Mesin frais Emco TU-2A merupakan mesin bubut CNC pelatihan yang digunakan untuk simulasi proses pengebubutan. Dokumen ini menjelaskan bagian-bagian, spesifikasi, cara pengoperasian, dan metode pemrograman mesin frais TU-2A.
1. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 1
BAB I
MESIN FRAIS EMCO TU-2A
1.1. Spesifikasi Mesin Frais Emco TU-2A
Mesin Bubut TU-2A adalah mesin bubut CNC training unit yang biasa digunakan
dalam pelatihan-pelatihan penggunaan mesin bubut CNC. Salah satu mesin Bubut CNC
yang sering digunakan adalah EMCO TU-2A yang merupakan buatan Emco Austria,
berupa mesin perkakas CNC untuk simulasi proses pengebubutan. Adapun spesifikasi
dari Mesin Bubut Emco TU-2A adalah :
a. Daerah kerja putaran spindel antara 50 - 3200 rpm
b. Kecepatan gerak pahat arah longitudinal atau melintang
Kecepatan penuh ( tak boleh memotong) : 700 mm/ mnt
Kecepatan secara manual (mode manual) : 5-400 mm/ mnt.
Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 5-499 mm/ mnt.
Kecepatan secara otomatis (mode CNC) : 0,01 mm
Daerah kerja memanjang, melintang dan vertical : 300 mm.
Kapasitas cengkam ragum : 60 mm x 60 mm
Gaya pemakanan maksimum yang dibolehkan : 1000 N
1.2. Bagian-bagian Mesin Frais TU-2A
Ada banyak bagian-bagian dari Mesin Frais TU-2A, diantaranya yaitu :
1. Monitor
Pada mesin CNC Frais EMCO TU-2A monitor berfungsi untuk menampilkan
informasi program yang sedang berjalan pada mesin.
Gambar 1.1. Monitor Mesin CNC TU-2A (Lab CNC Undip, 2020)
2. Tailstock
2. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 2
Pada mesin bubut TU-2A (Tailstock) adalah alat bantu mesin yang digunakan
untuk mengerjakan tugas proses kerja secara manual, misalnya : untuk
mengebor,mengedrill,dan memmusatkan benda kerja . Disamping itu juga digunakan
untuk menopang benda kerja yang panjang pada waktu proses pembubutan yang
berfungsi mencegah terwujudnya lendutan (defleksi) dan agar benda kerja tetap centre.
Dan untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.
Gambar 1.2 Tailstock (Lab CNC Undip, 2020)
3. Revolver Pahat
Pada mesin bubut TU-2A terdapat revolver pahat, dimana revolver pahat ini
berfungsi untuk mencekam pahat dalam jumlah banyak, hal ini memudahkan kita apabila
kita ingin menggunakan berbagai macam jenis pahat. Pada TU-2A dapat dipasang 6
maksimum buah pahat, 3 pahat luar dan 3 pahat pahat dalam.Pahat bias dipasang dengan
cara pasang alur tepat setinggi senter menggunakan plat.Jepat pahat dengan bagian
menonjol keluar maksimum 13mm.Cara menggantikan mata pahat bias dilakukan dengan
menggunakan kode M06 lalu masukkan nilai T.
Gambar 1.3 Revolver pahat (Lab CNC Undip, 2020)
3. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 3
4. Motor
Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda
kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang variabel,
identifikasi dari motor adalah :
• Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit
• Tenaga masukan / in put 500 watt
• Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt
Gambar 1.4 Motor (Lab CNC Undip, 2020)
5. Chuck
Pada mesin bubut TU-2A chuck berfungsi menjepit benda kerja pada waktu proses
penyayatan benda kerja berlangsung. Chuck ini dihubungkan langsung pada spindle utama
dengan penggerak melalui sabuk, menggunakan transmisi sabuk karena unttuk faktor
safety, maksudnya pada saat terjadi kerusakan pada mesin, sabuk (belt) akan dapat slip.
Dengan demikian motor utama tidak terbakar, kalau menggunakan rantai pada saat terjadi
kemacetan mesin, maka tidak bisa slip sehingga motor utama terbakar.
Gambar 1.5 Chuck (Lab CNC Undip, 2020)
6. Tombol-tombol Mengoprasikan Mesin Bubut TU-2A
4. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 4
Merupakan bagian kontrol mesin CNC yang berisikan tombol-tombol dan saklar
yang dilengkapi dengan monitor. Bagian control merupakan unsur layanan yang
terhubung langsung dengan operator.
A. Macam – macam tombol mesin bubut CNC TU – 2A
Pada Gambar beikut ini menunjukkan macam - macam tombol atau
bagianbagian untuk mengoperasikan mesin bubut CNC TU-2A, yang terdiri dari:
Gambar 1.6 Macam - macam tombol operasi pada TU-2A (Lab CNC Undip, 2020)
1. Saklar utama, digunakan untuk menghidupkan/mematikan mesin
2. Lampu indikator, sebagai petunjuk jika mesin hidup.
3. Saklarmenghidupkan spindle, angka 0 berarti spindle mati, angka 1 berarti spindle
hidup untuk mode manual, sedangkan CNC berarti spindle hidup untuk mode CNC.
4. Tombol untuk mengatur putaran kecepatan motor spindle.
5. Display penunjuk besar kecepatan spindle.
6. Tombol untuk mengatur kecepatan asutan ( untuk mode manual ).
7. Lampu indicator jika sedang dalam mode manual.
8. Tombol asutan untuk arah X dan Z untuk mode manual.
9. Tombol gerakan cepat, untuk mempercepat gerakan pahat jika ditekan bersamaan
dengan tombol Nomor 8.
10. Display yang menunjukkan harga X dan Z pahat.
11. Switch untuk merubah mode manual ke CNC dan sebaliknya.
5. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 5
12. Amperemeter, menunjukkan besar arus yang digunakan oleh mesin saat
beroperasi(diharapkan tidak melebihi 2 Ampere).
13. Emergency Stop Botton, merupakan saklar darurat untuk mematikan mesin apabila
terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
14. Tombol DEL, dipakai untuk menghapus data.
15. Tombol pengalih yang berfungsi untuk mengalihkan dari arah X ke Z dan
sebaliknya
16. Tombol INP, untuk memasukkan data – data
B. Kombinasi Tombol CNC TU-2A
• Jenis-jenis Kombinasi Tombol CNC TU-2A dan Fungsinya
Tombol – tombol pada CNC TU- 2A dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
Tombol Eksekusi
Tombol ini berfungsi untuk melakukan pengeksekusian pada benda
kerja yang akan dibentuk
Tombol Memasukkan Data
Tombol ini berfungsi untuk memasukkan data-data yang sebelumnya
sudah dibuat ke dalam format pemrograman mesin CNC
• Aplikasi Penggunaan Kombinasi Tombol
Dari sisi operasional, cara memasukkan dan menjalankan program pada mesin
CNC adalah sebagai berikut
Untuk menginput tiap langkah penulisan program ( atau word ) ke
mesin,tekan tombol INP.Perlu diketahui bahwa program terdiri dari
beberapa baris dan tiap baris terdiri dari satu atau beberapa word.
Untuk menghapussuatu data tertentu,maka tekan tombol DEL
Menggeser kursor ke baris selanjutnya, yaitu tekan tombol FWD
Menggeser kursor ke baris sebelumnya, yaitu tekan tombol REV
Menyisipkan baris,maka tekan bersama-sama tombol ~ dan INP
Menghilangkan bais,maka tekan bersama-sama tombol ~ dan DEL
memeriksa program , maka tekan terus tombol minus( - ) dan jangan
6. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 6
dilepas maka kursor akan berjalan dari awal program sampai akhir
program, baru proses penekanan tombol dilepas. Jika program ada
kesalahan dari sisimatematis, maka akan muncul tanda alarm di bagian
sisi atas monitor.
Menghapus alarm, yaitu tekan bersama-sama tombol INP dan REV
Mulai menjalankan program permesinan CNC , yaitu tekan tombol
START
Menghentikan sementara saat program sedang berjalan, tekan
bersama-sama tombol INP dan FWD. Untuk meneruskan jalnnya
program, tekan tombol START
Menghentikan atau mengagalkan program saat sedang berjalan, tekan
bersama-sama tombol INP dan REV
Menghapus semua data program dari mesin, maka tekan bersamasama
tombol DEL dan INP
7. Perangkat Tambahan
Gambar 1.7 dibawah ini adalah perangkat tambahan yang digunakan untuk
mengkonfigurasikan mesin CNC TU-3A, adapun perangkat tambahan tersebut adalah
sebagai berikut :
Gambar 1.7 Perangkat Tambahan
(Lab CNC Undip, 2020)
1. Emergency Stop Button, merupakan saklar darurat
1
2
3
4
7. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 7
2. Pengatur Kecepatan Spindle
3. Keyboard, untuk menginput kode
4. Mouse, sebagai penggerak pointer
8. Software MACH3 Turnning
MACH3 berfungsi untuk memproses data/ komputasi yang digunakan untuk
mengontrol sistem CNC dengan desktop PC
Gambar 1.8 Tampilan awal software MACH3 Milling
Pada software MACH3 Turnning terdapat fitur – fitur yang membantu
pengoperasian mesin CNC, seperti :
1. Menjalankan program secara manual
2. Menjalankan program CNC ototmatis
3. Pemilihan tool pada software
4. Bentuk atau ukuran diagram
1
4
1
2
3
8. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 8
1.3. Cara Menghidupkan Mesin CNC
Secara umum penggunaan dan pengoperasian mesin (saat membuat produk),
mengikuti langkah-langkah berikut ini.
1. Menghidupkan mesin dengan memutar tombol main switch ke angka 1. Maka
dilayar monitor akan terlihat bahwa mesin sedang aktifpada mode manual, harga X
dan Z menunjuk angka 0. Dilayar juga terlihat harga ketelitian mesin dan jenis
satuan yang aktif yaitu mm, atau inchi.
2. Mesin dapat beroperasi secara manual dengan menekan tombol satuan +Z, - Z, +X
atau -X yang tersedia disebelah keyboard, maka pahat (tool post) akan bergerak
sesuai dengan tombol yang kita tekan dan di monitor terlihat bahwa harga X atau Z
berubah, sesuai dengan jarak yang ditempuh pahat. Jika mmerlukan gerak pahat
yang cepat tekanlah bersama-sama tombol tersebut (X atau Z) dengan tombol ~ .
3. Menekan tombol H/C untuk masuk ke mode CNC dan memperhatikan format
program yang tampil di monitor. Memasukkan program CNC yang telah disiapkan
dengan menggunakan tombol keyboard. Cara pemasukan program akan dijelaskan
kemudian
4. Memeriksa program yang telah dimasukkan dengan melakukan simulasi.
Melakukan simulasi dengan pena dan kertas, dimana pena dipasang pada gagng
yang terikat pada tool post. Jika hasil simulasi tidak scsuai yang diinginkan, maka
kita harus memperbaiki program sampai benar.
5. Mengembalikan ke mode manual dengan menekan tombol H/C, jika program sudah
benar. Memasang benda kerja dan melakukan pengcsetan benda kerja dan pahat.
Cara melakukan pengesetan (setting) benda kerja diberikan pada bab II.
6. Mengubah ke mode CNC, pilih putaran spindel ke CNC dan menjalankan program.
Mengawasi jalannya pahat terutama jika menggunakan tail stock, jangan sampai
pahat menabrak material benda kerja.
7. Membereskan dan matikan mesin, jika sudah selesai (produk sudali jadi)
9. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 9
BAB II
METODE PEMROGRAMAN
2.1. SISTEM ACUAN 2A
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan seorang programmer
sebelummenggunakan mesin CNC, pertama mengenal beberapa sistem koordinat yang
adapada mesin CNC, yaitu:
A. sistem koodinat kartesius, yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan koordinat relatif
(inkremental), dan
B. sistem koordinat kutub (koordinatpolar), yang terdiri dari koordinat mutlak (absolut) dan
koordinat relatif (inkremental).
Selanjutnya menentukan sistem koordinat yang akan digunakan dalam
pemograman.Apakahprogram akan menggunakan sistem pemogramman metode absolut
atauinkremental. Pada umumnya sistem koordinat yang sering digunakan antara lain
sistemkoordinat kartesius, yaitu koordinat mutlak (absolut) dan koordinat
relatif/berantai(incremental). Langkah kedua adalah memahami prinsip gerakan sumbu
utama dalam mesin CNC.
2.1.1 Sistem Absolute
Pemrograman absolut adalah pemrogramman yang dalam menentukan titik
koordinatnya selalu mengacu pada titik nol benda kerja. Kedudukan titik dalam bendakerja
selalu berawal dari titik nol sebagai acuan pengukurannya. Sebagai titik referensibenda kerja
letak titik nol sendiri ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dankeefektifan program
yang akan dibuat. Penentuan titik nol mengacu pada titik nol bendakerja (TMB).
10. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 10
Gambar 2.1 Pemberian ukuran dengan sistem absolute
2.1.2 Sistem Incremental
Pemrograman inkremental adalah pemrograman yang pengukuran lintasannya selalu
mengacu pada titik akhir dari suatu lintasan. Titik akhir suatu lintasan merupakan titik awal
untuk pengukuran lintasan berikutnya atau penentuan koordinatmya berdasarkan pada
perubahan panjang pada sumbu X (.X) dan perubahanpanjang lintasan sumbu Y (.Y). Titik
nol benda kerja mengacu pada titik nol sebagai titik referensi awal, letak titik nol benda kerja
ditentukan berdasarkan bentuk benda kerja dan keefektifan program yang akan dibuatnya.
Penentuan titik koordinat berikutnya mengacu pada titik akhir suatu lintasan.
Gambar 2.2 Pemberian ukuran dengan sistem incremental
11. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 11
2.2. SISTEM PERSUMBUAN PADA MESIN FRAIN TU-2A
Sistem permesinan pada mesin bubut TU-2A hanya memiliki sumbu X dan Z beserta
arah positif dan negatifnya. Sumbu X menyatakan arah melintang, Sumbu Z menyatakan arah
longitudinal.
Gambar 2.3. Sistem persumbuan pada mesin frais TU-3A
2.3. PENGESETAN BENDA KERJA
Suatu benda kerja harus mempunyai titik nol, yang berfungsi sebagai petunjuk awal
proses pemesinan dan sekaligus sebagai titik referensi pengukuran, posisi titik ini harus diset
terlebih dahulu dengan cara menyentuhkan pahat pada benda kerja. Pengesetan dilakukan
pada mode manual.
Pengesetan titik nol dimulai dengan cara memasang benda kerja pada dudukannya,
pasang pahat referensi pada spindelnya dan geserlah secara manual ujung pahat kearah
mendekati benda kerja. Pengesetan dilakukan sebagai berikut:
a. Pengesetan titik Z=0
Sentuhkan pahat pada sisi muka benda kerja dan tekan tombol DEL maka posisi Z = 0.
b. Pengesetan titik X=0
Sentuhkan padat pada posisi permukaan samping benda kerja dan tekan tombol DEL,
maka posisi X=0
Setelah titik nol didapat pahat sebaiknya digeser menjauhi titik nol tersebut yang
dianggap cukup aman untuk melakukan awal proses permesinan.. Pahat di beri jarak X dan Z
sebesar 5 mm, dengan cara mengeser-geser pahat sampai di layer monitor tertera harga X =
12. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 12
500 dan Z = 500. hal ini dikarenakan ketelitian mesin ini 0,01 mm sehingga nilai 500=5mm
dari titik 0 manual.
2.4. FORMAT PROGRAM MESIN BUBUT TU-2A
Begitu kita masuk ke mode CNC maka di monitor akan muncul format pemograman
yang siap untuk diisi dengan data dari progrmaer. Adapun format program tersebut seperti
yang diberikan pada gambar 2.9.
N G (M) X (I) Z (K) F H (T)
00
01
02
03
Gambar 2.4. Format Pemrograman
Adapun keterangan dari format program tersebut adalah:
1. Kolom 1: nomor baris (blok) yang akan muncul secara otomaris.
2. Kolom 2: kode G atau M yang menyatakan jenis gerak pahat dan status mesin
3. Kolom 3: harga X dari posisi yang akan dituju pahat (satuan 0,01mm)
4. Kolom 4: harga Z dari posisi yang akan dituju pahat (satuan 0,01mm)
5. Kolom 5: besar kecepatan pemakanan pahat (satuan mm/min)
6. Kolom 6: kedalaman untuk sekali pembubutan (satuan 0.01 mm)
Kode-kode yang (yang tertera dalam kurung), akan muncul secara otomatis jika kita
memberikan kode G atau M tertentu, yang akan dijelaskan kemudian.
13. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
BAB III
PEMROGRAMAN TINGKAT TINGGI
3.1. KODE PEMROGRAMAN
Dalam mesin TU 2A terdapat bermacam-macam kode pemrograman diantaranya
adalah fungsi kode G sebagai berikut :
G00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G01 : Gerak lurus penyayatan
G02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekan tombol ~ dan INP
G25 : Memanggil program sub routine
G27 : Perintah meloncat ke nomer blok yang dituju
G33 : Pembuatan ulir tunggal
G64 : Mematikan arus step motor
G65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G78 : Siklus pembuatan ulir
G81 : Siklus pengeboran langsung
G82 : Siklus pengeboran dengan berhenti sesaat
G83 : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G84 : Siklus pembubutan memanjang
G85 : Siklus pereameran
G86 : Siklus pembuatan alur
G88 : Siklus pembubutan melintang
G89 : Siklus pereameran dengan waktu diam sesaat
G90 : Program absolut
G91 : Program Incremental
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 13
14. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
G92 : Penetapan posisi pahat secara absolut
Fungsi kode G yang sering dipakai untuk pemrograman tingkat dasar diberikan
dibawah ini.
• Gerak lurus cepat (G00)
• Gerak lurus (G01)
• Gerak melingkar searah jarum jam seperempat lingkaran (G02)
• Gerak melingkar berlawanan arah jarum jam seperempat lingkaran (G03)
• Gerak melingkar tidak sampai seperempat lingkaran (G02 dan M99)
• Gerak melingkar tidak sampai seperempat lingkaran (G03 dan M99)
• Siklus pembubutan memanjang (G84)
Fungsi Kode M : Spindel utama hidup dan berputar searah jarum jam (M03)
: Spindel utama berhenti (M05)
: Program selesai / akhir program (M30)
Kode Alarm, Tanda alarm adalah bentuk informasi bagi operrator untuk mengenali
jenis masalah yang timbul akibat kesalahan operasi,sehingga akan lebih mudah dalam
mengatasinya. Bila alarm muncul kita tidak dapat melanjutkan opersi apapun sebelum
alarm tersebut dihapus. Alarm muncul pada layar dengan ketentuan sebagai berikut :
A 00 : Salah perintah G atau M
A 01 : Salah interpolasi melingkar. Pada masukan titik lingkaran yang salah (
busur lingkaran, titik akhir lingkaran atau koordinat pusat ) akan diberikan
alarm A 01n. Sebelum pengerjaan busur lingkar, komputer menguji
apakah suatu busur lingkaran dengan harga yang dimasukkan sudah benar.
A 02 : Harga X terlalu besar, lihat harga batas maksimal
A 03 : Salah harga F, lihat pada harga batas maksimal
A 04 : Harga Z terlalu besar, lihat harga batas maksimal
15. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 15
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 14
A 06 : Jumlah putaran sumbu utama terlalu besar pada pemotongan ulir. Alarm
ini tidak timbul pada masukan program, melainkan selama jalannya
program ( G33 atau G 78 )
A 07 : Tidak terpakai
A 08 : Mencapai ujung pita pada perekaman
A 09 : Program tidak ditemukan
A 10 : Program kaset aktif
A 11 : Salah jalan
A 12 : Salah pengecekan
A 13 : Pengalihan dari mm ke inchi dengan memori penuh. Dapat dihapus dengan
mengalihkan saklar pemilih metric inchi
A 14 : Salah menempatkan satuan jalan pada pelayanan pemuatan
A 15 : Salah harga H
A 17 : Salah sub program
3.2. METODA PEMBUATAN PROGRAN
Dalam membuat program, koordinat yang tertera pada baris baris program menyatakan posisi
dari pusat ujung pahat. Adapun urut-urutan yang harus diperhatikan dalammembuat program
untuk membuat suatu produk secara umum adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan dahulu setting pahat dengan benda kerja pada program
2. Hidupkan spindle utama
3. Pembuatan program harus memperhatikan arah gerak pahat, jangan sampai sisi-sisi
pahat menabrak benda kerja, yang dapat menyebabkan pahat patah atau proses
pengebubutan tidak jalan.
3.3. CONTOH PROGRAM PEMBUATAN PRODUK MESIN CNC TU-2A
Di bawah ini diberikan data produk yang akan dinuat dengan menggunakan mesin
bubut TU-2A. Adapun data - datanya adalah sebagai berikut :
Material : Aluminium
Dimensi Awal : Diameter 22 mm, panjang 102 mm
16. [MODUL LABORATORIUM COMPUTER NUMERICAL CONTROL 2020 ]
MESIN FRAIS TU-2A
MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT | DIPONEGORO UNIVERSITY 16
Adapun program untuk pembuatan produk seperti tersebut diatas diberikan dibawah ini.
N G X Z F H
0 92 3200 200
1 M03
2 00 2800 200 50
3 01 2700 0 50
4 01 2700 -4000 50
5 01 2700 0 50
6 01 2600 0 50
7 01 2600 -4000 50
8 01 2600 0 50
9 01 2500 0 50
10 01 2500 -4000 50
11 01 2500 0 50
12 01 2400 0 50
13 01 2400 -4000 50
14 01 2400 0 50
15 01 2300 -2800 50