Mekanisme Kerja Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam acara Up Grading PSW Kabupaten Demak di Madrasah Mamba'ul Huda Desa Sidomulyo Kec. Wonosalam Kab. Demak Jawa Tengah, 1 Pebruari 2015
Studi Komparasi Wahidiyah oleh Bapak Kyai Mochammad Choderi Semangun, Ketua DPP PSW dalam Penataran Kader Dai V di Sekretariat DPC PSW Tulungagung, Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
Tinjauan tentang rincian tugas kerja bagi para Pengurus DPW dan DPC PSW, dimaksudkan sebagai pedoman kerja organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas Perjuangan Wahidiyah.
Disampaikan pada:
Pembekalan Pengurus PSW Wilayah & Cabang
Sabtu – Ahad, 28-29 Maret 2009
Di Sekretariat PSW Pusat
Pesantren At Tahdzib Rejoagung, Ngoro - Jombang
Studi Komparasi Wahidiyah oleh Bapak Kyai Mochammad Choderi Semangun, Ketua DPP PSW dalam Penataran Kader Dai V di Sekretariat DPC PSW Tulungagung, Tanjungsari, Boyolangu, Tulungagung, 15 Juni - 6 Juli 2013
Tinjauan tentang rincian tugas kerja bagi para Pengurus DPW dan DPC PSW, dimaksudkan sebagai pedoman kerja organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas Perjuangan Wahidiyah.
Disampaikan pada:
Pembekalan Pengurus PSW Wilayah & Cabang
Sabtu – Ahad, 28-29 Maret 2009
Di Sekretariat PSW Pusat
Pesantren At Tahdzib Rejoagung, Ngoro - Jombang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Materi ini membahas bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut telah saya kupas satu persatu dalam slide ini. Semoga bermanfaat.
Materi ini disusun oleh Wicke Noviyah Nadillah, Mahasiswi Manajemen 2019 STIE PGRI Dewantara Jombang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu organisasi selalu melibatkan beberapa orang yang saling berinteraksi secara intensif. Interaksi tersebut disusun dalam suatu struktur yang dapat membantu dalam usaha pencapaian tujuan bersama. Agar pelaksanaan kerja dalam organisasi dapat berjalan sebagaimana mestinya maka dibutuhkan sumber seperti perlengkapan, metode kerja, bahan baku, dan lain-lain. Usaha untuk mengatur dan mengarahkan sumber daya ini disebut dengan manajemen. Sedangkan inti dari manajemen adalah kepemimpinan (leadership) (Siagian, 1980).
Upaya membangun keefektifan pemimpin terletak semata pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konseptual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan. Padahal sejatinya efektifitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pimpinan untuk menggunakan keterampilan personalnya. Keterampilan personal tersebut meliputi kemampuan untuk memahami perilaku individu dan perilaku kelompok dalam kontribusinya membentuk dinamika organisasi, kemampuan melakukan modifikasi perilaku, kemampuan memahami dan memberi motivasi, kemampuan memahami proses persepsi dan pembentukan komunikasi yang efektif, kemampuan memahami relasi antar konsep kepemimpinan kekuasaan politik dalam organisasi kemampuan memahami genealogi konflik dan negosiasinya, serta kemampuan mengkonstruksikan budaya organisasi yang ideal.
1.2 Rumusan Masalah
Pada makalah kali ini penulis akan membahas masalah :
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan?
2. Bagaimana kepemimpinan versi manajemen?
3. Bagaimana gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kerja sama tim dalam manajemen konflik?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Pengertian Kepemimpinan
2. Untuk mengetahui Kepemimpinan Versi Manajemen
3. Untuk mengetahui Gaya Kepemimpinan
4. Untuk mengetahui kerjasama tim dalam manajemen konflik
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mangerjakan sesuatu. Seseorang dikatakan apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.Bawahan pemimpin ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Semakin tinggi kedudukan seorang pemimpin dalam organisasi maka semakin dituntut daripadanya kemampuan berfikir secara konsopsional strategis dan makro. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia akan
semakin generalist, sedang semakin rendah kedudukan seseorang dalam organisasi maka ia menjadi spesialis.
3.2 Saran
Jadi hendaklah kita yang merupakan calon-calon pemimpin ini menggunakan hati, pikiran dan segala usaha untuk memajukan apa yang kita pimpin dan bukan untuk kepentingan pribadi semata.
Materi ini membahas bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut telah saya kupas satu persatu dalam slide ini. Semoga bermanfaat.
Materi ini disusun oleh Wicke Noviyah Nadillah, Mahasiswi Manajemen 2019 STIE PGRI Dewantara Jombang.
Peran Penting Petugas Pengumpul (Gaspul) oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
SK No. 20 Tentang Dana Box oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Surat Menyurat Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Sumber Keuangan PSW oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Dana Box Peran dan Fungsinya oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Menterjemahkan Realita dan Mimpi oleh WENING PURBATIN PALUPI,S.Psi.MBA.M.Si, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Attahdzib Jombang. Materi di sampaikan dalam Seminar Motivasi di Auditorium STAI Attahdzib pada Sabtu, 28 Maret 2015
Managemen & Leadership PSW oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam acara Up Grading PSW Kabupaten Demak di Madrasah Mamba'ul Huda Desa Sidomulyo Kec. Wonosalam Kab. Demak Jawa Tengah, 1 Pebruari 2015
Panduan Keseragaman Mujahadah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan. Materi disampaikan dalam acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Baru Surabaya, 28 Des '14 s/d 1 Jan '15
Keseragaman Mujahadah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan Umum. Materi disampaikan dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah di Pntai Samas Bantul Jogjakarta, 29 Desember 2012 s/d 1 Januari 2013
Juklak Acara-acara Wahidiyah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan Umum. Materi disampaikan dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah di Pntai Samas Bantul Jogjakarta, 29 Desember 2012 s/d 1 Januari 2013
Sosok dan Dimensi Ajaran Wahidiyah oleh Sokhi Huda, Penulis Buku "Tasawuf Kultural, Fenomena Sholawat Wahidiyah". Disampaikan dalam acara Kaderisasi Mahasiswa Wahidiyah tanggal 17 Agustus 2008 di Pusdik ARHANUD Junrejo Kota Batu
More from Badan Pembina Mahasiswa Wahidiyah Pusat (20)
1. • Rangkaian dari suatu tata kerja yang berurut,
tahap demi tahap serta jelas menunjukkan jalan
atau arus (flow) yang harus ditempuh dari mana
pekerjaan berasal, kemana diteruskan dan kapan
atau dimana selesainya, dalam rangka
penyelesaian sesuatu bidang pekerjaan/tugas.
Juga dapat diartikan perincian langkah-langkah
dari serangkaian fungsi yang diarahkan untuk
mencapai hasil yang dikehendaki.
MEKANISME
KERJA
ORGANISASI
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
PENGANTAR
2. • efektivitas dan efesiensi dalam mengatur hubungan kerja antara
Majelis Tahkim dan Dewan Pimpinan.
PRINSIP
• Hubungan kerja antara MT dengan DP;
• Hubungan kerja antara Unsur Pimpinan, Unsur
Pembantu Pimpinan dan Unsur Pelaksana;
• Hubungan kerja antara Unsur Pembantu Pimpinan
dan Unsur Pelaksana.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
PENGANTAR
3. • Hubungan kerja antara MT dengan DP
adalah hubungan ta’awun, koordinatif,
dan konsultatif; bukan hubungan
instruktif.
• Bentuk hubungannya; Nasehat, saran,
pertimbangan, petunjuk dan
pengarahan.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
ANTARA MT DAN DP
4. • Ta’awun atau saling membantu adalah esensi nilai yang
dibimbingkan Muallif Sholawat Wahidiyah RA., di dalam
pelaksanaan tugas-tugas Perjuangan Wahidiyah.
• Ta’awun antara MT dan DP diwujudkan dalam bentuk-bentuk
kegiatan, diantaranya:
• Menentukan kebijakan PSW Cabang;
• Menyusun dan melaksanakan program kerja PSW Cabang;
• Meyelenggarakan Mujahadah Rubu’usanah dan
Musyawarah Cabang;
• Mengadakan Rapat-rapat Kerja;
• Kegiatan Turba ke daerah, serta
• Menyelesaikan berbagai persoalan Perjuangan pada
umumnya.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
ANTARA MT DAN DP
5. • Koordinatif adalah hubungan koordinasi antara DP dengan
MT.
• Koordinasi juga dapat dilaksanakan antara Komisi-komisi MT
dengan seorang atau beberapa orang Ketua DP yang terkait
dengan bidang tugasnya, dengan sepengetahuan Ketua
Koordinator.
• Koordinasi dapat pula berbentuk Rapat Koordinasi.
• Konsultatif adalah hubungan konsultasi antara DP dengan
MT.
• Konsultasi juga dapat dilaksanakan antara seorang atau
beberapa orang Ketua DP dengan Komisi-komisi MT yang
terkait dengan bidang tugasnya, dengan sepengetahuan
Ketua Koordinator.
• Konsultasi dapat berbentuk Rapat Konsultasi.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
ANTARA MT DAN DP
6. • Hubungan kerja antara Unsur
Pimpinan, Unsur Pembantu Pimpinan
dan Unsur Pelaksana adalah hubu-
ngan ta’awun, koordinaatif, konsultatif
dan instruktif.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pimpinan, Unsur
Pembantu Pimpinan dan Unsur Pelaksana
7. • Ta’awun atau saling membantu adalah esensi nilai yang dibimbingkan
Muallif Sholawat Wahidiyah RA., di dalam pelaksanaan tugas-tugas
Perjuangan Wahidiyah.
• Ta’awun antara Unsur Pimpinan, Unsur Pembantu Pimpinan dan
Unsur Pelaksana diwujudkan dalam bentuk-bentuk kegiatan,
diantaranya:
• Menentukan kebijakan teknis oprasional;
• Melaksanakan program kerja PSW Cabang;
• Mengadakan Rapat-rapat Kerja;
• Kegiatan Turba ke daerah, serta
• Menyelesaikan berbagai persoalan teknis Perjuangan pada
umumnya.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pimpinan, Unsur
Pembantu Pimpinan dan Unsur Pelaksana
8. • Koordinatif adalah hubungan koordinasi penyelesaian program kerja
secara bersama-sama.
• Koordinasi juga dapat dilaksanakan antar Ketua Badan
dengan seorang atau beberapa orang Ketua DP yang terkait
dengan bidang tugasnya.
• Koordinasi dapat pula berbentuk Rapat Koordinasi.
• Konsultatif adalah hubungan konsultasi penyelesaian
program kerja.
• Konsultasi juga dapat dilaksanakan antara Ketua Badan
dengan Kabidnya/ atau Kabid yang lain.
• Konsultasi dapat berbentuk Rapat Konsultasi.
• Instruktif adalah hubungan perintah dalam penyelesaian
program.
• Instruktif dapat dilaksanakan dari pimpinan kepada bawahan.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pimpinan, Unsur
Pembantu Pimpinan dan Unsur Pelaksana
9. • Hubungan kerja antara Unsur
Pembantu Pimpinan dan Unsur
Pelaksana adalah hubungan ta’awun,
koordinatif, dan instruktif.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pembantu
Pimpinan dan Unsur Pelaksana
10. • Ta’awun atau saling membantu adalah esensi nilai yang dibimbingkan
Muallif Sholawat Wahidiyah RA., di dalam pelaksanaan tugas-tugas
Perjuangan Wahidiyah.
• Ta’awun antara Unsur Pembantu Pimpinan dan Unsur
Pelaksana diwujudkan dalam bentuk-bentuk kegiatan,
diantaranya:
• Menentukan pembagian teknis kerja oprasional;
• Mengadakan Rapat-rapat Kerja;
• Menyelesaikan berbagai persoalan teknis Perjuangan pada
umumnya.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pembantu
Pimpinan dan Unsur Pelaksana
11. • Koordinatif adalah hubungan koordinasi penyelesaian program kerja
secara bersama-sama.
• Koordinasi juga dapat dilaksanakan antar Ketua Badan yang terkait
dengan bidang tugasnya.
• Koordinasi dapat pula berbentuk Rapat Koordinasi.
• Instruktif adalah hubungan perintah dalam penyelesaian program.
• Instruktif dapat dilaksanakan dari pimpinan kepada bawahan.
MEKANISME
MEKANISME KERJA
DEWAN PIMPINAN CABANG PENYIAR SHOLAWAT WAHIDIYAH
Hubungan kerja antara Unsur Pembantu
Pimpinan dan Unsur Pelaksana