Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher menggunakan operasi matriks linier untuk mengenkripsi dan mendekripsi blok huruf. Metode ini melibatkan konversi huruf menjadi nilai angka, penggunaan matriks kunci untuk menghasilkan cipherteks melalui perkalian matriks, dan penggunaan invers matriks kunci untuk mendekripsi cipherteks kembali menjadi plaintext.
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
Materi pengenalan algoritma kriptografi klasik seperti caesar cipher, dan cipher-cipher sederhana lain yang juga pernah dipakai di jaman perang dulu di http://kuliahkita.com/kelas/kriptografi/
Kriptograf - Algoritma Kriptografi Klasik (bagian 1)KuliahKita
Materi pengenalan algoritma kriptografi klasik seperti caesar cipher, dan cipher-cipher sederhana lain yang juga pernah dipakai di jaman perang dulu di http://kuliahkita.com/kelas/kriptografi/
Moora adalah multiobjektif sistem mengoptimalkan dua atau lebih attribut yang saling bertentangan secara bersamaan. Metode ini diterapkan untuk memecahkan masalah dengan perhitungan matematika yang kompleks. Moora diperkenalkan oleh Brauers dan Zavadskas pada tahun 2006. Pada awalnya metode ini diperkenalkan oleh Brauers pada tahun 2004 sebagai “Multi-Objective Optimization” yang dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah pengambilan keputusan yang rumit pada lingkungan pabrik.
APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI SMS DENGAN ALGORITMA ZIG ZAG CIPHER PADA MOBIL...Rivalri Kristianto Hondro
Kemajuan perkembangan teknologi komputer dan telekomunikasi dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, akurat dan efisien. Alat komunikasi yang banyak digunakan pada saat ini adalah mobile phone atau disebut juga telepon seluler. Salah satu teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi pada mobile phone adalah dengan mengirimkan data berupa pesan singkat atau SMS (Short Message Service). Permasalahan yang ditemukan dalam berkomunikasi menggunakan mobile phone adalah pencurian, penyadapan, atau penghapusan data khususnya data SMS (Short Message Service) sehingga aspek keamanan data dianggap penting. Oleh karena itu dibutuhkan sistem kriptografi enkripsi dan dekripsi SMS, disini digunakan enkripsi simetris. Sistem ini merupakan aplikasi yang menerapkan metode zig zag cipher yang menggunakan kunci simtetris. Hasil pengujian dari sistem ini adalah pesan SMS dienkripsi dengan pola zig zag menggunakan kunci dan didekripsi menggunakan kunci yang sama dengan enkripsi.
Key Words : Celuler, Enkripsi, Dekripsi, Agoritma Zig-Zag Cipher, Key
Sandi Playfair ditemukan oleh ahli Fisika berkebangsaan Inggris bernama Sir Charles Wheatstone (1802 - 1875) namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair (1819 - 1898) pada tahun 1854. Sandi Playfair pertama kali digunakan untuk tujuan-tujuan taktis oleh pasukan Inggris dalam Perang Boer II dan Perang Dunia I. Australia dan Jerman juga menggunakan sandi ini untuk tujuan yang sama dalam Perang Dunia II. Pada perkembangan selanjutnya, sandi ini tidak lagi digunakan oleh pasukan militer karena telah muncul berbagai perangkat enkripsi digital untuk menerjemahkannya.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM YANG MENERAPKAN ALGORITMA TRIANGLE CHAIN CIPH...Rivalri Kristianto Hondro
Database secara umum terdiri dari susunan record data operasional yang ada pada suatu perusahaan atau organisasi, sebagai salah satu sumber dari setiap sistem informasi yang sedang berjalan. Data teks pada umumnya yang tersimpan di dalam database masih persis sama dengan teks yang ditampilkan sebagai informasi akhir bagi pengguna. Hal ini dapat mempermudah seorang kriptanalis maupun orang lain yang tidak mempunyai hak akses untuk dapat mengetahui secara langsung isi dari database. Dalam penelitian ini meminimalisir masalah terhadap database tersebut dengan melakukan kegitan penyandian record table database dengan menggunakan algoritma triangle chain cipher (TCC). Algoritma triangle chain merupakan salah satu algoritma penyandian yang beroperasi berdasarkan penyandian (kriptografi) klasik khususnya dalam teknik subtitusi terhadap karakter. Setiap karakter akan disubtitusi berdasarkan kunci dan faktor pengali yang telah ditetapkan berdasarkan formula yang berlaku dalam algoritma ini. Algoritma ini melakukan penyandian pada record sebanyak dua kali dan selalu bergantung pada hasil proses sebelumnya. Hal inilah yang mendasari rumitnya pemecahan dari algoritma penyandian berantai ini.
Perangkat Lunak Deteksi Bit Error dengan Implementasi Longitudinal Redundancy...Rivalri Kristianto Hondro
Saluran komunikasi secara fisik menghubungkan dua mesin secara konseptual bekerja seperti halnya kabel. Dalam mengecek atau memeriksa kebenaran suatu data informasi yang ditransfer dalam komputer, diperlukan suatu tanda. Tanda yang dimaksud adalah tanda untuk pengecekan yang disebut parity. Parity adalah suatu bit yang ditambahkan pada data yang berfungsi sebagai pengecekan untuk mendeteksi bit yang error. Untuk memeriksa kesalahan ini digunakannya metode parity LRC (Longitudinal redundancy Check) yaitu pengiriman data yang di lakukan secara per blok. Setiap blok terdiri dari 8 byte dan setiap blok memiliki block check character (BCC) atau karakter pemeriksa blok yang diletakan pada akhir blok Metode sederhan dengan sistem interaktif operator memasukan data melalui terminal dan mengirimkan ke komputer akan menampilkan kembali ke terminal, sehingga dapat memeriksa apakah data yang dikirimkan dengan benar. Error Otomatis / Parity Check Penambahan parity bit untuk akhir masing-masing kata dalam frame. Tetapi problem dari parity bit adalah inplus noise yang cukup panjang merusak lebih dari satu bit, pada rate yang tinggi.
1. Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher
Page 1 of 5
Kriptografi
STMIK Budi Darma
Tahun Ajaran 2016 - 2017
TEKNIK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI HILL CIPHER
(Rivalri Kristianto Hondro, M.Kom.)
NIDN: 0108038901
E-Mail: rivalryhondro@gmail.com
Sejarah Singkat
Hill Cipher ditemukan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929, dan seperti Digraphic Ciphers
lainnya, ia bertindak berdasarkan kelompok huruf. Berbeda dengan yang lain meski bisa
diperpanjang untuk mengerjakan blok huruf berukuran berbeda. Jadi, secara teknis ini adalah
cipher substitusi poligrafik, karena dapat bekerja pada digraf, trigraf (blok 3 huruf) atau secara
teoritis setiap blok berukuran.
Hill Cipher menggunakan perhitungan matematika yang disebut Aljabar linier, dan
khususnya mengharuskan pengguna untuk memiliki pemahaman dasar tentang matriks. Ini
juga memanfaatkan Modulo Arithmetic (seperti the Affine Cipher). Karena itu, hill cipher
memiliki sifat matematika yang jauh lebih penting daripada beberapa yang lain. Namun, sifat
inilah yang memungkinkannya bertindak (relatif) dengan mudah pada blok huruf yang lebih
besar.
Dalam contoh yang diberikan, kita akan berjalan melalui semua langkah untuk
menggunakan sandi ini untuk bertindak pada digraf dan trigraf. Hal ini dapat diperpanjang lebih
jauh, tapi ini kemudian membutuhkan pengetahuan yang jauh lebih dalam tentang latar
belakang matematika. Beberapa konsep penting digunakan di seluruh: Matrix Multiplication;
Modular Inverses; Penentu Matriks; Matrix Adjugates (untuk menemukan invers).
Penerapan Hill Cipher
Algoritma Enkripsi Hill Cipher
1. Tentukan Plaintext (pesan) selanjutnya, susun plaintext dalam bentuk blok matriks (2x1 jika
ordo kunci 2x2, 3x1 jika ordo kunci 3x3).
2. Tentukan matriks kunci dengan persyaratan nilai determinasi matriks kunci harus nilai
bilangan ganjil postif atau negatif.
3. Lakukan proses Enkripsi, dengan rumus:
Keterangan:
C = Ciphertext
Mk = Matriks Kunci
Mp = Matriks Plaintext
2. Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher
Page 2 of 5
Kriptografi
STMIK Budi Darma
Tahun Ajaran 2016 - 2017
Algoritma Dekripsi Hill Cipher:
Terlebih dahulu menentukan kunci matriks yang akan digunakan, dengan cara sebagai berikut:
1. Tentukan Nilai Determinan Matriks Kunci
2. Tentukan Nilai Invers Modulo
Keterangan:
a-1 dan det : Nilai Determinan Matriks Kunci (Mk)
a dan b : Bilangan Bulat Positif atau Negatif
mod (modulo atau modulus) : Sisa Bagi
NB: Mencari nilai a atau b mengunakan rumus:
Menentukan nilai “k” menggunakan bilangan bulat positif atau
negatif, Contoh: ..., -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, dst. Lakukan perhitungan
menggunakan rumus sampai hasil perhitungannya mendapatkan
nilai bilangan bulat postif atau negatif, maka hasil perhitungan rumus tersebut adalah hasil
untuk nilai Invers Modulo, hindari bilangan pecahan.
3. Tentukan Matriks Invers Matriks Kunci (Mk)
4. Tentukan Kunci dekripsi Hill Cipher (Mk-1)
5. Rumus Dekripsi Hill Cipher
Keterangan:
P = Plaintext
Mk
-1 = Matriks Kunci Invers
Mc = Matriks Ciphertext
3. Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher
Page 3 of 5
Kriptografi
STMIK Budi Darma
Tahun Ajaran 2016 - 2017
Contoh Soal
Diketahui:
1. Plaintext = RIVALRYHONDRO
2. Modulus yang di gunakan untuk mengambil nilai index huruf untuk plaintext dan ciphertext
menggunakan susunan abjad huruf A – Z, yaitu Mod 26.
3. No Index Huruf
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
4. Matriks Kunci ordo 2x2
dengan nilai determinan matriks: (7*2) – (2*2) = 17 (Bilangan Ganjil)
Penyelesaian Proses Enkripsi Hill Cipher:
Susun Plaintext dengan mengikuti Blok Kunci
R I V A L R Y H O N D R O
Blok
Matriks 1
Blok
Matriks 2
Blok
Matriks 3
Blok
Matriks 4
Blok
Matriks 5
Blok
Matriks 6
Blok
Matriks 7
Jika didalam blok ada karkter berjumlah ganjil maka tambahkan sembarangan karakter yang
sama.
R I V A L R Y H O N D R O O
17 8 21 0 11 17 24 7 14 13 3 17 14 14
Blok
Matriks 1
Blok
Matriks 2
Blok
Matriks 3
Blok
Matriks 4
Blok
Matriks 5
Blok
Matriks 6
Blok
Matriks 7
Proses Enkripsi Hill Cipher Blok Matriks 1:
4. Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher
Page 4 of 5
Kriptografi
STMIK Budi Darma
Tahun Ajaran 2016 - 2017
Hasil Enkripsi Blok Matriks 1 Huruf R dan I adalah P dan M
Proses Enkripsi Hill Cipher Blok Matriks 2:
Hasil Enkripsi Blok Matriks 2 Huruf V dan A adalah L dan Q
NB: Untuk selanjutnya lakukan hal yang sama seperti Proses Enkripsi Blok Matriks 1 dan
Blok Matriks 2
Hasil Enkripsi Hill Cipher:
Plaintext
R I V A L R Y H O N D R O O
17 8 21 0 11 17 24 7 14 13 3 17 14 14
Ciphertext
P M L Q P L I T Q P R V S W
15 12 11 16 15 11 8 19 16 15 17 21 18 22
5. Teknik enkripsi dan dekripsi Hill Cipher
Page 5 of 5
Kriptografi
STMIK Budi Darma
Tahun Ajaran 2016 - 2017
Penyelesaian Proses Dekripsi Hill Cipher:
Matriks Kunci (Mk) =
1. Nilai Determinan = (7*3) – (2*2) = 17
2. Nilai Invers Modulo 17 -1 mod 26 = ? atau (17 * b) mod 26 = 1
b = ?
b = 23
lakukan pengujian (17 * 23) mod 26 = 1 ; bernilai benar (true)
3. Invers Matriks Kunci (Mk)
4. Tentukan Matriks Kunci Dekripsi HILL CIPHER
NB: Lakukan proses Dekripsi sama hal nya dengan proses Enkripsi dengan menggunakan
rumus.
Dengan Kunci Dekripsi