Mineral besi merupakan mineral mikro yang esensial dalam tubuh manusia yang dibutuhkan sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh. besi berfungsi dalam proses pembuatan hemoglobin dan mioglobin yang berfungsi untuk menyalurkan oksigen keseluruh jaringan tubuh manusia dan mengeluarkan dioksida dari seluruh jaringan tubuh untuk dikeluarkan oleh tubuh karena sifatnya yang beracun.
Saat tubuh berlatih rutin dan berat, bukanlah tidak mungkin saat tubuh mengalami sakit dan nyeri, terlebih apabila ototnya tidak sepenuhnya pulih yang hal ini dapat mengarah kepada insomnia dan migrain.
Besi yang ada dalam tubuh berasal dari makanan/buah-buahan yang kita konsumsi, misalnya: tomat, wortel, gandum, kacang tanah, kentang, telur, susu, daging, dan lain-lain. Umumnya kadar besi dalam bahan makanan tersebut sekitar 0,1 sampai 3,3 mg per 100 gramnya. Besi juga sering digunakan sebagai komponen suatu suplemen atau multivitamin. Biasanya kandungan besi dalam suplemen/multivitamin tersebut tinggi, sehingga bagi orang yang mengalami kekurangan besi, multivitamin bisa dijadikan suatu alternatif untuk mengatasi hal itu.
Kelebihan ataupun kekurangan besi dapat menyebabkan kesehatan tubuh terganggu. Misalnya, kekurangan besi dapat menyebabkan anemia. Pada anak-anak dan pemuda, kekurangan besi dapat menghambat pertumbuhan dan kecerdasan. Sementara itu, kelebihan zat besi yang terakumulasi pada organ vital dapat menyebabkan kerusakan hati, penyumbatan pada pembuluh jantung, diabetes, dan lain-lain.
9 Fungsi & manfaat kalsium untuk menjaga kesehatansegar bugar
Siapa tidak tahu fungsi dan manfaat kalsium sebagai mineral untuk kesehatan tulang?, hampir semuanya sudah memahami hal ini. Akan tetapi jarang sekali orang yang mengerti jika ternyata mineral kalsium memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kalsium ternyata merupakan mineral yang cukup efektif untuk mengontrol tekanan darah serta membantu distribusi dan transportasi nutrisi yang ada dalam tubuh.
Saat tubuh berlatih rutin dan berat, bukanlah tidak mungkin saat tubuh mengalami sakit dan nyeri, terlebih apabila ototnya tidak sepenuhnya pulih yang hal ini dapat mengarah kepada insomnia dan migrain.
Besi yang ada dalam tubuh berasal dari makanan/buah-buahan yang kita konsumsi, misalnya: tomat, wortel, gandum, kacang tanah, kentang, telur, susu, daging, dan lain-lain. Umumnya kadar besi dalam bahan makanan tersebut sekitar 0,1 sampai 3,3 mg per 100 gramnya. Besi juga sering digunakan sebagai komponen suatu suplemen atau multivitamin. Biasanya kandungan besi dalam suplemen/multivitamin tersebut tinggi, sehingga bagi orang yang mengalami kekurangan besi, multivitamin bisa dijadikan suatu alternatif untuk mengatasi hal itu.
Kelebihan ataupun kekurangan besi dapat menyebabkan kesehatan tubuh terganggu. Misalnya, kekurangan besi dapat menyebabkan anemia. Pada anak-anak dan pemuda, kekurangan besi dapat menghambat pertumbuhan dan kecerdasan. Sementara itu, kelebihan zat besi yang terakumulasi pada organ vital dapat menyebabkan kerusakan hati, penyumbatan pada pembuluh jantung, diabetes, dan lain-lain.
9 Fungsi & manfaat kalsium untuk menjaga kesehatansegar bugar
Siapa tidak tahu fungsi dan manfaat kalsium sebagai mineral untuk kesehatan tulang?, hampir semuanya sudah memahami hal ini. Akan tetapi jarang sekali orang yang mengerti jika ternyata mineral kalsium memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kalsium ternyata merupakan mineral yang cukup efektif untuk mengontrol tekanan darah serta membantu distribusi dan transportasi nutrisi yang ada dalam tubuh.
persentasin power point tentang mineral mikro dibuat oleh mahasiswa universitas muhammadiyah surakarta jurusan gizi s1 semester guna memenuhi tugas mata kuliah biokimia
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
1. YUNIATIN
(F1C1 15 087)
BIOANORGANIK
Fe Pada Hewan
(Manusia)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
2. PENDAHULUAN
Eritrosit
Pembuatan Hemoglobin
Dan Mioglobin
Dapat Mencegah Anemia
Menormalkan Imuniti
Meningkatkan Kekebalan
Tubuh
Dapat Menyembuhkan
Kerontokan
Heme (Dari Hewan)
Daging Daging ikan
No-Heme
(Dari
Tanaman) Sayuran Kacang-
kacangan
Zat besi makanan
Buah-buahan Tahu (Tofu)
Susu Keju
Telur
Kandungan mineral besi
termasuk dalam kelompok mineral
mikro yang paling banyak terdapat
dalam tubuh manusia dan hewan,
yaitu 3-5 gram di dalam tubuh
manusia dewasa (Almatsier, 2010).
3. Hemoglobin
Gambar 1. Struktur hemoglobin
Fungsi terpenting dari
sel darah merah adalah
transpor O2 dan CO2
antara paru-paru dan
jaringan pada tubuh
beruap protein eritrosit,
yaitu hemoglobin
(Anamisa, 2015).
Struktur Hb terdiri dari empat grup heme dan empat rantai polipeptida dengan total asam
amino sebanyak 574 buah. Rantai polipeptidanya terdiri atas dua rantai α dan dua rantai β dengan
masing-masing rantai berikatan dengan satu grup heme. Pada setiap rantai α terdapat 141 asam amino
dan setiap rantai β terdapat 146 asam amino. Pada pusat molekul terdapat cincin heterosiklik yang
dikenal dengan nama porfirin. Porfirin terbentuk dari empat cincin pirol yang dihubungkan oleh suatu
jembatan untuk membentuk cincin tetrapirol. Pada cincin ini terdapat empat gugus mitral dan gugus
vinil serta dua sisi rantai propionol. Porfirin yang menahan satu atom Fe disebut dengan nama heme.
4. Usia Jenis Kelamin Jumlah Zat Besi/Hari (Mg)
7-12 bln Bayi 11
2-8 th Anak 4,3-10
9-12 th Anak 8
13-16 Th Perempuan 21,4
13-16 Th Laki-laki 12,1
Perempuan dewasa usia subur 18,9
Laki-laki dewasa 8,5
Perempuan yang sudah monopause 6,7
Perempuan hamil pada 1 trimester , 2 dan
3.
26, 35 dan 44
Perempuan menyusui 8,7
No Kandungan Fe dalam tubuh Persentase (%)
1. Sel darah merah (eritrosit) 65
2. Jaringan hati, limpa dan sumsum
tulang
30
3. Dalam inti sel, dalam plasma
serta dalam otot sebagai
mioglobin
5
Selanjutnya …
Kebutuhan zat besi pada setiap
individu tentunya berbeda-beda berdasarkan
BB, kelompok usia maupun jenis kelamin
Kehilangan zat besi /hari Berat (mg)
Laki-laki dewasa 0,9 miligram
Pada wanita biasa 0,8 miligram
Wanita usia subur 1,4 miligram
Tabel 3. jumlah zat besi yang diekresikan untuk setiap
harinya
Tabel 1. Kebutuhan Zat Besi Berdasarkan Perbedaan Jenis Kelamin Dan Umur
Tabel 2. Kandungan Fe Dalam Tubuh
6. Faktor yang mempengaruhi penyerapan Fe
Bentuk besi
Bentuk besi di dalam
makanan berpengaruh
terhadap penyerapannya.
Tanin
Menghambat
penyerapan/absorbsi Fe
dengan cara mengikatnya
7. Asam fitat dan asam
oksalat
Mengikat besi, sehingga
mempersulit
penyerapannya
Asam organik
Asam organik seperti vitamin
C sangat membantu
penyerapan zat besi. Hal ini
dikarenakan asam
organik/vitamin C akan
membuat kondisi lambung
menjadi asam sehingga
perubahan zat besi dari bentuk
ferri menjadi bentuk ferro lebih
optimal.
Lanjutan…
Vitamin C
Asam Oksalat
Asam fitat
11. Proses Penyerapan Oksigen Dan Karbon Dioksida
Paru-paru Vena Pulmonalis Jantung Arteri Sismetik Jaringan Tubuh(O2)
(CO2)Jaringan Vena Sistemik Jantung Arteri Pulmonalis Paru-paru
12. Akibat kekurangan zat besi
Anemia
Anemia. Dalam hemoglobin, fe mengikat 4
oksigen, sehingga gejalah Kekurangan fe akan
menyebabkan rendahnya peredaran oksigen dalam
tubuh Sehingga mengakibatkan mudah pusing, lelah,
letih, lesu dan turunnya Konsentrasi berfikir
(Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat UI,
2013).
14. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
kandungan zat besi merupakan salah satu mikro molekul yang terdapat
dalm tubuh mahluk hidup yang bersifat esensial. Zat besi terdapat dalam
hemoglobin tepatnya dalam eritrosit atau sel darah merah. Zat besi ini
sangat berperan penting dalam tubuh manusia, hal ini dikarenakan apabila
terjadi penurunan maupun peningkatan konsentrasi zat besi dalam tubuh
maka akan terjadi sistem yang cacat atau akan timbulnya penyakit.
15. DAFTAR PUSTAKA
Zainal, A., 2008. Beberapa Unsur Mineral Esensial Mikro Dalam Sistem Biologi Dan
Metode Analisisnya. Jurnal Litbang Pertanian. 27(3).
Yunarsih, dan Sumy , D. A., 2014. Hubungan Pola Menstruasi Dengan Kejadian Anemia
Pada Remaja Putri Kelas VII SMPN 6 Kediri. Jurnal Ilmu Kesehatan 3(1).
Prihati , D. R., 2015. Pengaruh Ekstrak Daun Kelor Terhadap Berat Badan Dan Panjang
Badan Anak Tikus Galur Wistar. Jurnal ilmiah rekammedis dan informatika
kesehatan . 15. 5(2).
Anamisa, D. R., 2015. Rancang Bangun Metode OTSU Untuk Deteksi Hemoglobin.
Jurnal Ilmu Komputer dan Sains Terapan Jurnal S@CIES. 10(10).
Besi (Fe) merupakan mineral makro dalam kerak bumi, tetapi dalam sistem biologi tubuh merupakan mineral mikro. Pada hewan, manusia, dan tanaman, Fe termasuk logam esensial, bersifat kurang stabil, dan secara perlahan berubah menjadi ferro (Fe II) atau ferri (Fe III). Kandungan Fe dalam tubuh hewan bervariasi, bergantung pada status kesehatan, nutrisi, umur, jenis kelamin, dan spesies (Dhur et al. 1989; Graham 1991; Beard et al. 1996).
Zat ini terutama diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam mensintesa hemoglobin (Hb) (Sediaoetama, 2006).
Unsur besi merupakan komponen utama dari hemoglobin (Hb), sehingga kekurangan besi dalam pakan akan mempengaruhi pembentukan Hb. Sel darah merah muda (korpuskula) mengandung Hb yang diproduksi dalam sumsum tulang untuk mengganti sel darah merah yang rusak. Dari sel darah merah yang rusak ini besi dibebaskan dan digunakan lagi dalam pembentukan sel darah merah muda (Cook et al. 1992; Puls 1994; Inoue et al. 2002; Brown et al. 2004).
- Mengambil oksigen (O2) dari paru-paru, membawa dalam aliran darah dan memberikannya kepada jaringan tubuh;
Membawa karbon dioksida (CO2) dari jaringan tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh
Pada molekul heme inilah Fe dapat melekat dan menghantarkan O2 serta CO2 melalui darah.
Asam fitat
Vitamin C meningkatkan absorpsi besi bila dimakan pada waktu bersamaan.
Adanya vitamin C dalam makanan yang dikonsumsi memudahkan reduksi zat besi ferri menjadi ferro yang lebih mudah diserap usus halus. Absorpsi zat besi dalam bentuk non heme meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C (Almatsier , 2010).
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Proses absorbsi besi dalam usus terdiri dari 3 fase yaitu fase luminal, fase mucosal, dan fase sistemik atau corporeal. Pada fase luminal ikatan besi dari bahan makanan dilepaskan atau dirubah menjadi bentuk terlarut dan terionisasi. Kemudian besi dalam bentuk feri (Fe3+) direduksi menjadi bentuk fero (Fe2+) sehingga siap diserap usus. Dalam proses ini getah lambung memegang peranan penting. Absorbsi paling baik terjadi pada duodenum dan jejenum proksimal. Hal ini dihubungkan dengan jumlah reseptor pada permukaan usus dan pH usus. Di dalam usus, besi akan dibedakan menjadi besi heme, dan non heme. Kedua jenis besi ini memiliki sifat yang sangat berbeda. Besi heme diserap secara langsung, tidak dipengaruhi oleh bahan penghambat atau pemacu dan presentase absorbsinya besar yaitu 4 kali dari besi non heme. Sedangkan absorbs besi non heme sangat dipengaruhi oleh zat pengikat (ligand) yang dapat menghambat ataupun memacu absorbsi. Senyawa besi heme diserap secara utuh dan setelah berada dalam epitel usus akan dilepaskan dari rantai porfirin oleh enzim haemoxygenase, kemudian ditransfer ke dalam plasma atau disimpan dalam ferritin.
Proses absorbsi besi dalam usus terdiri dari 3 fase yaitu fase luminal, fase mucosal, dan fase sistemik atau corporeal. Pada fase luminal ikatan besi dari bahan makanan dilepaskan atau dirubah menjadi bentuk terlarut dan terionisasi. Kemudian besi dalam bentuk feri (Fe3+) direduksi menjadi bentuk fero (Fe2+) sehingga siap diserap usus. Dalam proses ini getah lambung memegang peranan penting. Absorbsi paling baik terjadi pada duodenum dan jejenum proksimal. Hal
ini dihubungkan dengan jumlah reseptor pada permukaan usus dan pH usus. Di dalam usus, besi akan dibedakan menjadi besi heme, dan non heme. Kedua jenis besi ini memiliki sifat yang sangat berbeda. Besi heme diserap secara langsung, tidak dipengaruhi oleh bahan penghambat atau pemacu dan presentase absorbsinya besar yaitu 4 kali dari besi non heme. Sedangkan absorbs besi non heme sangat dipengaruhi oleh zat pengikat (ligand) yang dapat menghambat ataupun memacu absorbsi. Senyawa besi heme diserap secara utuh dan setelah berada dalam epitel usus akan dilepaskan dari rantai porfirin oleh enzim haemoxygenase, kemudian ditransfer ke dalam plasma atau disimpan dalam ferritin.
a. Besi dari makanan akan diabsorbsi di daerah duodenum dan jejunum proximal. Besi yang mudah diabsorbsi adalah besi dengan tipe Fe2+ dan besi tipe heme b. Fe2+ akan berikatan dengan DMT-1 (Divalent Metal Transporter) yang berada di apex vilus duodenum, sedangkan besi heme mempunyai transporter sendiri (heme transporter)c. Jika yang ada di usus adalah Fe3+ maka perlu suatu duodenal cytochrome B yang mengubahnya menjadi Fe2+ baru masuk melalui DMT-1d. Dari usus, zat besi (Fe2+) dibawa ke pembuluh darah melalui ferroportin, namun sebelum benar2 masuk ke pembuluh darah Fe2+ harus dirubah menjadi Fe3+ terlebih dahulu oleh Hepahestine. Fe3+ masuk ke aliran darah dan berikatan dengan transferin*Jumlah besi yang di intake secara oral tidak akan menyebabkan kelebihan besi (overdose besi), karena Reseptor DMT-1 serta heme transporter mempunyai negative feedback dimana jika besi di usus terlalu banyak, ekspresi kedua reseptor ini akan menurun sehingga jumlah besi yang masuk ke dalam peredaran darah juga berkurang
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat.
Anemia dapat diklasifikasikan menurut morfologi sel darah merah dan berdasarkan etiologinya. Pada klasifikasi anemia menurut morfologi, mikro dan makro menunjukan ukuran eritrosit sedangkan kromik menunjukan warnanya (kandungan Hb).
ekurangan zat besi menimbulkan penyakit anemia gizi besi (<B). nemia adalahsuatu keadaan dimana kadar hb dalam darah kurang dari kadar normal. <ejala anemia : muka pucat dan denyut jantung cepat.enyebab terjadinya <B: makanan yang dikonsumsi kurangmengandung zat besi, adanya gangguan penyerapan gizi misalnya system pencernaan dan perdarahan akibat luka
Jika seseorang kelebihan mengonsumsi zat besi, maka zat besi tersebut akan mengalami pengendapan di pancreas. Pengendapan ini yang akan berakibat terhadap kesehatan tubuh, dimana akan muncul pertumbuhan produksi insulin yang kemudian membuat insulin bertumbuh lebih banyak, yang selanjutnya membuat seseorang mudah terserang penyakit diabetes. Selain itu ancaman kerusakan pankreas juga menghantui seseorang yang dalam tubuhnya kelebihan zat besi.