SlideShare a Scribd company logo
Manajemen Persediaan
Pengertian
 Segala sesuatu yang
disimpan untuk
kemudian digunakan
atau ditawarkan pada
saat diperlukan
 Sumber dana
menganggur yang
dimiliki perusahaan
 Aset yang memiliki
tingkat kepentingan
tinggi yang harus dimiliki
oleh perusahaan
Jenis Persediaan
PERUSAHAAN DAGANG
 persediaan barang dagangan
PERUSAHAAN INDUSTRI
 Persediaan bahan baku
 Persediaan barang dalam proses
 Persediaan barang jadi
Persediaan pada Perusahaan Dagang
PENGENDALIAN
Dengan mempertimbangkan :
 Kemampuan menjual
 Biaya Pemesanan
 Biaya Pengiriman
 Biaya Penyimpanan di Gudang
 Lama proses pembelian sampai barang diterima
 Harga
Persediaan pada Manufaktur
1. Berapakah jumlah kebutuhan bahan baku yg harus ada
 Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku
 Biaya simpan dan biaya bunga tinggi.
 Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil
 Menghambat jalannya proses produksi
2. Bagaimanakah cara pengadaan bahan baku
Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku
 Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus
 Dibeli secara bertahap
 Pembeliaan dengan EOQ
 Just in time (JIT)
Fungsi Persediaan
 Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman
 Menghilangkan resiko jika material yang dipesan
rusak sehingga harus dikembalikan
 Menghilangkan resiko jika terjadi kenaikan
harga/inflasi
 Untuk menyimpan bahan baku yang bersifat
musiman
 Mendapatkan keuntungan karena adanya discount
 Memberikan pelayanan kepada pelanggan supaya
puas
Kerugian Adanya Persediaan
 Biaya penyimpanan
 Biaya pemindahan
 Pengembalian
modal yang
tertanam dalam
bentuk persediaan
Manajemen Persediaan
 -
DAGANGANE
ISIH MAS??
• Intinya mengatur tingkat persediaan yang tepat agar
jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil
• Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi
persediaan akan menekan keuntungan perusahaan
• Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan
berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya
dana yang ditanamkan dalam persediaan dan
bagi perolehan laba.
• Semakin tinggi tingkat perputarannya 
semakin pendek tingkat dana yang tertanam
dalam persediaan  semakin kecil dana yang
ditanam dalam perusahaan.
Persediaan Terlalu Tinggi
 Biaya penyimpanan tinggi
 Biaya bunga tinggi
 Jika Investasi dibiayai Modal Asing  biaya bunga
 Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri  opportunity cost
 Biaya pemeliharaan di gudang tinggi
 Kemungkinan kerugian karena kerusakan,
turunnya kualitas, keausan.
 Memperkecil keuntungan perusahaan
Persediaan Terlalu Kecil
Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full
capasity, artinya: capital assets dan direct
labour tidak bekerja dengan sepenuhnya.
Penjualan turun, akibatnya:
 Perusahaan tidak dapat
memenuhi permintaan konsumen
 Turunnya market share
 Turunnya laba
Kelompok Persediaan
 Fluctuation stock
 Sebagai antisipasi jika terjadi fluktuasi permintaan yang
tidak diperkirakan sebelumnya, kesalahan perkiraan
penjualan, waktu produksi, pengiriman barang.
 Anticipation stock
 Sebagai antisipasi tehadap permintaan yang dapat
diramalkan.
 Lot Size inventory
 Memproduksi/menyediakan barang dalam jumlah yang
melebihi kebutuhan/permintaan.
 Pipline inventory
 Persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal
ke tempat dimana barang itu akan digunakan.
Fokus Pengelolaan Persediaan
 Berapa banyak yang harus dipesan pada
waktu tertentu ?
 Berapa banyak jenis persediaan yang harus
disimpan ?
 Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
Tujuan Pengelolaan Persediaan
 Menyediaan persediaan yang dibutuhkan
untuk menyokong operasi dengan biaya
minimum
Biaya-biaya adanya Persediaan
 Biaya penyimpanan (holding cost/carrying
costs)
 Biaya pemesanan (order costs)
 Biaya persiapan (setup costs)
 Biaya kehabisan/kekurangan bahan
(shortage costs)
Biaya Penyimpanan (holding cost/carrying
costs)
 Biaya fasilitas-fasilitas
penyimpanan, mis:
penerangan, pemanas,
pendingin, dll)
 Biaya modal (opportunity cost
of capital)
 Biaya keusangan
 Biaya penghitungan fisik dan
konsiliasi laporan
 Biaya asuransi
 Biaya pajak persediaan
 Biaya pencurian, pengrusakan,
atau perampokan
 Biaya penanganan persediaan
 dll
Biaya Pemesanan (order costs)
 Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi
 Upah
 Biaya telpon
 Biaya koneksitas internet
 Pengeluaran surat menyurat
 Biaya pengepakan dan penimbangan
 Biaya pemeriksaan penerimaan
 Biaya pengiriman ke gudang
 Biaya hutang lancar
 dll
Biaya Persiapan (setup costs)
 Biaya mesin-mesin penganggur
 Biaya persiapan tenaga kerja langsung
 Biaya scheduling (penjadwalan)
 Biaya ekspedisi
 dll
Biaya Kehabisan/kekurangan
Bahan (shortage costs)
 Kehilangan penjualan
 Kehilangan langganan
 Biaya pemesanan khusus
 Biaya ekspedisi
 Selisih harga
 Terganggunya operasi
 Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial
 dll
Model Manajemen Persediaan
 EOQ (economic order quantity)
EOQ = 2.S.D
H
 ELS (economic lot size)
ELS = 2.S.D
H(1-D/P)
S = biaya pesan/order
D = permintaan (kebutuhan)
H = Biaya simpan/u/th
P = kapasitas operasi (mesin)
Hubungan Biaya Pesan dan
Simpan
Total biaya
Q
EOQ
0
Bi. Simpan = H.Q/2
Bi. Pesan = S. D/Q
TC = H.Q/2 + S. D/Q
Asumsi EOQ
 Permintaan akan produk
konstan, seragam, dan
diketahui (deterministik)
 Harga/unit produk konstan
 Biaya simpan/unit/th konstan
 Biaya pesan/order konstan
 Waktu antara pesanan dilakukan dan barang
diterima (lead time/L) konstan
 Tidak terjadi kekurangan barang/back order
Contoh Soal
 Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan
barang sebanyak 10.000 unit per tahun. Biaya
pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah
sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan yang terjadi
sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah
350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman
bahan tersebut selama 10 hari
 Pertanyaan:
 Hitunglah EOQ
 Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
pengadaan bahan tersebut
 Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun
 Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan
 Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)
 Bagan persediaan perusahaan
Contoh Soal
 Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar
100.000 unit per tahun. Biaya pesan $35/order. Biaya
simpan sebesar 20% dari harga beli material.
Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus
untuk pengadaan material tersebut dalam bentuk harga
potongan. Adapun syaratnya adalah sbb:
Kuantitas pembelian Harga
4000 – 7999 unit $1.80
Lebih dari 8000 unit $1.70
Pertanyaan:
Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan
pembelian.
Basic Stock Method
 Rata-rata penjualan bulanan untuk 1 musim
 (total rencana penjualan 1 musim) / (jumlah bulan dalam 1 musim)
 Rata-rata persediaan dalam semusim
 (total rencana penjualan 1 musim) / (estimasi perputaran
persediaan dalam 1 musim)
 Persediaan dasar
 (rata-rata persediaan dalam semusim) – (rata-rata penjualan
bulanan untuk 1 musim)
 Persediaan awal bulanan
 (persediaan dasar) + (rencana penjualan bulanan)
Kasus
 Diasumsikan ada 2
musim setahun (6
bulanan) dengan rencana
total penjualan adalah Rp
500.000
 Januari Rp 75.000
 Februari Rp 75.000
 Maret Rp 100.000
 April Rp 50.000
 Mei Rp 125.000
 Juni Rp 75.000
 Misalkan perputaran
persediaan dalam 6
bulan adalah 2 kali
 Rata-rata penjualan bulanan untuk 1
musim
 (Rp 500.000) / (6 bulan) = Rp 83.333
 Rata-rata persediaan dalam semusim
 (Rp 500.000) / 2 kali = Rp 250.000
 Persediaan dasar
 (Rp 250.000) – (Rp 83.333) = Rp 166.667
 Persediaan awal bulan Januari
 Rp 166.667 + Rp 75.000 = Rp 241.667
 Februari = Rp 166.667 + 75.000 = Rp 241.667
 Maret = Rp 166.667 + Rp 100.000 = Rp 267.667
 April = Rp 166.667 + Rp 50.000 = Rp 216.667
 Mei = Rp 166.667 + Rp 25.000 = Rp 291.667
 Juni = Rp 166.667 + Rp 75.000 = Rp 241.667
Percentage Variation Method
 Persediaan awal bulan
 (rata-rata persediaan 1 musim) x ½ (1 + (rencana
penjualan bulanan) / (rata-rata penjualan
bulanan))
 Januari = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500
 Februari = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500
 Maret = Rp 250.000 x ½ (1 + (Rp 100.000) / (Rp 83.333)) = Rp 275.000
 April = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 50.000) / (Rp 83.333)) = Rp 200.000
 Mei = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 125.000) / (Rp 83.333)) = Rp 312.500
 Juni = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500

More Related Content

Similar to Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanIsmha Mhanyun
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanDodi Suryadi
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanInal Ypyn
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaanAbdul Razak
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaanIshak Enginer
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantityTito Riyanto
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
(manajemen persediaan)
(manajemen persediaan)(manajemen persediaan)
(manajemen persediaan)Mr.Mahmud
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanHabil Bunaiya
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaanSimon Patabang
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Dhoi' D
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfdodikprakoso2
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaanrahmihumairah
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Ghazy Haq
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanQuraeni Wardhany
 
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomiModel manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi12Halimatussadiah
 

Similar to Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt (20)

Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Bab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaanBab 6 manajemen persediaan
Bab 6 manajemen persediaan
 
Bab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaanBab 6 manajemen_persediaan
Bab 6 manajemen_persediaan
 
4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan4 manajemen persediaan
4 manajemen persediaan
 
MO II Inventory
MO II InventoryMO II Inventory
MO II Inventory
 
6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan6mk manaj persediaan
6mk manaj persediaan
 
Economic order quantity
Economic order quantityEconomic order quantity
Economic order quantity
 
David
DavidDavid
David
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
(manajemen persediaan)
(manajemen persediaan)(manajemen persediaan)
(manajemen persediaan)
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011Manajemen persediaan buat 1732011
Manajemen persediaan buat 1732011
 
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdfTM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
TM_13_-_INVENTORY_MANAGEMENT.pdf
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2Manajemen persediaan 2
Manajemen persediaan 2
 
Manajemen persediaan
Manajemen persediaanManajemen persediaan
Manajemen persediaan
 
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.pptMANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
MANAJEMEN PERSEDIAAN.ppt
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomiModel manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi
Model manajemen Persediaan kuantitatif ekonomi
 

Recently uploaded

PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfIkhsan Maulana
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfMuhammadIqbal24956
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxAzisahAchmad
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikHalomoanHutajulu3
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANASutan Maulana
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka13FitriDwi
 
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya IndonesiaSejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya IndonesiaHaseebBashir5
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptSendowoResiden
 
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran GlobalMateri Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Globalzulfikar425966
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenPavingBlockBolong
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxMiscoTamaela1
 
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasi
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasibab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasi
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasiYuliiAnii
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxindrioktuviani10
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxEchaNox
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizAlfaiz21
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...helenenolaloren
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).pptmediamandirinusantar
 

Recently uploaded (18)

PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN IKHSAN MAULANA.pdf
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdfPPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
PPT METODOLOGI PENELITIAN MUHAMMAD IQBAL.pdf
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWINSUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
SUNDABET DAFTAR SLOT ONLINE GACOR MAXWIN
 
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANAPPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
PPT METODOLOGI PENELITIAN BISNIS DIGITAL SUTAN MAULANA
 
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdekaMateri Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
Materi Pemasaran Kelas 11 kurikulum merdeka
 
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya IndonesiaSejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
Sejarah dan Keunikan Sritoto Sri Toto dalam Budaya Indonesia
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran GlobalMateri Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
Materi Pemasaran Internasional dan Pemasaran Global
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptxPPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
PPT BIMTEK STRATEGI PEMBELAJARAN EFEKTIF.pptx
 
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasi
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasibab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasi
bab 4 motivasi dalam matpen perilaku organisasi
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faizppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
ppt metodologi penelitian bisnis digital Al faiz
 
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
PENGARUH PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE, DAN PERCEIVED RISK TERH...
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 

Pertemuan 8 Manajemen Persediaan.ppt

  • 2. Pengertian  Segala sesuatu yang disimpan untuk kemudian digunakan atau ditawarkan pada saat diperlukan  Sumber dana menganggur yang dimiliki perusahaan  Aset yang memiliki tingkat kepentingan tinggi yang harus dimiliki oleh perusahaan
  • 3. Jenis Persediaan PERUSAHAAN DAGANG  persediaan barang dagangan PERUSAHAAN INDUSTRI  Persediaan bahan baku  Persediaan barang dalam proses  Persediaan barang jadi
  • 4. Persediaan pada Perusahaan Dagang PENGENDALIAN Dengan mempertimbangkan :  Kemampuan menjual  Biaya Pemesanan  Biaya Pengiriman  Biaya Penyimpanan di Gudang  Lama proses pembelian sampai barang diterima  Harga
  • 5. Persediaan pada Manufaktur 1. Berapakah jumlah kebutuhan bahan baku yg harus ada  Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku  Biaya simpan dan biaya bunga tinggi.  Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil  Menghambat jalannya proses produksi 2. Bagaimanakah cara pengadaan bahan baku Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku  Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus  Dibeli secara bertahap  Pembeliaan dengan EOQ  Just in time (JIT)
  • 6. Fungsi Persediaan  Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman  Menghilangkan resiko jika material yang dipesan rusak sehingga harus dikembalikan  Menghilangkan resiko jika terjadi kenaikan harga/inflasi  Untuk menyimpan bahan baku yang bersifat musiman  Mendapatkan keuntungan karena adanya discount  Memberikan pelayanan kepada pelanggan supaya puas
  • 7. Kerugian Adanya Persediaan  Biaya penyimpanan  Biaya pemindahan  Pengembalian modal yang tertanam dalam bentuk persediaan
  • 8. Manajemen Persediaan  - DAGANGANE ISIH MAS?? • Intinya mengatur tingkat persediaan yang tepat agar jumlahnya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil • Kesalahan dalam menetapkan besarnya investasi persediaan akan menekan keuntungan perusahaan • Tinggi rendahnya tingkat perputaran akan berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana yang ditanamkan dalam persediaan dan bagi perolehan laba. • Semakin tinggi tingkat perputarannya  semakin pendek tingkat dana yang tertanam dalam persediaan  semakin kecil dana yang ditanam dalam perusahaan.
  • 9. Persediaan Terlalu Tinggi  Biaya penyimpanan tinggi  Biaya bunga tinggi  Jika Investasi dibiayai Modal Asing  biaya bunga  Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri  opportunity cost  Biaya pemeliharaan di gudang tinggi  Kemungkinan kerugian karena kerusakan, turunnya kualitas, keausan.  Memperkecil keuntungan perusahaan
  • 10. Persediaan Terlalu Kecil Perusahaan tidak dapat bekerja dengan full capasity, artinya: capital assets dan direct labour tidak bekerja dengan sepenuhnya. Penjualan turun, akibatnya:  Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen  Turunnya market share  Turunnya laba
  • 11. Kelompok Persediaan  Fluctuation stock  Sebagai antisipasi jika terjadi fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya, kesalahan perkiraan penjualan, waktu produksi, pengiriman barang.  Anticipation stock  Sebagai antisipasi tehadap permintaan yang dapat diramalkan.  Lot Size inventory  Memproduksi/menyediakan barang dalam jumlah yang melebihi kebutuhan/permintaan.  Pipline inventory  Persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat asal ke tempat dimana barang itu akan digunakan.
  • 12. Fokus Pengelolaan Persediaan  Berapa banyak yang harus dipesan pada waktu tertentu ?  Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan ?  Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
  • 13. Tujuan Pengelolaan Persediaan  Menyediaan persediaan yang dibutuhkan untuk menyokong operasi dengan biaya minimum
  • 14. Biaya-biaya adanya Persediaan  Biaya penyimpanan (holding cost/carrying costs)  Biaya pemesanan (order costs)  Biaya persiapan (setup costs)  Biaya kehabisan/kekurangan bahan (shortage costs)
  • 15. Biaya Penyimpanan (holding cost/carrying costs)  Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan, mis: penerangan, pemanas, pendingin, dll)  Biaya modal (opportunity cost of capital)  Biaya keusangan  Biaya penghitungan fisik dan konsiliasi laporan  Biaya asuransi  Biaya pajak persediaan  Biaya pencurian, pengrusakan, atau perampokan  Biaya penanganan persediaan  dll
  • 16. Biaya Pemesanan (order costs)  Pemrosesan pesanan dan biaya ekspedisi  Upah  Biaya telpon  Biaya koneksitas internet  Pengeluaran surat menyurat  Biaya pengepakan dan penimbangan  Biaya pemeriksaan penerimaan  Biaya pengiriman ke gudang  Biaya hutang lancar  dll
  • 17. Biaya Persiapan (setup costs)  Biaya mesin-mesin penganggur  Biaya persiapan tenaga kerja langsung  Biaya scheduling (penjadwalan)  Biaya ekspedisi  dll
  • 18. Biaya Kehabisan/kekurangan Bahan (shortage costs)  Kehilangan penjualan  Kehilangan langganan  Biaya pemesanan khusus  Biaya ekspedisi  Selisih harga  Terganggunya operasi  Tambahan pengeluaran kegiatan manajerial  dll
  • 19. Model Manajemen Persediaan  EOQ (economic order quantity) EOQ = 2.S.D H  ELS (economic lot size) ELS = 2.S.D H(1-D/P) S = biaya pesan/order D = permintaan (kebutuhan) H = Biaya simpan/u/th P = kapasitas operasi (mesin)
  • 20. Hubungan Biaya Pesan dan Simpan Total biaya Q EOQ 0 Bi. Simpan = H.Q/2 Bi. Pesan = S. D/Q TC = H.Q/2 + S. D/Q
  • 21. Asumsi EOQ  Permintaan akan produk konstan, seragam, dan diketahui (deterministik)  Harga/unit produk konstan  Biaya simpan/unit/th konstan  Biaya pesan/order konstan  Waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima (lead time/L) konstan  Tidak terjadi kekurangan barang/back order
  • 22. Contoh Soal  Diketahui sebuah perusahaan memiliki kebutuhan barang sebanyak 10.000 unit per tahun. Biaya pemesanan untuk pengadaan bahan tersebut adalah sebesar Rp 150,-/order. Biaya simpan yang terjadi sebesar Rp 0,75/u/tahun. Hari kerja per tahun adalah 350 hari. Waktu tunggu (lead time) untuk pengiriman bahan tersebut selama 10 hari  Pertanyaan:  Hitunglah EOQ  Berapa total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk pengadaan bahan tersebut  Berapa kali perusahaan melakukan pemesanan dalam 1 tahun  Berapa lama EOQ akan habis dikonsumsi perusahaan  Tentukan reorder point (titik pemesanan kembali)  Bagan persediaan perusahaan
  • 23. Contoh Soal  Suatu perusahaan memiliki kebutuhan material sebesar 100.000 unit per tahun. Biaya pesan $35/order. Biaya simpan sebesar 20% dari harga beli material. Pihak supplier menawarkan suatu penawaran khusus untuk pengadaan material tersebut dalam bentuk harga potongan. Adapun syaratnya adalah sbb: Kuantitas pembelian Harga 4000 – 7999 unit $1.80 Lebih dari 8000 unit $1.70 Pertanyaan: Di unit berapakah sebaiknya perusahaan melakukan pembelian.
  • 24. Basic Stock Method  Rata-rata penjualan bulanan untuk 1 musim  (total rencana penjualan 1 musim) / (jumlah bulan dalam 1 musim)  Rata-rata persediaan dalam semusim  (total rencana penjualan 1 musim) / (estimasi perputaran persediaan dalam 1 musim)  Persediaan dasar  (rata-rata persediaan dalam semusim) – (rata-rata penjualan bulanan untuk 1 musim)  Persediaan awal bulanan  (persediaan dasar) + (rencana penjualan bulanan)
  • 25. Kasus  Diasumsikan ada 2 musim setahun (6 bulanan) dengan rencana total penjualan adalah Rp 500.000  Januari Rp 75.000  Februari Rp 75.000  Maret Rp 100.000  April Rp 50.000  Mei Rp 125.000  Juni Rp 75.000  Misalkan perputaran persediaan dalam 6 bulan adalah 2 kali  Rata-rata penjualan bulanan untuk 1 musim  (Rp 500.000) / (6 bulan) = Rp 83.333  Rata-rata persediaan dalam semusim  (Rp 500.000) / 2 kali = Rp 250.000  Persediaan dasar  (Rp 250.000) – (Rp 83.333) = Rp 166.667  Persediaan awal bulan Januari  Rp 166.667 + Rp 75.000 = Rp 241.667  Februari = Rp 166.667 + 75.000 = Rp 241.667  Maret = Rp 166.667 + Rp 100.000 = Rp 267.667  April = Rp 166.667 + Rp 50.000 = Rp 216.667  Mei = Rp 166.667 + Rp 25.000 = Rp 291.667  Juni = Rp 166.667 + Rp 75.000 = Rp 241.667
  • 26. Percentage Variation Method  Persediaan awal bulan  (rata-rata persediaan 1 musim) x ½ (1 + (rencana penjualan bulanan) / (rata-rata penjualan bulanan))  Januari = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500  Februari = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500  Maret = Rp 250.000 x ½ (1 + (Rp 100.000) / (Rp 83.333)) = Rp 275.000  April = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 50.000) / (Rp 83.333)) = Rp 200.000  Mei = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 125.000) / (Rp 83.333)) = Rp 312.500  Juni = Rp 250.000 x ½ (1+ (Rp 75.000) / (Rp 83.333)) = Rp 237.500