Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan pesan di bidang humas dan public relations, meliputi pengertian pesan dan bentuk-bentuknya, proses penyusunan pesan, tahap-tahap penyusunannya, kaidah penulisan pesan di bidang humas, serta langkah-langkah penyusunan siaran pers.
1. MEDIA PEMBELAJARAN
OTOMATISASI TATAKELOLAHUMAS& KEPROTOKOLAN
MENERAPKAN PENYUSUNAN PESAN DI BIDANG HUMAS
Nama : FERNANDO HABEAHAN
Nim : 7193344014
Prodi : PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
2. PENGERTIAN
Pengertian Pesan dan Bentuk Pesan
PESAN
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator kepada
penerima atau komunikan). Pesan hendaknya berisi inti pesan (tema) sebagai
pengaruh didalam mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan
dapat disampaikan secara panjang lebar, namun perlu diperhatikan dan diarahkan
pada tujuan akhir dari komunikasi. pesan yang disampaikan akan tepat dan
mengenai sasaran, memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Pesan harus direncanakan dengan baik (disiapkan) serta sesuai dengan
kebutuhan.
2. Pesan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
3. Pesan itu harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta
menimbulkan kepuasan.
BENTUK
PESAN
informatif, persuasif dan koersif.
1. Informatif yaitu pesan yang ditujukan untuk memberikan keterangan fakta dan data kemudian komunikan
mengampil kesimpulan dan keputusan sendiri.
2. Persuasif yaitu pesan yang ditujukan untuk membangkitkan 42 pengertian dan kesadaran manusia bahwa
yang disampaikan akan mengubah sikap penerima pesan. Perubahan ini diterima bukan karena paksaan
melainkan atas kesadaran dan keterbukaan.
3. Koersif yaitu pesan yang bersifat memaksa dan menggunakan sanksi-sanksi. Koersif berbentuk perintah atau
instruksi untuk penyampaian suatu target
3. n
1. komunikasiKeterampilan Teknis (Technical Skill)
Kemampuan untuk menggunakan keahlian khusus dalam melakukan tugas
tertentu, kemampuan memilih, mengolah, menyajikan pesan, menggunakan
media yang tepat dan mempertimbangkan efek yang mungkin terjadi dalam
proses
Proses penyusunan
pesan ada 3
kategori
2. Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)
Yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain; berupa rasa
percaya, antusias, keterlibatan secara tulus dalam hubungan interpersonal.
3. Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)
yaitu kemampuan mengidentifikasi dan menganalisis masalah serta mengambil
keputusan yang efektif
4. .
• .
TAHAP PENYUSUNAN
PESAN
A. Perencanaan
Dalam fase ini dirancang hal-hal yang cukup mendasar seperti maksud/tujuan komunikasi,
audiens yang menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan disampaikan dan
media yang akan digunakan.
B. Pengorganisasian
Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf dan memilih ilustrasi untuk
mendukung ide pokok bahasan
C. Revisi
Yaitu proses penelaahan kembali terhadap substansi dan struktur pesan yang telah direncanakan
agar menjadi lebih efektif
6. PENYAMPAIAN PESAN
KOMUNIKASI
1. Menginformasikan pesan-pesan
kepada audiens
2. Menghibur audiens
3. Menyentuh emosi audiens
4. Memotivasi audiens untuk melakukan
sesuatu
5. Persiapan Penyampaian Pesan
6. Alat Bantu Presentasi Pesan
7. Analisis Audiens
8. Analisis Bahasa Tubuh
9. Peninjauan Lokasi
10. Percaya Diri
11. Mengembangkan kepercayaan diri
12. Faktor-faktor yang menentukan
keberhasilan presentasi
STRUKTUR UMM
PENULISAN PESAN
Strategi penulisan pesan dalam public
relation humas teknik penulisan humas
public relations writing adalah
keterampilan menulis writing skill khas
humaspr dalam menghasilkan naskah
naskah yang diperlukan untuk
kepentingan pencitraan positif dan
popularitasperusahaanorganisasi. Home
handout matakuliah penulisan humas
handuot penulisan humas. Misalnya
ketika humas menyampaikan press
release siaran pers harus ditulis dalam
bentuk berita sebagaimana berita yang
ditulis oleh wartawan media tersebut.
7. .
.
BENTUK
PENULISAN
PESAN DI BIDANG
HUMAS
1. Press release adalah tempat untuk memberikan info – info, berita,
ataupun kegiatan – kegiatan yang lainnya melalui siaran pers,
media rilis, pernyataan pers atau rilis video adalah komunikasi
tertulis atau direkam diarahkan pada anggota media berita untuk
tujuan mengumumkan sesuatu seolah-olah berita
2. Feature bukanlah press release yang panjang melainkan suatu
bentuk tulisan yang sangat berbeda dengan manfaat, nilai, dan
karakteristik tersendiri.Feature merupakan artikel tentang sebuah
cerita yang menganalisis berita, menghibur, atau menceritakan
manusia, atau benda didalam dan diluar berita
3. Backgrounders (tulisan latar) merupakan tulisan yang biasanya
menyertai release. Backgrounders bersifat melengkapi informasi
yang tidak tersampaikan lewat press release karena keterbatasan
ruang di media massa dengan menulis backgrounders berarti
public relations mempermudah pekerjaan media
4. Factsheet atau lembar fakta merupakan gambaran umum dari
sebuah perusahaan, produk, jasa atau sesuatu permasalahan yang
bisa disajikan dalam bentuk dokumen, laporan atau outline dan
biasa dibuat oleh seorang praktisi humas. Lembar fakta ini
meringkas poin-poin akan suatu peristiwa, produk, jasa untuk
membantu jurnalis mendapatkan gambaran mengenai suatu isu
dengan cepat
8. .
,
5. White Paper adalah sebuah dokumen yang berisi penjelasan akan sebuah masalah
yang ingin diselesaikan suatu projek, solusi akan masalah tersebut, serta penjelasan
detil project, pembuatannya, dan interaksinya dengan pengguna
6. Brosur adalah buku yang diterbitkan secara tidak berkala yang dapat terdiri dari satu
hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam
sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu, biasanya memiliki sampul, tetapi tidak
menggunakan jilid keras
7. Web organisasi merupakan suatu bentuk pemanfaatan teknologi internet oleh
organisasi atau perusahaan untuk menyediakan informasi dan berkomunikasi secara
efisien.Web organisasi merupakan sebuah media interaktif yang dapat menjangkau
pembacanya dalam Waktu yang sigkat
8. newsletter merupakan alat komunikasi yang digunakan seorang/sekelompok humas
dalam memberikan informasi mengenai perusahaan, baik menyangkut produk yang
dihasilkan, orang yang terlibat, serta informasi lain yang dapat membantu publiknya
dalam berhubungan dengan urusan bisnisnya
9. Surat pembaca adalah surat yang ditulis oleh pembaca yang kemudian dimuat
dalam surat kabar/koran, tabloid, television, media internet yang berisi tanggapan,
kritikan, saran, keluhan, ajakan, imbauan, ucapan teriamakasih, dan lain-lain
9. .
.
10. Advertorial adalah bentuk periklanan yang disajikan dengan gaya bahasa
jurnalistik. Advertorial berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris Advertising dan
Editorial. Periklanan (advertising) adalah penyajian materi secara persuasif kepada
publik melalui media massa dengan tujuan untuk mempromosikan barang atau
jasa
11. pers conference adalah acara khusus yang dibuat sebagai sarana untuk
mengumumkan, menjelaskan, mempertahankan atau mempromosikan
kebijaksanaan dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian dan penerimaan
publik pada pihak pemrakarsa acara
12. Laporan Tahunan adalah laporan yang menyeluruh mengenai perkembangan
dan pencapaian suatu perusahaan dalam satu tahun. Laporan Tahunan berisikan
tentang aktivitas pengembangan perusahaan dan kinerja perusahaan yang
disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan suatu perusahaan.
13 . Menulis Siaran Pers adalah naskah berita atau informasi yang dibuat oleh
praktisi humas (PR/Public Relations Officer) sebuah lembaga atau organisasi untuk
dipublikasikan di media massa. Isi siaran pers biasanya berupa data atau informasi
tentang sebuah kegiatan –pra ataupun pasca
10. .
.
PEMAKAIAN
BAHASA PERS
1. Wartawan hendaknya secara konsekuen melaksanakan Pedoman Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan. Hal ini juga haru diperhatikan oleh para korektor
karena kesalahan paling menonjol dalam Surat kabar sekarang ini ialah kesalahan
ejaan.
2. Wartawan hendaknya membatasi diri dalam singkatan atau akronim. Kalaupun ia
harus menulis akronim, maka satu kali ia harus menjelaskan dalam tanda kurung
kepanjangan akronim tersebut supaya tulisannya dapat dipahami oleh khalayak
ramai.
3. Wartawan hendaknya tidak menghilangkan imbuhan, bentuk awal atau prefix.
Pemenggalan kata awalan me dapat dilakukan dalam kepala berita mengingat
keterbatasan ruangan. Akan tetapi pemenggalan jangan sampai dipukul- ratakan
sehingga merembet pula ke dalam tubuh berita.
4. Wartawan hendaknya menulis dengan kalimat- kalimat pendek. Pengutaraan
pikirannya harus logis, teratur, lengkap dengan kata pokok, sebutan, dan kata tujuan
subjek, predikat, objek. Menulis dengan induk kalimat dan anak kalimat yang
mengandung banyak kata mudah membuat kalimat tidak dapat dipahami, lagi pula
prinsip yang harus dipegang ialah satu gagasan atau satu ide dalam satu kalimat.
5. Wartawan hendaknya menjauhkan diri dari ungkapan klise atau stereotype yang
sering dipakai dalam transisi berita seperti kata-kata sementara itu, dapat
ditambahkan, perlu diketahui, dalam rangka. Dengan demikian dia menghilangkan
monotoni keadaan atau bunyi yang selalu sama saja,
11. .
.
6.Wartawan hendaknya menghilangkan kata mubazir seperti adalah kata kerja kopula, telah
penunjuk masa lampau, untuk sebagai terjemahan to dalam bahasa Inggris, dan sebagai
terjemahan of dalam hubungan milik, bahwa sebagai kata sambung dan bentuk jamak yang
tidak perlu diulang.
7. Wartawan hendaknya mendisiplinkan pikirannya supaya jangan campur aduk dalam satu
kalimat bentuk pasif didengan bentuk aktif me.
8. Wartawan hendaknya menghindari kata-kata asing dan istilah-istilah yang teknisi baik
ilmiah dan berita menggunakannya, maka satu kali harus dijelaskan pengertian dan
maksudnya.
9. Wartawan hendaknya sedapat mungkin menaati kaidah tata bahasa.
10. Wartawan hendaknya ingat bahasa jurnalistik ialah bahasa yang komunikatif dan
spesifik sifatnya, dan karangan yang dinilai dari tiga aspek : isi, bahasa, dan teknik
persembahan.
12. .
.
LANGKAH
PENYUSUNAN
PESAN
1. Menentukan Kebutuhan Audiens
2. Menyusun Pesan Utama
3. Mengidentifikasi Urutan Tiga Pertanyaan Audiens
Anda, Jawaban dan Bukti
4. Membuka Pesan
5. Menutup Pesan
6. Menambahkan Kalimat Pengarah
7. Menulis Catatan Presentasi
8. Merancang Slide Powerpoint
1. Mengembangkan profil audiens
2. Mengenali penerima primer
3. Menetapkan jumlah dan kompisis audiens
4. Mengukur tingkat pemahaman audiens
5. Memperkirakan reaksi penerima
6. Memenuhi kebutuhan informasi audiens
7. Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis
audiens
13. .
.
Kiat menulis siaran
pers:
1. Tulis dengan gaya penulisan berita.
2. Jangan terlalu panjang – cukup satu lembar.
3. Langsung ke masalahnya dengan segera.
4. Penuhi unsur berita 5W+1H.
5. Berikan lebih dari satu nomor kontak –nomor telpon kantor,
kontak pribadi, HP, e-mail, dan fax.
6. Jika memungkinkan, buatlah usulan mengenai orang-orang
yang dapat diwawancara.
7. Cek/konfirmasi siaran pers yang sudah dikirimkan melaui
fax, surat, atau e-mail.
8. Jika perlu, seratakan ilustrasi foto, tabel, atau grafik atau
bahan pendukung lainnya –makalah, naskah pidato, susunan
acara, dsb.
9. Tuliskan pada kertas berkop-surat sehingga benar-benar
resmi.
10. Tandatangani oleh pejabat paling berwenang, misalnya
manajer humas, ketua panitia, dan/atau ketua
lembaga/perusahaan.
11. Jika bersifat individu, misalnya artis, pakar, pejabat, ataupun
warga biasa, sertakan fotokopi identitas.