2. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Keberagaman Masyarakat
Indonesia
Bab
2
Peserta didik diharapkan mampu:
1. menguraikan pengaruh keberagaman bentuk
muka bumi terhadap keberagaman aktivitas
ekonomi masyarakat;
2. menguraikan keberagaman dalam kehidupan
sosial masyarakat Indonesia;
3. menganalisis proses interaksi masuk dan
berkembangnya agama Islam di Indonesia; dan
4. merancang ide pengembangan sebuah usaha
perdagangan dalam mendukung perdagangan
antarpulau.
Tujuan Pembelajaran
3. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Berdasarkan gambar tersebut, jawablah
pertanyaan berikut.
1. Apakah kondisi alam dan proses geografis
memengaruhi kehidupan manusia dalam
berbagai bidang?
2. Apa saja bentuk-bentuk pemanfaatan
lingkungan dalam upaya memenuhi
kebutuhan?
3. Bagaimana perkembangan kependudukan di
Indonesia serta pengaruhnya terhadap proses
mobilitas masyarakat di Indonesia?
4. Bagaimana interaksi dengan kebudayaan Islam
memengaruhi perkembangan agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia?
Perhatikan gambar berikut.
5. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang pertanian dan perikanan
1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi
a. Pengaruh Iklim dan Cuaca bagi Kehidupan
Iklim di suatu tempat menentukan kehidupan yang ditemukan di tempat tersebut. Iklim suatu wilayah berdasarkan pola
rata-rata variasi cuaca selama periode waktu tertentu. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, posisi
geografis Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut. Iklim dan cuaca akan
berpengaruh terhadap berbagai bidang ekonomi yang dilakukan oleh penduduk di wilayah Indonesia.
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang pertanian dan perikanan
Sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor agraris. Iklim, terutama suhu udara dan
curah hujan memengaruhi proses pengolahan lahan dan jenis tanaman yang akan ditanam di suatu daerah atau
wilayah.
Dalam bidang perikanan, para nelayan akan memanfaatkan pola angin dan musim untuk aktivitas mencari ikan.
Nelayan memanfaatkan angin darat pada malam hari untuk pergi menangkap ikan di laut dan angin laut pada siang
hari untuk pulang.
6. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang perhubungan
Faktor-faktor cuaca dan iklim dapat memengaruhi
kelancaran transportasi. Pada transportasi darat,
temperatur tinggi dapat menyebabkan jalan aspal rusak
dan terjadi tekanan pada sambungan jempatan. Hujan
lebat yang menyebabkan banjir dapat memutus
transportasi antarwilayah.
Pada transportasi laut, angin disertai hujan lebat akan
mengganggu jalannya pelayaran kapal dan penerbangan
pesawat.
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang industri
Banyak industri tradisional yang masih bergantung
pada kondisi cuaca, seperti industri batu bata dan
kerupuk. Saat musim hujam, proses produksi yang
membutuhkan tahap penjemuran akan terhambat
karena tidak adanya sinar matahari sehingga
membutuhkan waktu yang lebih lama
dibandingkan saat musim kemarau.
7. • Pengaruh iklim dan cuaca di bidang kesehatan
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang lingkungan hidup
Unsur-unsur iklim dan cuaca sangat berpengaruh
terhadap kesehatan manusia. Misalnya, pada musim
kemarau penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
merebak. Pada musim hujan, muncul penyakit influenza.
Pada saat pergantian musim, terjadi beberapa penyakit,
seperti batuk dan pilek, DBD, dan diare.
Pengaruh iklim terhadap kehidupan makin terasa akibat
adanya perubahan iklim. Perubahan iklim dapat dilihat
dari adanya fenomena el nino dan la nina. El nino
menyebabkan terjadinya kemarau yang sangat panjang.
La nina menyebabkan peningkatan curah hujan.
Perubahan iklim akan berdampak pada lingkungan
hidup, seperti naiknya permukaan air laut mengancam
komunitas dan ekosistem pesisir.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
8. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
b. Bentuk Muka Bumi di Indonesia
1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi
Lembah
Ngarai
Dataran
tinggi
Pantai
Gunung
Pegunungan
Cekungan
Bukit
Dataran
rendah
• Dataran rendah: daratan yang datar dengan kemiringan
sangat landai. Ketinggian kurang dari 200 mdpl.
• Dataran tinggi: daratan dengan puncak datar yang
dipisahkan dari daerah skeitarnya oleh lereng curam,
memiliki ketinggian 200–1.000 mdpl.
• Gunung: daratan yang menjulang tinggi dengan puncak
yang tajam dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.
• Pegunungan: rangkaian dari beberapa gunung yang
memanjang sambung-menyambung dengan ketinggian
berbeda.
• Bukit: daratan yang bentuknya mirip gunung tetapi
ketinggian di bawah 1.000 mdpl dengan puncak tidak
terlalu curam.
• Lembah: daerah lekukan yang lebih rendah dari
sekitarnya, berbentuk memanjang dan dialiri sungai.
• Ngarai: lembah yang dalam dan sempit dengan lereng
yang curam.
• Peneplain: daratan rendah yang permukaannya miring
atau menurun ke arah laut.
• Pantai: wilayah perbatasan antara daratan dan perairan
laut.
Bentuk, ukuran, dan ketinggian permukaan bumi tidak sama di seluruh dunia
yang terbentuk karena adanya proses pengangkatan, penenggelaman, dan
penggusuran yang disebabkan tenaga endogen dan eksogen.
9. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
b. Bentuk Muka Bumi di Indonesia
Bentuk dasar laut juga beragam seperti di daratan. Relief dasar laut meliputi bentuk-bentuk sebagai berikut.
• Dangkalan: dasar laut yang melandai ke arah laut dengan kedalaman antara 0–200 meter atau rata-rata
kedalamannya dibawah 200 meter.
• Lubuk laut: dasar laut berbentuk bulat seperti mangkuk.
• Gunung laut: gunung yang dimulai dari dasar laut dengan puncak menjulang hingga ke permukaan laut.
• Palung laut: lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta memiliki lereng-lereng yang curam.
• Ambang laut: dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lain.
• Punggung laut: pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan air laut berbentuk deretan
kepulauan.
• Alur-alur laut: relief dasar laut berupa lembah-lembah sungai yang mengalami penenggelaman.
10. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
c. Aktivitas Ekonomi
Ada tiga bentuk aktivitas ekonomi, yaitu aktivitas
ekonomi primer, aktivitas ekonomi sekunder, aktivitas
ekonomi tersier. Banyak aktivitas ekonomi yang
berakar pada batasan yang ditetapkan oleh lingkungan
fisik. Bentuk permukaan bumi juga memengaruhi
kegiatan ekonomi. Misalnya, wilayah pegunungan dan
dataran tinggi melakukan kegiatan ekonomi pertanian
dan pariwisata. Di wilayah dataran rendah, kegiatan
ekonomi lebih beragam, seperti pertanian,
peternakan, perikanan, perindustrian, pariwisata, dan
bidang jasa. Kegiatan ekonomi di daerah pantai adalah
perikanan laut dan tambak serta pariwisata.
1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi
11. 2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar untuk Pemenuhan
Kebutuhan Ekonomi
Dalam pemanfaatan lingkungan, perlu memperhatikan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan, antara lain
sebagai berikut.
• Keadilan antargenerasi. Setiap generasi memiliki kewajiban
untuk mewariskan lingkungan alam kepada generasi yang akan
datang.
• Keadilan dalam satu generasi. Menerapkan gagasan keadilan di
antara anggota masyarakat dalam satu generasi yang sama untuk
memanfaatkan sumber daya alam.
• Prinsip pencegahan dini. Upaya-upaya pencegahan yang
maksimal perlu dilakukan untuk melindungi lingkungan.
• Perlindungan keanekaragaman hayati. Mengedepankan upaya
pemeliharaan dan perlindungan keanekaragaman hayati agar
tidak punah melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.
• Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif.
Keputusan pemanfaatan sumber daya alam harus
mempertimbangkan biaya lingkungan dan sosial serta pemberian
insentif untuk mengubah perilaku masyarakat.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
12. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
3. Perdagangan Antarpulau atau Antardaerah di Indonesia
Perdagangan antarpulau atau antarwilayah
menggambarkan rangkaian jalur perpindahan suatu
barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Contohnya,
Provinsi Jawa Timur mengirim komoditas pangan ke
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Tengah mengirim
minyak dan batu bara ke Jawa Timur. Perdagangan
antarpulau atau antardaerah terjadi karena ada
perbedaan sumber daya alam maupun manusia.
Ada beberapa karakteristik perdagangan antarpulau
atau antardaerah, yaitu spesialisasi produk, biaya
produksi yang rendah, pertukaran barang, saling
bekerja sama, menghasilkan laba, kepuasan
maksimum, memproduksi barang yang dikuasai
konsumen, dan transaksi suka rela.
13. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
a. Meningkatkan produktivitas produsen
b. Penghematan biaya produksi (efisiensi)
c. Memperluas kesempatan kerja
a. Memperoleh keuntungan
b. Memperluas jangkauan pasar
a. Perbedaan sumber daya alam
b. Selera konsumen terhadap
produk
Tujuan Faktor Pendorong
Manfaat
3. Perdagangan Antarpulau atau Antardaerah di Indonesia
15. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1. Dinamika Kependudukan di Indonesia
Penduduk suatu negara selalu mengalami pertambahan dan pengurangan dalam hal jumlah. Perubahan jumlah
penduduk yang terjadi terus-menerus tiap tahunnya disebut dinamika penduduk.
a. Faktor yang
Memengaruhi Dinamika
Penduduk
Kelahiran atau natalitas merupakan faktor
dinamika penduduk yang menambah
jumlah penduduk.
Kematian atau mortalitas merupakan
faktor yang mengurangi jumlah
penduduk.
Perpindahan penduduk atau migrasi dapat
menyebabkan jumlah penduduk
berkurang atau bertambah.
16. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Rumus Menghitung Pertumbuhan Penduduk Total
P = (L–M) + (I–E)
Keterangan:
P = jumlah pertumbuhan penduduk total di akhir tahun perhitungan
L = jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
I = jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
E. = jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu
17. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1. Dinamika Kependudukan di Indonesia
b. Piramida Penduduk
Piramida ini berbentuk limas dengan
dasar yang luas dan bagian tengah
cembung. Bagian atas cenderung
meruncing ke satu titik.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
• Sebagain besar penduduk berisi
kelompok muda.
• Jumlah kelompok usia tua sedikit.
• Angka kelahiran tinggi.
• Pertumbuhan penduduk cepat.
Piramida berbentuk seperti granat,
menandakan jumlah angka kelahiran
mirip atau hampir sama dengan
kematian.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
• Penduduk pada setiap umur hampir
sama.
• Angka kelahiran dan kematian
rendah.
• Pertumbuhan penduduk lambat.
Piramida berbentuk menyerupai batu
nisan atau guci terbalik atau sarang
tawon.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
• Sebagian besar penduduk berisi
kelompok dewasa atau tua.
• Jumlah kelompok usia muda sedikit.
• Angka kelahiran lebih rendah
daripada kematian.
• Pertumbuhan penduduk berkurang.
18. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Komposisi penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi biologi, komposisi budaya, dan komposisi ekonomi.
Contohnya, komposisi penduduk berdasarkan umur. Menurut BPS, persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun)
terus meningkat. Pada tahun 1971, menunjukkan bahwa proporsi penduduk usia produktif sebesar 53,39 persen dari
total populasi. Sementara tahun 2020, menunjukkan bahwa proporsi pendudukn usia produktif sebesar 70,72 pesen
dari total populasi. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.
Pertumbuhan penduduk dapat memengaruhi kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan
kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan output perekonomian yang rendah. Kualitas penduduk
berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk mempercepat proses
pembangunan. Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas, perlu ada upaya
pengendalian pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dengan baik akan
menimbulkan berbagai masalah, seperti ledakan penduduk dan sebaran penduduk yang tidak merata.
d. Pertumbuhan dan Komposisi Penduduk
c. Komposisi Penduduk
19. Keberagaman agama. Agama-agama yang dianut
masyarakat Indonesia antara lain agama Islam, Katolik,
Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain itu, ada
juga yang menganut aliran kepercayaan.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
2. Keberagaman Masyarakat Indonesia
Indonesia dikenal dengan masyarakat majemuk atau prural dan masyarakat multikultural yang mengacu pada bentuk-
bentuk keberagaman sosial dan budaya bangsa Indonesia.
a. Bentuk-Bentuk Keberagaman
1
Keberagaman suku bangsa. Berdasarkan Sensus
Penduduk tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku
bangsa yang tersebar diseluruh wilayah.
2
Keberagaman bahasa. Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia adalah bahasa daerah dan
bahasa Indonesia. Setiap wilayah memiliki bahasa
masing-masing yang digunakan antarmasyarakat.
3
Keberagaman budaya. Keberagaman budaya Indonesia
dapat dilihat dari beragamnya rumah adat, pakaian
adat, lagu dan tarian, pertunjukan seni, serta upacara
adat.
4
Keberagaman pekerjaan. Pekerjaan dapat dibedakan
atas pekerjaan di sektor formal dan pekerjaan di
sektor informal.
5
20. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
b. Manfaat Keberagaman
• Perbendaharaan bahasa Indonesia dapat diperkaya
dengan bahasa daerah.
• Potensi keberagaman budaya dapat menjadi objek dan
tujuan pariwisata.
• Dapat menggali kearifan budaya lokal.
• Saling menghargai dan membantu menyelesaikan
masalah.
• Membangun kehidupan yang penuh toleransi sehingga
tercipta kehidupan yang aman dan sejahtera.
• Keberagaman membuat masyarakat lebih toleran dan
berpikiran terbuka.
21. Mobilitas sosial geografis. Perpindahan individu atau
kelompok dari satu daerah ke daerah lainnya yang
secara tidak langsung mengubah status sosialnya.
Mobilitas sosial geografis terjadi melalui transmigrasi,
urbanisasi, dan imigrasi.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
3. Proses Mobilitas Sosial di Indonesia
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial horizontal. Peralihan dari suatu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang
sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat
kedudukan seseorang.
Mobilitas sosial vertikal. Perpindahan dari suatu
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang tidak
sederajat. Terbagi menjadi mobilitas sosial vertikal ke
atas (perpindahan sosial lebih tinggi) dan mobilitas
sosial vertikal ke bawah (perpindahan sosial lebih
rendah).
Mobilitas sosial antargenerasi dan intragenerasi.
Mobilitas antargenerasi terjadi antara dua generasi
atau lebih dengan perkembangan taraf hifup naik atau
turun. Mobilitas intragenerasi terjadi dalam satu
kelompok generasi yang sama.
22. • Angkatan bersenjata. Organisasi ini dapat digunakan sebagai saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan
kenaikan pangkat.
• Lembaga keagamaan. Seorang yang menjadi pemuka agama akan sangat dihormati tanpa melihat latar belakang
keluarga dan ekonomi.
• Lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sering dianggap sebagai social elevator yang dapat mengangkat
seseorang dari kedudukan rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
• Organisasi politik. Seorang anggota partai mempunyai peluang mendapatkan kedudukan dalam partai atau lembaga
pemerintahan.
• Organisasi ekonomi. Seseorang dapat meningkatkan status sosial bila berhasil dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
• Organisasi keahlian. Menjadi wadah bagi orang-orang dengan keahlian tertentu sehingga dapat meningkatkan status
sosial di masyarakat.
• Saluran perkawinan. Seseorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan ikut dihormati.
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Faktor-faktor yang mendorong mobilitas sosial adalah status sosial, keadaan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan
situasi politik. Terdapat juga beberapa faktor yang dapat menghambat perpindahan sosial, yaitu kemiskinan,
diskriminasi kelas, pengaruh sosialisasi kelas sosial, diskriminasi rasial dan agama, serta perbedaan jenis kelamin.
Saluran Mobilitas Sosial
Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
23. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Dampak Positif dan
Negatis Mobilitas Sosial
Dampak positif mobilitas sosial, yaitu mau
berusaha untuk maju dan mempercepat
perubahan sosial.
Dampak negatif mobilitas sosial, yaitu
menimbulkan kecemasan dan ketegangan;
merenggangnya hubungan; menimbulkan
pertentangan atau konflik antarpribadi,
antarkelas, antarkelompok, dan
antargenerasi.
25. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
1. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
2. Penyebaran Agama Islam di Indonesia
Ada tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Nusantara. Teori Gujarat menyatakan Islam dibawa
ke Indonesia oleh para pedagang Islam Gujarat. Bukti teori ini adalah batu nisan sultan Samudra Pasai yang
bercorak Gujarat. Teori Makkah menyatakan Islam dibawa masuk ke Indonesia abad ke-7 oleh pedagang arab
didukung oleh adanya pemukiman Islam di Baros. Teori Persia menyatakan bahwa Islam dibawa masuk ke
Indonesia oleh orang-orang Persia dibuktikan oleh Upacara Tabot sebagai ritual tahunan di Persia yang
dirayakan di Bengkulu dan Sumatra Barat.
Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam ke Nusantara berjalan dengan damai. Agama
dan kebudayaan Islam mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.
Peranan para wali cukup besar dalam penyebaran agama Islama di Indonesia. Ada sembilan wali atau lebih
yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Songo yang menyebarkan agama Islam, khususnya di tanah Jawa.
Kesembilan wali tersebut adalah Sunan Gresik, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Drajat.
26. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
3. Bentuk Interaksi Budaya Pengaruh Islam di Indonesia
a. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Aspek Geografi
Sumatra
Jawa
Selat Malaka di sepanjang pantai barat Sumatra menjadi lokasi perdagangan
para pedagang muslim. Pada abad ke-11, di daerah Barus terdapat gudang
penyimpanan milik pedagang Tamil. Islam masuk ke Sumtra dengan jalan
damai dan berkembang secara turun-temurun melalui perkawinan dengan
penduduk setempat. Lama-kelamaan terbentuklah kerajaan yang bercorak
Islam, yaitu Kesultanan Samudra Pasai.
Rute perdagangan saudagar muslim yang melalui Selat Malaka dan
Semenanjung Malaya hingga ke Tiongkok berdampak adanya kontak langsung
dengan pantai utara Jawa. Hal ini disebabkan laut di pesisir utara lebih tenang
daripada di pesisir selatan. Proses islamisasi di Jawa terjadi 127 tahun lebih
awal dilihat dari angka-angka tahun pada makam-makam di Sumatra dan
Jawa.
27. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kalimantan
Pada abad ke-18, Sultan Syarif Abdurrahman, seorang bangsawan Arab menyiarkan agama Islam
di Kalimantan Barat terutama di sekitar Pontianak. Di Kalimantan Tengah, tepaynya di
Kotawaringin, seorang ulama bernama Ki Gede menyebarkan agama Islam dan mendirikan
masjid di sana. Proses islamisasi di Kalimantan Selatan berawal dari permintaan bantuan oleh
Pangeran Samudra. Penyebaran agama Islam di Kalimantan Timur terjadi pada masa
pemerintahan Raja Mahkota dari Kerajaan Kutai.
Sulawesi
Agama Islam di Sulawesi pertama kali dianut oleh raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Dalam
naskah Lontara Bilang, yang pertama menganut agama islam adalah raja-raja, kemudian raja
secara resmi memerintahkan rakyatnya untuk memeluk agama Islam.
Maluku
Di Maluku terdapat beberapa pulau yang dijadikan tempat penyebaran agama Islam, yaitu
Pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Pada abad ke-8, ada empat orang mubalig dari Irak
yang datang ke wilayah tersebut.
28. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
b. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Ekonomi
c. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Pendidikan
Pada tahap awal masuknya Islam, banyak ditemukan aktivitas perdagangan di Indonesia. Hal ini
sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut pada abad ke-7 hingga abad ke-16. Contohnya,
perdagangan tertutama terjadi di kota-kota pelabuhan, seperti Kesultanan Samudra Pasai. Sementara
itu, mata pencarian Kesultanan Aceh adalah petani lada. Pada masa Islam terjadi peningkatan
kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi.
Kebudayaan Islam membawa pengaruh besar dalam sistem pendidikan masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari berdirinya pondok-pondok pesantren di berbagai daerah. Di dalam pondok
pesantren, para santri dari berbagai kalangan dan daerah belajar tentang Islam. Metode pengajaran
yang diterapkan dalam pesantren adalah metode sorongan dan bandongan.
29. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
c. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Budaya
Seni Bangunan. Pengaruh kebudayaan Islam dalam
seni bangunan dapat dilihat dalam bentuk masjid,
keraton atau istana raja, dan makam. Pada umumnya
merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan
kebudayaan setempat.
1
Kebudayaan Islam banyak memengaruhi karya sastra
Indonesia. Karya sastra peninggalan masa Islam terdiri
atas beberapa bentuk, yaitu karya sastra berbentuk
suluk, karya sastra babad, kitab-kitab ajaran budi
pekerti dan pemerintahan, hikayat peninggalan
sejarah Islam.
2
Selain seni bangunan dan sastra, pengaruh kebudayaan
Islam juga dapat dilihat pada seni pertunjukan, seperti tari
saman, seni aksara tulisan Arab-Melayu, dan seni kaligrafi.
3
Masuknya kebudayaan Islam juga mengenalkan sistem
penanggalan baru, yaitu tahun Hijriah.
4
Hasil-hasil kebudayaan masa Islam menunjukkan telah
terjadinya proses akulturasi dan asimilasi dengan
kebudayaan lokal masyarakat.
5
30. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
4. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia
Kesultanan Samudra Pasai
Kesultanan Samudra Pasai diperkirakan berdiri
antara tahun 1270–1275 di timur
Lhokseumawe, Aceh. Sultan pertama yang
memimpin adalah Sultan Malikush Saleh.
Perkembangan Kesultanan Samudra Pasai
dipengaruhi oleh letak geografisnya yang
berada di jalur pelayaran dan perdagangan
internasional di Selat Malaka. Kesultanan
Samudra Pasai menjalin hubungan dengan
negara Cina, Persia, Turki, negara-negara Arab,
dan Siam. Kesultanan ini diyakini berperan
penting dalam penyebaran agama Islam dan
hubungan perdagangan di Asia Tenggara.
31. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kesultanan Aceh
Kesultanan Aceh berdiri sekitar awal abad ke-16 di
utara Sumatra, di bawah pimpinan Sultan Ali
Mughayat Syah. Kesultanan ini mengalami
perkembangan yang pesat pada masa pemerintahan
Sultan Iskandar Muda, terutama di bidang politik,
ekonomi, dan perdagangan, serta hubungan
internasional. Hubungan kerja sama dijalin dengan
banyak bangsa, antara lain Mesir, Turki, negara-
negara Arab, Cina, Jepang, Inggris, dan Prancis.
Kesultanan Demak
Kesultanan Aceh merupakan kerajaan Islam pertama
di Pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Fatah pada
akhir abad ke-15. Pusat kerajaannya terletak di antara
pelabuhan Bergota dan Jepara. Dalam
perkembangannya, Kesultanan Demak berperan
besar dalam penyebaran agama Islam dengan
bantuan para wali, Demak menjadi pusat penyebaran
agama Islam di Pulau Jawa dan wilayah Nusantara
bagian Timur.
32. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kesultanan Banten
Kesultanan Banten diperkirakan berdiri antara tahun 1525–1526, setelah Kota Banteng Girang direbut dari
Kerajaan Pajajaran oleh kaum muslim yang dipimpin Maulana Hasanuddin. Pada masa pemerintahannya, Banten
menjadi pusat politik, ekonomi dan perdagangan, keagamaan, serta kebudayaan. Kesultanan Banten juga
mengalami kemajuan dalam pembangunan kota, desa, dan persawahan serta perladangan yang mencapai
puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.
Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram diperkirakan berdiri sekitar tahun 1586 di selatan Jawa dan berpusat di Kotagede,
Yogyakarta. Kesultanan Mataran mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Agung Senopati
ing Alogo. Pada masa pemerintahannya, wilayah kesultanan bertambah luas, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan sebagian Jawa Barat. Pada tahun 1755, Kesultanan Mataram pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan
Kasunanan Surakarta.
33. ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Kesultanan Gowa-Tallo
Kesultanan Gowa-Tallo lebih sering disebut sebagai
Kesultanan Makassar. Oleh karena letaknya yang
strategis di semenanjung barat daya Sulawesi,
Kesultanan Gowa-Tallo tumbuh menjadi kerajaan
maritim terbesar di wilayah Indonesia bagian timur.
Kesultanan ini menjalin hubungan dagang dengan
Malaka, Kalimantan, Cina, dan Thailand.
Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore
Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore terletak di
Kepulauan Maluku dan sebagian Papua. Keduanya
terkenal karena menjadi pusat penghasil rempah-
rempah di Asia Tenggara sehingga mendapat julukan
The Spice Islands (kepulauan rempah-rempah).
Banyak pedagang dari berbagai negara datang untuk
membeli rempah-rempah dan masuklah agama Islam
yang kemudian dianut oleh masyarakat di sana.