Usaha, Juliana, Hapzi Ali, Model Bisnis Konvensional, Waralaba dan E- Commerc...
Kwh. tugas minggu v.roindah ezrra m s. hapzi ali. universitas mercubuana.2019
1. TUGAS MINGGU V
KEWIRAUSAHAAN
Roindah Ezra Manuela Silalahi (Mahasiswi Univ. Mercubuana)
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (Dosen Pengampu)
QUIZ :
1. Bisnis Konvensional atau bisnis offline adalah kegiatan atau transaksi jual-beli yang dilakukan secara
langsung, bertatap muka antara penjual dengan
pembeli. Kelebihan dari Bisnis Konvensional antara lain :
- Pembeli langsung dapat melihat produk yang akan dibeli sehingga pembeli tidak merasa ragu
akan produk yang akan dibeli, pembeli juga dapat memilih produknya sendiri.
- Memiliki tempat atau kios sendiri sehingga pembeli dapat mengunjungi kios dan dapat secara
langsung bertemu dnengan penjual.
- Memiliki banyak stok sehingga apabila sewaktu-waktu pembeli ingin membeli produk,
sehingga tidak perlu waktu yang lama untuk mendapatkan produk tersebut.
- Karena selain dapat melihat barang secara langsung, pembeli juga dapat mengetahui penjual
secara langsung (face to face), sehingga tindakan penipuan minim terjadi.
Biasanya, Bisnis konvesional melakukan promosi melalui media berupa spanduk, majalah, iklan
koran, brosur, sales dari pintu ke pintu, televisi dan radio. Namun dibalik kelebihannya ada
beberapa kekurangan dari bisnis konvesional ini. Kekurangannya bisnis konvesional antara lain :
- Lingkup pemasarannya terbatas, jika ingin memperluas lingkup pemasaran, maka harus
membuka cabang di berbagai daerah.
- Butuhkan modal yang cukup besar karena biasanya bisnis konvensional memerlukan tempat
untuk memasarkan produknya.
- Memerlukan banyak stok, ini juga berpengaruh terhadap modal yang dikeluarkan sehingga
modal menjadi bertambah.
- Apabila pembeli ingin membeli barang, maka harus pergi ke toko tempat dijualnya barang
tersebut.
- Persaingan Bisnis seperti halnya semua jenis usaha. Persaingan bisnis konvensional biasanya
berada di sekitar lokasi usaha.
2. Bisnis Waralaba adalah sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir
dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk
melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan
sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Dengan format bisnis ini terdiri
atas:
2. a. Konsep bisnis yang menyeluruh dari Pemberi Waralaba.
b. Adanya proses permulaan dan pelatihan atas seluruh aspek pengelolaan bisnis, sesuai
dengan konsep Pemberi Waralaba.
c. Proses bantuan dan bimbingan yang terus-menerus dari pihak Pemberi Waralaba.
(Mandelsohn, 1997 : 4)
Ada kontrak yang dibuat oleh pihak franchisor dengan franchisee berlaku sebagai undang-
undang bagi kedua belah pihak. Sejak penandatanganan akan menimbulkan hak dan kewajiban.
Kewajiban dari pihak franchisor adalah menyerahkan lisensi kepada franchisee. Sedangkan yang
menjadi haknya adalah sebagai berikut :
- Logo merek dagang (trade mark), nama dagang (trade name), dan nama baik/repurtasi
(goodwill) yang terkait dengan merek dan atau nama tersebut
- Format/pola usaha, yaitu suatu sistem usaha yang terekam dalam bentuk buku pegangan
(manual), yang sebagian isinya dalam rahasia usaha.
- Dalam kasus tertentu berupa rumus, resep, desain, dan program khusus.
- Hak cipta atas sebagian dari hal di atas bisa dalam bentuk tertulis dan terlindungi dalam
undang-undang hak cipta
3. E-Commerce (Perdagangan elektronik, yang biasa disebut E-Commerce, adalah perdagangan
produk atau layanan yang menggunakan jaringan komputer, seperti Internet) adalah pertukaran
barang dan jasa antara (biasanya) organisasi independen dan / atau orang-orang yang didukung
oleh penggunaan sistem ICT (Information & Commucation Technology) yang komprehensif dan
infrastruktur jaringan yang standar secara global.
FORUM :
1. Bisnis Konvesional
Sunny kamengmau juga termasuk pengusaha sukses yang berasal dari bawah. Pria
yang berasal dari Nusa Tenggara Timur ini telah berhasil membuat produk berupa tas
dengan merek yang bernama Robita. Tas yang satu ini sangat populer bahkan di luar
negeri seperti di Jepang dan beberapa daerah lainnya. Bahkan tas ini cukup populer
dikalangan para sosialita tanah air karena kualitas dan keunikannya.
Sunny merupakan orang yang tidak menyelesaikan pendidikan SMA dan nekat
merantau ke Bali untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Pada awalnya ia
hanya menjadi seorang tukang sapu. Akibat ketekunannya dan juga semangat dalam
berusaha, akhirnya ia mencoba untuk berjualan tas dan akhirnya menjadi pengusaha
dengan omset yang besar hingga sekarang.
Masih banyak lagi pengusaha yang merangkak dari bawah seperti Reza Nurhilman
yang membuat “Keripik Setan”, adapula Susi Pudjiastuti sang pengusaha wanita
nyentrik yang saat ini menjadi menteri kelautan, dan ada juga Gibran Rakabuming yang
merupakan anak dari presiden Joko Widodo yang memiliki usaha katering. Walau
3. memiliki seorang ayah yang berstatus sebagai presiden, namun Gibran tidak
menggunakan kuasa dan dana ayahnya namun menggunakan usahanya sendiri secara
mandiri.
2. Bisnis Waralaba
Siapa yang menyangka bahwa pemilik CV3 Jaya yang mengelola
banyak waralaba modal kecil untung besar tersebut dulunya merupakan seorang kuli
bangunan dan tukang sapu. Beliau nekat untuk pergi ke Jakarta demi mendapatkan
kehidupan yang layak. Untuk itu, beliau tidak pernah menolak pekerjaan.
Berawal dari tukang sapu di sebuah kantor di Jakarta, beliau naik pangkat menjadi office
boy. Sebagai sampingan, beliau berjualan aksesoris kaki lima. Siapa yang menyangka
bisnis tersebut berkembang sehingga beliau mampu mengelola berbagai macam waralaba
hingga mendapatkan omzet Rp 500 juta. Namun beliau memang hanya berfokus pada
bisnis aksesoris hingga bisa menyewa ruko di Mall Graha Cijantung.
Kini bisnisnya berkembang cukup pesat dan Bp. Tri Sumono juga bisnis sari kelapa yang
saat ini juga mengalami peningkatan. Untuk mengembangkan berbagai bisnisnya
tersebut, beliau membuka peluang usaha waralaba dengan modal kecil.
Anonim/2016.http://www.bisnisme.com/2-contoh-pengusaha-waralaba-modal-kecil-yang-sukses/.13 Februari
2016
3. E-Comerce
Alibaba merupakan perusahaan e-commerce terbesar di Tiongkok. Dan Jack Ma adalah
orang di balik kesuksesan tersebut. Saat berkunjung ke Seattle, US, pada tahun 1995,
seorang temannya memperkenalkan Jack pada internet. Saat mengetikkan keyword
“beer” pada search engine, ia tidak dapat menemukan data tentang Tiongkok. Dari
situlah ia bertekad untuk mengembangkan bisnis online di Tiongkok. Akhirnya, pada
tahun 1999, Jack mendirikan situs Alibaba yang berfungsi untuk
mempertemukan supplier dengan customer dalam skala gobal. Nama Alibaba dipilihnya
ketika ia sedang berada di sebuah kedai kopi di San Francisco.