SlideShare a Scribd company logo
ANATOMI dan FISIOLOGI
SISTEM REPRODUKSI
Oleh: Asyifa Robiatul A.
1
SISTEM REPRODUKSI
WANITA
2
3
Organ-Organ Sistem
Reproduksi Wanita
Kelenjar mamae
sebagai bagian dari
sistem integumen
Kelenjar mamae menjadi bagian
dalam sistem reproduksi wanita
4
Ovarium
Ovarium memproduksi
oosit sekunder, sekret
esterogen, progesteron,
relaxin, dan inhibin.
Oogenesis
Oogenesis terdiri dari
meosis I dan meosis II,
dimana oosit sekunder
(proses ovulasi) akan lebih
lengkap jika di fertilisasi
oleh sel sperma
5
6
Uterus
Suatu organ dengan ukuran
sebesar buah pear yang
berfungsi sbg proses
menstruasi dan implantasi,
tempat janin pada saat
hamil. Normalnya, uterus
diposisikan oleh ligamen.
Uterine tube & uterine wall
Uterine tube (tuba falopi)
merupakan ruang transport
dari oosit sekunder yang telah
mengalami fertilisasi dari
ovarium sampai uterus,
dibantu oleh silia dan kontraksi
peristaltik.
7
Vagina  jalan untuk
masuknya sperma dan
keluarnya darah
menstruasi, sensitif
terhadap penis pada
saat intercouse,
porsio inferior
menjadi jalan lahir
dan bisa elastis
Vulva  merupakan
genital eksternal
wanita terdiri dari:
mons pubis, labia
mayora-minora,
clitoris, vestibula,
hymen, urethral
meatus.
Perineum
merupakan ‘diamond-
shapped area’ terletak
di ujung medial-
inferior perut tengah
8
• Kelenjar mamae merupakan
gabungan antara kelenjar
keringat yang terletak di
superfisial sampai dengan
muskulus pectoralis mayor.
• Fungsi: sintesis,
mengeluarkan secret, dan
laktasi
• Kelenjar mamae
berkembang karena
esterogen dan progesteron,
keluarnya air susu
distimulasi oleh oxytocin.
9
SIKLUS REPRODUKSI
WANITA
10
11
12
At Midcycle,
a surge of LH
triggers
ovulation
Copyright © 2014 John
Wiley & Sons, Inc.
13
14
1. HOMEOSTASIS (kontribusi TEM
REPRODUKSI pada seluruh SISTEM
TUBUH)
2. Dampak Kelebihan ESTEROGEN
dan PROGESTERON
3. Dampak Kekurangan ESTEROGEN
dan PROGESTERON
15
16
17
18
SISTEM REPRODUKSI
PRIA
Terdiri dari: testis, ductus diferens, epididimis,
ejaculatory ductus, uretra, vesica seminalis, prostat,
gland bulbouretra, scrotum, dan penis
19
Potongan Transversal
SCROTUM dan TESTIS 21
Pembentukan SPERMA
1. Spermatogenesis dimulai dengan
Spermatogonia (diploid stem cells) yang akan
berdiferensiasi menjadi diploid spermatosit
primer
23
2.Spermatosit primer
dalam tahapan
MEOSIS I  menjadi
dua spermatosit
sekunder (haploid)
3.Pada tahapan MEOSIS
II  dua spermatosit
sekunder menjadi
empat spermatid
25
• Sperma  didapatkan melalui
penetrasi dari OOSIT sekunder untuk
bersaing dalam fertilisasi dan
membentuk ZIGOT
• Head (kepala)  terdiri dari NUCLEUS
dengan 23 kromosom
• Acrosome  melindungi kepala dan
berisi Enzim untuk membantu
penetrasi
• The Neck (leher)  terdiri dari
Sentriol yang terdapat pada
mikrotubulus yang akan
mengistirahatkan tail (buntut)
• The middle piece seperti mitokondria
membuat ATP sebagai daya
penggerak dari Sperma
• The principal piece dan end piece
membantu pergerakan the TAIL
26
Peranan HORMON dalam
Pembentukan SPERMA
1. Hormon mengontrol fungsi testikular.
2. Pada saat pubertas Gonadotropin Releasing
Hormone (GnRH) menstimulasi sel kepada
kelenjar Pituitary Anterior untuk memproduksi
Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH)
3. LH menstimulasi sel dalam testis untuk
memproduksi testosterone
4. FSH menstimulasi spermatogenesis
27
28
Produksi Testosterone dan
Dihidrotestosteron memberikan
efek kepada:
• Perkembangan prenatal
• Perkembangan karakteristik
seksual pria
• Perkembangan fungsi
seksual
• Menstimulasi anabolisme
(sintesis protein)
Sistem umpan balik negatif
mengontrol pengeluaran
testosteron dalam darah
29
“Sistem ductus” dalam sistem reproduksi pria
• Sperma dan cairan
berjalan dari
seminiferous tubulus ke
straight tubulus
kemudian semuanya
berkumpul di rete testis
• Efferent ductus
membawa sperma ke
epididimis. Tempat
Sperma yang telah
matang dan tempat
penyerapan degenerasi
sperma
• Epididimis mendorong
sperma ke ductus (vas)
deferens
30
Sperma dan cairan di Ductus (vas) diferens keluar dari ujung
epididimis dan naik melalui spermatic cord sampai ke pelvis.
Sperma dan cairan akan berputar di ureter dan berakhir di atas dan
bawah bagian posterior dari urinary bladder (kantung urin)
31
• Ejaculatory ductus muncul
dari persimpangan antara
ductus seminal vesikalis dan
ampulla dari ductus deferens
• Uretra ialah saluran untuk
sistem reproduksi dan urinaria.
Baik semen maupun urin
berjalan lewat saluran tsb.
Semen dan urin keluar
melewati kelenjar prostat, “
deep muscles of the
perineum” dan penis
33
Kelenjar yang terdapat di
alat reproduksi pria
• Semina vesicalis (kelenjar)  mengeluarkan secret
alkaline, cairan kental yang mengandung fruktosa,
prostaglandin, protein pembekuan.
• Kelenjar prostat  kelenjar tunggal berbentuk “donut-
shaped” yang menyimpan cairan asam, seperti asam
mengandung asam sitrat, enzim proteolitik, dan asam
fosfatase
• Kelenjar Bulbouretral (Cowper’s)  secret dengan
cairan alkaline untuk menetralisir asam dari urin dan
mucus untuk lubrikasi
34
Semen  campuran antara sperma dan
cairan seminalis
 Volume rata-rata per-ejakulasi adalah 2,5 –
5 ml, dengan 50 – 150 juta sperma per ml
 pH antara 7,2 – 7,7
Penis  menyelubungi uretra sebagai
jalan keluar semen dan urin
 Terdiri dari 3 massa silindris  2 corpus
cavernosum, dan 1 corpus spongiosum
Glans  kepala penis yang ditutupi oleh
prepuce (foreskin)
35
Dampak Kekurangan
Androgen bagi Pria
dan Dampak Kelebihan
Androgen pada Wanita
36
Dampak Defisiensi
Androgen pada Laki-laki
dan Peningkatan
Androgen pada
Perempuan
Copyright © 2000 Sibernagl/Lang,
Color Atlas of Pathophysiology
37
38
PERKEMBANGAN
SISTEM REPRODUKSI
Perkembangan Sistem Repr si
• Perkembangan sistem reproduksi terdiri dari beberapa
struktur dan membutuhkan beberapa zat kimia
• Genital berkembang dari intermediate mesoderm
menjadi genital ridges.
• Mesonephric (Wolffian) ducts berkembang menjadi
sistem reproduksi pria.
• Paramesonephric (Mullerian) ducts berkembang
menjadi sistem reproduksi wanita.
39
4
0
The Gonads
Develop from
Intermediate
Mesoderm
Copyright © 2014 John
Wiley & Sons, Inc.
4
1
The External Genitals
of Male and Female
Embryos Remain
Undifferentiated until
about the Eighth Week
Copyright © 2014 John
Wiley & Sons, Inc.
Sebelum terdapat
perbedaan antara genital
laki-laki dan perempuan,
semua embrio mempunyai:
Urethral (urogenital) folds
Urethral groove
Genital tubercle
Labioscrotal swelling
42
AGEING AND
THE REPRODUCTIVE
SYSTEM
▶ Pubertas merupakan awal periode berkembangnya
karakteristik seks sekunder dan berpotensi untuk dapat
melakukan seksual reproduksi
▶ Onset dari pubertas adalah terdapat lonjakan dari sekresi LH
dan FSH, yang dipicu oleh GnRH. Hormon leptin melepaskan
jaringan lemak memberikan sinyal ke hipotalamus sebagai
cadangan energi jangka panjang (trigliserida di jaringan
lemak) yang adekuat terhadap dimulainya fungsi reproduksi
▶ Puberty: laki-laki mulai memproduksi sprema, perempuan
akan mengalami menarche (haid pertama kali)
43
Ageing and the Reproductive System
Pada WANITA:
 Siklus reproduksi normalnya akan berjalan setiap bulan
sejak menarche sampai menopause
 Antara umur 40-50 tahun, folikel di ovarium menjadi
berkurang dan level esterogen dan progesteron mulai
mengalami penurunan. Paling banyak wanita
mengalami penurunan pada densitas tulang setelah
menopause, bersama dengan terjadinya atropi pada
ovarium, tuba falopi, vagina, genital eksternal, dan
payudara. Kanker rahim dan kanker payudara
meningkat seiring bertambahnya usia.
44
Pada PRIA:
▶ Reproduksi masih mungkin dilakukan sampai pada
usia 80-90 tahun.
▶ Pada usia 55, jumlah testosterone mulai menurun,
jumlah sperma juga menurun, dan hasrat seksual
berkurang.
▶ Kebanyakan pria diatas usia 60 tahun, banyak terjadi
hipertropi prostat dimana prostat akan membesar 2-
4 kali dari ukuran normal.
45
References
1. Silbernagl, S. dan Florian Lang. 2000. Color Atlas of
Pathophysiology. New York: Stuttgart
2. Tortora, G.J., dan Bryan Derrickson. 2011. Principles
of Anatomy & Physiology 13th Edition. Asia : John
Wiley and Son. Inc
46

More Related Content

Similar to sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx

Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaMJM Networks
 
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptxKelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
grasianafloridaBoa1
 
Sistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptxSistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptx
wanda astari
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
Sweet Angel Weismann
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksi
En Jamilah
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
RohayatiOcha
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
irwanto sumantri
 
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptxPPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
IqraRamadani
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
Krisna Mustofa
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
nissayyo
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
ayikputri1
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
CaptainCanarys
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdfSISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
fadhelmuhammad48
 
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priareproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
DwiNormaR
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
Septyana Ekaa
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaharuna_06
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
DekaMuliya1
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
NengAnnisFathia
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Reedha Williams
 

Similar to sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx (20)

Sistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannyaSistem reproduksi dan kelainannya
Sistem reproduksi dan kelainannya
 
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptxKelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
Kelompok 2 Sistem Reproduksi (1).pptx
 
Sistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptxSistem Reproduksi .pptx
Sistem Reproduksi .pptx
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sist reproduksi
Sist reproduksiSist reproduksi
Sist reproduksi
 
Sistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptxSistem Reproduksi.pptx
Sistem Reproduksi.pptx
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptxPPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
PPT KLP 1_IPSEK 3_SISTEM REPRODUKSI MANUSIA[1].pptx
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Tugas biologi smpn 1 bandung
Tugas biologi smpn 1 bandungTugas biologi smpn 1 bandung
Tugas biologi smpn 1 bandung
 
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
Persentase sistem-reproduksi-pada-wanita2
 
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdfSISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
SISTEM REPRODUKSI PRIA.pdf
 
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi priareproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
reproduksi pria, didalamnya terdapat anatomis reproduksi pria
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiaSistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 
SISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptxSISTEM REPRODUKSI.pptx
SISTEM REPRODUKSI.pptx
 
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
Sistem reproduksi pada manusia sma1sdaia620
 

More from MuhammadNazifRisfi1

PPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptxPPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptxH2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
Pp_cystitis.pptx
Pp_cystitis.pptxPp_cystitis.pptx
Pp_cystitis.pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
refrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.pptrefrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.ppt
MuhammadNazifRisfi1
 
ileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptxileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptxMAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MuhammadNazifRisfi1
 
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdfDrugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
MuhammadNazifRisfi1
 
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
MuhammadNazifRisfi1
 
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxT4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
MuhammadNazifRisfi1
 

More from MuhammadNazifRisfi1 (9)

PPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptxPPT_jenis_jenis_KB.pptx
PPT_jenis_jenis_KB.pptx
 
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptxH2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
H2A021049 Muhammad nazif risfi tugas sl.pptx
 
Pp_cystitis.pptx
Pp_cystitis.pptxPp_cystitis.pptx
Pp_cystitis.pptx
 
refrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.pptrefrat-abdomen-2.ppt
refrat-abdomen-2.ppt
 
ileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptxileus obstruksi.pptx
ileus obstruksi.pptx
 
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptxMAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
MAKAN DALAM KONSEP ISLAM, blok 10.pptx
 
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdfDrugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
Drugs Used In Gastrointestinal Tracts_Maya Dian R.pdf
 
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
[KP 1.4.1.3] Anatomi Saluran Pencernaan.ppt
 
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docxT4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
T4.2 B4_H2A021038_Amalina Putri Fatiha.docx
 

Recently uploaded

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 

Recently uploaded (20)

TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 

sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx

  • 1. ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI Oleh: Asyifa Robiatul A. 1
  • 3. 3 Organ-Organ Sistem Reproduksi Wanita Kelenjar mamae sebagai bagian dari sistem integumen Kelenjar mamae menjadi bagian dalam sistem reproduksi wanita
  • 4. 4 Ovarium Ovarium memproduksi oosit sekunder, sekret esterogen, progesteron, relaxin, dan inhibin. Oogenesis Oogenesis terdiri dari meosis I dan meosis II, dimana oosit sekunder (proses ovulasi) akan lebih lengkap jika di fertilisasi oleh sel sperma
  • 5. 5
  • 6. 6 Uterus Suatu organ dengan ukuran sebesar buah pear yang berfungsi sbg proses menstruasi dan implantasi, tempat janin pada saat hamil. Normalnya, uterus diposisikan oleh ligamen. Uterine tube & uterine wall Uterine tube (tuba falopi) merupakan ruang transport dari oosit sekunder yang telah mengalami fertilisasi dari ovarium sampai uterus, dibantu oleh silia dan kontraksi peristaltik.
  • 7. 7 Vagina  jalan untuk masuknya sperma dan keluarnya darah menstruasi, sensitif terhadap penis pada saat intercouse, porsio inferior menjadi jalan lahir dan bisa elastis Vulva  merupakan genital eksternal wanita terdiri dari: mons pubis, labia mayora-minora, clitoris, vestibula, hymen, urethral meatus. Perineum merupakan ‘diamond- shapped area’ terletak di ujung medial- inferior perut tengah
  • 8. 8 • Kelenjar mamae merupakan gabungan antara kelenjar keringat yang terletak di superfisial sampai dengan muskulus pectoralis mayor. • Fungsi: sintesis, mengeluarkan secret, dan laktasi • Kelenjar mamae berkembang karena esterogen dan progesteron, keluarnya air susu distimulasi oleh oxytocin.
  • 10. 10
  • 11. 11
  • 12. 12 At Midcycle, a surge of LH triggers ovulation Copyright © 2014 John Wiley & Sons, Inc.
  • 13. 13
  • 14. 14
  • 15. 1. HOMEOSTASIS (kontribusi TEM REPRODUKSI pada seluruh SISTEM TUBUH) 2. Dampak Kelebihan ESTEROGEN dan PROGESTERON 3. Dampak Kekurangan ESTEROGEN dan PROGESTERON 15
  • 16. 16
  • 17. 17
  • 18. 18
  • 19. SISTEM REPRODUKSI PRIA Terdiri dari: testis, ductus diferens, epididimis, ejaculatory ductus, uretra, vesica seminalis, prostat, gland bulbouretra, scrotum, dan penis 19
  • 20.
  • 22.
  • 23. Pembentukan SPERMA 1. Spermatogenesis dimulai dengan Spermatogonia (diploid stem cells) yang akan berdiferensiasi menjadi diploid spermatosit primer 23
  • 24.
  • 25. 2.Spermatosit primer dalam tahapan MEOSIS I  menjadi dua spermatosit sekunder (haploid) 3.Pada tahapan MEOSIS II  dua spermatosit sekunder menjadi empat spermatid 25
  • 26. • Sperma  didapatkan melalui penetrasi dari OOSIT sekunder untuk bersaing dalam fertilisasi dan membentuk ZIGOT • Head (kepala)  terdiri dari NUCLEUS dengan 23 kromosom • Acrosome  melindungi kepala dan berisi Enzim untuk membantu penetrasi • The Neck (leher)  terdiri dari Sentriol yang terdapat pada mikrotubulus yang akan mengistirahatkan tail (buntut) • The middle piece seperti mitokondria membuat ATP sebagai daya penggerak dari Sperma • The principal piece dan end piece membantu pergerakan the TAIL 26
  • 27. Peranan HORMON dalam Pembentukan SPERMA 1. Hormon mengontrol fungsi testikular. 2. Pada saat pubertas Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH) menstimulasi sel kepada kelenjar Pituitary Anterior untuk memproduksi Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH) 3. LH menstimulasi sel dalam testis untuk memproduksi testosterone 4. FSH menstimulasi spermatogenesis 27
  • 28. 28
  • 29. Produksi Testosterone dan Dihidrotestosteron memberikan efek kepada: • Perkembangan prenatal • Perkembangan karakteristik seksual pria • Perkembangan fungsi seksual • Menstimulasi anabolisme (sintesis protein) Sistem umpan balik negatif mengontrol pengeluaran testosteron dalam darah 29
  • 30. “Sistem ductus” dalam sistem reproduksi pria • Sperma dan cairan berjalan dari seminiferous tubulus ke straight tubulus kemudian semuanya berkumpul di rete testis • Efferent ductus membawa sperma ke epididimis. Tempat Sperma yang telah matang dan tempat penyerapan degenerasi sperma • Epididimis mendorong sperma ke ductus (vas) deferens 30
  • 31. Sperma dan cairan di Ductus (vas) diferens keluar dari ujung epididimis dan naik melalui spermatic cord sampai ke pelvis. Sperma dan cairan akan berputar di ureter dan berakhir di atas dan bawah bagian posterior dari urinary bladder (kantung urin) 31
  • 32.
  • 33. • Ejaculatory ductus muncul dari persimpangan antara ductus seminal vesikalis dan ampulla dari ductus deferens • Uretra ialah saluran untuk sistem reproduksi dan urinaria. Baik semen maupun urin berjalan lewat saluran tsb. Semen dan urin keluar melewati kelenjar prostat, “ deep muscles of the perineum” dan penis 33
  • 34. Kelenjar yang terdapat di alat reproduksi pria • Semina vesicalis (kelenjar)  mengeluarkan secret alkaline, cairan kental yang mengandung fruktosa, prostaglandin, protein pembekuan. • Kelenjar prostat  kelenjar tunggal berbentuk “donut- shaped” yang menyimpan cairan asam, seperti asam mengandung asam sitrat, enzim proteolitik, dan asam fosfatase • Kelenjar Bulbouretral (Cowper’s)  secret dengan cairan alkaline untuk menetralisir asam dari urin dan mucus untuk lubrikasi 34
  • 35. Semen  campuran antara sperma dan cairan seminalis  Volume rata-rata per-ejakulasi adalah 2,5 – 5 ml, dengan 50 – 150 juta sperma per ml  pH antara 7,2 – 7,7 Penis  menyelubungi uretra sebagai jalan keluar semen dan urin  Terdiri dari 3 massa silindris  2 corpus cavernosum, dan 1 corpus spongiosum Glans  kepala penis yang ditutupi oleh prepuce (foreskin) 35
  • 36. Dampak Kekurangan Androgen bagi Pria dan Dampak Kelebihan Androgen pada Wanita 36
  • 37. Dampak Defisiensi Androgen pada Laki-laki dan Peningkatan Androgen pada Perempuan Copyright © 2000 Sibernagl/Lang, Color Atlas of Pathophysiology 37
  • 39. Perkembangan Sistem Repr si • Perkembangan sistem reproduksi terdiri dari beberapa struktur dan membutuhkan beberapa zat kimia • Genital berkembang dari intermediate mesoderm menjadi genital ridges. • Mesonephric (Wolffian) ducts berkembang menjadi sistem reproduksi pria. • Paramesonephric (Mullerian) ducts berkembang menjadi sistem reproduksi wanita. 39
  • 41. 4 1 The External Genitals of Male and Female Embryos Remain Undifferentiated until about the Eighth Week Copyright © 2014 John Wiley & Sons, Inc. Sebelum terdapat perbedaan antara genital laki-laki dan perempuan, semua embrio mempunyai: Urethral (urogenital) folds Urethral groove Genital tubercle Labioscrotal swelling
  • 43. ▶ Pubertas merupakan awal periode berkembangnya karakteristik seks sekunder dan berpotensi untuk dapat melakukan seksual reproduksi ▶ Onset dari pubertas adalah terdapat lonjakan dari sekresi LH dan FSH, yang dipicu oleh GnRH. Hormon leptin melepaskan jaringan lemak memberikan sinyal ke hipotalamus sebagai cadangan energi jangka panjang (trigliserida di jaringan lemak) yang adekuat terhadap dimulainya fungsi reproduksi ▶ Puberty: laki-laki mulai memproduksi sprema, perempuan akan mengalami menarche (haid pertama kali) 43 Ageing and the Reproductive System
  • 44. Pada WANITA:  Siklus reproduksi normalnya akan berjalan setiap bulan sejak menarche sampai menopause  Antara umur 40-50 tahun, folikel di ovarium menjadi berkurang dan level esterogen dan progesteron mulai mengalami penurunan. Paling banyak wanita mengalami penurunan pada densitas tulang setelah menopause, bersama dengan terjadinya atropi pada ovarium, tuba falopi, vagina, genital eksternal, dan payudara. Kanker rahim dan kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia. 44
  • 45. Pada PRIA: ▶ Reproduksi masih mungkin dilakukan sampai pada usia 80-90 tahun. ▶ Pada usia 55, jumlah testosterone mulai menurun, jumlah sperma juga menurun, dan hasrat seksual berkurang. ▶ Kebanyakan pria diatas usia 60 tahun, banyak terjadi hipertropi prostat dimana prostat akan membesar 2- 4 kali dari ukuran normal. 45
  • 46. References 1. Silbernagl, S. dan Florian Lang. 2000. Color Atlas of Pathophysiology. New York: Stuttgart 2. Tortora, G.J., dan Bryan Derrickson. 2011. Principles of Anatomy & Physiology 13th Edition. Asia : John Wiley and Son. Inc 46