Peranan auditor internal dalam tata kelola organisasi iiaDr. Zar Rdj
Â
Kepentingan, peran, tanggung jawab, dan aktivitas auditor internal dan auditor eksternal saling melengkapi dan terkadang serupa. Dalam beberapa hal, keduanya terkadang bersinggungan. Misalnya, persinggungan antara auditor internal dan auditor eksternal terjadi pada saat melakukan analisis transaksi secara efisien; saat mendapatkan pemahaman atas tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal; serta saat berbagi untuk mengembangkan laporan akhir yang akurat.
Hal ini bukan merupakan hal baru, tiap peran didasarkan pada disiplin profesi dan sesuai dengan standar profesi tersebut. Dengan demikian, auditor eksternal memberikan perhatian profesional atas ketidaktelitian dan salah saji yang mempengaruhi laporan keuangan (informasi keuangan). Auditor internal memberi perhaian atas berbagai aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal (informasi non-keuangan). Perlu diingat bahwa audit internal dan audit eksternal tidak bersaing dan tidak pula bertentangan, tapi yang satu melengkapi yang lain. Keduanya sangat penting bagi tata kelola yang baik, dan mereka harus bertemu dan bekerja sama pada beberapa hal.
Namun, ada perbedaan peran dan batasan pekerjaan yang mereka lakukan. Perbedaannya, yang dirangkum di bawah ini, seringkali kurang dikenali, dan bahkan mungkin membuat kesalahpahaman dan kebingungan bagi para pemangku kepentingan.
MANAJEMEN KEUANGAN
PUBLIK FINANCE = keuangan untuk institusi publik yang nirlaba
CORPORATE FINANCE = keuangan perusahaan yang bertujuan laba
PERSONAL FINANCE = keuangan individu (orang per orang)
RESA SAFRIDA (143111139/5E/PAI)
Tugas Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Yayan Andrian
PROSEDUR PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN PENGAWASAN ANGGARAN DI LPI
Peranan auditor internal dalam tata kelola organisasi iiaDr. Zar Rdj
Â
Kepentingan, peran, tanggung jawab, dan aktivitas auditor internal dan auditor eksternal saling melengkapi dan terkadang serupa. Dalam beberapa hal, keduanya terkadang bersinggungan. Misalnya, persinggungan antara auditor internal dan auditor eksternal terjadi pada saat melakukan analisis transaksi secara efisien; saat mendapatkan pemahaman atas tata kelola organisasi, manajemen risiko, dan sistem pengendalian internal; serta saat berbagi untuk mengembangkan laporan akhir yang akurat.
Hal ini bukan merupakan hal baru, tiap peran didasarkan pada disiplin profesi dan sesuai dengan standar profesi tersebut. Dengan demikian, auditor eksternal memberikan perhatian profesional atas ketidaktelitian dan salah saji yang mempengaruhi laporan keuangan (informasi keuangan). Auditor internal memberi perhaian atas berbagai aspek tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian internal (informasi non-keuangan). Perlu diingat bahwa audit internal dan audit eksternal tidak bersaing dan tidak pula bertentangan, tapi yang satu melengkapi yang lain. Keduanya sangat penting bagi tata kelola yang baik, dan mereka harus bertemu dan bekerja sama pada beberapa hal.
Namun, ada perbedaan peran dan batasan pekerjaan yang mereka lakukan. Perbedaannya, yang dirangkum di bawah ini, seringkali kurang dikenali, dan bahkan mungkin membuat kesalahpahaman dan kebingungan bagi para pemangku kepentingan.
MANAJEMEN KEUANGAN
PUBLIK FINANCE = keuangan untuk institusi publik yang nirlaba
CORPORATE FINANCE = keuangan perusahaan yang bertujuan laba
PERSONAL FINANCE = keuangan individu (orang per orang)
RESA SAFRIDA (143111139/5E/PAI)
Tugas Manajemen Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu Yayan Andrian
PROSEDUR PERENCANAAN, PENGELOLAAN, DAN PENGAWASAN ANGGARAN DI LPI
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan KeuanganIrfan Ushaimi
Â
Administrasi Pendidikan Bidang Garapan Keuangan, disusun oleh Mahasiswa IAIN Surakarta yang bernama Irfan Ushaimi dengan Nomer Induk Mahasiswa 153111185. mohon maaf atas segala kekurangan dan kelebihannya mohon dikembalikan, karena kelebihan hanya milik Allah semata.
3. Pengertian Manajemen Keuangan
• manajemen keuangan dalam arti sempit adalah tata pembukuan. Dalam arti
luas manjemen keuangan adalah kegiatan perencanaan, penganggaran,
pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana
yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
4. Tujuan Manajemen Keuangan
• Tujuan manajemen keuangan adalah:
• Meningkatkan penggalian sumber biaya lembaga pendidikan
• Menciptakan pengendalian yang tepat sumber keuangan organisasi pendidikan.
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan lembaga pendidikan
• Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan lembaga pendidikan
• Meminimalkan penyalahgunaan anggaran lembaga pendidikan
• Mengatur dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang tercapainya tujuan
lembaga pendidikan dan tujuan pembelajaran
• Membangun system pengelolaan keuangan yang sehat, mudah diakses dan memiliki sistem pengamanan yang
terjamin dari tindakan-tindakan yang tidak terpuji
5. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana. Fungsi dari
manajemen, yaitu:
• Perencanaan Keuangan
• Penganggaran Keuangan
• Pengelolaan Keuangan
• Pencarian Keuangan
• Penyimpanan Keuangan
• Pengendalian Keuangan
• Pemeriksaan Keuangan
• Pelaporan Keuangan
6. • Ada 5 fungsi yang harus diketahui:
• Planning: perencanaan dari mulai arus kas hingga laba rugi perusahaan.
• Budgeting (penyusunan anggaran): fungsi ini meliputi perencanaan
hingga pengalokasian anggaran biaya agar efisien dan efektif.
• Controlling: dalam manajemen keuangan, pengawasan juga perlu
dilakukan demi evaluasi dan perbaikan di masa yang akan datang.
• Auditing (pemeriksaan terhadap penggunaan uang): audit internal harus
dilakukan dengan standar akuntansi dan tak terjadi penyimpangan.
• Reporting: adalah laporan mengenai kondisi keuangan serta analisa
rasionanya.
7. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan
• Prinsip-prinsip ini merupakan bagian penting dari manajemen keuangan dan
tidak boleh dipandang sebagai suatu aktifitas tersendiri yang menjadi bagian
dari pekerjaan orang keuangan. Di samping itu prinsip-prinsip dalam
manajemen keuangan lembaga pendidikan di Indonesia di atur dalam
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi dan akuntabilitas publik.
8. • Prinsip-prinsip dibagi menjadi 4:
1. Akuntabilitas (accountability)
• Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
perfomansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung
jawabnya.
2. Transparansi (transparancy)
• Transparansi berarti terbuka atau adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan
lembaga pendidikan.
3. Efektivitas
• Efektivitas diartikan sebagai pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sesuai biaya
yang dikeluarkan.
4. Efisiensi
• efisisensi menggambarkan hubungan antar pemasukan dan pengeluaran.
9. Sumber-sumber keuangan lembaga pendidikan
• Ada 3 sumber:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, daerah, maupun keduanya, bersifat
umum dan khusus serta diperuntukkan untuk kepentingan pendidikan
2. Orang tua atau peserta didik
3. Masyarakat, baik mengikat maupun tidak mengikat
10. Cara-cara mengerakkan sumber-sumber keuangan agar mudah dikeluarkan
untuk pembiayaan lembaga pendidikan, yaitu:
• Mengajukan proposal bantuan finansial ke Departemen Agama maupun
Departemen Pendidikan Nasional
• Mengajukan proposal bantuan finansial ke pemerintah daerah
• Mengedarkan surat permohonan bantuan kepada orang tua wali siswa
• Mengundang alumni yang sukses untuk dimintai bantuan
• Mengajukan proposal bantuan finansial kepada para pengusaha
• Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendatangkan keuntungan
finansial
• Memberdayakan wakaf, hibah, infaq, jariyah, dan sebagainya
11. Langkah-langkah agar pemberi dana tidak jera untuk memberikan dana:
• Penggunaan anggaran harus benar-benar sesuai dengan program yang
direncanakan. Setiap penyimpangan rencana anggaran harus disertai alasan
yang jelas dan meminta persetujuan pihak yang berwenang sebelum
dilaksanakan.
• Anggaran harus digunakan seefisien mungkin dan menghindari terjadinya
kecurigaan pembelian atau pengadaan barang.
• Hindari kesan bahwa kegiatan dalam sekolah sekedar untuk menghabiskan
dana, sehingga harus dilakukan penghematan dana.
• Pengeluaran dana hanya dapat dilakukan oleh petugas yang berwenang sesuai
dengan aturan yang berlaku.
12. • Jadi inti manajemen keuangan dalam pendidikan adalah,
menggali dana secara kreatif dan maksimal,
menggunakan dana secara jujur dan terbuka,
mengembangkan dana secara produktif, dan
mempertanggung jawabkan dana secara objektif.