Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, āAdministrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesiaā, LP3ES.
Ringkasan Materi dan Transparansi
Sumber:
Ginandjar Kartasasmita, 1997, āAdministrasi Pembangunan: Perkembangan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesiaā, LP3ES.
1. BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang
hidupnya. Seringkali untuk mencapai tujuan yang besar, seseorang memerlukan
orang lain untuk diajak bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam kerja
sama tersebut, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat,
mengikuti suatu pola kerja tertentu,seperti adanya jalur-jalur wewenang, perintah,
tanggung jawab secara vertikal maupun horisontal dalam hirarki jabatan-jabatan
yang muncul. āTempat atau wadahā kerja sama untuk mencapai tujuan dengan
pola tertentu itu disebut sebagai organisasi.
Dalam perwujudannya, organisasi memiliki sejumlah kekayaan bersifat
fisik maupun non fisik, meliputi pula aspek-aspek sosial, budaya, teknologi dan
sejumlah interaksi yang tidak tampak oleh panca indera. Contoh suatu organisasi
adalah : keluarga, kampung, perusahaan, sekolah, pemerintah, dan sebagainya,
baik dalam bentuk formal maupun informal.
Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan perusahaan
melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang pemimpin
dengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang bersangkutan. Jadi
keberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama struktur organisasi
yang dianut.
Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai berikut:
Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi
untuk mencapai tujuan.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi mencakup 3
elemen pokok:
1. Interaksi manusia,
2. Kegiatan yang mengarah pada tujuan,
3. Struktur organisasi itu sendiri.
Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akan
disesuaikan dengan seberapa besar anggota perusahaannya. Karena semakin
sedikit anggota perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasian
Organisasi kerja 1
2. yang dilakukan. Demikian juga kalau perusahan yang mula-mula anggotanya
sedikit kemidian berkembang sehingga jumlah anggota terus bertambah semakin
banyak maka kebutuhan akan ortganisasi semakin besar.
BAB II
ISI
2.1 Konsep Organisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah
kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuan
tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang dianggap tujuan bersama
sehingga orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh tujuan tersebut, meskipun
setiap individu mempunyai tujuan pribadi dalam mendirikan atau bergabung
dalam suatu organisasi.
Organisasi dibentuk untuk memaksimalkan potensi, yang artinya dalam
mencapai tujuan yang besar, dibutuhkan tata kelola yang jelas, pembagian kerja
yang jelas, terstruktur, dan yang pasti saling bahu membahu dan konstruktif dalam
mencapai tujuan bersama tersebut. Dimana tujuan yang besar tersebut sangat sulit
terwujud apabila hanya dikerjakan oleh seseorang.
Menurut West, Borrill, dan Unsworth (1998), organisasi harus mempunyai
tiga hal. Pertama, kerja dari tiap-tiap elemen, atau bahkan dalam scope terkecil,
yaitu individu, harus tidak sendiri, tidak mandiri, dan mesti saling terkoordinasi.
Kedua, setiap anggota harus memilki peran yang khusus dan spesifik. Ketiga,
harus mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai.
Tujuan besar organisasi lebih dikenal dengan istilah visi, yaitu impian,
dambaan, dan suatu kondisi ideal yang hampir tidak akan tercapai oleh organisasi
tersebut, karena jika visi tersebut tercapai, maka bubarlah organisasi tersebut. Dari
visi, organisasi juga mempunyai misi, yaitu pondasi-pondasi apa saja yang akan
dilakukan dalam usaha mewujudkan visi tersebut. Sama sifatnya dengan visi, misi
ini juga hampir tidak akan tercapai. Karena sifat visi dan misi yang hampir tidak
akan tercapai, maka organisasi butuh pengejawantahan visi dan misi ke dalam hal-
hal yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, wajar, dan berbatas waktu. Inilah
yang biasa disebut targetan, atau capaian, atau goal. Dalam mewujudkan semua
Organisasi kerja 2
3. itu diperlukan strategi atau yang lebih populer disebut proker (program kerja).
Program kerja adalah langkah-langkah kecil untuk mencapai goal yang telah kita
bahas di atas.
Dalam berbagai sumber mengenai organisasi, kita mengenal tahapan gerak
dari suatu organisasi, berupa akronim POAC, yaitu Planning, Organizing,
Actuating, dan Controlling.
Tahap planning merupakan tahapan paling fundamental yaitu perencanaan
target, misi, dan strategi menjadi langkah dasar dalam suatu organisasi. Atau
bahkan jika baru mendirikan organisasi, visi juga merupakan perencanaan dalam
suatu organisasi.
Tahap organizing, berupa analisis kerja, bagian apa-apa saja yang
dibutuhkan untuk menerapkan strategi-strategi yang telah direncanakan. Juga
dilakukan pembagian kerja atau peran, pola hubungan, posisi suatu bagian, dan
sebagainya. Tahap organizing biasanya menghasilkan struktur organisasi atau
struktur kerja, termasuk pemimpin. Terkadang, pemimpin dipilih di awal, sebelum
melakukan planning. Pemimpin inilah yang akan memimpin atau membimbing
organisasi agar tetap pada jalannya untuk mencapai visi yang telah direncanakan.
Tahap actuating adalah tahap perwujudan, tahap transformasi perencanaan
menjadi tindakan-tindakan nyata, berupa pelaksanaan strategi-strategi yang telah
ditetapkan. Inilah tahap krusial dalam organisasi, di mana pada tahap ini,
pengujian integritas, komitmen, dan konsistensi dari suatu organisasi dilakukan,
apakah organisasi tersebut hanya pandai merencanakan tetapi gagal dalam
geraknya atau tidak. Seringkali organisasi mengalami guncangan-guncangan di
tahap ini.
Tahap controlling merupakan tahap pengendalian kualitas kerja inilah
yang mengukur sejauh mana organisasi telah bergerak sejauh ini, apakah lambat,
cepat, atau malah kehilangan arah, sehingga tidak menuju tujuan. Nantinya,
kontrol ini memberikan feedback, yang akan mempengaruhi sikap kerja, atau
bahkan mempengaruhi hal yang lebih fundamental, yaitu goal. Di Indonesia tahap
ini seringkali diabaikan oleh suatu organisasi. Diabaikan di sini bukan berarti
tidak melakukan sama sekali, akan tetapi pelaksanaan kontrol atau kendali kerja
Organisasi kerja 3
4. ini seringkali tidak berjalan dengan baik dan konsisten, sehingga pengendalian
kualitas kerja seringkali dianaktirikan.
Itulah konsep dasar sebuah organisasi, punya tujuan dan rencana yang
jelas, punya pembagian peran, punya pola hubungan tiap-tiap bagian peran,
melakukan peran, dan adanya evaluasi terhadap apa yang dilakukan.
2.2 Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya
A.M. Williams yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya
āOrganization of Canadian Government Administrationā (1965), bahwa prinsip-
prinsip organisasi meliputi :
1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan
demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya,
organisasi pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu
organisasi, mempunyai tujuan yang ingin dicapai antara lain, memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.
2) Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari
pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas
dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang
efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
3) Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung
jawab kepada seorang atasan saja.
4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan
pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada
bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya
hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan
meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
Organisasi kerja 4
5. 1) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
2) Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas
atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka
dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada
kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian
wewenang, pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya
organisasi.
3) Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh
seorang atasan perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai
dengan bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan
jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin kompleks rentang
pengendaliannya.
4) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus
jelas tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta
tanggung jawab dari pekerjaannya.
5) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.
6) Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi. Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai
dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan
diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi
yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ākoperasi di suatu
Organisasi kerja 5
6. desa terpencilā, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi
koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau
Surabaya.
7) Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga
karena adanya pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga
organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.
8) Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan,
atau dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena
adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi
tersebut.
Telah dikemukakan sebelumnya bahwa suatu organisasi
mempunyai tujuan tertentu dan organisasi merupakan wadah untuk
mencapai tujuan tersebut. Suatu organisasi yang dianggap baik
mempunyai ciri-ciri tertentu seperti diatas, adapun ciri-ciri tersebut antara
lain adalah:
1. Adanya tujuan yang jelas
Tanpa adanya tujuan yangjelas seakan-akan organisasi itu
mengambang serta akan tenggelam ditelan keadaan yang selalu
berusaha untuk menghancurkan organisasi itu. Dapat diumpamakan
sebagai sebuah kendaraan yang sedang berjalan tanpa tujuan, pada
akhirnya bahan bakar akan habis dan kendaraanpun akan mogok
ditengah jalan.
2. Tujuan organisasi harus dapat dipahami oleh setiap orang yang ada di
dalam organisasi itu.
Dengan mengetahui tujuan yang hendak dicapai oelh organisasi,
diharapkan para anggota organisasi dapat:
Organisasi kerja 6
7. ā¢ Mengetahui apa yang diharapkan oelh organisasi dari masing-
masing anggota
ā¢ Memahami apa yang dapat mereka harapkan dari organisasi
ā¢ Menyerasikan tujuan organisasi dengan tujuan mereka
3. Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap individu dalam organisasi.
Bila tujuan organisasi dinilai para anggotanya cukup layak dan sesuai
dengan tujuan pribadi mereka masing-masing maka para anggota
organisasi akan lebih mudah digerakkan untuk memberikan
pengorbanan-pengorbanan tertentu dalam mencapai tujuan organisasi
tersebut.
4. Adanya kesatuan arah dalam organisasi
Semua kegiatan, semua sumber, pemikiran, keahlian dan kemampuan
ditunjukan hanya ke satu arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara
yang seefesien dan seefektifkan mungkin.
5. Adanya kesatuan perintah
Setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung yang
memberikan perintah, instruksi bimbingan dan pedoman kerja serta
kepadanya bawahan tersebut memberikan laporan dan bertanggung
jawab.
6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan bertanggung jawab
Hal ini sangat penting mengingat wewenang yang lebih besar dari
wewenang, di dalam pelaksanaan tugas kemungkinan besar akan
terjadi kemacetan-kemacetan, meningat seseorang tidak merasa aman
untuk melakukan tindakan tertentu karena merasa ragu-ragu apakah
tindakan tersebut masih dalam wewenang atau tidak.
7. Adanya pembagian tugas yang merata
Organisasi kerja 7
8. Secara fisiologi, organisasi merupakan manifestasi dari kemempuan
manusia untuk bekerjasama. Karena itu tugas-tugas dalam organisasi
harus dibagi-bagi sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat
orang-orang di dalam organisai.
8. Struktur organisasi sesederhana mungkin :
Pola dasar organisasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan
didasarkan pada hubungan-hubungan yang sederhana dan jelas.
9. Pola dasar organisasi harus mantap
Pola dasar organisasi yang disusun haruslah merupakan pola yang
mampu untuk mengahadapi berbagai macam situasi. Jadi pola dasar
organisasi haruslah flexible dalam arti kata mampu mengadakan
penyesuaian tanpa mengadakan perubahan mendasar.
10. Setiap orang telah berjasa harus mendapat imbalan yang setimpal
dengan jasa yang diberikannya pada organisasi.
11. Penempatan orang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
12. Adanya jaminan jabatan
Kelompok pimpinan tidak boleh memperlakukan bawahanya dengan
cara yang tidak wajar dan semaunya (tidak semena-mena), misalnya
pemecatan tanpa alas an yang kuat.
13. Koordinasi
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang koordinasi sebagai
berikut :
ā¢ Menurut Fayol koordinasi berarti mengikat bersama dan
menyelarakan semua kegiatan dan usaha.
Organisasi kerja 8
9. ā¢ Menurut Terry koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari
usaha-usaha untuk menciptakan kelayakan kuantitias, waktu,
pengarahan, persamaan yang menghasilkan keselarasan dan
kesatuan tindakan untuk tujuan yang telah ditetapkan.
ā¢ Menurut Koontz dan Donell koordinasi merupakan pencapaian
keselarasan usaha individu dalam rangkan mencapai tujuan serta
sasaran kelompok.
Pemikiran dasar yang dikemukakan di atas dapat dinyatakan dalam satu
definisi tentang koordinasi yaitu : di dalam organisasi harus ada keselarasan
aktivitas antar satuan organisasi atau keselarasan tugas antar pejabat.
Koordinasi adalah prinsip umum di dalam semua organisasi atau dapat
pula dikatakan bahwa koordinasi adalah prinsip pokok organisasi. Kurangnya
koordinasi dalam suatu organisasi akan terlihat dari adanya gejala-gejala sebagai
berikut:
1. Petugas atau satuan-satuan organisasi sering bertengkar menurut suatu bidang
kerja atau wewenang yang masing-masing dianggap termasuk dalam
lingkungan tugasnya. Dalam hal ini sering terjadi pekerjaan rangkap dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan yang memboroskan tenaga, waktu dan bahan.
2. Petugas atau satuan-satuan organisasi salaing melemparkan tanggung jawab
kepada pihak lain atau masing-masing merasa suatu pekerjaan tidak termasuk
ke dalam ruang lingkup tugasnya.
3. Pembagian tujaun organisasi tidak berjalan secara lancar dan pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan ternyata serba salah, bersimpang siur atau bahkan hasil
pekerjaan yang satu saling menghapuskan hasil pekerjaan yang lain. Tanpa
melaksanakan koordinasi maka tiap satuan organisasi dapat berjalan sendiri-
sendiri tanpa adanya kesatuan arah.
Apabila dalam organisasi dilakukan koordinasi maka ada beberapa
manfaat yang dapat diambil dari padanya, diantaranya:
Organisasi kerja 9
10. 1. Dengan koordinasi dapat dihindarkan pertentangan satu sama lain antara
satuan-satuan organisasi atau antara para pejabat yang ada dalam organisasi.
2. Dengan koordinasi dapat dihindarkan perasaan atau suatu pendapat bahwa
satuan organisasinya atau jabatannya merupakan yang paling penting.
3. Dapat dihindarkan terjadinya penyelesaian persoalan yang berlarut-larut
karena ketidakjelasan orang bertanggung jawab.
4. Dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya pekerjaanrangkap terhadap
sesuatu dari satuan organisasi atau pekerjaan rangkap terhadap tugas dari
pejabat.
5. Dapat ditumbukan kesadaran di antara para pejabat agar saling bantu
membantu satu sama lain teutama diantara pejabat yang ada dalam satuan
organisasi yang sama.
6. Dapat dihindarkan kemungkinan terjadinya kekosongan pekerjaan suatu
aktifitas dari satuan organisasi atau kekosongan pekerjaan pada tugas dari
para pejabat.
7. Dapat ditimbulkan kesadaran diantara para pejabat agar saling
memberitahukan masalah yang dihadapi bersama sehingga dapat
menghindarkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan
yang merugikan.
8. Dapat dijamin adanya kesatuan langkah antar para pejabat.
9. Dapat dijamin adanya kesatuan tindakan antar pejabat.
10. Dapat dijamin adanay kesatuan sikap antar pejabat.
11. Dapat dijamin adanya kesatuan kebijaksanaan antar pejabat.
2.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan
hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan
Organisasi kerja 10
11. dalam bentuk bagan (grafik) yang memperlihatkan hubungan unit kerja dan jalur-
jalur wewenang yang ada
Struktur organisasi merupakan kelanjutan dari dua bentuk pola organisasi.
Adapun struktur organisasi ini secara otomatis merupakan perwujudan struktur
organisasi formal dengan jalan menganalisis jabatan-jabatan yang telah
ditetapkan.
Operasi kegiatan perusahaan akan berjalan lancar jika struktur organisasi
yang dipakai dapat memberikan dukungan moral bagi karyawan sehingga mereka
mau bekerja sama dan selalu berusaha menjalin koordinasi yang mereka sadari
sebagai tanggung jawab penting untuk menjadi bagian dari seluruh perusahaan
yang saling menunjang pencapaian tujuan organisasi (perusahaan).
Keuntungan Penggunaan Bagan Organisasi:
ā¢ Memperlihatkan karakterisitik/tipe dari organisasi yang bersangkutan
ā¢ Memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungan/keterkaitan antar
pekerjaan
ā¢ Sebagai pedoman untuk mengetahui jalur wewenang dan tanggung jawab
Struktur organisasi yang dibentuk akan selalu berdasarkan pada 3
komponen organisasi yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan,
2. Kegiatan yang terarah pada tujuan,
3. Struktur.
Berdasarkan ketiga komponen organisasi itu seorang manajer puncak
harus dapat mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan dalam mencapai tujuan
organisasi. Di samping pertimbangan ketiga komponen tersebut, struktur
organisasi harus memberi penjelasan pembagian kekuasaan (authority/wewenang)
dan tanggung jawabnya.
Pendelegasian wewenang dapat sangat erat hubungannya dengan batasan
wewenang dan tanggung jawab seseorang tentang suatu bagian kegiatan yang
dilaksanakan. Dengan menugaskan sebagian pekerjaan kepada bawahan berarti
manajer memberikan wewenang dan tanggung jawab yang seimbang, untuk
kemudian setiap bawahan harus mempertanggungjawabkannya kepada atasannya
sesuai dengan struktur organisasi.
Organisasi kerja 11
12. Hubungan wewenang dan tanggung jawab dalam struktur organisasi dapat
terlihat seperti:
Gambar 1. Hubungan wewenang dan tanggung jawab pada struktur organisasi
2.4 Bentuk-Bentuk Organisasi
Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas:
1. Organisasi garis
Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol. Ciri-ciri organisasi garis adalah
sebagai berikut:
a. Jumlah karyawan sedikit, maka struktur oranisasi masih sederhana
b. Pimpinan dengan karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap
hari kerja
c. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada di dalam unitnya
d. Puncuk pimpinan biasanya pemilik perusahaan
e. Pucuk pimpinan dipandang sebagai sumber kekuasaan tunggal, segala
keputusan/kebijakan dan tanggung jawab ada pada satu tangan
f. Tingkat spesialisasi belum terlalu tinggi juga alat-alat yang diperluka tidak
beraneka ragam
g. Organisasinya kecil
Kebaikan-kebaikan organisasi garis adalah:
1. Kesatuan komando terjamin sepenuhnya karena pimpinan berada pada satu
tangan.
Organisasi kerja 12
13. 2. Garis komando berjalan secara tegas, karena pimpinan berhubungan langsung
dengan bawahan.
3. Proses pengambilan keputusan cepat.
4. Karyawan yang memiliki kecakapan yang tinggi serta yang rendah dapat
segera diketahui, juga karyawan yang rajin dan malas.
5. Rasa solidaritas tinggi
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Seluruh organisasi tergantung pada satu orang saja, apabila dia tidak mampu
melaksanakan tugas maka seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
2. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otokratis.
3. Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.
4. Bentuk organisasi tidak fleksibel
Bagan organisasi garis
2. Organisasi garis dan staf
Organisasi garis dan staff diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi
ini mencakup kelompok-kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan
organisasi yaitu :
a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan yang digambarkandengan garis atau lini.
b. Orang yang melaksanakan tugas berdasarkan keahlian yang
dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran
kepada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf.
Organisasi kerja 13
14. Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah:
a. Organisasinya besar dan bersifat kompleks
b. Jumlah karyawan banyak
c. Hubungan antara atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
d. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal
e. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara
maksimal
f. Kesatuan perintah tetap dipertahankan , setiap atasan mempunyai
bawahan -bawahan tertentu dan setiap bawahanhanya mempunyai
seorang atasan langsung
g. Terdapat 2 kelompok wewenang yakni wewenang lini dan wewenang
staf :
ā¢ Wewenang Lini adalah yang dapat/harus merealisasi tujuan
organisasi secara langsung
ā¢ Wewenang staf adalah karyawan yang tidak dapat merealisasi
tujuan perusahaan secara langsung tetapi hanya memberika
bantuan pelayanan,
Kebaikan-kebaikan organisasi garis dan staf adalah:
1. Dapat digunakan dalam organisasi yang besar maupun kecil, serta apapun
tujuan perusahaan.
2. Terdapatnya pembagian tugas antara pimpinan dengan pelaksana sebagai
akibat adaya staf ahli.
3. Bakat yang berbeda yang dimiliki oleh setiap karyawan dapat ditentukan
menjadi suatu spesialisasi.
4. Prinsip penempatan orang yang tepat pada posisi yang tepat juga.
5. Pengambilan keputusan dapat cepat walaupun banyak orang yang diajak
berkonsultasi karena pimpinan masih dalam satu tangan.
6. Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangkan secara matang
oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.
Organisasi kerja 14
15. 7. Koordinasi lebih baik karena adanya pembagian tugas yang terperinci.
8. Semangat kerja bertambah besar karena pekerjaannya disesuaikan dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Rasa solidaritas menjadi berkurang, karena karyawan menjadi tidak saling
mengenal.
2. Perintah-perintah menjadi kabur dengan nasehat dari staf, karena atasan
dengan staf dapat terjadi adanya perintah sendiri-sendiri padahal
kewenangannya berbeda.
3. Kesatuan komando berkurang.
4. Koordinasi kurang baik pada tingkat staf dapat mengakibatkan adanya
hambatan pelaksanaan tugas.
5. Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga
gagasan tersebut tidak berguna.
Bagan organisasi garis dan staf
3. Organisasi fungsional
Organisasi kerja 15
16. Organisasi fungsional adalah suatu organisasi yang mendasarkan pembagian
tugasnya serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-
pejabatnya. Jadi organisasi ini tidak terlalu menekankan pada hirakhi struktural
tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan. Organisasi
fungsional diciptakan oleh e.w taylor.
Ciri-ciri organnisasi fungsional adalah sebagai berikut:
a. setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan
sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
b. Tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.
c. Pembagian tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
d. Spesialisasi para karyawan dapat dikembangkan dan digunakan secara
optimal
e. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan
f. Koordinasi antara karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya
mudah, karena masing-masing sudah mempunyai pengertian yang
mendalam mengenai bidangnya.
Kebaikan-kebaikan organisasi fungsional adalah:
1. Pembidangan tugas menjadi lebih jelas.
2. Spesialisasi karyawan lebih efektif dan dikembangkan.
3. Solidaritas kerja, semangat kerja karyawan tinggi.
4. Koordinasi berjalan lancar dan tertib.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Karyawan terlalu memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja.
2. Koordinasi menyeluruh sukar dilaksanakan.
3. Menimbulkan rasa kelompok yang sangat sempit dari bagian yang sama
sehingga sering timbul konflik.
Organisasi kerja 16
17. Bagan organisasi fungsional
4. Organisasi komite/panitia
Organisasi komite adalah bentuk organisasi di mana tugas kepemimpinan dan
tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa
komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajemen. Organisasi ini
dibentuk hanya untuk sementara waktu saja, setelah tugas selesai maka selesailah
organisasi tersebut.
Organisasi komite terdiri dari:
1. Executive Committe ( Pimpinan komite ).
yaitu para anggotanya mempunayi wewenang lini.
2 . Staff Committe
Yaitu orang-orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
Komete dapat dibagi atas empat macam, yaitu:
a. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya
terdapat pada tingkatan institusional)
b. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunyai hak untuk
menolak (hak veto)
c. Komite penasehat
Organisasi kerja 17
18. d. Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi
Kebaikan-kebaikan organisasi komite/panitia adalah:
1. Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang
dalam dan terperinci.
2. Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
3. Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.
Sedangkan kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut
yang menghambat pelaksanaan tugas.
2. Tanggung jawabnya tidak jelas, karena tanggung jawabnya sama.
3. Kreatifitas karyawan terhambat dan sukar untuk dikembangkan, karena
faktor kreatifitas lebih dipentingkan.
Organisasi kerja 18
19. BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Organisasi adalah kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam
perkumpulan untuk tujuan tertentu. Tujuan sebuah organisasi adalah tujuan yang
dianggap tujuan bersama sehingga orang-orang di dalamnya merasa terikat oleh
tujuan tersebut, meskipun setiap individu mempunyai tujuan pribadi dalam
mendirikan atau bergabung dalam suatu organisasi. Konsep dasar sebuah
organisasi, punya tujuan dan rencana yang jelas, punya pembagian peran, punya
pola hubungan tiap-tiap bagian peran, melakukan peran, dan adanya evaluasi
terhadap apa yang dilakukan.
Organisasi kerja 19