, D, E, besi, seng, dan tembaga berperan penting dalam menjaga kerja sistem kekebalan dengan mengaktivasi enzim-enzim tertentu. Kekurangan vitamin dan mineral dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, klasifikasi, fungsi, dan kebutuhan harian mineral yang terdiri atas mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh manusia."
Mikromineral
Matakuliah: Struktur dan Fungsi Biomolekul
by Kelompok 1: Mochamad Ridho Fuazi, Nuurur Rizqa Aliya, Oktaviani Cahyaningtyas.
Prodi Kimia, Fakultas MIPA
Universitas Negeri Jakarta
Mineral merupakan komponen anorganik yang terdapat dalam tubuh dan memiliki berbagai fungsi penting. Mineral dibagi menjadi mineral organik dan anorganik, serta makro dan mikro berdasarkan jumlah kebutuhannya. Mineral mikro seperti besi, seng dan iodium berperan sebagai komponen enzim dan hormon penting dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral makro dan mikro yang penting bagi tubuh, termasuk fungsi dan sumbernya. Mineral makro meliputi kalsium, fosfor, sulfur, magnesium, natrium, klorida dan potasium, sedangkan mineral mikro meliputi besi, kromium, kobalt, tembaga, fluor, iodium, silikon dan seng. Air juga dibahas sebagai unsur penting yang berperan dalam berbagai proses metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang defisiensi mineral dan vitamin yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang pentingnya asupan mineral seperti natrium, kalsium, iodium, dan vitamin seperti vitamin A, B kompleks, untuk menjaga fungsi tubuh dan mencegah berbagai gejala defisiensi.
Unsur mineral diperlukan untuk kesehatan dan pertumbuhan manusia. Terdapat 14 unsur mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah besar seperti natrium, kalsium, dan fosfor. Sedangkan mineral mikro seperti besi dan iodium hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil. Mineral berperan sebagai zat pembangun dan pengatur dalam tubuh serta berfungsi dalam berbagai proses metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi mineral dan jenis-jenis mineral penting beserta fungsinya dalam tubuh, seperti natrium, kalium, klorida, kalsium, fosfor, magnesium, besi, yodium, fluor, tembaga, kobalt, seng. Mineral-mineral tersebut berperan dalam keseimbangan cairan tubuh, kontraksi otot, metabolisme tulang, aktivitas saraf, dan sebagai komponen enzim.
Mineral Makro Materi 150625065144-lva1-app6892-converted (1)Muhammad Luthfan
1. Mineral anorganik esensial berperan penting dalam berbagai fungsi biologis seperti reaksi kimia seluler, kontraksi otot, dan pembentukan struktur tubuh.
2. Terdapat 14 mineral esensial yang dibagi menjadi mineral makro dan mikro berdasarkan kebutuhannya. Mineral makro dibutuhkan dalam jumlah lebih dari 100 mg per hari.
3. Absorpsi dan transportasi mineral dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti vitamin, horm
Mineral merupakan unsur penting untuk fungsi tubuh. Dokumen ini membahas tentang jenis-jenis mineral makro dan mikro, sumber, fungsi, dan penyerapannya dalam tubuh. Mineral diperlukan untuk berbagai proses metabolisme dan kesehatan tulang dan otot.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral dalam pangan. Mineral dibagi menjadi makro dan mikro mineral, dan dijelaskan fungsi, sumber, dan penyerapannya. Mineral penting bagi tubuh karena berperan dalam banyak proses metabolisme dan sebagai komponen struktural jaringan.
Dokumen tersebut membahas tentang nutrisi mineral yang dibutuhkan unggas seperti kalsium, fosfor, natrium, kalium, dan klorida. Mineral-mineral tersebut sangat penting untuk pertumbuhan, produksi telur, dan pemeliharaan keseimbangan cairan tubuh unggas.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral mikro yang penting bagi tubuh manusia beserta fungsi, sumber, dan akibat kelebihan maupun kekurangan konsumsi masing-masing mineral. Mineral-mineral tersebut antara lain besi, tembaga, seng, iodium, fluor, selenium, mangan, dan kromium.
Dokumen tersebut membahas tentang mineral yang diperlukan tubuh manusia. Terdapat dua jenis mineral yaitu makromineral dan mikromineral. Makromineral diperlukan dalam jumlah besar seperti natrium, kalium, kalsium, klorida, dan fosfor. Sedangkan mikromineral diperlukan dalam jumlah kecil seperti besi, seng, iodium. Mineral-mineral tersebut memiliki berbagai fungsi penting seperti membentuk tulang dan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, klasifikasi, fungsi, dan efek defisiensi serta toksisitas mineral makro dan mikro. Mineral dibagi menjadi mineral makro dan mikro, dan memiliki peran penting dalam tubuh seperti membentuk tulang dan gigi, mengendalikan komposisi cairan tubuh, serta terlibat dalam aktivitas enzim dan protein. Defisiensi mineral dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan sedangkan toksisitas dap
Perananan mineral bagi non ruminansia unggasMursye Regar
Dokumen tersebut membahas tentang peranan mineral bagi unggas non-ruminansia. Mineral-mineral penting yang dibahas antara lain kalsium, fosfor, natrium, kaliumn, magnesium, klorida, sulfur, seng, besi, mangan, tembaga, dan molibdenum. Mineral-mineral tersebut berperan dalam berbagai fungsi tubuh seperti pembentukan tulang dan jaringan, aktivitas enzim, keseimbangan asam basa, dan metabolisme.
Mineral makro seperti fosfor, magnesium, dan kalsium berfungsi sebagai kofaktor enzim yang penting dalam berbagai reaksi metabolisme seperti glikolisis, siklus asam sitrat, dan sintesis protein.
3. DATA PERSENTASE
KANDUNGAN MINERAL
DALAM TUBUH
MINERAL PERSENTASE
DALAM
TUBUH
Zat Kapur 1,5
Pospor 1,0
Kalium 0,05
Zat belerang 0,25
Natrium 0,15
Klor 0,15
Magnesium 0,05
Zat besi 0,004
Zat tembaga 0,0001
Jodium 0,00004
NOTE: Tentunya masih ada beberapa mineral lain namun
dalam persentase yang sangat kecil
4. Berdasarkan informasi
Kebutuhan mineral
dari badan U.S. Food & Drug
tubuh (mg/hari)
Administration
2000 mg Kalium = 323
liter air Kalium : 2000 mg/hari
1000 mg Kalsium = 87 Kalsium : 1000 mg/hari
liter air Magnesium : 400
400 mg Magnesium = 50 mg/hari
liter air
2000 mg Kalium = 5 buah
pisang
1000 mg Kalsium = 3 gelas
susu
400 mg Magnesium = 140 g
kacang mete
Mana yang anda pilih ???
5. MINERAL BERDASARKAN GARAM
PEMBENTUKNYA
MINERAL
ORGANIK ANORGANIK
Malat, Oksalat, Posfat, Karbonat,
Asetat Klorida, Sulfat
Pektat, etc. , Nitrat, etc.
MINERAL BERDASARKAN
SUMBERNYA (Cu), Besi (Fe), Klorida (Cl),
Tembaga
NABATI Kalium (K), Magnesium (Mg),
Kalsium (Ca), Sulfur (S), etc.
MINERAL
Seng (Zn), Iodium (I), Selenium (Se),
Besi (Fe), Natrium (Na), Kalsium
HEWANI
(Ca), Posfor (P), etc.
6. MINERAL BERDASARKAN JUMLAH KEBUTUHAN
DALAM TUBUH
MINERAL
MAKRO MIKRO
( > 100 mg/hari ) ( < 100 mg/hari )
Natrium (Na), Klorida
Besi (Fe), Seng (Zn), Iodium
(Cl), Kalium (K), Kalsium
(I), Tembaga (Cu), Selenium
(Ca), Fosfor (P), Magnesium
(Se), Mangan (Mn), Fluor (F).
(Mg), Sulfur (S).
Keseimbangan Asam-Basa Walaupun terdapat dalam jumlah
Katalisis reaksi katabolisme & yang sangat kecil di dalam
anabolisme tubuh, namun mempunyai peranan
Pengiriman isyarat & esensial untuk
kepekaan syaraf kehidupan, kesehatan, dan
Kontraksi otot reproduksi
Proses pembekuan darah
Komponen hormon & enzim
Bagian dari cairan usus
7. BEBERAPA MINERAL PENTING BAGI TUBUH
MAKROMINER
AL
NATRIUM ; kation utama SUMBER NATRIUM ; Garam
dalam cairan ekstraseluler dapur (NaCl), Mono Sodium
, sebagai penghantar Glutamat (MSG), kecap, daging,
impuls, dan tekanan osmotik telur, ikan, makanan laut,
yang menjaga keseimbangan makanan yang diawetkan
cairan sel dalam tubuh dengan garam, etc
DEFISIENSI NATRIUM ; kejang,
TOKSISITAS NATRIUM ; dapat
apatis dan kehilangan nafsu
menimbulkan keracunan yang
makan dan dapat terjadi setelah
dalam keadaan akut
muntah, diare, keringat
menyebabkan edema dan
berlebihan, dan diet rendah
hipertensi.
natrium
8. KALIUM ; merupakan ion
bermuatan positif yang terdapat di
dalam sel. Sebanyak 95% kalium
tubuh berada di dalam cairan
intraselular. SUMBER KALIUM ; berasal dari
tumbuh-tumbuhan dan hewan.
Sumber utama adalah makanan
segar/ mentah, terutama
buah, sayuran dan kacang-
kacangan.
DEFISIENSI KALIUM; muntah-
muntah, diare
kronis,lesu, lemah, kehilangan nafsu
makan, kelumpuhan, mengigau, dan
konstipasi. Jantung akan berdebar
cepat, dan menurunkan kemampuannya
untuk memompa darah.
TOKSISITAS KALIUM ; Kelebihan kalium akut
dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2
permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh
kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat
kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila
ada gangguan fungsi ginjal.
9. KALSIUM ; merupakan mineral yang paling banyak
terdapat di dalam tubuh manusia. 99% kalsium: tulang
dan gigi, 1% kalsium terdapat pada darah, dan jaringan
lunak.. Kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi
sel, seperti transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan
darah ,menjaga permeabilitas membran sel, mengatur
kerja hormon dan faktor pertumbuhan.
SUMBER KALSIUM ;
DEFISIENSI KALSIUM ; gangguan
susu, makanan2
pertumbuhan, tulang mudah
laut, kuning telur, dan
bengkok dan rapuh. Pada usia
daging sapi, sayuran
lanjut terjadi osteoporosis. Selain
daun hijau, dan
kacang-kacangan serta itu dapat juga menyebabkan
osteomalasia yaitu riketsia pada
hasil olahannya
orang dewasa dan terjadi karena
kekurangan vitamin D. kadar
kalsium darah yang rendah dapat
menyebabkan kejang.
TOKSISITAS KALSIUM ;
menimbulkan batu ginjal atau
gangguan ginjal, gangguan absorpsi
mineral lain serta konstipasi.
10. POSFOR; Fosfor terdapat SUMBER POSFOR; terdapat pada
pada tulang dan gigi serta semua sel mahluk hidup, terutama
dalam sel yaitu otot dan cairan makanan kaya protein, seperti
ekstraseluler. Fosfor daging, ayam, ikan, telur, susu dan
merupakan bagian dari asam hasilnya, kacang-kacangan serta
nukleat DNA dan RNA. serealia.
DEFISIENSI POSFOR; menyebabkan kerusakan
tulang dengan gejala rasa lelah, kurang nafsu makan
dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat
menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya
pembentukan tulang sehingga kebutuhan fosfor tidak
bisa dipenuhi oleh ASI
TOKSISITAS POSFOR; Bila
kadar fosfor darah terlalu
tinggi, ion fosfat akan mengikat
kalsium sehingga dapat
menimbulkan kejang.
11. MAGNESIUM; kation nomor dua paling
banyak setelah natrium di dalam cairan
intraselular. 60% dari 20-28 mg
magnesium di dalam tubuh terdapat di
dalam tulang dan gigi, 26% di dalam otot
dan selebihnya di dalam jaringan lunak
lainnya serta cairan tubuh
SUMBER MAGNESIUM; sayur hijau, serealia
tumbuk, biji-bijian dn kacang-kacangan.
Daging, susu dan hasilnya serta cokelat
merupakan sumber magnesium yang baik.
DEFISIENSI MAGNESIUM; kurang nafsu makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung,
gugup, kejang/tetanus, gangguan sistem saraf
pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
TOKSISTAS MAGNESIUM;
mengakibatkan penyakit gagal
ginjal
12. MIKROMINERAL
BESI ; memiliki peranan esensial
sebagai alat angkut oksigen dari
paru-paru ke jaringan
SUMBER BESI ;. Pada umumnya
tubuh, sebagai alat angkut
besi didalam daging, ayam dan ikan
elektron di dalam sel, dan
mempunyai ketersediaan biologik
sebagai bagian terpadu berbagai
tinggi, besi didalam serealia dan
reaksi enzim di dalam jaringan
kacang kacangan mempunyai
tubuh
ketersediaan biologik sedang, dan
DEFISIENSI BESI ; menyebabkan besi didalam sebagian besar
pucat, rasa sayuran, terutama yang mengandung
lemah, letih, pusing, kurang nafsu asam oksalat tinggi seperti bayam
makan, menurunya kebugaran mempunyai ketersediaan biologik
tubuh, menurunnya kekebalan rendah.
tubuh dan gangguan penyembuh
luka. Pada anak-anak kekurangan
besi menimbulkan apatis, mudah
tersinggung, menurunnya TOKSISITAS BESI ; gejalanya
kemampuan untuk berkonsentrasi adalah muntah, diare, denyut
dan belajar. jantung meningkat, sakit
kepala, mengigau, dan pingsan
13. SENG ; Sebagian besar seng berada
di dalam
hati, pankreas, ginjal, otot, dan
tulang. Jaringan yang banyak
mengandung seng adalah bagian- SUMBER SENG ; protein
bagian mata, kelenjar hewani, terutama
prostat, spermatozoa, kulit, rambut daging, hati, kerang, dan telur.
dan kuku. Di dalam cairan Serealia tumbuk dan kacang-
tubuh, seng terutama merupakan ion kacangan juga merupakan
intraseluler. sumber yang baik, namun
mempunyai ketersediaan biologik
DEFISIENSI SENG ; gangguan yang rendah.
pada fungsi pankreas, kelenjar
tiroid, nafsu makan, laju
metabolisme, fungsi
kekebalan, fungsi otak, dan pusat TOKSISITAS SENG ;
sistem saraf mempengaruhi metabolisme
kolesterol, mengubah nilai
lipoprotein, mempercepat
timbulnya aterossklerosis,
muntah, diare, demam,
kelelahan yang sangat, anemia,
dan gangguan reproduksi.
14. TEMBAGA; Tersebar di dalam
tubuh. Sekitar 40% ada di dalam
otot, 15% di dalam hati, 10% di
dalam otak, 6% di dalam darah SUMBER TEMBAGA ;
dan selebihnya di dalam tiram, kerang, hati, ginjal, kacang-
tulang, ginjal, dan jaringan tubuh kacangan, unggas, biji-
lain. Di dalam plasma, 60% dari bijian, serealia, dan cokelat. Air juga
tembaga terikat pada mengandung tembaga dan
seruloplasmin, 30% pada jumlahnya bergantung pada jenis
transkuprein dan selebihnya pipa yang digunakan dan sumber air.
pada albumin dan asam amino.
DEFISIENSI TEMBAGA ; dapat
terjadi pada bayi lahir prematur atau TOKSISITAS TEMBAGA ; secara
bayi yang mendapat susu sapi yang kronis menyebabkan penumpukan
komposisi gizinya tidak disesuaikan . tembaga di dalam hati yang dapat
kekurangan tembaga dapat mengakibatkan nekrosis hati atau
mengganggu pertumbuhan dan serosis hati. Berbagai tahap
metabolisme, di samping itu terjadi perdarahan intravaskular dapat pula
demineralisasi tulang. terjadi, begitupun nekrosis sel-sel
hati dan gagal ginjal. Konsumsi
dosis tinggi dapat menyebabkan
kematian.
15. IODIUM ; terdapat dalam tubuh dalam
jumlah sangat sedikit, yaitu sekitar
0,00004% dari berat badan atau 15-23 SUMBER IODIUM ; Laut
mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di merupakan sumber utama
dalam kelenjar tiroid, yang digunakan iodium. Oleh karena itu,
untuk mensintesis hormon tiroksin, makanan laut berupa ikan,
tetraiodotironin,(T4 ) dan triiodotironin udang, dan kerang serta
(T3). Sisa iodium ada di dalam jaringan ganggang laut merupakan
lain, terutama dalam kelenjar-kelenjar sumber iodium yang baik.
ludah, payudara, dan lambung serta di
dalam ginjal.
DEFISIENSI IODIUM ; konsentrasi hormon tiroid
menurun dan hormon perangsang tiroid meningkat
agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak
iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid
membesar dalam usaha meningkatkan pengambilan
iodium oleh kelenjar tersebut. Pembesaran inilah
yang dinamakan gondok
TOKSISITAS IODIUM ; konsumsi iodium dalam dosis
terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium.
Dalam keadaan berat hal ini dapat menutup jalan
pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
16. ANALISIS KANDUNGAN MINERAL
PENETAPAN
LANGSUNG
ANALISIS PENETAPAN (CARA KERING)
KUANTITATIF KADAR ABU PENETAPAN TAK
LANGSUNG
(CARA BASAH)
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan
organik.
Konstituen mineral pada bahan makanan berhubungan dengan
kadar abunya.
Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam
bahan & cara pengabuannya
PRINSIP; Zat organik dioksidasikan pada suhu tinggi (500-
600 Celcius) kemudian dilakukan penimbangan zat yang
tertinggal setelah proses pembakaran
17. TAHAPAN PENETAPAN KADAR ABU
TAHAP PRA-PENGABUAN
Pengeringan sampel yang kadar airnya tinggi
Penambahan zat anti buih pada sampel yang mudah berbuih
saat dipanaskan
Penempatan sampel yang akan diabukan pada wadah khusus
(krus)
Penimbangan sampel sebelum pengabuan dengan jumlah
TAHAP PENGABUAN
Pengaturan temperatur
tertentu sesuai jenis bahan pengabuan; kesalahan dalam
mengatur temperatur pengabuan
dapat menyebabkan hilangnya mineral akibat penguapan dan
terjadi dekomposisi
Lama waktu pengabuan; setiap bahan memiliki lama waktu
pengabuan yang berbeda
Proses pengabuan dapat dihentikan apabila diperoleh sisa
pengabuan berwarna putih
TAHAP PASCA PENGABUAN
abu2 dan bobotnya konstan
Penimbangan sisa pengabuan; dilakukan dalam keadaan dingin
dengan melakukan
penurunan suhu sisa hasil pengabuan dan penyimpanan
dalam eksikator