SlideShare a Scribd company logo
Strategi
Implementasi
Agus Dwiyanto
MAP UGM
Variabel yang penting dalam
implementasi
¢  Konsentrasi kerugian
¢  Tersebar pada stakeholders yang luas
dan publik:
¢  protes masyarakat dan stakeholders akan meluas dan
keras; isu kebijakan bisa meluas pada hal-hal lain
yang sebelumnya tidak terlalu menarik perhatian
masyarakat luas; ancaman terhadap legitimasi rezim
besar
¢  Kalau kapasitas rezim mengatasi resistensi terbatas,
kebijakan seperti ini justru bisa memunculkan
kebijakan yg bertolak belakang
¢  Misal: kenaikan harga BBM, menghasilkan subsidi
BBM
Pemerintah:
Reaksi publik tidak meluas tetapi menimbulkan
resistensi dari birokrasi. Tergantung pada apakah
reaksi dari birokrasi bisa menimbulkan implikasi yang
meluas dampaknya pada publik. Kalau resistensi
birokrasi menimbulkan gangguan kepentingan publik
dan bisa memancing solidaritas masyarakat maka
kelangsungan kekuasaan bisa terganggu.
Misal kasus Kebijakan mutasi pegawai di Kampar dan
perlakuan Bupati pad guru yang reaksinya bisa
menurunkan Bupati. Kebijakan perampingan birokrasi
yang tidak menimbulkan reaksi publik yang luas
Konsentrasi Kerugian
Penyebaran Manfaat
¢  Terkonsentrasi Pada Pemerintah
¢  Banyak kebijakan publik yang manfaatnya
terkonsentrasi pada pemerintah kesulitan mencari
dukungan dari publik. Misalnya, privatisasi, kenaikan
harga BBM dan listrik, dsb.
¢  Isunya adalah bagaimana meyakinkan publik bahwa
kebijakan itu pada akhirnya memberi manfaat pada
publik? Kalau tidak, dalam Implementasi kebijakan
bisa terganggu terutama kalau terjadi resistensi dari
manajemen. Misal, kasus privatisasi Indosat
¢  Untuk memperoleh dukungan dari publik harus ada
rasionalitas yang jelas dan kaitan yang erat dengan
kepentingan publik
Penyebaran Manfaat
¢  Manfaat tersebar ke banyak
stakeholders:
¢  Kalau kerugian terkonsentrasi pada
pemerintah sementara manfaat tersebar pada
banyak stakeholders dan masyarakat luas,
maka dukungan terhadap kebijakan akan
mudah diperoleh. Misalnya, kebijakan
reformasi birokrasi pelayanan publik,
transparansi, dan akuntabilitas pemerintahan.
¢  Kalau dukungan publik meluas maka
dukungan publik bisa menjadi kekuatan yang
bisa menekan resistensi birokrasi.
Dukungan Administratif dan
Teknis
¢  Implementasi kebijakan akan relatif mudah
jika kebijakan tidak menuntut dukungan
administratif dan teknis yang besar dan
berkelanjutan. Misal, devaluasi dan
kenaikan BBM
¢  Namun, jika kebijakan itu berinteraksi
dengan masalah sosial lainnya, maka bisa
saja muncul masalah baru yang bisa
mengganggu kelangsungan kebijakan
Dukungan Administratif dan
Teknis
¢  Jika kebijakan itu menuntut dukungan
administratif dan teknis yang kompleks,
manfaat kebijakan belum bisa dirasakan
oleh masyarakat sementara masalah
implementasi mulai bermunculan. Misal,
kebijakan otonomi daerah
¢  Dalam situasi seperti ini peran birokrasi
sangat besar. Kapasitas mereka dalam
mereformasi dirinya dan memberi dukungan
teknis terhadap implementasi kebijakan
sangat kritis
Partisipasi masyarakat dan
stakeholders
¢  Kalau kebijakan publik membutuhkan
partisipasi stakeholders yang luas, masalah
implementasi akan muncul. Sebaliknya,
implementasi kebijakan menjadi sederhana
kalau tidak membutuhkan keterlibatan
stakeholders
¢  Jika manfaat kebijakan tidak jelas,
mobilisasi stakeholders untuk mendukung
implementasi akan sulit. Kalau manfaat
kebijakan bisa segera dirasakan maka
mobilisasi akan menjadi lebih mudah
Lamanya waktu yang
diperlukan
¢  Kebijakan publik yang membutuhkan waktu
yang lamanya untuk mewujudkan tujuan
akan cenderung memiliki masalah
implementasi yang rumit. Kebijakan publik
semacam ini cenderung menggeser konflik
ke arena publik.
¢  Analis kebijakan harus bisa merancang
kebijakan yang tujuannya jangka panjang
menjadi lebih mudah dirasakan manfaatnya
dalam jangka pendek
Apa yang harus diperhatikan
untuk menilai risorsis politik?
¢  Seberapa besar legitimasi pemerintah? Jarang sekali
pemerintah jatuh karena sebuah isu kebijakan.
Pemerintah biasanya jatuh karena akumulasi
kekecewaan terhadap serangkaian kebijakan
¢  Apakah kebijakan berdiri sendiri atau terkait dengan
kebijakan tidak populer lainnya? Kalau berdiri sendiri
relatif lebih mudah mengatasinya
¢  Seberapa besar otonomi dimiliki oleh pemerintah?
Kalau otonomi pemerintah terbatas karena
kelangsungannya tergantung pada kelangengan dari
koalisi yang ada maka kemampuan memobilisasi
risorsis politik tergantung pada seberapa jauh
kebijakan itu mengganggu kepentingan mitra koalisi
Apa yang harus diperhatikan
untuk menilai risorsis politik?
¢  Apakah ada konsensus dari elit politik untuk
memberi dukungan terhadap kebijakan itu?
¢  Apa reaksi media, pemodal, sektor swasta,
militer, dan pemuka agama terhadap
kebijakan itu?
¢  Kalau ada dukungan elit politik dan respon
berbagai stakeholder diatas positif
dukungan politik bisa dimobilisir dengan
relatif mudah dan cepat
Lokasi
¢  Apakah pendukung dan penentang
kebijakan terkonsentrasi atau tersebar.
Kalau terkonsentrasi maka peran mereka
dalam memberi dukungan politik atau
sebaliknya akan mudah dan cepat
dilakukan.
¢  Mereka yang tinggal di kota mudah
mengakses informasi dan karena mudah
dimobilisir dukungannya daripada yang di
pedesaan. Kemampuan memobilisir dengan
cepat memiliki pengaruh psikologis yang
besar dalam membentuk opini publik
Organisasi
¢  Kelompok yang terorganisir akan mudah
digerakan dan memberi respon yang cepat
terhadap kebijakan
¢  Kelompok yang terorganisir biasanya
memiliki sistim komunikasi internal dan
struktur kepemimpinan yang efektif
¢  Sistim komunikasi dan kepemimpinan ini
akan dapat dengan cepat membentuk
persepsi dan sikap mereka terhadap
kebijakan
Kondisi sosial ekonomi
¢  Mereka yang terdidik dan memiliki status
ekonomi yang baik memiliki akses terhadap
informasi lebih besar dan cepat
¢  Mereka juga lebih mampu membaca
kebijakan, apakah menguntungkan atau
merugikan, karena sikap mereka terhadap
kebijakan menjadi semakin jelas
¢  Analis harus bisa memperkirakan sikap dari
berbagai kelompok terhadap kebijakan dan
mencari cara untuk bisa memobilisasi
dukungan untuk menyukseskan
implementasi kebijakan
Sumberdaya Birokrasi: Keuangan,
manajerial, dan teknis
¢  Sumberdaya keuangan:
¢  anggaran pemerintah selalu terbatas, namun sering
ada peluang utk memobilisir anggaran dari yg tidak
terpakai; kemampuan utk menjalin hubungan dg
penguasa anggaran sangat penting
¢  Menjalin hubungan dg donor; dukungan dari donor
sering menjadi insentif utk mendorong reformasi
kebijakan; donor sering ingin memperoleh kredit
dari reformasi
¢  Relatif mudah digerakan dan tidak perlu waktu yang
lama
¢  Sumberdaya manajerial: dukungan
manajerial dlm bentuk pengerahan
personalia, pengendalian anggaran, dan
dukungan dari sistim birokrasi sangat
¢  Kemampuan menggerakan birokrasi untuk
mendukung implementasi kebijakan sangat
kritis karena birokrasi agen pelaksana yang
paling penting
¢  Birokrasi relatif bisa digerakan dengan lebih
cepat dibandingkan dengan sektor swasta
¢  Training dan sosialisasi dalam birokrasi
diperlukan supaya ada predisposisi yang
positif terhadap kebijakan baru
¢  Dukungan Teknis: kemampuan teknis
sangat penting dalam mendukung
implementasi. Misal, dalam implementasi
Otda, kemampuan legal drafting, analisis
dan rancang bangun organisasi, analisis
kebijakan, kecakapan politik dan negosiasi,
dan kewirausahaan sangat penting
perannya dalam keberhasilan otda
¢  Untuk membangun kemampuan teknis
sering memperlukan waktu yang agak lama
¢  Perubahan mindset dan pelatihan perlu
dilakukan

More Related Content

Similar to Strategi implementasi

Bab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppknBab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppkn
Septian Muna Barakati
 
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
Dadang Solihin
 
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
deni156819
 
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
Ismail Fahmi
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policy
nurul khaiva
 
Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1
Nadiv Sky
 
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptxteori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
Asistenakuntan
 
Sari
SariSari
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
DedenSuhendar5
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
pateh
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
Bab iiBab ii
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Dadang Solihin
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
Nasrun Annahar
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
Muhammad Sharip
 
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptxPPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
Chairunisaliani
 
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdfTUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
BambangPamungkas30
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
arizalarizalnovendy
 
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Nasiatul Salim
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasi
nurul khaiva
 

Similar to Strategi implementasi (20)

Bab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppknBab i imakalah ppkn
Bab i imakalah ppkn
 
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
Kebijakan Publik untuk Memanfaatkan Sumber Kekayaan Alam bagi Kesejahteraan B...
 
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
Analisis terkait Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat)
 
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
Pro-kontra Tabungan Perumahan Rakyat (TAPERA)
 
Model model dalam public policy
Model model dalam public policyModel model dalam public policy
Model model dalam public policy
 
Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1Kebijakan publik 1
Kebijakan publik 1
 
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptxteori dan implementasi kebijakan publik.pptx
teori dan implementasi kebijakan publik.pptx
 
Sari
SariSari
Sari
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
 
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publikPenerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
Penerapan prinsip GOOD GOVERNANCE dalam sektor publik
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Publik
 
Nasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revisedNasrun public policy-revised
Nasrun public policy-revised
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptxPPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
PPT_Kelompok 5_Tipe dan strata kebijakan publik.pptx
 
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdfTUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
TUWEB 2_MAPU5301_Analisis Kebijakan Publik dan Masalah Publik_2024.pdf
 
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptxKonsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
Konsep dan Studi Kebijakan Publik - angkt XXIV 2023.pptx
 
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
Chapter 4 Buku Getting Health Reform Right : A Guide to Improving Performance...
 
M 4 studi implementasi
M 4 studi implementasiM 4 studi implementasi
M 4 studi implementasi
 

More from Agus Dwiyanto

Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan  konsepTipe evaluasi program dan kebijakan  konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
Agus Dwiyanto
 
Pembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiPembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiAgus Dwiyanto
 
Sistim evaluasi pembangunan
Sistim evaluasi pembangunanSistim evaluasi pembangunan
Sistim evaluasi pembangunan
Agus Dwiyanto
 
Manajemen perubahan kemen pan dan rb
Manajemen perubahan  kemen pan dan rbManajemen perubahan  kemen pan dan rb
Manajemen perubahan kemen pan dan rb
Agus Dwiyanto
 
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasiMembangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
Agus Dwiyanto
 
Mewujudkan sistim pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
Mewujudkan sistim  pelayanan publik berorientasi pada warga penggunaMewujudkan sistim  pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
Mewujudkan sistim pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
Agus Dwiyanto
 
Pns sebagai perekat bangsa
Pns sebagai perekat bangsaPns sebagai perekat bangsa
Pns sebagai perekat bangsa
Agus Dwiyanto
 
Evidence based monitoring of local government2
Evidence based monitoring of local government2Evidence based monitoring of local government2
Evidence based monitoring of local government2
Agus Dwiyanto
 
Isu penelitian manajemen publik
Isu penelitian manajemen publikIsu penelitian manajemen publik
Isu penelitian manajemen publik
Agus Dwiyanto
 
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiInovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Agus Dwiyanto
 
Governance and redd+
Governance and redd+ Governance and redd+
Governance and redd+
Agus Dwiyanto
 
Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2
Agus Dwiyanto
 
Spm breakfirst meeting
Spm breakfirst meetingSpm breakfirst meeting
Spm breakfirst meeting
Agus Dwiyanto
 
Tip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesionerTip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesioner
Agus Dwiyanto
 
Asean network on governance
Asean network on governanceAsean network on governance
Asean network on governance
Agus Dwiyanto
 
SPM breakfirst meeting
SPM  breakfirst meetingSPM  breakfirst meeting
SPM breakfirst meeting
Agus Dwiyanto
 
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
Agus Dwiyanto
 
Tip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesionerTip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesioner
Agus Dwiyanto
 
Asean network on governance
Asean network on governanceAsean network on governance
Asean network on governance
Agus Dwiyanto
 
Asean community mkp
Asean community  mkpAsean community  mkp
Asean community mkp
Agus Dwiyanto
 

More from Agus Dwiyanto (20)

Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan  konsepTipe evaluasi program dan kebijakan  konsep
Tipe evaluasi program dan kebijakan konsep
 
Pembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasiPembaharuan diklat dan globalisasi
Pembaharuan diklat dan globalisasi
 
Sistim evaluasi pembangunan
Sistim evaluasi pembangunanSistim evaluasi pembangunan
Sistim evaluasi pembangunan
 
Manajemen perubahan kemen pan dan rb
Manajemen perubahan  kemen pan dan rbManajemen perubahan  kemen pan dan rb
Manajemen perubahan kemen pan dan rb
 
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasiMembangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
Membangun kreativitas, kompetensi, dan inovasi
 
Mewujudkan sistim pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
Mewujudkan sistim  pelayanan publik berorientasi pada warga penggunaMewujudkan sistim  pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
Mewujudkan sistim pelayanan publik berorientasi pada warga pengguna
 
Pns sebagai perekat bangsa
Pns sebagai perekat bangsaPns sebagai perekat bangsa
Pns sebagai perekat bangsa
 
Evidence based monitoring of local government2
Evidence based monitoring of local government2Evidence based monitoring of local government2
Evidence based monitoring of local government2
 
Isu penelitian manajemen publik
Isu penelitian manajemen publikIsu penelitian manajemen publik
Isu penelitian manajemen publik
 
Inovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasiInovasi sektor publik dan globalisasi
Inovasi sektor publik dan globalisasi
 
Governance and redd+
Governance and redd+ Governance and redd+
Governance and redd+
 
Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2Spm penurunan risiko bencana2
Spm penurunan risiko bencana2
 
Spm breakfirst meeting
Spm breakfirst meetingSpm breakfirst meeting
Spm breakfirst meeting
 
Tip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesionerTip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesioner
 
Asean network on governance
Asean network on governanceAsean network on governance
Asean network on governance
 
SPM breakfirst meeting
SPM  breakfirst meetingSPM  breakfirst meeting
SPM breakfirst meeting
 
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
Standar pelayanan publik kemenpan-revised2
 
Tip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesionerTip dalam pengembangan kuesioner
Tip dalam pengembangan kuesioner
 
Asean network on governance
Asean network on governanceAsean network on governance
Asean network on governance
 
Asean community mkp
Asean community  mkpAsean community  mkp
Asean community mkp
 

Recently uploaded

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 

Recently uploaded (10)

CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 

Strategi implementasi

  • 2. Variabel yang penting dalam implementasi ¢  Konsentrasi kerugian ¢  Tersebar pada stakeholders yang luas dan publik: ¢  protes masyarakat dan stakeholders akan meluas dan keras; isu kebijakan bisa meluas pada hal-hal lain yang sebelumnya tidak terlalu menarik perhatian masyarakat luas; ancaman terhadap legitimasi rezim besar ¢  Kalau kapasitas rezim mengatasi resistensi terbatas, kebijakan seperti ini justru bisa memunculkan kebijakan yg bertolak belakang ¢  Misal: kenaikan harga BBM, menghasilkan subsidi BBM
  • 3. Pemerintah: Reaksi publik tidak meluas tetapi menimbulkan resistensi dari birokrasi. Tergantung pada apakah reaksi dari birokrasi bisa menimbulkan implikasi yang meluas dampaknya pada publik. Kalau resistensi birokrasi menimbulkan gangguan kepentingan publik dan bisa memancing solidaritas masyarakat maka kelangsungan kekuasaan bisa terganggu. Misal kasus Kebijakan mutasi pegawai di Kampar dan perlakuan Bupati pad guru yang reaksinya bisa menurunkan Bupati. Kebijakan perampingan birokrasi yang tidak menimbulkan reaksi publik yang luas Konsentrasi Kerugian
  • 4. Penyebaran Manfaat ¢  Terkonsentrasi Pada Pemerintah ¢  Banyak kebijakan publik yang manfaatnya terkonsentrasi pada pemerintah kesulitan mencari dukungan dari publik. Misalnya, privatisasi, kenaikan harga BBM dan listrik, dsb. ¢  Isunya adalah bagaimana meyakinkan publik bahwa kebijakan itu pada akhirnya memberi manfaat pada publik? Kalau tidak, dalam Implementasi kebijakan bisa terganggu terutama kalau terjadi resistensi dari manajemen. Misal, kasus privatisasi Indosat ¢  Untuk memperoleh dukungan dari publik harus ada rasionalitas yang jelas dan kaitan yang erat dengan kepentingan publik
  • 5. Penyebaran Manfaat ¢  Manfaat tersebar ke banyak stakeholders: ¢  Kalau kerugian terkonsentrasi pada pemerintah sementara manfaat tersebar pada banyak stakeholders dan masyarakat luas, maka dukungan terhadap kebijakan akan mudah diperoleh. Misalnya, kebijakan reformasi birokrasi pelayanan publik, transparansi, dan akuntabilitas pemerintahan. ¢  Kalau dukungan publik meluas maka dukungan publik bisa menjadi kekuatan yang bisa menekan resistensi birokrasi.
  • 6. Dukungan Administratif dan Teknis ¢  Implementasi kebijakan akan relatif mudah jika kebijakan tidak menuntut dukungan administratif dan teknis yang besar dan berkelanjutan. Misal, devaluasi dan kenaikan BBM ¢  Namun, jika kebijakan itu berinteraksi dengan masalah sosial lainnya, maka bisa saja muncul masalah baru yang bisa mengganggu kelangsungan kebijakan
  • 7. Dukungan Administratif dan Teknis ¢  Jika kebijakan itu menuntut dukungan administratif dan teknis yang kompleks, manfaat kebijakan belum bisa dirasakan oleh masyarakat sementara masalah implementasi mulai bermunculan. Misal, kebijakan otonomi daerah ¢  Dalam situasi seperti ini peran birokrasi sangat besar. Kapasitas mereka dalam mereformasi dirinya dan memberi dukungan teknis terhadap implementasi kebijakan sangat kritis
  • 8. Partisipasi masyarakat dan stakeholders ¢  Kalau kebijakan publik membutuhkan partisipasi stakeholders yang luas, masalah implementasi akan muncul. Sebaliknya, implementasi kebijakan menjadi sederhana kalau tidak membutuhkan keterlibatan stakeholders ¢  Jika manfaat kebijakan tidak jelas, mobilisasi stakeholders untuk mendukung implementasi akan sulit. Kalau manfaat kebijakan bisa segera dirasakan maka mobilisasi akan menjadi lebih mudah
  • 9. Lamanya waktu yang diperlukan ¢  Kebijakan publik yang membutuhkan waktu yang lamanya untuk mewujudkan tujuan akan cenderung memiliki masalah implementasi yang rumit. Kebijakan publik semacam ini cenderung menggeser konflik ke arena publik. ¢  Analis kebijakan harus bisa merancang kebijakan yang tujuannya jangka panjang menjadi lebih mudah dirasakan manfaatnya dalam jangka pendek
  • 10. Apa yang harus diperhatikan untuk menilai risorsis politik? ¢  Seberapa besar legitimasi pemerintah? Jarang sekali pemerintah jatuh karena sebuah isu kebijakan. Pemerintah biasanya jatuh karena akumulasi kekecewaan terhadap serangkaian kebijakan ¢  Apakah kebijakan berdiri sendiri atau terkait dengan kebijakan tidak populer lainnya? Kalau berdiri sendiri relatif lebih mudah mengatasinya ¢  Seberapa besar otonomi dimiliki oleh pemerintah? Kalau otonomi pemerintah terbatas karena kelangsungannya tergantung pada kelangengan dari koalisi yang ada maka kemampuan memobilisasi risorsis politik tergantung pada seberapa jauh kebijakan itu mengganggu kepentingan mitra koalisi
  • 11. Apa yang harus diperhatikan untuk menilai risorsis politik? ¢  Apakah ada konsensus dari elit politik untuk memberi dukungan terhadap kebijakan itu? ¢  Apa reaksi media, pemodal, sektor swasta, militer, dan pemuka agama terhadap kebijakan itu? ¢  Kalau ada dukungan elit politik dan respon berbagai stakeholder diatas positif dukungan politik bisa dimobilisir dengan relatif mudah dan cepat
  • 12. Lokasi ¢  Apakah pendukung dan penentang kebijakan terkonsentrasi atau tersebar. Kalau terkonsentrasi maka peran mereka dalam memberi dukungan politik atau sebaliknya akan mudah dan cepat dilakukan. ¢  Mereka yang tinggal di kota mudah mengakses informasi dan karena mudah dimobilisir dukungannya daripada yang di pedesaan. Kemampuan memobilisir dengan cepat memiliki pengaruh psikologis yang besar dalam membentuk opini publik
  • 13. Organisasi ¢  Kelompok yang terorganisir akan mudah digerakan dan memberi respon yang cepat terhadap kebijakan ¢  Kelompok yang terorganisir biasanya memiliki sistim komunikasi internal dan struktur kepemimpinan yang efektif ¢  Sistim komunikasi dan kepemimpinan ini akan dapat dengan cepat membentuk persepsi dan sikap mereka terhadap kebijakan
  • 14. Kondisi sosial ekonomi ¢  Mereka yang terdidik dan memiliki status ekonomi yang baik memiliki akses terhadap informasi lebih besar dan cepat ¢  Mereka juga lebih mampu membaca kebijakan, apakah menguntungkan atau merugikan, karena sikap mereka terhadap kebijakan menjadi semakin jelas ¢  Analis harus bisa memperkirakan sikap dari berbagai kelompok terhadap kebijakan dan mencari cara untuk bisa memobilisasi dukungan untuk menyukseskan implementasi kebijakan
  • 15. Sumberdaya Birokrasi: Keuangan, manajerial, dan teknis ¢  Sumberdaya keuangan: ¢  anggaran pemerintah selalu terbatas, namun sering ada peluang utk memobilisir anggaran dari yg tidak terpakai; kemampuan utk menjalin hubungan dg penguasa anggaran sangat penting ¢  Menjalin hubungan dg donor; dukungan dari donor sering menjadi insentif utk mendorong reformasi kebijakan; donor sering ingin memperoleh kredit dari reformasi ¢  Relatif mudah digerakan dan tidak perlu waktu yang lama
  • 16. ¢  Sumberdaya manajerial: dukungan manajerial dlm bentuk pengerahan personalia, pengendalian anggaran, dan dukungan dari sistim birokrasi sangat ¢  Kemampuan menggerakan birokrasi untuk mendukung implementasi kebijakan sangat kritis karena birokrasi agen pelaksana yang paling penting ¢  Birokrasi relatif bisa digerakan dengan lebih cepat dibandingkan dengan sektor swasta ¢  Training dan sosialisasi dalam birokrasi diperlukan supaya ada predisposisi yang positif terhadap kebijakan baru
  • 17. ¢  Dukungan Teknis: kemampuan teknis sangat penting dalam mendukung implementasi. Misal, dalam implementasi Otda, kemampuan legal drafting, analisis dan rancang bangun organisasi, analisis kebijakan, kecakapan politik dan negosiasi, dan kewirausahaan sangat penting perannya dalam keberhasilan otda ¢  Untuk membangun kemampuan teknis sering memperlukan waktu yang agak lama ¢  Perubahan mindset dan pelatihan perlu dilakukan