Dokumen tersebut membahas perkembangan pers di Indonesia, yang meliputi 6 masa yaitu masa penjajahan, revolusi, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, orde baru, dan reformasi. Setiap masa memiliki ciri khas tersendiri dalam pelaksanaan kebebasan pers sesuai dengan kondisi politik dan peraturan pemerintah yang berlaku. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia sehingga pers berkembang seiring perkembangan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan perkembangan pers di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa pers berfungsi sebagai media komunikasi massa yang melakukan kegiatan jurnalistik untuk mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dokumen juga menjelaskan perkembangan pers di Indonesia sejak surat kabar pertama hingga masa reformasi dengan berbag
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pers dalam masyarakat demokratis. Pers dijelaskan memiliki fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol sosial, dan lembaga ekonomi. Dibahas pula teori-teori tentang pers seperti pers otoritarian, libertarian, dan tanggung jawab sosial. Sistem pers di beberapa negara seperti Barat, Rusia, dan negara berkembang juga dibahas. Perkembangan pers di Indonesia sejak z
1. Pada masa Orde Baru, kebebasan pers masih dibatasi pemerintah untuk melindungi stabilitas politik. Era Reformasi memberikan kebebasan lebih besar kepada pers.
2. Peristiwa Malari terjadi akibat berita yang menyulut emosi mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap pemerintah Orde Baru.
3. Pers dapat menanggulangi konflik dengan memberikan informasi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas perkembangan pers di Indonesia, yang meliputi 6 masa yaitu masa penjajahan, revolusi, demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, orde baru, dan reformasi. Setiap masa memiliki ciri khas tersendiri dalam pelaksanaan kebebasan pers sesuai dengan kondisi politik dan peraturan pemerintah yang berlaku. Komunikasi merupakan kebutuhan manusia sehingga pers berkembang seiring perkembangan masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, fungsi, dan perkembangan pers di Indonesia. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa pers berfungsi sebagai media komunikasi massa yang melakukan kegiatan jurnalistik untuk mencari, memperoleh, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dokumen juga menjelaskan perkembangan pers di Indonesia sejak surat kabar pertama hingga masa reformasi dengan berbag
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pers dalam masyarakat demokratis. Pers dijelaskan memiliki fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol sosial, dan lembaga ekonomi. Dibahas pula teori-teori tentang pers seperti pers otoritarian, libertarian, dan tanggung jawab sosial. Sistem pers di beberapa negara seperti Barat, Rusia, dan negara berkembang juga dibahas. Perkembangan pers di Indonesia sejak z
1. Pada masa Orde Baru, kebebasan pers masih dibatasi pemerintah untuk melindungi stabilitas politik. Era Reformasi memberikan kebebasan lebih besar kepada pers.
2. Peristiwa Malari terjadi akibat berita yang menyulut emosi mahasiswa melakukan demonstrasi terhadap pemerintah Orde Baru.
3. Pers dapat menanggulangi konflik dengan memberikan informasi kepada masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang kebebasan pers, bentuk penyalahgunaan pers, dampak penyalahgunaan media massa, dan upaya untuk meminimalisir dampak negatifnya dari perspektif wartawan, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pers, sistem pers, dan pers sebagai media komunikasi massa. Secara ringkas, dokumen menjelaskan beberapa teori utama pers yaitu teori pers otoriter, teori pers bebas, teori pers bertanggung jawab, dan teori pers komunis. Dokumen juga mendefinisikan sistem pers dan fungsi pers sebagai salah satu media komunikasi massa untuk menyebarluaskan informasi.
Kelompok ini membahas tentang peran pers di Indonesia. Mereka menjelaskan definisi pers, sejarah pers kolonial dan nasional di Indonesia, perkembangan pers nasional pada zaman Belanda dan Jepang, serta fungsi dan peranan penting pers sebagai pilar keempat demokrasi dan pembentuk opini publik.
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiTia's Diary
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pers dalam masyarakat demokrasi. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan pengertian, fungsi, dan perkembangan pers di Indonesia serta dampak penyalahgunaan kebebasan media massa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pers di Indonesia. Secara singkat, pers berperan sebagai media informasi publik, pendidikan masyarakat, dan pengawas kepentingan umum. Pers juga berfungsi untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan berekspresi dan supremasi hukum.
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Princa Karim
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan pers di Indonesia, mulai dari masa pra-kemerdekaan hingga reformasi. Juga membahas tokoh-tokoh perintis pers Indonesia, teori-teori pers, peranan dan fungsi pers, serta beberapa kasus pelanggaran kode etik jurnalistik di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian dan perkembangan pers di Indonesia, mulai dari definisi pers menurut berbagai sumber hingga peranannya dalam masyarakat demokratis. Pers di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sejalan dengan perubahan rezim pemerintahan, dari masa kolonial hingga reformasi. UU No. 40/1999 menjamin kebebasan pers sebagai hak asasi namun harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Modul ini membahas tentang perkembangan dan peranan pers di Indonesia, dimulai dari masa kolonial hingga reformasi. Pers di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sejak zaman kolonial Belanda dan Jepang, hingga berbagai era kemerdekaan Indonesia yaitu era demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, orde baru, dan reformasi.
Pers memainkan peran penting dalam masyarakat demokratis dengan memberikan informasi kepada masyarakat dan mengawasi pemerintah, meskipun kebebasan pers dapat disalahgunakan dan perlu dikendalikan untuk mencegah berita bohong dan melanggar hukum. Pemerintah berupaya mengatur pers melalui undang-undang dan lembaga seperti Dewan Pers.
Pers memiliki peranan penting dalam masyarakat demokratis sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. UU No. 40/1999 menjamin kemerdekaan pers dan menetapkan Dewan Pers sebagai lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik serta melindungi kebebasan pers. Meski demikian, kebebasan pers di Indonesia masih rawan gangguan berupa pengendalian dan penyalahgunaan kebebasan oleh pihak
Menguraikan beberapa landasan hukum pers di indonesia, norma - norma pers, organisasi - organisasi pers dan lain sebagainya yang tertera dalam powerpoint tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang daftar nama kelompok 3 beserta jumlah anggotanya, teori-teori pers menurut Fred S. Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schram, serta perkembangan pers di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang kebebasan pers, bentuk penyalahgunaan pers, dampak penyalahgunaan media massa, dan upaya untuk meminimalisir dampak negatifnya dari perspektif wartawan, masyarakat, dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori pers, sistem pers, dan pers sebagai media komunikasi massa. Secara ringkas, dokumen menjelaskan beberapa teori utama pers yaitu teori pers otoriter, teori pers bebas, teori pers bertanggung jawab, dan teori pers komunis. Dokumen juga mendefinisikan sistem pers dan fungsi pers sebagai salah satu media komunikasi massa untuk menyebarluaskan informasi.
Kelompok ini membahas tentang peran pers di Indonesia. Mereka menjelaskan definisi pers, sejarah pers kolonial dan nasional di Indonesia, perkembangan pers nasional pada zaman Belanda dan Jepang, serta fungsi dan peranan penting pers sebagai pilar keempat demokrasi dan pembentuk opini publik.
Mengevaluasi Peranan Pers Dalam Masyarakat DemokrasiTia's Diary
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pers dalam masyarakat demokrasi. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan pengertian, fungsi, dan perkembangan pers di Indonesia serta dampak penyalahgunaan kebebasan media massa.
Dokumen tersebut membahas tentang peran pers di Indonesia. Secara singkat, pers berperan sebagai media informasi publik, pendidikan masyarakat, dan pengawas kepentingan umum. Pers juga berfungsi untuk mewujudkan nilai-nilai demokrasi seperti kebebasan berekspresi dan supremasi hukum.
Peranan Pers (Kelompok 4 SMANSA KOTIM)Princa Karim
Dokumen tersebut membahas sejarah dan perkembangan pers di Indonesia, mulai dari masa pra-kemerdekaan hingga reformasi. Juga membahas tokoh-tokoh perintis pers Indonesia, teori-teori pers, peranan dan fungsi pers, serta beberapa kasus pelanggaran kode etik jurnalistik di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum tentang pengertian dan perkembangan pers di Indonesia, mulai dari definisi pers menurut berbagai sumber hingga peranannya dalam masyarakat demokratis. Pers di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan sejalan dengan perubahan rezim pemerintahan, dari masa kolonial hingga reformasi. UU No. 40/1999 menjamin kebebasan pers sebagai hak asasi namun harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.
Modul ini membahas tentang perkembangan dan peranan pers di Indonesia, dimulai dari masa kolonial hingga reformasi. Pers di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang sejak zaman kolonial Belanda dan Jepang, hingga berbagai era kemerdekaan Indonesia yaitu era demokrasi liberal, demokrasi terpimpin, orde baru, dan reformasi.
Pers memainkan peran penting dalam masyarakat demokratis dengan memberikan informasi kepada masyarakat dan mengawasi pemerintah, meskipun kebebasan pers dapat disalahgunakan dan perlu dikendalikan untuk mencegah berita bohong dan melanggar hukum. Pemerintah berupaya mengatur pers melalui undang-undang dan lembaga seperti Dewan Pers.
Pers memiliki peranan penting dalam masyarakat demokratis sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. UU No. 40/1999 menjamin kemerdekaan pers dan menetapkan Dewan Pers sebagai lembaga independen untuk mengawasi pelaksanaan kode etik jurnalistik serta melindungi kebebasan pers. Meski demikian, kebebasan pers di Indonesia masih rawan gangguan berupa pengendalian dan penyalahgunaan kebebasan oleh pihak
Menguraikan beberapa landasan hukum pers di indonesia, norma - norma pers, organisasi - organisasi pers dan lain sebagainya yang tertera dalam powerpoint tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang daftar nama kelompok 3 beserta jumlah anggotanya, teori-teori pers menurut Fred S. Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Schram, serta perkembangan pers di Indonesia.
Dokumen tersebut membahas tentang peranan pers dalam masyarakat demokrasi. Pers dijelaskan memiliki fungsi penting sebagai sarana komunikasi publik, pendidikan masyarakat, dan mengontrol pemerintah. Sejarah perkembangan pers di Indonesia juga diuraikan, mulai dari zaman kolonial hingga reformasi. Pers yang bebas namun bertanggungjawab dianggap perlu untuk mendukung demokrasi, meskipun kebebasan berpotensi disalahgun
Dokumen tersebut membahas tentang kebebasan pers di Indonesia pada era reformasi dan ekonomi politik media. Secara garis besar, dokumen menjelaskan bahwa kebebasan pers dijamin oleh undang-undang namun berimplikasi pada maraknya pendirian media baru untuk tujuan bisnis dan komersial. Kualitas konten informasi yang dihasilkan belum optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang media massa dan dibagi menjadi tiga bagian utama: media cetak (surat kabar dan majalah), media audio (radio siaran), dan media audio visual (televisi). Media massa memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat dan berperan penting dalam kehidupan sehari-hari.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian pers, teori-teori pers, perkembangan pers di Indonesia, fungsi dan peranan pers, serta kebebasan dan tanggung jawab pers. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa pers berperan sebagai alat kontrol, pendidikan, dan hiburan bagi masyarakat serta harus bebas namun juga bertanggung jawab.
Teks tersebut membahas tentang dakwah melalui media cetak. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa (1) media cetak memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan ajarn Islam, (2) terdapat beberapa pendekatan teori yang relevan dalam memahami peran media cetak seperti teori pers bertanggung jawab sosial dan teori kritis media, (3) dakwah melalui media cetak perlu mengikuti kode etik jurnalistik
Dokumen ini membahas perkembangan pers nasional Indonesia sejak masa pergerakan kemerdekaan hingga masa reformasi saat ini. Pers telah berperan sebagai wadah ekspresi rakyat terjajah, alat propaganda pemerintah pendudukan, serta mengalami berbagai tekanan selama Orde Baru namun kini menikmati kebebasan berdasarkan UU Pers.
Dokumen tersebut membahas peranan pers dalam masyarakat demokrasi. Pers dipandang sebagai sarana komunikasi massa yang penting untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat dan membentuk opini publik. Dokumen ini juga membedah berbagai konsep kebebasan pers seperti pers otoriter, libertarian, dan tanggung jawab sosial serta perbedaan sistem pers di negara Barat dan komunis.
Jurnalisme mulai berkembang pada zaman Romawi Kuno dengan publikasi Acta Diurna dan Acta Senatus, yang masing-masing berisi laporan kejadian sehari-hari dan keputusan Senat. Pada abad ke-16, surat kabar modern mulai muncul di Eropa. Di Indonesia, sejarah pers dimulai pada abad ke-18 dengan publikasi Bataviasche Nouvelles oleh penjajah Belanda. Periode selanjutnya ditandai dengan munculnya pers partisan hing
Culture is learned and shared among members of a society. It includes beliefs, values, customs, behaviors, and artifacts that are transmitted from generation to generation through learning. Culture is symbolic and encompasses both tangible and intangible aspects of a group's identity, including their skills, knowledge, attitudes, and ways of living. A culture is integrated around a set of core values that shape how people think and act within their society.
This document defines and provides examples of different types of grammatical constructions including phrases, clauses, and sentences. It discusses phrases such as prepositional phrases and noun phrases. It also examines different types of clauses including relative clauses, complement clauses, and adverbial clauses. Specific examples are provided to illustrate each construction type.
This document defines and provides examples of prefixes and suffixes. Prefixes are placed at the beginning of words to modify or change their meaning, while suffixes are placed at the end. The document lists common English prefixes with their meanings and examples. It also discusses inflectional and derivational suffixes, with the former not changing a word's basic meaning and the latter deriving a new word and part of speech. Examples of common suffixes are also provided.
Dokumen tersebut membahas 13 aliran seni lukis beserta tokoh dan gambar yang mewakilinya, yaitu: 1) Surrealisme dengan Salvador Dali, 2) Kubisme dengan Pablo Picasso, 3) Romantisme dengan Raden Saleh, 4) Plural Painting dengan Alexander Baumgarten, 5) Badingkut dengan Herry Dim, 6) Impresionisme, 7) Ekspresionisme dengan Matthias Grünewald dan El Greco, 8) Dadaisme dengan Guillaume Apollinaire, 9) F
This article provides tips for getting more followers on Twitter. It recommends tweeting engaging content regularly to attract new followers. Users should participate in conversations by replying to other tweets and mentioning other Twitter accounts. Following others and engaging with their tweets is also important for gaining followers over time.
Dokumen tersebut membahas berbagai klasifikasi industri berdasarkan kriteria seperti jumlah tenaga kerja, proses produksi, bahan mentah yang digunakan, lokasi unit usaha, barang yang dihasilkan, dan subjek pengelola. Klasifikasi industri tersebut digunakan untuk mengatur dan mengembangkan industri di Indonesia, khususnya dalam kerangka Repelita.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan mengenai berbagai macam gaya bahasa (majas) dalam bahasa Indonesia, meliputi 60 jenis gaya bahasa beserta contohnya. Gaya-gaya bahasa tersebut digunakan untuk memperkaya ekspresi bahasa dengan cara menyimpulkan makna yang tersirat dari kata-kata yang digunakan.
Thailand adalah kerajaan konstitusional yang terbagi menjadi 77 provinsi. Brunei Darussalam adalah negara kesatuan yang dipimpin oleh sultan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Kamboja adalah kerajaan konstitusional yang terbagi menjadi 24 provinsi dan 1 munisipalitas, dengan sistem parlementer.
Sistem parlementer adalah sistem pemerintahan dimana parlemen memegang peranan penting dalam pemerintahan, termasuk mengangkat dan menjatuhkan perdana menteri. Sistem ini membedakan kepala negara dan kepala pemerintahan, dengan kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif.
Sistem semipresidensial menggabungkan unsur sistem presidensial dan parlementer. Dalam sistem ini, presiden dipilih secara langsung oleh rakyat namun memiliki kekuasaan bersama dengan perdana menteri yang dipilih oleh parlemen. Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada legislatif seperti sistem parlementer.
The document lists six group members: Zeka, Anang, Andro, Rofian, Rahaden L.B, and Desta A. It then provides information on the present continuous tense in English, including its formation using the present tense of the verb "to be" plus the present participle of the main verb. It gives examples of affirmative, negative, and interrogative sentences. It also discusses the use of short forms and lists common signal words that indicate the present continuous tense should be used. Finally, it provides special cases and guidelines for forming the "-ing" ending on different types of verbs.
Dokumen tersebut membahas tentang perintah berdoa dalam Islam berdasarkan ayat-ayat Al-Quran dan hadis. Berdoa merupakan ibadah wajib kepada Allah yang pasti dikabulkan asalkan dilakukan dengan tulus, taat, dan beriman. Terdapat berbagai cara untuk memaksimalkan penerimaan doa seperti waktu tertentu dan ungkapan yang digunakan.
1. MEDIA MASSA / PERS
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk
mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam
pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media
massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang
terbatas. Masyarakat dengan tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak
media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang
mereka dapat dari media massa tertentu.
Pengertian Pers menurut para ahli
UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers
Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik yang
meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam
bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya
dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.
R Eep Saefulloh Fatah
Pers merupakan pilar keempat bagi demokrasi (the fourth estate of democracy) dan mempunyai
peranan yang penting dalam membangun kepercayaan, kredibilitas, bahkan legitimasi pemerintah
Oemar Seno Adji
1. Pers dalam arti sempit, yaitu penyiaran-penyiaran pikiran, gagasan, atau berita-berita dengan
kata tertulis
2. Pers dalam arti luas, yaitu memasukkan di dalamnya semua media mass communications yang
memancarkan pikiran dan perasaan seseorang baik dengan kata-kata tertulis maupun dengan
lisan.
Kamus Umum Bahasa Indonesia
Pers berarti:
1. alat cetak untuk mencetak buku atau surat kabar
2. alat untuk menjepit atau memadatkan
3. surat kabar dan majalah yang berisi berita
4. orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
Kustadi Suhandang
Pers adalah seni atau ketrampilan mencari, mengumpulkan, mengolah, menyusun, dan menyajikan berita
tentang peristiwa yang terjadi sehari-hari secara indah, dalam rangka memenuhi segala kebutuhan hati
nurani khalayaknya
Wilbur Schramm
Dalam bukunya Four Theories of the Press yang ditulis oleh Wilbur Schramm dkk mengemukakan 4
teori terbesar pers, yaitu the authotarian, the libertarian, the social responsibility dan the soviet
communist theory. Keempat teori tersebut mengacu pada satu pengertian pers sebagai pengamat, guru,
dan forum yang menyampaikan pandangannya tentang banyak hal yang mengemuka ditengah tengah
mesyarakat
McLuhan
Pers sebagai the extended man, yaitu yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain dan
peristiwa satu dengan peristiwa lain pada moment yang bersamaan
2. Raden Mas Djokomono
Pers adalah yang membentuk pendapat umum melalui tulisan dalam surat kabar. Pendapatnya ini yang
mampu membakar semangat para pejuang dalam memperjuangkan hak hak Bangsa Indonesia masa
penjajahan Belanda
Sejarah Pers Di Indonesia
Masa Penjajahan Belanda
Pada tahun 1615 atas perintah Jan Pieterzoon Coen, yang kemudian pada tahun 1619
menjadi Gubernur Jenderal VOC, diterbitkan “Memories der Nouvelles”, yang ditulis
dengan tangan. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa “surat kabar” pertama di
Indonesia ialah suatu penerbitan pemerintah VOC.
Pada Maret 1688, tiba mesin cetak pertama di Indonesia dari negeri Belanda. Atas
intruksi pemerintah, diterbitkan surat kabar tercetak pertama dan dalam nomor
perkenalannya dimuat ketentuan-ketentuan perjanjian antara Belanda dengan Sultan
Makassar. Setelah surat kabar pertama kemudian terbitlah surat kabar yang
diusahakan oleh pemilik percetakan-percetakan di beberapa tempat di Jawa. Surat
kabar tersebut lebih berbentuk koran iklan. fungsinya untuk membantu pemerintahan
kolonial belanda
Masa Pendudukan Jepang
Pada masa ini, surat kabar-surat kabar Indonesia yang semula berusaha dan berdiri
sendiri dipaksa bergabung menjadi satu, dan segala bidang usahanya disesuaikan
dengan rencana-rencana serta tujuan-tujuan tentara Jepang untuk memenangkan apa
yang mereka namakan “Dai Toa Senso” atau Perang Asia Timur Raya. Dengan demikian,
di zaman pendudukan Jepang pers merupakan alat Jepang. Kabar-kabar dan karangankarangan yang dimuat hanyalah pro-Jepang semata.
Masa Revolusi Fisik
Peranan yang telah dilakukan oleh pers kita di saat-saat proklamasi kemerdekaan
dicetuskan, dengan sendirinya sejalan dengan perjuangan rakyat Indonesia. Bahkan
tidak sedikit dari para wartawan yang langsung turut serta dalam usaha-usaha
proklamasi. Semboyan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” menjadi pegangan teguh bagi
para wartawan. Periode tahun 1945 sampai 1949 yang biasa dinamakan periode
“revolusi fisik”, membawa coraknya tersendiri dalam sifat dan fungsi pers kita. Dalam
periode ini pers kita dapat digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu pertama, pers
yang terbit dan diusahakan di daerah yang dikuasai oleh pendudukan sekutu, kemudian
Belanda, dan kedua pers yang terbit diusahakan di daerah yang dikuasai oleh RI yang
kemudian turut bergerilya.
Masa Demokrasi Liberal
Dalam aksi-aksi ini peranan yang telah dilakukan oleh pers republik sangat besar.
Republik Indonesia Serikat yang tidak sesuai dengan keinginan rakyat akhirnya bubar
dengan terbentuknya kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1950. Pada masa ini untuk memperoleh pengaruh dan dukungan pendapat
umum, pers kita yang pada umumnya mewakili aliran-aliran politik yang saling
bertentangan, menyalahgunakan kebebasan pers (freedom of the press), yang
kadang-kadang melampaui batas-batas kesopanan.
3. Masa Demokrasi Terpimpin
Periode yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin sering disebut sebagai zaman
Orde Lama. Periode ini terjadi saat terbentuknya Kabinet Kerja yang dipimpin oleh
Presiden Soekarno, sebagai tindak lanjut dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959
hingga meletusnya Gerakan 30 September 1965.
Masa Orde Baru
Ketika alam Orde Baru ditandai dengan kegiatan pembangunan di segala bidang,
kehidupan pers kita pun mengalami perubahan dengan sendirinya karena pers
mencerminkan situasi dan kondisi dari kehidupan masyarakat di mana pers itu
bergerak. Pers sebagai sarana penerangan/komunikasi merupakan salah satu alat yang
vital dalam proses pembangunan. Pada masa Orde Baru, ternyata tidak berarti
kehidupan pers mengalami kebebasan yang sesuai dengan tuntutan dan aspirasi
masyarakat. Terjadinya pembredelan pers pada masa-masa ini menjadi penghalang
bagi rakyat untuk menyampaikan aspirasi dan memperjuangkan hak-hak asasinya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Masa Reformasi
Salah satu jasa pemerintahan B.J. Habibie pasca Orde Baru yang harus disyukuri
ialah pers yang bebas. Pemerintahan Presiden Habibie mempunyai andil besar dalam
melepaskan kebebasan pers, sekalipun barangkali kebebasan pers ikut merugikan
posisinya sebagai presiden.
Perkembangan Pers Di Indonesia
Perkembangan pers di Indonesia berawal pada penerbitan surat kabar pertama,
yaitu Bataviasche Novelles en Politique Raisonemnetan yang terbit 7
Agustus 1774.
Kemudian muncul beberapa surat kabar berbahasa Melayu, antara lain Slompet
Melajoe, Bintang Soerabaja (1861), dan Medan Prijaji (1907).
Majalah tertua ialah Panji Islam (1912-an)
Surat kabar terbitan peranakan Tionghoa pertama kali muncul adalah Li Po (1901),
kemudian Sin Po (1910).
Surat kabar pertama di Indonesia yang menyiarkan teks Proklamasi Kemerdekaan
17 Agustus 1945, pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah surat kabar Soeara Asia.
Sesudah itu, surat kabar nasional yang memuat teks proklamasi adalah surat
kabar Tjahaja (Bandung), Asia Raja (Jakarta), dan Asia Baroe (Semarang).
Corak kehidupan politik, ideologi, kebudayaan, tingkat kemajuan suatu bangsa
sangat mempengaruhi sistem pers di suatu negara.
Secara umum, di seluruh dunia terdapat pola kebijakan pemerintah terhadap pers
yang otoriter dan demokratis. Diantara keduanya terdapat variasi dan kombinasi,
bergantung tingkat perkembangan masing-masing negara. Ada yang quasi otoriter, ada
yang quasi demokratis, dan sebagainya.
4. Jenis-jenis media massa
Media massa tradisional
Media massa tradisional adalah media massa dengan otoritas dan memiliki organisasi
yang jelas sebagai media massa. Secara tradisional media massa digolongkan sebagai
berikut: surat kabar, majalah, radio, televisi, film (layar lebar). Dalam jenis media ini
terdapat ciri-ciri seperti:
1. Informasi dari lingkungan diseleksi, diterjemahkan dan didistribusikan
2. Media massa menjadi perantara dan mengirim informasinya melalui saluran
tertentu.
3. Penerima pesan tidak pasif dan merupakan bagian dari masyarakat dan
menyeleksi informasi yang mereka terima.
4. Interaksi antara sumber berita dan penerima sedikit.
Media massa modern
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi dan sosial budaya,
telah berkembang media-media lain yang kemudian dikelompokkan ke dalam media
massa seperti internetdan telepon selular. Dalam jenis media ini terdapat ciri-ciri
seperti:
1. Sumber dapat mentransmisikan pesannya kepada banyak penerima (melalui
SMS atau internet misalnya)
2. Isi pesan tidak hanya disediakan oleh lembaga atau organisasi namun juga oleh
individual
3. Tidak ada perantara, interaksi terjadi pada individu
4. Komunikasi mengalir (berlangsung) ke dalam
5. Penerima yang menentukan waktu interaksi
Fungsi Pers
Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungsi pers
adalah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Sementara itu
Pasal 6 UU Pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut ;
Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui menegakkan nilai nilai dasar
demokrasi dan mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia.
Selain itu pers juga harus menghormati kebinekaan mengembangkan pendapat
umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benr melakukan
pengawasan.
[1]
Sebagai pelaku Media Informasi
Pers itu memberi dan menyediakan informasi tentang peristiwa yang terjadi kepada
masyarakat, dan masyarakat membeli surat kabar karena memerlukan informasi.
Fungsi Pendidikan
Pers itu sebagi sarana pendidikan massa (mass Education), pers memuat tulisantulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat bertambah pengetahuan
dan wawasannya.
5. Fungsi Hiburan
Pers juga memuat hal-hal yang bersifat hiburan untuk mengimbangi berita-berita
berat (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Berbentuk cerita pendek, cerita
bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, pojok, dan karikatur.
Fungsi Kontrol Sosial
Fungsi ini terkandung makna demokratis yang didalamnya terdapat unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Social participation (keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan)
2. Social responsibility (pertanggungjawaban pemerintah terhadap rakyat)
3. Social support (dukungan rakyat terhadap pemerintah)
4. Social control (kontrol masyarakat terhadap tindakan-tindakan pemerintah)
Sebagai Lembaga Ekonomi
Pers adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers dapat memamfaatkan
keadaan di sekiktarnya sebagai nilai jual sehingga pers sebagai lembaga sosial dapat
memperoleh keuntungan maksimal dari hasil prodduksinya untuk kelangsungan hidup
lembaga pers itu sendiri.
Pengaruh media massa pada budaya
Menurut Karl Erik Rosengren pengaruh media cukup kompleks, dampak bisa dilihat
dari:
1. skala kecil (individu) dan luas (masyarakat)
2. kecepatannya, yaitu cepat (dalam hitungan jam dan hari) dan lambat (puluhan
tahun/ abad) dampak itu terjadi.
Pengaruh media bisa ditelusuri dari fungsi komunikasi massa, Harold Laswell pada
artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model sederhana yang sering dikutip
untuk model komunikasi hingga sekarang, yaitu :
1. Siapa (who)
2. Pesannya apa (says what)
3. Saluran yang digunakan (in what channel)
4. Kepada siapa (to whom)
5. Apa dampaknya (with what effect)
Model ini adalah garis besar dari elemen-elemen dasar komunikasi. Dari model
tersebut, Laswell mengidentifikasi tiga dari keempat fungsi media.
Fungsi-fungsi media massa pada budaya
1. Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi tentang lingkungan.
2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian pilihan solusi
untuk suatu masalah.
3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi dan pendidikan.
4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles Wright yang
mengembangkan model Laswell dengan memperkenalkan model dua belas
kategori dan daftar fungsi. Pada model ini Charles Wright menambahkan
6. fungsi hiburan. Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan
fungsi negatif (disfungsi).
Pengaruh media massa pada pribadi
Secara perlahan-lahan namun efektif, media membentuk pandangan pemirsanya
terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang
seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari
Pertama, media memperlihatkan pada pemirsanya bagaimana standar hidup layak
bagi seorang manusia, dari sini pemirsa menilai apakah lingkungan mereka sudah
layak, atau apakah ia telah memenuhi standar itu - dan gambaran ini banyak
dipengaruhi dari apa yang pemirsa lihat dari media.
Kedua, penawaran-penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi memengaruhi apa
yang pemirsanya inginkan, sebagai contoh media mengilustrasikan kehidupan
keluarga ideal, dan pemirsanya mulai membandingkan dan membicarakan kehidupan
keluarga tersebut, dimana kehidupan keluarga ilustrasi itu terlihat begitu
sempurna sehingga kesalahan mereka menjadi menu pembicaraan sehari-hari
pemirsanya, atau mereka mulai menertawakan prilaku tokoh yang aneh dan hal-hal
kecil yang terjadi pada tokoh tersebut.
Ketiga, media visual dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya akan kepribadian yang
lebih baik, pintar, cantik/ tampan, dan kuat. Contohnya anak-anak kecil dengan
cepat mengidentifikasikan mereka sebagai penyihir seperti Harry Potter, atau
putri raja seperti tokoh Disney. Bagi pemirsa dewasa, proses pengidolaaan ini
terjadi dengan lebih halus, mungkin remaja ABG akan meniru gaya bicara idola
mereka, meniru cara mereka berpakaian. Sementara untuk orang dewasa mereka
mengkomunikasikan gambar yang mereka lihat dengan gambaran yang mereka
inginkan untuk mereka secara lebih halus. Mungkin saat kita menyisir rambut kita
dengan cara tertentu kita melihat diri kita mirip "gaya rambut lupus", atau
menggunakan kacamata a'la "Catatan si Boy".
Keempat, bagi remaja dan kaum muda, mereka tidak hanya berhenti sebagai
penonton atau pendengar, mereka juga menjadi "penentu", dimana mereka
menentukan arah media populer saat mereka berekspresi dan mengemukakan
pendapatnya.
Penawaran yang dilakukan oleh media bisa jadi mendukung pemirsanya menjadi lebih
baik atau mengempiskan kepercayaan dirinya. Media bisa membuat pemirsanya merasa
senang akan diri mereka, merasa cukup, atau merasa rendah dari yang lain.
Kebebasan Pers di Indonesia
Dengan adanya kebebasan media massa maka akhirnya mengalami pergeseran ke arah
liberal pada beberapa tahun belakangan ini. Ini merupakan kebebasan pers yang
terdiri dari dua jenis : Kebebasan Negatif dan Kebebasan Positif.
Kebebasan negatif merupakan kebebasan yang berkaitan dnegan masyarakat
dimana media massa itu hidup. Kebebasan yang dimaksud adalah kebebasan dari
interfensi pihak luar organisasi media massa yang berusaha mengendalikan,
membatasi atau mengarahkan media massa tersebut.
7. Kebebasan positif merupakan kebebasan yang dimiliki media massa secara
organisasi dalam menentukan isi media. Hal ini berkaitan dengan pengendalian yang
dijalankan oleh pemilik media dan manajer media terhadap para produser,
penyunting serta kontrol yang dikenakan oleh para penyunting terhadap
karyawannya.
Kedua jenis kebebasan tersebut, bila melihat kondisi media massa Indonesia saat ini
pada dasarnya bisa dikatakan telah diperoleh oleh media massa kita. Memang
kebebasan yang diperoleh pada kenyataannya tidak bersifat mutlak, dalam arti media
massa memiliki kebebasan positif dan kebebasan negatif yang kadarnya kadangkadang tinggi atau bisa dikatakan bebas yang bebas-sebebasnya tanpa kontrol
sedikitpun.
Hubungan antara Pers dan Jurnalistik
Pers dan jurnalistik merupakan suatu kesatuan yang bergerak dalam bidang
penyiaran informasi, hiburan, keterangan, dan penerangan. Artinya adalah bahwa
antara pers dan jurnalistik mempunyai hubungan yang erat. Pers sebagai media
komunikasi massa tidak akan berguna apabila sajiannya jauh dari prinsip-prinsip
jurnalistik. Sebaliknya karya jurnalistik tidak akan bermanfaat tanpa disampaikan
oleh pers sebagai medianya, bahkan boleh dikatakan bahwa pers adalah media khusus
untuk digunakan dalam mewujudkan dan menyampaikan karya jurnalistik kepada
khalayak (Kustadi Suhandang, 2004:40).