Laporan keuangan menggunakan konsep laba yang berbeda dari perpajakan. Dalam akuntansi, laba didefinisikan sebagai selisih antara pendapatan dan biaya yang diukur secara akrual, sedangkan dalam perpajakan laba adalah jumlah kotor penghasilan. Terdapat berbagai pendekatan dalam mengukur dan melaporkan laba.
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
Modul Akuntansi Akrual untuk Pemerintah DaerahDeddi Nordiawan
Modul tentang Pedoman bagi Pemerintah Daerah untuk melaksanakan SAP berbasis akrual. Modul ini disusun berdasarkan Permendagri 64 tahun 2013 tentang Penerapan SAP Akrual di Pemerintah Daerah
2. Dalam perpajakan, income dimaknai sebagai jumlah kotor
sehingga diterjemahkan sebagai penghasilan (seperti yang
digunakan SAK)
Sedangkan menurut buku – buku akuntansi, income dimaknai
sebagai jumlah bersih atau bias disebut dengan laba
Laba menurut konsep FASB adalah laba komprehensif
Laba komprehensif : kenaikan aset bersih selain berasal dari
transaksi dengan pemilik
3. Tujuan Pelaporan Laba
Pengertian laba adalah selisih dari pengukuran pendapatan dan biaya
secara akrual akan memudahkan pengukuran dan pelaporan laba secara
efektif
Ada dua teori pelaporan laba yaitu satu angka laba untuk berbeda tujuan
dan beda tujuan beda laba.
4. Laba akuntansi dan beberapa interpretasinya :
Pengukur efisiensi pada perusahaan
Pengukur kinerja badan usaha dan manajemen perusahaan
Dasar penentuan pajak
Sarana alokasi sumber ekonomik
Penentuan tarif jasa publik
Alat pengendalian terhadap debitor dalam kontrak utang
Dasar kompensasi dan pembagian bonus
Motivasi
Dasar pembagian deviden
5. Konsep Laba Konvensionalc
Kelemahan :
Tidak bermakna sematik, hanya struktural
Hanya berfokus pada pemegang saham
PABU memberi peluang perbedaan antar entitas
Berbasis kos historis, sehingga belum memperhitungkan pengaruh daya
beli dan harga
Hanya berperan sebagai informasi bagi investor
6. Konsep Laba dalam Tataran Sematik
Konsep ini berkaitan dengan makna apa yang harus dilekatkan pada
pelaporan sehingga laba bermanfaat dan bermakna sebagai informasi
Pemaknaan laba swcara sematik akan menentukan pemaknaan laba
secara sintatik yaitu pengukuran dan penyajiannya
1. Pengukur Kinerja
2. Konfirmasi Harapan Investor
3. Estimator laba ekonomik
7. Perbedaan Laba Akuntansi dan Ekonomik
Aspek pembahas Laba Akuntansi Laba Ekonomik
Sudut pandang pemaknaan Perekayasaan akuntansi,
penyusunan standar /
penyusun statemen keuangan
Pemegang saham
Dasar pengukuran Kos historis Kos kesempatan, nilai
pasar, nilai likuidasi
Pengertian “ekonomik” Kelayakan ekonomik jangka
panjang
Kelayakan ekonomik jangka
pendek
Makna depresiasi Alokasi kos Penurunan nilai ekonomik
Unit pengukur Rupiah nominal Daya beli
Sasaran pengukuran / sifat
laba
Laba uang / nominal Laba real
Konsep yang melandasi Kontinuitas, akrual Likuidasi, nilai tunai
Fungsi aset Sisa potensi jasa Simpanan / sediaan nilai
8. Karakteristik umum Laba secara konseptual :
Kenaikan kemakmuran yang dimiliki / dikuasai oleh suatu entitas.
Entitas bisa berupa perorangan / individual, kelompok individual,
institusi,
badan, lembaga / perusahaan.
Perubahan dalam suatu periode
Perubahan dapat dinikmati, didistribusi, atau ditarik oleh entitas yang
menguasai kemakmuran, asalkan kemakmuran awal dijaga
keutuhannya.
Makna Laba
9. Pengertian Kapital dalam Konsep Laba Akuntansi
Aset
Utang
Ekuitas
Kapital bagi badan usaha / manajemen
yang menguasai sumber ekonomik ini
(fisis / finansial)
Kapital bagi pihak yang
mempunyai/menguasai
klaim (ditandai dengan
sertifikat utang misalnya
obligasi)
Kapital bagi pihak yang
mempunyai/ menguasai
klaim (ditandai dengn
sertifikat saham)
10. Konsep Pemertahanan Kapital
Harapan umum dalam kegiatan bisnis adalah kapital / investasi yang
tertanam selalu berkembang.
Konsep ini memiliki beberapa arti peting / konsekuensi yang saling berkaitan:
Membedakan antara kembalian atas investasi dan pengembalian investasi
Memisahkan dan membedakan transaksi operasi dalam arti luas dengan
transaksi pendanaan dari pemilik
Menjamin laba yang didistribusi tidak mengandung pengembalian
investasi
Memungkinkan penentuan jumlah penyesuaian kapital untuk
mempertahankan kemampuan ekonomik awal periode
Pengunaan berbagai dasar penilaian untuk menentukan tingkat kapital
Penerapan pendekatan aset-kewajiban dalam penilaian
11. Pendekatan Transaksi
Laba diukur dan diakui saat transaksi terjadi, kemudian akan terakumulasi
hingga akhir periode. Pengukuran dan pengakuan laba akan pararel
dengan pengakuan pendapatan dan biaya karena laba didefinisikan
sebagai pendapatan dikurangi biaya.
Pendekatan Kegiatan
Laba dianggap timbul bersamaan dengan berlangsungnya kegiatan,
bukansebagai hasil dari suatu transaksi pada saat tertentu.
Dengan konsep ini, pendapatan dinyatakan telah terbentuk bersamaan
dengan dilakukannya kegiatan operasi perusahaan ( produksi, penjualan,
pengumpulan kas )
Konsep Laba dalam Tataran Sintatik
12. Pendekatan Pemertahanan Kaptital
Laba adalah konsekuensi dari pengukuran kapital pada dua waktu yang
berbeda / laba adalah kenaikankapital pada suatu periode.
13. Pengukuran dan Penilaian Kapital
Hal yang menentukan cara menilai kapital adalah :
Jenis kapital
1. Kapital Finansial
Klaim dipandang dari jumlah rupiah / nilai yang melekat tanpa melihat
wujud fisisnya
2. Kapital Fisis
Sumberekonomik yang dikuasai oleh enttas yang dipandang sebagai
kapasitas produksi fisis, yaitu kemampuannya unttuk menghasilkan
barang dan jasa
14. Skala pengukuran :
1. Skala Nominal
Satuan rupiah tanpa memperhatikan perubahan day abeli dengan
berjlannya waktu akibat peubahan kondisi ekonomik.
Menitikberatkan pada jumlah unit rupiah dari pada jumlah unit daya
beli
2. Skala Daya Beli
Skala untuk mengatasi kelemahan skala nominal rupiah. Nominal
rupiah dinyatakan kembali dalam bentuk rupiah daya beli atas indeks
harga tertentu
15. Dasar / Atribut Pengukuran
1. Kos Historis
Yang dicatat dalam pembukuan adalah jumlah rupiah yang disepakati
saat transaksi terjadi
2. Kos Sekarang
Harga pertukaran yang disepakati pada saat sekarang untuk
memperoleh aset yang sama jenis dan kondisinya (setara)
Pengukuran Laba dengan Mempertahankan Kapital
Ada 3 faktor penentu nilai kapital yaitu jenis, skala dan dasar penilaian,
Faktor – faktor tersebut berinteraksi sehingga menimbulkan berbagai
macam pendekatan.
16. Beberapa pendekatan yang mengimplikasi penentuan laba :
1. Kapitalisasi aliran kas harapan
Pendekatan ini dilihat dari kacamata pemegang saham, oleh karena itu
kapital finansialnya berupa nilai investasi yang tertanam diperusahaan
yang menjadi klaim pemegang saham
Ada keberatan dengan pendekatan ini:
• Tarif yang digunakan tidak sesuai dengan tarif yang di presepsikan
investor
• Angka laba tidak intuitif (komponen pembentuk tidak tampak)
• Terlalu menekankan nilai waktu uang dan aliran kas sehingga
mengabaikan faktor ekonomik lainnya
• Informasi operasi dan efisiensi tidak terungkap di L/R
• Nilai balikan sebagai kualitas informasi tidak diperleh
17. 2. Penilaian pasar atas aset bersih perusahaan
Merupakan alternatif kapitalisasi aliran kas. Kapital diukur berdasarkan
berapa jumlah rupiah yang investor mau bayarkan untuk seluruh
kekayaan perusahaan dikurangi seluruh kewajiban
3. Setara kas sekarang
Kapital dipandang sebagai kapital fisis. Dasar pengukurannya adalah
semua jumlah rupiah setara tunai pos aset dikurangi jumlah rupiah setara
tunai semua utang.
4. Harga masukan historis
Kapital dipandang sebagai kapital fisis. Dasar pengukurannya adalah
selisih aset bersih awal dan akhir periode yang masing – masing
dinyatakan dalam kos historis
18. 5. Harga masukan sekarang
Pendekatan iini hampir sama dengan harga masukasn historis kecuali
bahwa pendekatan ini menilai komponen kapital awal dan akhir dengan
kos masukan sekarang / kos pengganti pada saat itu
6. Pemertahanan daya beli konstan
Menggunakan basis kos historis. Kapital awal dan akhir dinyatakan
dalam unit daya beli konstan pada indeks dasar tertentu.
Laba yang di ukur berdasarkan selisih kapital awal dan akhir akan
menggambarkan daya beli kapital yang dimiliki tanpa mengurangi daya
beli kapital mula - mula
19. Konsep Laba dalam Tataran Pragmatik
Tataran ini membahas apakah informasi laba bermanfaat atau apakah
informasi laba nyata digunakan.
Prediktor Aliran Kas ke Investor
Kesatuan usaha
Investor
Aliran kas
(deviden, kenaikan nilai investasi,
dan pengembalian atau penjualan
investasi
Aliran Kas
Laba akuntansi
(akrual)
Laba akuntansi menjadi
prediktor aliran kas ke
investor melalui berbagai
model perkiraan laba
20. Laba dan Harga Saham
NI = nilai intrinsik
NPS = harga pasar sekarang
NI > NPS
maka sekuritas dinilai lebih rendah oleh pasar sehingga harus dibeli atau
ditahan bila telah dimiliki
NI < NPS
maka sekuritas dinilai lebih tinggi oleh pasar sehingga harus dihindari
atau dijual bila telah dimiliki atau melakukan short sale
NI = NPS
berarti sekuritas dinilai benar dan terjadi ekuilibrium / keseimbangan
harga.
21. Perkontrakan Efisien
Pengendalian Manajemen
Teori Pasar Efisien
Bentuk Efisiensi Pasar
Laba Sebagai Signal
Pengujian Kandungan Informasi Laba
Pengujian Asosiasi
Pengujian Peristiwa
22. Laba dan Teori Entitas
Entitas Usaha Bersama
Entitas Usaha Bisnis
Entitas Investor
Entitas Pemilik
Entitas Pemilik Residual
Entitas Pengendali
Entitas Dana