Gaya Kepemimpinan dan Kaitannya Dengan Produktivitas atau KinerjaWidyaEka4
Â
Materi ini akan membahas tentang pengertian dan gaya kepemimpinan serta kaitannya dengan kinerja karyawan. Materi ini disusun oleh Widya Eka Prastiwi (1961382) dari prodi Manajemen KP5 STIE PGRI Dewantara Jombang.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat kerja.
Menjelaskan fungsi, peran, dan keterampilan manajer.
Mendefinisikan perilaku organisasi (OB).
Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku organisasi.
Gaya Kepemimpinan dan Kaitannya Dengan Produktivitas atau KinerjaWidyaEka4
Â
Materi ini akan membahas tentang pengertian dan gaya kepemimpinan serta kaitannya dengan kinerja karyawan. Materi ini disusun oleh Widya Eka Prastiwi (1961382) dari prodi Manajemen KP5 STIE PGRI Dewantara Jombang.
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Mendemonstrasikan pentingnya keterampilan interpersonal di tempat kerja.
Menjelaskan fungsi, peran, dan keterampilan manajer.
Mendefinisikan perilaku organisasi (OB).
Menunjukkan pentingnya kajian sistematis ke dalam perilaku organisasi.
ppt ini saya susun untuk memenuhi tugas SDM didalam ppt ini membahas tentang apa itu kepemimpinan dan gaya kepemimpinan serta membahas macam-macam gaya kepemimpinan dan dampaknya terhadap kinerja tenaga kerja
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
1.
2. • kepemimpinan atau leadership didefinisikan sebagai suatu proses pengaruh sosial
dimana pemimpin mengusahakan partisipasi sukarela dari para bawahan dalam
suatu usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Maka kepemimpinan adalah suatu
proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk menjadi bawahan
dalam mencapai tujuan bersama.
3. • Bertingkah laku pemimpin dalam membimbing. gaya kepemimpinan merupakan
sifat dan perilaku pemimpin yang diterapkan kepada bawahannya untuk
membimbing bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan.
4. • Kepemimpinan Direktif Pemimpin
memberikan nasihat spesifik kepada kelompok dan memantapkan peraturan-peraturan
pokok.
• Kepemimpinan Suportif
Adanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan kelompok dan
memperlihatkan kepekaan terhadap kebutuhan anggota.
• Kepemimpinan Partisipatif
Pemimpin mengambil keputusan berdasarkan konsultasi dengan kelompok, dan berbagi
informasi dengan kelompok.
• Kepemimpinan Orientasi Prestasi
Pemimpin menghadapkan anggota-anggota pada tujuan yang menantang, dan
mendorong kinerja yang tinggi, sambil menunjukkan kepercayaan pada kemampuan
kelompok.
5. • kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator
suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Jadi kinerja karyawan
adalah hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
6. • Thoha (2010, h.42), mengungkapkan bahwa dengan mempergunakan
kepemimpinan maka pemimpin akan mempengaruhi persepsi bawahan dan
memotivasinya, dengan cara mengarahkan karyawan pada kejelasan tugas,
pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan pelaksanaan kerja yang efektif. Hal ini
dipertegas oleh Robbins (2007, h.432), yang mengungkapkan bahwa
kepemimpinan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
menuju pencapaian sasaran. Kemampuan karyawan untuk mencapai sasaran dan
tujuan organisasi tersebut merupakan pencerminan dari kinerja karyawan.
Sehingga dapat disimpulkan jika gaya kepemimpinan memiliki peran yang besar
dalam meingkatkan kinerja karyawan.
7. • Berdasarkan uraian dari tinjauan pustaka diatas, maka dapat dirumuskan kerangka
berfikir dari permasalahan yang diungkapkan dengan model sebagai berikut:
Model Konsepsi
Gaya Kepemimpinan Kinerja Karyawan
8.
9. • Hasil parsial gaya kepemimpinan direktif terhadap kinerja karyawan, yakni (0,031).
Maka ada pengaruh (X1) terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan yang
dipaparkan oleh Mahmudi (2010) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan, yang mana salah satunya adalah kepemimpinan. Dalam
penjelasan tersebut disebutkan bahwa pemimpin hendaknya memberikan arahan
tugas atau pekerjaan kepada bawahannya, guna meningkatkan kinerja
bawahannya dalam bekerja.
10. • Hasil parsial gaya kepemimpinan suportif pada kinerja yakni (0,083). Hal ini berarti
pengaruh (X2) tidak signifikan pada kinerja karyawan. Sebagaimana penjelasan
Mahmudi (2010) yang mengungkapkan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan bisa berasal dari individu karyawan itu sendiri, tim, sistem, dan
situasional.
11. • Hasil pengujian nilai thitung < ttabel yakni 0,438 < 1,673 dapat diketahui bahwa Ho
diterima dan Ha ditolak. Juga memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yakni
0,663 > 0,05. Hal ini berarti tidak ada pengaruh gaya kepemimpinan partisipatif
terhadap kinerja karyawan. Sependapat dengan Mangkunegara sebagaimana
dikutip oleh Anggara dan Suhendi (2010), jika terdapat faktor kemampuan,
motivasi, dan mental dalam meningkatkan kinerja karyawan.