SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Penilaian Diri
Perencanaan karir berawal dari penilaian diri (self-assessment), yang membantu seseorang melihat
jangkar karir mana yang kemungkinan dominan. Jangkar karir adalah konsep diri berdasarkan motif dan
kemampuan kerja yang khas. Jangkar karir mengarahkan, menstabilkan, dan mengintegrasikan
pengalaman kerja seseorang. Penilaian diri membantu menentukan opsi pekerjaan, kebutuhan
pelatihan dan pengembangan, dan tujuan karir. Penilaian ini memberikan informasi untuk menentukan :
(1) pekerjaan dan posisi yang dicoba atau dihindari; (2) straregi yang digunakan untuk mendapatkan
pekerjaan tertentu;(3) pekerjaan mana yang akan dipilih di antara alternatif pekerjaan yang ditawarkan;
(4) penugasan dan transfer mana yang akan diterima; (5) urutan perubahan pekerjaan yang akan
membantu mencapai pekerjaan yang lebih disukai.
Suatu evaluasi reguler terhadap kekuatan dan kelemahan pribadi memberikan suatu fondasi
bagi perencanaan karir. Ppenilaian diri berarti mengambil suatu persediaan keahllian, minat,
pengalaman, sifat kepribadian, dan karakteristik pribadi lainnya. Orang tersebut selanjutnya berada
dalam posisi menetapkan tujuan reallistik dan menentukan apa yang perlu dilakukan untuk meraih
tujuan itu. Penilaian diri juga memungkinkan seseorang untuk mengetahui apakah tujuan karirnya
realistik. Penilaian diri yang realistik dapat membantu seseorang menghindari kesalahan yang dapat
mempengaruhi seluruh progresi karirnya. Sering terjadi orang menerima saja sebuah pekerjaan tanpa
mempertimbangkan apakah pekrjaan itu cocok atau tidak dengan minat dan kemampuannya.
Pendekatan semacam ini sering mendatangkan kegagalan. Suatu penilaian diri yang teliti akan turut
membantu mencocokkan kualitas dan tujuan spesifik individu dengan profesi atau pekerjaan yang tepat.
Menentukan jangkar karir
Riset mengungkapkan bawha gejala sikapp tertentu yang mengarahkan banyak orang meniti
perjalanan karir mereka terbentuk pada awal kehidupan. Gejala itu terbentuk dari gabungan antara
kebutuhan, nilai-nilai, dan bakat, dan berfungsi menjadi jangkar kariri seseorang pada stu atau
beberapa jenis karir yang berkaitan. Lima jangkar itu ditentukan berdasarkan (1) kompetensi manajerial,
(2) kompetensi fungsional-teknis, (3) keamanan, (4) kreativitas, dan (5) otonomi-independensi. Penilaian
diri pertama-tama akan terfokus pada penentuan jangkar karir. Individu berfungsi sangat baik manakala
pkerjaan selaras dengan jangkar karirinya. Contoh, individu dengan kemampuan funsional-teknis
sebagai jangkar karir mengorganisasikan karirnya disekitar pekerjaan susungguhnya; sehingga orang itu
harus mencari posisi yang mengutamakan pekerjaan dalam bidang fungsional atau teknis, orang-orang
seperti ini berminat dalam pekerjaan fungsional. Mereka memandang tugas-tugas administratif sebagai
suatu hal yang kurang menyenangkan.
Karakteristik fundamental dari orang-orang yang berjangkar suatu minat manajerial meliputi
suatu kapasitas untuk mengemban tanggung jawab besar, kemampuan mempengaruhi dan
mengendalikan orang lain, dan keahlian dalam menyelesaikan persoalan dengan informasi yang tidak
lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orangyang ingin menjadi manajer yang efektif haruslah
memiliki kemampuan analitis, antar pribadi, antar kelompok dan emosioanal.
Kelompok ketiga (keamanan) adalah orang-orang yang terutama didorong oleh tindakan cari
selamat. Mereka lebih mengikatkan diri dengan sebuah organisasi dan wilayah geografis tertentu
dibandingkan dengan pekerjaan mereka. Tipe orang semacam ini akan menerima tanpa banyak tanya
resep organisasi karirnya, dan setuju pada pernyataan “Saya bersedia mengorbankan beberapa
wewenang saya demi kestabilan seluruh situasi kehidupan saya.”
Orang-orang yangmementingkan jangkar keempat (kreativitas) memperllihatkan minat terhadap
pencptaan dan pengembangan sesuatu yang baru. Mereka setuju dengan pernyataan seperti
“sepanjang karir saya, saya termotivasi terhadap produk yang penciptaannya melibatkan diri saya secara
langsung.” Kebanyakan orang –orang seperti ini adalah wirausaha yang telah membuka beragam
lapangan usaha, dan lebih tertarik untuk menciptakan sebuah produk atau jasa yang dapat diidentifikasi
sebagai milik mereka daripada hanya sekadar mencari uang. Kelompok tipe terakhir (otonomi dan
independensi) menunjukkan suatu minat terhadap kebebasan dan independensi, menyetujui
pernyataan “ sebuah karir yangmemungkinkan kebebasan maksimal untuk memilih sendiri jam kerja,
tugas, dan seterusnya adalah penting bagi saya.” Orang-orang semacam ini di antaranya adalah
konsultan swasta dan penulis lepas. Dalam hubungannya dengan pndapatan yang diperoleh dari setiap
kelompok tadi, orang-orang denganjangkar (1), kemampuan manajerial memperoleh gaji yang paling
tinggi, sedangkan orang-orang dengan jangkar (5), otonomi dan kebebasan, digaji paling rendah.
Model jangkar karir dirancang untuk membimbing orang-orang dalam memikirkan perubahan
karir, dan membantu organisasi dalam menolong para karyawan merencanakan karir mereka. Seorang
individu denganjangkar kemampuan fungsional teknis biasanya akan lebih sesuai dengan serangkaian
pekerjaan yang terfokus secara teknis daropada seseorang dengan jangkar karir kompetensi manajerial.
Tidak adanya kecocokan antara jangkar karir dan pekerjaan dapat memacu orang-orangmeninggalkan
sebuah organisasi. Oleh karena itu, individu dan organisasi harus menentukan jangkar karir karyawan;
dan organisasi sepatutunya menyediakan suatu lingkp peluang bagi inndividu dengan jangkar karir yang
berbeda.
Langkah-langkah dalam penilaian diri
Pada umumnya, penilaian diri meliputi tiga langkah berikut. Pertama, individu mengumpulkan
informasi yang ekstensif mengenai dirinya dari berbagai sumber. Kedua, individu harus menganlisis data
itu, mencari tema yang sama. Analisis data dapat menunjukkan suatu pregernsi pribadi dan keahlian
dalam menghadapi orang-orang, atau analisis tersebut dapat merefleksika suatu orientasi teknis yang
kuat. Analisis dimulai dengan memfokkuskan perhatian pada hal yang spesifikinformasi yang dihasilkan
oleh bermacam-macam alat), dan dari situ secara pelahan mengembangkan generalisasi ( tema). Analisis
ini meliputi perubahan melalui jumlah data yang sangat banyak untuk mencari petunjuk, menarik
kesimpulan tentatif, dan setelah itu menguji kesimpulan terhadap data yang masih ada.
Setelah memverifikasi analisi, individu harus menari implikasi untuk pengambilan keputusan
karir dari tema. Sebagai misal, seorang individu dengan keahlian dan minat antarpibadi yang kuat akan
menjadi kandidat yang lebih tepat untuk karir penjualan atau manajerial daripada orangyang tidak
memiliki keahlian ini. Penilaian diri yang berulang-ulang akan memabantu individu memantau setiap
perubahan karakteristik pribadi.
Penilaian diri menawarkan empat manfaat utama : (1) memungkinkan penentuan kekuatan dan
kelemahan yang membantu penetapan tujuan karir yang realisitik; (2) menyediakan suatu basis
informasi bagi seseorang untuk disajikan dalam resume dan wawancara kerja; (3) menyediakan suatu
kerangka acuan untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam proses
eksplorasif karir; (4) mengindikasikanperankerja yang cocok maupun yang tidak cocok.
PENILAIAN PASAR KERJA
Sebagai bagian dari manajemen karir individu, karyawan mestilah memantau pasar kerja (job
market) secara terus-menerus. Individu juga dapat mengadakan wawancara informasional untuk
mempelajari kesempatan kerja. Dalam wawancara ini individu bertemu dengan pemegang jabatan yang
sekarang untuk mempelajari pekerjaan dan jalur karir terkait. Sumber informasi tambahan meliputi
teman dan keluarga; orang-orang dalam industri dan profesi tersebut, orang-orang yang mempunyai
kontak (seperti bankir, penacara, ataupun akuntan), dan beragam sumber lainnya.
PENYUSUNAN TUJUAN KARIR
Berdasarkan penilaian diri serta analisis karir dan pekerjaan yang tersedia, individu selanjutnya
menyusun tujuan karir spesifik. Hal ini haruslah terfokus pada aktivitas karir selanjutnya. Penyusunan
tujuan karir berarti mengetahui :(1) aktivitas yang terkait dengan pekerjaan yang dicari seseorang; (2)
aspek sosial dan politis posisi; (3) tuntutan posisi itu terhadap waktu dan keluarga seseorang; (4)
serangkaian kemungkinan posisi yang akan mempersiapkan seseorang untuk bekerja secara efektif.
Seorang individu yng bercita-cita menjadi seorang penyelia pabrik, sebagai umpama, haruslah
mengetahui beban kerjanya, kendala organisasional tertentu pada posisi itu, lamanya jam kerja lembur
yang dibutuhkan, dan pekerjaan yang harus diduduki sebelum mencapai posisi mandor pabrik.
Selanjutnya dia dapat menyusun tujuan mengenai bentuk dan waktu langkah-langkah pekerjaan
tertentu, mengadakan kontak informal, dan menguasai keahlian antarpribadi, teknis, dan keahlian
lainnya yang dibutuhkan untuk posisi itu.
PENCOCOKAN INDIVIDU TERHADAP PEKERJAAN
Dalam jangka pendek, individu harus mengecek bahwa suatu kesempatan kerja tertentu sesuai dengan
kebutuhan dan tujuannya. Dalam jangka panjang, seseorang perlu memastikan bahwa karirinya berada
pada track dengan cara merencanakan perpindahan karir, dan lantas menilai apakah tujuan pribadi telah
terpenuhi di setiap langkah. Tujuan pribadi semacam itu dapat meliputi pekerjaan tertentu, gaji,
tanggung jawab kepenyeliaan, atau tugas kerja; atau mungkin juga tujuan yang lebih umum seperti
meningkatnya tanggung jawab, beban kerja yang lebih variatif, atau kekuasaan dan sentralitas yang
lebih besar di dalam organisasi.
Dari perspektif individu, sebuah strategi karir yang efektif pada umumnya memiliki:
Fleksibilitas, individu dapat menyesuaikan arah karir dalam menjawab perubahan tujuan atau
perubahan sumber daya.
Orientasi pada tujuan, individu merasa bahwa dia berkembang di sepanjang jalur karir yang
berjangka panjang.
Orientasi pada aktivitas, individu menjabarkan maksud atau tujuannya ke dalam sebuah rencana
tindakan.
Orientasi pada peran, individu memfokuskan diri untuk jabatan tertentu.
Kesediaan mengambil risiko, individu berkinginan untuk menggunakan sumber daya pibadi
untuk jangka waktu yang cukup panjang untuk mencapai suatu tujuan.
Kemampuan menyelesaikan konflik, individu dapat merekonsiliasikan berbagai dimensi karir
yang berbenturan.
Orientasi pada realitas, individu menyusun rencana berdasarkan realitas; dia terlibat dengan
orang-orang dalam posisi bertanggung jawab, mempelajari cara yangberbeda untuk memenuhi
kebutuhan, dan menggunakan pengalaman sebagai basisi penilaian diri.
Perspektif yang luas terhadap pekerjaan, individu mengetahui bahwa karir tidaklah berlangsung
terasing dari organisasi, keluarga dan dirinya sendiri.
Toleransi terhadap ambigiutas, individu dapat menerima beberapa ketidakpastian dalam
perkembangan karirnya.
Kejerlasan dan spesifisitas, individu membuat aktivitas dan tujuan jelas dan spesifik, khusunya
dalam jangka pendek.
PERENCANAAN TRANSISI KARIR
Transisi karir dapat berlangsung dalam suatu perubahan pekerjaan atau profesi, atau suatu perubahan
orientasi kerja seseorang seraya tetap melanjutkan pekerjaan yang sama. Suatu transisi karir adalah
periode dimana seoran individu mengubah perannya ataupun mengubah orientasi terhadap peran yang
terlah dijalaninya.” Baik individu maupun organisasi sebaiknya merencanakan transisi seperti itu.
Individu, sebagai contoh, haruslah mencari cara-cara untuk menguji pengharapannya secara teratur
mengenai bentuk peran di masa depan yang dapat didudukinya. Para karyawan harus pula mencermati
ekspektasi organisasi akan kinerja mereka dalam peran yang lain ketimbang peran mereka saat ini.
Selain itu, mereka perlu melakukan tugas transisi berikut secara efektif:(1) mempelajari dasar-dasar
pekerjaan; (2) membangun identitas peran yang jelas; (3) menjalin hubungan dengan orang lain yang
relevan dengan posisi yang diduduki; (4) membentuk kerangka acuan pedoman baru yang sesuai dengan
peran yang baru; (5) mengidentifikasikan individu yang relevan, dan interaksinya dengan peran yang
baru; (6) menempatkan diri dalam jaring tugas atau sosial; (7) mempelajari bahasa khusus dari peran
yang baru; dan (8) menilai seberapa baik pekerjaan telah dilaksanakan dan kinerja umum dari unit yang
baru.
Sebagai perwakilan organisasional, spesialis sumber daya manusia dapat mengadakan workshop
untuk mendukung transisi semacam itu. Mereka juga dapat membantu individu menganalisis situasi
transisi dengan berbagi informasi karakteristik transisi tertentu, dan menolong individu menetukan
preferensi dan sikap terhadap trasnsisi. Para eksekutif dapat menciptakan iklim yang memfasilitasi
perpindahan di antara peran-peran dengan menggalakkan program rotasi pekerjaan, atau mendanai
orientasi dan pelatihan yangmemadai bagi pemegang jabatan baru. Mereka dapat menjelaskan
pengharapan mereka dari penegang jabatan yang baru dan memberikan mereka informasi yang cukup
untuk memahami pekerjaan, organisasi, dan pemain dalam situasi baru.
MANAJEMEN KARIR ORGANISASIONAL
Karir bukanlah sesuatu yang harus diserahkan begitu saja kepada karyawan; melainkan karir
haruslah dikelola oleh organisasi guna memastikan alokasi sumber daya manusia dan modal yang
efisien. Di sebagian besar organisasi, program perencanaan karir diharapkan mencapai satu atau lebih
tujuan berikut:
Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif. Individu kemungkinan akan
lebih commited terhadap pengembangan yang menjadi bagian dari rencana karir tertentu.
Dengan cara ini mereka dapat lebih memahami tujuan pengembangan karir organisasional.
Kesempatan penilaian diri bagi para karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir tradisional atau
yang baru. Beberapa karyawan yang menonjol tidak menganggap mobilitas tradisional ke atas
sebagai suatu jalur karir optomal. Karuawan-karyawan lain merasa bahwa mereka telah
menemui jalan buntu dan mencari jalan keluar. Alih-alih kehilangan karyawan tersebut,
perusahaan dapat menawarkan perencanaan karir guna membantu mereka mengidentifikasi
jalur karir yang berbeda.
Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau
lokasi geografis. Jukalau progresi tradisional para karyawan telah naik ke atas dalam sebuah
divisi, jalur karir yang memorong lintas dicisi dan lokasi geografis hendaknya dikembangkan.
Keputusan pengembangan pribad karyawan. Individu-individu. Individu-individu yang gmelihat
kebutuhan pengembangan pribadi mereka terpenuhi cenderung lebih puas dengan pekerjaan
dan organisasi mereka.
Peningkatan pengelaman kerja melalui on-the-job-training yang diberikan oleh perpindahan
karir vertikal dan horisontal. Pekerjaan itu sendiri sangatlah berpengaruh terhadap
pengembangan karir. Setiap pekerjaan dapat menawarkan tantangan dan pengalaman berbeda.
Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan. Para
karyawan yakin bahwa perusahaan menaruh minat dalam perencanaan karir mereka
kemungkinan akan tetap bertahan di dalam organisasi.
Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Seandainya seseoran
mendambakan sebuah jalur karir tertentu dan saat ini tidak memiliki kualifikasi yang tepat, fakta
ini mengidentifikasikan adanya suatu kebutuhan pelatihan dan pengembangan.

More Related Content

What's hot

Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)Aun Falestien Faletehan
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenRijal STIE Bima
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaYesica Adicondro
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
Pertimbangan kompensasi
Pertimbangan kompensasiPertimbangan kompensasi
Pertimbangan kompensasiKanaya Dzaya
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiSatya Pranata
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandPusri Indariyah
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1ReniFatmawati5
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3padlah1984
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaDiyah Diyah
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerElita Yuliana
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJODaniel Doni
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management Kacung Abdullah
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Institute of Technology Sepuluh Nopember
 
Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasiWirausaha
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususraegita
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaPanca Titis
 

What's hot (20)

Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
Karakter dan Analisa Pekerjaan (Job Analysis)
 
Ekonomi manajerial
Ekonomi manajerialEkonomi manajerial
Ekonomi manajerial
 
Motivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemenMotivasi dalam manajemen
Motivasi dalam manajemen
 
Makalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi IndonesiaMakalah kinerja operasi Indonesia
Makalah kinerja operasi Indonesia
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
Pertimbangan kompensasi
Pertimbangan kompensasiPertimbangan kompensasi
Pertimbangan kompensasi
 
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian OrganisasiPengawasan dan Pengendalian Organisasi
Pengawasan dan Pengendalian Organisasi
 
Model persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demandModel persediaan untuk independent demand
Model persediaan untuk independent demand
 
Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1Keragaman dalam organisasi ppt 1
Keragaman dalam organisasi ppt 1
 
Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3Pertemuan ke 3
Pertemuan ke 3
 
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya ManusiaProses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
Proses Rekruitmen Sumber Daya Manusia
 
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas ManajerPeran, Fungsi, dan Tugas Manajer
Peran, Fungsi, dan Tugas Manajer
 
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJOKUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
KUMPULAN KASUS HUMAN RESOURCES MANAGEMENT by DANIEL DONI SUNDJOJO
 
Strategic human resource management
Strategic human resource management Strategic human resource management
Strategic human resource management
 
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
Manajemen operasi bab 11 (manajemen rantai pasok) kelompok 1 statistika its s...
 
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKEMANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
MANAJER DAN CONTOH DALAM PERUSAHAAN NIKE
 
Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
Perilaku organisasi
Perilaku  organisasiPerilaku  organisasi
Perilaku organisasi
 
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khususPengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
Pengantar akuntansi seri soal b dan aktivitias khusus
 
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusiaKebijakan dan praktik sumber daya manusia
Kebijakan dan praktik sumber daya manusia
 

Similar to MENCARI JANGKAR KARIR

Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danVsurya7
 
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danVsurya7
 
21 career-planning-people-development
21 career-planning-people-development21 career-planning-people-development
21 career-planning-people-developmentLuthfy Pribadi
 
Bab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiBab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiHarniza Ulfa
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...anssptr
 
Komunikasi Bisnis_Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Bisnis_Komunikasi AntarpribadiKomunikasi Bisnis_Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Bisnis_Komunikasi AntarpribadiAni Yuliani
 
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdf
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdfPERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdf
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdfssuserb1151c
 
Pertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfPertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfShalahuddinBI
 
Rekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga KerjaRekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga KerjaRohandi Aziz
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir piopsepti22
 
Quick interview (presentasi)
Quick interview (presentasi)Quick interview (presentasi)
Quick interview (presentasi)Seta Wicaksana
 
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya ManusiaKarir Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya ManusiaYesica Adicondro
 

Similar to MENCARI JANGKAR KARIR (20)

Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
 
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada danMengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
Mengatur diri dengan ruang waktu yang ada dan
 
21 career-planning-people-development
21 career-planning-people-development21 career-planning-people-development
21 career-planning-people-development
 
Bab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi PegawaiBab V Seleksi Pegawai
Bab V Seleksi Pegawai
 
Inisiasi 8 new
Inisiasi 8 newInisiasi 8 new
Inisiasi 8 new
 
Selection
SelectionSelection
Selection
 
Career management
Career managementCareer management
Career management
 
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...
Psikologi Industri dan Organisasi (Ashar Sunyoto Munandar, UI-PRESS 2014) "SE...
 
Recruitment and selection
Recruitment and selectionRecruitment and selection
Recruitment and selection
 
Komunikasi Bisnis_Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Bisnis_Komunikasi AntarpribadiKomunikasi Bisnis_Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi Bisnis_Komunikasi Antarpribadi
 
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdf
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdfPERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdf
PERENCANAAN KARIR, MK MSDM KEL. 1.pdf
 
Seleksi dan penempatan
Seleksi dan penempatanSeleksi dan penempatan
Seleksi dan penempatan
 
Makalah pio
Makalah pioMakalah pio
Makalah pio
 
Pertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdfPertemuan_9_2021.pdf
Pertemuan_9_2021.pdf
 
Rekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga KerjaRekrutmen Tenaga Kerja
Rekrutmen Tenaga Kerja
 
Makalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pioMakalah pengembangan karir pio
Makalah pengembangan karir pio
 
JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)JURNAL KARIER (REFERENSI)
JURNAL KARIER (REFERENSI)
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Quick interview (presentasi)
Quick interview (presentasi)Quick interview (presentasi)
Quick interview (presentasi)
 
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya ManusiaKarir Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
Karir Makalah Manajemen Sumber Daya Manusia
 

MENCARI JANGKAR KARIR

  • 1. Penilaian Diri Perencanaan karir berawal dari penilaian diri (self-assessment), yang membantu seseorang melihat jangkar karir mana yang kemungkinan dominan. Jangkar karir adalah konsep diri berdasarkan motif dan kemampuan kerja yang khas. Jangkar karir mengarahkan, menstabilkan, dan mengintegrasikan pengalaman kerja seseorang. Penilaian diri membantu menentukan opsi pekerjaan, kebutuhan pelatihan dan pengembangan, dan tujuan karir. Penilaian ini memberikan informasi untuk menentukan : (1) pekerjaan dan posisi yang dicoba atau dihindari; (2) straregi yang digunakan untuk mendapatkan pekerjaan tertentu;(3) pekerjaan mana yang akan dipilih di antara alternatif pekerjaan yang ditawarkan; (4) penugasan dan transfer mana yang akan diterima; (5) urutan perubahan pekerjaan yang akan membantu mencapai pekerjaan yang lebih disukai. Suatu evaluasi reguler terhadap kekuatan dan kelemahan pribadi memberikan suatu fondasi bagi perencanaan karir. Ppenilaian diri berarti mengambil suatu persediaan keahllian, minat, pengalaman, sifat kepribadian, dan karakteristik pribadi lainnya. Orang tersebut selanjutnya berada dalam posisi menetapkan tujuan reallistik dan menentukan apa yang perlu dilakukan untuk meraih tujuan itu. Penilaian diri juga memungkinkan seseorang untuk mengetahui apakah tujuan karirnya realistik. Penilaian diri yang realistik dapat membantu seseorang menghindari kesalahan yang dapat mempengaruhi seluruh progresi karirnya. Sering terjadi orang menerima saja sebuah pekerjaan tanpa mempertimbangkan apakah pekrjaan itu cocok atau tidak dengan minat dan kemampuannya. Pendekatan semacam ini sering mendatangkan kegagalan. Suatu penilaian diri yang teliti akan turut membantu mencocokkan kualitas dan tujuan spesifik individu dengan profesi atau pekerjaan yang tepat. Menentukan jangkar karir Riset mengungkapkan bawha gejala sikapp tertentu yang mengarahkan banyak orang meniti perjalanan karir mereka terbentuk pada awal kehidupan. Gejala itu terbentuk dari gabungan antara kebutuhan, nilai-nilai, dan bakat, dan berfungsi menjadi jangkar kariri seseorang pada stu atau beberapa jenis karir yang berkaitan. Lima jangkar itu ditentukan berdasarkan (1) kompetensi manajerial, (2) kompetensi fungsional-teknis, (3) keamanan, (4) kreativitas, dan (5) otonomi-independensi. Penilaian diri pertama-tama akan terfokus pada penentuan jangkar karir. Individu berfungsi sangat baik manakala pkerjaan selaras dengan jangkar karirinya. Contoh, individu dengan kemampuan funsional-teknis sebagai jangkar karir mengorganisasikan karirnya disekitar pekerjaan susungguhnya; sehingga orang itu harus mencari posisi yang mengutamakan pekerjaan dalam bidang fungsional atau teknis, orang-orang seperti ini berminat dalam pekerjaan fungsional. Mereka memandang tugas-tugas administratif sebagai suatu hal yang kurang menyenangkan.
  • 2. Karakteristik fundamental dari orang-orang yang berjangkar suatu minat manajerial meliputi suatu kapasitas untuk mengemban tanggung jawab besar, kemampuan mempengaruhi dan mengendalikan orang lain, dan keahlian dalam menyelesaikan persoalan dengan informasi yang tidak lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orangyang ingin menjadi manajer yang efektif haruslah memiliki kemampuan analitis, antar pribadi, antar kelompok dan emosioanal. Kelompok ketiga (keamanan) adalah orang-orang yang terutama didorong oleh tindakan cari selamat. Mereka lebih mengikatkan diri dengan sebuah organisasi dan wilayah geografis tertentu dibandingkan dengan pekerjaan mereka. Tipe orang semacam ini akan menerima tanpa banyak tanya resep organisasi karirnya, dan setuju pada pernyataan “Saya bersedia mengorbankan beberapa wewenang saya demi kestabilan seluruh situasi kehidupan saya.” Orang-orang yangmementingkan jangkar keempat (kreativitas) memperllihatkan minat terhadap pencptaan dan pengembangan sesuatu yang baru. Mereka setuju dengan pernyataan seperti “sepanjang karir saya, saya termotivasi terhadap produk yang penciptaannya melibatkan diri saya secara langsung.” Kebanyakan orang –orang seperti ini adalah wirausaha yang telah membuka beragam lapangan usaha, dan lebih tertarik untuk menciptakan sebuah produk atau jasa yang dapat diidentifikasi sebagai milik mereka daripada hanya sekadar mencari uang. Kelompok tipe terakhir (otonomi dan independensi) menunjukkan suatu minat terhadap kebebasan dan independensi, menyetujui pernyataan “ sebuah karir yangmemungkinkan kebebasan maksimal untuk memilih sendiri jam kerja, tugas, dan seterusnya adalah penting bagi saya.” Orang-orang semacam ini di antaranya adalah konsultan swasta dan penulis lepas. Dalam hubungannya dengan pndapatan yang diperoleh dari setiap kelompok tadi, orang-orang denganjangkar (1), kemampuan manajerial memperoleh gaji yang paling tinggi, sedangkan orang-orang dengan jangkar (5), otonomi dan kebebasan, digaji paling rendah. Model jangkar karir dirancang untuk membimbing orang-orang dalam memikirkan perubahan karir, dan membantu organisasi dalam menolong para karyawan merencanakan karir mereka. Seorang individu denganjangkar kemampuan fungsional teknis biasanya akan lebih sesuai dengan serangkaian pekerjaan yang terfokus secara teknis daropada seseorang dengan jangkar karir kompetensi manajerial. Tidak adanya kecocokan antara jangkar karir dan pekerjaan dapat memacu orang-orangmeninggalkan sebuah organisasi. Oleh karena itu, individu dan organisasi harus menentukan jangkar karir karyawan; dan organisasi sepatutunya menyediakan suatu lingkp peluang bagi inndividu dengan jangkar karir yang berbeda. Langkah-langkah dalam penilaian diri
  • 3. Pada umumnya, penilaian diri meliputi tiga langkah berikut. Pertama, individu mengumpulkan informasi yang ekstensif mengenai dirinya dari berbagai sumber. Kedua, individu harus menganlisis data itu, mencari tema yang sama. Analisis data dapat menunjukkan suatu pregernsi pribadi dan keahlian dalam menghadapi orang-orang, atau analisis tersebut dapat merefleksika suatu orientasi teknis yang kuat. Analisis dimulai dengan memfokkuskan perhatian pada hal yang spesifikinformasi yang dihasilkan oleh bermacam-macam alat), dan dari situ secara pelahan mengembangkan generalisasi ( tema). Analisis ini meliputi perubahan melalui jumlah data yang sangat banyak untuk mencari petunjuk, menarik kesimpulan tentatif, dan setelah itu menguji kesimpulan terhadap data yang masih ada. Setelah memverifikasi analisi, individu harus menari implikasi untuk pengambilan keputusan karir dari tema. Sebagai misal, seorang individu dengan keahlian dan minat antarpibadi yang kuat akan menjadi kandidat yang lebih tepat untuk karir penjualan atau manajerial daripada orangyang tidak memiliki keahlian ini. Penilaian diri yang berulang-ulang akan memabantu individu memantau setiap perubahan karakteristik pribadi. Penilaian diri menawarkan empat manfaat utama : (1) memungkinkan penentuan kekuatan dan kelemahan yang membantu penetapan tujuan karir yang realisitik; (2) menyediakan suatu basis informasi bagi seseorang untuk disajikan dalam resume dan wawancara kerja; (3) menyediakan suatu kerangka acuan untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam proses eksplorasif karir; (4) mengindikasikanperankerja yang cocok maupun yang tidak cocok. PENILAIAN PASAR KERJA Sebagai bagian dari manajemen karir individu, karyawan mestilah memantau pasar kerja (job market) secara terus-menerus. Individu juga dapat mengadakan wawancara informasional untuk mempelajari kesempatan kerja. Dalam wawancara ini individu bertemu dengan pemegang jabatan yang sekarang untuk mempelajari pekerjaan dan jalur karir terkait. Sumber informasi tambahan meliputi teman dan keluarga; orang-orang dalam industri dan profesi tersebut, orang-orang yang mempunyai kontak (seperti bankir, penacara, ataupun akuntan), dan beragam sumber lainnya. PENYUSUNAN TUJUAN KARIR Berdasarkan penilaian diri serta analisis karir dan pekerjaan yang tersedia, individu selanjutnya menyusun tujuan karir spesifik. Hal ini haruslah terfokus pada aktivitas karir selanjutnya. Penyusunan tujuan karir berarti mengetahui :(1) aktivitas yang terkait dengan pekerjaan yang dicari seseorang; (2)
  • 4. aspek sosial dan politis posisi; (3) tuntutan posisi itu terhadap waktu dan keluarga seseorang; (4) serangkaian kemungkinan posisi yang akan mempersiapkan seseorang untuk bekerja secara efektif. Seorang individu yng bercita-cita menjadi seorang penyelia pabrik, sebagai umpama, haruslah mengetahui beban kerjanya, kendala organisasional tertentu pada posisi itu, lamanya jam kerja lembur yang dibutuhkan, dan pekerjaan yang harus diduduki sebelum mencapai posisi mandor pabrik. Selanjutnya dia dapat menyusun tujuan mengenai bentuk dan waktu langkah-langkah pekerjaan tertentu, mengadakan kontak informal, dan menguasai keahlian antarpribadi, teknis, dan keahlian lainnya yang dibutuhkan untuk posisi itu. PENCOCOKAN INDIVIDU TERHADAP PEKERJAAN Dalam jangka pendek, individu harus mengecek bahwa suatu kesempatan kerja tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuannya. Dalam jangka panjang, seseorang perlu memastikan bahwa karirinya berada pada track dengan cara merencanakan perpindahan karir, dan lantas menilai apakah tujuan pribadi telah terpenuhi di setiap langkah. Tujuan pribadi semacam itu dapat meliputi pekerjaan tertentu, gaji, tanggung jawab kepenyeliaan, atau tugas kerja; atau mungkin juga tujuan yang lebih umum seperti meningkatnya tanggung jawab, beban kerja yang lebih variatif, atau kekuasaan dan sentralitas yang lebih besar di dalam organisasi. Dari perspektif individu, sebuah strategi karir yang efektif pada umumnya memiliki: Fleksibilitas, individu dapat menyesuaikan arah karir dalam menjawab perubahan tujuan atau perubahan sumber daya. Orientasi pada tujuan, individu merasa bahwa dia berkembang di sepanjang jalur karir yang berjangka panjang. Orientasi pada aktivitas, individu menjabarkan maksud atau tujuannya ke dalam sebuah rencana tindakan. Orientasi pada peran, individu memfokuskan diri untuk jabatan tertentu. Kesediaan mengambil risiko, individu berkinginan untuk menggunakan sumber daya pibadi untuk jangka waktu yang cukup panjang untuk mencapai suatu tujuan. Kemampuan menyelesaikan konflik, individu dapat merekonsiliasikan berbagai dimensi karir yang berbenturan. Orientasi pada realitas, individu menyusun rencana berdasarkan realitas; dia terlibat dengan orang-orang dalam posisi bertanggung jawab, mempelajari cara yangberbeda untuk memenuhi kebutuhan, dan menggunakan pengalaman sebagai basisi penilaian diri.
  • 5. Perspektif yang luas terhadap pekerjaan, individu mengetahui bahwa karir tidaklah berlangsung terasing dari organisasi, keluarga dan dirinya sendiri. Toleransi terhadap ambigiutas, individu dapat menerima beberapa ketidakpastian dalam perkembangan karirnya. Kejerlasan dan spesifisitas, individu membuat aktivitas dan tujuan jelas dan spesifik, khusunya dalam jangka pendek. PERENCANAAN TRANSISI KARIR Transisi karir dapat berlangsung dalam suatu perubahan pekerjaan atau profesi, atau suatu perubahan orientasi kerja seseorang seraya tetap melanjutkan pekerjaan yang sama. Suatu transisi karir adalah periode dimana seoran individu mengubah perannya ataupun mengubah orientasi terhadap peran yang terlah dijalaninya.” Baik individu maupun organisasi sebaiknya merencanakan transisi seperti itu. Individu, sebagai contoh, haruslah mencari cara-cara untuk menguji pengharapannya secara teratur mengenai bentuk peran di masa depan yang dapat didudukinya. Para karyawan harus pula mencermati ekspektasi organisasi akan kinerja mereka dalam peran yang lain ketimbang peran mereka saat ini. Selain itu, mereka perlu melakukan tugas transisi berikut secara efektif:(1) mempelajari dasar-dasar pekerjaan; (2) membangun identitas peran yang jelas; (3) menjalin hubungan dengan orang lain yang relevan dengan posisi yang diduduki; (4) membentuk kerangka acuan pedoman baru yang sesuai dengan peran yang baru; (5) mengidentifikasikan individu yang relevan, dan interaksinya dengan peran yang baru; (6) menempatkan diri dalam jaring tugas atau sosial; (7) mempelajari bahasa khusus dari peran yang baru; dan (8) menilai seberapa baik pekerjaan telah dilaksanakan dan kinerja umum dari unit yang baru. Sebagai perwakilan organisasional, spesialis sumber daya manusia dapat mengadakan workshop untuk mendukung transisi semacam itu. Mereka juga dapat membantu individu menganalisis situasi transisi dengan berbagi informasi karakteristik transisi tertentu, dan menolong individu menetukan preferensi dan sikap terhadap trasnsisi. Para eksekutif dapat menciptakan iklim yang memfasilitasi perpindahan di antara peran-peran dengan menggalakkan program rotasi pekerjaan, atau mendanai orientasi dan pelatihan yangmemadai bagi pemegang jabatan baru. Mereka dapat menjelaskan pengharapan mereka dari penegang jabatan yang baru dan memberikan mereka informasi yang cukup untuk memahami pekerjaan, organisasi, dan pemain dalam situasi baru.
  • 6. MANAJEMEN KARIR ORGANISASIONAL Karir bukanlah sesuatu yang harus diserahkan begitu saja kepada karyawan; melainkan karir haruslah dikelola oleh organisasi guna memastikan alokasi sumber daya manusia dan modal yang efisien. Di sebagian besar organisasi, program perencanaan karir diharapkan mencapai satu atau lebih tujuan berikut: Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif. Individu kemungkinan akan lebih commited terhadap pengembangan yang menjadi bagian dari rencana karir tertentu. Dengan cara ini mereka dapat lebih memahami tujuan pengembangan karir organisasional. Kesempatan penilaian diri bagi para karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir tradisional atau yang baru. Beberapa karyawan yang menonjol tidak menganggap mobilitas tradisional ke atas sebagai suatu jalur karir optomal. Karuawan-karyawan lain merasa bahwa mereka telah menemui jalan buntu dan mencari jalan keluar. Alih-alih kehilangan karyawan tersebut, perusahaan dapat menawarkan perencanaan karir guna membantu mereka mengidentifikasi jalur karir yang berbeda. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan di antara divisi dan/atau lokasi geografis. Jukalau progresi tradisional para karyawan telah naik ke atas dalam sebuah divisi, jalur karir yang memorong lintas dicisi dan lokasi geografis hendaknya dikembangkan. Keputusan pengembangan pribad karyawan. Individu-individu. Individu-individu yang gmelihat kebutuhan pengembangan pribadi mereka terpenuhi cenderung lebih puas dengan pekerjaan dan organisasi mereka. Peningkatan pengelaman kerja melalui on-the-job-training yang diberikan oleh perpindahan karir vertikal dan horisontal. Pekerjaan itu sendiri sangatlah berpengaruh terhadap pengembangan karir. Setiap pekerjaan dapat menawarkan tantangan dan pengalaman berbeda. Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya putaran karyawan. Para karyawan yakin bahwa perusahaan menaruh minat dalam perencanaan karir mereka kemungkinan akan tetap bertahan di dalam organisasi. Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Seandainya seseoran mendambakan sebuah jalur karir tertentu dan saat ini tidak memiliki kualifikasi yang tepat, fakta ini mengidentifikasikan adanya suatu kebutuhan pelatihan dan pengembangan.