Algoritma pemrograman perulangan dibahas dalam dokumen ini. Ada tiga jenis perulangan yang dijelaskan yaitu berdasarkan jumlah perulangan, kondisi berhenti, dan kondisi perulangan itu sendiri. Contoh algoritma perulangan dengan berbagai variasi kondisi dan jumlah perulangan juga diberikan beserta penjelasan programnya dalam bahasa C++.
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010eddie Ismantoe
Modul pratikum algoritma dan pemrograman dalam bahasa visual C++ ini membahas mengenai Teknik pengimplementasian algoritma dalam Bahasa Visual C++ 2010
Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic Ciphers lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain meski bisa diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara teknis ini adalah cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf (blok 3 huruf) atau secara teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier, dan khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang matriks. Ini juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena itu, hill cipher memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang lain. Namun, sifat inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada blok huruf yang lebih besar.
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
Program : sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan.
Algoritma : urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah.
Modul Pratikum Algoritma dan Pemrograman dalam Bahasa Visual C++ 2010eddie Ismantoe
Modul pratikum algoritma dan pemrograman dalam bahasa visual C++ ini membahas mengenai Teknik pengimplementasian algoritma dalam Bahasa Visual C++ 2010
Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic Ciphers lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain meski bisa diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara teknis ini adalah cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf (blok 3 huruf) atau secara teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier, dan khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang matriks. Ini juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena itu, hill cipher memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang lain. Namun, sifat inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada blok huruf yang lebih besar.
Ukuran Pemusatan data
Ukuran Pemusatan data yaitu “suatu nilai tunggal yang mewakili suatu kumpulan data dan menunjukkan karakteristik dari data tersebut.”
Ukuran penyebaran data
Ukuran Penyebaran adalah “suatu ukuran untuk mengetahui seberapa jauh penyebaran data dari nilai rata-ratanya.”
Program : sederetan instruksi atau perintah (dalam bahasa yang di mengerti oleh komputer) untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu, sehingga menghasilkan suatu keluaran / output yang diharapkan.
Algoritma : urutan langkah-langkah atau instruksi-instruksi yang harus dilaksanakan untuk memecahkan masalah.
apa hubungan operasi matematika dengan alogaritma?
Di materi kali kita bahas mengenai hubungan alogaritma dengan operasi matematika.
*materi ini dibuat oleh dosen saya atas nama Habibah Nurfauziah, S.Kom, M.Si beliau merupakan salah satu dosen di STMIK MUHAMMADIYAH JAKARTA
2. Pengantar
• Komputer melakukan berulang dengan kinerja yang
sama
• Manusia bosan, cenderung melakukan kesalahan
• Contoh :
– Menulis “Saya akan Belajar dengan Baik” sebanyak 100
lembar
– Menimba air ke bak mandi sampai penuh
– Makan hingga kenyang
– Menaiki anak tangga hingga lantai 5
– Mencari suatu bilangan dari sekelompok bilangan
2
3. Perulangan
• Perulangan terdiri dari dua bagian :
– Kondisi yang mengakibatkan perulangan suatu
saat berhenti, yang dinyatakan oleh sebuah
ekspresi logika baik secara eksplisit maupun
implisit
– Badan perulangan, yaitu aksi yang harus diulang
selama kondisi yang ditentukan untuk perulangan
masih dipenuhi
• Harus berhenti
3
4. Perulangan
• Perulangan dapat dibedakan atas 3 jenis :
– Berdasarkan jumlah/banyaknya perulangan yang
dilakukan
– Berdasarkan kondisi berhenti
– Berdasarkan kondisi Perulangan
4
5. Banyaknya Perulangan
• Tergantung banyaknya perulangan
• Pasti
Repeat N Times
Blok_Aksi
N menyatakan banyaknya perulangan yang akan dilakukan
Blok_Aksi : aksi atau pernyataan yang akan dilakukan
sebanyak N kali.
5
6. Banyaknya Perulangan
• Contoh-1. Buat algoritma untuk menampilkan
kata “FIKOM” sebanyak 10 baris
Algoritma Cetak
{Mencetak Kata “FIKOM” sebanyak 10 baris}
Kamus
Algoritma
Repeat 10 Times
Output(“FIKOM”)
6
7. Banyaknya Perulangan
• Contoh-2. Buat algoritma untuk mencetak
bilangan 1 sampai dengan 10.
Algoritma Cetak
{Mencetak Bilangan 1 sampai dengan 10}
Kamus
I : integer
Algoritma
I0
Repeat 10 Times
II+1
Output( i )
7
8. Banyaknya Perulangan
• Contoh-3. Buat algoritma untuk menghitung
jumlah bilangan 1 sampai dengan 10
kemudian mencetak jumlahnya.
• Contoh-4. Buat algoritma untuk membaca 5
buah bilangan kemudian hitung jumlah dan
rata-rata ke lima bilangan dan mencetak
jumlah dan rata-ratanya.
8
9. Banyaknya Perulangan
Algoritma Cetak
{Menghitung jumlah Bilangan 1 sampai dengan 10 dan
mencetak jumlah bilangan}
Kamus
I
: integer
Jumlah : Integer
Algoritma
I0
Jumlah 0
Repeat 10 Times
II+1
Jumlah Jumlah + I
Output( Jumlah )
9
10. Banyaknya Perulangan
Algoritma Cetak
{Menghitung jumlah dan rata rata 5 bilangan dan mencetak jumlah dan
rata rata bilangan}
Kamus
Bilangan : integer
Banyak
: integer {Banyaknya Bilangan}
Jumlah
: Integer {Hasil Jumlah Bilangan}
Rata_Rata : Real
{Hasil Rata-Rata bilangan}
Algoritma
Banyak 0
Jumlah 0
Repeat 5 Times
Input(Bilangan)
{membaca Bilangan}
Banyak Banyak + 1
{menghitung banyaknya Bilangan}
Jumlah Jumlah + Bilangan {menghitung jumlah bilangan}
Rata_Rata Jumlah / Banyak
{menghitung Rata rata bilangan}
Output( Jumlah, Rata_Rata )
{mencetak Jumlah dan Rata-rata} 10
11. Banyaknya Perulangan
• Pada umumnya notasi ini sering dituliskan
dengan menggunakan notasi FOR – TO |
DOWNTO – DO
11
12. Banyaknya Perulangan
FOR var awal TO Akhir DO
Blok_Pernyataan
END FOR
• var : variabel counter perulangan dengan
nilai mulai dari awal hingga akhir
• awal
: harga awal dari var, awal akhir
• akhir
: harga akhir dari var
• Blok Pernyataan : Pernyataan yang akan
dilakukan selama nilai var nilai akhir
12
13. Banyaknya Perulangan
FOR var awal DOWNTO Akhir DO
Blok_Pernyataan
END FOR
• var : variabel counter perulangan dengan
nilai mulai dari awal hingga akhir
• awal
: harga awal dari var, awal akhir
• akhir
: harga akhir dari var
• Blok_Pernyataan : Pernyataan yang akan
dilakukan selama nilai var dari nilai akhir
13
14. Banyaknya Perulangan
• Ke empat algoritma di atas akan dibuat
menggunakan FOR-TO-DO yang disertai
dengan programnya dalam Bahasa
Pemrograman C++
14
19. Banyaknya Perulangan
Algoritma Cetak
{Menghitung jumlah Bilangan 1 sampai dengan 10 dan
mencetak jumlah bilangan}
Kamus
I
: integer
Jumlah : Integer
Algoritma
Jumlah 0
FOR i 1 TO 10 DO
Jumlah Jumlah + I
END FOR
OUTPUT( Jumlah )
19
21. Banyaknya Perulangan
Algoritma Cetak
{Menghitung jumlah dan rata rata 5 bilangan dan mencetak jumlah dan rata rata
bilangan}
Kamus
Banyak
: integer {Banyaknya Bilangan}
Jumlah
: Integer {Hasil Jumlah Bilangan}
Bilangan : integer {Bilangan yang akan dihitung}
I
: integer;
Rata_Rata : Real
{Hasil Rata-Rata bilangan}
Algoritma
Banyak 0
Jumlah 0
For i 1 TO 5 DO
Input(Bilangan)
{membaca Bilangan}
Banyak Banyak + 1
{menghitung banyaknya Bilangan}
Jumlah Jumlah + Bilangan {menghitung jumlah bilangan}
END FOR
Rata_Rata Jumlah / Banyak
{menghitung Rata rata bilangan}
Output( Jumlah, Rata_Rata )
{mencetak Jumlah dan Rata-rata}
21
22. Banyaknya Perulangan
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i, Bilangan;
int Banyak=0;
int Jumlah=0;
float Rata_Rata;
for(i=1; i<=5; i++)
{
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
Banyak = Banyak + 1;
Jumlah = Jumlah + Bilangan;
}
Rata_Rata = Jumlah / Banyak;
cout<<"Jumlah Bilangan
= "<<Jumlah<<endl;
cout<<"Rata Rata Bilangan = "<<Rata_Rata;
getch();
}
22
24. Kondisi Berhenti
• Tergantung kondisi pada perulangan
• Akan dilakukan perulangan selama kondisi
dipenuhi
• Dilakukan minimal satu kali
• Mungkin terjadi “kebocoran”
24
25. Kondisi Berhenti
Repeat
Aksi
Until Kondisi-berhenti
• Aksi akan berhenti jika kondisi-berhenti
dipenuhi (bernilai true), akan diulang jika
kondisi-berhenti belum tercapai (bernilai
false).
• Aksi akan dikerjakan minimal satu kali
• Test terhadap kondisi_berhentu dilakukan
25
26. Kondisi Berhenti
• Contoh-5. Buatlah algoritma untuk
membaca sebuah bilangan bulat positif N,
menuliskan 1, 2, 3, ..., N dan menjumlahkan
1+2+3+...+N serta menuliskan hasil
penjumlahan.
26
27. Kondisi Berhenti
Algoritma Jumlah_N_Bilangan
{Menjumlahkan 1+2+3+...+N dengan N yang dibaca}
Kamus
I
: Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
N
: Integer > 0 {banyaknya bilangan yang akan dijumlahkan}
Jumlah : Integer
{Jumlah 1+2+3+...+N }
Algoritma
Input(N)
Jumlah 0
{Inisialisasi}
I1
{elemen pertama}
Repeat
Output(I)
Jumlah Jumlah + I
II+1
{elemen berikutnya}
Until (I > N)
{I > N}
27
Output(Jumlah)
{Terminasi}
30. Kondisi Berhenti
• Contoh-6. Tuliskanlah sebuah algoritma yang
membaca nilai-nilai integer yang dibaca dari
piranti masukan, dan menjumlahkan nilainya.
Pemasukan nilai integer diakhiri dengan 9999.
30
31. Kondisi Berhenti
Algoritma Jumlah_Bilangan
{Menjumlahkan Bilangan yang dibaca dari piranti masukan dengan
pembacaan bilangan diakhiri dengan 9999}
Kamus
Bilangan : Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
Jumlah : Integer
{Jumlah Bilangan}
Algoritma
Jumlah 0
{Inisialisasi}
Input(Bilangan)
{elemen pertama}
Repeat
Output(Bilangan)
Jumlah Jumlah + Bilangan
Input(Bilangan)
{elemen berikutnya}
Until (Bilangan = 9999)
31
Output(Jumlah)
{Terminasi}
32. Kondisi Berhenti
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int Bilangan;
int Jumlah=0;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
// elemen pertama
do
{
cout<<Bilangan<<endl;
Jumlah = Jumlah + Bilangan;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
// elemen berikutnya
}
while(Bilangan != 9999);
cout<<"Jumlah Bilangan
= "<<Jumlah<<endl;
getch();
}
32
34. Kondisi Berhenti
Algoritma Jumlah_Bilangan
{Menjumlahkan Bilangan yang dibaca dari piranti masukan dengan pembacaan bilangan
diakhiri dengan 9999}
Kamus
Bilangan : Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
Jumlah : Integer
{Jumlah Bilangan}
Algoritma
Input (Bilangan)
{elemen pertama}
IF (Bilangan 9999) Then
Jumlah 0
{Inisialisasi}
Repeat
Output(Bilangan)
Jumlah Jumlah + Bilangan
Input(Bilangan)
{elemen berikutnya}
Until (Bilangan = 9999)
Else
Output(‘Kasus Kosong, yang diketik langsung 9999’)
End-IF
Output(Jumlah)
{Terminasi}
34
35. Kondisi Berhenti
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int Bilangan=0;
int Jumlah=0;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
// elemen pertama
if(Bilangan != 9999)
{
do
{
cout<<Bilangan<<endl;
Jumlah = Jumlah + Bilangan;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
// elemen nberikutnya
}
while(Bilangan != 9999);
}
else
cout<<"Kasus Kosong.....n";
cout<<"Jumlah Bilangan
= "<<Jumlah<<endl;
getch();
}
35
38. Kondisi Perulangan
• Contoh-7. Buatlah algoritma untuk membaca
sebuah bilangan bulat positif N, menuliskan 1,
2, 3, ..., N dan menjumlahkan 1+2+3+...+N
serta menuliskan hasil penjumlahan.
38
39. Kondisi Perulangan
Algoritma Jumlah_N_Bilangan
{Menjumlahkan 1+2+3+...+N dengan N yang dibaca}
Kamus
I
: Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
N
: Integer > 0 {banyaknya bilangan yang akan dijumlahkan}
Jumlah : Integer
{Jumlah 1+2+3+...+N }
Algoritma
Input(N)
Jumlah 0
{Inisialisasi}
I1
{elemen pertama}
While (i N) Do
Output(I)
Jumlah Jumlah + I
II+1
{elemen berikutnya}
End-While
{I > N}
39
Output(Jumlah)
{Terminasi}
43. Kondisi Perulangan
• Contoh-8. Tuliskanlah sebuah algoritma yang
membaca nilai-nilai integer yang dibaca dari
piranti masukan, dan menjumlahkan nilainya.
Pemasukan nilai integer diakhiri dengan 9999.
43
44. Kondisi Perulangan
Algoritma Jumlah_Bilangan
{Menjumlahkan Bilangan yang dibaca dari piranti masukan dengan
pembacaan bilangan diakhiri dengan 9999}
Kamus
Bilangan : Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
Jumlah : Integer
{Jumlah Bilangan}
Algoritma
Jumlah 0
{Inisialisasi}
Input(Bilangan)
{elemen pertama}
While (Bilangan 9999) Do
Output(Bilangan)
Jumlah Jumlah + Bilangan
Input(Bilangan)
{elemen berikutnya}
End-While
Output(Jumlah)
{Terminasi}
44
45. Kondisi Perulangan
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int Bilangan;
int Jumlah=0;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
while(Bilangan != 9999)
{
cout<<"Bilangannya adalah : "<<Bilangan <<endl;
Jumlah = Jumlah + Bilangan;
cout<<"Masukkan Bilangan : ";
cin>>Bilangan;
}
cout<<"Jumlah Bilangan
= "<<Jumlah<<endl;
getch();
}
45
46. Kondisi Perulangan
• Contoh-10. Tuliskanlah sebuah algoritma yang
membaca nilai-nilai integer yang dibaca dari
piranti masukan, dan mencacah banyaknya
nilai integer yang diketikkan. Pemasukan nilai
integer diakhiri dengan 9999. ,,,,,,,,,,,,,,,
46
47. Kondisi Perulangan
• Contoh-10. Tuliskanlah sebuah algoritma yang
membaca nilai-nilai integer yang dibaca dari
piranti masukan, dan mencacah banyaknya
nilai integer yang diketikkan. Pemasukan nilai
integer diakhiri dengan 9999. ,,,,,,,,,,,,,,,
47
48. Kondisi Perulangan
Algoritma Jumlah_Bilangan_1
{Menjumlahkan Bilangan yang dibaca dari piranti masukan dan mencacah
banyaknya nilai integer yang diketikkan. Pembacaan bilangan diakhiri
dengan 9999}
Kamus
Bilangan : Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
I
: Integer
{banyaknya Bilangan integer yang sudah dibaca}
Algoritma
I 0
{Inisialisasi}
Input(Bilangan)
{elemen pertama}
While (Bilangan 9999) Do
Output(Bilangan)
I I+1
Input(Bilangan)
{elemen berikutnya}
End-While
Output(I)
{Terminasi}
48
51. Algoritma Jumlah_Bilangan_2
{Menjumlahkan Bilangan yang dibaca dari piranti masukan dan mencacah
banyaknya nilai integer yang diketikkan. Pembacaan bilangan diakhiri
dengan 9999}
Kamus
Bilangan : Integer {bilangan yang akan dijumlahkan}
I
: Integer
{banyaknya Bilangan integer yang sudah dibaca}
Algoritma
I1
{Inisialisasi}
Input(Bilangan)
{elemen pertama}
While (Bilangan 9999) Do
Output(Bilangan)
I I+1
Input(Bilangan)
{elemen berikutnya}
End-While
51
Output(I-1)
{Terminasi}
53. Kondisi Perulangan
• Ada bermacam-macam notasi perulangan,
sebenarnya satu bentuk perulangan dapat
“diterjemahkan” menjadi bentuk yang lain
dengan notasi algoritmik yang tersedia.
• Persoalannya adalah “Bagimana memilih
Notasi perulangan yang benar dan tepat untuk
kelas persoalan tertentu”.
• Tidak semua bahasa pemrograman yang ada
menyediakan semua bentuk perulangan di
atas. Pemilihan bentuk perulangan sangatlah
53
55. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
• Adalah suatu perulangan yang ada dalam
perulangan.
• Perulangan yang paling dalam akan
diselesaikan terlebih dahulu baru perulangan
yang diluar.
• Perlu diperhatikan bahwa variabel counter
untuk masing-masing perulangan tidak
diperkenankan sama serta tidak
diperkenankan juga saling memotong
55
56. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
Algoritma
FOR Var1 awal1 TO akhir1 DO
[Pernyataan]
FOR Var2 awal2 TO akhir2 DO
Blok Pernyataan;
END FOR
[Pernyataan]
END FOR
56
57. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
Algoritma
WHIE (Kondisi_1) DO
[Pernyataan]
WHILE (kondisi_2) DO
Blok Pernyataan;
END WHILE
[Pernyataan]
END WHILE
57
60. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
Algoritma Cetak_1
{algoritma mencetak 0 sampai 9 sebanyak 5 baris}
Kamus
I, j : integer
Algoritma
FOR i 1 TO 5 DO
FOR j 0 TO 9 DO
OUTPUT(j)
END FOR
END FOR
60
62. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
• Contoh-12. Buat algoritma untuk
membaca sebuah bilangan bulat N,
kemudian cetaklah keluaran seperti
berikut 5ini.
1234 67
11111111
1
a.
b.
123456
12345
1234
123
12
1
2222222
333333
44444
5555
666
77
8
22
333
4444
55555
666666
7777777
88888888
62
63. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i, j, N;
cout<<"Masukkan Suatu Bilangan : ";
cin>>N;
for(i=1; i<=N; i++)
{
for(j=1; j<=N-i+1; j++)
{
cout<< j << " ";
}
cout<<endl;
}
getch();
}
63
64. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i, j, N;
cout<<"Masukkan Suatu Bilangan : ";
cin>>N;
for(i=1; i<=N; i++)
{
for(j=1; j<=N-i+1; j++)
{
cout<< i << " ";
}
cout<<endl;
}
getch();
}
64
65. Perulangan Bersarang (Nested Loop)
#include<iostream.h>
#include<conio.h>
main()
{
int i, j, N;
cout<<"Masukkan Suatu Bilangan : ";
cin>>N;
for(i=1; i<=N; i++)
{
for(j=1; j<=i; j++)
{
cout<< i << " ";
}
cout<<endl;
}
getch();
}
65
66. Soal Latihan
1. Buatlah algoritma dan program untuk
mencetak semua bilangan yang habis dibagi
3 mulai 1 sampai 100.
2. Buatlah algoritma dan program untuk
mencetak bilangan yang habis dibagi 2 dan 3
mulai 10 sampai dengan 100.
3. Buatlah algoritma dan program untuk
mencetak bilangan yang habis dibagi 2 dan 3
mulai 10 sampai dengan 100 serta
menghitung jumah dan rata-ratanya.
66
67. Soal Latihan
1. Bacalah N buah bilangan secara acak
kemudian hitunglah jumlah dan rata-rata
bilangan hanya yang habis dibagi 2 dan 3 dari
sederetan bilangan. Buat algoritma dan
programnya.
2. Buat algoritma dan program untuk mencetak
dan menghitung deret fibonacci sampai
dengan 50
3. Buat algoritma dan program untuk mencetak
dan menghitung deret fibonacci sebanyak 50
67
68. Soal Latihan
1. Dibaca dua buah bilangan bulat positif (M
dan N). Kedua bilangan akan dikalikan (MxN)
dengan melakukan perjumlahan. Misal
5x4=5+5+5+5. Buatlah algoritma dan
program untuk melakukan perkalian dengan
cara perjumlahan.
2. Dibaca dua buah bilangan bulat positif (M
dan N). Kedua bilangan akan dihitung
pangkatnya (MN) dengan melakukan
perkalian M sebanyak N. Misal 54=5x5x5x5.
68
69. Soal Latihan
1. Untuk menghitung sisa bagi dan hasil bagi bulat
dari dua buah bilangan bulat positif (M dan N)
dapat dilakukan dengan MOD dan DIV. Dibaca
dua buah bilangan bulat (M dan N) kemudian
akan dihitung sisa bagi dan hasil bagi bulat dari
kedua bilangan tersebut dengan tidak
menggunakan MOD dan DIV. Untuk menghitung
Sisa Bagi dapat dilakukan dengan mengurangi M
dengan N hingga nilai M lebih kecil dari N.
Banyaknya pengurangan yang dilakukan adalah
merupakan Hasil Bagi Bulat. Misal 13 dan 2.
Kurangkan 13 dengan 2 hingga hasilnya lebih
kecil dari 2. Dan hitung berapa banyaknya
pengurangan yang dilakukan. 13-2=11; 11-2=9;
69