2. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
Konektivitas Antar Ruang dan Waktu
Suatu peristiwa dapat dikaji berdasarkan aspek ruang, waktu, kebutuhan,
kemasyarakatan, dan budaya. Memahami keadaan alam dan aktivitas
penduduk kita awali dengan memahami konsep konektivitas antara ruang
dan waktu.
Konektivitas adalah keterkaitan atau hubungan, sedangkan
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan
maupun hanya sebagian (Sumatmadja, 1981). Ruang tidak hanya sebatas
udara yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga
lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi. Ruang
juga mencakup daratan, perairan yang ada diatas permukaan bumi dan
di bawah permukaan bumi sampai kedalaman tertentu. Ruang juga
mencakup lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang
menjadi sumber daya bagi kehidupan.
3. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian
dari ruang. Ruang digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat
melakukan interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka saling
menyapa, menegur, berkenalan, dan saling mempengaruhi.
Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan
dengan manusia lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi
sosial. Interaksi sosial mendasari aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya satu dan lainnya. Dalam memenuhi kebutuhannya,
manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat kehidupan mereka
menjadi lebih baik. Setiap ruang dipermukaan bumi memiliki karateristik
atau ciri khas tertentu. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan
keterkaitan antar ruang dipermukaan bumi misalnya :
👉 Peristiwa banjir di Jakarta terjadi karena kerusakan hutan di daerah
Bogor. Air hujan yang jatuh di daerah Bogor sebagian besar masuk ke
sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang terserap oleh tanah di
Bogor. Akibatnya, Jakarta terkena banjir yang airnya sebagian berasal
dari wilayah Bogor.
4. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
👉 Penduduk kota menghasilkan berbagai produk industri, seperti
pakaian, kendaraan, barang-barang elektronik, dan lain-lain. Penduduk
desa tidak menghasilkan produk-produk tersebut sehingga mereka pergi
ke kota untuk memperoleh barang-barang tersebut. Sebaliknya,
penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan sehingga mereka
memperolehnya dari penduduk desa. Akibatnya, ada aliran barang
dari kota ke desa dan aliran bahan makanan dari desa ke kota.
👉 Lapangan pekerjaan banyak tersedia di kota, sedangkan di desa
hanya terbatas pada sektor pertanian. Akibatnya, banyak penduduk desa
yang bepergian ke kota untuk bekerja atau mencari pekerjaan.
Contoh-contoh tersebut menunjukkan adanya keterkaitan peristiwa dan
gejala antar-ruang. Suatu gejala atau peristiwa pada suatu ruang tidak
berdiri sendiri, tetapi akan terkait dengan gejala atau peristiwa
pada ruang lainnya.
5. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat
oleh waktu. Waktu adalah masa atau periode yang terjadi pada
kehidupan semua yg ada di atas permukaan bumi. Dalam sejarah, konsep
waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan
perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah
mempunyai arti masa atau periode berlangsungnya perjalanan kisah
kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi tiga, yaitu waktu
lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Semua peristiwa yang terjadi tentunya akan selalu dikaitkan dengan ruang
dan waktu. misalnya :
Tsunami Aceh terjadi pada tanggal 26 Desember 2004.
Gunung Semeru Meletus pada tanggal 4 Desember 2021
Jika diperhatikan 2 contoh diatas terdiri dari unsur yaitu tempat (ruang)
dan tanggal (waktu). Demikian kita memahami ruang dan waktu yang
tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
6. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
Keadaan Alam Indonesia
Bentuk muka bumi Indonesia dapat dibedakan menjadi dataran rendah,
dataran tinggi, bukit, gunung, dan pegunungan.
A. Dataran Rendah
Di dataran rendah, aktivitas yang dominan adalah aktivitas pertanian. Di
daerah ini biasanya terjadi aktivitas pertanian menanam padi. Pulau Jawa
menjadi sentra penghasil padi terbesar di Indonesia. Ada beberapa alasan
terjadinya aktivitas pertanian dan permukiman di daerah dataran rendah,
yaitu seperti berikut:
1) Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan
atau mobilitas dari satu tempat ke tempat lainnya.
2) Dataran rendah dekat dengan pantai sehingga banyak penduduk yang
bekerja sebagai nelayan.
3) Memudahkan penduduk untuk berhubungan dengan dunia luar melalui
jalur laut.
7. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
B. Bukit dan Perbukitan
Perbukitan berarti kumpulan dari sejumlah bukit pada suatu wilayah tertentu. Di
daerah perbukitan, aktivitas permukiman tidak seperti di dataran rendah.
Permukiman tersebar pada daerah-daerah tertentu atau membentuk kelompok-
kelompok kecil. Penduduk memanfaatkan lahan datar yang luasnya terbatas di
antara perbukitan. Permukiman umumnya dibangun di kaki atau lembah perbukitan
karena biasanya di tempat tersebut ditemukan sumber air berupa mata air atau
sungai.
Aktivitas ekonomi, khususnya pertanian, dilakukan dengan memanfaatkan lahan-
lahan dengan kemiringan lereng tertentu. Untuk memudahkan penanaman,
penduduk menggunakan teknik sengkedan dengan memotong bagian lereng
tertentu agar menjadi datar. Teknik ini kemudian juga bermanfaat mengurangi erosi
atau pengikisan oleh air. Di daerah perbukitan, pada umumnya aktivitas pertanian
adalah pertanian lahan kering. Pertanian lahan kering merupakan pertanian yang
dilakukan di wilayah yang pasokan airnya terbatas atau hanya mengandalkan air
hujan. Tanaman yang ditanam umumnya adalah umbi-umbian atau palawija dan
tanaman tahunan (kayu dan buah-buahan). Pada bagian lereng yang masih landai
dan lembah perbukitan, sebagian penduduk juga memanfaatkan lahannya untuk
tanaman padi.
8. Ricki Aprialdi, S.Pd
MATERI IPAS X SMK
www.rickiaprialdi.com
C. Dataran Tinggi
Di daerah Dataran tinggi, aktivitas pertanian yang berkembang adalah
menanam padi dan beberapa jenis sayuran. Sejumlah dataran tinggi menjadi daerah
tujuan wisata. Udaranya yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah menjadi
daya tarik penduduk untuk berwisata ke daerah dataran tinggi. Beberapa dataran
tinggi di Indonesia menjadi daerah tujuan wisata misalnya Dieng.
D. Gunung dan Pegunungan
Penduduk yang tinggal di gunung atau pegunungan memanfaatkan lahan
yang terbatas untuk pertanian. Lahan-lahan dengan kemiringan yang cukup besar
masih dimanfaatkan penduduk. Komoditas yang dikembangkan biasanya adalah
sayuran dan buah-buahan. Sebagian penduduk memanfaatkan lahan yang miring
dengan menanam beberapa jenis kayu untuk dijual. Seperti halnya di daerah
perbukitan, aktivitas permukiman sulit dilakukan secara luas. Hanya pada bagian
tertentu saja yang relatif datar dimanfaatkan untuk permukiman. Permukiman
dibangun di daerah yang dekat dengan sumber air, terutama di lereng bawah atau
di kaki gunung. Potensi bencana alam di daerah pegunungan adalah longsor dan
letusan gunung berapi.
Terima Kasih