SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
MANAJEMEN MEMORY 3
Oleh:
Rasim. ST
By:Rasim. ST 2
Sistem Paging
 Sistem paging mengimplementasikan ruang alamat besar pada
memori kecil menggunakan index register, base
register, segment register, dll.
 Istilah pada sistem paging:
 Alamat virtual = V; Alamat yg dihasilkan dgn perhitungan
menggunakan index register, base register, segment reg dsb.
 Alamat nyata (real address = R); Alamat yang tesedia di
memori utama fisik.
 Page; Unit terkecil virtual address space.
 Page frame; Unit terkecil memori fisik.
 Page fault; Permintaan alokasi page ke memori yang belum
dipetakan.
 MMU (Memory Management Unit); Chip atau kumpulan chip
yang memetakan alamat maya ke alamat fisik.
By:Rasim. ST 3
Tabel Page
 Alamat virtual dibagi menjadi dua
bagian:
• Nomer Page (bit-bit awal)
• Offset (bit-bit akhir)
• Secara metematis: tabel page merupakan fungsi
dgn nomer page sebagai argumen dan nomer
frame sebagai hasil.
Sistem Paging
By:Rasim. ST 4
Memori Asosiatif
 Tabel Page biasanya diletakkan di memori, dengan demikian
diperlukan dua kali referensi ke memori : sekali untuk mencari
page, dan sekali untuk mencari data yang akan diproses.
 Solusi:
 Komputer dilengkapi dengan komponen hardware kecil untuk
pemetaan alamat virtual ke alamat fisik tanpa menelusuri seluruh
tabel page.
 Komponen ini disebut memori asosiatif atau translation
lookaside buffer, yang biasanya berada di dalam MMU, dan berisi
beberapa entri.
 Bagian referensi memori yang dapat dipenuhi dari memori asosiatif
disebbut hit ratio. Makin tinggi hit ratio, makin baik performance
manajemen memori khususnya, dan komputer umumnya.
Sistem Paging
By:Rasim. ST 5
ISU DISAIN SISTEM PAGING
Model Working Set
 Dalam bentuk paging murni, proses dimulai dengan memori
kosong, dan page-page dimasukkan ke dalamnya setelah
diminta. Cara ini disebut demand paging.
 Locality of reference: Kecenderungan proses untuk memakai
satu set page yang sama selama beberapa saat.
 Satu set page tersebut di atas membentuk working set. Dalam
hal ini, yang diusahakan oleh sistem operasi adalah agar
working set berada utuh di memori pada saat eksekusinya.
 Jika ukuran memori terlalu kecil untuk working set, akan
seringkali terjadi page fault. Hal ini disebut thrashing.
By:Rasim. ST 6
 Banyak sistem paging yang mengusahakan
agar working set sudah ada di memori
sebelum proses dimulai. Pendekatan ini
disebut model working set. Tujuannya adalah
untuk memperkecil jumlah terjadinya page fault
(page yang diminta tidak ada di memori).
 Memasukkan page ke memori sebelum proses
dimulai juga disebut prepaging.
 Untuk pertama kali menentukan working
set, dipakai sistem aging untuk mengetahui
berapa kali jumlah pemakaian setiap page.
ISU DISAIN SISTEM PAGING
By:Rasim. ST 7
Ukuran Page
 Ukuran page merupakan salah satu parameter
yang ditentukan oleh perancang sistem
operasi.
 Penentuan ukuran page yang optimum harus
menyeimbangkan beberapa faktor.
 Rata-rata, page terakhir hanya akan terisi
setengah (fragmentasi internal), berarti page
sebaiknya kecil. Tetapi page yang kecil akan
menghasilkan tabel page yang panjang.
ISU DISAIN SISTEM PAGING
By:Rasim. ST 8
Demand Paging
 Demand paging atau permintaan pemberian
halaman adalah salah satu implementasi dari
memori virtual yang paling umum digunakan.
 Demand paging pada prinsipnya hampir sama
dengan permintaan halaman (paging) hanya
saja halaman (page) tidak akan dibawa ke ke
dalam memori fisik sampai ia benar-benar
diperlukan.
 Untuk itu diperlukan bantuan perangkat keras
untuk mengetahui lokasi dari halaman saat ia
diperlukan.
By:Rasim. ST 9
 Karena demand paging merupakan
implementasi dari memori virtual, maka
keuntungannya sama dengan
keuntungan memori virtual, yaitu:
• Sedikit M/K yang dibutuhkan.
• Sedikit memori yang dibutuhkan.
• Respon yang lebih cepat.
• Dapat melayani lebih banyak pengguna.
Demand Paging
By:Rasim. ST 10
Kelebihan Demand Paging
1. Memori virtual yang besar. Memori logis tidak lagi terbatas pada
ukuran memori fisik. Hal ini berarti bahwa besar suatu program tidak
akan terbatas hanya pada ukuran memori fisik tersedia.
2. Penggunaan memori yang lebih efisien. Bagian program yang
dibawa ke memori fisik hanyalah bagian program yang dibutuhkan
sementara bagian lain yang jarang digunakan tidak akan dibawa.
3. Meningkatkan derajat multiprogamming. Derajat multiprogramming
menunjukkan banyaknya proses yang berada di memori fisik. Dengan
penggunaan permintaan halaman maka ukuran suatu program di
memori akan lebih kecil mengingat bahwa hanya bagian program
yang diperlukan saja yang akan dibawa ke memori fisik.
4. Penggunaan M/K yang lebih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena
permintaan halaman hanya membawa bagian yang diperlukan dari
suatu program. Penggunaan M/K pada permintaan halaman lebih
sedikit dibandingkan dengan manajemen memori lain yang membawa
seluruh memori logis sebuah program ke memori fisik.
By:Rasim. ST 11
1. Processor overhead. Interupsi kesalahan
halaman memberikan kerja tambahan kepada
CPU untuk mengambil halaman yang tidak
berada di memori fisik pada saat diperlukan.
2. Thrashing. Suatu kondisi yang terjadi akibat
kesalahan halaman yang melewati batas
normal. Akibat dari thrashing adalah CPU
lebih banyak mengurusi kesalahan halaman
daripada menangani proses itu sendiri. Hal ini
dapat menurunkan kinerja dari CPU.
Kekurangan Demand Paging
By:Rasim. ST 12
SEGMENTASI
 Compiler bisa memiliki beberapa tabel dengan
alamat virtual yang terpisah, misalnya terdiri
dari tabel-tabel untuk:
• Source text,
• Tabel simbol,
• Tabel untuk semua konstanta integer dan floating
point,
• Parse tree, berisi analisis sintaksis program, dan
• Stack yang digunakan untuk pemanggilan prosedur.
• Tabel 1 s/d 4 bisa bertambah pada saat kompilasi
berjalan, sehingga dengan sistem paging yang
berukuran tetap, batas satu page bisa terlampaui.
By:Rasim. ST 13
SEGMENTASI
 Dengan alasan ini dipakai bagian-bagian
dengan alamat yang relatif independen, yang
disebut segmen.
 Setiap segmen mempunyai ukuran yang
berbeda dengan yang lain. Panjang segmen
juga bisa berubah selama eksekusi.
 Program harus menyediakan alamat yang
terdiri dari dua bagian:
• nomer segmen
• alamat di dalam segmen
By:Rasim. ST 14
 Segmentasi merupakan skema manajemen
memori yang mendukung cara pandang
seorang programmer terhadap memori.
 Ruang alamat lojik merupakan sekumpulan
dari segmen-segmen.
 Masing-masing segment mempunyai panjang
dan nama. Alamat diartikan sebagai nama
segmen dan offset dalam suatu segmen.
By:Rasim. ST 15
Keuntungan segmentasi
 Menyederhanakan penanganan struktur data yang
berkembang.
 Kompilasi ulang independen tanpa mentautkan kembali
seluruh program.
 Memudahkan pemakaian memori bersama diantara
proses-proses Teknik ini memudahkan
 pemakaian memori bersama diantara proses-proses.
 Memudahkan proteksi karena segmen dapat dikonstruksi
berisi sekumpulan prosedur atau data
 terdefinisi baik, pemrogram atau administrator sistem
dapat memberikan kewenangan pengaksesan secara
nyaman.
By:Rasim. ST 16
Segmentasi dengan Paging
 Segmentasi dengan Paging : Setiap segmen
dapat dianggap sebagai satu virtual
memori, dan masing-masing dibagi menjadi
page-page.
 Salah satu mesin yang memakai cara ini
adalah MULTICS.
 Setiap program MULTICS memiliki satu tabel
segmen, dengan satu descriptor per segmen.
 Segmen descriptor berisi keterangan apakah
segmen yang bersangkutan ada di memori
atau tidak.

More Related Content

What's hot

Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierIzhan Nassuha
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristikahmad haidaroh
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataBanta Cut
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanBuhori Muslim
 
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair Cipher
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair CipherTeknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair Cipher
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair CipherRivalri Kristianto Hondro
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)zachrison htg
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatanlailalutfi
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Riyo D'lasphaga
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar KriptografiRoziq Bahtiar
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
Algoritma penjadwalan cpu hrrn
Algoritma penjadwalan cpu   hrrnAlgoritma penjadwalan cpu   hrrn
Algoritma penjadwalan cpu hrrnFarid Purwanto
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsilaurensius08
 
Teori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataTeori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataRisal Fahmi
 
Kriptografi - Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi - Kriptografi Kunci PublikKriptografi - Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi - Kriptografi Kunci PublikKuliahKita
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Endang Retnoningsih
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaBuhori Muslim
 

What's hot (20)

Metode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linierMetode numerik persamaan non linier
Metode numerik persamaan non linier
 
Modul 3 pencarian heuristik
Modul 3   pencarian heuristikModul 3   pencarian heuristik
Modul 3 pencarian heuristik
 
Teori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomataTeori bahasa-dan-otomata
Teori bahasa-dan-otomata
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair Cipher
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair CipherTeknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair Cipher
Teknik Enkripsi dan Dekripsi Playfair Cipher
 
Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)Graf ( Matematika Diskrit)
Graf ( Matematika Diskrit)
 
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain PengalamatanMode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
Mode Pengalamatan & Permasalahan Desain Pengalamatan
 
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
 
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi5 Macam Metode Dasar Kriptografi
5 Macam Metode Dasar Kriptografi
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Algoritma penjadwalan cpu hrrn
Algoritma penjadwalan cpu   hrrnAlgoritma penjadwalan cpu   hrrn
Algoritma penjadwalan cpu hrrn
 
5 penjadwalan aplod
5 penjadwalan aplod5 penjadwalan aplod
5 penjadwalan aplod
 
Jenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsiJenis dan proses interupsi
Jenis dan proses interupsi
 
Virtual Memory
Virtual MemoryVirtual Memory
Virtual Memory
 
Teori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan OtomataTeori bahasa formal dan Otomata
Teori bahasa formal dan Otomata
 
Kriptografi - Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi - Kriptografi Kunci PublikKriptografi - Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi - Kriptografi Kunci Publik
 
Register
RegisterRegister
Register
 
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
Pertemuan 04 Teknik Pencarian (Search)
 
Deadlock
DeadlockDeadlock
Deadlock
 
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logikaPertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
 

Similar to MANAJEMEN MEMORY PAGING

Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aFarras Muhammad
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxDestuAdiyanto2
 
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen MemoriSuci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memoribelajarkomputer
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtualzainalarif
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtualbelajarkomputer
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Prosesbelajarkomputer
 
Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--MemoryEverhythm Past
 
Operating System (2)
Operating System (2) Operating System (2)
Operating System (2) Ajeng Savitri
 
Virtualization 2 indra
Virtualization 2 indraVirtualization 2 indra
Virtualization 2 indraindra79ti
 

Similar to MANAJEMEN MEMORY PAGING (20)

Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg aImplementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
Implementasi virtual memory di windows 10 sistem operasi 4 reg a
 
alocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptxalocation of frame in OS_rev.pptx
alocation of frame in OS_rev.pptx
 
Front side bus
Front side busFront side bus
Front side bus
 
Virtual memory
Virtual memoryVirtual memory
Virtual memory
 
Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9Pertemuan ke 9
Pertemuan ke 9
 
Pert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtualPert.8 memori virtual
Pert.8 memori virtual
 
Os ppt.9
Os ppt.9Os ppt.9
Os ppt.9
 
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen MemoriSuci Arrum Meilani - Manajemen Memori
Suci Arrum Meilani - Manajemen Memori
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori VirtualAgung Deswantoro Adi - Memori Virtual
Agung Deswantoro Adi - Memori Virtual
 
Memori virtual
Memori virtualMemori virtual
Memori virtual
 
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori VirtualCanmika Kumara Tungga - Memori Virtual
Canmika Kumara Tungga - Memori Virtual
 
Implementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual MemoryImplementasi Virtual Memory
Implementasi Virtual Memory
 
Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4Virtual Memory Kelompok 4
Virtual Memory Kelompok 4
 
Anggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen ProsesAnggun Fatria - Manajemen Proses
Anggun Fatria - Manajemen Proses
 
Operating System--Memory
Operating System--MemoryOperating System--Memory
Operating System--Memory
 
Operating System (2)
Operating System (2) Operating System (2)
Operating System (2)
 
7.manajemen memory
7.manajemen memory7.manajemen memory
7.manajemen memory
 
Virtualization 2 indra
Virtualization 2 indraVirtualization 2 indra
Virtualization 2 indra
 
Os ppt.8
Os ppt.8Os ppt.8
Os ppt.8
 

MANAJEMEN MEMORY PAGING

  • 2. By:Rasim. ST 2 Sistem Paging  Sistem paging mengimplementasikan ruang alamat besar pada memori kecil menggunakan index register, base register, segment register, dll.  Istilah pada sistem paging:  Alamat virtual = V; Alamat yg dihasilkan dgn perhitungan menggunakan index register, base register, segment reg dsb.  Alamat nyata (real address = R); Alamat yang tesedia di memori utama fisik.  Page; Unit terkecil virtual address space.  Page frame; Unit terkecil memori fisik.  Page fault; Permintaan alokasi page ke memori yang belum dipetakan.  MMU (Memory Management Unit); Chip atau kumpulan chip yang memetakan alamat maya ke alamat fisik.
  • 3. By:Rasim. ST 3 Tabel Page  Alamat virtual dibagi menjadi dua bagian: • Nomer Page (bit-bit awal) • Offset (bit-bit akhir) • Secara metematis: tabel page merupakan fungsi dgn nomer page sebagai argumen dan nomer frame sebagai hasil. Sistem Paging
  • 4. By:Rasim. ST 4 Memori Asosiatif  Tabel Page biasanya diletakkan di memori, dengan demikian diperlukan dua kali referensi ke memori : sekali untuk mencari page, dan sekali untuk mencari data yang akan diproses.  Solusi:  Komputer dilengkapi dengan komponen hardware kecil untuk pemetaan alamat virtual ke alamat fisik tanpa menelusuri seluruh tabel page.  Komponen ini disebut memori asosiatif atau translation lookaside buffer, yang biasanya berada di dalam MMU, dan berisi beberapa entri.  Bagian referensi memori yang dapat dipenuhi dari memori asosiatif disebbut hit ratio. Makin tinggi hit ratio, makin baik performance manajemen memori khususnya, dan komputer umumnya. Sistem Paging
  • 5. By:Rasim. ST 5 ISU DISAIN SISTEM PAGING Model Working Set  Dalam bentuk paging murni, proses dimulai dengan memori kosong, dan page-page dimasukkan ke dalamnya setelah diminta. Cara ini disebut demand paging.  Locality of reference: Kecenderungan proses untuk memakai satu set page yang sama selama beberapa saat.  Satu set page tersebut di atas membentuk working set. Dalam hal ini, yang diusahakan oleh sistem operasi adalah agar working set berada utuh di memori pada saat eksekusinya.  Jika ukuran memori terlalu kecil untuk working set, akan seringkali terjadi page fault. Hal ini disebut thrashing.
  • 6. By:Rasim. ST 6  Banyak sistem paging yang mengusahakan agar working set sudah ada di memori sebelum proses dimulai. Pendekatan ini disebut model working set. Tujuannya adalah untuk memperkecil jumlah terjadinya page fault (page yang diminta tidak ada di memori).  Memasukkan page ke memori sebelum proses dimulai juga disebut prepaging.  Untuk pertama kali menentukan working set, dipakai sistem aging untuk mengetahui berapa kali jumlah pemakaian setiap page. ISU DISAIN SISTEM PAGING
  • 7. By:Rasim. ST 7 Ukuran Page  Ukuran page merupakan salah satu parameter yang ditentukan oleh perancang sistem operasi.  Penentuan ukuran page yang optimum harus menyeimbangkan beberapa faktor.  Rata-rata, page terakhir hanya akan terisi setengah (fragmentasi internal), berarti page sebaiknya kecil. Tetapi page yang kecil akan menghasilkan tabel page yang panjang. ISU DISAIN SISTEM PAGING
  • 8. By:Rasim. ST 8 Demand Paging  Demand paging atau permintaan pemberian halaman adalah salah satu implementasi dari memori virtual yang paling umum digunakan.  Demand paging pada prinsipnya hampir sama dengan permintaan halaman (paging) hanya saja halaman (page) tidak akan dibawa ke ke dalam memori fisik sampai ia benar-benar diperlukan.  Untuk itu diperlukan bantuan perangkat keras untuk mengetahui lokasi dari halaman saat ia diperlukan.
  • 9. By:Rasim. ST 9  Karena demand paging merupakan implementasi dari memori virtual, maka keuntungannya sama dengan keuntungan memori virtual, yaitu: • Sedikit M/K yang dibutuhkan. • Sedikit memori yang dibutuhkan. • Respon yang lebih cepat. • Dapat melayani lebih banyak pengguna. Demand Paging
  • 10. By:Rasim. ST 10 Kelebihan Demand Paging 1. Memori virtual yang besar. Memori logis tidak lagi terbatas pada ukuran memori fisik. Hal ini berarti bahwa besar suatu program tidak akan terbatas hanya pada ukuran memori fisik tersedia. 2. Penggunaan memori yang lebih efisien. Bagian program yang dibawa ke memori fisik hanyalah bagian program yang dibutuhkan sementara bagian lain yang jarang digunakan tidak akan dibawa. 3. Meningkatkan derajat multiprogamming. Derajat multiprogramming menunjukkan banyaknya proses yang berada di memori fisik. Dengan penggunaan permintaan halaman maka ukuran suatu program di memori akan lebih kecil mengingat bahwa hanya bagian program yang diperlukan saja yang akan dibawa ke memori fisik. 4. Penggunaan M/K yang lebih sedikit. Hal ini dapat terjadi karena permintaan halaman hanya membawa bagian yang diperlukan dari suatu program. Penggunaan M/K pada permintaan halaman lebih sedikit dibandingkan dengan manajemen memori lain yang membawa seluruh memori logis sebuah program ke memori fisik.
  • 11. By:Rasim. ST 11 1. Processor overhead. Interupsi kesalahan halaman memberikan kerja tambahan kepada CPU untuk mengambil halaman yang tidak berada di memori fisik pada saat diperlukan. 2. Thrashing. Suatu kondisi yang terjadi akibat kesalahan halaman yang melewati batas normal. Akibat dari thrashing adalah CPU lebih banyak mengurusi kesalahan halaman daripada menangani proses itu sendiri. Hal ini dapat menurunkan kinerja dari CPU. Kekurangan Demand Paging
  • 12. By:Rasim. ST 12 SEGMENTASI  Compiler bisa memiliki beberapa tabel dengan alamat virtual yang terpisah, misalnya terdiri dari tabel-tabel untuk: • Source text, • Tabel simbol, • Tabel untuk semua konstanta integer dan floating point, • Parse tree, berisi analisis sintaksis program, dan • Stack yang digunakan untuk pemanggilan prosedur. • Tabel 1 s/d 4 bisa bertambah pada saat kompilasi berjalan, sehingga dengan sistem paging yang berukuran tetap, batas satu page bisa terlampaui.
  • 13. By:Rasim. ST 13 SEGMENTASI  Dengan alasan ini dipakai bagian-bagian dengan alamat yang relatif independen, yang disebut segmen.  Setiap segmen mempunyai ukuran yang berbeda dengan yang lain. Panjang segmen juga bisa berubah selama eksekusi.  Program harus menyediakan alamat yang terdiri dari dua bagian: • nomer segmen • alamat di dalam segmen
  • 14. By:Rasim. ST 14  Segmentasi merupakan skema manajemen memori yang mendukung cara pandang seorang programmer terhadap memori.  Ruang alamat lojik merupakan sekumpulan dari segmen-segmen.  Masing-masing segment mempunyai panjang dan nama. Alamat diartikan sebagai nama segmen dan offset dalam suatu segmen.
  • 15. By:Rasim. ST 15 Keuntungan segmentasi  Menyederhanakan penanganan struktur data yang berkembang.  Kompilasi ulang independen tanpa mentautkan kembali seluruh program.  Memudahkan pemakaian memori bersama diantara proses-proses Teknik ini memudahkan  pemakaian memori bersama diantara proses-proses.  Memudahkan proteksi karena segmen dapat dikonstruksi berisi sekumpulan prosedur atau data  terdefinisi baik, pemrogram atau administrator sistem dapat memberikan kewenangan pengaksesan secara nyaman.
  • 16. By:Rasim. ST 16 Segmentasi dengan Paging  Segmentasi dengan Paging : Setiap segmen dapat dianggap sebagai satu virtual memori, dan masing-masing dibagi menjadi page-page.  Salah satu mesin yang memakai cara ini adalah MULTICS.  Setiap program MULTICS memiliki satu tabel segmen, dengan satu descriptor per segmen.  Segmen descriptor berisi keterangan apakah segmen yang bersangkutan ada di memori atau tidak.