Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konselingvani oktarin
Profesionalisasi adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus karena dapat menjadi alat untuk mengembangkan dan meningkatkan diri bagi tenaga yang menjalankan suatu profesi. Hal ini berarti pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan kriteria profesi yang terus-menerus berkembang sehingga tingkat keahlian, tingkat tanggungjawab serta perlindungan terhadap profesi menjadi lebih sempurna.
Guru bimbingan dan konseling adalah tenaga profesional yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Melalui proses profesionalisasi akan dihasilkan produktivitas kerja guru bimbingan dan konseling yang tinggi serta kualitas profesi bimbingan dan konseling yang semakin lama semakin baik.
Profesionalisasi Guru Bimbingan dan Konselingvani oktarin
Profesionalisasi adalah suatu proses yang berlangsung secara terus-menerus karena dapat menjadi alat untuk mengembangkan dan meningkatkan diri bagi tenaga yang menjalankan suatu profesi. Hal ini berarti pekerjaan yang dilaksanakan berdasarkan kriteria profesi yang terus-menerus berkembang sehingga tingkat keahlian, tingkat tanggungjawab serta perlindungan terhadap profesi menjadi lebih sempurna.
Guru bimbingan dan konseling adalah tenaga profesional yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sejumlah siswa. Melalui proses profesionalisasi akan dihasilkan produktivitas kerja guru bimbingan dan konseling yang tinggi serta kualitas profesi bimbingan dan konseling yang semakin lama semakin baik.
Budaya merupakan hasil dari pengalaman hidup, kebiasaan serta proses seleksi (menerima/menolak) norma yang ada dalam cara berinteraksi sosial atau menempatkan dirinya di tempat tugas
Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”
Budaya merupakan hasil dari pengalaman hidup, kebiasaan serta proses seleksi (menerima/menolak) norma yang ada dalam cara berinteraksi sosial atau menempatkan dirinya di tempat tugas
Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi kemudian tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja” atau “bekerja”
Karya tulis ilmiah UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT D...Totok Priyo Husodo
Karya tulis ilmiah dengan Judul ''UPAYA PENINGKATAN RETORIKA,TENDENSI DAN KOMPETENSI BAKAT DALAM RANGKA MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN AKSENTUASI PROGRAM PEDAGOGI SEJAK DUDUK DI SEKOLAH DASAR''
Peran Guru Pendidikan Dasar dalam MendukungGLSHeru Supanji
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
b. Agenda Nawacita Nomor 5, 6, 8
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia (5), Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing (6), Melakukan
revolusi karakter bangsa (8).
c. RPJMN 2015-2019
Kurikulum juga perlu diselaraskan dengan kebutuhan keterampilan abad ke-21 yang ditandai oleh kesadaran global,
penumbuhan kreativitas dan inovasi, serta berbagai macam kemampuan.
d. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter dan budaya
literasi masyarakat melalui gerakan literasi nasional
e. Peraturan Mendikbud Nomor 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
1. Memahami jenis-jenis karya yang
dapat dibuat guru untuk
memperoleh angka kredit.
2. Memahami penulisan publikasi
ilmiah dan karya inovatif yang
sesuai kriteria penilaian
Model-Model Bimtek dan Diklat Penulisan BukuHeru Supanji
Dahlan Iskan :
menyebut, dalam menulis
bakat itu tidak dibutuhkan
Sejatinya, menulis termasuk
keterampilan.
Karena itu, kegiatan menulis bisa
dipelajari.
IMPLEMENTASI SPMI MELALUI SEKOLAH MODELHeru Supanji
Maksud :
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Tujuan :
Percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri.
Pola pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri pada tahun 2019.
1. Oleh:
Baedhowi
Guru Besar Bidang SDM FKIP – UNS
Surakarta Jawa Tengah
Disampaikan pada Diklat Assesor Penilaian Kinerja Guru, 3 Oktober 2011
2. Dunia Pendidikan Adalah Dunia Yang Amat
Kompleks, Menantang dan Mulia
Kompleks, karena spektrumnya sangat luas…
Menantang, karena menentukan masa depan bangsa…
Mulia, karena memanusiakan manusia…
3. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN (1)
1. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah (Undang-
Undang No. 14 tahun 2005: 2);
2. Pendidikan yang BAIK dan UNGGUL tergantung pada
mutu yang tercermin dalam profesionalisme dan
kompetensi Guru;
3. Davies dan Ellison (1992): Guru memiliki peran yang
strategis dalam membimbing, mengarahkan, dan
mendidik siswa dalam proses pembelajaran;
3
4. PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN (2)
4. Fullan (2001): educational change depends on what
teachers do and think;
5.SBY (2009): Reformasi pendidikan untuk
menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, aktif
& intrepreneurship.
4
6.Key person in the classroom
7. Perannya tak dapat digantikan
8. Guru adalah agent of change
5. GURU PROFESIONAL
(UU No. 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen)
1. Kualifikasi Akademik S1 / D-IV;
2. Kompetensi:
– Pedagogik,
– Kepribadian,
– Sosial, dan
– Profesional;
3. Sertifikat Pendidik
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Mampu mewujudkan tujuan Pendidikan
Nasional
6. 6
GURU YANG PROFESIONAL
Teaching and
Learning Skills
Good Example/
Practice
(Baedhowi and Hartoyo, 2005)
Knowledgeable Good Professional
Attitude
Utilizing Learning
Media
Utilizing
Methodology
Utilizing
Technology
Dynamic
Curriculum
GURU
PROFESIONAL
7. PERMASALAHAN
Kualitas
Kuantitas
Lebih/Kurang
Kualifikasi
S1/D-IV
Relevansi
Kompetensi
Jumlah
Guru Kurang
Pemerataan
Pendidikan
Penataan
PKB
8. Untuk mewujudkan guru yang benar –
benar profesional dan kompeten, perlu
dilakukan upaya sistematis, sinergis dan
berkesinambungan yang dapat menjamin
bahwa setiap guru tetap profesional dan
kompeten sesuai dengan standar.
9. PERTEMUAN HARI INI SANGAT STRATEGIS:
1. Perlu terobosan (Breakthough):
a. Pemenuhan persyaratan administratif pegawai;
b. Peningkatan Kualitas SDM (Karakter dan Kompetensi)
c. Pemetaan dan Pengembangan unggulan lokal;
2. Perlu Alignment (membangun sinergi) dengan berbagai
Stakeholders (keluarga, masyarakat, pemerintah, dunia
usaha):
10. “Tsunami Sosial lebih
berbahaya daripada
tsunami alam, sehingga
membutuhkan
kepedulian bersama
dari seluruh bangsa”
Prof. Dr.Ing. BJ Habibie
Presiden ke-3 RI
Ketua Dewan Kehormatan
ICMI
10
11. APA YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK
MENGHADAPI PERSAINGAN GLOBAL
1) Mandiri/Berdikari : Bertanggung jawab dalam melaksanakan
pembangunan di negeri tercinta ini dan mengurangi
ketergantungan dari bangsa lain
2) Daya Saing yang tinggi memiliki kreatifitas, inovasi,
penemuan/penelitian yang baru dan continuous improvement
3) Peningkatan Peradaban Bangsa : memiliki budaya kerja,
semangat kerja keras
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membentuk
kepribadian-kepribadian bangsa yang
memiliki suatu karakter yang kuat, sehat, dan unggul
Mewujudkan kehidupan bangsa yang harmonis dan damai, membentuk
perilaku dan budaya kerja yang baik melalui pendidikan
12. BUDAYA APRESIASI POSITIF
1. KERJA KERAS
2. KOMPETISI DAN KERJASAMA
3. POLA PIKIR POSITIF/ POSITIVE THINKING
4. SPORTIF
13. MEMBANGUN BUDAYA KERJA
1. MENINGKATKAN DEDIKASI
2. BEKERJA SETULUS HATI (IKHLAS)
3. BEKERJA ADALAH IBADAH
4. PERTAHANKAN PRESTASI
5. TERUS BELAJAR, BELAJAR DAN BELAJAR
14. Menurut penelitian*,
rata-rata manusia mengingat:
20% dari apa yang kita dengar
30% dari apa yang kita baca
40% dari apa yang kita lihat prosesnya
50% dari apa yang kita katakan
60% dari apa yang kita kerjakan
90% dari apa yang kita lihat,
dengar, katakan dan
kerjakan
DIMANFAATKAN
*Rose, Colin dan Malcolm J. Nicholl, Accelerated Learning for the 21st Century
05 JULI 2011 KARAKTER BANGSA 14
15. KIAT MENINGKATKAN KINERJA
KERJA KERAS
KERJA CERDAS
KERJA IKHLAS
KERJA TUNTAS
GEMBIRA…!!!
BERBOBOT…!!!
4 AS
Doa, Usaha, Iman-Istiqomah,
& Taqwa-Tawakal
GEMBROT
&
DUIT
16. APA YANG AKAN DINILAI UNTUK
MENGUKUR KINERJA GURU?
• Administratif (kualifikasi, masa kerja, gol dll);
• Kompetensi akademik dan non akademik;
• Beban kerja guru;
• Kedisiplinan kerja;
• Prestasi yang dicapai;
• Penelitian yang dihasilkan;
• Pengabdian pada masyarakat, dan lain-lainnya.
17. Langkah-Langkah untuk
melakukan Penilaian
1. Komitmen untuk melakukan yang terbaik
2. Kejujuran dalam menilai
3. Penilaian secara transparan dan akuntabel
4. Dilaksanakan tepat waktu
18. …hari esok harus lebih baik
dari hari ini…
Insya Allah
TERIMA KASIH