SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Download to read offline
Nabati
Hewani
Alami
Tradisional
Modern
Gizi
Non-gizi
Prebiotic
Probiotic
Synbiotic
Phyto
chemicals
• Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional dibedakan
menjadi makanan fungsional nabati dan makanan
fungsional hewani.
• Makanan fungsional nabati adalah makanan fungsional
yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kedelai, beras
merah, tomat, bawang putih, anggur, teh dan sebagainya.
• Makanan fungsional hewani adalah makanan fungsional
yang berasal dari hewan, contohnya: ikan, susu dan
produk-produk olahannya.
• Makanan fungsional alami adalah makanan yang tersedia di alam dan
tidak mengalami proses pengolahan, contohnya adalah buah-buahan
dan sayur-sayuran yang dimakan segar.
• Makanan fungsional tradisional adalah makanan fungsional yang diolah
secara tradisional, contohnya: tempe, dadih, dan sebagainya.
• Makanan fungsional modern adalah makanan fungsional yang dibuat
secara khusus dengan menggunakan perencanaan dan teknologi
khusus. Contohnya adalah makanan khusus untuk penderita diabetes
seperti Diabetasol dan Diabetamil. Produk ini mengandung serat dan
senyawa fungsional lain yang dapat menurunkan respon gula darah
sehingga sangat baik untuk penderita diabetes.
• Komponen zat gizi dapat berupa zat gizi makro yang mempunyai efek
fisiologis (contoh : resistant starch atau asam lemak omega 3) atau zat
gizi mikro yang jumlah konsumsinya melebihi rekomendasi konsumsi per
hari.
• Komponen non gizi contohnya adalah mikroorganisme atau bagian kimia
dari tumbuhan.
• Komponen bioaktif dari makanan fungsional adalah:
a. Zat gizi: asam amino, beberapa jenis protein, asam lemak tak jenuh
ganda (PUFA = polyunsaturated fatty acids), vitamin, mineral, dsb.
b. Non gizi : serat pangan, prebiotik, probiotik, fitoestrogen, fitosterol
dan fitostanol, poliphenol dan isoflavon, gula alkohol, bakteri asam
laktat, dsb.
Serat pangan, mencakup semua bagian dari makanan nabati yang tubuh tidak
dapat mencerna atau menyerap.
a.Serat larut
Serat larut merupakan serat yang mudah larut dalam air biasanya ditemukan
dalam kacang-kacangan, kacang polong, lentil, oatmeal, dedak gandum,
kacang-kacangan, biji-bijian, psyllium, apel, pir, stroberi, dan blueberry.
b.Serat tidak larut
Serat tidak larut merupakan serat yang tidak larut dalam air biasanya
ditemukan dalam biji-bijian, barley, couscous whole grain, beras merah, bulgur,
dedak gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, wortel, mentimun, zucchini,
seledri, buncis, sayuran berdaun gelap, kismis, kacang-kacangan, anggur, dan
tomat.
• Prebiotik didefinisikan sebagai bahan
pangan yang tidak dapat dicerna oleh
saluran cerna dan memberikan efek
yang positif terhadap mikroflora
dengan secara selektif menstimulasi
pertumbuhan bakteri pada kolon
terutama lactobacilli dan
bifidobacteria.
• Sumber; kacang merah, kacang
kedelai, kacang hijau, pisang,
semangka, rambutan, bawang merah,
bawang daun, bawang bombai, oat,
buah berry, asparagus
• Probiotik merupakan mikroorganisme
atau kumpulan bakteri yang hidup di
dalam sistem pencernaan. Namun,
probiotik juga dibudidayakan di
laboratorium dan digunakan sebagai
kandungan produk suplemen maupun
produk susu. Fungsi utama probiotik
adalah meningkatkan populasi bakteri
baik di usus.
• Contohnya; Miso, Kimchi, Kombucha,
Kefir, Yogurt
1. Konvensional yaitu makanan utuh
(whole food) dalam bentuk yang
sbeneranya seperti bawang putih,
kacang-kacangan, biji-bijian, ikan
berminyak, dan tomat, yang
mengandung bahan kimia bioaktif
dan asam lemak tak jenuh ganda
(PUFA).
Contoh: Oatmeal karena
mengandung serat larut yang dapat
membantu menurunkan kadar
kolesterol.
2.Modifikasi yaitu makanan yang sudah diperkaya,
disempurnakan, atau diperkuat untuk memiliki atau
meningkatkan manfaat kesehatan dengan
menambahkan zat bioaktif seperti fitokimia atau
antioksidan lainnya.
Contohnya:
a)Telur yang diperkaya omega-3 (atau ω-3)
b)Yoghurt dengan kultur bakteri hidup yang
bermanfaat (Yakult)
c)Jus jeruk yang diperkaya kalsium
d)Roti yang diperkaya folat
e)Oatmeal diperkaya dengan zat gizi seperti protein
(energy bar)
• Medical/Makanan Kesehatan
yaitu makanan yang di tujukan
pada kondisi medis tertentu dan
untuk diet, termasuk produk
seperti susu bebas laktosa dan
roti bebas gluten.
• Makanan untuk diet khusus, tidak jauh
berbeda makanan medis, tetapi tersedia secara
komersial dan tidak memerlukan pengawasan
penyedia layanan kesehatan. Makanan ini
memenuhi kebutuhan diet khusus yang
disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu,
seperti intoleransi laktosa, atau obesitas.
Makanan bebas gluten, produk susu bebas
laktosa, dan makanan yang dirancang untuk
membantu penurunan berat badan dianggap
sebagai makanan untuk penggunaan diet
termasuk pada makanan untuk bayi.
• Makanan modifikasi, yaitu Makanan yang dibuat
oleh industri makanan dengan menyesuaikan bahan-
bahan tertentu dalam makanan tradisional. Makanan
diproduksi dengan memberikan lebih nutrisi tertentu
dan lebih sedikit lemak, lemak trans, lemak jenuh,
gula, natrium atau kolesterol.
• Contoh: keripik bebas lemak, saus salad rendah
lemak, sayuran kaleng rendah natrium, permen
bebas gula, dan banyak produk lainnya. Makanan
yang dimodifikasi juga dapat diproduksi dengan
tambahan serat, vitamin, mineral atau nutrisi lainnya.
• Enriched foods yaitu makanan
yang diperkaya dengan tambahan
nutrisi yang hilang selama proses
pemasakan. Misalnya, biji-bijian yang
dihaluskan, biji-bijian olahan atau
produk (seperti roti) yang dibuat dari
biji-bijian olahan kemudian diperkaya
dengan vitamin B dan zat besi yang
hilang pada saat pemurnian biji-
bijian.
• Fortified foods yaitu
menambahkan nutrisi atau zat
makanan ke makanan yang
awalnya tidak ada dalam
makanan. Fortifikasi
menambah nutrisi yang
mungkin kurang dalam
makanan biasa.
• Classification of Functional Foods
• Functional foods can be divided into two broad categories. The
first category consists of functional foods that naturally contain
a component that offers additional benefits to the consumer.
The other category of functional foods consists of processed
foods in which a component is added to the food to give it
additional benefits.
ü Berdasarkan golongan dari pangan tersebut (produk susu dan turunannya, minuman, produk sereal,
produk kembang gula, minyak, dan lemak)
ü Berdasarkan penyakit yang akan dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis, kanker kolon)
ü Berdasarkan efek fisiologis (imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor)
ü Berdasarkan kategori komponen bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik)
ü Berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia (warna, kelarutan, tekstur)
ü Berdasarkan proses produksi yang digunakan (kromatografi, enkapsulasi, pembekuan).
• Menurut BPOM, pengelompokkan pangan fungsional dibagi berdasarkan kandungannya
menjadi: Vitamin; Mineral; Gula alkohol; Asam lemak tidak jenuh; Peptida dan protein
tertentu; Asam amino; Serat pangan; Prebiotik; Probiotik; Kolin, Lesitin dan Inositol; Karnitin
dan Skualen; Isoflavon (kedelai); Fitosterol dan Fitostanol; Polifenol (teh); Komponen
fungsional lain yang akan ditetapkan kemudian.
Food Standards Australia New Zealand
Produk makanan dapat dibuat menjadi fungsional dengan
menggunakan beberapa pendekatan:
• Menghilangkan komponen yang diketahui atau diidentifikasi menyebabkan
efek merugikan saat dikonsumsi.
• Meningkatkan konsentrasi komponen yang secara alami terdapat dalam
bahan makanan sampai pada kadar dimana dapat menghasilkan fungsi
yang diinginkan (contoh: fortifikasi dengan zat gizi mikro untuk mencapai
konsumsi harian yang lebih tinggi dari rekomendasi asupan yang
dianjurkan namun sesuai dengan anjuran pedoman diet untuk mengurangi
resiko penyakit) atau meningkatkan konsentrasi komponen non gizi pada
tingkat yang diketahui dapat meningkatkan manfaat yang diinginkan.
• Menambahkan komponen yang tidak umum terdapat pada
sebagian besar bahan makanan, tidak selalu berupa zat gizi
makro atau zat gizi mikro namun mempunyai efek yang telah
terbukti menguntungkan (contoh: vitamin non antioksidan,
atau prebiotik fruktan).
• Mengganti komponen, biasanya komponen zat gizi makro
(contoh: lemak), yang umumnya dikonsumsi secara berlebih
sehingga dapat menyebabkan efek yang merugikan, diganti
dengan komponen yang mempunyai efek menguntungkan
bagi kesehatan [contoh: chicory inulin seperti Rafticream
(ORAFTI, Tienen, Belgium)].
• Meningkatkan bioavibilitas atau stabilitas dari komponen yang
diketahui dapat menghasilkan efek fungsional atau
menurunkan resiko yang merugikan dari bahan makanan.
Klasifikasi makanan fungsional
Klasifikasi makanan fungsional

More Related Content

What's hot

vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut airHadik27
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Dessycis
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recallYuniar_
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganAgnescia Sera
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan GiziEmmy Kardinasari
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Sutyawan
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Giziwinautm
 
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makananNovita Ardyanti
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziToserba Ku
 
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANANPPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANANNurainBalqis1
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSDwi Handayani
 

What's hot (20)

vitamin larut air
vitamin larut airvitamin larut air
vitamin larut air
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Vitamin A
Vitamin AVitamin A
Vitamin A
 
Bahan tambahan makanan
Bahan tambahan makananBahan tambahan makanan
Bahan tambahan makanan
 
Food recall
Food recallFood recall
Food recall
 
Bahan tambahan pangan
Bahan tambahan panganBahan tambahan pangan
Bahan tambahan pangan
 
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
4 - Ilmu Gizi Dasar: Pehitungan Kebutuhan Gizi
 
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
Pertemuan 4 mat 1. komponen kimia pangan (gizi dan non gizi)
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Kimia panga vitamin
Kimia panga  vitaminKimia panga  vitamin
Kimia panga vitamin
 
Komponen Non Gizi
Komponen Non GiziKomponen Non Gizi
Komponen Non Gizi
 
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
92349448 reaksi-browning-pencoklatan-pada-makanan
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Menghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan giziMenghitung kebutuhan gizi
Menghitung kebutuhan gizi
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Mineral makro
Mineral makroMineral makro
Mineral makro
 
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANANPPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
PPT TEKNIK PENGOLAHAN MAKANAN
 
mutu protein
mutu proteinmutu protein
mutu protein
 
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDSNutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
Nutrition Care Procces (NCP) HIV AIDS
 

Similar to Klasifikasi makanan fungsional

374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx
374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx
374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptxNovitaSari74728
 
Clens up presentation
Clens up presentationClens up presentation
Clens up presentationzulkifridjou
 
Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)AiNurhayati10
 
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.ppt
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.pptDasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.ppt
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.pptSieningsih
 
Bahan pencemar pemicu kanker
Bahan pencemar pemicu kankerBahan pencemar pemicu kanker
Bahan pencemar pemicu kankerShodIq Fazjar
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPareta Riska
 
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).Irwansyah Irwansyah
 
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptx
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptxPANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptx
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptxJoesoepelnizam
 
Jenis dan sifat makanan fungsional
Jenis dan sifat makanan fungsionalJenis dan sifat makanan fungsional
Jenis dan sifat makanan fungsionalhieldza
 
Makanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMakanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMbakDiena
 
Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Agnescia Sera
 

Similar to Klasifikasi makanan fungsional (20)

374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx
374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx
374545718-MAKANAN-FUNGSIONAL.pptx
 
Clens up presentation
Clens up presentationClens up presentation
Clens up presentation
 
Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)Makanan fungsional (pengantar)
Makanan fungsional (pengantar)
 
Fungsional food
Fungsional foodFungsional food
Fungsional food
 
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.ppt
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.pptDasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.ppt
Dasar-dasar-Ilmu-Gizi-Pertemuan-13.ppt
 
Probiotik
ProbiotikProbiotik
Probiotik
 
Pangan tradisional
Pangan tradisionalPangan tradisional
Pangan tradisional
 
Bahan pencemar pemicu kanker
Bahan pencemar pemicu kankerBahan pencemar pemicu kanker
Bahan pencemar pemicu kanker
 
Peranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsionalPeranan lemak dalam pangan fungsional
Peranan lemak dalam pangan fungsional
 
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).
Penawaran probiotik untuk corporate (Industri makanan&minuman).
 
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptx
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptxPANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptx
PANGAN_FUNGSIONAL_pptx.pptx
 
Jenis dan sifat makanan fungsional
Jenis dan sifat makanan fungsionalJenis dan sifat makanan fungsional
Jenis dan sifat makanan fungsional
 
Nutraseutical
NutraseuticalNutraseutical
Nutraseutical
 
obesitas anak
obesitas anakobesitas anak
obesitas anak
 
Makanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptxMakanan sehat materi 1.pptx
Makanan sehat materi 1.pptx
 
Gizi
GiziGizi
Gizi
 
Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)Pangan fungsional (2)
Pangan fungsional (2)
 
Autisme
AutismeAutisme
Autisme
 
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makanan sehat SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Mkn secara sihat
Mkn secara sihatMkn secara sihat
Mkn secara sihat
 

More from AiNurhayati10

Pelayanan prima profesi guru
Pelayanan prima profesi guruPelayanan prima profesi guru
Pelayanan prima profesi guruAiNurhayati10
 
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnya
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnyaPelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnya
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnyaAiNurhayati10
 
Konsep etika dan estetika
Konsep etika dan estetikaKonsep etika dan estetika
Konsep etika dan estetikaAiNurhayati10
 
Pengantar etika dan estetika
Pengantar etika dan estetikaPengantar etika dan estetika
Pengantar etika dan estetikaAiNurhayati10
 
Bahan dan bumbu dapur
Bahan dan bumbu dapurBahan dan bumbu dapur
Bahan dan bumbu dapurAiNurhayati10
 
Bahan makanan fungsional
Bahan makanan fungsionalBahan makanan fungsional
Bahan makanan fungsionalAiNurhayati10
 
Kandungan bioaktif makanan fungsional
Kandungan bioaktif makanan fungsionalKandungan bioaktif makanan fungsional
Kandungan bioaktif makanan fungsionalAiNurhayati10
 
Konsep dasar pangan fungsional
Konsep dasar pangan fungsionalKonsep dasar pangan fungsional
Konsep dasar pangan fungsionalAiNurhayati10
 

More from AiNurhayati10 (9)

Pelayanan prima profesi guru
Pelayanan prima profesi guruPelayanan prima profesi guru
Pelayanan prima profesi guru
 
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnya
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnyaPelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnya
Pelayanan prima profesi guru dan bidang boga lainnya
 
Konsep etika dan estetika
Konsep etika dan estetikaKonsep etika dan estetika
Konsep etika dan estetika
 
Pengantar etika dan estetika
Pengantar etika dan estetikaPengantar etika dan estetika
Pengantar etika dan estetika
 
Garnish
GarnishGarnish
Garnish
 
Bahan dan bumbu dapur
Bahan dan bumbu dapurBahan dan bumbu dapur
Bahan dan bumbu dapur
 
Bahan makanan fungsional
Bahan makanan fungsionalBahan makanan fungsional
Bahan makanan fungsional
 
Kandungan bioaktif makanan fungsional
Kandungan bioaktif makanan fungsionalKandungan bioaktif makanan fungsional
Kandungan bioaktif makanan fungsional
 
Konsep dasar pangan fungsional
Konsep dasar pangan fungsionalKonsep dasar pangan fungsional
Konsep dasar pangan fungsional
 

Klasifikasi makanan fungsional

  • 1.
  • 3. • Berdasarkan sumbernya, makanan fungsional dibedakan menjadi makanan fungsional nabati dan makanan fungsional hewani. • Makanan fungsional nabati adalah makanan fungsional yang berasal dari tumbuhan, contohnya: kedelai, beras merah, tomat, bawang putih, anggur, teh dan sebagainya. • Makanan fungsional hewani adalah makanan fungsional yang berasal dari hewan, contohnya: ikan, susu dan produk-produk olahannya.
  • 4. • Makanan fungsional alami adalah makanan yang tersedia di alam dan tidak mengalami proses pengolahan, contohnya adalah buah-buahan dan sayur-sayuran yang dimakan segar. • Makanan fungsional tradisional adalah makanan fungsional yang diolah secara tradisional, contohnya: tempe, dadih, dan sebagainya. • Makanan fungsional modern adalah makanan fungsional yang dibuat secara khusus dengan menggunakan perencanaan dan teknologi khusus. Contohnya adalah makanan khusus untuk penderita diabetes seperti Diabetasol dan Diabetamil. Produk ini mengandung serat dan senyawa fungsional lain yang dapat menurunkan respon gula darah sehingga sangat baik untuk penderita diabetes.
  • 5. • Komponen zat gizi dapat berupa zat gizi makro yang mempunyai efek fisiologis (contoh : resistant starch atau asam lemak omega 3) atau zat gizi mikro yang jumlah konsumsinya melebihi rekomendasi konsumsi per hari. • Komponen non gizi contohnya adalah mikroorganisme atau bagian kimia dari tumbuhan. • Komponen bioaktif dari makanan fungsional adalah: a. Zat gizi: asam amino, beberapa jenis protein, asam lemak tak jenuh ganda (PUFA = polyunsaturated fatty acids), vitamin, mineral, dsb. b. Non gizi : serat pangan, prebiotik, probiotik, fitoestrogen, fitosterol dan fitostanol, poliphenol dan isoflavon, gula alkohol, bakteri asam laktat, dsb.
  • 6. Serat pangan, mencakup semua bagian dari makanan nabati yang tubuh tidak dapat mencerna atau menyerap. a.Serat larut Serat larut merupakan serat yang mudah larut dalam air biasanya ditemukan dalam kacang-kacangan, kacang polong, lentil, oatmeal, dedak gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, psyllium, apel, pir, stroberi, dan blueberry. b.Serat tidak larut Serat tidak larut merupakan serat yang tidak larut dalam air biasanya ditemukan dalam biji-bijian, barley, couscous whole grain, beras merah, bulgur, dedak gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, wortel, mentimun, zucchini, seledri, buncis, sayuran berdaun gelap, kismis, kacang-kacangan, anggur, dan tomat.
  • 7. • Prebiotik didefinisikan sebagai bahan pangan yang tidak dapat dicerna oleh saluran cerna dan memberikan efek yang positif terhadap mikroflora dengan secara selektif menstimulasi pertumbuhan bakteri pada kolon terutama lactobacilli dan bifidobacteria. • Sumber; kacang merah, kacang kedelai, kacang hijau, pisang, semangka, rambutan, bawang merah, bawang daun, bawang bombai, oat, buah berry, asparagus • Probiotik merupakan mikroorganisme atau kumpulan bakteri yang hidup di dalam sistem pencernaan. Namun, probiotik juga dibudidayakan di laboratorium dan digunakan sebagai kandungan produk suplemen maupun produk susu. Fungsi utama probiotik adalah meningkatkan populasi bakteri baik di usus. • Contohnya; Miso, Kimchi, Kombucha, Kefir, Yogurt
  • 8. 1. Konvensional yaitu makanan utuh (whole food) dalam bentuk yang sbeneranya seperti bawang putih, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berminyak, dan tomat, yang mengandung bahan kimia bioaktif dan asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Contoh: Oatmeal karena mengandung serat larut yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
  • 9. 2.Modifikasi yaitu makanan yang sudah diperkaya, disempurnakan, atau diperkuat untuk memiliki atau meningkatkan manfaat kesehatan dengan menambahkan zat bioaktif seperti fitokimia atau antioksidan lainnya. Contohnya: a)Telur yang diperkaya omega-3 (atau ω-3) b)Yoghurt dengan kultur bakteri hidup yang bermanfaat (Yakult) c)Jus jeruk yang diperkaya kalsium d)Roti yang diperkaya folat e)Oatmeal diperkaya dengan zat gizi seperti protein (energy bar)
  • 10. • Medical/Makanan Kesehatan yaitu makanan yang di tujukan pada kondisi medis tertentu dan untuk diet, termasuk produk seperti susu bebas laktosa dan roti bebas gluten.
  • 11. • Makanan untuk diet khusus, tidak jauh berbeda makanan medis, tetapi tersedia secara komersial dan tidak memerlukan pengawasan penyedia layanan kesehatan. Makanan ini memenuhi kebutuhan diet khusus yang disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu, seperti intoleransi laktosa, atau obesitas. Makanan bebas gluten, produk susu bebas laktosa, dan makanan yang dirancang untuk membantu penurunan berat badan dianggap sebagai makanan untuk penggunaan diet termasuk pada makanan untuk bayi.
  • 12. • Makanan modifikasi, yaitu Makanan yang dibuat oleh industri makanan dengan menyesuaikan bahan- bahan tertentu dalam makanan tradisional. Makanan diproduksi dengan memberikan lebih nutrisi tertentu dan lebih sedikit lemak, lemak trans, lemak jenuh, gula, natrium atau kolesterol. • Contoh: keripik bebas lemak, saus salad rendah lemak, sayuran kaleng rendah natrium, permen bebas gula, dan banyak produk lainnya. Makanan yang dimodifikasi juga dapat diproduksi dengan tambahan serat, vitamin, mineral atau nutrisi lainnya.
  • 13. • Enriched foods yaitu makanan yang diperkaya dengan tambahan nutrisi yang hilang selama proses pemasakan. Misalnya, biji-bijian yang dihaluskan, biji-bijian olahan atau produk (seperti roti) yang dibuat dari biji-bijian olahan kemudian diperkaya dengan vitamin B dan zat besi yang hilang pada saat pemurnian biji- bijian.
  • 14. • Fortified foods yaitu menambahkan nutrisi atau zat makanan ke makanan yang awalnya tidak ada dalam makanan. Fortifikasi menambah nutrisi yang mungkin kurang dalam makanan biasa.
  • 15.
  • 16.
  • 17. • Classification of Functional Foods • Functional foods can be divided into two broad categories. The first category consists of functional foods that naturally contain a component that offers additional benefits to the consumer. The other category of functional foods consists of processed foods in which a component is added to the food to give it additional benefits.
  • 18. ü Berdasarkan golongan dari pangan tersebut (produk susu dan turunannya, minuman, produk sereal, produk kembang gula, minyak, dan lemak) ü Berdasarkan penyakit yang akan dihindari atau dicegah (diabetes, osteoporosis, kanker kolon) ü Berdasarkan efek fisiologis (imunologi, ketercernaan, aktivitas anti-tumor) ü Berdasarkan kategori komponen bioaktif (mineral, antioksidan, lipid, probiotik) ü Berdasarkan sifat organoleptik dan fisikokimia (warna, kelarutan, tekstur) ü Berdasarkan proses produksi yang digunakan (kromatografi, enkapsulasi, pembekuan). • Menurut BPOM, pengelompokkan pangan fungsional dibagi berdasarkan kandungannya menjadi: Vitamin; Mineral; Gula alkohol; Asam lemak tidak jenuh; Peptida dan protein tertentu; Asam amino; Serat pangan; Prebiotik; Probiotik; Kolin, Lesitin dan Inositol; Karnitin dan Skualen; Isoflavon (kedelai); Fitosterol dan Fitostanol; Polifenol (teh); Komponen fungsional lain yang akan ditetapkan kemudian.
  • 20. Produk makanan dapat dibuat menjadi fungsional dengan menggunakan beberapa pendekatan: • Menghilangkan komponen yang diketahui atau diidentifikasi menyebabkan efek merugikan saat dikonsumsi. • Meningkatkan konsentrasi komponen yang secara alami terdapat dalam bahan makanan sampai pada kadar dimana dapat menghasilkan fungsi yang diinginkan (contoh: fortifikasi dengan zat gizi mikro untuk mencapai konsumsi harian yang lebih tinggi dari rekomendasi asupan yang dianjurkan namun sesuai dengan anjuran pedoman diet untuk mengurangi resiko penyakit) atau meningkatkan konsentrasi komponen non gizi pada tingkat yang diketahui dapat meningkatkan manfaat yang diinginkan.
  • 21. • Menambahkan komponen yang tidak umum terdapat pada sebagian besar bahan makanan, tidak selalu berupa zat gizi makro atau zat gizi mikro namun mempunyai efek yang telah terbukti menguntungkan (contoh: vitamin non antioksidan, atau prebiotik fruktan). • Mengganti komponen, biasanya komponen zat gizi makro (contoh: lemak), yang umumnya dikonsumsi secara berlebih sehingga dapat menyebabkan efek yang merugikan, diganti dengan komponen yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan [contoh: chicory inulin seperti Rafticream (ORAFTI, Tienen, Belgium)]. • Meningkatkan bioavibilitas atau stabilitas dari komponen yang diketahui dapat menghasilkan efek fungsional atau menurunkan resiko yang merugikan dari bahan makanan.