SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
ARAH DAN KEBIJAKAN 
PEMBANGUNAN INDONESIA 2015 
Musrenbang RKPD 2015 Kabupaten Musi Rawas Utara 
Balai Pertemuan Rupit, 19 Maret 2014
BAPPENAS CURICULUM VITAE 
• Nama : Inda Monita 
• NIP : 19710121 199503 2 001 
• Tpt/Tgl Lahir : Jakarta, 21 Januari 1971 
• Pangkat/Gol : Pembina Tk. I / IV B 
• Pendidikan : S2 Public Management 
• Jabatan : Kasubdit Evaluasi Kinerja 
2 
Pembangunan Wilayah 
Tengah 
• Unit Kerja :Direktorat Evaluasi 
Kinerja Pembangunan 
Daerah (EKPD) 
• Instansi : BAPPENAS
BAPPENAS OUTLINE PAPARAN : 
1. Pengantar 
2. Perkembangan Pembangunan 
Nasional 
3. Tema RKP 2015 
4. Arah Kebijakan dan Prioritas 
Pembangunan 2015 
5. Isu Strategis 
6. Dukungan Pemerintah Daerah 
7. Sinergi Pusat-Daerah dan 
Antardaerah 
8. Penutup 
3
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
4 
1 PENGANTAR
BAPPENAS 
Perencanaan Pembangunan 
Daerah 
• Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang 
tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan 
nasional yang diatur dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang 
SPPN 
• Menurut UU ini, ada 2 entitas penyusun rencana 
pembangunan: 
1. Pemerintah daerah (prov/kab/kota) yang dikoordinasikan 
oleh BAPPEDA  pasal 33 ayat 2 
2. SKPD  sesuai dengan tugas dan kewenangannya (pasal 33 
ayat 3) 
5
BAPPENAS Dokumen Rencana 
oleh Bappeda: 
• RPJPD 
• RPJMD 
• RKPD 
6 
oleh SKPD: 
• Renstra SKPD 
• Renja SKPD
BAPPENAS 
RRPPJJPP N Naassioionnaall 
RRPPJJPP D Daaeerraahh 
RPKD vs RKP 
RPJM 
Nasional 
RPJM 
Nasional 
Diperhatikan Diperhatikan 
RRPPJJMM D Daaeerraahh 
Pedoman Diacu 
RReennssttrraa S SKKPPDD 
RRKKPP 
RRKKPP D Daaeerraahh 
RReennjaja S SKKPPDD 
5 tahun 1 tahun 
20 tahun 
Pedoman 
Pedoman 
Dijabarkan 
Dijabarkan 
Pedoman 
7 
Diacu 
22/08/14
BAPPENAS 
• RKP menjabarkan RPJM Nasional, memuat: (1) prioritas pembangunan nasional, (2) 
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara 
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta (3) program K/L, lintas K/L, Kewilayahan 
dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif (UU No. 
25 tahun 2004 SPPN). 
• Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan 
Januari untuk tahun yang direncanakan, atas dasar hasil evaluasi kebijakan berjalan. 
• Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional 2015 memuat: 
- Review pelaksanaan RPJMN 2010-2014 
- Tema dan priorias RKP 2015 
- Direktif Presiden 
 Memfokuskan sumberdaya yang tersedia 
 Dapat disiapkan program dan kegiatannya dalam siklus perencanaan 
8 
dan penganggaran 
• RKP 2015 adalah RKP pertama dari RPJMN 2015-2019. Sangat strategis untuk mencapai 
sasaran-sasaran pembangunan sesuai RPJMN dan Direktif Presiden  materi paparan 
mengacu pada pencapaian sasaran tsb berdasarkan Review RPJMN 2010-2014.
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
PERKEMBANGAN 
PEMBANGUNAN NASIONAL 
2 
9
BAPPENAS EVALUASI RPJMN 2010-2014 
10 
No Indikator 
Status 
Awal 
(2009) 
Capaian 
Target 
2014 
Status 
2010 2011 2012 
Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 
1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2.8 2.8 3.0 321) 5,0 
2 Indeks Efektifitas Pemerintahan -0,26 -0,19 -0,24 n.a 0,5 
Prioritas Nasional 2: Pendidikan 
1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 
15 tahun ke atas 7,72 7,92 7,92 n.a 8,25 
2 Angka buta aksara penduduk berusia 
15 tahun ke atas 5,30 4,79 4,43 n.a 4,18 
Prioritas Nasional 3: Kesehatan 
1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0 
2 Angka kematian ibu melahirkan per 
100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118 
3 Angka kematian bayi per 1.000 
kelahiran hidup 34 n.a n.a 32 2) 24
11 
No Indikator 
Status 
Awal 
(2009) 
Capaian 
Target 
2014 
Status 
2010 2011 2012 
Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan 
1 Jumlah RTSM yang mendapatkan 
Bantuan Tunai Bersyarat PKH 
726.376 774.293 1.052.000 1.492.473 1.170.000 
2 Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 
kg per RTS selama 12 bulan) 
18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 17.488.007 
Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan 
1 PDB Pertanian (%) 3,96 2,99 2,95 4,26 3,7-3,9 
2 Produksi Bahan Pangan: Padi (%) 6,79 3,22 -1,07 4,87 3,22 
Prioritas Nasional 6: Infrastruktur 
1 
Kemantapan Jalan Nasional 
(%) 
87,3 87,0 87,7 90,5 94 
2 Jumlah Rusunawa Terbangun 
(Twin Block) 
n.a 49 49 n.a1) 380 
Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha 
1 Jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu 
(PTSP) di Daerah (Prov/Kab/Kota) 360 394 420 444 530 
2 Jumlah pasar percontohan (unit) 10 12 15 20 26
12 
No Indikator 
Status 
Awal 
(2009) 
Capaian 
Target 
2014 
Status 
2010 2011 2012 
Prioritas Nasional 8: Energi 
1 Produksi Minyak Bumi (Ribu 
Barrel/Hari) 
949 945 902 877 1.010 
2 Kapasitas Pembangkit Terpasang 
(Kumulatif MW) 31.959 33.983 39.899 42.839 3.000 
MW/Tahun 
Prioritas Nasional 9: LH dan Pengelolaan Bencana 
1 
Hotspot di Pulau Kalimantan, 
Sumatera dan Sulawesi berkurang 
20% per tahun dari rerata 2005- 
2009 (%) 
58.890 
titik 
(rerata 
2005- 
2009) 
83,42 51,65 45,11 
19.316 titik 
(turun 
sebesar 
67,2%) 
2 
Kesinambungan sistem analisa data 
di bidang gempabumi dan tsunami 
(%) 
75 90 100 100 90 
Prioritas Nasional 10: Daerah Teringgal, Terdepan, Terluar & Pasca Konflik 
1 Rata-rata pertumbuhan ekonomi di 
daerah tertinggal 5,84 5,76 5,68 6,16 7,1 
2 Persentase penduduk miskin di 
daerah tertinggal 20,19 21,17 19,46 18,31 14,2
13 
No Indikator 
Status 
Awal 
(2009) 
Capaian 
Target 
2014 
Status 
2010 2011 2012 
Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi 
1 Jumlah museum yang direvitalisasi (Unit 
Museum) n.a 6 30 6 30 
2 Jumlah paket peningkatan kapasitas Iptek 
Sistem Produksi n.a 109 78 n.a1) 100 
Prioritas Nasional 12: Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan 
1 Penanggulangan Terorisme (jumlah teroris 
tertangkap) *) n.a n.a 93 89 n.a 
2 Penggunaan alutsista TNI produksi Industri 
Dalam Negeri (%) n.a 12,65 13,61 15,86 20,88 
Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian 
1 Pertumbuhan Industri (%) - 4,48 6,22 6,10 7,0-7,3 
2 Pertumbuhan Non Migas (%) - 5,09 6,83 6,60 7,3-7,8 
Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat 
1 Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan 
Haji yang tertib dan lancar (jemaah) - 221.0001) 221.000 211.000 210.000 
2 
Jumlah wisatawan mancanegara (juta 
orang) 
6,32 7,00 7,65 3,88 8,6
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
14 
3 TEMA RKP 2015
BAPPENAS Rancangan Tema RKP 2015 
MELANJUTKAN RREEFFOORRMMAASSII PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN 
BBAAGGII PPEENNIINNGGKKAATTAANN DDAAYYAA SSAAIINNGG NNAASSIIOONNAALL 
15
BAPPENAS 
Pertimbangan Penyusunan Tema 
RKP 2015 
1. Reformasi pembangunan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan 
struktur perekonomian yang kokoh melalui: 
(i) percepatan hilirisasi industri berbasis Sumber Daya Alam, 
(ii) mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, 
(iii) kepastian hukum dan penegakan hukum, serta 
(iv) reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. 
2. Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi 
dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan 
perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar 
tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income 
Trap). 
3. RPJMN tahap ketiga (2015-2019) dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk 
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan 
pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, 
SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek. 
16
BAPPENAS KKoorriiddoorr TTeemmaa RRKKPP 22001155 
1. RPJMN 2015-2019 merupakan bagian dari RPJPN 2005-2025 
2. RPJPN dibagi dalam 9 (sembilan) Bidang Pembangunan 
3. RKP 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN III dan merupakan 
transisi dari RPJMN II khususnya RKP 2014. Dengan demikian isu 
strategis RKP 2014 ada yang masih perlu dilanjutkan pada RKP 2015. 
4. Tema disusun berdasarkan: 
– Tantangan 
– Keberlanjutan 
– Mandat RPJP 2005-2025 dengan penekanan pada tahapan 
pembangunan periode RPJMN 2015-2019 
1. Tema dijabarkan dalam isu strategis 9 bidang pembangunan RPJPN 
2005-2025 
17
BAPPENAS 
Kaitannya dengan RPJMN dan RPJPN 2005-2025 
RPJM 4 
(2020-2024) 
Substansi RKP 2015 disusun 
dengan merujuk pada tema-pembangunan 
2019 (RPJMN 3) 
RPJM 1 
(2005-2009) 
Menata kembali 
NKRI, membangun 
Indonesia yang aman 
dan damai, yang adil 
dan demokratis, 
dengan tingkat 
kesejahteraan yang 
lebih baik. 
RPJMN 2015- 
RPJM 2 
(2010-2014) 
Memantapkan 
penataan kembali 
NKRI, meningkatkan 
kualitas SDM, 
membangun 
kemampuan iptek, 
memperkuat daya 
saing perekonomian 
RPJM 3 
(2015-2019) 
Memantapkan 
pemba-ngunan 
secara menye-luruh 
dengan menekan-kan 
pembangunan 
keunggulan 
kompetitif 
perekonomian yang 
ber-basis SDA yang 
tersedia, SDM yang 
berkualitas, serta 
kemampuan iptek 
Mewujudkan masya-rakat 
Indonesia yang 
mandiri, maju, adil 
dan makmur melalui 
percepatan 
pembangunan di 
segala bidang dengan 
struktur 
perekonomian yang 
kokoh berlandaskan 
keunggulan 
kompetitif. 
Substansi RKP 2015 disusun 
dengan merujuk pada tema-pembangunan 
RPJMN 2015- 
2019 (RPJMN 3) 
18
BAPPENAS Tantangan PPeemmbbaanngguunnaann -- IInntteerrnnaall 
• Struktur perekonomian Indonesia masih belum kokoh dan 
rentan terhadap gejolak global. 
– struktur industri manufaktur masih dangkal 
– ketergantungan terhadap impor barang modal dan bahan 
setengah jadi masih tinggi 
• Iklim usaha dan investasi, serta kepastian hukum masih 
belum optimal dalam memberikan kemudahan dan kepastian 
investasi. 
• Terjadinya perlambatan penurunan kemiskinan dan 
pengangguran. 
• Kesenjangan antar kelompok masyarakat masih tinggi, 
demikian juga, kesenjangan antar wilayah juga masih tinggi. 
19
BAPPENAS Tantangan Pembangunan -- EEkksstteerrnnaall 
• Pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang ditandai dengan 
pengurangan stimulus moneter (tapering off) serta 
perekonomian Eropa secara perlahan lepas dari krisis, akan 
mengakibatkan: 
– Arus modal asing berbalik ke negara maju; 
– Berakhirnya siklus panjang harga komoditas tinggi 
sehingga mempersulit upaya pengurangan defisit transaksi 
berjalan. 
• Melepaskan Indonesia dari jerat negara berpendapatan 
menengah (Middle-income trap). 
• Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy 
Community) akan mulai pada tahun 2015 
20
BAPPENAS 
PELUANG 
• Potensi pasar domestik yang besar 
• Pemanfaatan jumlah middle class yang besar dan terus 
naik 
• Pemilu mendorong kegiatan perekonomian domestik 
• Krisis hutang Eropa mereda 
• Perekonomian China mulai menguat 
• Resesi ekonomi AS berkurang 
21
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS 
PEMBANGUNAN 
4 
22
BAPPENAS AArraahh KKeebbiijjaakkaann PPeemmbbaanngguunnaann 
Secara garis besar arah pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut: 
a) Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat 
untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan 
hilirisasi industri berbasis SDA, mengurangi ketergantungan impor barang 
modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta 
reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. 
b) Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi 
dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan 
perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar 
tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income 
Trap). 
c) RPJMN tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan 
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan 
keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM 
berkualitas, serta kemampuan Iptek. 
23
BAPPENAS PPrriioorriittaass PPeemmbbaanngguunnaann 
• Berdasarkan arah kebijakan RKP 2015 di atas, diidentifikasi isu-isu strategis 
untuk masing-masing bidang pembangunan yang digariskan RPJPN 2005- 
2025, yaitu bidang pembangunan: 
1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 
2. Ekonomi 
3. Sarana dan Prasarana 
4. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 
6. Politik 
7. Pertahanan dan Keamanan 
8. Hukum dan Aparatur 
9. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang 
• Selanjutnya, Prioritas Pembangunan akan disusun untuk merespon isu-isu 
strategis yang teridentifikasi. 
24
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
25 
5 ISU STRATEGIS 2015
BAPPENAS PENYUSUNAN ISU STRATEGIS 
26 
PENCAPAIAN TARGET RPJMN 
Tahun 2015 merupakan tahun 
pertama pelaksanaan RPJMN III 
DIREKTIF PRESIDEN 
Isu strategis dan direktif 
Presiden yang belum selesai 
dan perlu dilanjutkan 
Signifikan Berdampak luas Pengungkit/Leverage 
Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan
IIssuu SSttrraatteeggiiss 
No. Bidang 
Pembangunan Isu Strategis 
1. Sosial Budaya dan 
Kehidupan 
Beragama 
a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand dan Supply) 
b. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi 
c. Pengendalian Jumlah Penduduk 
d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan 
e. Optimalisasi Anggaran Pendidikan 
2. Ekonomi a. Transformasi Struktur Industri 
b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja 
3. Sarana dan 
Prasarana 
a. Perkuatan Sistem Logistik Nasional 
b. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional 
c. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi 
d. Penataan Perumahan / Permukiman 
e. Pembangunan transportasi massal perkotaan. 
4. Pengelolaan SDA 
dan Lingkungan 
Hidup 
a. Perkuatan Ketahanan Pangan 
b. Peningkatan Ketahanan Energi 
5. IPTEK Perkuatan kapasitas IPTEK 
6. Politik Konsolidasi Demokrasi 
7. Pertahanan dan 
Keamanan 
Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri 
Pertahanan 
8. Hukum dan Aparatur Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Berkualitas 
9. Pembangunan 
Wilayah dan Tata 
27 
Pembangunan Daerah Tertinggal
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
28 
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH 
UNTUK MENCAPAI TARGET 6
BAPPENAS 
Dukungan yang Diharapkan dari 
Pemerintah Daerah 
1. Melakukan review capaian sasaran pembangunan (RPJMN) di tingkat kabupaten 
2. Melakukan sinkronisasi RPJMD dan RKPD dengan Prioritas Nasional yang tercantum dalam 
RPJMN 2010-2014 dan RKP: 
• Keselarasan antara RKP dan RKPD 
• Kontrol deviasi (penyimpangan) antara RKPD-Renja SKPD-RAPBD 
3. Perbaikan kualitas belanja pemerintah: 
• Peningkatan belanja modal 
• Prioritas penurunan kemiskinan 
• Kontrol belanja barang dan subsidi 
• Hindari keterlambatan dan penumpukan penyerapan anggaran 
4. Pengendalian inflasi: pengawasan distribusi barang-barang kebutuhan strategis 
5. Mendorong percepatan proses pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur 
wilayah dengan berpedoman pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi 
Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 
6. Mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan daerah dan mensinergikannya dengan 
kebijakan nasional (K/L). 
29
BAPPENAS 
Upaya Peningkatan Kualitas RKP 
1. Kesepakatan-kesepakatan dalam Musrenbangnas merupakan sinergi 
antara prioritas nasional dan kebutuhan-kebutuhan provinsi dalam 
berbagai sektor. 
2. Perencanaan yang baik akan ditentukan oleh kualitas perencana dan 
komunikasi yang baik antar perencana. 
3. Perlu perkuatan kelembagaan perencanaan di tingkat daerah. 
4. Basis data yang akurat dan terkini dijadikan dasar perencanaan 
pembangunan khususnya data-data yang mencerminkan kondisi 
manusia Indonesia. Telah disusun Buku Proyeksi Penduduk Tahun 
2010-2035 yang akan menjadi informasi yang penting bagi 
perencanaan pembangunan ke depan; serta 
5. Bappenas berkomitmen untuk terus menerus meningkatkan kualitas 
proses perencanaan dan produk RKP. 
30
BAPPENAS 
Upaya Peningkatan Kualitas APBN dan 
APBD 
1. Penajaman sasaran dan indikator kinerja; 
2. Optimalisasi belanja modal pada sektor-sektor strategis 
untuk mendorong investasi sektor riil; 
3. Peningkatan sinkronisasi dan sinergi antara kegiatan SKPD 
dan Kementerian/Lembaga; 
4. Peningkatan pemantauan untuk menghilangkan 
sumbatan-sumbatan dalam implementasi 
program/kegiatan; serta 
5. Peningkatan akuntabilitas belanja pemerintah daerah. 
31
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
5 
32 
SINERGI PUSAT-DAERAH DAN 
ANTARDAERAH 
7
BAPPENAS 
SINERGI PUSAT-DAERAH DAN 
ANTARDAERAH 
• Mengurangi kesenjangan antarwilayah secara lebih 
terarah dan sistematik dengan skenario yang 
disepakati semua pihak. 
• Meningkatkan keterkaitan pembangunan antar 
wilayah dalam rangka memperkuat perekonomian 
domestik. 
• Mendorong pembangunan kawasan perbatasan, 
terdepan, terluar, tertinggal, pasca konflik dan 
kawasan ekonomi khusus. 
33
KESENJANGAN WILAYAH 
BAPPENAS 
Wilayah Sumatera 
Share PDRB thdp 
Nasional 
23,91% 
Pertumb. Ekonomi 6,2% 
Pendaptn perkapita 9,64 jt 
Penduduk miskin 6,2 jt (21,66%) 
Wilayah Jawa Bali 
Share PDRB thdp 
Nasional 
57,51% 
Pertumbh Ekonomi 6,6% 
Pendapt perkapita 10,40 jt 
Pendudk miskin 15,98 jt 
(55,84%) 
Wilayah Kalimantan 
Share PDRB thdp 
Nasional 
Wilayah Nusa Tenggara 
Share PDRB thdp 
Nasional 
2,56% 
Pertmbuh Ekonomi 0,21% 
Pendapt perkapita 3,52 jt 
Pendudk miskin 1,83 jt 
(6,39%) 
9,03% 
Pertumb. Ekonomi 4,88% 
Pendaptn perkapita 14,22 jt 
Pendudk miskin 0,93 jt (3,25%) 
WWiillaayyaahh SSuullaawweessii 
Share PDRB thdp 
Nasional 
4,86% 
Pertmbh Ekonomi 8,1% 
Pendapt perkapita 6,53 jt 
Pendudk miskin 2,05 jt (7,16%) 
Wilayah Papua 
Share PDRB thdp 
Nasional 
Pertmbuh Ekonomi 4,03% 
Pendaptn perkapita 11,08 jt 
Pndudk miskin 1,2 jt (4,20 %) 
Wilayah Maluku 
Share PDRB thdp 
Nasional 
1,71% 
0,43% 
Pertumbh Ekonomi 6,17% 
Pendaptn perkapita 2,95 jt 
Pendudk miskin 0,43 jt (1,50%) 
Sumber : BPS 2011 (Data diolah) 
Ket : Harga Konstan
BAPPENAS KETERKAITAN ANTARWILAYAH 
35 
• Perdagangan antardaerah 
terpusat di Jawa dan Sumatera  
Blok Ekonomi Utama. 
• Perdagangan antardaerah di 
Kalimantan, Sulawesi, Nusa 
Tenggara, Maluku dan Papua 
masih relatif kecil dan belum 
berkembang  Wilayah ini 
memerlukan percepatan 
pembangunan. 
Catatan: Arah panah menunjukkan arus perdagangan antarwilayah. Angka 
yang digarisbawahi menunjukkan produksi bruto di setiap wilayah. 
Angka dalam lingkaran menunjukkan input antara dalam wilayah. 
Kesenjangan ekonomi wilayah menghambat ppeerrwwuujjuuddaann wwaawwaassaann nnuussaannttaarraa 
Sumber : BPS, 2005
BAPPENAS 
AGENDA UNTUK MEMPERKUAT SINERGI 
PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH 
Sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan 
dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, 
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang 
mencakup : 
1) Sinergi dalam perencanaan kebijakan. 
2) Sinergi dalam kerangka regulasi. 
3) Sinergi dalam kerangka anggaran. 
4) Sinergi dalam kerangka kelembagaan 
5) Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah. 
36
BAPPENAS CONTOH SINERGI: PENDIDIKAN 
Disparitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tahun 2010/2011 
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: 
Meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI melalui pembangunan infrastruktur 
pendidikan (dibiayai oleh APBD) 
Mendorong ketersediaan Guru sekolah terutama di Provinsi yang APM SD/MI dibawah 
rata-rata Nasional 
37
BAPPENAS CONTOH SINERGI : KESEHATAN 
Sumber data : Riskesdas 2010 
Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2010 
10.6 
1.0 
1.2 
1.3 
13.0 
13.4 
14.0 
14.9 
15.3 
15.7 
16.2 
16.2 
17.1 
17.1 
17.1 
17.9 
18.5 
19.6 
19.9 
20.5 
21.4 
2.8 
2.9 
23.6 
23.7 
25.0 
26.2 
26.5 
26.5 
26.5 
27.6 
29.1 
29.4 
30.5 
0 
5 
10 
15 
20 
25 
30 
35 
Sulawesi Utara 
Bali 
DI Yogyakarta 
DKI Jakarta 
Jawa Barat 
Lampung 
Kep. Riau 
Kep. Bangka Belitung 
Bengkulu 
Jawa Tengah 
Riau 
Papua 
Sumatera Barat 
Jawa Timur 
Kalimantan Timur 
Indonesia 
Banten 
Jambi 
Sumatera Selatan 
Sulawesi Barat 
Sumatera Utara 
Sulawesi Tengara 
Kalimantan Selatan 
Maluku Utara 
Aceh 
Sulawesi Selatan 
Maluku 
Sulawesi Tengah 
Gorontalo 
Papua Barat 
Kalimantan Tengah 
Kalimantan Barat 
Nusa Tengara Timur 
Nusa Tengara Barat 
Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi 
15,5 
11,9 
3,6 
Target 
MDG 
2015 
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: 
•Mempercepat perbaikan angka kekurangan gizi pada Balita untuk mencapai target MDG 2015, 
bila memungkinkan dapat menggunakan dana APBD 
•Meningkatkan cakupan pemberian makanan pada Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) untuk 
mencegah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 
38
BAPPENAS LANJUTAN... 
Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Indonesia Tahun 2010 
Sumber : Riskesdas 2010 
26.6 
48.7 
50.3 
54.3 
56.4 
57.0 
62.5 
62.9 
63.0 
64.1 
64.2 
70.8 
72.6 
76.7 
78.3 
78.8 
79.0 
80.0 
81.2 
81.9 
82.2 
83.6 
86.2 
86.5 
87.3 
87.4 
91.7 
93.8 
94.7 
95.8 
95.8 
97.2 
97.3 
98.6 
20 
40 
60 
80 
100 
Maluku Utara 
Maluku 
Sulawesi Tengah 
Papua Barat 
Kalimantan Tengah 
Papua 
Sulawesi Tengara 
Gorontalo 
Jambi 
Sulawesi Barat 
Nusa Tengara Timur 
Banten 
Kalimantan Barat 
Sulawesi Selatan 
Jawa Barat 
Kalimantan Selatan 
Nusa Tengara Barat 
Kalimantan Timur 
Lampung 
Bengkulu 
Indonesia 
Sulawesi Utara 
Sumatera Barat 
Sumatera Selatan 
Riau 
Sumatera Utara 
Aceh 
Jawa Tengah 
Jawa Timur 
Kep. Bangka Belitung 
DKI Jakarta 
Kepulauan Riau 
Bali 
DI Yogyakarta 
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: 
•Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal Perbatasan dan 
Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) 
•Meningkatkan kepatuhan pemeriksaan ibu dan anak (continuum of care) untuk Kunjungan I 
(K1) dan Kunjungan IV (K4) 
39
BAPPENAS 
CONTOH SINERGI : PENANGGULANGAN KEMISKINAN 
(PROVINSI JATIM) 
40
BAPPENAS 
CCOONNTTOOHH SSIINNEERRGGII DDAALLAAMM 
KKEETTAAHHAANNAANN PPAANNGGAANN 
Dalam mencapai sasaran ketahanan pangan nasional dapat dicapai melalui sinergi antar K/L dan 
daerah : 
• PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN (Sinergi K/L) 
o DANA ALOKASI KHUSUS (Sinergi Pusat Daerah) 
41 
SASARAN PRIORITAS 
KETAHANAN PANGAN 
PENINGKATAN 
PRODUKSI 
PANGAN/TAHUN : 
•PADI (3,2%) 
•JAGUNG (10,2%) 
•KEDELAI (20,1%) 
•GULA (12,6%) 
•SAPI (7,3%) 
SASARAN PRIORITAS 
KETAHANAN PANGAN 
PENINGKATAN 
PRODUKSI 
PANGAN/TAHUN : 
•PADI (3,2%) 
•JAGUNG (10,2%) 
•KEDELAI (20,1%) 
•GULA (12,6%) 
•SAPI (7,3%) 
LALAHHAANN 
ININFRFRAASTSTRRUUKKTTUURR 
LILTITBBAANNGG 
SSUUBBSSIDIDI I 
PPAANNGGAANN D DAANN G GIZIZI I 
ADAPTASI PERUBAHAN 
ADAPTASI PERUBAHAN 
IKLIM 
IKLIM 
KKeemmeennttaann, ,B BPPNN 
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemm.P.PUU 
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,L LIPIPI,I ,B BPPPPTT, ,K KRRTT 
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeeuu 
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeess 
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K KLLHH, ,B BMMKKGG 
BIDANG DAK KEGIATAN 
PERTANIAN • Cetak sawah; 
• penyediaan sarana dan prasarana balai perbenihan/perbibitan tanaman 
pangan/ holtikultura/ perkebunan/peternakan; 
• Jalan produksi perdesaan 
INFRASTRUKTUR IRIGASI Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi 
KELAUTAN DAN 
PERIKANAN 
• Sarana dan prasarana pelabuhan perikanan kelas PPI; 
• Sarana dan prasarana perbenihan.
BAPPENAS 
UPAYA SINERGITAS NASIONAL DAN DAERAH DALAM 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 
Dalam rangka mensukseskan MP3EI, peran Pemda sangat sentral 
untuk: 
 Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan 
aksesibilitas regional dan lokal dari pusat-pusat pertumbuhan 
ekonomi di wilayah koridor ekonomi ke wilayah belakangnya 
(hinterland) agar diperoleh manfaat pembangunan secara luas 
 Pemda perlu mendorong percepatan proses pembebasan lahan di 
wilayahnya dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan 
lahan yang telah disahkan oleh DPR 
 Komitmen untuk mensukseskan MP3EI bukan hanya antara 
Pemerintah Pusat, BUMN dan swasta. Pemda pun harus terlibat 
dan mengantisipasi sehingga anggaran belanja modal daerah 
dapat dipakai untuk mendukung platform besar ini. 
42
BAPPENAS 
CONTOH : DOING BUSINESS 
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA 
Perlu dilakukan penyederhanaan prosedur melalui Penerapan Sistem Pelayanan 
Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu 
Pintu (PTSP) 
43
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
8 PENUTUP 
44
BAPPENAS PENUTUP 
• Kinerja pembangunan nasional ditopang dan ditentukan oleh kinerja pembangunan 
daerah. 
• Kinerja pembangunan nasional juga tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika 
ekonomi global. 
• Kemampuan daerah dalam meningkatkan daya saing, secara nasional dan global, 
menjadi pilar bagi penguatan perekonomian domestik. 
• Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting 
untuk menjamin pelaksanaan kebijakan dan strategi terarah dan terfokus untuk 
memanfaatkan momentum pertumbuhan. 
• Tema RKP/RKPD merupakan “fine tunning” prioritas pembangunan dalam rangka 
pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah. 
• Monitoring dan evaluasi diharapkan mencakup pelaksanaan koordinasi kebijakan 
baik di pusat maupun daerah mengingat kebijakan di pusat tidak “stand alone” 
dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional  dibutuhkan sinergisitas 
dengan kebijakan daerah. 
• Hasil monitoring dan evaluasi (monev) di tiap daerah dan hasilnya dapat dijadikan 
“rujukan” bagi proses perencanaan di periode berikutnya. 
45
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ 
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 
TERIMA KASIH 
46

More Related Content

What's hot

Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Joy Irman
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
93220872
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
93220872
 
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate UniversityReformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Coach RFIRMANS
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Dadang Solihin
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Dadang Solihin
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
hoyin rizmu
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
noldy HP
 
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
BappedaLampungUtara
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Dadang Solihin
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Musnanda Satar
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
Irwin Sopyanudin
 
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang InklusifPenyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
Tri Widodo W. UTOMO
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
hoyin rizmu
 
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDKebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Dadang Solihin
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
Dadang Solihin
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Dr. Zar Rdj
 

What's hot (20)

Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
 
Penyusunan RENJA
Penyusunan RENJAPenyusunan RENJA
Penyusunan RENJA
 
Penyusunan RKPD
Penyusunan RKPDPenyusunan RKPD
Penyusunan RKPD
 
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate UniversityReformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
Reformasi Diklat ASN Terintegrasi Melalui ASN Corporate University
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah Penyusunan  Dokumen RPJP Daerah
Penyusunan Dokumen RPJP Daerah
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD dan Renstra SKPD
 
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & InovasiKonsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
Konsep Reformasi Birokrasi & Inovasi
 
Hubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaanHubungan kelembagaan
Hubungan kelembagaan
 
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
RPJMD menurut Permendagri 86 Tahun 2017
 
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
Penyusunan Renja Perangkat Daerah Tahun 2022
 
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota SukabumiTelaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
Telaah Kritis RPJMD Kota Sukabumi
 
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D KabupatenTata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
Tata Cara Penyusunan RPJP/M D Kabupaten
 
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
4 Paparan Musrenbang RKPD Tahun 2023_KOTA SERANG.pptx.pptx
 
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang InklusifPenyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
Penyusunan Rencana Induk Pemajuan IPTEK yang Inklusif
 
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik  pkp okiPenyusunan rka pelayanan publik  pkp oki
Penyusunan rka pelayanan publik pkp oki
 
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPDKebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
Kebijakan Penyusunan Renstra K/L dan SKPD
 
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan DaerahInovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
Inovasi Perencanaan dalam rangka Akselerasi Pembangunan Daerah
 
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
Inmendagri dan SEB Kemdagri-Bappenas 2004
 
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaRedesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembaga
 

Viewers also liked

Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 2016
93220872
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
Reins Tangkowit
 
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggaraBahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggaraanto7
 
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota DepokBahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depokifa09
 
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 FinalPaparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
HENDRA YATMIKA
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Deki Zulkarnain
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraanto7
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Anton Setiadi
 
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014 Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Anton Setiadi
 
Musrenbang kec jailolo
Musrenbang kec jailoloMusrenbang kec jailolo
Musrenbang kec jailolo
adrisal hena
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter PositifBerfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Dadang Solihin
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Dadang Solihin
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Panembahan Senopati Sudarmanto
 
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - BappedaPedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
M Handoko
 
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
M. Adli
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Dadang Solihin
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 

Viewers also liked (20)

Paparan musrenbang wonogiri 2016
Paparan  musrenbang wonogiri 2016Paparan  musrenbang wonogiri 2016
Paparan musrenbang wonogiri 2016
 
Presentasi musrenbang
Presentasi musrenbangPresentasi musrenbang
Presentasi musrenbang
 
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggaraBahan presentasi  musrenbang kab aceh tenggara
Bahan presentasi musrenbang kab aceh tenggara
 
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota DepokBahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
Bahan Musrenbang Kecamatan Di Kota Depok
 
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 FinalPaparan Musrenbang Prov 09 Final
Paparan Musrenbang Prov 09 Final
 
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumselMateri paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappeda sumsel
 
Musrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggaraMusrenbang kab aceh tenggara
Musrenbang kab aceh tenggara
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014 Presentasi musrenbang kota solok   25 maret 2014
Presentasi musrenbang kota solok 25 maret 2014
 
Musrenbang kec jailolo
Musrenbang kec jailoloMusrenbang kec jailolo
Musrenbang kec jailolo
 
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok Pikiran dan Peran DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan DaerahPokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
Pokok-pokok Pikiran Anggota DPRD dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter PositifBerfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
Berfikir, Bersikap, dan Berbicara untuk Membangun Karakter Positif
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD, dan RKPD bagi Percepatan Pembangunan D...
 
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1Teks samgub.  musrenbang rkpd 2017-1
Teks samgub. musrenbang rkpd 2017-1
 
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - BappedaPedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
Pedoman Musrenbang Integrasi Desa/Kelurahan - Bappeda
 
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
Laporan Reses 26 OKTOBER s.d 18 NOVEMBER 2012 (Lampiran I)
 
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
Reses dan Pokok Pikiran DPRD Hasil Jasmara
 
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan DaerahFungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
Fungsi dan Peran DPRD dalam Manajemen Pembangunan Daerah
 
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan DaerahPeranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
Peranan DPRD dalam Percepatan Pembangunan Daerah
 

Similar to Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
Dadang Solihin
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
Setiono Winardi
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Muh Saleh
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
Petrus Poling Wairmahing
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Dadang Solihin
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
EroikaSariWidiyatni
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanSinergy Aditya
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
001KelasUjiA1
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
MuhammadAkielElhanie
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Dungtji
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
FeryHaidir2
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
Tri Damri
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Dadang Solihin
 
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptxModul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
maryampengajianmalay
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
NazmulWatan
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Dadang Solihin
 
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesiPaparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Erwin Rinaldy
 
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesiPaparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
lilikwbs
 
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Dr. Zar Rdj
 

Similar to Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas (20)

Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014Evaluasi Implementasi  RPJMN 2010-2014
Evaluasi Implementasi RPJMN 2010-2014
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
Rancangan Teknokrat RPJMN dan Renstra Kemenkes 2015 - 2019
 
Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015Rkpd kab. sikka 2015
Rkpd kab. sikka 2015
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
 
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
16122019 pointers musrenbangnas rpjmn 2020 2024 -___
 
Kebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaanKebijakan reformasi perencanaan
Kebijakan reformasi perencanaan
 
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
wegjcjselamat Menghilangkan pikiran negatif pesimis, ketakutan, instink akan ...
 
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
4.-Bappenas-_-Range-Final-KNAM-23.34_220329_Paparan-Kunci-MPPN-Musrenbang-Pro...
 
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptxArah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
Arah-Kebijakan-Nasional-dan-Prioritas-JABAR-Rancangan-Awal-RKP-2018_V01.pptx
 
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptxRakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
Rakor Industri Agro 2015 - BAPPENAS.pptx
 
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAANKEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
KEBIJAKAN PENGANGGARAN DI BIDANG ANGKUTAN UMUM PERKOTAAN
 
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov acehPaparan menteri ppn musrenbang prov aceh
Paparan menteri ppn musrenbang prov aceh
 
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptxModul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
Modul TOT Pengajian Malaysia-Slot 2.pptx
 
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
[revisi 3-6-2022] 38. Nuryanti - NTB Halal Industrial Park.pptx
 
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
Arah dan Kebijakan Pembangunan Indonesia 2015
 
Narasi musrenbangprov jatim 2011
Narasi musrenbangprov jatim 2011Narasi musrenbangprov jatim 2011
Narasi musrenbangprov jatim 2011
 
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesiPaparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
 
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesiPaparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
Paparan men ppn-musrenbang_regional_palu_sulawesi
 
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
Strategi pencapaian rencana kerja pemerintah dan penganggarannya tahun 2018
 

More from Deki Zulkarnain

Raperda muba rev 02
Raperda muba rev 02Raperda muba rev 02
Raperda muba rev 02
Deki Zulkarnain
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
Deki Zulkarnain
 
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 2rev 02
Bab 2rev 02Bab 2rev 02
Bab 2rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02
Deki Zulkarnain
 
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Deki Zulkarnain
 
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Deki Zulkarnain
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Deki Zulkarnain
 
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruangBab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Deki Zulkarnain
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Deki Zulkarnain
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Deki Zulkarnain
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
Deki Zulkarnain
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
Deki Zulkarnain
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Deki Zulkarnain
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
Deki Zulkarnain
 

More from Deki Zulkarnain (20)

Raperda muba rev 02
Raperda muba rev 02Raperda muba rev 02
Raperda muba rev 02
 
Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02Presentasi konsultasi publik rev 02
Presentasi konsultasi publik rev 02
 
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
Lampiran klhs musi banyuasin rev 02
 
Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02Bab 7 rev 02
Bab 7 rev 02
 
Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02Bab 6 rev 02
Bab 6 rev 02
 
Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02Bab 5 rev 02
Bab 5 rev 02
 
Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02Bab 4 rev 02
Bab 4 rev 02
 
Bab 2rev 02
Bab 2rev 02Bab 2rev 02
Bab 2rev 02
 
Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02Bab 1 rev 02
Bab 1 rev 02
 
Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02Bab 3 rev 02
Bab 3 rev 02
 
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011   2031
Perda no. 2 tahun 2013 tt rtrw kab. musi rawas 2011 2031
 
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
Kata pengantar dan daftr isi bnr tgl 16sep'13
 
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakatBab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
Bab 8 hak kewajiban dan peran masyarakat
 
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruangBab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
Bab 7 ketentuan pengendalian pemanfataan ruang
 
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruangBab 6 arahan pemanfaatan ruang
Bab 6 arahan pemanfaatan ruang
 
Bab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategisBab 5 penetapan kawasan strategis
Bab 5 penetapan kawasan strategis
 
Bab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruangBab 4 rencana pola ruang
Bab 4 rencana pola ruang
 
Bab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruangBab 3 rencana struktur ruang
Bab 3 rencana struktur ruang
 
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategiBab 2 tujuan kebijkan dan strategi
Bab 2 tujuan kebijkan dan strategi
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 

Recently uploaded

Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
Alfaiz21
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
MiscoTamaela1
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hanhan140379
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
helenenolaloren
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
13FitriDwi
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
MuhammadIqbal24956
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 

Recently uploaded (20)

Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
hubungan-perusahaan-dengan-stakeholder-lintas-budaya-dan-pola-hidup-audit-sos...
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 

Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas

  • 1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INDONESIA 2015 Musrenbang RKPD 2015 Kabupaten Musi Rawas Utara Balai Pertemuan Rupit, 19 Maret 2014
  • 2. BAPPENAS CURICULUM VITAE • Nama : Inda Monita • NIP : 19710121 199503 2 001 • Tpt/Tgl Lahir : Jakarta, 21 Januari 1971 • Pangkat/Gol : Pembina Tk. I / IV B • Pendidikan : S2 Public Management • Jabatan : Kasubdit Evaluasi Kinerja 2 Pembangunan Wilayah Tengah • Unit Kerja :Direktorat Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD) • Instansi : BAPPENAS
  • 3. BAPPENAS OUTLINE PAPARAN : 1. Pengantar 2. Perkembangan Pembangunan Nasional 3. Tema RKP 2015 4. Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan 2015 5. Isu Strategis 6. Dukungan Pemerintah Daerah 7. Sinergi Pusat-Daerah dan Antardaerah 8. Penutup 3
  • 4. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 4 1 PENGANTAR
  • 5. BAPPENAS Perencanaan Pembangunan Daerah • Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang SPPN • Menurut UU ini, ada 2 entitas penyusun rencana pembangunan: 1. Pemerintah daerah (prov/kab/kota) yang dikoordinasikan oleh BAPPEDA  pasal 33 ayat 2 2. SKPD  sesuai dengan tugas dan kewenangannya (pasal 33 ayat 3) 5
  • 6. BAPPENAS Dokumen Rencana oleh Bappeda: • RPJPD • RPJMD • RKPD 6 oleh SKPD: • Renstra SKPD • Renja SKPD
  • 7. BAPPENAS RRPPJJPP N Naassioionnaall RRPPJJPP D Daaeerraahh RPKD vs RKP RPJM Nasional RPJM Nasional Diperhatikan Diperhatikan RRPPJJMM D Daaeerraahh Pedoman Diacu RReennssttrraa S SKKPPDD RRKKPP RRKKPP D Daaeerraahh RReennjaja S SKKPPDD 5 tahun 1 tahun 20 tahun Pedoman Pedoman Dijabarkan Dijabarkan Pedoman 7 Diacu 22/08/14
  • 8. BAPPENAS • RKP menjabarkan RPJM Nasional, memuat: (1) prioritas pembangunan nasional, (2) rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta (3) program K/L, lintas K/L, Kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif (UU No. 25 tahun 2004 SPPN). • Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan Januari untuk tahun yang direncanakan, atas dasar hasil evaluasi kebijakan berjalan. • Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional 2015 memuat: - Review pelaksanaan RPJMN 2010-2014 - Tema dan priorias RKP 2015 - Direktif Presiden  Memfokuskan sumberdaya yang tersedia  Dapat disiapkan program dan kegiatannya dalam siklus perencanaan 8 dan penganggaran • RKP 2015 adalah RKP pertama dari RPJMN 2015-2019. Sangat strategis untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan sesuai RPJMN dan Direktif Presiden  materi paparan mengacu pada pencapaian sasaran tsb berdasarkan Review RPJMN 2010-2014.
  • 9. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN NASIONAL 2 9
  • 10. BAPPENAS EVALUASI RPJMN 2010-2014 10 No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target 2014 Status 2010 2011 2012 Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2.8 2.8 3.0 321) 5,0 2 Indeks Efektifitas Pemerintahan -0,26 -0,19 -0,24 n.a 0,5 Prioritas Nasional 2: Pendidikan 1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas 7,72 7,92 7,92 n.a 8,25 2 Angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun ke atas 5,30 4,79 4,43 n.a 4,18 Prioritas Nasional 3: Kesehatan 1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0 2 Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118 3 Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup 34 n.a n.a 32 2) 24
  • 11. 11 No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target 2014 Status 2010 2011 2012 Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan 1 Jumlah RTSM yang mendapatkan Bantuan Tunai Bersyarat PKH 726.376 774.293 1.052.000 1.492.473 1.170.000 2 Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15 kg per RTS selama 12 bulan) 18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 17.488.007 Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan 1 PDB Pertanian (%) 3,96 2,99 2,95 4,26 3,7-3,9 2 Produksi Bahan Pangan: Padi (%) 6,79 3,22 -1,07 4,87 3,22 Prioritas Nasional 6: Infrastruktur 1 Kemantapan Jalan Nasional (%) 87,3 87,0 87,7 90,5 94 2 Jumlah Rusunawa Terbangun (Twin Block) n.a 49 49 n.a1) 380 Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha 1 Jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Daerah (Prov/Kab/Kota) 360 394 420 444 530 2 Jumlah pasar percontohan (unit) 10 12 15 20 26
  • 12. 12 No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target 2014 Status 2010 2011 2012 Prioritas Nasional 8: Energi 1 Produksi Minyak Bumi (Ribu Barrel/Hari) 949 945 902 877 1.010 2 Kapasitas Pembangkit Terpasang (Kumulatif MW) 31.959 33.983 39.899 42.839 3.000 MW/Tahun Prioritas Nasional 9: LH dan Pengelolaan Bencana 1 Hotspot di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi berkurang 20% per tahun dari rerata 2005- 2009 (%) 58.890 titik (rerata 2005- 2009) 83,42 51,65 45,11 19.316 titik (turun sebesar 67,2%) 2 Kesinambungan sistem analisa data di bidang gempabumi dan tsunami (%) 75 90 100 100 90 Prioritas Nasional 10: Daerah Teringgal, Terdepan, Terluar & Pasca Konflik 1 Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 5,84 5,76 5,68 6,16 7,1 2 Persentase penduduk miskin di daerah tertinggal 20,19 21,17 19,46 18,31 14,2
  • 13. 13 No Indikator Status Awal (2009) Capaian Target 2014 Status 2010 2011 2012 Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi 1 Jumlah museum yang direvitalisasi (Unit Museum) n.a 6 30 6 30 2 Jumlah paket peningkatan kapasitas Iptek Sistem Produksi n.a 109 78 n.a1) 100 Prioritas Nasional 12: Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan 1 Penanggulangan Terorisme (jumlah teroris tertangkap) *) n.a n.a 93 89 n.a 2 Penggunaan alutsista TNI produksi Industri Dalam Negeri (%) n.a 12,65 13,61 15,86 20,88 Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian 1 Pertumbuhan Industri (%) - 4,48 6,22 6,10 7,0-7,3 2 Pertumbuhan Non Migas (%) - 5,09 6,83 6,60 7,3-7,8 Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat 1 Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan Haji yang tertib dan lancar (jemaah) - 221.0001) 221.000 211.000 210.000 2 Jumlah wisatawan mancanegara (juta orang) 6,32 7,00 7,65 3,88 8,6
  • 14. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 14 3 TEMA RKP 2015
  • 15. BAPPENAS Rancangan Tema RKP 2015 MELANJUTKAN RREEFFOORRMMAASSII PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN BBAAGGII PPEENNIINNGGKKAATTAANN DDAAYYAA SSAAIINNGG NNAASSIIOONNAALL 15
  • 16. BAPPENAS Pertimbangan Penyusunan Tema RKP 2015 1. Reformasi pembangunan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui: (i) percepatan hilirisasi industri berbasis Sumber Daya Alam, (ii) mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, (iii) kepastian hukum dan penegakan hukum, serta (iv) reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. 2. Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income Trap). 3. RPJMN tahap ketiga (2015-2019) dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek. 16
  • 17. BAPPENAS KKoorriiddoorr TTeemmaa RRKKPP 22001155 1. RPJMN 2015-2019 merupakan bagian dari RPJPN 2005-2025 2. RPJPN dibagi dalam 9 (sembilan) Bidang Pembangunan 3. RKP 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN III dan merupakan transisi dari RPJMN II khususnya RKP 2014. Dengan demikian isu strategis RKP 2014 ada yang masih perlu dilanjutkan pada RKP 2015. 4. Tema disusun berdasarkan: – Tantangan – Keberlanjutan – Mandat RPJP 2005-2025 dengan penekanan pada tahapan pembangunan periode RPJMN 2015-2019 1. Tema dijabarkan dalam isu strategis 9 bidang pembangunan RPJPN 2005-2025 17
  • 18. BAPPENAS Kaitannya dengan RPJMN dan RPJPN 2005-2025 RPJM 4 (2020-2024) Substansi RKP 2015 disusun dengan merujuk pada tema-pembangunan 2019 (RPJMN 3) RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik. RPJMN 2015- RPJM 2 (2010-2014) Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian RPJM 3 (2015-2019) Memantapkan pemba-ngunan secara menye-luruh dengan menekan-kan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang ber-basis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek Mewujudkan masya-rakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif. Substansi RKP 2015 disusun dengan merujuk pada tema-pembangunan RPJMN 2015- 2019 (RPJMN 3) 18
  • 19. BAPPENAS Tantangan PPeemmbbaanngguunnaann -- IInntteerrnnaall • Struktur perekonomian Indonesia masih belum kokoh dan rentan terhadap gejolak global. – struktur industri manufaktur masih dangkal – ketergantungan terhadap impor barang modal dan bahan setengah jadi masih tinggi • Iklim usaha dan investasi, serta kepastian hukum masih belum optimal dalam memberikan kemudahan dan kepastian investasi. • Terjadinya perlambatan penurunan kemiskinan dan pengangguran. • Kesenjangan antar kelompok masyarakat masih tinggi, demikian juga, kesenjangan antar wilayah juga masih tinggi. 19
  • 20. BAPPENAS Tantangan Pembangunan -- EEkksstteerrnnaall • Pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang ditandai dengan pengurangan stimulus moneter (tapering off) serta perekonomian Eropa secara perlahan lepas dari krisis, akan mengakibatkan: – Arus modal asing berbalik ke negara maju; – Berakhirnya siklus panjang harga komoditas tinggi sehingga mempersulit upaya pengurangan defisit transaksi berjalan. • Melepaskan Indonesia dari jerat negara berpendapatan menengah (Middle-income trap). • Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy Community) akan mulai pada tahun 2015 20
  • 21. BAPPENAS PELUANG • Potensi pasar domestik yang besar • Pemanfaatan jumlah middle class yang besar dan terus naik • Pemilu mendorong kegiatan perekonomian domestik • Krisis hutang Eropa mereda • Perekonomian China mulai menguat • Resesi ekonomi AS berkurang 21
  • 22. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN 4 22
  • 23. BAPPENAS AArraahh KKeebbiijjaakkaann PPeemmbbaanngguunnaann Secara garis besar arah pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut: a) Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan hilirisasi industri berbasis SDA, mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan. b) Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income Trap). c) RPJMN tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek. 23
  • 24. BAPPENAS PPrriioorriittaass PPeemmbbaanngguunnaann • Berdasarkan arah kebijakan RKP 2015 di atas, diidentifikasi isu-isu strategis untuk masing-masing bidang pembangunan yang digariskan RPJPN 2005- 2025, yaitu bidang pembangunan: 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama 2. Ekonomi 3. Sarana dan Prasarana 4. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 6. Politik 7. Pertahanan dan Keamanan 8. Hukum dan Aparatur 9. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang • Selanjutnya, Prioritas Pembangunan akan disusun untuk merespon isu-isu strategis yang teridentifikasi. 24
  • 25. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 25 5 ISU STRATEGIS 2015
  • 26. BAPPENAS PENYUSUNAN ISU STRATEGIS 26 PENCAPAIAN TARGET RPJMN Tahun 2015 merupakan tahun pertama pelaksanaan RPJMN III DIREKTIF PRESIDEN Isu strategis dan direktif Presiden yang belum selesai dan perlu dilanjutkan Signifikan Berdampak luas Pengungkit/Leverage Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan
  • 27. IIssuu SSttrraatteeggiiss No. Bidang Pembangunan Isu Strategis 1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand dan Supply) b. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi c. Pengendalian Jumlah Penduduk d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan e. Optimalisasi Anggaran Pendidikan 2. Ekonomi a. Transformasi Struktur Industri b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja 3. Sarana dan Prasarana a. Perkuatan Sistem Logistik Nasional b. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional c. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi d. Penataan Perumahan / Permukiman e. Pembangunan transportasi massal perkotaan. 4. Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup a. Perkuatan Ketahanan Pangan b. Peningkatan Ketahanan Energi 5. IPTEK Perkuatan kapasitas IPTEK 6. Politik Konsolidasi Demokrasi 7. Pertahanan dan Keamanan Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri Pertahanan 8. Hukum dan Aparatur Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Berkualitas 9. Pembangunan Wilayah dan Tata 27 Pembangunan Daerah Tertinggal
  • 28. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 28 DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENCAPAI TARGET 6
  • 29. BAPPENAS Dukungan yang Diharapkan dari Pemerintah Daerah 1. Melakukan review capaian sasaran pembangunan (RPJMN) di tingkat kabupaten 2. Melakukan sinkronisasi RPJMD dan RKPD dengan Prioritas Nasional yang tercantum dalam RPJMN 2010-2014 dan RKP: • Keselarasan antara RKP dan RKPD • Kontrol deviasi (penyimpangan) antara RKPD-Renja SKPD-RAPBD 3. Perbaikan kualitas belanja pemerintah: • Peningkatan belanja modal • Prioritas penurunan kemiskinan • Kontrol belanja barang dan subsidi • Hindari keterlambatan dan penumpukan penyerapan anggaran 4. Pengendalian inflasi: pengawasan distribusi barang-barang kebutuhan strategis 5. Mendorong percepatan proses pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur wilayah dengan berpedoman pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 6. Mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan daerah dan mensinergikannya dengan kebijakan nasional (K/L). 29
  • 30. BAPPENAS Upaya Peningkatan Kualitas RKP 1. Kesepakatan-kesepakatan dalam Musrenbangnas merupakan sinergi antara prioritas nasional dan kebutuhan-kebutuhan provinsi dalam berbagai sektor. 2. Perencanaan yang baik akan ditentukan oleh kualitas perencana dan komunikasi yang baik antar perencana. 3. Perlu perkuatan kelembagaan perencanaan di tingkat daerah. 4. Basis data yang akurat dan terkini dijadikan dasar perencanaan pembangunan khususnya data-data yang mencerminkan kondisi manusia Indonesia. Telah disusun Buku Proyeksi Penduduk Tahun 2010-2035 yang akan menjadi informasi yang penting bagi perencanaan pembangunan ke depan; serta 5. Bappenas berkomitmen untuk terus menerus meningkatkan kualitas proses perencanaan dan produk RKP. 30
  • 31. BAPPENAS Upaya Peningkatan Kualitas APBN dan APBD 1. Penajaman sasaran dan indikator kinerja; 2. Optimalisasi belanja modal pada sektor-sektor strategis untuk mendorong investasi sektor riil; 3. Peningkatan sinkronisasi dan sinergi antara kegiatan SKPD dan Kementerian/Lembaga; 4. Peningkatan pemantauan untuk menghilangkan sumbatan-sumbatan dalam implementasi program/kegiatan; serta 5. Peningkatan akuntabilitas belanja pemerintah daerah. 31
  • 32. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 5 32 SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH 7
  • 33. BAPPENAS SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH • Mengurangi kesenjangan antarwilayah secara lebih terarah dan sistematik dengan skenario yang disepakati semua pihak. • Meningkatkan keterkaitan pembangunan antar wilayah dalam rangka memperkuat perekonomian domestik. • Mendorong pembangunan kawasan perbatasan, terdepan, terluar, tertinggal, pasca konflik dan kawasan ekonomi khusus. 33
  • 34. KESENJANGAN WILAYAH BAPPENAS Wilayah Sumatera Share PDRB thdp Nasional 23,91% Pertumb. Ekonomi 6,2% Pendaptn perkapita 9,64 jt Penduduk miskin 6,2 jt (21,66%) Wilayah Jawa Bali Share PDRB thdp Nasional 57,51% Pertumbh Ekonomi 6,6% Pendapt perkapita 10,40 jt Pendudk miskin 15,98 jt (55,84%) Wilayah Kalimantan Share PDRB thdp Nasional Wilayah Nusa Tenggara Share PDRB thdp Nasional 2,56% Pertmbuh Ekonomi 0,21% Pendapt perkapita 3,52 jt Pendudk miskin 1,83 jt (6,39%) 9,03% Pertumb. Ekonomi 4,88% Pendaptn perkapita 14,22 jt Pendudk miskin 0,93 jt (3,25%) WWiillaayyaahh SSuullaawweessii Share PDRB thdp Nasional 4,86% Pertmbh Ekonomi 8,1% Pendapt perkapita 6,53 jt Pendudk miskin 2,05 jt (7,16%) Wilayah Papua Share PDRB thdp Nasional Pertmbuh Ekonomi 4,03% Pendaptn perkapita 11,08 jt Pndudk miskin 1,2 jt (4,20 %) Wilayah Maluku Share PDRB thdp Nasional 1,71% 0,43% Pertumbh Ekonomi 6,17% Pendaptn perkapita 2,95 jt Pendudk miskin 0,43 jt (1,50%) Sumber : BPS 2011 (Data diolah) Ket : Harga Konstan
  • 35. BAPPENAS KETERKAITAN ANTARWILAYAH 35 • Perdagangan antardaerah terpusat di Jawa dan Sumatera  Blok Ekonomi Utama. • Perdagangan antardaerah di Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua masih relatif kecil dan belum berkembang  Wilayah ini memerlukan percepatan pembangunan. Catatan: Arah panah menunjukkan arus perdagangan antarwilayah. Angka yang digarisbawahi menunjukkan produksi bruto di setiap wilayah. Angka dalam lingkaran menunjukkan input antara dalam wilayah. Kesenjangan ekonomi wilayah menghambat ppeerrwwuujjuuddaann wwaawwaassaann nnuussaannttaarraa Sumber : BPS, 2005
  • 36. BAPPENAS AGENDA UNTUK MEMPERKUAT SINERGI PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH Sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan dalam seluruh proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang mencakup : 1) Sinergi dalam perencanaan kebijakan. 2) Sinergi dalam kerangka regulasi. 3) Sinergi dalam kerangka anggaran. 4) Sinergi dalam kerangka kelembagaan 5) Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah. 36
  • 37. BAPPENAS CONTOH SINERGI: PENDIDIKAN Disparitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tahun 2010/2011 Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: Meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI melalui pembangunan infrastruktur pendidikan (dibiayai oleh APBD) Mendorong ketersediaan Guru sekolah terutama di Provinsi yang APM SD/MI dibawah rata-rata Nasional 37
  • 38. BAPPENAS CONTOH SINERGI : KESEHATAN Sumber data : Riskesdas 2010 Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2010 10.6 1.0 1.2 1.3 13.0 13.4 14.0 14.9 15.3 15.7 16.2 16.2 17.1 17.1 17.1 17.9 18.5 19.6 19.9 20.5 21.4 2.8 2.9 23.6 23.7 25.0 26.2 26.5 26.5 26.5 27.6 29.1 29.4 30.5 0 5 10 15 20 25 30 35 Sulawesi Utara Bali DI Yogyakarta DKI Jakarta Jawa Barat Lampung Kep. Riau Kep. Bangka Belitung Bengkulu Jawa Tengah Riau Papua Sumatera Barat Jawa Timur Kalimantan Timur Indonesia Banten Jambi Sumatera Selatan Sulawesi Barat Sumatera Utara Sulawesi Tengara Kalimantan Selatan Maluku Utara Aceh Sulawesi Selatan Maluku Sulawesi Tengah Gorontalo Papua Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Barat Nusa Tengara Timur Nusa Tengara Barat Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi 15,5 11,9 3,6 Target MDG 2015 Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: •Mempercepat perbaikan angka kekurangan gizi pada Balita untuk mencapai target MDG 2015, bila memungkinkan dapat menggunakan dana APBD •Meningkatkan cakupan pemberian makanan pada Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) untuk mencegah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 38
  • 39. BAPPENAS LANJUTAN... Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Indonesia Tahun 2010 Sumber : Riskesdas 2010 26.6 48.7 50.3 54.3 56.4 57.0 62.5 62.9 63.0 64.1 64.2 70.8 72.6 76.7 78.3 78.8 79.0 80.0 81.2 81.9 82.2 83.6 86.2 86.5 87.3 87.4 91.7 93.8 94.7 95.8 95.8 97.2 97.3 98.6 20 40 60 80 100 Maluku Utara Maluku Sulawesi Tengah Papua Barat Kalimantan Tengah Papua Sulawesi Tengara Gorontalo Jambi Sulawesi Barat Nusa Tengara Timur Banten Kalimantan Barat Sulawesi Selatan Jawa Barat Kalimantan Selatan Nusa Tengara Barat Kalimantan Timur Lampung Bengkulu Indonesia Sulawesi Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Riau Sumatera Utara Aceh Jawa Tengah Jawa Timur Kep. Bangka Belitung DKI Jakarta Kepulauan Riau Bali DI Yogyakarta Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk: •Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK) •Meningkatkan kepatuhan pemeriksaan ibu dan anak (continuum of care) untuk Kunjungan I (K1) dan Kunjungan IV (K4) 39
  • 40. BAPPENAS CONTOH SINERGI : PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PROVINSI JATIM) 40
  • 41. BAPPENAS CCOONNTTOOHH SSIINNEERRGGII DDAALLAAMM KKEETTAAHHAANNAANN PPAANNGGAANN Dalam mencapai sasaran ketahanan pangan nasional dapat dicapai melalui sinergi antar K/L dan daerah : • PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN (Sinergi K/L) o DANA ALOKASI KHUSUS (Sinergi Pusat Daerah) 41 SASARAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN/TAHUN : •PADI (3,2%) •JAGUNG (10,2%) •KEDELAI (20,1%) •GULA (12,6%) •SAPI (7,3%) SASARAN PRIORITAS KETAHANAN PANGAN PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN/TAHUN : •PADI (3,2%) •JAGUNG (10,2%) •KEDELAI (20,1%) •GULA (12,6%) •SAPI (7,3%) LALAHHAANN ININFRFRAASTSTRRUUKKTTUURR LILTITBBAANNGG SSUUBBSSIDIDI I PPAANNGGAANN D DAANN G GIZIZI I ADAPTASI PERUBAHAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM IKLIM KKeemmeennttaann, ,B BPPNN KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemm.P.PUU KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,L LIPIPI,I ,B BPPPPTT, ,K KRRTT KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeeuu KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeess KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K KLLHH, ,B BMMKKGG BIDANG DAK KEGIATAN PERTANIAN • Cetak sawah; • penyediaan sarana dan prasarana balai perbenihan/perbibitan tanaman pangan/ holtikultura/ perkebunan/peternakan; • Jalan produksi perdesaan INFRASTRUKTUR IRIGASI Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi KELAUTAN DAN PERIKANAN • Sarana dan prasarana pelabuhan perikanan kelas PPI; • Sarana dan prasarana perbenihan.
  • 42. BAPPENAS UPAYA SINERGITAS NASIONAL DAN DAERAH DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR Dalam rangka mensukseskan MP3EI, peran Pemda sangat sentral untuk:  Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas regional dan lokal dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah koridor ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland) agar diperoleh manfaat pembangunan secara luas  Pemda perlu mendorong percepatan proses pembebasan lahan di wilayahnya dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan lahan yang telah disahkan oleh DPR  Komitmen untuk mensukseskan MP3EI bukan hanya antara Pemerintah Pusat, BUMN dan swasta. Pemda pun harus terlibat dan mengantisipasi sehingga anggaran belanja modal daerah dapat dipakai untuk mendukung platform besar ini. 42
  • 43. BAPPENAS CONTOH : DOING BUSINESS DI BEBERAPA KOTA INDONESIA Perlu dilakukan penyederhanaan prosedur melalui Penerapan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) 43
  • 44. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 8 PENUTUP 44
  • 45. BAPPENAS PENUTUP • Kinerja pembangunan nasional ditopang dan ditentukan oleh kinerja pembangunan daerah. • Kinerja pembangunan nasional juga tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika ekonomi global. • Kemampuan daerah dalam meningkatkan daya saing, secara nasional dan global, menjadi pilar bagi penguatan perekonomian domestik. • Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting untuk menjamin pelaksanaan kebijakan dan strategi terarah dan terfokus untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan. • Tema RKP/RKPD merupakan “fine tunning” prioritas pembangunan dalam rangka pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah. • Monitoring dan evaluasi diharapkan mencakup pelaksanaan koordinasi kebijakan baik di pusat maupun daerah mengingat kebijakan di pusat tidak “stand alone” dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional  dibutuhkan sinergisitas dengan kebijakan daerah. • Hasil monitoring dan evaluasi (monev) di tiap daerah dan hasilnya dapat dijadikan “rujukan” bagi proses perencanaan di periode berikutnya. 45
  • 46. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TERIMA KASIH 46