Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi komunitas belajar di sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Beberapa poin pentingnya adalah pembentukan tim kecil oleh kepala sekolah untuk memfasilitasi komunitas belajar, analisis data hasil belajar siswa, pembagian guru ke dalam kelompok belajar yang relevan, serta penyepakatan jadwal pertemuan rutin komunitas belajar.
2. 02
● Kemendikbudristek telah menyusun Panduan Optimalisasi Komunitas
Belajar yang dapat diakses pada tautan berikut:
https://bit.ly/OptimalisasiKomunitasBelajar
3. 02
Sekelompok Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK)
yang belajar bersama dan berkolaborasi secara
berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga
berdampak pada hasil belajar murid.
6. 02
Agar Kombel lebih berdampak pada murid, diperlukan pergeseran cara
Oleh karena itu, dikembangkan kombel yang berpusat pada pembelajaran murid
dengan siklus inkuiri (konsep PLC dari Dufour:
berpikir dari Teaching ke Learning.
yang dilakukan secara berkesinambungan
2021)
Tiga Ide Besar dalam Komunitas Belajar
Siklus inkuiri dalam
komunitas belajar
Guru mengimplementasikan
rencana pembelajaran yang
telah dibuat bersama
Menghasilkan catatan evaluasi
dari implementasi untuk
dijadikan bahan refleksi awal
Menghasilkan rencana
pembelajaran yang dapat
dimanfaatkan guru
Menghasilkan catatan refleksi
yang menjadi acuan dalam
perencanaan pembelajaran
8. A
R2 Kolaborasiuntuk menciptakanpemahaman
bersama
Kolaborasidengan memiliki kesadaran bahwa
proses pembelajaran dan keberhasilanseorang
muridmerupakan tanggungjawabbagisemua PTK
Kolaborasiini diciptakan untuk menghadirkan
suasanabelajarbersama, yang di dalamnya
terdapat rasasalingtergantungsatu sama lain
IDEBES
9. IDEBESAR3 Siklus komunitasbelajar dalam sekolah merupakanrangkaian
pengelolaanyang bertujuanuntukmeningkatkankapasitasPTK
dan meningkatkankualitashasilbelajarmurid.
12. Tim Kecil dibentuk oleh Kepala
Sekolah sebagai langkah awal
membangun komunitas belajar.
Kepala sekolah memilih guru dan
tenaga kependidikan lainnya yang
dinilai memiliki kualitas sebagai
pemimpin dan memiliki pengaruh
kuat dalam hal positif sebagai
anggota dari tim kecil
13. No Tahap Peran
1 Persiapan • Kepala sekolah membentuk tim kecil
• Kepala sekolah memberikan penguatan pentingnya komunitas belajar pada tim kecil
• Tim kecil bersama Kepala Sekolah menganalisis data-data kondisi murid dan kebutuhan
pembagian kelompok belajar
2 Inisiasi
komunitas
belajar
Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penguatan pentingnya komunitas belajar Bersama
seluruh PTK
Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penyepakatan nilai dan komitmen bersama komunitas
belajar
• Tim kecil membagi kelompok belajar dalam komunitas belajar
3 Pendampingan • Tim kecil menjadi teladan dalam penerapan nilai dan komitmen Bersama
• Tim kecil menjadi fasilitator dalam pertemuan rutin komunitas belajar
• Tim kecil menganalisis tantangan pelaksanaan komunitas belajar dan memberikan
rekomendasi solusi untuk menanggulanginya
15. 02
Kepala sekolah dan Tim kecil perlu menganalisis
data-data hasil belajar murid dari berbagai sumber,
sehingga dapat membuat perencanaan perubahan yang
sesuai dengan kondisi murid yang bermuara pada
peningkatan hasil belajar murid
Sumber data yang dapat digunakan antara lain:
1. Rapor Pendidikan
2.Hasil asesmen murid (formatif dan sumatif)
3.Rapor hasil belajar murid
17. 02 a di sekolah kita budaya
Apa dampaknya, jik
diskusi bersama membahas tantangan
pembelajaran, berbagi info/praktik,
memecahkan bersama tantangan sering/rutin
terjadi?
20. 02
Nilai dan Komitmen Bersama merupakan pondasi untuk
berkolaborasi dan menjadikan komunitas belajar
menjadi tempat yang aman dan ramah untuk semua
anggotanya
Jika dikaitkan dengan kolaborasi tim,
apa pentingnya menyepakati nilai dan
komitmen Bersama?
21. 02
Contoh salah satu kesepak
Pernyataan Nilai: Setiap
as
atan nilai dan komitmen bersama
anggota komunitas belajar dapat menyampaikan pendapat dengan
ertif dan menghargai keberagaman pendapat
Dilihat didengar
Setiap anggota berani menyampaikan
pendapat dengan terbuka
Setiap anggota menghargai pendapat orang
lain meskipun tidak sesuai dengan
pendapatnya
Setiap anggota tidak tersinggung ketika
mendapat masukan
Setiap anggota terbuka jika idenya
dikembangkan oleh orang lain
Setiap anggota merasa aman untuk
mengeluarkan pendapat.
Setiap anggota merasa didengar
pendapatnya
23. 02
1. Relevansi antar guru
Tujuan kita mengelompokkan guru ke dalam kelompok adalah
agar mereka bisa saling belajar dan berkolaborasi dalam
membuat perencanaan pembelajaran, materi ajar yang bisa
digunakan bersama, mengevaluasi dan merefleksikan
pembelajaran. Mereka juga bisa mendiskusikan berbagai masalah
yang dihadapi dalam kelasnya. Maka sebisa mungkin, kelompok
belajar terdiri dari guru-guru yang memiliki relevansi yang mirip.
24. 02
2. Fleksibel sesuai
Pada konteks jenjang SMP, SMA, atau SMK. Karena setiap guru adalah guru mata pelajaran, maka bisa kita bentuk
kelompok berdasarkan mata pelajarannya. Ada kelompok belajar guru Matematika, yang terdiri dari guru Matematika kelas
10 sampai kelas 12. Ada juga kelompok belajar guru sains, yang terdiri dari guru IPA dan IPS yang mengajar di kelas 7 sampai
kelas 9. Kemudian tim guru bahasa yang terdiri dari seluruh guru yang mengajar bahasa di kelas 10, dan sebagainya.
Pada konteks jenjang SD bisa berbeda lagi. Jika satu tingkat, memiliki rombel yang banyak, maka bisa saja ada kelompok
belajar kelas 1, kelas 2, dan seterusnya. Namun jika setiap tingkat hanya terdiri dari 1 rombel, maka kelompok belajarnya bisa
saja ada kelompok kelas rendah yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 3. Dan kelompok kelas tinggi, yaitu guru kelas 4 sampai
kelas 6. Atau dibentuk tim per fase. Kelompok belajar guru fase A, fase B, dan fase C
Sedangkan untuk guru mata pelajaran di SD, seperti guru PJOK, pendidikan agama dan budi pekerti, dan lainnya
menggunakan konsep seperti di jenjang SMP sampai SMA. Jika hanya ada 1 guru PJOK di sekolah, maka bisa bergabung
dengan kelompok belajar guru kelas.
● Pada jenjang PAUD, bisa saja dibagi kedalam kelompok belajar TK A dan TK B
kondisi satuan pendidikan
26. 02
Penyepakatan jadwal pertemuan sangat penting agar kegiatan
komunitas belajar dapat berjalan berkesinambungan sehingga
dampak yang terjadi bisa optimal
Kepala sekolah dapat mengeluarkan kebijakan untuk menyediakan
waktu minimal 1 jam perminggu untuk kegiatan komunitas belajar.
Sangat dianjurkan pertemuan komunitas belajar dilaksanakan pada
jam kerja guru.