SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH STRUKTUR TUBUH HEWAN
“SISTEM REPRODUKSI MAMALIA”
Disusun guna memenuhi tugas matakuliah struktur tubuh hewan
Disusun oleh:
Nur’aini 4411411055
Biologi, S1 Rombel 02
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
KOTA SEMARANG
2012
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................. ii
SISTEM REPRODUKSI PRIA...................................................... 1
Testis ............................................................................................. 1
Sel Sertoli....................................................................................... 2
Vesicula Seminalis......................................................................... 4
Kelenjar Prostat.............................................................................. 5
Kelenjar Bulbouretralis (Cowperi).................................................. 5
SISTEM REPRODUKSI WANITA ............................................... 5
Oviduk ........................................................................................... 5
Vagina............................................................................................ 6
Perubahan Menopausal................................................................... 6
GAMETOGENESIS ...................................................................... 8
Spermatogenesis............................................................................. 9
Oogenesis....................................................................................... 10
FERTILISASI................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 12
Reproduksi Mamalia >>>3
Sistem Reproduksi Pria
Testes
Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu lebih rendah
beberapa derajat daripada suhu tubuh. Pada kasus cryptorchidism (testes yang masih
ada di rongga peritoneum, tidak turun ke skrotum), lingkungan testes menjadi lebih
panas yang mengakibatkan tidak dapat menghasilkan sperma yang viabilitasnya baik,
karena sperma sangat sensitif terhadap suhu.
Sel Leydig di testes memproduksi hormon testosteron dengan distimulasi oleh
hormon LH. Fungsi hormon testosteron antara lain:
Sebelum lahir: (1)Maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia eksterna, (2)
Meningkatkan turunnya testes ke skrotum,
Pada jaringan seks spesifik: (1)Meningkatkan pertumbuhan dan maturasi sistem
reproduksi pada saat puber, (2) Penting untuk spermatogenesis, (3)Mempertahankan
saluran reproduksi remaja seluruhnya,
Bagian reproduksi lain: (1)Mengontrol perkembangan seks pada pubertas, (2) Mengontrol
sekresi hormon gonadotropin.
Reproduksi Mamalia >>>4
Dampak pada karakteristik seksual sekunder: (1)Menginduksi pola pertumbuhan rambut
pria (seperti: jenggot), (2)Menyebabkan suara menjadi lebih dalam karena
mengecilnya tali vokal, (3)Meningkatkan pertumbuhan otot yang bertanggung jawab
pada konfigurasi tubuh pria
Pada organ non reproduksi: (1)Menghasilkan efek anabolik protein, (2) Meningkatkan
pertumbuhan tulang pada pubertas dan kemudian menutup lempeng epifisis, (3)
Menginduksi prilaku agresif.
Sel Sertoli
Fungsi penting sel Sertoli selama proses spermatogenesis antara lain:
1. Sel Sertoli membentuk tight junction sebagai barrier spermatozoa dengan darah
sehingga dapat mencegah pembentukan antibodi yang dapat 4. Sel Sertoli
membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat dilepaskan dari
tubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut.
Reproduksi Mamalia >>>5
2. Memberikan makanan.
3. Sel Sertoli berfungsi untuk memfagosit sitoplasma dari spermatid yang berubah
menjadi spermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang rusak.
4. Sel Sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat
dilepaskan dari tubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut.
5. Sel Sertoli mensekresi androgen-binding protein (ABP). ABP berfungsi untuk
mempertahankan testosteron tetap berada dalam tubulus seminiferus, karena
testosteron berupa lipid yang mudah keluar dari membran plasma dan meninggalkan
lumen.
6. Menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik negatif yang mengontrol
sekresi FSH.
Meskipun testosteron merupakan hormon pada pria dan estrogen merupakan hormon
pada wanita, namun ditemukan sejumlah kecil estrogen yang dihasilkan oleh
korteks adrenal. Sejumlah kecil testosteron dikonversi menjadi estrogen di testes
oleh enzim aromatase, yang terdistribusi dalam saluran reproduksi. Estrogen juga
berada pada jaringan adiposa. Reseptor estrogen diidentifikasi berada di testes, prostat,
tulang, dan bagian lain pada pria. Penelitian terbaru membuktikan bahwa estrogen
berperan penting dalam spermatogenesis, berkontribusi pada seksualitas normal, dan
Reproduksi Mamalia >>>6
homeostasis tulang. Mekanisme kerja estrogen belum banyak terungkap. Demikian
juga pada wanita, terdapat hormon DHEA (androgen lemah) yang dihasilkan oleh
korteks adrenal. Selain itu, sejumlah kecil testosteron dihasilkan pada ovarium wanita.
Prostaglandin pertama kali diidentifikasi berada di semen. Produksi dan
aktifitasnya tidak hanya terdapat di sistem reproduksi. Protaglandin berbentuk derivat 20
karbon asam lemak. Mereka dihasilkan pada semua jaringan dari asam arakhidonat,
suatu asam lemak bagian phospholipid dalam membran plasma. Derivat asam
arakhidonat yang lain yang termasuk kategori prostaglandin antara lain:
prostacyclins, thromboxanes, dan leukotriens. Prostaglandin didesain membentuk 3
kelompok: PGA, PGE, dan PGF dengan struktur yang bervariasi pada cincin 5
karbon pada bagian akhir. Pada sistem reproduksi, prostaglandin berfungsi untuk
meningkatkan trasnsport sperma dengan aktifitasnya pada otot polos saluran
reproduksi pria dan wanita, berperan pada menstruasi, ovulasi, berkontribusi pada
persiapan bagian plasenta ibu, dan berkontribusi pada saat melahirkan (partus).
Sexual Intercourse/ Coitus/ Kopulasi Antara Pria dan Wanita
Siklus respons seksual secara fisiologi terbagi menjadi 4 fase:
1. The excitement phase, yang meliputi ereksi dengan vasokongesti testikular
(pengumpulan darah di penis).
2. The plateau phase, yang dikarakteristikkan dengan intensifikasi pada respons ini
dengan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, irama nafas, dan tekanan otot.
3. The orgasmic phase, yang ditandai dengan ejakulasi dan merupakan puncak dari
fase excitement dan dialami sebagai kenikmatan fisik.
4. The resolution phase, pengembalian genital dan sistem tubuh seperti pada tahap
awal.
Banyak wanita yang tidak melalui fase orgasme. Penelitian pada dua suku di
Indonesia menunjukkan bahwa wanita yang bekerja, seperti berburu ikut dengan
suami dapat melalui fase orgasme dibandingkan dengan wanita yang di rumah saja.
Vesicula Seminalis
Berjumlah sepasang, merupakan kelenjar yang terbagi atas bagian-bagian yang
saluran-salurannya menyatu dengan vas deferens, membentuk dua duktus ejakulatoris
Reproduksi Mamalia >>>7
yang menuju ke uretra. Kelenjar ini menghasilkan secret yang bersifat alkalis, pekat,
berwarna kuning. Secret yang bersifat alkalis ini berperan untuk menetralkan secret yang
bersifat asam pada wanita, yang secara tepat mengimbomilisasikan sperma. Secret ini
mengandung fruktosa sebagai bahan bakar metabolic untuk transport sperma. Di samping
itu juga mengandung prostaglandin dalam jumlah besar yang membantu menstimulasi
aktivitas sperma, serta menstimulasi kontraksi oviduk setelah terjadi transmisi cairan
seminalis ke dalam saluran kelamin wanita setelah penyatuan seksual yang juga
membantu transport sperma ke dalam oviduk.
Kelenjar Prostat
Kelenjar ini mengelilingi leher vesika urinaria (kandung kencing), uretra, dan
persatuan kedua duktus ejakulatoris. Dari kelenjar ini keluar lebih dari 30 saluran yang
langsung memasuki uretra. Prostat memproduksi enzim-enzim proteolitik yaitu
fibrinolisin dan fosfatase asam yang berfungsi untuk menurunkan viskositas secret
reproduksi pria. Pembesaran prostat yang diikuti dengan operasi pengambilan, seringkali
tidak menggangu aktivitas seksual, meskipun adakalnya menimbulkan impotensi.
Kelenjar Bulbouretralis (Cowperi)
Keenjar ini berjulah sepasang, berbentuk buah ercis, terdapat di bawah kelenjar
prostat dan menghasilkan sedikit cairan selama stimulasi seksual. Kelenjar cowperi
menghasilkan sedikit cairan yang elkat, jernih seperti lender dan bersifat alkalis. Secret
ini berfungsi untuk menetralkan kandungan uretra yang bersifat asam.
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan pria, karena wanita
mengalami fase melahirkan, menyusui, dan meopause yang menyebabkan terjadinya
perubahan siklus reproduksi, tidak hanya saat pubertas saja.
Pada saat ovulasi, terjadi lonjakan LH (LH surge) sehingga oosit dapat keluar dari
folikel. Setelah ovulasi, uterus dalam fase sekresi sehingga jika terjadi fertilisasi,
embrio yang terbentuk dapat mudah bernidasi pada uterus. Pada fase sekresi ini,
endometrium uterus menebal dengan kelenjar yang berkelok-kelok, banyak pembuluh
darah, dan banyak sekret. Estrogen yang meningkat sebelum ovulasi memberikan
Reproduksi Mamalia >>>8
umpan balik negatif terhadap FSH, sehingga tidak terjadi perubahan folikel terus-
menerus.
Jika terjadi fertilisasi, progesteron tetap tinggi dengan dipertahankannya korpus
luteum (tidak berdegenerasi). Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum
berdegenerasi sehingga terjadi penurunan progesteron yang menyebabkan menstruasi
dengan meluruhnya lapisan endometrium. Saat menstruasi, prostaglandin lokal uterus
menstimulasi irama kontraksi kecil myometrium uterus. Kontraksi uterus yang besar
disebabkan karena over produksi prostaglandin yang menyebabkan kram menstruasi
(dysmenorrhea) yang dialami wanita.
Oviduk (saluran telur)
Dari bagian atas uterus yang disebut fundus terproyeksi ke lateral sepasang oviduk
yang ujung-ujungnya merupakan proyeksi berbentuk jri-jari yang disebut fimbriae.
Oviduk seperti uterus mempunyai lapisan mukosa dan dinding-dindingnya terdiri atas
otto-otot polos.
Reproduksi Mamalia >>>9
Vagina
Bagian ini merupakan suatu lorong yang panjangnya 6-9 cm yang menghubungkan
servix (leher rahim) dengan bagian luar badan yang disebut vestibulum. Vagina dilapisi
oleh epithelium mukosa yang menghasilkan secret yang dilepaskan selama perangsangan
seksual. Dinding-dinding muscular vagina melebar juga seama perangsangan. Untuk
memudahkan intercourse (hubungan kelamin), saluran-saluran kelenjar yang terdapat di
latral uretra dan di bagian posterior vagina melepaskan sekresinya untuk melumasi
vagina. Kelenjar-kelenjar ini berturut-turut adalah kelenjar vestibularis kecil (Kelenjar
skene) dan kelenjar vestibiularis besar (Kelenjar Bartholini). Lubang vagina dipersempit
atau tertutup oleh suatu membrane mukosa dengan ketebalan yang bervriasi yang disebut
hymen (selaput dara). Hymen ini dapat rusak oleh berbagai aktivitas seperti mengendarai
kuda, sepeda, terjatuh, atau hubungan kelamin.
Perubahan Menopausal
Siklus menstruasi wanita akan berakhir pada usia 45 sampai 55 tahun yang terjadi
karena habisnya persediaan folikel ovarium yang terbentuk saat janin wanita berusia 3
bulan. Menopause mungkin terjadi sebagai mekanisme mencegah kehamilan pada
wanita lanjut usia. Periode transisi sebelum menopause disebut dengan klimakterium.
Estrogen yang diproduksi ovarium menurun dari 300 mg perhari menjadi tidak ada.
Produksi estrogen dilanjutkan oleh jaringan adiposa, liver, dan korteks adrenal yang
dapat menghasilkan estrogen 20 mg perhari. Kehilangan estrogen dari ovarium
menyebabkan perubahan emosi dan fisik. Perubahan fisik yang terjadi antara lain vagina
mengering yang menyebabkan ketidaknyamanan saat coitus dan atrofi organ genital
secara bertahap. Namun demikian, wanita post menopause masih memiliki
keinginan seks karena adrenal mereka tetap mengeluarkan androgen.
Peran estrogen dalam reproduksi sangat luas, sehingga kehilangan hormon ini
setelah menopause dapat berdampak pada sistem tubuh terutama sistem skelet dan
kardiovaskular. Estrogen membantu membentuk tulang yang kuat, sehingga wanita
lansia lebih mudah terkena osteoporosis. Penurunan estrogen mengakibatkan
penurunan aktifitas pembentuk tulang osteoblast dan peningkatan aktifitas
penghancur tulang osteoclast. Akibatnya terjadi penurunan densitas tulang dan lebih
mudah terjadi fraktur.
Estrogen memberikan perlindungan terhadap jantung wanita. Insiden terjadinya
penyakit artery coronary meningkat pada wanita setelah menopause. Estrogen
Reproduksi Mamalia >>>10
membantu mencegah serangan jantung dengan beberapa cara. Pertama, estrogen
menghambat pembentukan artherosclerosis dengan cara memetabolisme kolesterol.
Estrogen membantu meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Kedua, estrogen
berperan sebagai anti oksidan yang membantu sel endotel dari serangan radikal
bebas yang merupakan karakteristik tahap awal artherosclerosis coronary. Estrogen
meningkatkan vasodilatasi arteriolar yang membantu darah coronary mengalir dan
mencegah spasme pembuluh darah. Estrogen juga menghambat proliferasi otot polos
yang mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah yang merupakan penyebab
utama terjadinya artherosclerosis.
Estrogen juga membantu memodulasi aktifitas epinefrin dan norepinefrin pada
dinding arteiolar. Penurunan estrogen menyebabkan penurunan kontrol aliran darah,
khususnya pembuluh darah kulit. Peningkatan aliran darah melaluli pembuluh darah
di permukaan menyebabkan terjadinya ”hot flashes”.***
Gametogenesis
Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis
proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka
akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis,
sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia
menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama
bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel
induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis
jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom.
Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis,
Spermatogenesis
Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang 250 m
dalam testes. Sel-sel yang berada di tubulus seminiferus berupa sel germinal dengan
bermacam-macam tahap perkembangan dan sel Sertoli yang memberikan dukungan
penting pada spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses kompleks sel germinal
prmordial spermatogonia (46 kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi
Reproduksi Mamalia >>>11
spermatozoa motil (23 kromosom). Prosesnya memerlukan waktu 64 hari dengan 3
tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis. Spermatozoa memiliki 4 bagian, yaitu
kepala, akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala terdiri dari nukleus yang terdapat
informasi genetik. Akrosom adalah vesikel pada kepala yang terdapat enzim yang
digunakan untuk penetrasi sperma. Akrosom dibentuk dengan agregasi vesikel dihasilkan
oleh retikulum endoplasmik/ kompleks golgi. Mobilitas spermatozoa dapat terjadi
karena adanya ekor yang panjang yang tumbuh dari sentriol. Pergerakan ekor terjadi
hasil dari pergerakan mikrotubul yang menggunakan energi (ATP) dari mitokondria
yang berada pada bagian midpiece sperma. Proses spermatogenesis ini dapat terjadi
karena dukungan dari sel Sertoli.
Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses
kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini
memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut
ini:
1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel
kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium
menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron.
2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua
sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap.
3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang
kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi
disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen
tubulus seminiferus.
4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder
yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing-
masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom
kelamin (Y atau X).
5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat
sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom.
6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami
pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis
ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.
Reproduksi Mamalia >>>12
Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti
spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoadalam waktu yang
bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari
kita simak prosesnya lebih lanjut:
1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium.
2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer
melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama.
3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya
dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak
sitoplasma dari oosit primer.
Reproduksi Mamalia >>>13
4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian membelah lagi.
5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit
sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu
pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua yang
akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi
dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali.
6. Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan
23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum
siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya
menjadi ovum yang matang.
7. Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat
dipoid (2n).
Fertilisasi
Fertilisasi adalah pembuahan ovum oleh sperma yang pada umumnya terjadi di tuba
fallopi. Supaya berhasil, fertilisasi harus terjadi sebelum 24 jam setelah terjadinya ovulasi
karena dalam jangka waktu itulah ovum dapat dibuahi, sedangkan sperma dapat bertahan
72 jam di dalam tubuh wanita. Saat ejakulasi, jutaan sperma memasuki saluran vagina
wanita, apabila coitus dilakukan pada waktu yang sama dengan ovulasi maka beberapa
sperma ini akan berkelana ke arah yang berlawanan dengan arah gerak ovum, namun
hanya satu yang dapat masuk dan membuahi ovum.
Setelah sperma masuk ovum, kepalanya membangkak cepat untuk membentuk
pronukleus jantan. Kemudian, 23 kromosom pronukleus jantan dan 23 kromosom
pronukleus betina saling bersekutu untuk membentuk kembali unsur 46 kromosom dalam
ovum yang telah mengalami fertilisasi. Seks anak ditentukan oleh jenis sperma yang
memfertilsasi ovum, apakah mengandung kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan
ovum hanya mempunyai kromosom X dan tidak pernah mempunyai kromosom Y. setelah
penggabungan pronukleus jantan dan betina waktu fertilisasi, ovum yang telah
mengalami fertilisasi kemudian mengandung 44 kromosom autosom dan dua kromosom
X yang menyebabkan terbentuknya anak perempuan, atau kromosom X dan Y yang
menyebabkan terbentuknya anak pria.
Reproduksi Mamalia >>>14
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/internal/132206698/material/Ebookbioteknologipdsistemrepro
duksi.pdf.
Suntoro, SH dan Harminani SDT. 1994. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta:
Depdikbud.
Muslim, DAC dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.

More Related Content

What's hot

Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Selly Noviyanty Yunus
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
yusri humaira
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Mutiara Dwi Faiska
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
marwahmoniCha
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenEva Utami
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
Fhyka Clalu
 
Organogenesis
OrganogenesisOrganogenesis
Organogenesis
Nadiatuz Zahroh
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
IndriHutami
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
dewisetiyana52
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Selly Noviyanty Yunus
 
Katak
KatakKatak
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
Anggi Putri Intani
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
Agustin Dian Kartikasari
 
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhanSistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Wiwin Dwi Putri Ariani
 
Ppt platyhelminthes
Ppt platyhelminthesPpt platyhelminthes
Ppt platyhelminthes
Miftahul Hidayati
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
riacantik96
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
Rian Maulana
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Ramadhanty Putri
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
Monalisa Pirade
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
Nana Citra
 

What's hot (20)

Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Praktikum amfibi
Praktikum amfibiPraktikum amfibi
Praktikum amfibi
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewanTugas ppt fiswan reproduksi hewan
Tugas ppt fiswan reproduksi hewan
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
SISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIASISTEM RANGKA MANUSIA
SISTEM RANGKA MANUSIA
 
Organogenesis
OrganogenesisOrganogenesis
Organogenesis
 
Biologi : aves
Biologi :   avesBiologi :   aves
Biologi : aves
 
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
Laporan Mikroteknik Whole Mount (Protozoa)
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Katak
KatakKatak
Katak
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - PteridophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Pteridophyta
 
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhanSistem homeostatis hewan dan tumbuhan
Sistem homeostatis hewan dan tumbuhan
 
Ppt platyhelminthes
Ppt platyhelminthesPpt platyhelminthes
Ppt platyhelminthes
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)Gametogenesis (Biologi IX SMP)
Gametogenesis (Biologi IX SMP)
 
Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4Praktikum ketiga kelompok 4
Praktikum ketiga kelompok 4
 
Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes Bab 7. Osteichthyes
Bab 7. Osteichthyes
 

Viewers also liked

Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanAsep Warsono
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
UNIB
 
Ppt mamalia
Ppt mamaliaPpt mamalia
Ppt mamaliaEnyrah
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
Nur Aini
 
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
PPGTM Jemaat Tamalanrea
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
f' yagami
 
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
Ahmad Udin
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Vina R Ipina
 
11.reproduksi
11.reproduksi11.reproduksi
11.reproduksi
gusharya
 
Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Anatomi Aves
meldaambar
 
Sistem pencernaan mamalia
Sistem pencernaan mamaliaSistem pencernaan mamalia
Sistem pencernaan mamalia
Ayu Rahmawati
 
Aves
AvesAves
Aves
ImaaELF
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Fransiska Oktafiani
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
arkhanprada
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
fpa_faiz
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah Mangrove
Elvionita
 
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Randy Ikas
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
SLIM_FKM
 

Viewers also liked (20)

Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 
Ppt biologi mamalia
Ppt biologi mamaliaPpt biologi mamalia
Ppt biologi mamalia
 
Ppt mamalia
Ppt mamaliaPpt mamalia
Ppt mamalia
 
Hewan mamalia
Hewan mamaliaHewan mamalia
Hewan mamalia
 
Mamalia
MamaliaMamalia
Mamalia
 
BIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_SpecktrofotometerBIOUnnes_Specktrofotometer
BIOUnnes_Specktrofotometer
 
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
Kelompok 8 mamalia darat (ukuran besar)
 
Kelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptiliaKelompok 12 super kelas reptilia
Kelompok 12 super kelas reptilia
 
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK  MAMALIA, AMPHIBI...
Praktikum lapang IDENTIFIKASI BEBERAPA HEWAN DALAM KELOMPOK MAMALIA, AMPHIBI...
 
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) kelompok 1
 
11.reproduksi
11.reproduksi11.reproduksi
11.reproduksi
 
Anatomi Aves
Anatomi AvesAnatomi Aves
Anatomi Aves
 
Sistem pencernaan mamalia
Sistem pencernaan mamaliaSistem pencernaan mamalia
Sistem pencernaan mamalia
 
Aves
AvesAves
Aves
 
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi PriaAnatomi Sistem Reproduksi Pria
Anatomi Sistem Reproduksi Pria
 
Presentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi AvesPresentasi Reproduksi Aves
Presentasi Reproduksi Aves
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Makalah Mangrove
Makalah MangroveMakalah Mangrove
Makalah Mangrove
 
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
Buku Guru Agama katolik_sma kelas x kurikulum 2013_[blogerkupang.com]
 
Anatomi 1
Anatomi 1Anatomi 1
Anatomi 1
 

Similar to Makalah Sistem Reproduksi Mamalia

Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
zia mujahidah
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
zia mujahidah
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
irwanto sumantri
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
vanessaclarista
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Asyifa Robiatul adawiyah
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
46912042 makalah-biologi-rep
46912042 makalah-biologi-rep46912042 makalah-biologi-rep
46912042 makalah-biologi-repAmets Chayanx
 
Sistem reproduksi manusia ismail
Sistem reproduksi manusia  ismailSistem reproduksi manusia  ismail
Sistem reproduksi manusia ismail
Ismail Fizh
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Sweet Angel Weismann
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
zaffiani
 
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptxKelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
grasianafloridaBoa1
 
Sistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptxSistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptx
wanda astari
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
CaptainCanarys
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMASISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
State Uiversity Of Medan (UNIMED)
 
BIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksiBIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksi
Fahrizal Hari
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
RohayatiOcha
 
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdfKuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
vina736285
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
Diah Astika W.
 
Fisiologi Reproduksi Pria.ppt
Fisiologi Reproduksi Pria.pptFisiologi Reproduksi Pria.ppt
Fisiologi Reproduksi Pria.ppt
GannHumble
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Asmara Nova Susanto
 

Similar to Makalah Sistem Reproduksi Mamalia (20)

Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
46912042 makalah-biologi-rep
46912042 makalah-biologi-rep46912042 makalah-biologi-rep
46912042 makalah-biologi-rep
 
Sistem reproduksi manusia ismail
Sistem reproduksi manusia  ismailSistem reproduksi manusia  ismail
Sistem reproduksi manusia ismail
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptxKelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
 
Sistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptxSistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptx
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMASISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
 
BIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksiBIOLOGI Sistem reproduksi
BIOLOGI Sistem reproduksi
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdfKuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
Kuliah Struktur dan Fungsi Spermatozoa.pdf
 
Vi sel dan hormon
Vi   sel dan hormonVi   sel dan hormon
Vi sel dan hormon
 
Fisiologi Reproduksi Pria.ppt
Fisiologi Reproduksi Pria.pptFisiologi Reproduksi Pria.ppt
Fisiologi Reproduksi Pria.ppt
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
 

More from Nur Aini

BIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_ShakerBIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_Shaker
Nur Aini
 
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
Nur Aini
 
BIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meterBIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meter
Nur Aini
 
BIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCRBIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCR
Nur Aini
 
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokulerBIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
Nur Aini
 
BIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate readerBIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate reader
Nur Aini
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_Furnace
Nur Aini
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_Elektroforesis
Nur Aini
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell Counter
Nur Aini
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_Autoklaf
Nur Aini
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
Nur Aini
 
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis HeparBIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
Nur Aini
 
BIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_OogenesisBIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_Oogenesis
Nur Aini
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2
Nur Aini
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
Nur Aini
 
BIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_FertilisasiBIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_Fertilisasi
Nur Aini
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
Nur Aini
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
Nur Aini
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong
Nur Aini
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat
Nur Aini
 

More from Nur Aini (20)

BIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_ShakerBIOUnnes_Shaker
BIOUnnes_Shaker
 
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
BIOUnnes_Lamina air flow (LAF)
 
BIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meterBIOUnnes_pH meter
BIOUnnes_pH meter
 
BIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCRBIOUnnes_PCR
BIOUnnes_PCR
 
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokulerBIOUnnes_Mikroskop trinokuler
BIOUnnes_Mikroskop trinokuler
 
BIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate readerBIOUnnes_Microplate reader
BIOUnnes_Microplate reader
 
BIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_FurnaceBIOUnnes_Furnace
BIOUnnes_Furnace
 
BIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_ElektroforesisBIOUnnes_Elektroforesis
BIOUnnes_Elektroforesis
 
BIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell CounterBIOUnnes_Cell Counter
BIOUnnes_Cell Counter
 
BIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_AutoklafBIOUnnes_Autoklaf
BIOUnnes_Autoklaf
 
BIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_OrganogenesisBIOUnnes_Organogenesis
BIOUnnes_Organogenesis
 
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis HeparBIOUnnes_Organogenesis Hepar
BIOUnnes_Organogenesis Hepar
 
BIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_OogenesisBIOUnnes_Oogenesis
BIOUnnes_Oogenesis
 
BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2BIOUnnes_Oogenesis 2
BIOUnnes_Oogenesis 2
 
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & NeurulaBIOUnnes_Gastrula & Neurula
BIOUnnes_Gastrula & Neurula
 
BIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_FertilisasiBIOUnnes_Fertilisasi
BIOUnnes_Fertilisasi
 
BIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_BlastulasiBIOUnnes_Blastulasi
BIOUnnes_Blastulasi
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan Ikat Penyokong
 
Jaringan Ikat
Jaringan Ikat Jaringan Ikat
Jaringan Ikat
 

Makalah Sistem Reproduksi Mamalia

  • 1. i MAKALAH STRUKTUR TUBUH HEWAN “SISTEM REPRODUKSI MAMALIA” Disusun guna memenuhi tugas matakuliah struktur tubuh hewan Disusun oleh: Nur’aini 4411411055 Biologi, S1 Rombel 02 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG KOTA SEMARANG 2012
  • 2. ii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...................................................................... i DAFTAR ISI.................................................................................. ii SISTEM REPRODUKSI PRIA...................................................... 1 Testis ............................................................................................. 1 Sel Sertoli....................................................................................... 2 Vesicula Seminalis......................................................................... 4 Kelenjar Prostat.............................................................................. 5 Kelenjar Bulbouretralis (Cowperi).................................................. 5 SISTEM REPRODUKSI WANITA ............................................... 5 Oviduk ........................................................................................... 5 Vagina............................................................................................ 6 Perubahan Menopausal................................................................... 6 GAMETOGENESIS ...................................................................... 8 Spermatogenesis............................................................................. 9 Oogenesis....................................................................................... 10 FERTILISASI................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA..................................................................... 12
  • 3. Reproduksi Mamalia >>>3 Sistem Reproduksi Pria Testes Lokasi testes berada pada skrotum yang memiliki lingkungan suhu lebih rendah beberapa derajat daripada suhu tubuh. Pada kasus cryptorchidism (testes yang masih ada di rongga peritoneum, tidak turun ke skrotum), lingkungan testes menjadi lebih panas yang mengakibatkan tidak dapat menghasilkan sperma yang viabilitasnya baik, karena sperma sangat sensitif terhadap suhu. Sel Leydig di testes memproduksi hormon testosteron dengan distimulasi oleh hormon LH. Fungsi hormon testosteron antara lain: Sebelum lahir: (1)Maskulinisasi saluran reproduksi dan genitalia eksterna, (2) Meningkatkan turunnya testes ke skrotum, Pada jaringan seks spesifik: (1)Meningkatkan pertumbuhan dan maturasi sistem reproduksi pada saat puber, (2) Penting untuk spermatogenesis, (3)Mempertahankan saluran reproduksi remaja seluruhnya, Bagian reproduksi lain: (1)Mengontrol perkembangan seks pada pubertas, (2) Mengontrol sekresi hormon gonadotropin.
  • 4. Reproduksi Mamalia >>>4 Dampak pada karakteristik seksual sekunder: (1)Menginduksi pola pertumbuhan rambut pria (seperti: jenggot), (2)Menyebabkan suara menjadi lebih dalam karena mengecilnya tali vokal, (3)Meningkatkan pertumbuhan otot yang bertanggung jawab pada konfigurasi tubuh pria Pada organ non reproduksi: (1)Menghasilkan efek anabolik protein, (2) Meningkatkan pertumbuhan tulang pada pubertas dan kemudian menutup lempeng epifisis, (3) Menginduksi prilaku agresif. Sel Sertoli Fungsi penting sel Sertoli selama proses spermatogenesis antara lain: 1. Sel Sertoli membentuk tight junction sebagai barrier spermatozoa dengan darah sehingga dapat mencegah pembentukan antibodi yang dapat 4. Sel Sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat dilepaskan dari tubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut.
  • 5. Reproduksi Mamalia >>>5 2. Memberikan makanan. 3. Sel Sertoli berfungsi untuk memfagosit sitoplasma dari spermatid yang berubah menjadi spermatozoa dan menghancurkan sel germinal yang rusak. 4. Sel Sertoli membentuk lumen cairan tubulus seminiferus sehingga sperma dapat dilepaskan dari tubulus ke epididimis untuk disimpan dan diproses lebih lanjut. 5. Sel Sertoli mensekresi androgen-binding protein (ABP). ABP berfungsi untuk mempertahankan testosteron tetap berada dalam tubulus seminiferus, karena testosteron berupa lipid yang mudah keluar dari membran plasma dan meninggalkan lumen. 6. Menghasilkan hormon inhibin sebagai umpan balik negatif yang mengontrol sekresi FSH. Meskipun testosteron merupakan hormon pada pria dan estrogen merupakan hormon pada wanita, namun ditemukan sejumlah kecil estrogen yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Sejumlah kecil testosteron dikonversi menjadi estrogen di testes oleh enzim aromatase, yang terdistribusi dalam saluran reproduksi. Estrogen juga berada pada jaringan adiposa. Reseptor estrogen diidentifikasi berada di testes, prostat, tulang, dan bagian lain pada pria. Penelitian terbaru membuktikan bahwa estrogen berperan penting dalam spermatogenesis, berkontribusi pada seksualitas normal, dan
  • 6. Reproduksi Mamalia >>>6 homeostasis tulang. Mekanisme kerja estrogen belum banyak terungkap. Demikian juga pada wanita, terdapat hormon DHEA (androgen lemah) yang dihasilkan oleh korteks adrenal. Selain itu, sejumlah kecil testosteron dihasilkan pada ovarium wanita. Prostaglandin pertama kali diidentifikasi berada di semen. Produksi dan aktifitasnya tidak hanya terdapat di sistem reproduksi. Protaglandin berbentuk derivat 20 karbon asam lemak. Mereka dihasilkan pada semua jaringan dari asam arakhidonat, suatu asam lemak bagian phospholipid dalam membran plasma. Derivat asam arakhidonat yang lain yang termasuk kategori prostaglandin antara lain: prostacyclins, thromboxanes, dan leukotriens. Prostaglandin didesain membentuk 3 kelompok: PGA, PGE, dan PGF dengan struktur yang bervariasi pada cincin 5 karbon pada bagian akhir. Pada sistem reproduksi, prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan trasnsport sperma dengan aktifitasnya pada otot polos saluran reproduksi pria dan wanita, berperan pada menstruasi, ovulasi, berkontribusi pada persiapan bagian plasenta ibu, dan berkontribusi pada saat melahirkan (partus). Sexual Intercourse/ Coitus/ Kopulasi Antara Pria dan Wanita Siklus respons seksual secara fisiologi terbagi menjadi 4 fase: 1. The excitement phase, yang meliputi ereksi dengan vasokongesti testikular (pengumpulan darah di penis). 2. The plateau phase, yang dikarakteristikkan dengan intensifikasi pada respons ini dengan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, irama nafas, dan tekanan otot. 3. The orgasmic phase, yang ditandai dengan ejakulasi dan merupakan puncak dari fase excitement dan dialami sebagai kenikmatan fisik. 4. The resolution phase, pengembalian genital dan sistem tubuh seperti pada tahap awal. Banyak wanita yang tidak melalui fase orgasme. Penelitian pada dua suku di Indonesia menunjukkan bahwa wanita yang bekerja, seperti berburu ikut dengan suami dapat melalui fase orgasme dibandingkan dengan wanita yang di rumah saja. Vesicula Seminalis Berjumlah sepasang, merupakan kelenjar yang terbagi atas bagian-bagian yang saluran-salurannya menyatu dengan vas deferens, membentuk dua duktus ejakulatoris
  • 7. Reproduksi Mamalia >>>7 yang menuju ke uretra. Kelenjar ini menghasilkan secret yang bersifat alkalis, pekat, berwarna kuning. Secret yang bersifat alkalis ini berperan untuk menetralkan secret yang bersifat asam pada wanita, yang secara tepat mengimbomilisasikan sperma. Secret ini mengandung fruktosa sebagai bahan bakar metabolic untuk transport sperma. Di samping itu juga mengandung prostaglandin dalam jumlah besar yang membantu menstimulasi aktivitas sperma, serta menstimulasi kontraksi oviduk setelah terjadi transmisi cairan seminalis ke dalam saluran kelamin wanita setelah penyatuan seksual yang juga membantu transport sperma ke dalam oviduk. Kelenjar Prostat Kelenjar ini mengelilingi leher vesika urinaria (kandung kencing), uretra, dan persatuan kedua duktus ejakulatoris. Dari kelenjar ini keluar lebih dari 30 saluran yang langsung memasuki uretra. Prostat memproduksi enzim-enzim proteolitik yaitu fibrinolisin dan fosfatase asam yang berfungsi untuk menurunkan viskositas secret reproduksi pria. Pembesaran prostat yang diikuti dengan operasi pengambilan, seringkali tidak menggangu aktivitas seksual, meskipun adakalnya menimbulkan impotensi. Kelenjar Bulbouretralis (Cowperi) Keenjar ini berjulah sepasang, berbentuk buah ercis, terdapat di bawah kelenjar prostat dan menghasilkan sedikit cairan selama stimulasi seksual. Kelenjar cowperi menghasilkan sedikit cairan yang elkat, jernih seperti lender dan bersifat alkalis. Secret ini berfungsi untuk menetralkan kandungan uretra yang bersifat asam. Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita lebih kompleks dibandingkan pria, karena wanita mengalami fase melahirkan, menyusui, dan meopause yang menyebabkan terjadinya perubahan siklus reproduksi, tidak hanya saat pubertas saja. Pada saat ovulasi, terjadi lonjakan LH (LH surge) sehingga oosit dapat keluar dari folikel. Setelah ovulasi, uterus dalam fase sekresi sehingga jika terjadi fertilisasi, embrio yang terbentuk dapat mudah bernidasi pada uterus. Pada fase sekresi ini, endometrium uterus menebal dengan kelenjar yang berkelok-kelok, banyak pembuluh darah, dan banyak sekret. Estrogen yang meningkat sebelum ovulasi memberikan
  • 8. Reproduksi Mamalia >>>8 umpan balik negatif terhadap FSH, sehingga tidak terjadi perubahan folikel terus- menerus. Jika terjadi fertilisasi, progesteron tetap tinggi dengan dipertahankannya korpus luteum (tidak berdegenerasi). Jika tidak terjadi fertilisasi, korpus luteum berdegenerasi sehingga terjadi penurunan progesteron yang menyebabkan menstruasi dengan meluruhnya lapisan endometrium. Saat menstruasi, prostaglandin lokal uterus menstimulasi irama kontraksi kecil myometrium uterus. Kontraksi uterus yang besar disebabkan karena over produksi prostaglandin yang menyebabkan kram menstruasi (dysmenorrhea) yang dialami wanita. Oviduk (saluran telur) Dari bagian atas uterus yang disebut fundus terproyeksi ke lateral sepasang oviduk yang ujung-ujungnya merupakan proyeksi berbentuk jri-jari yang disebut fimbriae. Oviduk seperti uterus mempunyai lapisan mukosa dan dinding-dindingnya terdiri atas otto-otot polos.
  • 9. Reproduksi Mamalia >>>9 Vagina Bagian ini merupakan suatu lorong yang panjangnya 6-9 cm yang menghubungkan servix (leher rahim) dengan bagian luar badan yang disebut vestibulum. Vagina dilapisi oleh epithelium mukosa yang menghasilkan secret yang dilepaskan selama perangsangan seksual. Dinding-dinding muscular vagina melebar juga seama perangsangan. Untuk memudahkan intercourse (hubungan kelamin), saluran-saluran kelenjar yang terdapat di latral uretra dan di bagian posterior vagina melepaskan sekresinya untuk melumasi vagina. Kelenjar-kelenjar ini berturut-turut adalah kelenjar vestibularis kecil (Kelenjar skene) dan kelenjar vestibiularis besar (Kelenjar Bartholini). Lubang vagina dipersempit atau tertutup oleh suatu membrane mukosa dengan ketebalan yang bervriasi yang disebut hymen (selaput dara). Hymen ini dapat rusak oleh berbagai aktivitas seperti mengendarai kuda, sepeda, terjatuh, atau hubungan kelamin. Perubahan Menopausal Siklus menstruasi wanita akan berakhir pada usia 45 sampai 55 tahun yang terjadi karena habisnya persediaan folikel ovarium yang terbentuk saat janin wanita berusia 3 bulan. Menopause mungkin terjadi sebagai mekanisme mencegah kehamilan pada wanita lanjut usia. Periode transisi sebelum menopause disebut dengan klimakterium. Estrogen yang diproduksi ovarium menurun dari 300 mg perhari menjadi tidak ada. Produksi estrogen dilanjutkan oleh jaringan adiposa, liver, dan korteks adrenal yang dapat menghasilkan estrogen 20 mg perhari. Kehilangan estrogen dari ovarium menyebabkan perubahan emosi dan fisik. Perubahan fisik yang terjadi antara lain vagina mengering yang menyebabkan ketidaknyamanan saat coitus dan atrofi organ genital secara bertahap. Namun demikian, wanita post menopause masih memiliki keinginan seks karena adrenal mereka tetap mengeluarkan androgen. Peran estrogen dalam reproduksi sangat luas, sehingga kehilangan hormon ini setelah menopause dapat berdampak pada sistem tubuh terutama sistem skelet dan kardiovaskular. Estrogen membantu membentuk tulang yang kuat, sehingga wanita lansia lebih mudah terkena osteoporosis. Penurunan estrogen mengakibatkan penurunan aktifitas pembentuk tulang osteoblast dan peningkatan aktifitas penghancur tulang osteoclast. Akibatnya terjadi penurunan densitas tulang dan lebih mudah terjadi fraktur. Estrogen memberikan perlindungan terhadap jantung wanita. Insiden terjadinya penyakit artery coronary meningkat pada wanita setelah menopause. Estrogen
  • 10. Reproduksi Mamalia >>>10 membantu mencegah serangan jantung dengan beberapa cara. Pertama, estrogen menghambat pembentukan artherosclerosis dengan cara memetabolisme kolesterol. Estrogen membantu meningkatkan HDL dan menurunkan LDL. Kedua, estrogen berperan sebagai anti oksidan yang membantu sel endotel dari serangan radikal bebas yang merupakan karakteristik tahap awal artherosclerosis coronary. Estrogen meningkatkan vasodilatasi arteriolar yang membantu darah coronary mengalir dan mencegah spasme pembuluh darah. Estrogen juga menghambat proliferasi otot polos yang mengakibatkan kerusakan dinding pembuluh darah yang merupakan penyebab utama terjadinya artherosclerosis. Estrogen juga membantu memodulasi aktifitas epinefrin dan norepinefrin pada dinding arteiolar. Penurunan estrogen menyebabkan penurunan kontrol aliran darah, khususnya pembuluh darah kulit. Peningkatan aliran darah melaluli pembuluh darah di permukaan menyebabkan terjadinya ”hot flashes”.*** Gametogenesis Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis. Bila ada sel tubuh kita yang rusak maka akan terjadi proses penggantian dengan sel baru melalui proses pembelahan mitosis, sedangkan sel kelamin atau gamet sebagai agen utama dalam proses reproduksi manusia menggunakan proses pembelahan meiosis. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa mitosis menghasilkan sel baru yang jumlah kromosomnya sama persis dengan sel induk yang bersifat diploid (2n) yaitu 23 pasang/ 46 kromosom, sedangkan pada meiosis jumlah kromosom pada sel baru hanya bersifat haploid (n) yaitu 23 kromosom. Gametogenesis ada dua yaitu spermatogenesis dan oogenesis, Spermatogenesis Sperma dihasilkan oleh tubulus seminiferus yang memiliki panjang 250 m dalam testes. Sel-sel yang berada di tubulus seminiferus berupa sel germinal dengan bermacam-macam tahap perkembangan dan sel Sertoli yang memberikan dukungan penting pada spermatogenesis. Spermatogenesis adalah proses kompleks sel germinal prmordial spermatogonia (46 kromosom) berproliferasi dan dikonversi menjadi
  • 11. Reproduksi Mamalia >>>11 spermatozoa motil (23 kromosom). Prosesnya memerlukan waktu 64 hari dengan 3 tahap: mitosis, meiosis, dan spermiogenesis. Spermatozoa memiliki 4 bagian, yaitu kepala, akrosom, midpiece, dan ekor. Kepala terdiri dari nukleus yang terdapat informasi genetik. Akrosom adalah vesikel pada kepala yang terdapat enzim yang digunakan untuk penetrasi sperma. Akrosom dibentuk dengan agregasi vesikel dihasilkan oleh retikulum endoplasmik/ kompleks golgi. Mobilitas spermatozoa dapat terjadi karena adanya ekor yang panjang yang tumbuh dari sentriol. Pergerakan ekor terjadi hasil dari pergerakan mikrotubul yang menggunakan energi (ATP) dari mitokondria yang berada pada bagian midpiece sperma. Proses spermatogenesis ini dapat terjadi karena dukungan dari sel Sertoli. Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis. Secara simultan proses ini memproduksi sperma matang di dalam tubulus seminiferus lewat langkah-langkah berikut ini: 1. Ketika seorang anak laki-laki mencapai pubertas pada usia 11 sampai 14 tahun, sel kelamin jantan primitif yang belum terspesialisasi dan disebut dengan spermatogonium menjadi diaktifkan oleh sekresi hormon testosteron. 2. Masing-masing spermatogonium membelah secara mitosis untuk menghasilkan dua sel anak yang masing-masing berisi 46 kromosom lengkap. 3. Dua sel anak yang dihasilkan tersebut masing-masing disebut spermatogonium yang kembali melakukan pembelahan mitosis untuk menghasilkan sel anak, dan satunya lagi disebut spermatosit primer yang berukuran lebih besar dan bergerak ke dalam lumen tubulus seminiferus. 4. Spermatosit primer melakukan meiosis untuk menhasilkan dua spermatosit sekunder yang berukuran lebih kecil dari spermatosit primer. Spermatosit sekunder ini masing- masing memiliki 23 kromosom yang terdiri atas 22 kromosom tubuh dan satu kromosom kelamin (Y atau X). 5. Kedua spermatosit sekunder tersebut melakukan mitosis untuk menghasilkan empat sel lagi yang disebut spermatid yang tetap memiliki 23 kromosom. 6. Spermatid kemudian berubah menjadi spermatozoa matang tanpa mengalami pembelahan dan bersifat haploid (n) 23 kromosom. Keseluruhan proses spermatogenesis ini menghabiskan waktu sekitar 64 hari.
  • 12. Reproduksi Mamalia >>>12 Oogenesis Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoadalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Mari kita simak prosesnya lebih lanjut: 1. Oogonium yang merupakan prekursor dari ovum tertutup dalam folikel di ovarium. 2. Oogonium berubah menjadi oosit primer, yang memiliki 46 kromosom. Oosit primer melakukan meiosis , yang menghasilkan dua sel anak yang ukurannya tidak sama. 3. Sel anak yang lebih besar adalah oosit sekunder yang bersifat haploid. Ukurannya dapat mencapai ribuan kali lebih besar dari yang lain karena berisi lebih banyak sitoplasma dari oosit primer.
  • 13. Reproduksi Mamalia >>>13 4. Sel anak yang lebih kecil disebut badan kutub pertama yang kemudian membelah lagi. 5. Oosit sekunder meninggalkan folikel ovarium menuju tuba Fallopi. Apabila oosit sekunder difertilisasi, maka akan mengalami pembelahan meiosis yang kedua . begitu pula dengan badan polar pertama membelah menjadi dua badan kutub kedua yang akhirnya mengalami degenerasi. Namun apabila tidak terjadi fertilisasi, menstruasi dengan cepat akan terjadi dan siklus oogenesis diulang kembali. 6. Selama pemebelahan meiosis kedua, oosit sekunder menjadi bersifat haploid dengan 23 kromosom dan selanjutnya disebut dengan ootid. Ketika inti nukleus sperma dan ovum siap melebur menjadi satu, saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan finalnya menjadi ovum yang matang. 7. Kedua sel haploid (sperma dan ovum) bersatu membentuk sel zygot yang bersifat dipoid (2n). Fertilisasi Fertilisasi adalah pembuahan ovum oleh sperma yang pada umumnya terjadi di tuba fallopi. Supaya berhasil, fertilisasi harus terjadi sebelum 24 jam setelah terjadinya ovulasi karena dalam jangka waktu itulah ovum dapat dibuahi, sedangkan sperma dapat bertahan 72 jam di dalam tubuh wanita. Saat ejakulasi, jutaan sperma memasuki saluran vagina wanita, apabila coitus dilakukan pada waktu yang sama dengan ovulasi maka beberapa sperma ini akan berkelana ke arah yang berlawanan dengan arah gerak ovum, namun hanya satu yang dapat masuk dan membuahi ovum. Setelah sperma masuk ovum, kepalanya membangkak cepat untuk membentuk pronukleus jantan. Kemudian, 23 kromosom pronukleus jantan dan 23 kromosom pronukleus betina saling bersekutu untuk membentuk kembali unsur 46 kromosom dalam ovum yang telah mengalami fertilisasi. Seks anak ditentukan oleh jenis sperma yang memfertilsasi ovum, apakah mengandung kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan ovum hanya mempunyai kromosom X dan tidak pernah mempunyai kromosom Y. setelah penggabungan pronukleus jantan dan betina waktu fertilisasi, ovum yang telah mengalami fertilisasi kemudian mengandung 44 kromosom autosom dan dua kromosom X yang menyebabkan terbentuknya anak perempuan, atau kromosom X dan Y yang menyebabkan terbentuknya anak pria.
  • 14. Reproduksi Mamalia >>>14 DAFTAR PUSTAKA http://staff.ui.ac.id/internal/132206698/material/Ebookbioteknologipdsistemrepro duksi.pdf. Suntoro, SH dan Harminani SDT. 1994. Anatomi dan Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud. Muslim, DAC dkk. 2007. Biologi 2 SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Esis.