Dokumen tersebut membahas tentang makanan dari berbagai aspek seperti bahan baku, asal, cara pembuatan, rasa, kemasan, dan harga. Makanan dapat berasal dari nabati atau hewani dan dapat dibedakan berdasarkan asal lokal atau internasional, cara pembuatan seperti digoreng, dibakar, direbus atau dikukus, serta memiliki berbagai rasa seperti manis, asam, asin atau pedas.
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
Berisi tentang macam - macam produk pangan khas daerah yang berbahan dasar nabati dan hewani. Contohnya rendang, dadih, bandeng presto, asinan, kripik buah, dll.
Produk pangan khas daerah nabati dan hewaniNandag23
Berisi tentang macam - macam produk pangan khas daerah yang berbahan dasar nabati dan hewani. Contohnya rendang, dadih, bandeng presto, asinan, kripik buah, dll.
Zat Pengawet pada makanan adalah bahan tambahan yang sengaja ditambahkan dalam pembuatan makanan atau minuman.
Zat Pengawet dibedakan menjadi 2, yaitu zat pengawet sintetis (pengawet kimia) dan pengawet alami.
Bahan tambahan pangan adalan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi diambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental (menurut Undang-undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan).
Penggunaan BTP ini diatur oleh perundang-undangan, oleh karena itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan dalam pangan. Bahan tambahan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang digunakan dalam pangan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.
Produsen makanan dianggap melanggar peraturan jika menggunakan bahan tambahan (BT) yang dilarang penggunaannya dalam pangan dan menggunakan BTP melebihi takaran maksimum yang diizinkan penggunannya dalam pangan.
Zat Pengawet pada makanan adalah bahan tambahan yang sengaja ditambahkan dalam pembuatan makanan atau minuman.
Zat Pengawet dibedakan menjadi 2, yaitu zat pengawet sintetis (pengawet kimia) dan pengawet alami.
Bahan tambahan pangan adalan bahan atau campuran bahan yang secara alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi diambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan, antara lain pewarna, pengawet, penyedap rasa, anti gumpal, pemucat dan pengental (menurut Undang-undang RI nomor 7 tahun 1996 tentang Pangan).
Penggunaan BTP ini diatur oleh perundang-undangan, oleh karena itu perlu dipilih secara benar jika akan digunakan dalam pangan. Bahan tambahan yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia dilarang digunakan dalam pangan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, Bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan atau minuman dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai milai gizi yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, penyimpanan atau pengangkutan makanan, untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan suatu komponen atau mempengaruhi sifat khas pangan tersebut.
Produsen makanan dianggap melanggar peraturan jika menggunakan bahan tambahan (BT) yang dilarang penggunaannya dalam pangan dan menggunakan BTP melebihi takaran maksimum yang diizinkan penggunannya dalam pangan.
PRESENTASI KARYA ILMIAH JUNK FOOD_AMRINA ROSADA & VINI WULANDARIamrinarosada7x
Untuk melihat tulisan lebih jelas, maka silahkan di unduh. Karena tulisan banyak tertimpa dengan efek-efek. Jika kurang jelas, Anda bisa email saya di: amrina7x@gmail.com. Terima kasih telah berkunjung.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. PENGERTIAN MAKANAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok (primer)
makhluk hidup, khususnya MANUSIA. Makanan adalah bahan,
biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan yang dimakan
oleh makhluk hidup untuk mendapatkan tenaga dan nutrisi
karna makanan mengandung gizi-gizi yang bermanfaat bagi
tubuh. Makanan dapat dinilai dari beberapa sudut pandang.
Pertama dari penglihatan, kita dapat melihat makanan
tersebut kelihatan enak atau tidak. Kedua dari penciuman,
kita dapat mencium bau dari makanan tersebut. Dan dengan
cara melihat dan mencium baunya kita dapat disimpulkan
menyimpulkan rasa makanan tersebut.
4. MAKANAN BERDASARKAN BAHAN BAKUNYA
Berdasarkan bahan bakunya dasarnya, produk makanan terbagi menjadi dua macam, yaitu
1) Produk makanan nabati, yaitu makanan yang diperoleh dari tumbuhan
Contohnya :
Sayur (sayur bayam, sayur sop, sayur asem)
Makanan yang diperoleh dari tumbuhan bermanfaat bagi metabolisme tubuh khususnya sayur. Sayur termasuk
kedalam makanan sehat karna mempunyai kandungan gizi yang banyak. Misalnya wortel, wortel mempunyai
kandungan vitamin A yang bermanfaat bagi mata. Dengan mengkonsumsi wortel mata akan sehat dan tidak
mengalami kerusakan mata, seperti mata minus dan silinder. Jadi, dalam sehari manusia harus dapat
mengkonsumsi sayur atau makanan lain yang diolah dari tumbuhan
2) Produk makanan hewani, yaitu makanan yang diperoleh dari hewan
Contohnya :
Daging (semur, rendang, gulai, tangkar)
Makanan yang diperoleh dari hewan adalah daging. Selain harus memakan makanan yang sehat seperti sayur,
manusia juga harus perlu mengkonsumsi daging yang mengandung protein. Tetapi dalam mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein tidak boleh terlalu banyak karna dapat menyebabkan hal buruk bagi kesehatan tubuh
dimasa yang akan datang dan mengganggu pola gizi seimbang pada makanan.
5. MAKANAN BERDASARKAN ASALNYA
Berdasarkan asalnya, makanan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Lokal
Makanan local adalah makanan yang ada di dalam negeri atau daerah itu sendiri.
Misalnya makanan yang ada di Jakarta, seperti ketoprak, nasi goreng, pecel lelel dan
masih banyak lagi yang lainnya. Dan biasanya makanan yang bersifat local mecerminkan
daerah tersebut.
2) Internasional
Selain makanan lokal, ada juga makanan internasional. Makanan internasional
adalah makanan yang diimpor dari luar negri atau sudah bercabang di dalam negri. Contoh
makanan internasional yaitu pizza, kfc, hokben, burger, sushi dan masih banyak lagi.
6. MAKANAN BERDASARKAN CARA PEMBUATANNYA
Berdasarkan cara pembuatannya, makanan memiliki 4 cara pembuatan, yaitu digoreng,
dibakar, direbus, dan dikukus.
Digoreng
Contoh makanan yang digoreng
gorengan (tahu, tempe, bakwan, pisang dsb.)
Ayam goreng
Ikan goreng
Menurut cara pembuatannya hamper semua makan dibuat atau diproses sebelum
menjadi makanan siap konsumsi itu dengan cara digoreng. Salah satu makanan yang
digoreng adalah gorengan yang identic terdiri dari tahu tempe dan bakwan. Makanan
yang satu ini hamper diminati dari semua kalangan. Menggoreng juga merupakan hal
termudah atau tersimple dalam mengolah makanan. Kita hanya perlu menuangkan
7. Dibakar
Contohnya :
Ayam bakar
Jagung bakar
Ikan bakar
Cara pembuatan dibakar jarang digunakan. Mungkin hanya untuk acara berkumpul seperti tahun
baru dan digunakan untuk mencari penghasilan seperti tukang ayam bakar.
Direbus
Contohnya :
Mie
Bakso
Cara pembuatan ini mayoritas digunakan untuk makanan berkuah, tetapi juga dapat untuk makana yang
tidak berkuah seperti telur rebus. Merebus juga digunakan untuk membuat tekstur makanan menjadi
lembut.
8. Dikukus
Contohnya :
Kue apem / kue-kue yang lain
Brownies kukus
Siomay
Makanan yang dikukus biasanya identik dengan kue-kue. Dikukus adalah
cara untuk membuat tekstur makanan menjadi lembut dan mengembang. Cara
pembuatan ini sering digunakan oleh para penjual kue untuk mencari pendapatan
namun jarang digunakan untuk keperluan rumah tangga.
9. MAKANAN BERDASARKAN RASANYA
Berdasarkan jenisnya, makanan mempunyai ciri khas rasa, yaitu :
1) Pedas (telur balado, kentang balado)
2) Asam manis (sarden tomat)
3) Asin (ikan asin, udang rebon)
4) Manis (gulali, permen, coklat)
Berdasarkan yang kita ketahui, setiap seseorang ingin memakan
sesuatu makanan terutama makanan yang sama sekali belum ia
memakannya pasti dipikirannya terlintas suatu pemikiran tentang makanan
tersebut. Pemikiran tersebut ialah rasa. Dalam tubuh manusia terdapat
indra pengecap, yaitu lidah. Manusia dapat merasakan rasa dari bantuan
lidah. Rasa adalah nilai utama dari makanan. Walaupun tampilan makanan
tersebut terlihat aneh tetapi jika rasanya enak pasti seseorang tidak akan
memperdulikan tampilan makanan tersebut. Rasa juga dapat ditebak dari
10. MAKANAN BERDASARKAN KEMASAN
Berdasarkan kemasannya, makanan dikemas dari beberapa kemasan. Beberapa kemasan
makanan yaitu :
1) Plastik
2) Logam / Kaleng
3) Kertas
4) Fleksibel
Kemasan plastic bersifat ringan, realtif murah, namun masa simpan relative singkat
dibanding kaleng. Kemasan plastic dapat berbentuk plastik lembaran, kantog plastik, wadah
plastik dengan bentuk tertentu, botol maupun gelas plastik. Ada jenis-jenis plastik yang tidak
dapat digunakan untuk kemasan makanan karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk
kesehatan manusia.
Kemasan logam / kaleng adalah kemasan yang apling aman karena kemasan ini dapat melindungi
produk dari sinar matahari, uap air, dan oksigen. Masalah utama pada kemasan ini ialah mahal
dan pembelian harus dalam jumlah besar.
Kemasan ketas banyak digunakan untuk makanan yang berbau nasi. Seperti nasi uduk dan nasi
goreng, makanan tersebut dikemas menggunakan kertas nasi.
11. MAKANAN BERDASARKAN HARGANYA
Makanan memiliki 3 jenis harga yaitu :
1) Menengah keatas
2) Normal
3) Menengah kebawah
Berdasarkan yang kalian ketahui, harga makanan terbagi menjadi 3. Yang dimaksud
harga makanan menengah ke atas itu adalah makanan yang cepat saji dan dijual di
restoran. Tampilan makanan yang berharga menengah ke atas ini juga lebih menarik untuk
dilihat seperti terlihat lebih rapi dalam penyajian. Contoh makanan nya yaitu pizza, fried
chicken, sushi dan masih banyak lagi. Makanan berharga normal adalah makanan yang
harganya dapat terjangkau bagi semua kalangan. Makanan ini biasanya terdapat di warung
klontong atau pasar. Sepert menjual kebutuhan rumah tangga, makanan ringan dan lain-
lain. Makanan yang berharga menengah kebawah itu adalah makanan pedagang kaki lima /
pedagang kecil salah satunya gorengan. Gorengan makanan yang paling banyak diminati
dengan harga yang relatif murah.
12. ciri kebahasaan Kalimat
Definisi • Makanan merupakan kebutuhan pokok (primer)
makhluk hidup
• Makanan dapat dinilai dari beberapa sudut pandang
• Berdasarkan bahan bakunya dasarnya, produk
makanan terbagi menjadi dua macam, yaitu
1) Produk makanan nabati, yaitu makanan yang
diperoleh dari tumbuhan
2) Produk makanan hewani, yaitu makanan yang
diperoleh dari hewan
• Pemikiran tersebut ialah rasa.
• Dikukus adalah cara untuk membuat tekstur
makanan menjadi lembut dan mengembang.
• Makanan berharga normal adalah makanan yang
harganya dapat terjangkau bagi semua kalangan
13. CiriKebaasaan Kalimat
Deskripsi • Pertama dari penglihatan, kita dapat melihat makanan
tersebut kelihatan enak atau tidak.
• Kedua dari penciuman, kita dapat mencium bau dari
makanan tersebut.
• Dan dengan cara melihat dan mencium baunya kita dapat
disimpulkan menyimpulkan rasa makanan tersebut.
• Tampilan makanan yang berharga menengah ke atas ini
juga lebih menarik untuk dilihat seperti terlihat lebih rapi
dalam penyajian.
• Aroma makanan bermacam-macam, ada yang wangi,
gurih, pedas dan seterusnya.
• Aroma makanan bermacam-macam, ada yang wangi,
gurih, pedas dan seterusnya.
• Merebus juga digunakan untuk membuat tekstur
makanan menjadi lembut.
14. Ciri Kebahasaan Kalimat
Simpleks • Manusia dapat merasakan rasa dari bantuan lidah.
• Makanan yang diperoleh dari tumbuhan bermanfaat bagi
metabolisme tubuh khususnya sayur
• wortel mempunyai kandungan vitamin A yang bermanfaat bagi
mata
Kompleks • Kemasan plastic bersifat ringan, realtif murah, namun masa
simpan relative singkat dibanding kaleng
• Masalah utama pada kemasan ini ialah mahal dan pembelian
harus dalam jumlah besar.
• Cara pembuatan ini mayoritas digunakan untuk makanan
berkuah, tetapi juga dapat untuk makana yang tidak berkuah
seperti telur rebus.
Verba • Merebus
• Mencium
• Menjual
• Menarik
• Mengkonsumsi
15. CiriKebahasaan Kalimat
Nomina • Pendapatan
• Produksi
• Jangkau
• Harga
• Pedagang kecil
• Pasar
Imbuhan • Memproduksi
• Pembuatan
• Berkumpul
• Mengkonsumsi
• Memakannya
• Berharga