SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Download to read offline
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Implementasi Kurikulum Merdeka
Esensi dan Prakteknya
Mohamad Mutakim
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tujuan Kegiatan
Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai esensi pelaksanaan
Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan.
❖ Merefleksikan pelaksanaan IKM di Satuan Pendidikan.
❖ Menganalisis miskonsepsi pelaksanaan IKM di Satuan Pendidikan.
❖ Merencanakan penerapan IKM di Satuan Pendidikan
❖ Mengoptimalkan penerapan IKM di Satuan Pendidikan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Nyalakan Tanda Tanya
Apa yang belum Anda pahami dan ingin
Anda pelajari lebih jauh mengenai IKM di
Sekolah?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pemetaan Implementasi
Kurikulum Merdeka
Penyusunan Kurikulum
1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Penyusunan Visi, Misi dan Tujuan
Administrasi Guru
1. Capaian Pembelajaran
2. TP & Alur Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Promes, Prota, Kaldik, KKTP
Projek P5
Modul Projek
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
4. Asesmen
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Profil Pelajar Pancasila
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sumber: Panduan Pengembangan
Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penyusunan Kurikulum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Analisis
Karakteristik
Satuan
Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun
Visi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun
Misi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Menyusun
Tujuan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Penyusunan Kurikulum
Infographic Style
Point
1 2 5
3 4
Berpusat
pada
peserta
didik
Point
Point
Point
Point
Melibatkan
Pemangku
Kepentingan
Kontekstual
Akuntabel
Esensial
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Administrasi Guru
Dibuat dan dikembangkan
dengan menerapkan
pembelajaran terdiferensiasi
Modul Ajar
Dikembangkan dan disusun
agar CP bisa tercapai
TP dan ATP
Dibuat sebagai panduan atau timeline untuk
mencapai CP
Promes, Prota, KKTP
Dibuat oleh Pemerintah Pusat
Capaian Pembelajaran
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten,
berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”
Projek P5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Dimensi, Elemen, dan Subelemen
Profil Pelajar Pancasila
Panduan Pengembangan Projek
Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Dokumen Acuan
Kepmen 262 Tahun 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Apa itu projek profil?
Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022,
Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan
kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan
karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan
waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus
dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Merupakan kegiatan kokurikuler
berbasis projek
Dirancang untuk menguatkan
kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila
Dirancang terpisah dari intrakurikuler.
(Tujuan, muatan, dan kegiatan
pembelajaran projek tidak dikaitkan
dengan tujuan dan materi pelajaran
intrakurikuler.)
Pelaksanaannya dilakukan secara
fleksibel, dari segi muatan, kegiatan,
dan waktu pelaksanaannya
Satuan pendidikan dapat melibatkan
masyarakat dan/atau dunia kerja
untuk merancang dan
menyelenggarakan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Prinsip Pengembangan Projek
Holistik
Eksploratif
Berpusat
pada Murid
Kontekstual
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alur perencanaan projek profil
Merancang strategi pelaporan hasil projek
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan
pelaporan hasil projek.
Membentuk tim fasilitator projek penguatan
profil pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator
projek. Tim ini berperan merencanakan dan
melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar
Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek
beserta alokasi waktunya.
Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan
pendidikan
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan
satuan pendidikan.
Menyusun modul/rencana pengajaran projek
profil
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek,
serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen
projek.
2
3
4
5
Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan.
1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tema-tema projek profil - Dasmen
Kearifan Lokal
(SD-SMA/sederajat)
Membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan inkuiri melalui
eksplorasi tentang budaya dan
kearifan lokal masyarakat sekitar
atau daerah tersebut, serta
perkembangannya.
Rekayasa dan Teknologi
(SD-SMA/sederajat)
Berkolaborasi dalam melatih
daya pikir kritis, kreatif, inovatif,
sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun
produk berteknologi yang
memudahkan kegiatan dirinya
dan juga sekitarnya.
Kewirausahaan
(SD-SMA/sederajat)
Mengidentifikasi potensi
ekonomi di tingkat lokal dan
masalah yang ada dalam
pengembangan potensi tersebut,
serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial dan
kesejahteraan masyarakat.
Bhinneka Tunggal Ika
(SD-SMA/sederajat)
Mengenal belajar membangun
dialog penuh hormat tentang
keberagaman kelompok agama
dan kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat sekitar dan di
Indonesia serta nilai-nilai ajaran
yang dianutnya.
Gaya Hidup
Berkelanjutan (SD-
SMA/sederajat)
Memahami dampak dari aktivitas
manusia, baik jangka pendek
maupun panjang, terhadap
kelangsungan kehidupan di dunia
maupun lingkungan sekitarnya.
Bangunlah Jiwa dan
Raganya (SD-
SMA/sederajat)
Membangun kesadaran dan
keterampilan untuk memelihara
kesehatan fisik dan mental, baik
untuk dirinya maupun orang
sekitarnya.
Suara Demokrasi
(SMP-SMA/sederajat)
Merefleksikan makna demokrasi
dan memahami implementasi
demokrasi serta tantangannya
dalam konteks yang
berbeda, termasuk dalam
organisasi sekolah dan/atau
dalam dunia kerja.
Kebekerjaan
(Tema wajib di SMK)
Membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan,
peluang kerja, serta kesiapan
kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan
keahliannya, mengacu pada
kebutuhan dunia kerja terkini.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Ketentuan Jumlah Tema dalam Satu Tahun Ajaran
Jenjang Ketentuan Jumlah Tema
SD/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema
berbeda.
*Untuk Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Alokasi Waktu
Projek Profil
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh Alur Tahapan Aktivitas Projek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Sub-elemen yang disasar
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi
● Menjaga Lingkungan Alam
Sekitar
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan
mengolah informasi dan
gagasan
Contoh Modul Projek Fase D
Tema: Gaya Hidup
Berkelanjutan
Topik: Sampahku,
Tanggungjawabku
Total waktu: 57 JP
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha
Esa
● Gotong royong
● Bernalar kritis
Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
perubahan iklim
1.
Perkenalan: Perubahan
Iklim dan Masalah
Pengelolaan Sampah
2.
Eksplorasi Isu
3.
Refleksi awal
4.
Kunjungan ke TPA/
Komunitas Peduli
Sampah
5.
Diskusi Kritis Masalah
Sampah
Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
6.
Pengumpulan,
Pengorganisasian, dan
Penyajian Data
7.
Trash Talk:
Sampah di Sekolahku
8.
Pengorganisasian Data
Secara Mandiri
9.
Asesmen Formatif
Presentasi: Sampah di
Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
10.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Eksplorasi program
pengelolaan sampah
yang ada
11.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Peranku dan Solusiku
12.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Menentukan
Karakteristik Poster
yang Baik
13.
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku:
Membuat Poster
14.
Asesmen Formatif
Simulasi Pameran
Poster Aksi Nyata
Sayangi Sekolahku
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
15.
Asesmen Sumatif
Pameran Poster Aksi
Nyata Sayangi
Sekolahku
16.
Asesmen Sumatif
Evaluasi Solusi Yang
Ditawarkan
17.
Mari Beraksi Sambil
Refleksi
Mengelola Sampah di
Sekolah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Topik Pembahasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Gambaran rapor projek profil
PAUD
DASMEN
& DIKSUS
❖Pelaporan akhir di jenjang
PAUD berupa deskripsi
kemunculan kompetensi
tujuan.
❖Pelaporan akhir di jenjang
Dasmen berupa rubrik dengan
4 kriteria (Mulai Berkembang,
Sedang Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan,
Sangat Berkembang)
dilengkapi dengan deskripsi
pencapaian.
Bagaimana strategi asesmen
yang perlu guru kembangkan
agar dapat menyajikan
pelaporan yang komprehensif
di akhir projek?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Guru dapat memperhatikan beberapa strategi berikut untuk dapat mengoptimalkan
asesmen projek:
1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan
projek.
3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja.
4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam (rubrik, daftar cek, catatan
pengamatan, portofolio, dan sebagainya).
Optimalisasi asesmen projek profil
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Untuk memastikan adanya keselarasan antara
tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka
guru dapat mengembangkan aktivitas
pembelajaran berdasarkan metode backward
design (memastikan terlebih dahulu bukti
pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian
mengembangkan aktivitas yang relevan),
sehingga aktivitas projek yang dikembangkan
bukan berdasarkan pada tema projek, namun
berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen
yang hendak dicapai.
1. Memastikan adanya
keselarasan antara tujuan,
aktivitas, dan asesmen projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan (on going
assessment) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang
dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan
balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya.
2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek.
Asesmen Sumatif
Dilakukan untuk
menyimpulkan hasil
pencapaian murid terhadap
tujuan pembelajaran secara
keseluruhan di akhir projek.
Asesmen Awal
Dilakukan untuk memetakan
kemampuan awal murid
dalam mencapai dimensi,
elemen, dan sub elemen
profil pelajar Pancasila yang
menjadi tujuan projek.
(Termasuk memahami
kesiapan belajar murid).
Asesmen Formatif
Dilakukan seiring proses
pembelajaran untuk memahami
perkembangan murid. Hasilnya
digunakan sebagai bahan
umpan balik untuk
mengoptimalkan pencapaian
tujuan pembelajaran.
Asesmen ini memiliki porsi
paling besar dalam
pelaksanaan projek.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga dapat
mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan kesempatan kepada
murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster, infografis, siniar (podcast),
lagu, video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi kampanye, program sekolah,
dan lain sebagainya.
3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja.
Contoh: Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup
Berkelanjutan dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis.
Aktivitasnya murid membuat reportase mengenai
pengelolaan sampah di lingkungan rumah/sekolah dan
mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak sesuai
dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya
membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim fasilitator
dapat menilai kinerja murid selama proses pembuatan
reportase berlangsung menggunakan lembar observasi,
rubrik, daftar cek, dan instrumen asesmen lainnya..
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Sumber: Panduan
Pembelajaran dan Asesmen,
2022.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik.
Kriteria Dimensi
Bernalar Kritis
Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang
Kelengkapan Sajian
Informasi
Menyajikan jawaban untuk
sebagian kecil pertanyaan
panduan.
Menyajikan jawaban untuk
sebagian besar pertanyaan
panduan.
Menyajikan jawaban untuk
seluruh pertanyaan panduan.
Menyajikan jawaban untuk
seluruh pertanyaan panduan
secara terperinci.
Mengidentifikasi contoh
kebutuhan untuk sebagian
kecil pertanyaan panduan.
Mengidentifikasi contoh
kebutuhan untuk sebagian
besar pertanyaan panduan.
Mengidentifikasi contoh
kebutuhan untuk seluruh
pertanyaan panduan.
Mengidentifikasi banyak
contoh kebutuhan untuk
seluruh pertanyaan panduan.
Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan
kurang tepat.
Menganalisis salah satu jenis
kebutuhan (primer dan
sekunder) dengan tepat.
Menganalisis jenis
kebutuhan primer dan
sekunder dengan tepat.
Menganalisis jenis kebutuhan
primer dan sekunder dengan
tepat dan terperinci.
Kejelasan
penyampaian
Menyampaikan sebagian kecil
gagasan secara jelas.
Menyampaikan sebagian
besar gagasan secara jelas.
Menyampaikan seluruh
gagasan secara jelas.
Menyampaikan seluruh
gagasan secara jelas dan
terperinci.
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Hal-hal yang perlu aku
siapkan...
Poster analisa diri
Jurnal kreasi
Hasil kreasi
Penjelasan hubungan analisa
diri dengan hasil kreasi
Penjelasan proses kreasi melalui
jurnal kreasi
Nama murid:
Nama peninjau (reviewer):
Kriteria
Luar
Biasa
Baik
Perlu
Dikemban
gkan
Penjelasan
pemahaman
Percaya diri
Kontak mata
Level suara
Memberikan
detail atau
informasi
pendukung
dalam
penjelasannya
Catatan:
__________________________________
________________________
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek)
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh rekapan nilai akhir projek.
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh rekapan nilai akhir projek.
4. Menggunakan instrumen
asesmen yang beragam
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila.
3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Topik Pembahasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengoptimalkan projek
Terdapat beragam cara yang dapat dilakukan satuan pendidikan untuk
mengoptimalkan kegiatan projek yang berdampak kepada murid.
Beberapa contoh strategi di antaranya adalah:
❏ Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator.
❏ Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice.
❏ Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
1. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator
Hal penting yang perlu diperhatikan
dalam memfasilitasi projek adalah
meminimalisir porsi guru dalam
menjelaskan materi dan memberikan
instruksi langkah-langkah projek dan
memaksimalkan porsi murid dalam
mencari dan menemukan informasi
yang relevan secara mandiri serta
menunjukkan inisiatif dan kreativitas
dalam mengembangkan langkah-
langkah projek. Oleh karenanya,
aktivitas projek harus berpusat pada
murid (student center) untuk
mendorong murid belajar aktif (active
learning).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
2. Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice
Berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator projek yang bertugas mengaktivasi inisiatif dan
kreativitas murid dalam mengembangkan projek, maka guru perlu melibatkan murid dalam proses
pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada murid untuk berpendapat (voice) dan
menentukan pilihan (choice). Contoh implementasinya adalah sebagai berikut:
Tahapan projek Contoh aktivitas yang memberikan voice & choice kepada murid
Merencanakan projek Mendiskusikan tujuan pembelajaran; Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian;
Merancang rencana alur aktivitas (Tahapan projek); Menentukan eksplorasi topik
(Pengembangan tema projek); dll.
Melaksanakan dan
mengembangkan
projek
Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi; Memilah, memilih, dan mengolah
informasi; Memilih konten yang akan dipelajari; Menentukan cara memahami sesuatu;
Merancang rencana kunjungan/kegiatan lapangan; Memilih cara menunjukkan kemampuan;
Merancang tahap pengerjaan aksi/produk; Merefleksikan proses pembelajaran; Menilai
pencapaian belajar; dll.
Mengevaluasi projek Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Merumuskan rencana perbaikan pada projek berikutnya;
Merancang kegiatan refleksi projek, dll.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mengoptimalkan kesempatan murid untuk terlibat penuh dalam proses pembelajaran memerlukan tahapan
dari hal-hal sederhana hingga semakin kompleks yang mungkin memerlukan proses jangka panjang.
Berikut adalah gambaran aktivitas yang dapat dilakukan murid dari mulai tahap aktivasi belajar aktif hingga
menjadi pembelajar mandiri.
1. Memastikan murid belajar secara
aktif.
2. Memberikan murid pilihan. 3. Mengasah kemampuan murid menjadi
pembelajar mandiri.
- Mendiskusikan tujuan
pembelajaran.
- Menyimak dan memberikan
pendapat di dalam diskusi.
- Mengidentifikasi masalah.
- Memilah, memilih, dan mengolah
informasi.
- Mengambangkan ide.
- Merefleksikan proses
pembelajaran.
- Melakukan semua tahapan
sebelumnya.
- Memilih konten yang akan
dipelajari.
- Menentukan cara memahami
sesuatu.
- Memilih cara menunjukkan
kemampuan.
- Melakukan semua tahapan
sebelumnya.
- Menyusun indikator keberhasilan
atau rubrik penilaian.
- Merancang rencana alur
aktivitas/Mengelola pelaksanaan
projek secara mandiri atau
kelompok.
- Menilai pencapaian belajar.
- Mengevaluasi kegiatan
pembelajaran atau projek secara
keseluruhan.
Mengasah keterlibatan murid dalam proses pembelajaran akan menjadi hal yang cukup menantang bagi guru.
Oleh karenanya, penting untuk memberikan dampingan kepada murid secara bertahap dan berkelanjutan
dengan alokasi waktu yang memadai.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
3. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.
Pihak luar yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan projek di antaranya seperti orang tua murid,
masyarakat di sekitar sekolah, serta individu/komunitas/organisasi//instansi lain yang relevan
dengan eksplorasi projek yang sedang dikembangkan.
Pihak-pihak tersebut dapat dilibatkan sebagai
narasumber, mitra pelaksanaan, atau penerima
manfaat dari projek yang sedang dilakukan.
Mengoptimalkan pelibatan pihak luar dapat
memperkaya pengalaman belajar murid serta
memastikan aktivitas projek terkait dengan realitas di
masyarakat dan bersifat kontekstual.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Tanya jawab
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Contoh miskonsepsi terkait pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila di lapangan.
❑ Projek profil adalah integrasi dari berbagai mata pelajaran padahal struktur
projek terpisah dengan struktur mata pelajaran.
❑ Tim fasilitator membagi rata alokasi waktu dengan jumlah tema padahal
jumlah alokasi waktu setiap projek dapat berbeda sesuai kebutuhan,
selama memenuhi alokasi waktu dalam satu tahun.
❑ Semua tema harus dilaksanakan dalam satu jenjang padahal sekolah
dapat memilih beberapa tema saja yang relevan sesuai kebutuhan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Penguatan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Tujuan pembelajaran projek hanya menyasar level dimensi
karakter profil pelajar Pancasila.
Tujuan pembelajaran projek harus sampai menyasar rumusan
subelemen untuk setiap jenjang.
Rumusan subelemen dari
dimensi Berkebinekaan
Global, elemen Mengenal dan
Menghargai Budaya, sub
elemen Mendalami Budaya
dan Identitas Budaya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Projek profil adalah kegiatan integrasi dari berbagai
mata pelajaran.
Struktur projek profil berbeda dan berada di luar
struktur mata pelajaran.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari
berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan
pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung
mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar
Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru
tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk
dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya.
Produk akhir projek profil bisa berupa aksi, kampanye,
pertunjukkan, dsb dan tidak harus diakhiri oleh sebuah
pameran.
Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan
pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut:
Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek
- Penekanan pada produk
- Kegiatan dikembangkan dari
pelaksanaan pembuatan
produk
- Bisa dilakukan dalam waktu
singkat (Beberapa
pertemuan)
- …
- Penekanan pada proses
- Kegiatan dikembangkan dari
isu yang sedang dieksplorasi
- Umumnya perlu dilakukan
dengan waktu yang cukup
memadai (Beberapa pertemuan
untuk setiap tahapan alur)
- …
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada
kompetensi sasaran.
Asesmen projek fokus menyasar profil pelajar Pancasila
yang menjadi tujuan pembelajaran.
Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang
menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis. Aktivitas utama
membuat poster mengenai pelestarian lingkungan.
Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria
penilaian berupa pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan
dan kerapian serta estetika dekorasi poster.
Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan
poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan
secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Miskonsepsi Konsep yang Benar
Pelaksanaan projek profil harus menggunakan
anggaran/memerlukan biaya yang besar.
Pelaksanaan projek profil dapat mengoptimalkan
aset/sumber daya yang ada tanpa memerlukan biaya
yang besar.
Kegiatan projek profil tidak memerlukan biaya yang besar. Kita dapat
mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti mengundang orang tua
untuk menjadi narasumber, melibatkan komunitas luar secara sukarela,
melakukan kunjungan ke area sekitar sekolah, dan membuat selebrasi akhir
sederhana berupa pameran di dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya
projek yang baik bukan tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada
kreativitas sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Terima kasih

More Related Content

Similar to Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfMeriAdes
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxMuhamadIkhsan54
 
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptxsyahrial16
 
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptxNurulSaadah42
 
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptx
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptxPaparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptx
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptxAerahmat007
 
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptxBahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptxAndriAbuAtiqah
 
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...GinaFujiama1
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxagus75172
 
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docx
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docxPROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docx
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docxjubeltamba17
 
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxregisukaisih
 
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdfssuser4f7460
 
Bahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBudiPurnama13
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptxUsepKasman79
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptxRisaPrabandari2
 

Similar to Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf (20)

Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdfProjek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
Projek_Penguatan_Profil_Pelajar_Pancasila_Puskurjar.pdf
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pdf
Bahan Tayang-Modul Projek.pdfBahan Tayang-Modul Projek.pdf
Bahan Tayang-Modul Projek.pdf
 
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptxBahan Tayang-Modul Projek.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
 
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
2. Bahan Tayang-Modul Projek.pptx
 
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
Merancang Projek Profil Penguatan Pelajar Pancasila.pptx
 
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptx
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptxPaparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptx
Paparan P5 Pendidikan Kesetaraan.pptx
 
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptxBahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptx
Bahan Tayang-Modul Projek_IHT.pptx
 
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...
https___smpsiliwangibogor.sch.id_wp-content_uploads_2022_07_Projek-Penguatan-...
 
P5.pptx
P5.pptxP5.pptx
P5.pptx
 
MATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptxMATERI P5 Batusuki.pptx
MATERI P5 Batusuki.pptx
 
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docx
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docxPROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docx
PROJEK P5 SMAN 5 BATAM P5 DI SMAN 5 .docx
 
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptxBahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
Bahan Tayang-Modul Projek(1)(1).pptx
 
1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf1. Refleksi P5.pdf
1. Refleksi P5.pdf
 
Merancang P5.pptx
Merancang P5.pptxMerancang P5.pptx
Merancang P5.pptx
 
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
# 07 A Pengenalan dan Pelaksanaan P5.pdf
 
Bahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptxBahan Tayang P5.pptx
Bahan Tayang P5.pptx
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4.pptx
 
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
2. Eksplorasi Konsep Contoh Modul Projek P4 2.pptx
 
P5_1 by SUHARTO.pptx
P5_1 by SUHARTO.pptxP5_1 by SUHARTO.pptx
P5_1 by SUHARTO.pptx
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 

Materi Implementasi Kurikulum Merdeka.pdf

  • 1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Implementasi Kurikulum Merdeka Esensi dan Prakteknya Mohamad Mutakim
  • 2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tujuan Kegiatan Peserta dapat menguatkan pemahaman mengenai esensi pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka di satuan pendidikan. ❖ Merefleksikan pelaksanaan IKM di Satuan Pendidikan. ❖ Menganalisis miskonsepsi pelaksanaan IKM di Satuan Pendidikan. ❖ Merencanakan penerapan IKM di Satuan Pendidikan ❖ Mengoptimalkan penerapan IKM di Satuan Pendidikan.
  • 3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nyalakan Tanda Tanya Apa yang belum Anda pahami dan ingin Anda pelajari lebih jauh mengenai IKM di Sekolah?
  • 4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pemetaan Implementasi Kurikulum Merdeka Penyusunan Kurikulum 1. Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan 2. Penyusunan Visi, Misi dan Tujuan Administrasi Guru 1. Capaian Pembelajaran 2. TP & Alur Tujuan Pembelajaran 3. Modul Ajar 4. Promes, Prota, Kaldik, KKTP Projek P5 Modul Projek 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi 4. Asesmen
  • 5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Profil Pelajar Pancasila
  • 6. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sumber: Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Kemdikbudristek, 2022.
  • 7. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Penyusunan Kurikulum
  • 9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
  • 10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menyusun Visi
  • 11. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menyusun Misi
  • 12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Menyusun Tujuan
  • 13. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Penyusunan Kurikulum Infographic Style Point 1 2 5 3 4 Berpusat pada peserta didik Point Point Point Point Melibatkan Pemangku Kepentingan Kontekstual Akuntabel Esensial
  • 14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Administrasi Guru Dibuat dan dikembangkan dengan menerapkan pembelajaran terdiferensiasi Modul Ajar Dikembangkan dan disusun agar CP bisa tercapai TP dan ATP Dibuat sebagai panduan atau timeline untuk mencapai CP Promes, Prota, KKTP Dibuat oleh Pemerintah Pusat Capaian Pembelajaran
  • 15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi “Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.” Projek P5
  • 16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil Pelajar Pancasila Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dokumen Acuan Kepmen 262 Tahun 2022
  • 17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Apa itu projek profil? Berdasarkan Kepmendikbudristek No.262/M/2022, Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek Dirancang untuk menguatkan kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila Dirancang terpisah dari intrakurikuler. (Tujuan, muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.) Pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  • 18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Prinsip Pengembangan Projek Holistik Eksploratif Berpusat pada Murid Kontekstual
  • 19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alur perencanaan projek profil Merancang strategi pelaporan hasil projek Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek. Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil pelajar Pancasila Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek untuk seluruh kelas. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek penguatan profil pelajar Pancasila Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya. Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan pendidikan. Menyusun modul/rencana pengajaran projek profil Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan aktivitas dan asesmen projek. 2 3 4 5 Perencanaan ini dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi satuan pendidikan. 1
  • 20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tema-tema projek profil - Dasmen Kearifan Lokal (SD-SMA/sederajat) Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta perkembangannya. Rekayasa dan Teknologi (SD-SMA/sederajat) Berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Kewirausahaan (SD-SMA/sederajat) Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/sederajat) Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD- SMA/sederajat) Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SD- SMA/sederajat) Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Suara Demokrasi (SMP-SMA/sederajat) Merefleksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Kebekerjaan (Tema wajib di SMK) Membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
  • 21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Ketentuan Jumlah Tema dalam Satu Tahun Ajaran Jenjang Ketentuan Jumlah Tema SD/Sederajat 2 s.d. 3 projek dengan tema berbeda. *Untuk Kelas XIII pada SMK program 4 tahun tidak perlu melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
  • 22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Alokasi Waktu Projek Profil
  • 23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh Alur Tahapan Aktivitas Projek
  • 24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Sub-elemen yang disasar ● Memahami Keterhubungan Ekosistem Bumi ● Menjaga Lingkungan Alam Sekitar ● Kerja sama ● Koordinasi Sosial ● Mengajukan pertanyaan ● Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan Contoh Modul Projek Fase D Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan Topik: Sampahku, Tanggungjawabku Total waktu: 57 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila: ● Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa ● Gotong royong ● Bernalar kritis Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan iklim 1. Perkenalan: Perubahan Iklim dan Masalah Pengelolaan Sampah 2. Eksplorasi Isu 3. Refleksi awal 4. Kunjungan ke TPA/ Komunitas Peduli Sampah 5. Diskusi Kritis Masalah Sampah Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6. Pengumpulan, Pengorganisasian, dan Penyajian Data 7. Trash Talk: Sampah di Sekolahku 8. Pengorganisasian Data Secara Mandiri 9. Asesmen Formatif Presentasi: Sampah di Sekolahku Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata 10. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Eksplorasi program pengelolaan sampah yang ada 11. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Peranku dan Solusiku 12. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Menentukan Karakteristik Poster yang Baik 13. Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku: Membuat Poster 14. Asesmen Formatif Simulasi Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis 15. Asesmen Sumatif Pameran Poster Aksi Nyata Sayangi Sekolahku 16. Asesmen Sumatif Evaluasi Solusi Yang Ditawarkan 17. Mari Beraksi Sambil Refleksi Mengelola Sampah di Sekolah
  • 25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. 3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Topik Pembahasan
  • 26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Gambaran rapor projek profil PAUD DASMEN & DIKSUS ❖Pelaporan akhir di jenjang PAUD berupa deskripsi kemunculan kompetensi tujuan. ❖Pelaporan akhir di jenjang Dasmen berupa rubrik dengan 4 kriteria (Mulai Berkembang, Sedang Berkembang, Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang) dilengkapi dengan deskripsi pencapaian. Bagaimana strategi asesmen yang perlu guru kembangkan agar dapat menyajikan pelaporan yang komprehensif di akhir projek?
  • 27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Guru dapat memperhatikan beberapa strategi berikut untuk dapat mengoptimalkan asesmen projek: 1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek. 2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek. 3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam (rubrik, daftar cek, catatan pengamatan, portofolio, dan sebagainya). Optimalisasi asesmen projek profil
  • 28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Untuk memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek, maka guru dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran berdasarkan metode backward design (memastikan terlebih dahulu bukti pencapaian yang ingin dituju, baru kemudian mengembangkan aktivitas yang relevan), sehingga aktivitas projek yang dikembangkan bukan berdasarkan pada tema projek, namun berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen yang hendak dicapai. 1. Memastikan adanya keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
  • 29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Untuk mengoptimalkan asesmen formatif, maka guru perlu melakukan asesmen seiring berjalan (on going assessment) yang fokus pada perkembangan dimensi, elemen, dan sublemen profil pelajar Pancasila. Asesmen yang dilakukan seiring berjalan dapat membantu guru memahami perkembangan kemampuan murid dan memberikan umpan balik yang dibutuhkan murid untuk mengoptimalkan pencapaiannya. 2. Mengoptimalkan asesmen formatif untuk membantu murid mencapai tujuan projek. Asesmen Sumatif Dilakukan untuk menyimpulkan hasil pencapaian murid terhadap tujuan pembelajaran secara keseluruhan di akhir projek. Asesmen Awal Dilakukan untuk memetakan kemampuan awal murid dalam mencapai dimensi, elemen, dan sub elemen profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan projek. (Termasuk memahami kesiapan belajar murid). Asesmen Formatif Dilakukan seiring proses pembelajaran untuk memahami perkembangan murid. Hasilnya digunakan sebagai bahan umpan balik untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran. Asesmen ini memiliki porsi paling besar dalam pelaksanaan projek.
  • 30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Pada asesmen projek, guru diharapkan bukan hanya membuat asesmen kognitif (tes tertulis) saja, namun juga dapat mengembangkan asesmen kompetensi berbasis kinerja. Asesmen berbasis kinerja memberikan kesempatan kepada murid untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara seperti membuat poster, infografis, siniar (podcast), lagu, video, film, esai, majalah, buku, dsb. Atau merancang instalasi, pertunjukkan, aksi kampanye, program sekolah, dan lain sebagainya. 3. Menekankan pelaksanaan asesmen berbasis kinerja. Contoh: Terdapat sebuah projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan sasaran dimensi Bernalar Kritis. Aktivitasnya murid membuat reportase mengenai pengelolaan sampah di lingkungan rumah/sekolah dan mengidentifikasi hal-hal apa saja yang tidak sesuai dengan prinsip pelestarian lingkungan. Alih-alih hanya membuat tes tulis di akhir untuk penilaian, tim fasilitator dapat menilai kinerja murid selama proses pembuatan reportase berlangsung menggunakan lembar observasi, rubrik, daftar cek, dan instrumen asesmen lainnya..
  • 31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen, 2022.
  • 32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh asesmen formatif kinerja berbentuk rubrik. Kriteria Dimensi Bernalar Kritis Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang Kelengkapan Sajian Informasi Menyajikan jawaban untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk sebagian besar pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk seluruh pertanyaan panduan. Menyajikan jawaban untuk seluruh pertanyaan panduan secara terperinci. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian kecil pertanyaan panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk sebagian besar pertanyaan panduan. Mengidentifikasi contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Mengidentifikasi banyak contoh kebutuhan untuk seluruh pertanyaan panduan. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan kurang tepat. Menganalisis salah satu jenis kebutuhan (primer dan sekunder) dengan tepat. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat. Menganalisis jenis kebutuhan primer dan sekunder dengan tepat dan terperinci. Kejelasan penyampaian Menyampaikan sebagian kecil gagasan secara jelas. Menyampaikan sebagian besar gagasan secara jelas. Menyampaikan seluruh gagasan secara jelas. Menyampaikan seluruh gagasan secara jelas dan terperinci. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
  • 33. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam Hal-hal yang perlu aku siapkan... Poster analisa diri Jurnal kreasi Hasil kreasi Penjelasan hubungan analisa diri dengan hasil kreasi Penjelasan proses kreasi melalui jurnal kreasi Nama murid: Nama peninjau (reviewer): Kriteria Luar Biasa Baik Perlu Dikemban gkan Penjelasan pemahaman Percaya diri Kontak mata Level suara Memberikan detail atau informasi pendukung dalam penjelasannya Catatan: __________________________________ ________________________
  • 34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh asesmen formatif berbentuk ceklis (daftar cek) 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
  • 35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
  • 36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh rekapan nilai akhir projek. 4. Menggunakan instrumen asesmen yang beragam
  • 37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila. 2. Rancangan asesmen projek yang efektif menyasar profil pelajar Pancasila. 3. Optimalisasi kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Topik Pembahasan
  • 38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengoptimalkan projek Terdapat beragam cara yang dapat dilakukan satuan pendidikan untuk mengoptimalkan kegiatan projek yang berdampak kepada murid. Beberapa contoh strategi di antaranya adalah: ❏ Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator. ❏ Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice. ❏ Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar.
  • 39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1. Mengoptimalkan peran guru sebagai fasilitator Hal penting yang perlu diperhatikan dalam memfasilitasi projek adalah meminimalisir porsi guru dalam menjelaskan materi dan memberikan instruksi langkah-langkah projek dan memaksimalkan porsi murid dalam mencari dan menemukan informasi yang relevan secara mandiri serta menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam mengembangkan langkah- langkah projek. Oleh karenanya, aktivitas projek harus berpusat pada murid (student center) untuk mendorong murid belajar aktif (active learning).
  • 40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2. Mengoptimalkan kesempatan murid untuk memiliki voice & choice Berkaitan dengan peran guru sebagai fasilitator projek yang bertugas mengaktivasi inisiatif dan kreativitas murid dalam mengembangkan projek, maka guru perlu melibatkan murid dalam proses pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada murid untuk berpendapat (voice) dan menentukan pilihan (choice). Contoh implementasinya adalah sebagai berikut: Tahapan projek Contoh aktivitas yang memberikan voice & choice kepada murid Merencanakan projek Mendiskusikan tujuan pembelajaran; Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian; Merancang rencana alur aktivitas (Tahapan projek); Menentukan eksplorasi topik (Pengembangan tema projek); dll. Melaksanakan dan mengembangkan projek Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi; Memilah, memilih, dan mengolah informasi; Memilih konten yang akan dipelajari; Menentukan cara memahami sesuatu; Merancang rencana kunjungan/kegiatan lapangan; Memilih cara menunjukkan kemampuan; Merancang tahap pengerjaan aksi/produk; Merefleksikan proses pembelajaran; Menilai pencapaian belajar; dll. Mengevaluasi projek Mengevaluasi kegiatan pembelajaran; Merumuskan rencana perbaikan pada projek berikutnya; Merancang kegiatan refleksi projek, dll.
  • 41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Mengoptimalkan kesempatan murid untuk terlibat penuh dalam proses pembelajaran memerlukan tahapan dari hal-hal sederhana hingga semakin kompleks yang mungkin memerlukan proses jangka panjang. Berikut adalah gambaran aktivitas yang dapat dilakukan murid dari mulai tahap aktivasi belajar aktif hingga menjadi pembelajar mandiri. 1. Memastikan murid belajar secara aktif. 2. Memberikan murid pilihan. 3. Mengasah kemampuan murid menjadi pembelajar mandiri. - Mendiskusikan tujuan pembelajaran. - Menyimak dan memberikan pendapat di dalam diskusi. - Mengidentifikasi masalah. - Memilah, memilih, dan mengolah informasi. - Mengambangkan ide. - Merefleksikan proses pembelajaran. - Melakukan semua tahapan sebelumnya. - Memilih konten yang akan dipelajari. - Menentukan cara memahami sesuatu. - Memilih cara menunjukkan kemampuan. - Melakukan semua tahapan sebelumnya. - Menyusun indikator keberhasilan atau rubrik penilaian. - Merancang rencana alur aktivitas/Mengelola pelaksanaan projek secara mandiri atau kelompok. - Menilai pencapaian belajar. - Mengevaluasi kegiatan pembelajaran atau projek secara keseluruhan. Mengasah keterlibatan murid dalam proses pembelajaran akan menjadi hal yang cukup menantang bagi guru. Oleh karenanya, penting untuk memberikan dampingan kepada murid secara bertahap dan berkelanjutan dengan alokasi waktu yang memadai.
  • 42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar sekolah sebagai sumber belajar. Pihak luar yang dapat dilibatkan dalam pelaksanaan projek di antaranya seperti orang tua murid, masyarakat di sekitar sekolah, serta individu/komunitas/organisasi//instansi lain yang relevan dengan eksplorasi projek yang sedang dikembangkan. Pihak-pihak tersebut dapat dilibatkan sebagai narasumber, mitra pelaksanaan, atau penerima manfaat dari projek yang sedang dilakukan. Mengoptimalkan pelibatan pihak luar dapat memperkaya pengalaman belajar murid serta memastikan aktivitas projek terkait dengan realitas di masyarakat dan bersifat kontekstual.
  • 43. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tanya jawab
  • 44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Contoh miskonsepsi terkait pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila di lapangan. ❑ Projek profil adalah integrasi dari berbagai mata pelajaran padahal struktur projek terpisah dengan struktur mata pelajaran. ❑ Tim fasilitator membagi rata alokasi waktu dengan jumlah tema padahal jumlah alokasi waktu setiap projek dapat berbeda sesuai kebutuhan, selama memenuhi alokasi waktu dalam satu tahun. ❑ Semua tema harus dilaksanakan dalam satu jenjang padahal sekolah dapat memilih beberapa tema saja yang relevan sesuai kebutuhan.
  • 46. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Tujuan pembelajaran projek hanya menyasar level dimensi karakter profil pelajar Pancasila. Tujuan pembelajaran projek harus sampai menyasar rumusan subelemen untuk setiap jenjang. Rumusan subelemen dari dimensi Berkebinekaan Global, elemen Mengenal dan Menghargai Budaya, sub elemen Mendalami Budaya dan Identitas Budaya
  • 47. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Projek profil adalah kegiatan integrasi dari berbagai mata pelajaran. Struktur projek profil berbeda dan berada di luar struktur mata pelajaran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila bukan integrasi dari berbagai pelajaran, karena pelajaran (intrakurikuler) tujuan pembelajarannya mengacu pada CP, sementara projek profil langsung mengacu pada dimensi, elemen, dan subelemen profil pelajar Pancasila. Oleh karenanya, ketika menjadi fasilitator projek, guru-guru tidak lagi berperan sebagai guru mata pelajaran.
  • 48. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Kegiatan projek profil wajib menghasilkan sebuah produk dalam bentuk barang untuk dipamerkan dalam gelaran karya. Produk akhir projek profil bisa berupa aksi, kampanye, pertunjukkan, dsb dan tidak harus diakhiri oleh sebuah pameran. Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek. Identifikasi perbedaan pembelajaran projek dan pembelajaran berbasis projek pada tabel berikut: Pembelajaran projek Pembelajaran berbasis projek - Penekanan pada produk - Kegiatan dikembangkan dari pelaksanaan pembuatan produk - Bisa dilakukan dalam waktu singkat (Beberapa pertemuan) - … - Penekanan pada proses - Kegiatan dikembangkan dari isu yang sedang dieksplorasi - Umumnya perlu dilakukan dengan waktu yang cukup memadai (Beberapa pertemuan untuk setiap tahapan alur) - …
  • 49. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Asesmen projek menyasar tema dan produk, bukan pada kompetensi sasaran. Asesmen projek fokus menyasar profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan pembelajaran. Ilustrasi: Kegiatan projek bertema Gaya Hidup Berkelanjutan yang menyasar dimensi Kemandirian dan Bernalar Kritis. Aktivitas utama membuat poster mengenai pelestarian lingkungan. Asesmen yang keliru: Mengukur kreativitas membuat poster. Kriteria penilaian berupa pemahaman konten mengenai pelestarian lingkungan dan kerapian serta estetika dekorasi poster. Asesmen yang tepat: Mengukur kemampuan selama proses pengerjaan poster. Kriteria penilaian berupa kemampuan mengelola pekerjaan secara mandiri dan mengembangkan ide selama pembuatan poster.
  • 50. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Miskonsepsi Konsep yang Benar Pelaksanaan projek profil harus menggunakan anggaran/memerlukan biaya yang besar. Pelaksanaan projek profil dapat mengoptimalkan aset/sumber daya yang ada tanpa memerlukan biaya yang besar. Kegiatan projek profil tidak memerlukan biaya yang besar. Kita dapat mengoptimalkan sumber daya yang tersedia seperti mengundang orang tua untuk menjadi narasumber, melibatkan komunitas luar secara sukarela, melakukan kunjungan ke area sekitar sekolah, dan membuat selebrasi akhir sederhana berupa pameran di dalam kelas atau pertunjukan mini. Prinsipnya projek yang baik bukan tergantung pada anggaran yang tersedia, namun pada kreativitas sekolah dalam mengoptimalkan aset yang dimilikinya.
  • 51. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Terima kasih