Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan adalah ikan berahang, mempunyai sirip berpasangan, lubang hidung berpasangan, sisik, jantung beruang dua, dan rangka yang terdiri atas tulang rawan bukan tulang sejati.
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
PPT paku universitas, menjelaskan paku dari segi Divisio Pteridophyta, dibedakan menjadi paku purba (Psilophytinae) dengan ordo psilophytales "Rhynia elegans" dan psilotales "Psilotum nudum", Paku kawat (Lycopodiinae) dengan ordo isoetales "Isoetes sp.", lycopodiales "Lycopodium sp.", dan selaginellales "Selaginella sp.", Paku ekor kuda (equisetinae) dengan ordo equisetinales "Equisetum sp.", Sphenophyllales
"Sphenophyllum sp." dan Protoarticulatales "Hyenia elegans", dan paku sejati (Pteridopsida) dengan ordo Cyatheales "Cyathea sp.", Glecheniales "Gleichenia sp.", Hymenophyllales"Hymenophyllum sp.", Osmundales "osmunda sp.", Polypodiales "Polypodium sp.", Salviniales "Salvinia sp., Marsilea sp., dan Azolla sp." dan Schizaeales "Schiazae sp." dengan tampilan minimalis dan simpel.
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
presentasi yang menjelaskan apa dan bagaimana penguin mempertahankan hidupnya .(presentasi ini saya buatkan untuk adik saya saya harap dapt berguna bagi siapapun
Teach your kids about Mamals with quizes.
I use this slides for FUnHouse kids age 9-12 all about Mammals. Until today they are still very interested about it
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA PlatyhelmintesFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Exoptera diklasifikasikan menjadi:
1. Archiptera
- Mempunyai dua pasang sayap yang tipis dan berukuran sama
- Mempunyai alat mulut menggigit
- Makanan rayap terdiri dari kupasan kulit dan tinja dari individu-individu lain, individu yang mati, bahan-bahan tumbuhan seperti kayu-kayuan dan produk-produk kayu
- Beberapa rayap hidup pada habitat di bawah tanah, tanah yang lembab, dan ada juga yang hidup pada habitat yang kering diatas tanah.
- Serangga yang memiliki habitat didalam tanah, mereka hidup pada kayu-kayu dan membentuk lorong-lorong penghubung kedalam tanah.
- Sarang-sarang dapat berada di dalam tanah seluruhnya atau menonjol sebagian di atas permukaan, sedangkan rayap-rayap yang hidup diatas tanah biasanya terdapat pada potongan batang kayu, pohon-pohon dan bangunan yang terbuat dari kayu.
- Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja.
- Antena berbentuk untaian seperti serabut dan sering mempunyai mata majemuk dan tunggal.
- Proses pencernaan makanan dibantu oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya, dan karena Protozoa ini, rayap dapat mencerna kayu.
- Beberapa jenis rayap bersifat mycetofagus (memelihara jamur untuk makanannya).
Contoh : Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
2. Odonata
- Memiliki 4 sayap yang berselaput dan banyak sekali urat sayapnya
- Antena berukuran pendek dan ramping
- Mata capung sangat besar dan disebut mata majemuk, terdiri dari banyak mata kecil yang disebut ommatidium.
- Kaki capung tidak terlalu kuat, oleh karena itu capung menggunakan kakinya bukan untuk berjalan, melainkan untuk berdiri (hinggap) dan menangkap mangsanya
- Tubuh sering berwarna jelas
- Metamorfose sempurna (Holometabola), pada stadium larva dijumpai adanya alat tambahan berupa insang dan hidup di dalam air.
- Tubuh sering berwarna jelas
- Sebagian besar hidupnya sebagai nimfa yang sangat bergantung pada habitat perairan seperti sawah, sungai, danau, kolam atau rawa. Ada juga nimfa capung hutan tropis yang lembab hidup di darat.
- Capung mempunyai kebiasaan berjemur dibawah sinar matahari untuk menghangatkan tubuhnya dan menguatkan otot-otot sayapnya untuk terbang
- Kawin di udara, telurnya di tanah atau di air, atau ditanam dalam air, larvanya biasa hidup dalam air
Contoh : Capung (Aeshna sp), Capung besar (Epiophlebia)
3. Orthoptera
4. Hemiptera
5. Homoptera
untuk pembahasan ketiga sub tersebut silahkan dilihat fia pptnya.
Binatang menyusui atau mamalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya; adanya rambut; dan tubuh yang endoterm atau "berdarah panas"
Biologi Animalia SMA Kelas 10 Amphibia Fauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
1. Hewan Mamalia
A .PENGERTIAN HEWAN MAMALIA
MAMALIA berasal dari bahasa Latin, mammae yang berarti buah dada;
payudara. Jadi, Mammalia ialah kelas hewan vertebrata yang pada betina
menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya.
B . CIRI-CIRI HEWAN MAMALIA
1 . Mempunyai saraf tunjang.
2 . Bertulang belakang (vetebratae).
3 . Mempunyai jantung dengan 4 ruang (Serambi Kiri, Serambi Kanan,
Bilik Kiri dan Bilik Kanan).
4 . Badan ditutupi oleh bulu.
5 . Mempunyai cuping telinga (Daun Telinga).
6 . Mempunyai kelenjar peluh (Kelenjar Keringat).
7 . Mamalia betina melahirkan dan menyusui anak, kecuali mamalia
yang sangat primitif seperti Platypus (hewan berparuh bebek) dan
sesetengah Tenggiling yang bertelur.
8 . Bernafas melalui paru-paru.
9 . Berdarah panas (suhu tubuhnya tetap, walaupun cuaca diluar
tubuh berubah-ubah).
10 . Mamalia memiiki 3 tulang pendengaran dalam setiap telinga dan 1
tulang (dentari) di setiap sisi rahang bawah.
11 . Mamalia memliki integumen (sistem organ yg membedakan hewan
Dengan lingkungan sekitarnya) yang terdiri dari 3 lapisan: paling luar
adalah epidermis, yang tengah adalah dermis, dan paling dalam
adalah hipodermis.
12 . Pada kulit terdapat kelenjar keringat dan kelenjar minyak.
13 . Otak berkembang dengan baik.
14 . Fertilisasi internal (pembuahan terjadi didalam tubuh).
C. CARA HIDUP MAMALIA
Pada umumnya mammalia melahirkan anaknya (vivipar) dan kemudian menyusui
anaknya sampai anaknya mandiri. Beberapa perkecualian, misalnya : pada hewan paruh bebek
(Platypus), bertelur, setelah menetas anaknya baru disusui. Pada hewan berkantung
(Marsupialia), contoh : kanguru, anaknya lahir muda (amat prematur) kemudian merayap masuk,
kantung induknya, mencari putting susu, kemudian menyusui dalam kantung sampai mandiri.
Semua jenis mamalia, misalnya sapi, kambing dan marmut merupakan hewan vivipar
(kecuali Platypus). Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar, sehingga
pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi pembuahan internal, mamalia jantan mengawini
mamalia betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis) ke dalam liang alat kelamin
betina (vagina). Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di sepanjang oviduk
menuju uterus. Setelah uterus, terdapat serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
2. Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam skrotum. Sperma yang
dihasilkan testis disalurkan melalui vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal ureter
juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat. Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang
merupakan media tempat hidup sperma.
Sperma yang telah masuk ke dalam serviks akan bergerak menuju uterus dan oviduk
untuk mencari ovum. Ovum yang telah dibuahi sperma akan membentuk zigot yang selanjutnya
akan menempel pada dinding uterus. Zigot akan berkembang menjadi embrio dan fetus. Selama
proses pertumbuhan dan perkembangan zigot menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak zat
makanan dan oksigen yang diperoleh dari uterus induk dengan perantara plasenta (ari-ari) dan
tali pusar
D. Habitat
Mamalia hidup pada berbagai tipe habitat, mulai dari habitat teresterial
sampai habitat akuatik, mamalia teresterial tersebar luas mulai dari kutub sampai
ke kawasan tropis (Wilson dkk., 1996). Mamalia teresterial dapat menempati tipe
habitat yang beraneka ragam, baik hutan maupun bukan hutan seperti kawasan
pertanian, perkebunan, gua dan padang rumput (Alikodra, 1990). Kebanyakan jenis
mamalia di Indonesia hidup di hutan hujan dipterocarpacea, dengan agak lebih
sedikit spesies di hutan rawa dan hutan kerangas. Banyak spesies mampu bertahan
hidup di habitat yang berubah-ubah, dan sering mudah terlihat di hutan yang baru
ditebang dan hutan sekunder bahkan perkebunan, dimana vegetasinya lebih jarang
(Payne dkk., 2000). Mamalia juga banyak menggunakan lahan pertanian sebagai
habitat, sehingga dapat menjadi hama pertanian karena mencari makan di lahan
pertanian dan berlindung di hutan-hutan sekitarnya (Alikodra, 1990). Kawasan
pinggiran hutan yang berbatasan dengan perkebunan atau lahan pertanian penduduk
sering mendukung berbagai spesies binatang dengan kepadatan yang relatif lebih
tinggi (Payne dkk., 2000)
Hewan vertebrata dari golongan mamalia yang hidup di dalam air tetap
bernapas dengan paru-paru. Hal itu tampak jelas pada cara bernapasnya, misalnya
paus. Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara sebanyak-banyaknya
sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter. Setelah itu,
paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak itu, paus mampu
bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Pada saat muncul kembali di
permukaan air, hasil oksidasi biologi dihembuskan melalui lubang hidung, seperti
pancaran air mancur. Sisa oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap
air yang telah mengalami pengembunan (kondensasi)
E . SISTEM REPRODUKSI
Kelamin terpisah, fertilisasi internal. Lubang genital dan anus terpisah.
Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis. Testis menghasilkan
spermatozoid dan berada pada saku skrotum. Ovum sangat kecil. Perkembangan
embrio terjadi dalam uterus; menempel pada dinding rahim (uterus) dengan
perantara tali pusat dan plasenta.
3. F . KLASIFIKASI ILMIAH MAMALIA
Domain : Eukarya
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Upafilum : Vertebrata
Infrafilum : Gnathostomata
Superkelas : Tetrapoda
(Tidak termasuk) Amniota
G . KARAKTERISTIK ORDO-ORDO MAMALIA
1 . Sub-kelas prototheria
Ordo Monotremata (Mammalia berparuh dan berkloaka),
Ciri-cirinya :
1 . Tengkorak monotremata hampir mirip burung dalam
Penampakannya.
2 . Rostrum panjang dan penampakan luar mulus.
3 . Monotremata modern tidak bergigi pada saat dewasa.
4 . Sutura sulit dilihat.
5 . Rostrum naik, mirip paruh dan tertutup dengan kulit.
6 . Tidak ada tulang lacrimal.
7 . Memiliki rambut (tapi tanpa vibrissae).
8 . Jantung empat ruang, tulang dentari tunggal, tidak tulang
telinga tengah
9 . Kemampuan menghasilkan susu.
10. Satu-satunya hewan bertelur.
11. Mempunyai Kloaka.
4. 12. Tidak mempunyai uterus dan vagina.
13. Tidak mempunyai puting susu.
14. Ekor pipih, yang jantan mempunyai taji.
15. Makanannya invertebrata air.
16. Mengandung cukup kuning telur untuk memberi makan
embrio yang sedang berkembang.
17. Pada bagian perut induk mempunyai kelenjar khusus yang
Menyekresikan susu.
contoh: Ornithorynchus amatinus (platiphus/cungur bebek).
2 . Sub-kelas Allotheria (sudah punah)
3 . Sub-kelas theria
Pantotheria (sudah punah)
Marsupialia (Mammalia berkantong),
Ciri-cirinya:
1 . Mamalia betina memiliki marsupium (kantong perut).
2 . Memiliki ekor yang prehensil, yaitu ekor yang dapat
memegang dan biasa digunakan untuk membantu
berpegangan pada waktu memanjat pohon yang tinggi.
3 . Warna bulu kulitnya bervariasi dari putih bersih hingga
coklat muda dan kuning kecokelatan.
5. 4 . Memiliki rambut-rambut halus pendek.
5 . Uterus dan vaginanya berjumlah dua.
6 . Tidak memiiki plasenta.
contoh: Marcropus sp (kanguru)
• Eutheria
Ciri-cirinya:
1 . Mamalia berplasenta.
2 . Masa kehamilannya lama dibanding Marsupialia.
3 . Vagina hanya satu.
4 . Dibagi menjadi beberapa ordo, yaitu:
• Ordo Insectivora (Mammalia pemakan insekta),
Ciri-cirinya:
1 . Kelompok mammalia pemakan serangga, tunas biji-bijian,
dan cacing.
2 . Mata tertutup.
3 . Telapak kaki muka lebar.
4 . Memiliki cakar besar.
contoh: Crocidura mutina (tikus cerurut)
• Ordo Dernopetra (Mammalia bersayap kulit),
Ciri-cirinya:
1 . Monyet terbang.
2 . Berkaki empat.
3 . Ekornya bersama-sama membentuk patagium ( parasit
6. berbulu ).
4 . Makannya daun dan buah-buahan.
contoh : Gakopithecus sp
• Ordo Chiroptera (Mammalia bersayap tangan),
Ciri-cirinya:
1 . Memiliki selaput kulit membentang dari kaki depan, badan,
dan kaki belakang.
2 . Struktur sayap untuk terbang ini merupakan modifikasi
dari kaki depan yang ditunjang oleh empat jari.
3 . Sebagian besar hewan ini adalah hewan nokturnal, yaitu
mencari makanan pada malam hari.
4 . Selain sebagai pemakan serangga, beberapa jenis memakan
buah-buahan dan vertebrata kecil.
5 . Kaki belakang lebih kecil.
6 . Gigi tajam.
7 . Bercakar.
contoh: Megachliroptera sp (kelelawar)
• Ordo Edentata
Ciri-cirinya:
1 . Berbulu panjang.
2 . Gigi tidak berlapis email.
3 . Makan daun, buah dan burung.
Contoh: Bradypus sp (Kukang)
7. • Ordo Rodentia (Mammalia pengerat),
Ciri-cirinya:
1 . Memiliki gigi seri seperti pahat.
2 . Gigi serinya berjumlah sepasang di atas dan sepasang di
bawah.
3 . Gigi seri tidak berakar sehingga tumbuh terus-menerus.
4 . Hidup di berbagai habitat.
5 . Tidak mempunyai taring.
contoh: Marmut
• Ordo Carnivora (Mammalia pemakan daging),
Ciri-cirinya:
1 . Jari-jarinya berjumlah 4-5.
2 . Memiliki cakar.
3 . Kaki dapat digerakkan.
4 . Radius, ulna, tibia dan fibula terpisah.
5 . Ada 3 golongan istimewa:
8. o Creodonta (sudah punah).
o Fissifedia, contoh: Canis lupus .
o Pinnipedai, contoh: Phoca sp (anjing laut).
6 . Pemakan daging.
contoh: Canis familiaris (anjing)
• Ordo Lagomorpha,
Ciri-cirinya:
1 . Jari kaki dengan cakar.
2 . Ekor pendek, kuat dan dapat digerakkan.
3 . Gerakan rahang ke lateral.
4 . Makan tumbuh-tumbuhan.
Contoh : Lupus sp (kelinci)
• Ordo Cataceae (Paus)
Ciri-cirinya:
1 . Tubuh bentuk kumparan.
9. 2 . Kepala panjang.
3 . Ada yang dengan kaki depan (flipper) seperti
pendayung.
4 . Tidak mempunyai kaki belakang.
5 . Tidak mempunyai cakar.
6 . Ekor panjang.
7 . Tidak mempunyai email.
8 . Lubang hidung kecil di bagian kepala.
9 . Kulit lunak.
10. Tidak berambut.
11. Tidak mempunyai kelenjar kulit tapi mempunyai kelenjar
air susu, kelenjar air mata dan lapisan lemak di bawah
kulit.
12. Dibagi menjadi 3:
o Archaeocoti (sudah punah)
o Odontoceti, ciri-cirinya:
Ikan paus bergigi (2-40).
Satu lubang hidung.
Contoh: Phocaena sp (dolphin air tawar)
o Mysticeti
Tidak mempunyai gigi
Lubang hidung dua.
Contoh: Euphasia sp
contoh: Balaenoptera musculus (ikan paus)
• Ordo Turbulidentata
Ciri-cirinya:
1 . Telinga dan moncong panjang.
2 . Mulut turbular.
3 . Gigi susu banyak.
4 . Gigi permanen jarang (tidak mempunyai gigi seri dan
taring).
5 . Gigi tidak berakar dan beremail.
Contoh: Orycpus sp
Ordo Ungulata
Dibagi menjadi 2, yaitu:
o Artiodoctyla (Mammalia berkuku genap),ciri-cirinya:
Berkaki genap.
Kaki panjang (jarang 4) dibungkus oleh tracak.
10.
Sebagian besar kepalanya bertanduk.
Lambung terbagi menjadi 4 kompartemen (rumen, retikulum, omasum,
abomasum).
Ada di semua benua, kecuali Australia.
Golongan ini dibagi menjadi 2:
Bunodontia, ciri-cirinya:
Taring besar dan ada yang melengkung
Contoh: Babi
Ruminantia, ciri-cirinya:
Gigi berjumlah 32.
Tidak mempunyai taring.
Lambung memiliki 4 kompartemen.
contoh: Camerus dromedaricus
(unta).
o Perissodactyla (Mammalia berjari ganjil), ciri-cirinya:
Berkuku ganjil.
Bertubuh besar.
Kaki panjang.
Ada kukunya.
Lambung sederhana.
contoh: Tapirus indicus (tapir)
11. • Ordo Probosceida (Mammalia berprobosis),
Ciri-cirinya:
1 . Mamalia berbelalai (modifikasi dari hidung dan bibir
atas yang menjadi panjang ).
2 . Kepala besar.
3 . Telinga lebar dan pipih.
4 . Leher pendek.
5 . Tubuh besar.
6 . Kulit tebal tapi jarang berambut.
contoh: Elephans indicus (gajah)
• Ordo Sirenia (sapi laut),
Ciri-cirinya:
1 . Kaki depan seperti alat pengayuh.
2 . Ekor dengan daun berdaging.
3 . Moncong tumpul.
4 . Mulut kecil.
5 . Bibir lebar.
6 . Tidak mempunyai telinga luar.
7 . Gigi dengan email.
8 . Tubuh sedikit berbulu.
9 . Lambung kompleks.
12. 10.Hidup di air laut dan air tawar.
11.Herbivora.
contoh: Duyon dugong (ikan duyung)
• Ordo Hyracoidea
Ciri-cirinya:
1 . Kecil.
2 . Jari depan berjumlah 4.
3 . Jari belakang berjumlah 3.
4 . Telinga dan ekor pendek.
Contoh : Procavia (hyrax) sp
• Ordo Primata
Ciri-cirinya:
Mamalia yang matanya stereoskopik menghadap ke depan.
Contoh : Gorila
H . PERANAN HEWAN MAMALIA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Peranan Menguntungkan:
Sebagai Makanan (contoh : Sapi dan Kambing)
Sebagai Minuman (contoh : Susu Sapi dan Susu Kuda)
Sebagai Hewan Peliharaan (contoh : kelinci , anjing dan kucing)
Sebagai Hiasan (contoh : ikan untuk penghias aquarium)
Sebagai Obat (contoh : Kelelawar)
Sebagai bahan Pakaian dari kulit yang disamak atau dari rambutnya, misalnya
lembu, kambing, paus, domba, rubah, berang-berang, kelinci.
Sumber bahan bakar, Misalnya Minyak dari lemak paus dan anjing laut.
13. Untuk Transportasi, misalnya kuda, unta, keledai, gajah, kerbau, lembu.
Dilatih Untuk penjaga rumah, misalnya anjing, kucing, kera.
Untuk berburu serta memetik buah kelapa, misalnya anjing dan kera.
Membantu polisi polisi dalam penyelidikan kasus kriminalitas, misalnya anjing
pelacak.
Untuk pertunjukan, Misalnya sepak bola gajah, permainan matador, banteng
, atraksi lumba-lumba, dan lutung.
Dibidang sains digunakan sebagai bahan praktikum dan penelitian bagi
pelajar, misalnya kelinci dan tikus.
Memberantas nyamuk, misalnya kelelawar dan mencit.
Untuk kerajinan tangan dari tulang, tanduk, dan kulit.
Peranan merugikan:
Memangsa ternak.
Memakan buah-buahan .
Menjadi perantara penyebaran berbagai penyakit.
SUMBER :
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-vertebrata/
http://www.scribd.com/doc/45029576/BAB-I-Mamalia
http://www.rainstars.co.cc/2010/04/binatang-binatang-marsupial-asli.html
http://diajengasnani.blogspot.com/2009/04/mamalia.html
http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=47925
http://diajengasnani.blogspot.com/2009/04/mamalia.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Binatang_menyusui
http://ms.wikipedia.org/wiki/Mamalia
• Pratiwi D.A ,dkk.2006.Buku BIOLOGI untuk SMA kelas
1.Jakarta:Erlangga
Disusun Oleh :
- Badriyyah Qonitah
- Tiara Maelta Amanda
Kelas : X.3
Guru pembimbing : Dra.Hj.Kurniati
SMA Negeri 15 Palembang
Tahun Ajaran 2010-2011