Dokumen tersebut membahas arahan dan kebijakan pembangunan Indonesia tahun 2015. Secara singkat, dokumen tersebut meninjau pencapaian program pembangunan nasional tahun 2010-2014, menetapkan tema "Melanjutkan Reformasi Pembangunan Bagi Peningkatan Daya Saing Nasional" untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2015-2019, serta menjelaskan prioritas dan tantangan pembangunan.
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD)
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada FGD Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi - BRIN
Jakarta, 15 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2024 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2025-2045
SURAT EDARAN BERSAMA KEMDAGRI DAN BAPPENAS NOMOR: 600.1/ 176/SJ DAN NOMOR: 1 TAHUN 2024 TENTANG PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2025-2045
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 050-188/Kep/Bangda/2007 tentang Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah/RPJMD)
Disampaikan untuk Diklat Reformasi Birokrasi Angkatan 6, BPSDM Provinsi DKI Jakarta
Jakarta, 31 Oktober 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan pada FGD Direktorat Perumusan Kebijakan Riset, Teknologi, dan Inovasi - BRIN
Jakarta, 15 Maret 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2024 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN 2025-2045
SURAT EDARAN BERSAMA KEMDAGRI DAN BAPPENAS NOMOR: 600.1/ 176/SJ DAN NOMOR: 1 TAHUN 2024 TENTANG PENYELARASAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH DENGAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN 2025-2045
Redesain sistem perencanaan dan penganggaran kementerian dan lembagaDr. Zar Rdj
TUJUAN
1. Implementasi kebijakan money follow program;
2. Memperkuat penerapan anggaran berbasis kinerja;
3. Meningkatkan konvergensi program dan kegiatan antar Kementerian/Lembaga
4. Keselarasan rumusan program dan kegiatan antara dokumen perencanaan dan dokumen penganggaran;
5. Informasi kinerja yang mudah dipahami oleh publik;
6. Mendorong K/L menerapkan value for money dalam proses perencanaan dan penganggaran serta pelaksanaannya;
7. Sinkronisasi Rumusan Program Belanja K/L dengan Belanja Daerah.
8. Menyelaraskan Visi Misi Presiden, Fokus Pembangunan (arahan Presiden), serta 7 Agenda
9. Pembangunan, Tusi K/L dan Daerah;
10. Rumusan nomenklatur Program, Kegiatan, Keluaran (Output) yang mencerminkan “real work” (konkret)
MANFAAT
1. Adanya hubungan yang jelas antara program, kegiatan, output dan outcome.
2. Meningkatkan Sinergi antar Unit Kerja Eselon I atau antar K/L dalam mencapai sasaran pembangunan.
3. Meningkatkan efisiensi belanja
4. Integrasi Sistem IT perencanaan dan penganggaran.
5. Efisieni organisasi
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
Perkembangan teknologi saat ini telah memasuki segala bidang atau aspek, kita diperhadapkan dengan berbagai teknologi salah satunya pada investasi atau trading secara real-time. Salah satu bidang investasi yang cukup populer saat ini adalah perdagangan valuta asing atau Foreign Exchange (Forex). Pasar Foreign Exchange (forex) adalah inter-bank atau inter-dealer yang didirikan pada tahun 4971 ketika nilai tukar mengambang (floating rate) mulai diberlakukan. Tingginya minat dan ketertarikan masyarakat dunia terhadap dunia valuta asing atau forex (foreign exchange) meningkat cukup drastis dari tahun ke tahun. Hal tersebut dapat kita lihat dari data statistik yang diolah oleh BIS (Bank for International Settlement), yang mana menunjukkan data turnover foreign exchange market dari tahun 2001 yang hanya berkisar 1.239 billion menjadi 5.067 billion di tahun 2016 (Bank of International Settlement, 2016).
Forex merupakan sebuah investasi yang tergolong high risk dan high return investment program. Sebuah investasi yang memiliki risiko tinggi, tentu timbal baliknya juga profit yang tinggi, jadi kedua sisi, baik itu profit maupun risiko ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Investasi menempatkan modal pada suatu perusahaan atau aset dengan harapan menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Dalam berinvestasi, harapan utama investor adalah memperoleh keuntungan dari transaksi yang dilakukannya. Transaksi yang dilakukan di Pasar Forex adalah antara dua pihak yang sepakat untuk melakukan perdagangan melalui fasilitas telepon atau electronic network sehingga investor dan pihak perusahaan tidak harus bertemu secara langsung untuk bertransaksi kecuali ketika penyerahan modal. Dalam melakukan investasi tersebut setiap perusahaan umumnya akan berusaha agar perluasannya dapat berkembang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya untuk kelangsungan hidup perusahaan.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
Materi paparan musrenbang dari narasumber bappenas
1. KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ARAH DAN KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN INDONESIA 2015
Musrenbang RKPD 2015 Kabupaten Musi Rawas Utara
Balai Pertemuan Rupit, 19 Maret 2014
2. BAPPENAS CURICULUM VITAE
• Nama : Inda Monita
• NIP : 19710121 199503 2 001
• Tpt/Tgl Lahir : Jakarta, 21 Januari 1971
• Pangkat/Gol : Pembina Tk. I / IV B
• Pendidikan : S2 Public Management
• Jabatan : Kasubdit Evaluasi Kinerja
2
Pembangunan Wilayah
Tengah
• Unit Kerja :Direktorat Evaluasi
Kinerja Pembangunan
Daerah (EKPD)
• Instansi : BAPPENAS
3. BAPPENAS OUTLINE PAPARAN :
1. Pengantar
2. Perkembangan Pembangunan
Nasional
3. Tema RKP 2015
4. Arah Kebijakan dan Prioritas
Pembangunan 2015
5. Isu Strategis
6. Dukungan Pemerintah Daerah
7. Sinergi Pusat-Daerah dan
Antardaerah
8. Penutup
3
5. BAPPENAS
Perencanaan Pembangunan
Daerah
• Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan
nasional yang diatur dalam UU No. 25 tahun 2004 tentang
SPPN
• Menurut UU ini, ada 2 entitas penyusun rencana
pembangunan:
1. Pemerintah daerah (prov/kab/kota) yang dikoordinasikan
oleh BAPPEDA pasal 33 ayat 2
2. SKPD sesuai dengan tugas dan kewenangannya (pasal 33
ayat 3)
5
7. BAPPENAS
RRPPJJPP N Naassioionnaall
RRPPJJPP D Daaeerraahh
RPKD vs RKP
RPJM
Nasional
RPJM
Nasional
Diperhatikan Diperhatikan
RRPPJJMM D Daaeerraahh
Pedoman Diacu
RReennssttrraa S SKKPPDD
RRKKPP
RRKKPP D Daaeerraahh
RReennjaja S SKKPPDD
5 tahun 1 tahun
20 tahun
Pedoman
Pedoman
Dijabarkan
Dijabarkan
Pedoman
7
Diacu
22/08/14
8. BAPPENAS
• RKP menjabarkan RPJM Nasional, memuat: (1) prioritas pembangunan nasional, (2)
rancangan kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian secara
menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta (3) program K/L, lintas K/L, Kewilayahan
dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif (UU No.
25 tahun 2004 SPPN).
• Presiden menetapkan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional pada bulan
Januari untuk tahun yang direncanakan, atas dasar hasil evaluasi kebijakan berjalan.
• Penetapan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional 2015 memuat:
- Review pelaksanaan RPJMN 2010-2014
- Tema dan priorias RKP 2015
- Direktif Presiden
Memfokuskan sumberdaya yang tersedia
Dapat disiapkan program dan kegiatannya dalam siklus perencanaan
8
dan penganggaran
• RKP 2015 adalah RKP pertama dari RPJMN 2015-2019. Sangat strategis untuk mencapai
sasaran-sasaran pembangunan sesuai RPJMN dan Direktif Presiden materi paparan
mengacu pada pencapaian sasaran tsb berdasarkan Review RPJMN 2010-2014.
10. BAPPENAS EVALUASI RPJMN 2010-2014
10
No Indikator
Status
Awal
(2009)
Capaian
Target
2014
Status
2010 2011 2012
Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
1 Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2.8 2.8 3.0 321) 5,0
2 Indeks Efektifitas Pemerintahan -0,26 -0,19 -0,24 n.a 0,5
Prioritas Nasional 2: Pendidikan
1 Rata-rata lama sekolah penduduk usia
15 tahun ke atas 7,72 7,92 7,92 n.a 8,25
2 Angka buta aksara penduduk berusia
15 tahun ke atas 5,30 4,79 4,43 n.a 4,18
Prioritas Nasional 3: Kesehatan
1 Umur harapan hidup (tahun) 70,7 70,9 71,1 71,1 72,0
2 Angka kematian ibu melahirkan per
100.000 kelahiran hidup 228 n.a n.a n.a 118
3 Angka kematian bayi per 1.000
kelahiran hidup 34 n.a n.a 32 2) 24
11. 11
No Indikator
Status
Awal
(2009)
Capaian
Target
2014
Status
2010 2011 2012
Prioritas Nasional 4: Penanggulangan Kemiskinan
1 Jumlah RTSM yang mendapatkan
Bantuan Tunai Bersyarat PKH
726.376 774.293 1.052.000 1.492.473 1.170.000
2 Jumlah RTS penerima Raskin (dengan 15
kg per RTS selama 12 bulan)
18.497.302 17.488.007 17.488.007 17.488.007 17.488.007
Prioritas Nasional 5: Ketahanan Pangan
1 PDB Pertanian (%) 3,96 2,99 2,95 4,26 3,7-3,9
2 Produksi Bahan Pangan: Padi (%) 6,79 3,22 -1,07 4,87 3,22
Prioritas Nasional 6: Infrastruktur
1
Kemantapan Jalan Nasional
(%)
87,3 87,0 87,7 90,5 94
2 Jumlah Rusunawa Terbangun
(Twin Block)
n.a 49 49 n.a1) 380
Prioritas Nasional 7: Iklim Investasi dan Iklim Usaha
1 Jumlah Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) di Daerah (Prov/Kab/Kota) 360 394 420 444 530
2 Jumlah pasar percontohan (unit) 10 12 15 20 26
12. 12
No Indikator
Status
Awal
(2009)
Capaian
Target
2014
Status
2010 2011 2012
Prioritas Nasional 8: Energi
1 Produksi Minyak Bumi (Ribu
Barrel/Hari)
949 945 902 877 1.010
2 Kapasitas Pembangkit Terpasang
(Kumulatif MW) 31.959 33.983 39.899 42.839 3.000
MW/Tahun
Prioritas Nasional 9: LH dan Pengelolaan Bencana
1
Hotspot di Pulau Kalimantan,
Sumatera dan Sulawesi berkurang
20% per tahun dari rerata 2005-
2009 (%)
58.890
titik
(rerata
2005-
2009)
83,42 51,65 45,11
19.316 titik
(turun
sebesar
67,2%)
2
Kesinambungan sistem analisa data
di bidang gempabumi dan tsunami
(%)
75 90 100 100 90
Prioritas Nasional 10: Daerah Teringgal, Terdepan, Terluar & Pasca Konflik
1 Rata-rata pertumbuhan ekonomi di
daerah tertinggal 5,84 5,76 5,68 6,16 7,1
2 Persentase penduduk miskin di
daerah tertinggal 20,19 21,17 19,46 18,31 14,2
13. 13
No Indikator
Status
Awal
(2009)
Capaian
Target
2014
Status
2010 2011 2012
Prioritas Nasional 11: Kebudayaan, Kreatifitas, dan Inovasi Teknologi
1 Jumlah museum yang direvitalisasi (Unit
Museum) n.a 6 30 6 30
2 Jumlah paket peningkatan kapasitas Iptek
Sistem Produksi n.a 109 78 n.a1) 100
Prioritas Nasional 12: Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan
1 Penanggulangan Terorisme (jumlah teroris
tertangkap) *) n.a n.a 93 89 n.a
2 Penggunaan alutsista TNI produksi Industri
Dalam Negeri (%) n.a 12,65 13,61 15,86 20,88
Prioritas Nasional 13: Bidang Perekonomian
1 Pertumbuhan Industri (%) - 4,48 6,22 6,10 7,0-7,3
2 Pertumbuhan Non Migas (%) - 5,09 6,83 6,60 7,3-7,8
Prioritas Nasional 14: Bidang Kesejahteraan Rakyat
1 Pelaksanaan Ibadah Haji serta Pengawasan
Haji yang tertib dan lancar (jemaah) - 221.0001) 221.000 211.000 210.000
2
Jumlah wisatawan mancanegara (juta
orang)
6,32 7,00 7,65 3,88 8,6
15. BAPPENAS Rancangan Tema RKP 2015
MELANJUTKAN RREEFFOORRMMAASSII PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN
BBAAGGII PPEENNIINNGGKKAATTAANN DDAAYYAA SSAAIINNGG NNAASSIIOONNAALL
15
16. BAPPENAS
Pertimbangan Penyusunan Tema
RKP 2015
1. Reformasi pembangunan perlu dilanjutkan dan diperkuat untuk menciptakan
struktur perekonomian yang kokoh melalui:
(i) percepatan hilirisasi industri berbasis Sumber Daya Alam,
(ii) mengurangi ketergantungan impor barang modal dan bahan baku,
(iii) kepastian hukum dan penegakan hukum, serta
(iv) reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
2. Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi
dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan
perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar
tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income
Trap).
3. RPJMN tahap ketiga (2015-2019) dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia,
SDM berkualitas, serta kemampuan Iptek.
16
17. BAPPENAS KKoorriiddoorr TTeemmaa RRKKPP 22001155
1. RPJMN 2015-2019 merupakan bagian dari RPJPN 2005-2025
2. RPJPN dibagi dalam 9 (sembilan) Bidang Pembangunan
3. RKP 2015 adalah tahun pertama pelaksanaan RPJMN III dan merupakan
transisi dari RPJMN II khususnya RKP 2014. Dengan demikian isu
strategis RKP 2014 ada yang masih perlu dilanjutkan pada RKP 2015.
4. Tema disusun berdasarkan:
– Tantangan
– Keberlanjutan
– Mandat RPJP 2005-2025 dengan penekanan pada tahapan
pembangunan periode RPJMN 2015-2019
1. Tema dijabarkan dalam isu strategis 9 bidang pembangunan RPJPN
2005-2025
17
18. BAPPENAS
Kaitannya dengan RPJMN dan RPJPN 2005-2025
RPJM 4
(2020-2024)
Substansi RKP 2015 disusun
dengan merujuk pada tema-pembangunan
2019 (RPJMN 3)
RPJM 1
(2005-2009)
Menata kembali
NKRI, membangun
Indonesia yang aman
dan damai, yang adil
dan demokratis,
dengan tingkat
kesejahteraan yang
lebih baik.
RPJMN 2015-
RPJM 2
(2010-2014)
Memantapkan
penataan kembali
NKRI, meningkatkan
kualitas SDM,
membangun
kemampuan iptek,
memperkuat daya
saing perekonomian
RPJM 3
(2015-2019)
Memantapkan
pemba-ngunan
secara menye-luruh
dengan menekan-kan
pembangunan
keunggulan
kompetitif
perekonomian yang
ber-basis SDA yang
tersedia, SDM yang
berkualitas, serta
kemampuan iptek
Mewujudkan masya-rakat
Indonesia yang
mandiri, maju, adil
dan makmur melalui
percepatan
pembangunan di
segala bidang dengan
struktur
perekonomian yang
kokoh berlandaskan
keunggulan
kompetitif.
Substansi RKP 2015 disusun
dengan merujuk pada tema-pembangunan
RPJMN 2015-
2019 (RPJMN 3)
18
19. BAPPENAS Tantangan PPeemmbbaanngguunnaann -- IInntteerrnnaall
• Struktur perekonomian Indonesia masih belum kokoh dan
rentan terhadap gejolak global.
– struktur industri manufaktur masih dangkal
– ketergantungan terhadap impor barang modal dan bahan
setengah jadi masih tinggi
• Iklim usaha dan investasi, serta kepastian hukum masih
belum optimal dalam memberikan kemudahan dan kepastian
investasi.
• Terjadinya perlambatan penurunan kemiskinan dan
pengangguran.
• Kesenjangan antar kelompok masyarakat masih tinggi,
demikian juga, kesenjangan antar wilayah juga masih tinggi.
19
20. BAPPENAS Tantangan Pembangunan -- EEkksstteerrnnaall
• Pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang ditandai dengan
pengurangan stimulus moneter (tapering off) serta
perekonomian Eropa secara perlahan lepas dari krisis, akan
mengakibatkan:
– Arus modal asing berbalik ke negara maju;
– Berakhirnya siklus panjang harga komoditas tinggi
sehingga mempersulit upaya pengurangan defisit transaksi
berjalan.
• Melepaskan Indonesia dari jerat negara berpendapatan
menengah (Middle-income trap).
• Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economy
Community) akan mulai pada tahun 2015
20
21. BAPPENAS
PELUANG
• Potensi pasar domestik yang besar
• Pemanfaatan jumlah middle class yang besar dan terus
naik
• Pemilu mendorong kegiatan perekonomian domestik
• Krisis hutang Eropa mereda
• Perekonomian China mulai menguat
• Resesi ekonomi AS berkurang
21
23. BAPPENAS AArraahh KKeebbiijjaakkaann PPeemmbbaanngguunnaann
Secara garis besar arah pembangunan tahun 2015 adalah sebagai berikut:
a) Reformasi pembangunan yang telah berjalan perlu dilanjutkan dan diperkuat
untuk menciptakan struktur perekonomian yang kokoh melalui percepatan
hilirisasi industri berbasis SDA, mengurangi ketergantungan impor barang
modal dan bahan baku, kepastian hukum dan penegakan hukum serta
reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan.
b) Daya saing nasional masih harus ditingkatkan terutama untuk menghadapi
dimulainya pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), meneruskan
perbaikan neraca transaksi berjalan, memperkuat landasan pembangunan agar
tidak masuk dalam Jebakan Negara Berpendapatan Menengah (Middle Income
Trap).
c) RPJMN tahap ketiga dari RPJPN 2005-2025 diarahkan untuk memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan
keunggulan kompetitif perekonomian berbasis SDA yang tersedia, SDM
berkualitas, serta kemampuan Iptek.
23
24. BAPPENAS PPrriioorriittaass PPeemmbbaanngguunnaann
• Berdasarkan arah kebijakan RKP 2015 di atas, diidentifikasi isu-isu strategis
untuk masing-masing bidang pembangunan yang digariskan RPJPN 2005-
2025, yaitu bidang pembangunan:
1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
2. Ekonomi
3. Sarana dan Prasarana
4. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
6. Politik
7. Pertahanan dan Keamanan
8. Hukum dan Aparatur
9. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang
• Selanjutnya, Prioritas Pembangunan akan disusun untuk merespon isu-isu
strategis yang teridentifikasi.
24
26. BAPPENAS PENYUSUNAN ISU STRATEGIS
26
PENCAPAIAN TARGET RPJMN
Tahun 2015 merupakan tahun
pertama pelaksanaan RPJMN III
DIREKTIF PRESIDEN
Isu strategis dan direktif
Presiden yang belum selesai
dan perlu dilanjutkan
Signifikan Berdampak luas Pengungkit/Leverage
Jika terdapat isu nasional dan global terkini yang sangat mendesak juga dipertimbangkan
27. IIssuu SSttrraatteeggiiss
No. Bidang
Pembangunan Isu Strategis
1. Sosial Budaya dan
Kehidupan
Beragama
a. Sistem Jaminan Sosial Nasional (Demand dan Supply)
b. Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
c. Pengendalian Jumlah Penduduk
d. Sinergi Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
e. Optimalisasi Anggaran Pendidikan
2. Ekonomi a. Transformasi Struktur Industri
b. Peningkatan Daya Saing Tenaga Kerja
3. Sarana dan
Prasarana
a. Perkuatan Sistem Logistik Nasional
b. Peningkatan Rasio Elektrifikasi Nasional
c. Peningkatan Akses Air Minum dan Sanitasi
d. Penataan Perumahan / Permukiman
e. Pembangunan transportasi massal perkotaan.
4. Pengelolaan SDA
dan Lingkungan
Hidup
a. Perkuatan Ketahanan Pangan
b. Peningkatan Ketahanan Energi
5. IPTEK Perkuatan kapasitas IPTEK
6. Politik Konsolidasi Demokrasi
7. Pertahanan dan
Keamanan
Percepatan Pembangunan MEF dengan Pemberdayaan Industri
Pertahanan
8. Hukum dan Aparatur Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Berkualitas
9. Pembangunan
Wilayah dan Tata
27
Pembangunan Daerah Tertinggal
29. BAPPENAS
Dukungan yang Diharapkan dari
Pemerintah Daerah
1. Melakukan review capaian sasaran pembangunan (RPJMN) di tingkat kabupaten
2. Melakukan sinkronisasi RPJMD dan RKPD dengan Prioritas Nasional yang tercantum dalam
RPJMN 2010-2014 dan RKP:
• Keselarasan antara RKP dan RKPD
• Kontrol deviasi (penyimpangan) antara RKPD-Renja SKPD-RAPBD
3. Perbaikan kualitas belanja pemerintah:
• Peningkatan belanja modal
• Prioritas penurunan kemiskinan
• Kontrol belanja barang dan subsidi
• Hindari keterlambatan dan penumpukan penyerapan anggaran
4. Pengendalian inflasi: pengawasan distribusi barang-barang kebutuhan strategis
5. Mendorong percepatan proses pembebasan lahan dalam pembangunan infrastruktur
wilayah dengan berpedoman pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
6. Mengidentifikasi isu-isu strategis pembangunan daerah dan mensinergikannya dengan
kebijakan nasional (K/L).
29
30. BAPPENAS
Upaya Peningkatan Kualitas RKP
1. Kesepakatan-kesepakatan dalam Musrenbangnas merupakan sinergi
antara prioritas nasional dan kebutuhan-kebutuhan provinsi dalam
berbagai sektor.
2. Perencanaan yang baik akan ditentukan oleh kualitas perencana dan
komunikasi yang baik antar perencana.
3. Perlu perkuatan kelembagaan perencanaan di tingkat daerah.
4. Basis data yang akurat dan terkini dijadikan dasar perencanaan
pembangunan khususnya data-data yang mencerminkan kondisi
manusia Indonesia. Telah disusun Buku Proyeksi Penduduk Tahun
2010-2035 yang akan menjadi informasi yang penting bagi
perencanaan pembangunan ke depan; serta
5. Bappenas berkomitmen untuk terus menerus meningkatkan kualitas
proses perencanaan dan produk RKP.
30
31. BAPPENAS
Upaya Peningkatan Kualitas APBN dan
APBD
1. Penajaman sasaran dan indikator kinerja;
2. Optimalisasi belanja modal pada sektor-sektor strategis
untuk mendorong investasi sektor riil;
3. Peningkatan sinkronisasi dan sinergi antara kegiatan SKPD
dan Kementerian/Lembaga;
4. Peningkatan pemantauan untuk menghilangkan
sumbatan-sumbatan dalam implementasi
program/kegiatan; serta
5. Peningkatan akuntabilitas belanja pemerintah daerah.
31
33. BAPPENAS
SINERGI PUSAT-DAERAH DAN
ANTARDAERAH
• Mengurangi kesenjangan antarwilayah secara lebih
terarah dan sistematik dengan skenario yang
disepakati semua pihak.
• Meningkatkan keterkaitan pembangunan antar
wilayah dalam rangka memperkuat perekonomian
domestik.
• Mendorong pembangunan kawasan perbatasan,
terdepan, terluar, tertinggal, pasca konflik dan
kawasan ekonomi khusus.
33
34. KESENJANGAN WILAYAH
BAPPENAS
Wilayah Sumatera
Share PDRB thdp
Nasional
23,91%
Pertumb. Ekonomi 6,2%
Pendaptn perkapita 9,64 jt
Penduduk miskin 6,2 jt (21,66%)
Wilayah Jawa Bali
Share PDRB thdp
Nasional
57,51%
Pertumbh Ekonomi 6,6%
Pendapt perkapita 10,40 jt
Pendudk miskin 15,98 jt
(55,84%)
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp
Nasional
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thdp
Nasional
2,56%
Pertmbuh Ekonomi 0,21%
Pendapt perkapita 3,52 jt
Pendudk miskin 1,83 jt
(6,39%)
9,03%
Pertumb. Ekonomi 4,88%
Pendaptn perkapita 14,22 jt
Pendudk miskin 0,93 jt (3,25%)
WWiillaayyaahh SSuullaawweessii
Share PDRB thdp
Nasional
4,86%
Pertmbh Ekonomi 8,1%
Pendapt perkapita 6,53 jt
Pendudk miskin 2,05 jt (7,16%)
Wilayah Papua
Share PDRB thdp
Nasional
Pertmbuh Ekonomi 4,03%
Pendaptn perkapita 11,08 jt
Pndudk miskin 1,2 jt (4,20 %)
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp
Nasional
1,71%
0,43%
Pertumbh Ekonomi 6,17%
Pendaptn perkapita 2,95 jt
Pendudk miskin 0,43 jt (1,50%)
Sumber : BPS 2011 (Data diolah)
Ket : Harga Konstan
35. BAPPENAS KETERKAITAN ANTARWILAYAH
35
• Perdagangan antardaerah
terpusat di Jawa dan Sumatera
Blok Ekonomi Utama.
• Perdagangan antardaerah di
Kalimantan, Sulawesi, Nusa
Tenggara, Maluku dan Papua
masih relatif kecil dan belum
berkembang Wilayah ini
memerlukan percepatan
pembangunan.
Catatan: Arah panah menunjukkan arus perdagangan antarwilayah. Angka
yang digarisbawahi menunjukkan produksi bruto di setiap wilayah.
Angka dalam lingkaran menunjukkan input antara dalam wilayah.
Kesenjangan ekonomi wilayah menghambat ppeerrwwuujjuuddaann wwaawwaassaann nnuussaannttaarraa
Sumber : BPS, 2005
36. BAPPENAS
AGENDA UNTUK MEMPERKUAT SINERGI
PUSAT-DAERAH DAN ANTARDAERAH
Sinergi pusat-daerah dan antardaerah dilakukan
dalam seluruh proses mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi yang
mencakup :
1) Sinergi dalam perencanaan kebijakan.
2) Sinergi dalam kerangka regulasi.
3) Sinergi dalam kerangka anggaran.
4) Sinergi dalam kerangka kelembagaan
5) Sinergi dalam kerangka pengembangan wilayah.
36
37. BAPPENAS CONTOH SINERGI: PENDIDIKAN
Disparitas Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tahun 2010/2011
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk:
Meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI melalui pembangunan infrastruktur
pendidikan (dibiayai oleh APBD)
Mendorong ketersediaan Guru sekolah terutama di Provinsi yang APM SD/MI dibawah
rata-rata Nasional
37
38. BAPPENAS CONTOH SINERGI : KESEHATAN
Sumber data : Riskesdas 2010
Angka Kekurangan Gizi pada Balita Per Provinsi Tahun 2010
10.6
1.0
1.2
1.3
13.0
13.4
14.0
14.9
15.3
15.7
16.2
16.2
17.1
17.1
17.1
17.9
18.5
19.6
19.9
20.5
21.4
2.8
2.9
23.6
23.7
25.0
26.2
26.5
26.5
26.5
27.6
29.1
29.4
30.5
0
5
10
15
20
25
30
35
Sulawesi Utara
Bali
DI Yogyakarta
DKI Jakarta
Jawa Barat
Lampung
Kep. Riau
Kep. Bangka Belitung
Bengkulu
Jawa Tengah
Riau
Papua
Sumatera Barat
Jawa Timur
Kalimantan Timur
Indonesia
Banten
Jambi
Sumatera Selatan
Sulawesi Barat
Sumatera Utara
Sulawesi Tengara
Kalimantan Selatan
Maluku Utara
Aceh
Sulawesi Selatan
Maluku
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Papua Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Barat
Nusa Tengara Timur
Nusa Tengara Barat
Gizi Buruk Gizi Kurang Kekurangan Gizi
15,5
11,9
3,6
Target
MDG
2015
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk:
•Mempercepat perbaikan angka kekurangan gizi pada Balita untuk mencapai target MDG 2015,
bila memungkinkan dapat menggunakan dana APBD
•Meningkatkan cakupan pemberian makanan pada Ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) untuk
mencegah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
38
39. BAPPENAS LANJUTAN...
Persentase Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Di Indonesia Tahun 2010
Sumber : Riskesdas 2010
26.6
48.7
50.3
54.3
56.4
57.0
62.5
62.9
63.0
64.1
64.2
70.8
72.6
76.7
78.3
78.8
79.0
80.0
81.2
81.9
82.2
83.6
86.2
86.5
87.3
87.4
91.7
93.8
94.7
95.8
95.8
97.2
97.3
98.6
20
40
60
80
100
Maluku Utara
Maluku
Sulawesi Tengah
Papua Barat
Kalimantan Tengah
Papua
Sulawesi Tengara
Gorontalo
Jambi
Sulawesi Barat
Nusa Tengara Timur
Banten
Kalimantan Barat
Sulawesi Selatan
Jawa Barat
Kalimantan Selatan
Nusa Tengara Barat
Kalimantan Timur
Lampung
Bengkulu
Indonesia
Sulawesi Utara
Sumatera Barat
Sumatera Selatan
Riau
Sumatera Utara
Aceh
Jawa Tengah
Jawa Timur
Kep. Bangka Belitung
DKI Jakarta
Kepulauan Riau
Bali
DI Yogyakarta
Mengupayakan Pemerintah Daerah dapat bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk:
•Meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal Perbatasan dan
Kepulauan (DTPK) dan Daerah Bermasalah Kesehatan (DBK)
•Meningkatkan kepatuhan pemeriksaan ibu dan anak (continuum of care) untuk Kunjungan I
(K1) dan Kunjungan IV (K4)
39
41. BAPPENAS
CCOONNTTOOHH SSIINNEERRGGII DDAALLAAMM
KKEETTAAHHAANNAANN PPAANNGGAANN
Dalam mencapai sasaran ketahanan pangan nasional dapat dicapai melalui sinergi antar K/L dan
daerah :
• PRIORITAS NASIONAL KETAHANAN PANGAN (Sinergi K/L)
o DANA ALOKASI KHUSUS (Sinergi Pusat Daerah)
41
SASARAN PRIORITAS
KETAHANAN PANGAN
PENINGKATAN
PRODUKSI
PANGAN/TAHUN :
•PADI (3,2%)
•JAGUNG (10,2%)
•KEDELAI (20,1%)
•GULA (12,6%)
•SAPI (7,3%)
SASARAN PRIORITAS
KETAHANAN PANGAN
PENINGKATAN
PRODUKSI
PANGAN/TAHUN :
•PADI (3,2%)
•JAGUNG (10,2%)
•KEDELAI (20,1%)
•GULA (12,6%)
•SAPI (7,3%)
LALAHHAANN
ININFRFRAASTSTRRUUKKTTUURR
LILTITBBAANNGG
SSUUBBSSIDIDI I
PPAANNGGAANN D DAANN G GIZIZI I
ADAPTASI PERUBAHAN
ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM
IKLIM
KKeemmeennttaann, ,B BPPNN
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemm.P.PUU
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,L LIPIPI,I ,B BPPPPTT, ,K KRRTT
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeeuu
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K Keemmeennkkeess
KKeemmeennttaann, ,K KKKPP, ,K KLLHH, ,B BMMKKGG
BIDANG DAK KEGIATAN
PERTANIAN • Cetak sawah;
• penyediaan sarana dan prasarana balai perbenihan/perbibitan tanaman
pangan/ holtikultura/ perkebunan/peternakan;
• Jalan produksi perdesaan
INFRASTRUKTUR IRIGASI Pembangunan/peningkatan/rehabilitasi jaringan irigasi
KELAUTAN DAN
PERIKANAN
• Sarana dan prasarana pelabuhan perikanan kelas PPI;
• Sarana dan prasarana perbenihan.
42. BAPPENAS
UPAYA SINERGITAS NASIONAL DAN DAERAH DALAM
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
Dalam rangka mensukseskan MP3EI, peran Pemda sangat sentral
untuk:
Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan
aksesibilitas regional dan lokal dari pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi di wilayah koridor ekonomi ke wilayah belakangnya
(hinterland) agar diperoleh manfaat pembangunan secara luas
Pemda perlu mendorong percepatan proses pembebasan lahan di
wilayahnya dengan berpedoman kepada UU tentang pembebasan
lahan yang telah disahkan oleh DPR
Komitmen untuk mensukseskan MP3EI bukan hanya antara
Pemerintah Pusat, BUMN dan swasta. Pemda pun harus terlibat
dan mengantisipasi sehingga anggaran belanja modal daerah
dapat dipakai untuk mendukung platform besar ini.
42
43. BAPPENAS
CONTOH : DOING BUSINESS
DI BEBERAPA KOTA INDONESIA
Perlu dilakukan penyederhanaan prosedur melalui Penerapan Sistem Pelayanan
Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE) pada Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (PTSP)
43
45. BAPPENAS PENUTUP
• Kinerja pembangunan nasional ditopang dan ditentukan oleh kinerja pembangunan
daerah.
• Kinerja pembangunan nasional juga tidak bisa lepas dari pengaruh dinamika
ekonomi global.
• Kemampuan daerah dalam meningkatkan daya saing, secara nasional dan global,
menjadi pilar bagi penguatan perekonomian domestik.
• Sinergi yang kuat antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah sangat penting
untuk menjamin pelaksanaan kebijakan dan strategi terarah dan terfokus untuk
memanfaatkan momentum pertumbuhan.
• Tema RKP/RKPD merupakan “fine tunning” prioritas pembangunan dalam rangka
pencapaian sasaran pembangunan jangka menengah.
• Monitoring dan evaluasi diharapkan mencakup pelaksanaan koordinasi kebijakan
baik di pusat maupun daerah mengingat kebijakan di pusat tidak “stand alone”
dalam pencapaian sasaran pembangunan nasional dibutuhkan sinergisitas
dengan kebijakan daerah.
• Hasil monitoring dan evaluasi (monev) di tiap daerah dan hasilnya dapat dijadikan
“rujukan” bagi proses perencanaan di periode berikutnya.
45