1. No. Dokumen : 010/KAK/ADMEN/2022
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 23 Juli 2022
KERANGKA ACUAN PROGRAM
PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)
PUSKESMAS KECAMATAN KEMBANGAN
JAKARTA BARAT
TAHUN 2022
2. PROGRAM PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3)
I. Pendahuluan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan
kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang
besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat
juga berarti investasi bagi pembangunan negara dan pada pasal 162 bahwa
uUpaya kesehatan lingkungan di tujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan
yang sehat baik fisik,kimia,biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tinginya.
Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial
(Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang
Kesehatan Lingkungan).
Kesehatan lingkungan diselenggarakan melalui upaya penyehatan,
pengamanan, dan pengendalian. upaya penyehatan, pengamanan, dan
pengendalian dilaksanakan untuk memenuhi standar baku mutu kesehatan
lingkungan dan persyaratan kesehatan. Penyehatan dilakukan terhadap media
lingkungan berupa air, udara, tanah, pangan, serta sarana dan bangunan.
Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian
kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari
aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau
gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. (Permenkes
nomor 13 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Di Puskesmas)
Derajat Kesehatan Masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu
genetik lingkungan, perilaku dan sarana pelayanan kesehatan. Dari keempat faktor
tersebut, lingkungan adalah faktor yang paling berpengaruh, akan tetapi faktor
lingkungan, dan sarana pelayanan kesehatan dapat dikendalikan dengan perilaku
yang baik dari masyarakat tersebut. Sedangkan perilaku itu sendiri dibagi menjadi
3, yaitu pengetahuan, sikap dan psikomotor (praktik).
Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk menjadikan kualitas lingkungan
yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya, lingkungan sehat
mencakup lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
fasilitas umum.
3. Limbah medis yang dihasilkan oleh sarana pelayanan kesehatan dapat
menimbulkan berbagai dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik. Sampah
medis yang dihasilkan tersebut mengandung bahan-bahan berbahaya maupun
infeksius yang sangat berpengaruh terhadap derajat kesehatan.
Puskesmas Kecamatan Kembangan sebagai salah satu puskesmas di DKI yang
dengan misinya sebagai berikut :
Membangun SDM yang berkualitas, berdaya saing dan berakhlak secara
berkesinambungan.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berorientasi kepada
kepuasan masyarakat
Meningkatkan sarana dan prasarana berbasis teknologi tepat guna
Meningkatkan soliditas tim dengan semangat kekeluargaan dan gotong royong
Membangun sinergi lintas sektor dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat
Dengan tata nilai TERBAIK : Berintergritas, Berkeadilan, Akuntabel, Inovatif,
Kolaboratif
Berintegritas : Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan sesuai
norma yang berlaku
Berkeadilan : Sikap yang tidak membeda bedakan dalam memberikan
pelayanan
Akuntabel : Bekerja secara profesional, transparan dan dapat dipertanggung
jawabkan
Inovatif : Kemampuan menciptakan karya baru yang bermanfaat
Kolaboratif : Kerja sama yang harmonis dan Produktif untuk mencapai tujuan
II. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya, sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan lingkungan selanjutnya
diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan, yang pengaturannya ditujukan dalam rangka terwujudnya kualitas
lingkungan yang sehat tersebut melalui upaya pencegahan penyakit dan/atau
gangguan kesehatan dari faktor risiko kesehatan lingkungan di permukiman, tempat
kerja, tempat rekreasi serta tempat dan fasilitas umum.
4. Untuk mengatasi permasalahan kesehatan masyarakat terutama karena
meningkatnya penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor
risiko lingkungan, Pemerintah telah menetapkan puskesmas sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya pelayanan medis hingga rawat
jalan,termasuk kegiatan imunisasi yang saat ini dilakukan dalam skala besar.Dari
kegiaatannya, Puskesmas juga mengahasilkan limbah yang bersifat spesifik,yakni
infeksius dan tajam. Limbah dari sarana pelayanan kesehatan (puskesmas,rumah
sakit,dll) termasuk kedalam kategori limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Survei yang dilakukan terhadap limbah padat medis puskesmas,rata-rata
timbulan limbah medis adalah sebanyak 7,5 gram/pasien/hari.Komposisi timbulan
limbah medis puskesmas meliputi 65% dari imunisasi,25% dari kontrasepsi dan
sisanya dari perawatan medis.
Banyaknya pemakaian jarum suntik setiap tahun terus bertambah,pada
tahun 2003 untuk kegiatan kuratif mencapai 300 juta alat suntik . Benda tajam
khususnya jarum suntik meskipun hanya dalam jumlah sedikit,tetapi dapat
menghasilkan dampak yang sangat besar terhadap kesehatan. Pada tahun
2000,WHO mencatat kasus infeksi akibat tusukan jarum yang terkontaminasi
diperkirakan mengakibatkan terinfeksi virus Hepatitis B, Hepatitis C, dan Infeksi
HIV.
III. Tujuan Umum dan Khusus
A. Tujuan umum
Untuk mengatur pelaksanaan pengelolaan limbah B3 puskesmas kecamatan
kembangan sesuai standar peraturan yang telah ditentukan
B. Tujuan khusus
1. Dapat melakukan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 Medis Padat yang
dihasilkan dari kegiatan pelayanan puskesmas.
2. Dapat melakukan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 medis cair yang
dihasilkan dari kegiatan pelayanan puskesmas.
3. Dapat melakukan pelaksanaan pengelolaan limbah B3 Non Medis yang
dihasilkan dari kegiatan pelayanan puskesmas
5. IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pengelolaan limbah B3 medis
padat
a. Pencatatan di neraca limbah
b. Penampungan limbah B3 medis padat di
dalam wilbin
c. Penimbangan limbah B3 medis padat oleh
petugas
d. Penimbangan limbah B3 medis padat oleh
transporter
e. Penyerahan limbah limbah B3 medis padat
dari puskesmas ke transporter
f. Petugas dan transporter mengecek kembali
isian berat, tanggal, dan tanda tangan didalam
manifest limbah
2 Pengelolaan Limbah B3 Medis
Cair
a. Swapantau harian limbah B3 medis cair di
instalasi pengolahan air limbah
b. Untuk limbah B3 Medis cair yang berasal dari
laboratorium dilakukan penyerahan langsung
ke pihak transporter (ditimbang, diserahkan,
diisi manifest oleh transporter serta dicek
kembali oleh petugas meliputi isian berat,
tanggal dan tanda tangan di dalam manifest)
c. Melakukan uji kualitas setiap bulan dengan
memeriksakan
3 Pengelolaan Limbah B3 Non
Medis
a. Penyimpanan didalam gudang limbah B3 Non
Medis
b. Dilakukan penyerah limbah B3 Non Medis ke
transporter
V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Metode yang digunakan dalam kegiatan kesehatan lingkungan adalah:
NO KEGIATAN
POKOK
PELAKSANA LINTAS PROGRAM
TERKAIT
LINTAS
SEKTOR
TERKAIT
KET
1. Pengelolaan
limbah B3
medis padat
Tim Kesehatan
Lingkungan &
Petugas
Kebersihan
UKP :
1. Membuang limbah
B3 medis padat
sesuai jenis
limbahnya
2. Mendukung upaya
perbaikan kegiatan
Petugas Kebersihan :
1. Mengumpulkan dari
setiap ruangan
6. 2. Menyimpan di
tempat
pembuangan
sementara limbah
B3 medis padat
3. Menimbang limbah
B3 medis padat
setiap harinya
4. Menyerahkan ke
pihak transporter
2. Pengelolaan
Limbah B3
Medis Cair
Tim Kesehatan
Lingkungan &
Petugas
Kebersihan
UKP :
1. Petugas kesehatan
lingkungan
melakukan
swapantau harian
Petugas Kebersihan :
1. Mengambil limbah
B3 medis cair hasil
kegiatan
laboratorium.
3. Pengelolaan
Limbah B3 Non
Medis
Tim Kesehatan
Lingkungan &
Petugas
Kebersihan
UKP :
1. Petugas kesehatan
lingkungan
melakukan
penyimpanan
limbah B3 Non
Medis
Petugas Kebersihan :
2. Mengambil limbah
B3 Non Medis
VI. Sasaran
1. UKM/UKP/ADMEN.
2. Tim Kesehatan Lingkungan
7. VII. Jadwal Pelaksanaan dan Biaya Kegiatan
No
Nama
Kegiatan
Bulan
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
1
Pengelolaan
limbah B3
medis padat
2
Pengelolaan
limbah B3
medis cair
3
Pengelolaan
Limbah B3
Non Medis
VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap kesesuaian jadwal dibuat setelah
selesai pelaksanaan kegiatan dan dilakukan oleh Kordinator program pengelolaan
limbah B3.
IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
Pencatatan, pelaporan dan dokumentasi dalam kegiatan pengelolaan limbah B3
medis padat, limbah B3 Medis Cair, dan limbah B3 Non Medis.
Pelaporan kegiatan akan diserahkan pada akhir pelaksanaan kegiatan kepada
Kepala Puskesmas Kecamatan Kembangan.
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap 1 bulan sekali untuk pencatatan dan
pelaporan.
X. Pembiayaan
Kegiatan pengelolaan limbah B3 medis padat, limbah B3 medis cair, dan limbah B3
non medis didanai oleh dana BLUD Puskesmas kecamatan kembangan.
Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Perseorangan
dr. Irmawati
NIP 198410022011012015
Kordinator Pelayanan
Program pengelolaan limbah B3
Suhardi, SST
NIP 196903231992031005