SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
STRUKTUR
DIREKTORI
SISTEM BERKAS
PENGERTIANPENGERTIAN
Direktori/folder mrpk suatu entitas dlm
sistem berkas yang mengandung berkas
atau direktori lain. Direktori digunakan sbg
sarana untuk pengorganisasian berkas pd
suatu sistem komputer.
Dengan adanya direktori, stp berkas dpt
dikelompokkan
Dlm pengorganisasian berkas, sistem
operasi dpt memartisi disk menjd beberapa
direktori atau menjadikan dua disk menjd
sebuah direktori.
ATRIBUT DIREKTORIATRIBUT DIREKTORI
Nama
merupakan nama dr direktori itu sendiri
Alamat
merupakan alamat dr direktori tsbt
Tanggal
berisi tgl pembuatan
Ukuran
mrpkn besarnya ukuran direktori, biasanya dlm
satuan byte,kilobyte,megabyte,gigabyte
Proteksi
berguna utk perlindungan
Type
type dr berkas mis : exe,com,txt
STRUKTUR DIREKTORISTRUKTUR DIREKTORI
 Mempelajari struktur direktori, memberikan pemahaman
bagaimana menyusun sebuah directori dlm suatu sistem
berkas
Ada tiga struktur direktori yang dikenal :
 Struktur direktori bertingkat, dimana direktori ini dibagi
menjadi direktori satu tingkat (Single Level Directory) dan
direktori dua tingkat (Two Level Directory)
 Direktori berstruktur pohon (Tree Structured Directory)
 Direktori berstruktur graph, dimana direktori ini dibagi
menjadi struktur graf asiklik (Acyclic-structured Directory)
dan struktur graf sederhana (General graph Directory)
OPERASI DIREKTORIOPERASI DIREKTORI
 Mencari berkas
mencari entri yang berhubungan dng file tersebut dengan
menelusuri direktori yang bersangkutan
 Membuat berkas
saat berkas dibuat maka sebuah entri akan ditambahkan ke
direktori
 Menghapus berkas
jika sudah tidak dipakai maka dapat dihapus dari direktori
 Menampilkan isi direktori
menampilkan seluruh atau sebagaian dari direktori
 Mengubah nama berkas
diubah jika tidak sesuai lagi isi dan kegunaannya
 Akses sistem berkas
pengguna bisa mengakses setiap berkas/direktori yang ada dlm
struktur direktori
 Update direktori
krn atribut disimpan dlm direktori,perubahan yang terjadi
berpengaruh thdp atribut yang bersangkutan di direktori tsbt.
Direktori Bertingkat
 Direktori satu tingkat (Single Level Directory)
merupakan directori yang paling sederhana, karena berkas
yang ada disimpan dlm direktori yang sama
Gmbr. Directori Satu Tingkat
Direktori Bertingkat
 Direktori dua tingkat (Two Level Directory)
sering terjadi kesulitan dlm menentukan nama file dari dua
pengguna yang berbeda,penyelesaian dengan menggunakan
direktori terpisah yaitu User File Direktori (UFD).Jika
melakukan login maka Master File Directory dipanggil
Gmbr. Directori Dua Tingkat
Master File Directory
Direktori Berstruktur Pohon
 Tree Structured Directories
Pada Tree-Structured Directories, setiap pengguna dapat
membuat sub-direktori sendiri dan mengorganisasikan
berkas-berkas yang dimiliki.Dalam penggunaan
normal,setiap pengguna memiliki direktori saat ini (current
directory) merupakan berkas yang baru-baru ini digunakan
oleh pengguna.
Nama lintasan (path name) dpt digolongkan menjadi 2 jenis :
1. Lintasan mutlak (absolute path). Merupakan lintasan yang
dimulai dari root directory
2. Lintasan relatif (relative path). Merupakan lintasan yang
dimulai dari direktori saat ini (current directory)
Gambar Tree Structured Directories
Gambar PathGambar Path
Path
Misalkan kita sedang berada pada direktori
bahan,maka penulisan lintasan dari berkas
slide :
1.Absolute path. Yaitu
“/Kuliah/OS/bahan/slide
2.Relative path. Yaitu “../bahan/slide”.
Dengan sistem Tree-Structured Directories,
para pengguna dapat mengakses dan
menambahkan berkas pengguna lain
kedalam direktori mereka.
Direktori Berstruktur Graf
Struktur pohon tdk memperbolehkan
pembagian berkas/direktori, sedangkan
Struktur Graf Asiklik Acyclic-Structure
Directory) memperbolehkan direktori untuk
berbagi berkas atau subdirektori. JIka ada
berkas yang diakses oleh dua pengguna/lebih,
maka struktur ini menyediakan fasilitas
sharing.
Gambar Acyclic-Structured DirectoryGambar Acyclic-Structured Directory
Gambar General-graph Directory
General Graph directoryGeneral Graph directory
Pada direktori dengan struktur pohon, setiap
penggunadpt membuat direktori sendiri
sehingga dalam UFD akan terdapat direktori
yang dibuat oleh pengguna dan didalam
direktori tersebut dapat dibuat direktori lain
(sub-direktori), begitu seterusnya.
Pada general-graph directory, sebuah
direktori me-link pada direktori yang me-
linknya. Dengan kata lain, jika direktori A
berisi/melink direktori B maka ketika direktori
B dibuka akan terdapat direktori A (ada
siklus)
MountingMounting
Adalah proses mengkaitkan sebuah sistem
berkas yang baru ditemukan pada sebuah
piranti ke struktur direktori utama yang
sedang dipakai.
Piranti-piranti yang akan dimount dapat
berupa CD-ROM, disket,dll. Tiap-tiap sistem
berkas yang dimount akan diberikan mount
point atau sebuah direktori dalam pohon
direktori sistem yang sedang anda akses.
Mount point adalah direktori tempat dimana
akan meletakkan sistem berkas tersebut.
MountingMounting
Kalau kita ingin me-mount sistem berkas
berupa directori, maka moint pointnya harus
berupa direktori. Daftar sistem berkas yang
dimount dapat dilihat kapan saja dengan
perintah mount.
Pada beberapa sistem operasi, ada device-
device tertentu yang harus dimount terlebih
dahulu secara manual untuk memproses
sistem berkas didalamnya.
Pada perangkat keras yang berisi hard drive
berbeda dengan floppy disc atau CD-ROM,
dalam hal mount’nya.
Berbagi berkasBerbagi berkas
Saat sebuah sistem memutuskan untuk
menyediakan fasilitas berbagi berkas,
maka tantangan yang muncul adalah
memperluas file-sharing agar dapat
diakses oleh berbagai sistem berkas.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah
konflik yang mungkin muncul akibat
berbagi berkas, misalnya beberapa
pengguna melakukan operasi penulisan
terhadap suatu berkas secara bersama-
sama
Multiple UserMultiple User
Ada tiga isu penting saat suatu sistem
mengakomodasi banyak pengguna (multiple
users), yaitu berbagi berkas, penamaan
berkas, dan proteksi berkas
Dalam pengimplementasian berbagi berkas
dan proteksi berkas di multiple user system,
suatu sistem perlu untuk memberikan
tambahan pada atribut dari suatu berkas atau
direktori.
Remote File SystemRemote File System
Seiring berkembangnya jaringan dan
teknologi berkas, mekanisme berbagi berkas
juga mengalami perubahan. Awalnya, cara
yang digunakan dalam file-sharing adalah
dengan aplikasi seperti File Transfer Protocol
(FTP).
Selanjutnya, berkembang apa yang disebut
dengan Distributed File Systems, disingkat
DFS. Dengan DFS, sebuah remote-directories
dapat diakses dari local-machine. Cara lainnya
adalah melalui World Wide Web (www),
merupakan pengembangan dari metode FTP.
Remote File SystemRemote File System
 Mekanisme file-sharing memungkinkan seorang
pengguna dapat mengakses sebuah sistem berkas
yang ada di komputer lain yang terhubung ke jaringan
atau biasa disebut remote machine.
 Client-Server Model. Remote File System mengijinkan
suatu komputer untuk me-mounting beberapa sistem
berkas dari satu atau lebih remote machine. Dalam
kasus ini, komputer yang menyediakan berkas-berkas
yang diakses oleh komputer-komputer lain disebut
dengan server dan komputer yang mengakses berkas-
berkas yang di-share disebut dengan client. Yang
menjadi isu dalam model ini adalah masalah
keamanan, pengaksesan suatu sistem oleh seseorang
yang tidak mempunyai hak, atau disebut juga
unauthorized user
RANGKUMANRANGKUMAN
 Direktori atau folder merupakan suatu entitas dalam
sebuah sistem berkas yang mengandung berkas atau
direktori lain. Mempelajari struktur direktori
memberikan kita pemahaman bagaimana menyusun
sebuah direktori dalam suatu sistem berkas. Ada tiga
struktur direktori yang diketahui, yaitu direktori
bertingkat, direktori berstruktur pohon dan direktori
berstruktur graf.
 Mounting adalah proses mengaitkan sebuah sistem
berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke
struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-
piranti yang akan di-mount dapat berbentuk CD-ROM,
disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas
yang di-mount akan diberikan mount point atau
sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang
sedang diakses. Mount point adalah direktori tempat
dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut. Kalau
kita ingin me-mount sistem berkas berupa direktori,
maka mount point-nya harus berbentuk direktori.
Sebaliknya, jika yang ingin di-mount adalah file, maka
mount point-nya harus berbentuk file.

More Related Content

What's hot

Proses di Sistem Operasi
Proses di Sistem OperasiProses di Sistem Operasi
Proses di Sistem Operasieddie Ismantoe
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanSherly Uda
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanCliquerz Javaneze
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)Simon Patabang
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLShofura Kamal
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataAsep Jaenudin
 
Aljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritAljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritriyana fairuz kholisa
 
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...ruslansahropi1
 
3. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.13. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.1ArdianDwiPraba
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Fatma Qolbi
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasiahmad haidaroh
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06KuliahKita
 
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi Shary Armonitha
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Joel Marobo
 
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineProposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineLucha Kamala Putri
 

What's hot (20)

Memory
MemoryMemory
Memory
 
Erd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasusErd dan contoh kasus
Erd dan contoh kasus
 
4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi4. pengamanan sistem operasi
4. pengamanan sistem operasi
 
Proses di Sistem Operasi
Proses di Sistem OperasiProses di Sistem Operasi
Proses di Sistem Operasi
 
Representasi Pengetahuan
Representasi PengetahuanRepresentasi Pengetahuan
Representasi Pengetahuan
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Pengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkasPengertian sistem berkas
Pengertian sistem berkas
 
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)4 diagram relasi antar entitas (ERD)
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
 
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQLLaporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
Laporan Praktikum Basis Data Modul I-Membangun Database SQL Pada MYSQL
 
Tugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur dataTugas mandiri struktur data
Tugas mandiri struktur data
 
Aljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskritAljabar boolean MK matematika diskrit
Aljabar boolean MK matematika diskrit
 
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...
169974199 sistem-penjualan-tiket-pesawat-tugas-akhir-mata-kuliah-rekayasa-per...
 
Normalisasi Basis Data
Normalisasi Basis DataNormalisasi Basis Data
Normalisasi Basis Data
 
3. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.13. metodologi data science dts ta v.1
3. metodologi data science dts ta v.1
 
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
Matematika diskrit (dual graf, lintasan dan sirkuit euler, lintasan dan sirku...
 
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik KompilasiCFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
 
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06Matematika Diskrit - 09 graf - 06
Matematika Diskrit - 09 graf - 06
 
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
 
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
Perancangan (diagram softekz, dfd level 0,1,2)
 
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop OnlineProposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Proposal Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
 

Similar to Struktur direktori

Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handout
Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handoutMeeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handout
Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handoutSyaiful Ahdan
 
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)Praktikum Sistem Operasi Linux (3)
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)Mirza Afrizal
 
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptx
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptxDownload soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptx
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptxNgakakaja
 
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1Ngakakaja
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Mrirfan
 
42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkasAbdulRahman1543
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen Filebelajarkomputer
 
Bab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxBab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxAde Tamin
 
Bab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxBab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxDidit Septiawan
 

Similar to Struktur direktori (20)

Struktur direktori
Struktur direktoriStruktur direktori
Struktur direktori
 
entahlah
entahlah entahlah
entahlah
 
Manajemen File
Manajemen FileManajemen File
Manajemen File
 
Sb1
Sb1Sb1
Sb1
 
Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handout
Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handoutMeeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handout
Meeting 4 - operasi file dan struktur direktori-handout
 
Pertemuan4
Pertemuan4Pertemuan4
Pertemuan4
 
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)Praktikum Sistem Operasi Linux (3)
Praktikum Sistem Operasi Linux (3)
 
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptx
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptxDownload soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptx
Download soul land season 3 episode 1 sub indonesia.pptx
 
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1
KUNCI JAWABAN PKn Kelas 7 Halaman 11 12 14 15 16 bab 1
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
9.sistem file
9.sistem file9.sistem file
9.sistem file
 
Praktikum 3
Praktikum 3Praktikum 3
Praktikum 3
 
Arsip akses materi2
Arsip akses materi2Arsip akses materi2
Arsip akses materi2
 
Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1Sistem Berkas 1
Sistem Berkas 1
 
Sistem File
Sistem FileSistem File
Sistem File
 
Komputer
KomputerKomputer
Komputer
 
42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas42519051 Bab 9 Sistem berkas
42519051 Bab 9 Sistem berkas
 
Zulyanti Megasari - Manajemen File
Zulyanti Megasari -  Manajemen FileZulyanti Megasari -  Manajemen File
Zulyanti Megasari - Manajemen File
 
Bab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxBab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linux
 
Bab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linuxBab 4 sistem file gnu linux
Bab 4 sistem file gnu linux
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024panyuwakezia
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxMaskuratulMunawaroh
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024Latihan Soal untuk  US dan Tryout SMP 2024
Latihan Soal untuk US dan Tryout SMP 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 

Struktur direktori

  • 2. PENGERTIANPENGERTIAN Direktori/folder mrpk suatu entitas dlm sistem berkas yang mengandung berkas atau direktori lain. Direktori digunakan sbg sarana untuk pengorganisasian berkas pd suatu sistem komputer. Dengan adanya direktori, stp berkas dpt dikelompokkan Dlm pengorganisasian berkas, sistem operasi dpt memartisi disk menjd beberapa direktori atau menjadikan dua disk menjd sebuah direktori.
  • 3. ATRIBUT DIREKTORIATRIBUT DIREKTORI Nama merupakan nama dr direktori itu sendiri Alamat merupakan alamat dr direktori tsbt Tanggal berisi tgl pembuatan Ukuran mrpkn besarnya ukuran direktori, biasanya dlm satuan byte,kilobyte,megabyte,gigabyte Proteksi berguna utk perlindungan Type type dr berkas mis : exe,com,txt
  • 4. STRUKTUR DIREKTORISTRUKTUR DIREKTORI  Mempelajari struktur direktori, memberikan pemahaman bagaimana menyusun sebuah directori dlm suatu sistem berkas Ada tiga struktur direktori yang dikenal :  Struktur direktori bertingkat, dimana direktori ini dibagi menjadi direktori satu tingkat (Single Level Directory) dan direktori dua tingkat (Two Level Directory)  Direktori berstruktur pohon (Tree Structured Directory)  Direktori berstruktur graph, dimana direktori ini dibagi menjadi struktur graf asiklik (Acyclic-structured Directory) dan struktur graf sederhana (General graph Directory)
  • 5. OPERASI DIREKTORIOPERASI DIREKTORI  Mencari berkas mencari entri yang berhubungan dng file tersebut dengan menelusuri direktori yang bersangkutan  Membuat berkas saat berkas dibuat maka sebuah entri akan ditambahkan ke direktori  Menghapus berkas jika sudah tidak dipakai maka dapat dihapus dari direktori  Menampilkan isi direktori menampilkan seluruh atau sebagaian dari direktori  Mengubah nama berkas diubah jika tidak sesuai lagi isi dan kegunaannya  Akses sistem berkas pengguna bisa mengakses setiap berkas/direktori yang ada dlm struktur direktori  Update direktori krn atribut disimpan dlm direktori,perubahan yang terjadi berpengaruh thdp atribut yang bersangkutan di direktori tsbt.
  • 6. Direktori Bertingkat  Direktori satu tingkat (Single Level Directory) merupakan directori yang paling sederhana, karena berkas yang ada disimpan dlm direktori yang sama Gmbr. Directori Satu Tingkat
  • 7. Direktori Bertingkat  Direktori dua tingkat (Two Level Directory) sering terjadi kesulitan dlm menentukan nama file dari dua pengguna yang berbeda,penyelesaian dengan menggunakan direktori terpisah yaitu User File Direktori (UFD).Jika melakukan login maka Master File Directory dipanggil Gmbr. Directori Dua Tingkat Master File Directory
  • 8. Direktori Berstruktur Pohon  Tree Structured Directories Pada Tree-Structured Directories, setiap pengguna dapat membuat sub-direktori sendiri dan mengorganisasikan berkas-berkas yang dimiliki.Dalam penggunaan normal,setiap pengguna memiliki direktori saat ini (current directory) merupakan berkas yang baru-baru ini digunakan oleh pengguna. Nama lintasan (path name) dpt digolongkan menjadi 2 jenis : 1. Lintasan mutlak (absolute path). Merupakan lintasan yang dimulai dari root directory 2. Lintasan relatif (relative path). Merupakan lintasan yang dimulai dari direktori saat ini (current directory)
  • 11. Path Misalkan kita sedang berada pada direktori bahan,maka penulisan lintasan dari berkas slide : 1.Absolute path. Yaitu “/Kuliah/OS/bahan/slide 2.Relative path. Yaitu “../bahan/slide”. Dengan sistem Tree-Structured Directories, para pengguna dapat mengakses dan menambahkan berkas pengguna lain kedalam direktori mereka.
  • 12. Direktori Berstruktur Graf Struktur pohon tdk memperbolehkan pembagian berkas/direktori, sedangkan Struktur Graf Asiklik Acyclic-Structure Directory) memperbolehkan direktori untuk berbagi berkas atau subdirektori. JIka ada berkas yang diakses oleh dua pengguna/lebih, maka struktur ini menyediakan fasilitas sharing.
  • 13. Gambar Acyclic-Structured DirectoryGambar Acyclic-Structured Directory
  • 15. General Graph directoryGeneral Graph directory Pada direktori dengan struktur pohon, setiap penggunadpt membuat direktori sendiri sehingga dalam UFD akan terdapat direktori yang dibuat oleh pengguna dan didalam direktori tersebut dapat dibuat direktori lain (sub-direktori), begitu seterusnya. Pada general-graph directory, sebuah direktori me-link pada direktori yang me- linknya. Dengan kata lain, jika direktori A berisi/melink direktori B maka ketika direktori B dibuka akan terdapat direktori A (ada siklus)
  • 16. MountingMounting Adalah proses mengkaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan dimount dapat berupa CD-ROM, disket,dll. Tiap-tiap sistem berkas yang dimount akan diberikan mount point atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang sedang anda akses. Mount point adalah direktori tempat dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut.
  • 17. MountingMounting Kalau kita ingin me-mount sistem berkas berupa directori, maka moint pointnya harus berupa direktori. Daftar sistem berkas yang dimount dapat dilihat kapan saja dengan perintah mount. Pada beberapa sistem operasi, ada device- device tertentu yang harus dimount terlebih dahulu secara manual untuk memproses sistem berkas didalamnya. Pada perangkat keras yang berisi hard drive berbeda dengan floppy disc atau CD-ROM, dalam hal mount’nya.
  • 18. Berbagi berkasBerbagi berkas Saat sebuah sistem memutuskan untuk menyediakan fasilitas berbagi berkas, maka tantangan yang muncul adalah memperluas file-sharing agar dapat diakses oleh berbagai sistem berkas. Hal lain yang menjadi perhatian adalah konflik yang mungkin muncul akibat berbagi berkas, misalnya beberapa pengguna melakukan operasi penulisan terhadap suatu berkas secara bersama- sama
  • 19. Multiple UserMultiple User Ada tiga isu penting saat suatu sistem mengakomodasi banyak pengguna (multiple users), yaitu berbagi berkas, penamaan berkas, dan proteksi berkas Dalam pengimplementasian berbagi berkas dan proteksi berkas di multiple user system, suatu sistem perlu untuk memberikan tambahan pada atribut dari suatu berkas atau direktori.
  • 20. Remote File SystemRemote File System Seiring berkembangnya jaringan dan teknologi berkas, mekanisme berbagi berkas juga mengalami perubahan. Awalnya, cara yang digunakan dalam file-sharing adalah dengan aplikasi seperti File Transfer Protocol (FTP). Selanjutnya, berkembang apa yang disebut dengan Distributed File Systems, disingkat DFS. Dengan DFS, sebuah remote-directories dapat diakses dari local-machine. Cara lainnya adalah melalui World Wide Web (www), merupakan pengembangan dari metode FTP.
  • 21. Remote File SystemRemote File System  Mekanisme file-sharing memungkinkan seorang pengguna dapat mengakses sebuah sistem berkas yang ada di komputer lain yang terhubung ke jaringan atau biasa disebut remote machine.  Client-Server Model. Remote File System mengijinkan suatu komputer untuk me-mounting beberapa sistem berkas dari satu atau lebih remote machine. Dalam kasus ini, komputer yang menyediakan berkas-berkas yang diakses oleh komputer-komputer lain disebut dengan server dan komputer yang mengakses berkas- berkas yang di-share disebut dengan client. Yang menjadi isu dalam model ini adalah masalah keamanan, pengaksesan suatu sistem oleh seseorang yang tidak mempunyai hak, atau disebut juga unauthorized user
  • 22. RANGKUMANRANGKUMAN  Direktori atau folder merupakan suatu entitas dalam sebuah sistem berkas yang mengandung berkas atau direktori lain. Mempelajari struktur direktori memberikan kita pemahaman bagaimana menyusun sebuah direktori dalam suatu sistem berkas. Ada tiga struktur direktori yang diketahui, yaitu direktori bertingkat, direktori berstruktur pohon dan direktori berstruktur graf.  Mounting adalah proses mengaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti- piranti yang akan di-mount dapat berbentuk CD-ROM, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang di-mount akan diberikan mount point atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang sedang diakses. Mount point adalah direktori tempat dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut. Kalau kita ingin me-mount sistem berkas berupa direktori, maka mount point-nya harus berbentuk direktori. Sebaliknya, jika yang ingin di-mount adalah file, maka mount point-nya harus berbentuk file.