Dokumen tersebut membahas tentang maklumat pelayanan dan janji pelayanan yang merupakan pernyataan tertulis dari penyelenggara layanan publik mengenai standar pelayanan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya penyusunan maklumat pelayanan yang jelas dan terukur serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.
Pedoman pelayanan publik bertujuan untuk menjamin kualitas pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penyusunan standar pelayanan mulai dari inventarisasi, identifikasi proses, hingga sosialisasi dan evaluasi. Standar pelayanan berisi tentang prosedur, waktu layanan, biaya, dan mekanisme pengaduan masyarakat agar pelayanan dapat berjalan dengan baik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan dan saran mengenai penyusunan standar pelayanan publik yang baik. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya menyederhanakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar standar agar tidak tumpang tindih, mendefinisikan komponen standar secara jelas tanpa menggunakan lawan kata, dan membuat proses penyusunan standar mudah dilaksanakan tanpa mengorbankan tujuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang maklumat pelayanan dan janji pelayanan yang merupakan pernyataan tertulis dari penyelenggara layanan publik mengenai standar pelayanan. Dokumen tersebut menjelaskan pentingnya penyusunan maklumat pelayanan yang jelas dan terukur serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pelayanan publik.
Pedoman pelayanan publik bertujuan untuk menjamin kualitas pelayanan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Dokumen tersebut menjelaskan langkah-langkah penyusunan standar pelayanan mulai dari inventarisasi, identifikasi proses, hingga sosialisasi dan evaluasi. Standar pelayanan berisi tentang prosedur, waktu layanan, biaya, dan mekanisme pengaduan masyarakat agar pelayanan dapat berjalan dengan baik.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan dan saran mengenai penyusunan standar pelayanan publik yang baik. Beberapa poin pentingnya adalah perlunya menyederhanakan prinsip-prinsip yang menjadi dasar standar agar tidak tumpang tindih, mendefinisikan komponen standar secara jelas tanpa menggunakan lawan kata, dan membuat proses penyusunan standar mudah dilaksanakan tanpa mengorbankan tujuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan organisasi publik yang meliputi analisis proses pelayanan, identifikasi harapan pelanggan, perumusan visi dan misi, serta penyusunan mekanisme pengaduan.
Tiga dokumen yang dirangkum adalah pedoman standar pelayanan publik MENPANRB yang mencakup pedoman penyusunan, komponen, dan siklus penyusunan standar pelayanan serta sanksi bagi penyelenggara yang tidak memenuhi kewajibannya.
Laporan ini menyajikan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 11 unit pelayanan publik di Kabupaten Kulon Progo. Survei menunjukkan capaian kinerja keseluruhan unit baik dengan nilai IKM antara 75,04-80,41, meskipun beberapa unit perlu perbaikan pada aspek kecepatan pelayanan. Laporan ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Kulon Progo.
[Ringkasan]
1. Struktur organisasi Kelurahan Marga Mulya terdiri dari Lurah, Sekretaris Kelurahan, dan tiga Kepala Seksi yaitu Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban; Seksi Pembangunan; dan Seksi Kesos.
2. Tugas pokok Lurah adalah membantu Camat dalam menyelenggarakan pemerintahan, ketertiban, pembangunan, ekonomi, kesejahteraan, dan pelayanan masyarakat.
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governanceImmanuel Yosua
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen pelayanan publik yang baik untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Manajemen pelayanan publik mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pelayanan publik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan DPRD dalam mendukung proses manajemen pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. UU tersebut mengatur tentang standar pelayanan, hak-hak masyarakat, dan sanksi bagi penyelenggara pelayanan publik yang tidak memenuhi standar.
Policy note memahami penyeragaman jabatan fungsional di unit pelayanan publikTri Wahyuni
Perlunya Pengelompokan JF yang tegas dan konkrit akan lebih memudahkan setiap instititusi penyelenggara pelayanan public yang tersebar keberadaannya di seluruh Indonesia untuk menentukan JF yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelayanan publik yang berorientasi pada pelanggan bagi pemerintah. Ia menjelaskan upaya normatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan seperti peraturan dan pedoman, namun persepsi masyarakat masih kurang positif karena aparatur belum sepenuhnya memahami tugasnya. Sistem pelayanan berorientasi pelanggan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di RSUD Kayuagung tahun 2012. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan menilai kinerja layanan dengan mengukur 14 aspek pelayanan kepada 150 responden. Hasilnya menghasilkan indeks kepuasan sebesar 81,05 yang menunjukkan kualitas layanan berada pada kategori 'B' dan kinerja unit layanan dinyata
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempersiapkan mahasiswa STAN menjadi pegawai negeri yang beretika dan anti korupsi, serta meningkatkan pelayanan publik yang profesional dan reformasi birokrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang standar pelayanan organisasi publik yang meliputi analisis proses pelayanan, identifikasi harapan pelanggan, perumusan visi dan misi, serta penyusunan mekanisme pengaduan.
Tiga dokumen yang dirangkum adalah pedoman standar pelayanan publik MENPANRB yang mencakup pedoman penyusunan, komponen, dan siklus penyusunan standar pelayanan serta sanksi bagi penyelenggara yang tidak memenuhi kewajibannya.
Laporan ini menyajikan hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap 11 unit pelayanan publik di Kabupaten Kulon Progo. Survei menunjukkan capaian kinerja keseluruhan unit baik dengan nilai IKM antara 75,04-80,41, meskipun beberapa unit perlu perbaikan pada aspek kecepatan pelayanan. Laporan ini digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Kulon Progo.
[Ringkasan]
1. Struktur organisasi Kelurahan Marga Mulya terdiri dari Lurah, Sekretaris Kelurahan, dan tiga Kepala Seksi yaitu Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban; Seksi Pembangunan; dan Seksi Kesos.
2. Tugas pokok Lurah adalah membantu Camat dalam menyelenggarakan pemerintahan, ketertiban, pembangunan, ekonomi, kesejahteraan, dan pelayanan masyarakat.
Kepemimpinan dan manajemen pelayanan publik menuju good governanceImmanuel Yosua
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manajemen pelayanan publik yang baik untuk mencapai tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Manajemen pelayanan publik mencakup perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi pelayanan publik. Dokumen ini juga menjelaskan peranan DPRD dalam mendukung proses manajemen pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009. UU tersebut mengatur tentang standar pelayanan, hak-hak masyarakat, dan sanksi bagi penyelenggara pelayanan publik yang tidak memenuhi standar.
Policy note memahami penyeragaman jabatan fungsional di unit pelayanan publikTri Wahyuni
Perlunya Pengelompokan JF yang tegas dan konkrit akan lebih memudahkan setiap instititusi penyelenggara pelayanan public yang tersebar keberadaannya di seluruh Indonesia untuk menentukan JF yang dibutuhkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pelayanan publik yang berorientasi pada pelanggan bagi pemerintah. Ia menjelaskan upaya normatif pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan seperti peraturan dan pedoman, namun persepsi masyarakat masih kurang positif karena aparatur belum sepenuhnya memahami tugasnya. Sistem pelayanan berorientasi pelanggan diharapkan dapat meningkatkan kepuasan masyarakat.
Dokumen tersebut merangkum hasil survei indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan kesehatan di RSUD Kayuagung tahun 2012. Survei ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan menilai kinerja layanan dengan mengukur 14 aspek pelayanan kepada 150 responden. Hasilnya menghasilkan indeks kepuasan sebesar 81,05 yang menunjukkan kualitas layanan berada pada kategori 'B' dan kinerja unit layanan dinyata
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mempersiapkan mahasiswa STAN menjadi pegawai negeri yang beretika dan anti korupsi, serta meningkatkan pelayanan publik yang profesional dan reformasi birokrasi."
Dokumen tersebut membahas tentang etika profesi bagi pegawai negeri sipil. Terdapat penjelasan mengenai tujuan pendidikan etika profesi untuk mempersiapkan pegawai negeri yang beretika dan berfokus pada kepuasan masyarakat. Juga dibahas mengenai pentingnya pelayanan publik yang profesional, transparan, dan akuntabel serta upaya reformasi birokrasi untuk mencapai good governance.
Tinjauan artikel ini membahas pentingnya inovasi dalam pelayanan publik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kepada masyarakat. Terdapat tiga belas hambatan utama inovasi di pemerintah, termasuk kepemimpinan lemah, perbedaan pandangan, dan budaya resisten terhadap perubahan. Penguatan sistem administrasi negara membutuhkan pengenalan inovasi untuk menyediakan layanan berkualitas kepada masyarakat
Reformasi administrasi publik bertujuan untuk meningkatkan kinerja birokrasi dengan 3 pendekatan utama: manajemen publik baru untuk meningkatkan efisiensi, pelayanan publik baru untuk melibatkan masyarakat, dan tata kelola yang baik untuk akuntabilitas.
Pelayanan publik bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara menyeluruh dan memberdayakan masyarakat secara mandiri. Namun, birokrasi seringkali dinilai lamban, mahal dan melelahkan. Ada berbagai model kepentingan publik seperti model normatif, anti normatif, dan teori proses politik. PNS berperan penting dalam meningkatkan pelayanan publik.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan publik, termasuk definisi pelayanan publik menurut UU Nomor 25 Tahun 2009, unsur-unsur penting pelayanan publik, perkembangan paradigma pelayanan publik, dan prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik.
Dokumen tersebut membahas latar belakang penelitian tentang pelayanan pemerintah kepada masyarakat di dua kecamatan di Kabupaten Halmahera Barat. Ia mengidentifikasi masalah motivasi kerja aparat dan kualitas layanan KTP, lalu menetapkan tujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kualitas layanan dan manfaat hasil penelitian.
Dokumen tersebut membahas penerapan konsep good governance di Indonesia. Tiga poin utama dalam ringkasan adalah (1) good governance berarti pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip seperti transparansi dan akuntabilitas, (2) upaya untuk mewujudkan good governance di Indonesia meliputi peningkatan integritas pelaku pemerintahan dan kondisi politik, ekonomi, dan sosial masyarakat, (3) masih banyak tantangan dalam penerapan good governance
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan evaluasi kebijakan pembangunan yang meliputi menilai dampak program, mengambil keputusan berbasis bukti, merumuskan kebijakan baru, memperbaiki akuntabilitas, mendokumentasikan pengetahuan, dan mempelajari agar tidak terulang. Dokumen juga membahas pentingnya merencanakan utilisasi hasil evaluasi sejak awal agar dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keput
Perubahan mandat Kemenpan dan RB menuntut transformasi mereka menjadi lembaga penggerak reformasi birokrasi. Hal ini memerlukan perubahan struktur, kebijakan, budaya, dan kapasitas SDM. Manajemen perubahan yang efektif perlu meyakinkan dukungan, membuat roadmap jelas, serta mengalokasikan sumber daya memadai untuk melembagakan perubahan secara komprehensif.
Evidence based monitoring of local government2Agus Dwiyanto
The document discusses evidence-based monitoring of local government performance in Indonesia. It describes surveys conducted to collect baseline data on decentralization, governance practices, and service delivery. The surveys measured indicators like health coverage, education spending, and transparency. The data was used to evaluate the effects of decentralization reforms and compare governance performance across regions. It also describes a survey of newly created regions that analyzed economic growth, service quality, business climate, and governance quality to assess regional performance.
Dokumen tersebut membahas tentang inovasi di sektor publik Indonesia. Beberapa poin utama yang diangkat adalah tentang pentingnya inovasi kelembagaan, pelayanan, dan tata kelola pemerintahan guna meningkatkan kinerja pemerintah di tengah tantangan globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dokumen ini juga menyoroti pentingnya membangun kapasitas aparatur negara dalam melakukan inovasi demi meningkatkan layanan kepada
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi SPM (Standar Pelayanan Minimal) di Indonesia, khususnya masalah dan tantangan yang dihadapi. Beberapa poin utama meliputi (1) pemahaman dan internalisasi SPM belum optimal di pemerintah dan daerah, (2) alokasi sumber daya belum sepenuhnya mendukung pencapaian target SPM, (3) standar SPM yang tinggi dan luas cakupannya menyulitkan pencapaian. Perbaikan yang disarankan adal
Dokumen tersebut memberikan tips dalam pengembangan kuesioner survei, diantaranya perlu melihat kuesioner sebelumnya untuk inspirasi, kuesioner harus sesuai tujuan survei, perlu ada trade off antara keluasan dan kedalaman informasi, pertanyaan dan jawaban harus konsisten, satu pertanyaan hanya untuk satu item, dan perlu meminta informasi fakta bukan opini.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi SPM (Standar Pelayanan Minimal) di Indonesia, khususnya masalah dan tantangan yang dihadapi. Beberapa poin utama meliputi (1) pemahaman dan internalisasi SPM belum optimal di pemerintah dan daerah, (2) alokasi sumber daya belum sepenuhnya mendukung pencapaian target SPM, (3) standar SPM yang tinggi dan luas cakupannya menyulitkan pencapaian. Perbaikan yang disarankan adal
Dokumen memberikan tips dalam pengembangan kuesioner survei, diantaranya perlu melihat kuesioner sebelumnya untuk inspirasi, kuesioner harus sesuai tujuan survei, perlu ada trade off antara keluasan dan kedalaman informasi, pertanyaan dan jawaban harus konsisten, satu pertanyaan hanya untuk satu item, pilihan jawaban harus lengkap dan tidak tumpang tindih, lebih baik bertanya tentang pengalaman daripada opini, serta bertanya tentang
Dokumen tersebut membahas tentang tantangan dalam mendukung terbentuknya Masyarakat ASEAN pada tahun 2015. Tantangan internal meliputi perlunya reformasi tata kelola pemerintahan dan peningkatan kapasitas SDM sektor publik, sedangkan tantangan eksternal meliputi perlunya kerja sama antar negara ASEAN dalam penguatan pemahaman dan kesiapan masyarakat akan Masyarakat ASEAN. Dokumen ini menekankan pentingnya kolabor
Dokumen tersebut membahas mengenai tujuan dan tantangan pembaharuan diklat pimpinan untuk membentuk pemimpin transformasi. Pembelajaran berbasis pengalaman diperlukan untuk membentuk kepemimpinan dan inovasi. Pembaharuan mencakup kurikulum, sarana prasarana, dan manajemen pembelajaran untuk tujuan tersebut.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. –
™ Prosedur pelayanan dirancang lebih untuk
mengontrol perilaku bukan melindungi hak dan
memfasilitasi warga pengguna. Prosedur pelayanan
selalu dikaitkan dengan hirarkhi kekuasaan birokrasi
™ Fasilitas pelayanan bukan untuk membuat warga
merasa nyaman dalam mengurus pelayanan tetapi
lebih untuk memfasilitasi petugas
™ Sikap petugas kurang friendly, helpful, dan peduli
terhadap warga pengguna
™ Budaya yang berkembang dalam birokrasi
pelayanan bukan serving tetapi lebih pada controlling
dan ruling
Sistim Pelayanan belum berpihak
pada warga pengguna
3. Pola Interaksi antara Pemerintah
dengan warga negara
™ Desain Pelayanan
Hierarkhis
™ Desain Pelayanan
Interkatif
Warga Pengguna
Birokrasi Pelayanan
Birokrasi Pelayanan
Birokrasi Pelayanan
Birokrasi A
Birokrasi B Birokrasi C
Warga
Pengguna
4. Pola Hubungan Antara Birokrasi
dengan warga saat ini
Pemegang
Kekuasaan
Obyek
Kekuasaan
Birokrasi Rakyat
Melayani
Mengontrol
5. –
™ Birokrasi sebagai instrumen kontrol
™ Personifikasi yang dikembangkan adalah
aparat yang tegas dan berwibawa. Simbol-
simbol yang dimiliki untuk meningkatkan
kewibawaannya, misalnya: pakaian dinas,
mobil dinas, rumah dinas, dsb.
™ Sistim pelayanan dikembangkan lebih
banyak berbasis pada distrust.
™ Nilai yang diutamakan dalam proses
pelayanan adalah kepatuhan warga negara.
Birokrasi sebagai penguasa
6. –
Pola Hubungan Antara Birokrasi
dengan warga yang diharapkan
Agen Prinsipal
Birokrasi Rakyat
Melayani, Mematuhi dan
Menghormati
Mengontrol
7. –
™ Birokrasi adalah instrumen pelayanan. Ia dibentuk untuk
mempermudah akses warga terhadap pelayanan
™ Personifikasi yang dikembangkan adalah aparat yang
santun, peduli, dan hormat pada warga negara. Simbol
yang dikembangkan dalam birokrasi mestinya harus
menggambarkan fungsinya sebagai abdi. Misal, pakaian.
Dibuat untuk memudahkan warga mengenalinya, bukan
untuk menggambarkan sosoknya sebagai penguasa.
™ Sistim pelayanan dikembangkan berdasar atas prinsip
trust, atau keseimbangan antara mencegah moral hazards
dan melayani warga.
™ Nilai yang penting adalah kepuasan warga
Birokrasi sebagai agen pelayanan
8. –
™ Aparat pelayanan bukan penguasa tetapi civil
servant (abdi masyarakat)
™ Menciptakan sosok baru sebagai abdi: santun,
ramah, dan peduli pada kepentingan warga
pengguna. Harus ada code of conducts sebagai
abdi masyarakat
™ Menggusur nilai, bahasa, simbol, dan perilaku
yang tidak cocok dengan sosok mereka sebagai
abdi, misal: aparat yang tegas dan berwibawa.
Menciptakan nilai, bahasa, simbol, dan perilaku
baru yang relevan dengan sosok barunya.
Menciptakan mindset dan budaya
baru
9. –
™ Disain dan fasilitas pelayanan harus berdasar
pada kepentingan warga
™ Prosedur pelayanan harus dipisahkan dengan
hirarkhi kekuasaan. Prosedur bukan instrumen
kontrol dan kekuasaan semata tetapi juga
instrumen untuk menjamin kepastian pelayanan
™ Prosedur harus menjamin hak dan kewajiban
pengguna dan penyelenggara secara seimbang
dan proporsional
™ Memperlakukan warga sebagai orang baik dan
dapat dipercaya kecuali memiliki alasan kuat
untuk melakukan sebaliknya
Menempatkan kepentingan warga
sebagai kriteria utama
10. –
™ Survei warga pengguna secara periodik untuk
mengetahui kepuasan, aspirasi, dan kendala yang
dihadapi oleh warga dalam menikmati pelayanan
™ Survei atau FGD dengan petugas garis depan untuk
mengetahui kendala yang dihadapi dan kebutuhan
untuk memuaskan kebutuhan warganya
™ Menciptakan mekanisme penyampaian keluhan dan
menjadikannya sebagai bagian dari learning
organization.
Memahami kebutuhan dan aspirasi
warga
11. –
™ Standar pelayanan minimum yang menjamin hak
konstitusional warga negara mengenai minimum
kualitas dan kuantitas pelayanan dasar yang dapat
diperoleh
™ Standar proses yang mengatur tentang biaya, waktu,
dan cara pelayanan
™ Mekanisme penyelesaian jika rezim pelayanan dan
warga pengguna gagal memenuhi standar yang
ditentukan
Membuat standar
pelayanan