Teks tersebut membahas berbagai jenis kewirausahaan seperti waralaba, multi level marketing, eco-preneur, techno-preneur, creative-preneur, digital-preneur dan social-preneur. Waralaba adalah kerjasama bisnis dengan sistem franchising, MLM adalah strategi pemasaran dengan kompensasi atas penjualan dan perekrutan, sedangkan jenis kewirausahaan lainnya berfokus pada pemanfaatan teknologi, lingkungan, kreativitas dan per
2. 1. WARALABA (Franchising)
Bentuk kerjasama bisnis atau usaha dengan memakai
prinsip kemitraan, sebuah perusahaan yang sudah mapan
baik itu dari segi sistem manajemennya, keuangannya
maupun dari marketingnya serta adanya merek dari
produk perusahaan yang sudah dikenal oleh masyarakat
luas, dengan perusahaan ataupun individu yang memakai
merek dari produk maupun sistem tersebut
3. Franchisor & Franchisee
Franchisor
suatu badan usaha atau orang
yang mempunyai konsep, merek
dan produk yang dimana
franchisor menguasai,
mengembangkan serta
memberikannya melalui kontrak
perjanjian.
Franchisee
badan usaha atau orang yang
mendapatkan hak untuk
menproduksi konsep dari
franchisor yang dimana
franchisee terikat dengan kontrak
atau perjanjian yang telah di
sepakati sebelumnya.
4. CONTOH
WARALABA
• Waralaba pada bidang
makanan, contohnya
seperti: Wong Solo, CFC,
Sapo Oriental, Red Crispy,
dll.
• Waralaba berbentuk retail
mini outlet, misalnya
seperti: Indomaret, 711,
yomart, Alfamart, dll.
5. JENIS-JENIS WARALABA
Waralaba luar negeri – jenis waralaba ini paling banyak disukai, sebab
sistemnya yang sudah jelas, merek produknya sudah diterima oleh
masyarakat dunia dan dirasakan jauh lebih bergengsi dari pada yang
lainnya.
Waralaba dalam negeri – jenis ini juga telah menjadi salah satu pilihan
investasi bagi orang yang mempunyai keinginan untuk menjadi seorang
pengusaha akan tetapi tidak memiliki atau masih kurang akan
pengetahuan mengenai piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang
disediakan oleh pemilik waralaba (Franchisor).
6. 2. MULTI LEVEL MARKETING
Strategi pemasaran di mana tenaga penjual (sales) tidak hanya
mendapatkan kompensasi atas penjualan yang mereka hasilkan,
tetapi juga atas hasil penjualan sales lain yang mereka rekrut.
Tenaga penjual yang direkrut tersebut dikenal dengan anggota
"downline".
Istilah lain yang digunakan untuk MLM adalah penjualan
piramida, pemasaran jaringan, dan pemasaran berantai.
7. SEJARAH MLM
Asal usul pemasaran berjenjang masih
diperdebatkan. Namun bisnis MLM diyakini telah ada
sejak tahun 1920-an s/d tahun 1930-an ketika Nutrilite
atau California Perfume Company menjual “Avon
Products”, 1940-an dengan California Vitamin
Company, 1960-an dan bahkan pada akhir 1970-an
model pemasaran MLM cukup populer di Amerika
Serikat
8. KEANGGOTAAN
Promotor (upline) adalah anggota yang sudah mendapatkan hak
keanggotaan terlebih dahulu, sedangkan bawahan (downline) adalah
anggota baru yang mendaftar atau direkrut oleh promotor. Akan tetapi,
pada beberapa sistem tertentu, jenjang keanggotaan ini bisa berubah-
ubah sesuai dengan syarat pembayaran atau pembelian tertentu.
9. KRITIK
Seringkali ditemukan kerancuan istilah antara pemasaran
berjenjang dengan permainan uang (money game).
Pemasaran berjenjang pada hakikatnya adalah sebuah sistem
distribusi barang. Banyaknya bonus didapat dari omzet penjualan
yang didistribusikan melalui jaringannya.
Sebaliknya, pada permainan uang bonus didapat dari perekrutan,
bukan omzet penjualan.
10. 3. ECO-PRENEUR
Wirausaha yang peduli dengan masalah lingkungan atau
kelestarian lingkungan.
Dengan demikian dalam menjalankan kegiatannya, mereka
juga selalu memperhatikan daya dukung lingkungan dan
berusaha meminimalisasikan dampak kegiatannya
terhadap lingkungan.
11. 4. TECHNO-PRENEUR
Dilihat dari asal katanya, technopreneur merupakan
penggabungan dari dua kata yaitu teknologi dan entrepeneur.
Yang artinya, technopreneur mengandung makna tentang
bagaimana cara pemanfaatan teknologi yang sedang
berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha.
Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
technopreneur itu adalah Entrepreneur yang mengoptimalkan
berbagai potensi perkembangan teknologi yang ada sebagai
basis pengembangan usaha yang di jalankannya.
12. CONTOH
TECHNO-PRENEUR
Teknopreneur terdapat pada bidang pertanian misalnya, berupa pembuatan
peralatan pertanian, penggunaan tenaga binatang dalam mengolah lahan
pertanian, pembuatan irigasi pertanian untuk membantu mengalirkan air ke
lahan pertanian.
Lalu teknopreneur pada bidang industri, yang dahulu sering disebuat revolusi
industri, menemukan alat-alat canggih yang dapat membantu peroses
peroduksi. Alat-alat moderen mulai diproduksi massal seperti kendaraan
otomotif, perumahan, retail dan lain-lain.
13. 5. SOCIAL-PRENEUR
Seseorang yang mengerti permasalahan sosial dan
menggunakan kemampuan entrepreneurship untuk melakukan
perubahan sosial (social change), terutama meliputi bidang
kesejahteraan (welfare), pendidikan dan kesehatan (healthcare).
Jika business entrepreneurs mengukur keberhasilan dari kinerja
keuangannya (keuntungan ataupun pendapatan) maka social
entrepreneur keberhasilannya diukur dari manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat.
15. 5. DIGITAL-PRENEUR
Pelaku usaha yang menggunakan alat usahanya dengan segala
sesuatu yang berbau Digital (Internet, handphone, telp). Dan
barang atau produk yang ditawarkannya pun bisa berbentuk
fisik maupun digital.
16. CONTOH
DIGITAL
PRENEUR
Salah satu contoh yang sangat populer
adalah Mark Zuckerberg, adalah
pemilik facebook jejaring sosial no 1 di
dunia.
Kekayaannya sudah sangat banyak di
usianya yang masih terbilang cukup
muda. Itulah yang dinamakan sebagai
seorang digitalpreneur yang sukses.
Produk yang dia tawarkan berbentuk
digital yang tidak ada didunia nyata
namun memiliki nilai manfaat yang
sangat besar untuk kehidupan manusis
di era modern sekarang ini.
17. 5. CREATIVE-PRENEUR
Creativepreneur berasal dari dua kata, yakni creative dan
entrepreneur yang artinya pelaku usaha kreatif atau orang
yang membuat sebuah bisnis atau bekerja sendiri di salah satu
bidang industri kreatif. Seorang yang menggeluti dunia ini
dituntut untuk kreatif dengan terus melakukan inovasi.
Bidang industri kreatif itu sendiri dibagi dalam beberapa
bagian salah satu diantaranya adalah Desain.
18. CONTOH
CREATIVE
PRENEUR
Bisnis usaha sablon,
kerajinan tangan seperti
rotan, dll.
Contoh tokoh
creativepreneur yang
sukses di indonesia
adalah Raditya Dika,
pastinya dari kamu sudah
pernah ada yang
membaca bukunya atau
menonton serial komedi
populernya di youtube
yang berjudul malam
minggu miko.