2. Tahapan Manajemen Krisis Kesehatan
2
PENGURANGAN RISIKO
KRISIS KESEHATAN
Rapid Health Assessment
(RHA)
TANGGAP
DARURAT
REHABILITASI
REKONSTRUKSI
MANAJEMEN
RISIKO
R ≈ H x V
C
(Risk Reduction)
3. DEFINISI RISIKO BENCANA
3
Risiko Bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada
suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka,
sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta dan gangguan kegiatan masyarakat.
Risiko merupakan fungsi dari ancaman atau bahaya dengan kerentanan dan juga
kapasitas. Risiko bencana dapat berkurang, apabila kapasitas ditingkatkan atau
kerentanan dikurangi, sedangkan risiko bencana dapat meningkat apabila
kerentanan semakin tinggi dan kapasitas semakin rendah.
R ≈ H x V
C
4. pusatkrisis@kemkes.go.id infopkk pkk_kemkes Tenagacadangankesehatan.kemkes.go.id
MANAJEMEN RISIKO KRISIS KESEHATAN
4
Adalah pengaturan/ manajemen dengan penekanan pada faktor-faktor yang bertujuan mengurangi
risiko saat sebelum terjadinya krisis kesehatan. Manajemen risiko ini dilakukan dalam bentuk:
a. Pencegahan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk
menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana.
b. Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui
pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi
ancaman bencana.
c. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi
bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan
berdaya guna. Kesiapsiagaan ini sebenarnya masuk manajemen darurat, namun letaknya
di pra bencana.
Dalam fase ini juga terdapat peringatan dini yaitu serangkaian kegiatan pemberian peringatan
sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang.
5. pusatkrisis@kemkes.go.id infopkk pkk_kemkes Tenagacadangankesehatan.kemkes.go.id
Komponen Risiko Bencana
5
KELOLA
(Frekuensi dan
intensitas)
KERENTANAN (V)
• Kelompok rentan (balita, bumil, buteki, lansia,
disabilitas, orang-orang dengan komorbid) à
lindungi & menjadi prioritas pelayanan
• Indeks kesehatan masyarakat(makin rendah, makin
rentan) à IPKM dan IPM
• Proporsi masyarakat yang menerapkan PHBS(makin
rendah, makin rentan)
• Struktur bangunan faskes (makin tahan bencana,
makin tidak rentan)
• Lokasi (makin dekat sumber bahaya, makin rentan)
KAPASITAS (C)
• Kajian/penilaian risiko bencana/pemetaan wilayah
rawan
• Perencanaan penanggulangan krisis kesehatan
• Sistem komando dan koordinasi
• Sistem peringatan dini
• SDM kesehatan, termasuk penyiapan TCK
• Penguatan pelayanan kesehatan untuk situasi krisis
kesehatan
• Sarana dan prasarana
• Penyiapan fasyankes aman bencana
• Mekanisme koordinasi, kolaborasi, integrasi
• Pemberdayaan masyarakat
• Pembiayaan kesehatan
Tingkatkan
Kurangi
6. pusatkrisis@kemkes.go.id infopkk pkk_kemkes Tenagacadangankesehatan.kemkes.go.id
Krisis Kesehatan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75/2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan
“ M e n y e l a m a t k a n
n y a w a ,
m e n c e g a h
k e d i s a b i l i t a s a n ,
m e m a s t i k a n
p e l a y a n a n
k e s e h a t a n
e s e n s i a l t e t a p
b e r j a l a n ”
Dampak
kesehatan
Kapasitas
kesehatan
tidak
memadai
Perlu respons
cepat di luar
prosedur
sehari-hari
RESPONS MEDIS RESPONS
KESEHATAN
MASYARAKAT
BAGIAN DARI MANAJEMEN BENCANA
Alam
Sosial Non alam
7. 7
Manfaat pada Pra Krisis Kesehatan:
§ Perencanaan dan pengembangan program
§ Monitoring dan evaluasi program
§ Referensi dalam penyusunan kebijakan
KAJIAN/PENILAIAN
RISIKO KRISIS
KESEHATAN (1/2)
Definisi:
Sebuah pendekatan untuk memperlihatkan potensi dampak
negatif terhadap kesehatan masyarakat yang mungkin timbul
akibat suatu potensi bencana yang melanda
Manfaat saat Darurat Krisis Kesehatan:
§ Sebagai data dasar dalam melakukan penilaian cepat kesehatan
atau RHA (Rapid Health Assessment)
§ Salah satu referensi dalam penyusunan rencana operasi
8. 8
KAJIAN/PENILAIAN
RISIKO KRISIS
KESEHATAN (2/2)
§ Sejak 2016, Pusat Krisis Kesehatan mengembangkan
sistem informasi berbasis teknologi untuk melakukan
kajian/penilaian risiko krisis kesehatan
§ Indikator yang digunakan terdiri dari hazard, kerentanan,
dan kapasitas (sesuai Permenkes No. 75/2019).
§ Sistem secara otomatis akan:
a. mengidentifikasi kapasitas apakah telah sesuai standar
atau tidak, berdasarkan standar yang telah ditetapkan
(peraturan/regulasi yang berlaku baik nasional maupun
internasional).
b. mengategorikan kapasitas kabupaten/kota/provinsi
sebagai rendah, sedang, tinggi (untuk kepentingan
monev)
c. memberikan rekomendasi berdasarkan permasalahan
yang ada
9. 9
PENGKATEGORIAN
KAPASITAS
Kategorisasi tingkatan kapasitas kabupaten/kota ialah sebagai berikut:
- Rendah : pencapaian 1 % - 33 % dari seluruh indikator
- Sedang : pencapaian 34 % - 66 % dari seluruh indikator
- Tinggi : pencapaian 67 % - 100 % dari seluruh indikator
Kapasitas Kabupaten/Kota XXX yaitu 60 %, termasuk kategori sedang
CONTOH
14. KUESIONER KAJIAN RISIKO KRISIS KESEHATAN
14
V. KAPASITAS
Terdapat 55 indikator
kapasitas. Kategori kapasitas
dihitung dari pencapaian
indikator kapasitas yang terdiri
dari 5 komponen kapasitas,
yaitu kebijakan/peraturan,
penguatan kapasitas,
peringatan dini, mitigasi, dan
kesiapsiagaan.