Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Menulis Berita, Artikel dan Feature
1. Menulis Berita,
Artikel dan Feature
Disusun oleh :
Iwan Setiawan SE, M.I.Kom
Kontak@BungIwan.com
0818 799 543
2. Pada dasarnya secara umum, ada dua jenis
tulisan, yakni fiksi dan nonfiksi.
• Fiksi berbasis khayalan atau imajinasi berupa
karya sastra, seperti cerpen, novel, puisi, dan
drama.
• Nonfiksi berbasis fakta dan data, seperti berita,
artikel,feature, esai, kolom, dan resensi.
3. Karya jurnalistik termasuk kategori
nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta
atau data peristiwa, terdiri dari tiga jenis
naskah, yakni :
• berita (news),
• opini atau pandangan (views), dan
• karangan khas (feature).
4. Teknik Menulis Berita
Berita (news) adalah laporan peristiwa terbaru.
Tidak semua peristiwa layak dilaporkan
(diberitakan).
Yang layak dilaporkan hanyalah peristiwa yang
memenuhi kriteria “nilai berita” (news values).
Sebuah berita minimal mengandung salah satu
nilai berita disebut juga "nilai jurnalistik”
diantaranya :
5. Nilai Berita
• Impact: berdampak atau berpengaruh. Makin banyak
orang yang kena dampak sebuah peristiwa, kian besar
pula dampak sebuah berita. Hal yang menyangkut
kepentingan umum pasti layak diberitakan, misalnya
kenaikan harga BBM.
• Proximity: kedekatan geografis dan psikologis dengan
publik. Kian dekat pembaca dengan sebuah kejadian,
makin besar pula nilai beritanya.
• Timeliness: "baru" (new), adalah bagian terbesar
sebuah berita, yakni baru terjadi (aktual). Ada ungkapan,
berita itu seperti ikan: lebih baik dalam keadaan segar
(News, like fish, is better fresh).
6. Nilai Berita
• Prominence: ketokohan orang yang terlibat atau
menjadi subyek peristiwa, misalnya selebritas atau tokoh
politik (pejabat). Ribuan orang biasa kawin-cerai tidak
jadi berita, namun jika pelakunya seorang artis atau
menteri, pasti jadi berita
• Novelty: hal baru, asing, aneh, unik, tidak lazim.
• Conflict: perang, politik, dan kriminalitas merupakan
nilai berita yang paling umum.
7. Unsur Berita
Peristiwa yang mengandung minimal salah satu nilai berita
itu, lalu direkonstruksi dalam rangkaian kata atau kalimat
meliputi unsur 5W+1H—enam unsur yang "wajib“ ada
dalam sebuah berita:
• WHAT: apa yang terjadi.
• WHO: siapa yang terlibat dalam kejadian itu, siapa aktornya, atau
siapa saja yang terlibat.
• WHEN: kapan kejadiannya, waktu kejadian.
• WHERE: di mana terjadinya, lokasi atau tempat peristiwa
• WHY: mengapa terjadi, apa penyebabnya.
• HOW: bagaimana proses kejadiannya, suasana peristiwa, atau
urutan kejadian (kronologi).
• Kadang-kadang diperlukan unsur ketujuh, yaitu So WHAT? Lalu
apa...?
8. Bahasa Jurnalistik
Agar efektif, naskah berita disusun dengan menggunakan
“Bahasa Jurnalistik"— disebut juga bahasa media, bahasa
koran (newspaper language), atau bahasa komunikasi
massa (language of mass communication) yang
berkarakter utama:
• Sederhana: bahasa atau kata-kata yang lazim
digunakan dalam pergaulan sehari-hari, bukan istilah
teknis-ilmiah yang hanya dimengeri kalangan tertentu.
• Lugas: tidak bertele-tele, langsung ke pokok masalah,
tidak mengandung arti ganda..
9. • Hemat kata: memilih kata dan kalimat ringkas sehingga
efektif, misalnya lalu (kemudian), kini (sekarang), semakin
(makin), kurang lebih (sekitar), jika (apabila); mencuri
(melakukan pencurian), meneliti (melakukan penelitian
terhadap), dsb.
• Menghindari kata-kata yang tidak perlu dan tidak
bermakna, seperti “kata-kata mubazir” (....) dan "ungkapan
klise" (stereotype).
Ungkapan klise sering dipakai dalam transisi berita, seperti kata-kata
“sementara itu”, dapat ditambahkan”, “perlu diketahui”, dan "dalam
rangka”. Kata mubazir yaitu kata-kata yang sebenarnya dapat
dihilangkan: “adalah" (kata kerja kopula), "telah" (penunjuk masa lampau),
“untuk” (sebagai terjemahan to dalam bahasa Inggris), “dari" (sebagai
terjemahan of dalam hubungan milik), "bahwa” (sebagai kata sambung),
dan bentuk jamak yang tidak perlu diulang.
10. Komposisi Naskah
Komposisi naskah berita terdiri dari:
• Head (Judul)
• Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat
berlangsungnya peristiwa atau tempat berita
dibuat, plus nama media Anda.
• Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi
bagian paling penting atau hal yang paling
menarik
• Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang
sudah tertuang di Lead.
11. Contoh:
BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik (Head)
Bandung, BATIC News (Dateline)—Balai Jurnalistik
ICMI Jabar (BATIC) menggelar pelatihan jurnalistik,
Sabtu (18/2), di Bumi Madani Jln. Cikutra Bandung.
(Lead).
Menurut Ketua BATIC, ASM. Romli, pelatihan itu
merupakan melaksanaan program rutin BATIC untuk
pemberdayaan umat di bidang jurnalistik. "Agar
masyarakat melek media dan selektif dalam memilih
informasi," katanya. (Body)
12. Judul Berita
Judul berita sebaiknya menggunakan
kalimat aktif, ringkas, dan lengkap (minimal
terdiri dari Subyek dan Predikat), serta
menggambarkan isi.
Contoh:
BATIC Gelar Pelatihan Jurnalistik
13. Teras Berita: Tiga Formula
Menulis lead atau teras berita, yakni paragraf atau alinea
pertama merupakan hal terpenting setelah judul. Bagian
awal yang akan menarik perhatian pembaca. Sebagian
besar waktu wartawan dihabiskan untuk menulis lead.
Rumus termudah dalam menulis lead, bisa mengikuti salah
satu formula ini:
• Who does what siapa melakukan apa (Event News).
• Who says what siapa mengatakan apa (Opinion News).
• What said by who: apa dikatakan siapa (Opinion News).
14. Setelah itu, teruskan dengan menuliskan unsur di
mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan
bagaimana (how). Tuangkan semuanya, secara
ringkas, dalam teras berita. Isi beria, body,
merupakan penjelasan atau perincian teras berita
atau detil peristiwa yang dilaporkan.
Seperti contoh di bawah ini :
15. 1. Contoh: Who does What
Bandung (ANTARA News)—Lima kelompok mahasiwa (WHO),
Kamis (WHEN), berunjuk rasa (does WHAT) di depan Gedung Sate Jalan
Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung (WHERE) untuk memperingati dua
tahun ke pemimpinan Presiden SBY-Boediono (WHY).
Lima kelompok mahasiswa tersebut ialah Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),
Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Forum Komunikasi Gerakan
Muda Jawa Barat dan Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung
(KM-ITB).
Lima kelompok mahasiswa secara bergiliran melakukan orasi di
depan pintu gerbang utama Gedung Sate. Dua barikade polisi dari Polres
Bandung dan Satpol PP Jawa Barat tampak disiagakan di depan gerbang
masuk utama Gedung Sate.
Dalam aksinya, lima kelompok mahasiswa tersebut memiliki cara
masing-masing seperti KM-ITB membawa karangan bunga dan boneka
orang-orangan. Kelompok mahasiswa dari KAMMI, HMI dan PMII
membawa bendera masing-masing dan membentuk lingkaran besar saat
melakukan aksinya. Untuk mengamankan aksi tersebut, dua unit mobil
water canon dari Polres Bandung disiagakan di dalam Gedung Sate (HOW).
16. 2. Contoh: Who says What
JAKARTA-Pengamat politik Indobaremeter M Qodari (WHO),
menilai sosok Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie layak maju
dalam bursa calon presiden pada Pemilu 2014 mendatang (says WHAT).
Hal itu karena Ical, sapaan akrab Aburizal Bakrie, memiliki kriteria untuk
maju dalam kontes tersebut (WHY).
“Menurut saya wajar, asalkan beliau memiliki kapasitas dan
kompetensi untuk memimpin. Pak Ical punya syaratitu karena kan dia
pengusaha besar dan pernah memimpinorganisasi-organisasi profesi,
seperti insinyur dan Kadin. Sekarang kan dia juga di partai dan termasuk
orang pemerintahan," ujar M Qodari saat dihubungi okezone, Rabu
(26/10/2011) (WHEN & WHERE).
Selain seorang pengusaha dan tokoh organisasi, lanjutnya, Ical
memiliki peluang besar karena diusung oleh partai besar. Hal ini membuat
langkahnya untuk memenangkan pilpres terbuka luas. "Aspek kedua
adalah dukungan parpol. Dalam pilpres ini kan harus lewat parpol. Dalam
pilpres parpolnya juga harus parpol yang signifikan, Golkar kan partai
besar karena itu beliau punya peluang besar juga dalam pilpres nanti,"
tuturnya... dst. (HOW)
17. 3. Contoh: What said by Who
KOMPAS.com—Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diprediksi tetap
akan bermain dua kaki meski satu dari tiga menteri partai itu dicopot
(WHAT). Prediksi itu dikemukakan pengamat politik Universitas Gadjah
Mada, AAGN Ari Dwipayana. (said by WHO).
"PKS akan lebih berhitung pragmatis. PKS akan main dua kaki,"
katanya seusai seminar di Dewan Perwakilan Daerah, Kompleks Parlemen,
Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
Perbedaan pendapat tetap akan muncul di kalangan internal PKS.
Ada yang menginginkan PKS keluar dari koalisi, ada juga yang ingin PKS
tetap bertahan. Meski demikian, Ari memprediksikan, PKS akan tetap
bertahan menjadi anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono dengan tiga menteri yang tersisa.
18. 2. Teknik Menulis Artikel
• Artikel adalah karya jurnalistik berupa tulisan yang berisi
pendapat (opinion), gagasan (ide), pemikiran, serta fakta.
Kata "artikel" (article) sendiri dipahami sebagai karangan
atau tulisan tentang suatu masalah berikut pendapat
penulisnya.
• Artikel didefinisikan sebagai sebuah karangan faktual
(nonfiksi) tentang suatu masalah secara lengkap, yang
panjangnya tak tentu, untuk dimuat di surat kabar, majalah,
buletin, dan sebagainya, dengan tujuan untuk menyampaikan
gagasan dan fakta guna meyakinkan, mendidik, menawarkan
pemecahan suatu masalah, atau menghibur.
19. Karakter Artikel
• Berisi gagasan dan fakta-pendapat yang dilengkapi fakta atau data
pendukung untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan
(argumentatif).
• Faktual—nonfiksi atau berdasarkan fakta dan data.
• Meyakinkan-dapat menjadi sarana penulisnya untuk meyakinkan orang
lain (pembaca) akan pentingnya suatu masalah dipikirkan atau disikapi.
Dengan kata lain, sebuah artikel bisa menjadi agenda setter dan
membentuk opini publik.
• Mendidik-mengajarkan sesuatu agar pembaca melakukan atau tidak
melakukan sesuatu.
• Memecahkan masalah-membahas suatu masalah yang disertai
alternatif pemecahannya atau jalan keluar (solusi).
• Menghibur-menghibur pembacanya dengan mengangkat tema yang
ringan dan lucu.
• Nama penulisnya disebutkan dengan jelas (by line story).
20. Posisi & Fungsi Artikel
• Posisinya dalam karya jurnalistik masuk dalam kategori
views (pandangan atau opini), seperti halnya Tajuk
Rencana, Surat Pembaca, Kolom, Analisis Berita, dan
Karikatur.
• Fungsinya di media massa adalah sebagai :
(1) penerjemah, penafsir, atau penganalisis berita,
(2) forum diskusi,
(3) sosialisasi dan kontribusi gagasan, serta
(4) sarana aktualisasi dan eksistensi diri penulisnya.
21. Jenis-jenis Artikel
• Artikel Deskriptif (to describe = menggambarkan - tulisan
menggambarkan secara detail ataupun garis besar tentang
suatu masalah. Menjawab pertanyaan “apa".
• Artikel Eksplanatif (to explain menerangkan,
menjelaskan)—menerangkan sejelas-jelasnya tentang
suatu masalah. Menjawab pertanyaan "kenapa”.
• Artikel Prediktif (to predict = meramalkan)—berisi ramalan
atau dugaan apa yang kemungkinan terjadi pada masa
datang. Menjawab pertanyaan "apa yang bakal terjadi".
• Artikel Preskriptif (to prescribe = menentukan,
menuntun)—isinya mengandung ajakan, imbauan, atau
"perintah” bagi pembaca agar melalukan sesuatu.
Menjawab pertanyaan "apa yang harus dilakukan”.
22. Struktur Tulisan
• Judul (head)
• Nama penulis (by line).
• Pembuka atau pendahuluan (intro)—semacam teras
(lead) dalam berita atau feature.
• Bridge - penghubung intro dengan isi tulisan, berupa
identifikasi masalah,
• Isi tulisan atau uraian (body), biasanya terdiri atas sub
subjudul
• Penutup (ending/closing)-biasanya berupa kesimpulan,
ajakan berbuat sesuatu, atau pertanyaan tanpa jawaban.
23. Proses Menulis: Tahapan
• Ide: menggali ide melalui bacaan, pengamatan, pengalaman,
pendapat, obrolan, pengetahuan, perasaan, keinginan, dan
tontonan.
• Referensi: baca referensi, kumpulkan data, untuk pengayaan
tulisan, dengan membaca buku-buku atau tulisan terkait, termasuk
Googling-menuliskan kata kunci yang akan ditulis.
• Outline: menyusun kerangka tulisan. Outline merupakan pemandu
untuk mengendalikan pemikiran dan penulisan, juga membantu
penyusunan sistematika penulisan (bringing order out of chaos).
Terdiri dari tiga bagian besar: Pendahuluan, Pembahasan, dan
Penutup.
24. • First Draft: menyusun naskah awal atau naskah kasar
(Rough Draft). Ditulis dengan gaya “menulis bebas” (Free
Writing) tanpa merasa terikat dengan "teori menulis”, outline,
sistematika pembahasan, akurasi data, pilihan kata,
penggunaan bahasa, dan sebagainya. Pada tahap ini, penulis
menuliskan apa saja yang terpikirkan tentang topik yang
dibahas.
• Editing: merapikan kata, kalimat, cek akurasi data, dan
sistematisasi naskah sesuai dengan kerangka tulisan.
Pendahuluan: Teknik Pembuka
• Penulisan intro atau pembuka artikel yang termudah dan
paling umum digunakan adalah dengan mengutip atau
meringkas berita di koran untuk menunjukkan aktualitas topik
yang dipilih, mengemukakan pepatah, ungkapan, atau
pendapat orang lain.
25. Cara Praktis
• Temukan ide, tema, lalu buatlah judul sementara.
• Baca dulu referensi sebanyak mungkin agar tidak mandek saat
menulis
• Buat outline, garis besar tulisan, lalu simpan.
• Lupakan sejenak outline, tulis saja apa yang akan disampaikan
dalam tulisan itu. Tulis saja apa yang ada di hati atau pikiran soal
tema tersebut. Bebas, abaikan dulu data akurat dan ejaan, tulis
saja! Just write! Free writing!
• Tulis ulang. A good writer is also good rewriter. Rapikan konten/isi
tulisan dan sesuaikan dengan outline.
• Edit, rapikan redaksional tulisan-ejaan, kalimat, tanda baca.
Pastikan tiap penulisan kata sudah benar, penulisannya juga sudah
sesuai dengan EYD, bermakna, dan tiap kalimat logis, serta SEO
Friendly!
26. Ringkasnya
1. Mau menulis apa, sebutkan tema
2. Soal apanya? Sempitkan tema
3. Kenapa memilih tema itu? Aktual? Tunjukkan aktualitas
dengan mengutip berita terbaru! Penting? Tunjukkan
kepentingannyal
4. Apa saja yang mau dikemukakan dalam tulisan itu?
Pendapat Anda tentang masalah atau peristiwa ini
bagaimana? (Boleh mengutip pendapat orang lain,
sebutkan sumbernyal).
27. Menyusun Paragraf Pertama
Hal paling sulit dalam menulis adalah menyusun paragraf pertama.
"One of the most difficult things is the firstparagraph. I have spent many
months on a first paragraph, andonce I get it, the rest just comes out very
easily," kata Gabriel Garcia Marquez.
"Saya menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menulis paragraf
pertama, dan sekali saya dapat menuliskannya, selanjutnya sangat
mudah.“
Paragraf pertama sebuah tulisan yang paling umum biasanya berupa
kutipan-kutipan berita, ungkapan, ayat suci,atau pendapat orang lain; bisa
juga berisi langsung rangkuman pendapat anda tentang masalah atau
peristiwa yang akan diulas dalam tulisan.
Kita bisa mengawali kalimat dengan kata kunciyangadadalam tema.
Misalnya, kita hendak menulis tentang Obama.Kita memulainya dengan:
“Presiden Obama datang keIndonesia.... (dan seterusnya).”
28. 3. Menulis Feature
• Feature disebut pula “karangan khas”, yaitu tulisan yang
tidak termasuk berita, tajuk rencana, kolom, dan tinjauan
yang kita sebutkan artikel (opinion pieces). Pengertian
paling mudah dan praktis feature adalah cerita pendek
(cerpen) yang kisahnya “beneran" (faktual).
• Isinya fokus pada segi (angle) tertentu sebuah peristiwa
dan menonjolkannya, biasanya segi human interest yang
membangkitkan emosi-mengundang simpati, empati,
kesedihan, atau bahkan amarah! Contoh, kisah seorang
penumpang Kereta Api yang selamat dari kecelakaan
hebat.
29. Karakter Feature
• Lebih menghibur" dan "menjelaskan masalah" daripada
sekadar menginformasikan".
• Menuturkan peristiwa disertai penjelasan riwayat
terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya,
dan cara kerjanya.
• Lebih banyak mengungkap unsur how dan why sebuah
peristiwa-cerita di balik berita. Menerangkan masalah,
bukan melaporkan dengan segera.
• Menyentuh ketertarikan manusiawi (human interest) atau
menggugah perasaan (human touch).
30. Karakter Feature
• Karya jurnalistik aliran “jurnalisme baru" (new journalism)
atau “jurnalistik sastra" (literary journalism), yaitu teknik
penulisan karya jurnalistik bergaya sastra; menampilkan
fakta secara mendalam dengan menggunakan teknik fiksi
atau menggabungkan keterampilan laporan interpretatif
dengan teknik penulisan karya fiksi.
• Isinya tidak jarang berupa hasil riset dan penyelidikan
(investigative reporting), juga merupakan interpretative
reporting,
• Pembaca tidak segera diberi tahu apa yang terjadi
sebagaimana tulisan berita langsung (straight news).
31. Jenis-jenis Feature
1. Bright: tulisan pendek, biasanya menggelitik,
mengandung unsur humor.
2. Feature Biografi: berisi kejadian menarik, lucu,
menggelikan, atau mengharukan yang dialami
seseorang, biasanya public figure.
3. Feature Perjalanan: catatan perjalanan, laporan
peristiwa kunjungan, atau petualangan ke sebuah
tempat.
4. Feature Sejarah: tentang peristiwa masa lalu yang
masih menarik untuk diberitakan pada masa kini.
5. Feature Promosi: perkenalan atau ekspos: atau ide
baru.
6. Practical Guidance Feature: tips, how to do it feature.
32. Struktur Tulisan
1. Head (judul feature).
2. Lead (teras, intro, kalimat pembuka feature),
3. Bridge atau jembatan antara lead dan body,
berfungsi sebagai penghubung antara lead dan
isi tulisan.
4. Body (tubuh atau isi tulisan).
5. Ending atau penutup tulisan.
33. Judul Feature
1. Boleh menggunakan judul label (non-kata
kerja) sebagai-mana halnya judul artikel
atau kolom.
2. Sering hanya terdiri dari keterangan
waktu, misalnya “Ketika Banjir Melanda
Jakarta”, atau kalimat tanya,misalnya
“Mana Bantuan Pemda Itu?” (Kompas,
4Februari 2002).
34. Penutup Feature
1. Penutup Ringkasan: menyimpulkan
cerita.
2. Penutup Penyengat: mengagetkan,
kesimpulan yangtidak diduga oleh
pembaca.
3. Penutup Pertanyaan: tanpa jawaban.
4. Penutup Klimaks: biasanya dipakai dalam
feature yang ditulis secara kronologis.