2. A. Literasi Buku Fiksi dan Non
Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita atau
kejadian yang tidak sebenarnya. Sedangkan
buku nonfiksi adalah buku yang berisikan
kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut
pendapat/opini/kajian penulis.
Dengan kata lain, buku fiksi adalah buku yang di
dalamnya berisi cerita rekaan atau khayalan.
Sedangkan buku nonfiksi adalah buku yang
dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Contoh
buku fiksi yaitu buku cerita anak, dongeng, novel,
cerita pendek (cerpen), fabel, dan komik. Contoh
buku nonfiksi yaitu buku pelajaran, buku
ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi,
dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis,
disertasi).
3. B. Unsur-Unsur Buku Fiksi dan Non
Fiksi
Unsur-unsur buku fiksi meliputi bagian:
Cover Buku
Rincian Sub Bab Buku
Judul Sub Bab
Tokoh dan Penokohan
Tema Cerita
Bahasa yang digunakan
Penyajian alur cerita
Sedangkan unsur-unsur buku nonfiksi meliputi bagian:
Cover Buku
Rincian Sub Bab Buku
Judul Sub Bab
Isi Buku
Cara menyajikan isi buku
Bahasa yang digunakan
Sistematika penulisan
4. C. Cara Membaca Buku Dengan SQ3R
(1) Survey;
(2) Question;
(3) Read;
(4) Recite;
(5) Review
5. 1. Membaca teks asli atau mendengarkan
naskah yang dibacakan.
1. Membaca teks asli atau mendengarkan naskah
yang dibacakan.
2. Tentukan ide pokok pada tiap paragraf.
3. Menulis rangkuman.
4. Membaca kembali rangkuman yang telah
dibuat.
6. E. Hubungan Antar Unsur Buku Fiksi / Non Fiksi
Dengan mengamati setiap unsur yang yang terkandung
di dalam buku fiksi dan nonfiksi, kita dapat
menyimpulkan bahwa sebagian unsur memiliki
kesamaan dan sebagian yang lain berbeda. Unsur
yang sama-sama dimiliki baik buku fiksi maupun buku
nonfiksi yaitu:
Sampul / Cover
Sub Bab
Judul Sub Bab
Dalam hal perbedaan, buku nonfiksi memiliki isi yang
ilmiah/aktual/faktual, disajikan dengan bahasa baku,
dan memiliki sistematika penulisan standar.
Sedangkan buku fiksi memiliki tokoh dan penokohan
sebagai pelaku cerita, didukung dengan tema,
disajikan dengan bahasa variatif (biasanya tidak
baku), dan dilengkapi dengan alur cerita yang
beraneka ragam.
7. G. Langkah Menyusun Tanggapan terhadap Buku
yang dibaca
1. Jenis Buku
2. Keaslian Ide
3. Bentuk
4. Isi dan Bahasa
5. Simpulan
menulis data buku yang dibaca,
menulis ikhtisar isi buku,
mendaftar butir-butir yang merupakan kelebihan dan
kekurangan buku,
menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atau
isi buku, dan
memadukan ikhtisar dan tanggapan pribadi ke dalam
tulisan yang utuh.
8. Contoh Laporan Hasil Buku Fiksi
1. Identitas Buku
A. Judul : Surprise In Hokkaido
B. Penulis : Dyah Apriliani
C. Penerbit : DAR! Mizan
D. Tahun terbit : 2014
E. Harga : Rp35.000,-
F. Format Perwajahan Depan
9. Warna dasar cover yaitu merah
muda.Terdapat 2 seorang gadis kembar
yang sedang duduk dan seperti melihat ke
arah kamera. Gadis yang duduk disebelah
kiri menggunakan jaket biru, sedangkan
yang sebelah kanan menggunakan jaket
hijau. Disudut kanan atas terdapat logo
PBC (Pink Berry Club). Disudut kanan
bawah terdapat logo penerbit DAR!Mizan.
Dibawah gambar gadis tersebut, terdapat
judul dari novel tersebut yaitu Surprise in
Hokkaido.
Format Perwajahan Belakang
Warna dasar cover yaitu merah muda.
Terdapat sinopsis dari novel tersebut.
Diatas sinopsis terdapat tulisan Pink Berry
Club. Dibawah sinopsis terdapat logo
DAR!Mizan,festival Mizan 2014, serta
alamat kantor dan email penerbit.
10. LAPORAN ISI BUKU
1. Sinopsis
Dian, seorang remaja asal Indonesia yang baru saja pindah ke Hokkaido,Jepang. Banyak pengalaman baru
yang ia dapatkan selama di Hokkaido. Hari-hari Dian diwarnai oleh sahabatnya, Akira. Akira, seorang anak
lelaki bersuara tegas dan menjabat sebagai ketua kelas di SMP Audotorium Yasuda. Disisi lain, ada Akiko
yang berusaha untuk menjadi sahabat bagi Dian. Akiko adalah teman sekelas sekaligus apartemennya yang
dianggap aneh dan menjengkelkan.
Mulai dari sini, keanehan-keanehan muncul. Sebelumnya, juga ada keanehan yang membuat Dian bingung.
Ketika Ayah bertanya kepadanya, “Dian, bagaimana kalau kamu memiliki ayah baru?” dan perkataan Nenek
Akiko. “Kukira cucuku. Kamu mirip sekali dengannya. Perbedaanya hanya terletak pada matanya saja.
Matamu bulat dan hitam, sedangkan dia sipit dan...,” Nenek Akiko tak melanjutkan perkataannya.
Lama-lama, Akira menyuruh Dian untuk menyetujui permintaan Akiko. Akira bilang, bahwa Akiko memiliki
sebuah rahasia yang membuatnya tak memiliki sahabat sampai sekarang. Awalnya, Dian ragu. Tapi
akhirnya, Dian menerima juga. Akiko senang. Dia mulai mengajak Dian berkunjung ketempat-tempat yang
ada di Hokkaido. Dan, keanehan lagi muncul.
Saat itu, Akiko dan Dian sedang mengunjungi sebuah pasar makanan. Di pasar tersebut, mereka membeli
cokelat. Si pedagang cokelat mengatakan kalau mereka kembar! Jelas saja mereka kaget! Ini sungguh
aneh.
Saat persahabatan mereka berjalan lancar, sebuah hal yang tak terduga terjadi. Dian dan keluarganya harus
kembali ke Indonesia karena Ayah Dian terkena tipu pekerjaannya. Dengan berat hati, Akiko dan Akira
melepas kepergian Dian.
Surat pengakuan didapatkan Dian dari Mr. Takeshi, ayah Akiko. Apakah Dian dan Akiko memiliki hubungan
darah? Padahal mereka baru saja kenal. Bagaimana mungkin mereka bersaudara?
11. 2. Unsur Intrinsik
A. Tema Cerita : Gadis kembar yang dipertemukan secara tidak
sengaja
Data Tekstual :
Halaman 16 “Gadis bertubuh mungil yang sedang berlari itu menabrak
Dian yang juga mungil. Mereka terguling-guling di tangga berbentuk L.”
Halaman 31 “ Berkali-kali ia mengerjapkan mata, memastikan
penglihatannya tidak salah. Apakah gadis yang berada di apartemen
104? Dan sekarang menjadi teman sekelasnya?”
B. Alur Cerita : Cerita ini menggunakan alur maju
Data Tekstual :
Halaman 28 “Hari ini , dia baru saja masuk di kelas 2 SMP Auditorium
Yasuda.”
Halaman 29 “ Setelah mengedarkan pandangan ke seluruh murid yang
ada di kelas”
Halaman 80 “ Esoknya, saat istirahat pertama di sekolah, Dian berjalan
sendiri menuju pohon sakura”
12. C. Setting Cerita : Jepang, Hokkaido
Data Tekstual :
Halaman 69 “Hokkaido sangat terkenal dengan cokelat Shiroi Koibito. Cokelat ini sengaja
dibuat sebagai penggoda indra perasa. Dengan aroma kelapa yang kaya dan menggiurkan
pasti membangkitkan segala ahsrat demi kegemaran akan cokelat”
D. Latar Belakang : Keinginan Dian untuk mengetahui kebenaran
Data Tekstual :
Halaman 65 “Dia terbelalak dan alisnya terangkat tinggi begitu mendengar ucapan Mr.
Takeshi. Dian berharap, omongan Mr. Takeshi itu tidak benar”
Halaman 66 “Apakah ayahmu pernah mengatakan sebuah rahasia?”
E. Sudut Pandang : Orang Ketiga (serba tau)
Data Tekstual :
Halaman 20 “Dian dan ayahnya keluar dari apartemen bernomor 102”
Halaman 21 “ Saat melihat kegelisahan terpancar dari wajah Dian, Ayah tertawa dan
langsung mengusap lembut rambut Dian”
Halaman 84 “Akira tertawa kecil sembari merapikan poni dengan jari”
13. F. Gaya Bahasa :
1. Hiperbola
Halaman 92 : Ucapan yang singkat itu mampu membuat hati Akiko serasa ditusuk pedang.
Halaman 133 : Persendiannya terasa lepas semua
2. Personifikasi
Halaman 51 : Sepertinya mereka sedang menghangatkan tubuh di dalam karena cuaca tidak bersahabat
G. Penokohan
1. Dian : Gadis berusia 12 tahun yang memiliki sifat cuek. Ia bersekolah di SMP Audotorium Yasuda kelas
2 SMP.
Data Tekstual :
Halaman 12 “Percuma ia mengeluh, ibunya tetap tidak mengabulkan ucapannya”
Halaman 17 “Dian hanya membungkukan tubuh tanpa tersenyum sedikitpun”
Halaman 28 : dia baru saja masuk di kelas 2 SMP Audotorium Yasuda
2. Akiko : Gadis kesepian yang tidak memiliki sahabat perempuan. Ia juga memiliki kekurangan fisik yaitu
buta warna.
Data Tekstual :
Halaman3 34 :Aku tidak mempunyai sahabat perempuan dan aku ingin mempunya sahabat perempuan.
Anak perempuan yang lain, tidak mau berteman denganku. Kebayang kan, betapa sepnya hari-hariku?
Hehe..”
14. 3. Akira : Ketua kelas keren, berwajah manis
dan memiliki mata cokelat yang teduh
Data Tekstual :
Halaman 29: Dian menangkap sosok cowok
keren berwajah manis didepannya. Mata
cokelatnya sangat teduh
4. Mr. Takeshi : Berantakan dan pemabuk
Data Tekstual
Halaman 61: Seoang pria dengan rambut acak-
acakan dan kumis yang tidak rapi merangkul
Akiko dari belakang
Halaman 61: Bau Alkohol langsung menyergap
15. H. Amanat
1. Nilai Sosial : Dalam novel ini tersirat bahwa persahabatan
haruslah saling membantu
Data Tekstual
Halaman 56: Akhirnya ranting pohon dan tumpukan salju tubuh
Akiko
Halaman 105: Tiba-tiba, ada seorang yang meraih pundak salah
satu anak laki-laki lalu mendorongnya ke belakang hingga jatuh
terduduk sembari memegangi bokongnya
2. Nilai Keagamaan :Terdapat nilai keagamaan yang
mengingatkan kita kepada Allah SWT
Data Tekstual
Halaman 95: “Yah,kita tidak berdoa di kuil. Kita kan Muslim” potong
Dian bingung
16. 3. Penilaian
a). Penilaian terhadap tema
Tema yang diusung Dyah Apriliyani cukup menarik. Ketika saudara
kembar yang terpisah selama 10 tahun, kembali bertemu secara tidak
sengaja. Dari latar belakang berbeda, akhirnya Dian bisa bersahabat
dengan Akiko. Ini mengajarkan kepada semua orang, bahwa
persahabatan bukanlah mementingkan fisik/materi. Persahabatan harus
dibangun atas dasar ketulusan hati. Saling membantu dan saling
menghormati adalah kunci persahabatan yang kokoh.
b) Keunggulan dan Kelemahan
Keunggulan buku ini adalah penggunaan bahasa yang sangat
sederhana. Bahasanya banyak digunakan oleh kalangan remaja, oleh
sebab itu mudah dipahami oleh pembaca. Selain itu, novel ini
mengajarkan arti persahabatan yang sesungguhnya. Meski terbatas
jarak, Dian dan Akiko bisa tetap menjadi sahabat.
Kelemahan buku ini adalah kekurangan pengetahuan si penulis.
Contohnya seperti kalimat “Saat musim dingin bisa mencapai minus
dua ratus derajat”. Padahal suhu tertinggi di Jepang hanya
mencapai minus empat puluh derajat. Selain itu, penulis kurang bisa
menggambarkan suasana Hokkaido.