Teks ini membahas tentang pembelian pesawat kepresidenan Indonesia. Teks ini menjelaskan bahwa pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, dan efektivitas kegiatan Presiden meskipun sebelumnya ada pandangan yang menolak pembelian karena alasan biaya dan prioritas. Teks ini juga menjelaskan manfaat dan efisiensi yang diperoleh dari pembelian pesawat kepresidenan.
2. DEFINISI
Teks Tanggapan Kritis adalah jenis teks yang menanggapi
secara kritis permasalahan di sekitar tempat tinggal kita.
Sebelum memberikan tanggapan kritis terhadap sesuatu
(misalnya menanggapi teks atau artikel), kita harus
memahami dulu fakta atau hal yang akan kita tanggapi.
Tanggapan kita dapat menguatkan atau melemahkan pandangan
dan pendapat yang ada di dalam teks yang ditanggapi. Bahkan,
kita bisa menolak pandangan dan gagasan dalam artikel itu
melalui alasan yang didukung data akurat.
Pandangan-pandangan itu kita tulis dengan dasar dan referensi yang
tepat agar tidak menjadi sebuah tanggapan yang tidak dapat
diterima orang lain.
3. CIRI -CIRI TEKS TANGGAPAN KRITIS
1. Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar
dengan disertai fakta dan alasan.
2. Strukturnya terdiri atas: Evaluasi, Deskripsi teks, Penegasan
ulang (Versi buku siswa).
Strukturnya terdiri atas: Orientasi, Evaluasi, Tafsiran, dan
Simpulan (Versi Silabus).
3. Ciri-ciri bahasa: Kalimat kompleks, Konjungsi, Kata rujukan,
Kata hubung, Pilihan kata.
5. TAHAPAN MERINGKAS TEKS TANGGAPAN KRITIS
1. MEMBACA TEKS DENGAN CERMAT
2. MENENTUKAN KALIMAT UTAMA SETIAP PARAGRAF
3. MENENTUKAN IDE POKOK SETIAP PARAGRAF
4. MENYUSUN IDE POKOK SETIAP PARAGRAF MENJADI SEBUAH
RINGKASAN YANG PADU
7. CARA MENELAAH DAN MEREVISI TEKS TANGGAPAN KRITIS
DENGAN MENGANALISIS :
1. KETEPATAN STRUKTUR TEKS
2. KELENGKAPAN STRUKTUR TEKS
3. KETEPATAN STRUKTUR KALIMAT
4. KETEPATAN PILIHAN KATA
5. KETEPATAN EJAAN
8. CONTOH TEKS TANGGAPAN KRITIS
STRUKTUR PARAGRAF
ORIENTASI
Indonesia kini memiliki pesawat kepresidenan. Meskipun tidak
semewah Air Force One, pesawat tersebut tetap merupakan pesawat
baru dengan perlengkapan yang modern. Warna pesawat itu
didominasi biru di punggungnya dan putih di lambungnya. Garis
lengkung merah putih sebagai garis batas dua bagian. Tulisan REPUBLIK
INDONESIA terpampang di sisi kanan dan kiri pesawat.
EVALUASI
Ada banyak alasan yang memperkuat bahwa saat ini bukan waktu yang
tepat untuk memiliki pesawat kepresidenan. Alasan ekonominya adalah
pesawat tersebut memiliki biaya operasional yang sangat tinggi. Alasan
sosialnya adalah pada saat rakyat belum terentaskan dari kemiskinan
para pejabat menikmati fasilitas negara yang mewah. Alasan keamanan
dan politiknya adalah saat ini dengan pesawat komersial keamanan
pejabat masih dapat tertangani dengan baik.
9. STRUKTUR PARAGRAF
EVALUASI
Penanggap sebenarnya sepakat dengan kesimpulan bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk
memiliki pesawat kepresidenan sendiri. Akan tetapi, alasan yang tepat sebagai tanggapan terhadap
permasalahan tersebut juga merupakan hal yang sangat rasional.
Pada zaman Presiden Gus Dur sudah ada wacana pembelian pesawat kepresidenan itu, tetapi dengan
mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi akhirnya rencana tersebut tidak direalisasikan. Apakah
fakta tersebut tepat sebagai alasan? Hitungan dan efektivitasnya dapat diuraikan dengan jelas. Pesawat
itu dibeli dengan harga Rp820 miliar dan mulai dibuat sejak 2011. Pesawat itu mampu terbang sekitar
10—12 jam, mampu menghalau peluru kendali, dapat mendarat di bandara kecil, bisa memuat
rombongan Presiden hingga 50 orang, dan memiliki peralatan navigasi, komunikasi, sistem keamanan,
isolasi kabin, dan hiburan khusus selama penerbangan. Dari total US$91,2 juta atau Rp820 miliar biaya
yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia untuk membeli BBJ2, US$58,6 juta dialokasikan untuk badan
pesawat, US$27 juta guna interior kabin, US$4,5 juta bagi sistem keamanan, dan US$1,1 juta untuk
biaya administrasi.
Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) jilid dua, wacana ini kembali muncul. Dalam
perhitungan baru, pesawat untuk RI-1 ini bisa menghemat biaya perjalanan hingga Rp114 miliar per
tahun. Sekretaris Negara mengklaim bahwa jauh lebih murah memiliki pesawat kepresidenan sendiri
daripada menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia seperti yang selama ini dilakukan. Sistem
carter ini tidak menguntungkan karena semakin sering Presiden melakukan lawatan, biaya terus
meningkat. Pada 2006 misalnya, anggaran lawatan dinas Presiden Rp75 miliar, tahun 2007 melonjak
menjadi Rp175 miliar, dan tahun 2009 naik lagi ke angka Rp180 miliar.
Alasan berikutnya jelas bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang mau tidak mau Presiden harus
memiliki pesawat sendiri. Tidak mungkin Presiden menggunakan pesawat komersial karena jadwalnya
sangat terbatas. Pandangan bahwa memiliki pesawat kepresiden bukan merupakan prioritas juga dapat
dibantah karena saat ini perekonomian Indonesia sudah stabil. Pertumbuhan cukup baik sehingga
operasional dapat ditutupi.
10. STRUKTUR PARAGRAF
TAFSIRAN
Pembelian pesawat kepresidenan juga bukan hal yang
menghilangkan kepekaan terhadap rakyat. Kepekaan kepada
rakyat dapat ditunjukkan secara langsung dengan mengeluarkan
kebijakan yang memihak kepada rakyat, khususnya dalam bidang
pendidikan dan kesehatan. Alasan keamanan, keefisienan,
keluasan negara, dan kebanggaan merupakan hal yang lebih utama
jika dibandingkan dengan data-data dari masyarakat yang
menolak pembelian itu, sifatnya tampaknya emosional.
KESIMPULAN
Dengan demikian, pembelian pesawat kepresidenan sangat relevan
dengan kebutuhan mobilitas, keamanan, kenyamanan, dan
efektivitas kegiatan Presiden yang sangat padat itu.