Dokumen tersebut membahas peran penting petugas pengumpul (gaspul) dalam pengumpulan dana box untuk mendukung perjuangan kesadaran. Gaspul bertanggung jawab mengumpulkan dan menyetorkan dana box dari pengamal ke pengurus PSW. Gaspul berhak mendapatkan 15% dari total dana box yang diumpulkan sebagai penghargaan atas tugasnya."
Dana Box adalah Paket Bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah yang fungsinya untuk membiayai Perjuangan Wahidiyah khususnya mencetak lembaran Sholawat Wahidiyah
Materi ini tentang bagaimana membentuk managemen yang ideal?
Bagaimana sudut pandang spiritual menyikapi permasalahan ekonomi? Dan bagaimana mengintegrasikan antara nilai-nilai kemanusiaan dan ekonomi.
SK No. 20 Tentang Dana Box oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Shalawat Wahidiyah, Ajaran Wahidiyah, dan Sejarah Lahirnya Shalawat Wahidiyah oleh Bapak Kyai Moh. Nafihuzzuha, M.Sy. dalam acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2013 di Pantai Indah Widara Payung Cilacap, 29 Desember 2013 s/d 1 Januari 2014
Dana Box adalah Paket Bimbingan Muallif Sholawat Wahidiyah yang fungsinya untuk membiayai Perjuangan Wahidiyah khususnya mencetak lembaran Sholawat Wahidiyah
Materi ini tentang bagaimana membentuk managemen yang ideal?
Bagaimana sudut pandang spiritual menyikapi permasalahan ekonomi? Dan bagaimana mengintegrasikan antara nilai-nilai kemanusiaan dan ekonomi.
SK No. 20 Tentang Dana Box oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Shalawat Wahidiyah, Ajaran Wahidiyah, dan Sejarah Lahirnya Shalawat Wahidiyah oleh Bapak Kyai Moh. Nafihuzzuha, M.Sy. dalam acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2013 di Pantai Indah Widara Payung Cilacap, 29 Desember 2013 s/d 1 Januari 2014
Materi "Dana Box" oleh Bapak K. Moh. Makinun Amin, Ketua BKW Pusat dan Bapak K.H. Ir. Agus Madyanto, Ketua DPW PSW Provinsi Jawa Timur dalam Acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Surabaya, 28 Desember 2014 s/d 1 Januari 2015
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Materi "Dana Box" oleh Bapak K. Moh. Makinun Amin, Ketua BKW Pusat dan Bapak K.H. Ir. Agus Madyanto, Ketua DPW PSW Provinsi Jawa Timur dalam Acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Surabaya, 28 Desember 2014 s/d 1 Januari 2015
Proposal Bakti Sosial : Berbagi Sembako Panti Asuhan - by Deen Assalam 2020DeenAssalam
Proposal kegiatan sosial dari kami Komunitas Remaja Islam Deen Assalam Bersam Chayra berbagi Sembako pada dampak pandemi covid 19 yang dilaksanakan di Tangerang Selatan.
Surat Menyurat Penyiar Sholawat Wahidiyah (PSW) oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Sumber Keuangan PSW oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Dana Box Peran dan Fungsinya oleh Bapak Makinun Amin, Ketua I Badan Keuangan Wahidiyah (BKW) Pusat dalam Asrama Wahidiyah Romadlon (ASWAR) di Pesantren Roudlotul Muslimin Waung Sonoageng Nganjuk Jawa Timur 20 - 27 Juni 2015
Menterjemahkan Realita dan Mimpi oleh WENING PURBATIN PALUPI,S.Psi.MBA.M.Si, Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Attahdzib Jombang. Materi di sampaikan dalam Seminar Motivasi di Auditorium STAI Attahdzib pada Sabtu, 28 Maret 2015
Mekanisme Kerja Dewan Pimpinan Cabang Penyiar Sholawat Wahidiyah oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam acara Up Grading PSW Kabupaten Demak di Madrasah Mamba'ul Huda Desa Sidomulyo Kec. Wonosalam Kab. Demak Jawa Tengah, 1 Pebruari 2015
Managemen & Leadership PSW oleh Bapak M. Zainul Arifin, Sekretaris Umum DPP PSW dalam acara Up Grading PSW Kabupaten Demak di Madrasah Mamba'ul Huda Desa Sidomulyo Kec. Wonosalam Kab. Demak Jawa Tengah, 1 Pebruari 2015
Panduan Keseragaman Mujahadah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan. Materi disampaikan dalam acara Perkemahan Kubro Wahidiyah 2014 di Pantai Kenjeran Baru Surabaya, 28 Des '14 s/d 1 Jan '15
Keseragaman Mujahadah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan Umum. Materi disampaikan dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah di Pntai Samas Bantul Jogjakarta, 29 Desember 2012 s/d 1 Januari 2013
Juklak Acara-acara Wahidiyah oleh Bapak Kyai Zainuddin Tamsir, Ketua DPP PSW Bidang Pembinaan Umum. Materi disampaikan dalam acara Jambore Nasional Wahidiyah di Pntai Samas Bantul Jogjakarta, 29 Desember 2012 s/d 1 Januari 2013
Sosok dan Dimensi Ajaran Wahidiyah oleh Sokhi Huda, Penulis Buku "Tasawuf Kultural, Fenomena Sholawat Wahidiyah". Disampaikan dalam acara Kaderisasi Mahasiswa Wahidiyah tanggal 17 Agustus 2008 di Pusdik ARHANUD Junrejo Kota Batu
Ajaran Wahidiyah oleh K. Achmad Sholihuddin Mahfudz, S.Sos., Ketua DPP PSW Bidang Penyiaran Wahidiyah. Disampaikan dalam acara Kaderisasi Mahasiswa Wahidiyah tanggal 15 Agustus 2008 di Pusdik ARHANUD Junrejo Kota Batu
Tinjauan tentang Organisasi PSW, BPMW, dan hubungannya dengan para Mahasiswa Wahidiyah. Disampaikan dalam acara Kaderisasi Mahasiswa Wahidiyah tanggal 15 – 17 Agustus 2008 di Pusdik ARHANUD, Junrejo Kota Batu
1. PERAN PENTING GASPUL (PETUGAS PENGUMPUL)
Oleh : Moh. Makinun Amin, Ketua BKW Pusat
امابعدا
A. PENDAHULUAN
Kita semua mengetahui bahwa DANA BOX merupakan “Paket Bimbingan” langsung
dari Mu’allif Sholawat Wahidiyah RA untuk dilaksanakan secara rutin setiap hari oleh setiap
pengamal Wahidiyah tanpa pandang bulu menurut kemampuan, kesadaran, dan keikhlasan
masing-masing.
Beramal dengan harta dalam bentuk shodaqoh/infaq/zakat/amal jariyah lainnya
merupakan amal sholeh yang sangat dianjurkan dalam Agama Islam, bahkan zakat merupakan
Rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi mereka yang mampu.
Mari kita gunakan harta kita untuk berjihad fi sabilillah, baik dalam bentuk zakat,
shodaqoh, wakaf, jariyah, dan termasuk didalamnya DANA BOX, sebagaimana Firman Alloh
SWT dalam surat At-Taubah ayat 41.
واْ رُ فِ نْ إفاً فاَ خِلً قاَ ثِ وَّواْ دُ هِ جاَ واَّواَ مْ أَ بِمْ كَ لِمْ كُ سِ فُ نْ أَ وَفىِ
لِ يْ بِ سَا,مْ كُ لِ ذاَرُ يْ خَمْ كُ لَ انْ أِمْ تُ نْ كُنَ وْ مُ لَ عْ تَ
“Berangkatlah (berjuanglah) sekalipun dalam keadaan ringan atau berat, dan berjihadlah
dengan harta dan tenagamu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui.”
Bila kita menyadari betapa pentingnya Perjuangan Kesadaran ini, sedikitpun kita tidak
akan pernah meremehkan atau melalaikannya.
B. SEBUAH SISTEM BERDANA
Sebuah sistem yang mudah dalam berinfaq khususnya bagi perjuangan kesadaran
Fafirruu Ilallooh wa Rosulihi SAW, yang pada akhirnya akan kembali kepada diri kita kelak di
hari kiamat, kita diberi bimbingan praktis untuk berinfaq yang manfaatnya dapat kita rasakan
bersama, yaitu DANA BOX, karena mudah, ringan, tertib, terarah, efektif, efisien, dan penuh
hikmah.
Agar kita terhindar dari sifat kikir terhadap orang lain, sifat tidak peduli terhadap orang
lain, lebih-lebih terhadap perjuangan kesadaran Fafirruu Ilallooh wa Rosulihi SAW, yang pada
akhirnya akan kembali kepada diri kita kelak di hari kiamat, yang berarti kikir terhadap orang lain
berarti kikir terhadap diri sendiri. Untuk menghindari hal semacam itu, kita diberi bimbingan
2. praktis untuk berdana yang manfaatnya dapat kita rasakan bersama, yaitu DANA BOX yang
sangat mudah, ringan, tertib, terarah, efektif, efisien, dan penuh hikmah, artinya :
Mudah : Karena bisa dilakukan oleh siapa saja dari Pengamal Wahidiyah baik
tua, muda, laki-laki, perempuan, kanak-kanak, remaja dengan segala
tingkatan sosial ekonomi;
Ringan : Karena dilakukan tanpa ada unsur dan pengaruh paksaan baik moril
maupun materiil. Suka rela menurut kemampuan dan keihlasan kita;
Tertib : Dilakukan secara rutin dan teratur di rumahnya masing-masing tanpa
mengganggu aktifitas maupun kebutuhan hidup sehari-hari;
Terarah : Pengumpulan dana dengan disertai bimbingan dan tuntunan praktis baik
di bidang pelaksanaan lahiriyah maupun batiniyah;
Efektif : Tepat pada sasaran yang dituju dan jelas arah tashorufnya, yaitu untuk
Perjuangan Wahidiyah;
Efisien : Dengan tenaga dan biaya yang ringan akan memperoleh hasil yang
melimpah terutama disisi Alloh wa Rosulihi SAW.
Penuh
Hikmah
: Sebagai bentuk kepedulian kita terhadap perjuangan kesadaran Fafirru
Ilalloh wa Rosulihi SAW, setiap hari kita ingat dan merasa
bertanggungjawab akan kebutuhan Perjuangan Wahidiyah.
DANA BOX menjadikan sesuatu yang kecil nilainya menjadi besar manfaatnya bila
dikelolah oleh ahlinya. DANA BOX juga menjadi salah satu motor penggerak perjuangan yang
tidak lapuk oleh zaman dan menjadi pelindung di hari pembalasan.
Sekalipun hanya sedikit uang itu berkata :
“Aku uang kecil yang kamu besarkan. Aku tersia-sia, tapi kamu agungkan disisi Alloh SWT. Dulu
kamu menjagaku, tapi sekarang aku menjagamu.” (Durotun Nasihin)
C. PERAN DAN FUNGSI DANA BOX
Sebagai sarana penunjang perjuangan, Dana Box memiliki arti sangat penting dalam
memutar roda perjuangan. Dana Box tidak hanya untuk mencetak Lembaran Sholawat
Wahidiyah saja, tetapi juga untuk membiayai operasional mulai dari tingkat desa sampai pusat.
Dapat kita bayangkan bila perjuangan ini berjalan tanpa di dukung dana yang memadai,
walaupun bukan satu-satunya tetapi memiliki peran yang sangat penting, sebagaimana
ditegaskan oleh Sayyidina Ali Karromallohu Wajhah :
قاَ ماَمَدّ النُ يْفىِنِ ماَ زّ رالِ خِ اَلّ اِدّ بالِرَ يْ نِ ناَ
“Perjuangan agama di akhir zaman tidak akan tegak kecuali dengan dinar/uang”
مـالَ لْ اَحُ وْ رُ
اةَ يَ حََْ ال
“Harta benda/uang adalah rohnya gerak kehidupan/perjuangan”
3. Berinfaq melalui sistem dana Box, banyak sekali manfaatnya, disamping yang telah
disebutkan diatas; juga fadilahnya dapat kita hadiyahkan kepada para leluhur dan keluarga yang
telah meninggal dunia, melatih diri dan keluarga untuk menabung, berhemat; dan menghargai
sesuatu yang sekecil apapun karena itu pemberian dari Alloh SWT, mempererat hubungan
antara sesama Pengamal Wahidiyah atau dengan PSW-Nya, dan lain sebagainya.
Disamping itu, Dana Box juga berfungsi untuk menghimpun dana Perjuangan Wahidiyah
dari para Pengamal Wahidiyah.
D. PERAN PENTING PETUGAS PENGUMPUL (GASPUL)
GASPUL (Petugas Pengumpul) memiliki peran sangat penting sebagai garda terdepan
dalam pengumpulan Dana Box, sehingga keberadaannya sangat diperlukan. GASPUL juga
merupakan jembatan bagi Pengamal dengan PSW dalam hal membiayai perjuangan. Kelalaian
GASPUL dalam mengumpulkan DANA BOX mengakibatkan terjadinya penumpukan Dana Box
di dalam Kotak Dana Box sehingga biaya perjuangan bulan berikutnya tersendat.
GASPUL (Petugas Pengumpul) dipilih/ditunjuk atas dasar rapat PSW setempat dan
menentukan lingkup kerjanya dari salah seorang atau lebih yang amanah dan bisa membaca
serta menulis.
Sebagai seorang GASPUL, kita dituntut untuk dapat menjelaskan kepada para
Pengamal, betapa pentingnya Dana Box bagi Perjuangan. Gaspul juga diharapkan dapat
membina para Pengamal agar sadar Berdana Box, menanamkan rasa ikut memiliki tanggung
jawab terhadap Perjuangan Wahidiyah.
Agar seluruh Pengamal Wahidiyah diwilayah kerjanya dapat Berdana Box, Gaspul
supaya menyediakan Kotak Dana Box dengan biaya ditanggung bersama. Tiap jamaah Kotak
Dana Box dapat dibuat seragam dengan diberi kunci dan kunci tersebut dipagang oleh GASPUL
agar pada saat pengumpulan Dana Box, Gaspul tinggal membuka dan menghitung bersama
sama serta mencatat jumlah nominal yang ada di dalam kotak Dana Box pada Kartu Nominal
Dana Box (KNDB) yang telah disediakan serta diberi tanggal pengambilan dan ditandatangani,
kemudian mencatat pada Buku Nominal Dana Box (BNDB).
GASPUL (Petugas Pengumpul) dapat dilakukan oleh Remaja, Bapak/Ibu yang ditunjuk
dan sepakati oleh Jamaah atau PSW Desa setempat. Jika suatu jamaah jumlah
Pengamalnya/Dana Boxnya banyak dan tidak cukup waktunya untuk ditangani oleh seorang
Gaspul, maka PSW Desa dapat menunjuk beberapa Gaspul dengan membagi beberapa
kelompok dan disetorkan bersama pada waktu yang telah ditentulan. Bila kondisi tidak
memungkinkan, PSW Kecamatan/DPC PSW dapat menunjuk Gaspul untuk mengumpulkan
Dana Box se Kecamatan/ Kabupaten, namun harus disepakati oleh PSW setempat atas dasar
musyawarah.
Setelah semua Dana Box di lingkup kerjanya dikumpulkan, Gaspul menyetorkan kepada
PSW Desa setempat setelah diambil prosentasenya disertai dengan Buku Nominal Dana Box
(BNDB).
4. E. GASPUL DAN PROBLEMATIKANYA
Sering dijumpai di lapangan ada pengamal yang tidak mengisi DANA BOX tiap hari,
kemudian pada saat mengumpulkan DANA BOX atau GASPUL dating, si Pemilik rumah
langsung memberikan atau mengambil uang dari sakunya. Langkah pertama, minta si
Pemilik rumah (Dana Box) agar membaca do’a sesuai bimbingan sebelum mengisi Dana Box,
lalu uang tersebut dimasukkan kedalam kotan Dana Box, baru kemudian GASPUL
mengambilnya dari kotak tersebut. Langkah kedua, berilah pengertian si Pemilik rumah (Dana
BOX) tentang tata cara yang benar dalam mengisi Dana Box. Lakukanlah terus-menerus setiap
mengambil Dana Box sampai si Pemilik rumah (Dana Box) paham dan melaksanakan pengisian
Dana Box sesuai bimbingan Mu’alif Sholawat Wahidiyah. GASPUL dapat mengambil langkah-
langkah yang lain agar semua pengamal mengerti dan berdana box sesuai bimbingan.
Bila ada sebuah kecamatan hanya terdiri dari beberapa Pengamal tersebar di beberapa
desa dan Mujahadah Usbu’iyah masih bergabung menjadi satu, maka PSW Kecamatan atas
kesepakatan bersama dapat menunjuk seorang GASPUL untuk mengumpulkan seluruh Dana
Box yang ada dengan pembagian prosentase 15% Gaspul dan 15% Jamaah, lalu disetor ke
PSW Kecamatan.
Ketepatan Waktu dalam Pengumpulan Dana Box perlu diperhatikan, agar penyetoran ke
tingkat PSW diatasnya juga tepat waktu, kelambatan pengumpulan akan berpengaruh pada
pembiayaan perjuangan. Gaspul jangan memandang sedikit-banyaknya isi kotak sebab Dana
Box bukan pada isinya tapi bagaimana kita menjalankan bimbingan dari Mu’allif Sholawat
Wahidiyah dengan baik.
Pengumpulan Dana Box tiap bulan juga mempengaruhi pengisian Dana Box dan
kedisiplinan Pengamal dalam berdanabox, contoh misalnya Pengamal mengisi Dana Box
dalam 30 hari sebesar Rp. 10.000,- bila diambil dalam 2 (dua) bulan biasanya isi kotak dana box
kurang dari Rp. 20.000,- jadi seorang Gaspul harus benar-benar memperhatikan hal ini.
Mengingat begitu berat dan mulyanya tugas yang diemban oleh GASPUL, untuk itu
sebagai penghargaan atas tugasnya, maka Gaspul berhak mendapat prosentase dari Dana Box
sebesar 15% dari jumlah/nominal yang dikumpulkan. Begitu besar jasa seorang GASPUL
sebagai garda terdepan dalam pengumpulan Dana Perjuangan (Dana Box) sehingga oleh
Mu’alif Sholawat Wahidiyah dalam bimbingannya memberikan bagian dari Dana Perjuangan
walaupun sedikit jumlahnya namun di dalamnya terdapat do’a setiap Pengamal yang
mengisinya dan Ahli Kubur yang dikiriminya sehingga mengandung berkah yang sangat banyak.
5. F. BAGAIMANA CARA PEMBAGIAN PEOSENTASE DANA BOX
Sesuai dengan Surat Keputusan DPP PSW Nomor SK.20/DPP PSW-36/XII/1998 tanggal
5 Desember 1998 tentang Pengumpulan Dana Box dan Alokasi Penggunaannya, Dana Box
diperuntukkan bagi Petugas Pengumpul (GASPUL), Pengurus PSW Desa sampai dengan DPP
PSW sebagai biaya untuk menjalankan roda Perjuangan Wahidiyah.
Alokasi Pembagian Dana Box diatur sebagai berikut :
1) Gaspul 15% dari Nilai Dana Box
2) Pengurus PSW Desa 15% dari Nilai Dana Box
3) Pengurus PSW Kecamatan 15% dari Nilai Dana Box
4) DPC PSW 15% dari Nilai Dana Box
5) DPW PSW 15% dari Nilai Dana Box
6) DPP PSW 25% dari Nilai Dana Box
Untuk memudahkan kita menghitung prosentase Dana Box bagi masing-masing
tingkatan penerima bagian dapat digunakan rumus sebagai berikut :
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK GASPUL
1) Gaspul 15% X NILAI DANA BOX
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK PSW DESA
2) Pengurus PSW Desa
15
85
X Setoran Gaspul
Asal rumus adalah
SETORAN X
100
85
X
15
100
= atau SETORAN X
15
85
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK PSW KECAMATAN
3) Pengurus PSW Kecamatan
15
70
X Setoran PSW Desa
Asal rumus adalah
SETORAN X
100
70
X
15
100
= atau SETORAN X
15
70
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK DPC PSW
6. 4) DPC PSW
15
55
X Setoran PSW Kecamatan
Asal rumus adalah
SETORAN X
100
55
X
15
100
= atau SETORAN X
15
55
MENGHITUNG PROSENTASE UNTUK DPW PSW
5) DPW PSW
15
40
X Setoran DPC PSW
Asal rumus adalah
SETORAN X
100
40
X
15
100
= atau SETORAN X
15
40
SISA SETORAN ATAU SISA SELURUH POTONGAN ADALAH UNTUK DPP PSW sebesar
25% dari Nilai Nominal Dana Box
6) DPP PSW
25
25
X Setoran DPW PSW
Di posisi mana kita menjadi Pengurus, menghitung prosentase Dana Box sesuai dengan rumus
yang ada
Contoh :
1) Bila suatu jamaah ada beberapa Dana Box, setelah dikumpulkan oleh Petugas Pengumpul
(GASPUL) sejumlah Rp. 100.000,- maka Gaspul dapat langsung mengambil prosentasenya.
Prosentase Gaspul 15 % x Rp. 100.000,- = Rp. 15.000,-
Disetor ke PSW Desa
Prosentase Gaspul
Rp.
Rp.
100.000,-
15.000,-
Disetor ke PSW Desa
sebesar
Rp. 85.000,
-
2) Gaspul menyetorkan ke Pengurus PSW Desa setelah dipotong prosentasenya, kemudian
PSW Desa menyetorkan ke PSW Kecamatan setelah dipotong prosentase untuk PSW Desa
Setoran Gaspul
Prosentase Desa Rp. 85.000 x 15/85
Rp
.
Rp
.
85.000,-
15.000,-
Disetor ke PSW Kecamatan sebesar Rp
.
70.000,
-
7. 3) Setelah dari beberapa PSW Desa menyetorkan ke PSW Kecamatan dan dijumlah seluruh
penerimaannya, kemudian PSW Kecamatan mengambil prosentasenya.
Setoran PSW Desa
Prosentase Desa Rp. 70.000 x 15/70
Rp
.
Rp
.
70.000,-
15.000,-
Disetor ke DPC PSW sebesar Rp
.
55.000,
-
4) DPC PSW menjumlah seluruh penerimaan dari beberapa PSW Kecamatan diwilayah
kerjanya, kemudian mengambil prosentasenya sebelum disetor ke DPW PSW
Setoran PSW Kecamatan
Prosentase DPC PSW Rp. 55.000 x 15/55
Rp
.
Rp
.
55.000,-
15.000,-
Disetor ke DPW PSW sebesar Rp
.
40.000,
-
5) DPW PSW menjumlah seluruh penerimaan dari beberapa DPC PSW diwilayah kerjanya,
kemudian mengambil prosentasenya sebelum disetor ke DPP PSW
Setoran DPC PSW
Prosentase DPW PSW Rp. 40.000 x
15/40
Rp
.
Rp
.
40.000,-
15.000,-
Disetor ke DPP PSW sebesar Rp
.
25.000,
-
6) DPP PSW menerima setoran Dana Box dari DPW PSW sebesar Rp. 25.000,- atau 25%
dari Nilai Dana Box
Dengan demikian dalam menghitung dan menyetorkan sesuai dengan SK DPP PSW tentang
Dana Box
Bagaimana bila Jamaah sudah terbentuk namun PSW Kecamatan belum terbentuk.
Langkah yang harus dilakukan oleh DPC PSW adalah Prosentase Dana Box PSW Kecamatan
bersangkutan dikumpulkan tersendiri sampai terbentuknya PSW Kecamatan kemudian segera
membentuk PSW Kecamatan. Prosentase tersebut dapat digunakan untuk membiayai
pembentukan Pengurus PSW Kecamatan, dan sisanya serahkan kepada Pengurus PSW
Kecamatan yang telah dibentuk.
8. G. BLANGKO-BLANGKO DANA BOX
Telah kita ketahui bersama bahwa dalam pelaksanaan administrasi penyetoran Dana Box di
semua tingkatan ada beberapa blangko-blangko setoran yang harus kita laksanakan agar dapat
berjalan dengan baik dan tertib. Untuk lebih memahami masing-masing blangko tersebut
Keterangan :
1. Nama Pemilik Dana Box diisi dengan nama pemilik rumah/KK/ Perorangan.
2. Nama Gaspul diisi nama petugas yang melaksanakan tugas pengumpulan Dana
Box.
3. Alamat diisi sesuai dengan tempat tinggal pemilik Dana Box dengan menyebutkan
secara lengkap, yaitu nama Jamaah, nama Desa, nama Kecamatan, Kabupaten & Kode
posnya serta nama Propinsi.
4. Tanggal Pembukuan diisi tanggal pada saat Gaspul mengambil Dana Box dari
Pemilik Dana Box
5. Bulan adalah bulan dimana dana box tersebut diambil
6. Nominal DB Rp. diisi Nilai Nominal atau jumlah Dana Box pada saat mengambil.
7. Tanda Tangan Gaspul diisi tanda tangan petugas yang mengambil Dana Box.
KARTU NOMINAL DANA BOX (KNDB)
Nama Pemilik
Dana Box :
…………………………
Nama
Gaspul:
……………………
Alamat : Jamaah Wahidiyah :
……………………………………
Desa :
………………………………………………
Kec. :
………………………………………………
Kab/Ko : …………………… Kode Pos
…………
Propinsi :
………………………………………………
TANGGAL
PEMBUKUAN
B U L A N
NOMINAL DB
Rp.
TANDA
TANGAN
GASPUL
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
9. Kartu Nominal Dana Box (KNDB) ini hanya dikeluarkan oleh DPP PSW melalui Badan
Keuangan Wahidiyah Pusat sehingga PSW Daerah DPW dan DPC PSW dapat meminta kartu
tersebut pada BKW Pusat untuk kemudian dibagikan kepada Petugas Pengumpul (GASPUL)
untuk diletakkan/dimasukkan pada Kotak-kotak Dana Box.
Kartu-kartu ini apabila telah penuh terisi agar dikumpulkan oleh GASPUL dan diserahkan
kepada Pengurus PSW Desa untuk diteruskan kepada DPC PSW dan dipergunakan sebagai
data dan bahan evaluasi bagi DPC PSW sehingga dapat mengambil langkah-langkah
pembinaan kepada Pengamal tentang kesadaran Dana Box serta menyetorkan rekapitulasi
nama-nama Pengamal yang berdana box di wilayah kerjanya.
KNDB juga berfungsi sebagai kontrol para Pengisi Dana Box dalam mengisi Danaboxnya
setiap bulan, apa terjadi peningkatan, penurunan, atau tetap.
Setelah GASPUL mencatat dan menandatangani (KNDB) serta mengambil uang dari kotak
Dana Box, Kartu Nominal Dana Box (KNDB) dimasukkan kembali kedalam Kotak Dana Box,
kemudian mencatat pada BUKU NOMINAL DANA BOX (BNDB) sebagaimana contoh dibawah
ini.
Keterangan :
1. Bagian Bulan diisi bulan dan tahun pada saat pengumpulan.
BUKU NOMINAL DANA BOX (BNDB)
BAGIAN BULAN :
…………………………………………………………………..…………
NAMA GASPUL :
………………………………………………………………………..……
PSW DESA :
……………………………………………………………………………..
KECAMATAN :
……………………………………………………………………………..
KAB./KOTA : ………………………………………… KODE POS
………………….
PROPINSI :
……………………………………………………………………………..
NOMO
R
URUT
TANGGAL
PEMBUKUA
N
N A M A
PEMILIK DANA BOX
NOMINAL
DB Rp.
KETERANGA
N
10. 2. Nama Gaspul diisi nama petugas yang melaksanakan tugas pengumpulan Dana
Box.
3. PSW Desa diisi nama Desa tempat Dana Box dikumpulkan.
4. Kecamatan diisi nama kecamatan bersangkutan
5. Kab./Kota dan Kode Pos diisi nama kabupaten dan Kode Pos bersangkutan
6. Propinsi diisi nama propinsi bersangkutan
7. Nomor Urut diisi nomor urut pengambilan/pengumpulan Dana Box dari tiap-tiap
pemilik Dana Box dan ditulis dengan angka, misalnya 1, 2, 3, dst.
8. Tanggal Pembukuan diisi tanggal, bulan, tahun pada saat mengambil atau
mengumpulkan Dana Box dari tiap-tiap rumah/pemilik dana box dan tanggal tersebut bisa
tidak sama bergantung pada saat tanggal pengumpulan Dana Box.
9. Nama pemilik Dana Box diisi nama pemilik Dana Box se wilayah kerja Gaspul
bersangkutan
10. Nominal DB Rp. diisi jumlah Dana Box dari kotak dana box pada saat pengambilan/
pengumpulan dan harus sama dengan yang tertulis pada Kartu Nominal Dana Box
11. Keterangan diisi diisi keterangan-keterangan bila diperlukan.
12. Jumlah (atau dipindahkan) Rp. diisi Jumlah seluruh Dana Box yang dikumpulkan
atau bila tidak cukup diteruskan pada lembar berikutnya dan tulis terbilangnya, misalnya Rp.
150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)
13. Tanggal diisi tanggal pada saat selesai mengumpulkan seluruh Dana Box dan akan
disetorkan kepada PSW Desa.
14. Kolom tanda tangan Gaspul diisi tanda tangan Gaspul dan nama terang
15. Kolom mengetahui Ketua PSW Desa dan tanda tangan diisi nama PSW Desa dan
tanda tangan serta nama terang
16. BNDB ada 3 rangkap, disetorkan seluruhnya pada PSW Desa yang peruntukannya
adalah :
a. Lembar Pertama (Asli) untuk DPC PSW disetorkan melalui PSW Kec. oleh PSW Desa
b. Lembar kedua untuk PSW Kecamatan disetorkan oleh PSW Desa.
c. Lembar ketiga untuk arsip PSW Desa Gaspul dapat menfotocopy BNDB tersebut.
Setelah mengisi BNDB Gaspul menyetorkan seluruh Pengumpulan Dana Box tersebut setelah
dipotong prosentase yang menjadi bagiannya dengan menggunakan Bukti Setoran Dana Box.
BUKTI SETORAN DANA BOX – I (BSDB – I) merupakan bukti setoran Dana Box dari GASPUL
ke PSW Desa. Buku ini dipegang oleh GASPUL atau PSW Desa yang dipergunakan sebagai
tanda terima pada saat Gaspul menyetorkan Dana Box yang telah dikumpulkannya.
BUKTI SETORAN DANA BOX – I (BSDB – I)
BAGIAN BULAN : ……………………….……..……………….. NAMA GASPUL :
…………………………………
PSW DESA : ………………………………………..……… KECAMATAN :
…………………………………
KAB/KOTA : ……………………………………………..… PROPINSI :
…………………………………
BANYAKNYA KOTAK DANA BOX : ……………………………………. BUAH
JUMLAH NOMINAL DANA BOX : Rp. ………………………………..
POTONGAN 15 % : Rp. ………………………………..
DISETORKAN : Rp. ………………………………..
11. Keterangan :
1. Bagian Bulan adalah bulan pada saat Dana Box diisi oleh Pemilik Dana Box, bila
pengumpulan Dana Box Bulan Februari, maka bagian bulan diisi bulan Januari.
2. Nama Gaspul diisi Nama Gaspul yang bertugas mengumpulkan Dana Box.
3. Nama Desa, Kecamatan, Kab./Kota, Propinsi diisi sesuai wilayah kerjanya (cukup jelas).
4. Banyaknya kotak Dana Box diisi jumlah seluruh kotak Dana Box yang dikumpulkan oleh
gaspul atau sesuai dengan Buku Nominal Dana Box (BNDB)
5. Jumlah Nominal adalah jumlah/total dari BNDB.
6. Potongan 15 % dihitung dari Nominal Dana Box yang merupakan hak GASPUL.
7. Disetorkan adalah selisih Nominal dipotong bagian GASPUL yang merupakan jumlah yang
harus disetor ke PSW Desa, dengan menyebutkan terbilangnya, misalnya Rp. 85.000,-
(Delapan puluh lima ribu rupiah).
8. Tanggal diisi tanggal pada saat Dana Box disetorkan GASPUL ke PSW Desa.
9. Gaspul dan PSW Desa sebagai Penyetor dan Penerima Setoran harus menandatangani
blangko setoran. Lembar asli untuk GASPUL lembar kedua (tindasan) untuk arsip PSW
Desa.
Cara Memotongnya adalah
Rp. 100.000,- X 15% = Rp. 85.000,-
Yang disetor ke PSW Desa adalah Rp. 85.000,-
BUKTI SETORAN DANA BOX – II (BSDB – II) merupakan bukti setoran Dana Box dari PSW
Desa ke PSW Kecamatan. Buku ini dipegang oleh PSW Desa atau PSW Kecamatan yang
dipergunakan sebagai tanda terima pada saat PSW Desa menyetorkan Dana Box yang telah
dikumpulkannya.
BUKTI SETORAN DANA BOX – II (BSDB – II)
BAGIAN BULAN : ……………………….………………………………………………………………
PSW DESA : ……………………………………………..… KECAMATAN :
…………………………………
KAB/KOTA : ………………………………………………... PROPINSI :
…………………………………
BANYAKNYA KOTAK DANA BOX SE JAMAAH/DESA : ……………………. BUAH
JUMLAH NOMINAL DANA BOX : Rp. ………………………………..
POTONGAN 2 x 15 % : Rp. ………………………………..
DISETORKAN : Rp. ………………………………..
( ……………………………………………………………………………………………………………………)
Tgl. …………………………………
12. Keterangan :
1. Bagian Bulan adalah bulan pada saat Dana Box diisi oleh Pemilik Dana Box, bila
pengumpulan Dana Box Bulan Februari, maka bagian bulan diisi bulan Januari (bulan
sebelumnya).
2. Nama Desa, Kecamatan, kab./Kota, Propinsi diisi sesuai wilayah kerjanya (cukup jelas).
3. Banyaknya kotak Dana Box se Jamaah/Desa diisi jumlah seluruh kotak Dana Box desa se
kecamatan atau jumlah seluruh Buku Nominal Dana Box (BNDB). Bila BNDB lebih dari 1
(satu) maka BNDB dijumlah seluruhnya.
4. Jumlah Nominal adalah jumlah/total dari BNDB.
5. Potongan 2 x 15 % dihitung dari Nominal Dana Box (seluruh BNDB) bukan dari Nilai yang
disetorkan Gaspul. Jadi bagian desa bukan 2 x 15% = 30% tetapi 15% yang pertama telah
dipotong Gaspul dan sisanya untuk PSW Desa sebanyak 15% dari Nilai Nominal.
Contoh :
Jumlah Nominal Dana Box berdasarkan setoran GASPUL (sesuai BNDB) sebesar Rp.
100.000,- maka 2 x 15% x 100.000,- = 30.000,- karena 15% (Rp. 15.000,-) telah dipotong
untuk Gaspul, sisanya untuk PSW Desa 15% (Rp. 15.000,-), bukan Rp. 30.000,- sehingga
yang disetorkan ke PSW Kecamatan adalah Rp. 100.000,- dikurangi Rp. 30.000,- sama
dengan Rp. 70.000,-
6. Disetorkan adalah selisih Nominal dipotong bagian GASPUL + PSW Desa yang merupakan
jumlah yang harus disetor ke PSW Kecamatan, dengan menyebutkan terbilangnya, misalnya
Rp. 70.000,- (Tujuh puluh ribu rupiah).
7. Tanggal diisi tanggal pada saat Dana Box disetorkan PSW Desa kepada PSW Kecamatan.
8. PSW Desa dan PSW Kecamatan sebagai Penyetor dan Penerima Setoran harus
menandatangani blangko setoran dan memberi stempel. Lembar asli untuk PSW DESA
lembar kedua (tindasan) untuk arsip PSW KCAMATAN.
Untuk mencari/mengetahui Nilai Nominal Dana Box adalah :
Contoh : Setoran Gaspul sebesar Rp. 85.000,-
Rp. 85.000,- X 100/85 = Rp. 100.000 X 15% = Rp. 15.000 Bagian GASPUL
dan Rp. 100.000 X 15% = Rp. 15.000 Bagian PSW Desa
BUKTI SETORAN DANA BOX – III (BSDB – III) merupakan bukti setoran Dana Box dari PSW
Kecamatan ke DPC PSW. Buku ini dipegang oleh PSW Kecamatan atau DPC PSW yang
dipergunakan sebagai tanda terima pada saat PSW Kecamatan menyetorkan Dana Box yang
telah dikumpulkannya.
BUKTI SETORAN DANA BOX – III (BSDB – III)
BAGIAN BULAN : ……………………….
………………………………………………………………………………………….…
KECAMATAN :
……………………………………………………………………………………………………………………….…
KAB/KOTA : ……………………………………………. PROPINSI : ………………………….
…………………………
BANYAKNYA KOTAK DANA BOX SE KECAMATAN : ……………………. BUAH
JUMLAH NOMINAL DANA BOX: Rp. ………………………………..
POTONGAN 3 x 15 % : Rp. ………………………………..
DISETORKAN : Rp. ………………………………..
( ……………………………………………………………………………………………………………………)
13. Keterangan :
1. Bagian Bulan adalah bulan pada saat Dana Box diisi oleh Pemilik Dana Box, bila
pengumpulan Dana Box Bulan Februari, maka bagian bulan diisi bulan Januari (bulan
sebelumnya).
2. Nama Kecamatan, kab./Kota, Propinsi diisi sesuai wilayah kerjanya (cukup jelas).
3. Banyaknya kotak Dana Box se Kecamatan diisi jumlah seluruh kotak Dana Box pada se
Kecamatan berdasarkan jumlah seluruh Buku Nominal Dana Box (BNDB).
4. Jumlah Nominal adalah jumlah/total dari BNDB se Kecamatan.
5. Potongan 3 x 15 % dihitung dari Nominal Dana Box (seluruh BNDB) bukan dari Nilai yang
disetorkan Gaspul. Jadi bagian Kecamatan bukan 3 x 15% = 45% tetapi 15% yang pertama
telah dipotong Gaspul, 15% yang kedua telah dipotong PSW Desa dan sisanya untuk PSW
Kecamatan sebanyak 15% dari Nilai Nominal.
Contoh :
Jumlah Nominal Dana Box berdasarkan setoran seluruh GASPUL (sesuai BNDB) se
kecamatan, sebesar Rp. 100.000,- maka 3 x 15% x 100.000,- = 45.000,- karena 15% (Rp.
15.000,-) telah dipotong untuk Gaspul, dan 15% (15.000,-) telah dipotong PSW Desa,
sisanya untuk PSW Kecamatan 15% (Rp. 15.000,-), bukan Rp. 45.000,- sehingga yang
disetorkan ke DPC PSW adalah Rp. 100.000,- dikurangi Rp. 45.000,- sama dengan Rp.
55.000,-
6. Disetorkan adalah selisih Nominal dipotong bagian GASPUL + PSW Desa + PSW
Kecamatan (3 x 15%) yang merupakan jumlah yang harus disetor ke DPC PSW, dengan
menyebutkan terbilangnya, misalnya Rp. 55.000,- (Lima puluh lima ribu rupiah)..
7. Tanggal diisi tanggal pada saat PSW Kecamatan menyetorkan Dana Box-nya kepada DPC
PSW.
8. PSW Kecamatan dan DPC PSW sebagai Penyetor dan Penerima Setoran harus
menandatangani blangko setoran dan memberi stempel. Lembar asli untuk PSW
KECAMATAN lembar kedua (tindasan) untuk arsip DPC PSW.
Untuk mencari/mengetahui Nilai Nominal Dana Box adalah :
Contoh : Setoran PSW Desa sebesar Rp. 70.000,-
Rp. 70.000,- X 100/70 = Rp. 100.000 X 15% = Rp. 15.000 Bagian GASPUL
dan Rp. 100.000 X 15% = Rp. 15.000 Bagian PSW Desa
14. dan Rp. 100.000 X 15% = Rp. 15.000 Bag. PSW Kecamatan
Demikian juga BSDB – IV dan BSDB – V, cara pengirisan dan penghitungan prosentase
sama seperti diatas.
Namun bila BNDB diisi dengan benar dan dilampirkan dalam setiap penyetoran Dana
Box, maka penghitungan prosentase Dana Box tidak akan mengalami kesulitan.
Marilah kita melaksanakannya sesuai dengan aturan dan bimbingan yang telah kita
ketahui bersama, sehingga HAK masing-masing jajaran terpenuhi dan dapat memenuhi
kebutuhannya sesuai tugas yang diemban.
H. PENGUMPULAN, PENYETORAN DAN PENGELOLAHAN DANA BOX
Dana Box dikumpulkan dan disetor setiap bulan oleh masing-masing jajaran sesuai SK
DPP PSW Nomor SK.20/DPP PSW-36/XII/1998 tanggal 5 Desember 1998, pelaksanaannya
diatur sebagai berikut :
1) Pada tanggal 3 dan 4 setiap bulan GASPUL mengumpulkan Dana Box dari rumah masing-
masing Pengamal di lingkup kerjanya.
2) Tanggal 5 Gaspul menyetorkan seluruh jumlah Nominal Dana Box setelah dikurangi
prosentasenya kepada PSW Desa dengan disertai BNDB dengan menggunakan blangko
Bukti Setoran Dana Box.
3) Tanggal 6 – 7 PSW Desa menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada PSW
Kecamatan.
4) Tanggal 8 – 9 PSW Kecamatan menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada
DPC PSW.
5) Tanggal 10 – 11 DPC PSW menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada
DPW PSW.
6) Tanggal 12 – 13 DPW PSW menyetorkan Dana Box setelah diambil Prosentasenya pada
DPP PSW melalui BADAN KEUANGAN WAHIDIYAH PUSAT.
7) Tanggal 14 – 15 BKW Pusat dengan diketahui oleh Ketua DPP PSW bidang Usaha dan
Keuangan menyetorkan seluruh Dana Box tersebut kepada Bendahara DPP PSW.
Apabila di suatu daerah belum terbentuk Pengurus PSW atau jamaah Wahidiyah-nya,
maka dapat menyetorkan Dana Box-nya langsung ke BKW Pusat tanpa potongan dengan
mencantumkan nama dan alamat lengkap : jalan/desa, kecamatan, kabupaten, kode pos,
propinsi, dan nomor telepon (bila ada). Bila sudah terbentuk, maka dapat melaksanakan sesuai
petunjuk.
Untuk memudahkan penyetoran DANA BOX, Pengurus PSW dapat membuat inisiatif
agar penyetoran Dana Box dapat dilakukan bersama-sama di suatu tempat, tetapi harus pada
tanggal yang sudah ditentukan diatas. Misalnya, di tingkat Jamaah/Desa dapat dilakukan pada
saat Mujahadah Usbu’iyah. Di tingkat kecamatan pada saat Mujahadah Syahriyah, tingkat
Kabupaten dapat dilakukan pertemuan bulanan antara DPC PSW dengan Pengurus PSW
15. Kecamatan. Yang terpenting gunakan kesempatan pertama untuk menyetorkan/ mengumpulkan
Dana Box.
Mengingat begitu besar nilainya “DANA BOX” maka bagi siapa saja yang menerima
tugas mengurus, supaya benar-benar konsekwen, amanah (bisa dipercaya), bertanggungjawab,
baik dibidang administrasi lebih-lebih dihadapan Alloh SWT wa Rosulihi SAW wa Ghoutsi
Hadazzaman RA di dunia dan akhirat serta terhadap perjuangan Wahidiyah. Jangan sekali-kali
menyalahgunakan perolehan Dana Box untuk sesuatu yang bukan pada tempat tashorufnya,
sekecil apapun.
Marilah kita jaga dan laksanakan amanat ini dengan sebaik-baiknya dalam
kondisi apa pun.
SELAMAT BERJUANG
FAFIRRU ILALLOH WA ROSULIHI SHOLALLOHU ‘ALAIHI WASALAM
Penyusun
BKW PUSAT