Direktori merupakan entitas yang mengandung berkas dan direktori lain. Ada tiga struktur direktori yaitu bertingkat, berstruktur pohon, dan berstruktur graf. Mounting adalah proses menghubungkan sistem berkas baru ke struktur direktori utama, dengan memberikan mount point berupa direktori tempat sistem berkas itu diletakkan.
2. PENGERTIANPENGERTIAN
Direktori/folder mrpk suatu entitas dlm
sistem berkas yang mengandung berkas
atau direktori lain. Direktori digunakan sbg
sarana untuk pengorganisasian berkas pd
suatu sistem komputer.
Dengan adanya direktori, stp berkas dpt
dikelompokkan
Dlm pengorganisasian berkas, sistem
operasi dpt memartisi disk menjd beberapa
direktori atau menjadikan dua disk menjd
sebuah direktori.
3. ATRIBUT DIREKTORIATRIBUT DIREKTORI
Nama
merupakan nama dr direktori itu sendiri
Alamat
merupakan alamat dr direktori tsbt
Tanggal
berisi tgl pembuatan
Ukuran
mrpkn besarnya ukuran direktori, biasanya dlm
satuan byte,kilobyte,megabyte,gigabyte
Proteksi
berguna utk perlindungan
Type
type dr berkas mis : exe,com,txt
4. STRUKTUR DIREKTORISTRUKTUR DIREKTORI
Mempelajari struktur direktori, memberikan pemahaman
bagaimana menyusun sebuah directori dlm suatu sistem
berkas
Ada tiga struktur direktori yang dikenal :
Struktur direktori bertingkat, dimana direktori ini dibagi
menjadi direktori satu tingkat (Single Level Directory) dan
direktori dua tingkat (Two Level Directory)
Direktori berstruktur pohon (Tree Structured Directory)
Direktori berstruktur graph, dimana direktori ini dibagi
menjadi struktur graf asiklik (Acyclic-structured Directory)
dan struktur graf sederhana (General graph Directory)
5. OPERASI DIREKTORIOPERASI DIREKTORI
Mencari berkas
mencari entri yang berhubungan dng file tersebut dengan
menelusuri direktori yang bersangkutan
Membuat berkas
saat berkas dibuat maka sebuah entri akan ditambahkan ke
direktori
Menghapus berkas
jika sudah tidak dipakai maka dapat dihapus dari direktori
Menampilkan isi direktori
menampilkan seluruh atau sebagaian dari direktori
Mengubah nama berkas
diubah jika tidak sesuai lagi isi dan kegunaannya
Akses sistem berkas
pengguna bisa mengakses setiap berkas/direktori yang ada dlm
struktur direktori
Update direktori
krn atribut disimpan dlm direktori,perubahan yang terjadi
berpengaruh thdp atribut yang bersangkutan di direktori tsbt.
6. Direktori Bertingkat
Direktori satu tingkat (Single Level Directory)
merupakan directori yang paling sederhana, karena berkas
yang ada disimpan dlm direktori yang sama
Gmbr. Directori Satu Tingkat
7. Direktori Bertingkat
Direktori dua tingkat (Two Level Directory)
sering terjadi kesulitan dlm menentukan nama file dari dua
pengguna yang berbeda,penyelesaian dengan menggunakan
direktori terpisah yaitu User File Direktori (UFD).Jika
melakukan login maka Master File Directory dipanggil
Gmbr. Directori Dua Tingkat
Master File Directory
8. Direktori Berstruktur Pohon
Tree Structured Directories
Pada Tree-Structured Directories, setiap pengguna dapat
membuat sub-direktori sendiri dan mengorganisasikan
berkas-berkas yang dimiliki.Dalam penggunaan
normal,setiap pengguna memiliki direktori saat ini (current
directory) merupakan berkas yang baru-baru ini digunakan
oleh pengguna.
Nama lintasan (path name) dpt digolongkan menjadi 2 jenis :
1. Lintasan mutlak (absolute path). Merupakan lintasan yang
dimulai dari root directory
2. Lintasan relatif (relative path). Merupakan lintasan yang
dimulai dari direktori saat ini (current directory)
11. Path
Misalkan kita sedang berada pada direktori
bahan,maka penulisan lintasan dari berkas
slide :
1.Absolute path. Yaitu
“/Kuliah/OS/bahan/slide
2.Relative path. Yaitu “../bahan/slide”.
Dengan sistem Tree-Structured Directories,
para pengguna dapat mengakses dan
menambahkan berkas pengguna lain
kedalam direktori mereka.
12. Direktori Berstruktur Graf
Struktur pohon tdk memperbolehkan
pembagian berkas/direktori, sedangkan
Struktur Graf Asiklik Acyclic-Structure
Directory) memperbolehkan direktori untuk
berbagi berkas atau subdirektori. JIka ada
berkas yang diakses oleh dua pengguna/lebih,
maka struktur ini menyediakan fasilitas
sharing.
15. General Graph directoryGeneral Graph directory
Pada direktori dengan struktur pohon, setiap
penggunadpt membuat direktori sendiri
sehingga dalam UFD akan terdapat direktori
yang dibuat oleh pengguna dan didalam
direktori tersebut dapat dibuat direktori lain
(sub-direktori), begitu seterusnya.
Pada general-graph directory, sebuah
direktori me-link pada direktori yang me-
linknya. Dengan kata lain, jika direktori A
berisi/melink direktori B maka ketika direktori
B dibuka akan terdapat direktori A (ada
siklus)
16. MountingMounting
Adalah proses mengkaitkan sebuah sistem
berkas yang baru ditemukan pada sebuah
piranti ke struktur direktori utama yang
sedang dipakai.
Piranti-piranti yang akan dimount dapat
berupa CD-ROM, disket,dll. Tiap-tiap sistem
berkas yang dimount akan diberikan mount
point atau sebuah direktori dalam pohon
direktori sistem yang sedang anda akses.
Mount point adalah direktori tempat dimana
akan meletakkan sistem berkas tersebut.
17. MountingMounting
Kalau kita ingin me-mount sistem berkas
berupa directori, maka moint pointnya harus
berupa direktori. Daftar sistem berkas yang
dimount dapat dilihat kapan saja dengan
perintah mount.
Pada beberapa sistem operasi, ada device-
device tertentu yang harus dimount terlebih
dahulu secara manual untuk memproses
sistem berkas didalamnya.
Pada perangkat keras yang berisi hard drive
berbeda dengan floppy disc atau CD-ROM,
dalam hal mount’nya.
18. Berbagi berkasBerbagi berkas
Saat sebuah sistem memutuskan untuk
menyediakan fasilitas berbagi berkas,
maka tantangan yang muncul adalah
memperluas file-sharing agar dapat
diakses oleh berbagai sistem berkas.
Hal lain yang menjadi perhatian adalah
konflik yang mungkin muncul akibat
berbagi berkas, misalnya beberapa
pengguna melakukan operasi penulisan
terhadap suatu berkas secara bersama-
sama
19. Multiple UserMultiple User
Ada tiga isu penting saat suatu sistem
mengakomodasi banyak pengguna (multiple
users), yaitu berbagi berkas, penamaan
berkas, dan proteksi berkas
Dalam pengimplementasian berbagi berkas
dan proteksi berkas di multiple user system,
suatu sistem perlu untuk memberikan
tambahan pada atribut dari suatu berkas atau
direktori.
20. Remote File SystemRemote File System
Seiring berkembangnya jaringan dan
teknologi berkas, mekanisme berbagi berkas
juga mengalami perubahan. Awalnya, cara
yang digunakan dalam file-sharing adalah
dengan aplikasi seperti File Transfer Protocol
(FTP).
Selanjutnya, berkembang apa yang disebut
dengan Distributed File Systems, disingkat
DFS. Dengan DFS, sebuah remote-directories
dapat diakses dari local-machine. Cara lainnya
adalah melalui World Wide Web (www),
merupakan pengembangan dari metode FTP.
21. Remote File SystemRemote File System
Mekanisme file-sharing memungkinkan seorang
pengguna dapat mengakses sebuah sistem berkas
yang ada di komputer lain yang terhubung ke jaringan
atau biasa disebut remote machine.
Client-Server Model. Remote File System mengijinkan
suatu komputer untuk me-mounting beberapa sistem
berkas dari satu atau lebih remote machine. Dalam
kasus ini, komputer yang menyediakan berkas-berkas
yang diakses oleh komputer-komputer lain disebut
dengan server dan komputer yang mengakses berkas-
berkas yang di-share disebut dengan client. Yang
menjadi isu dalam model ini adalah masalah
keamanan, pengaksesan suatu sistem oleh seseorang
yang tidak mempunyai hak, atau disebut juga
unauthorized user
22. RANGKUMANRANGKUMAN
Direktori atau folder merupakan suatu entitas dalam
sebuah sistem berkas yang mengandung berkas atau
direktori lain. Mempelajari struktur direktori
memberikan kita pemahaman bagaimana menyusun
sebuah direktori dalam suatu sistem berkas. Ada tiga
struktur direktori yang diketahui, yaitu direktori
bertingkat, direktori berstruktur pohon dan direktori
berstruktur graf.
Mounting adalah proses mengaitkan sebuah sistem
berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke
struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-
piranti yang akan di-mount dapat berbentuk CD-ROM,
disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas
yang di-mount akan diberikan mount point atau
sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang
sedang diakses. Mount point adalah direktori tempat
dimana akan meletakkan sistem berkas tersebut. Kalau
kita ingin me-mount sistem berkas berupa direktori,
maka mount point-nya harus berbentuk direktori.
Sebaliknya, jika yang ingin di-mount adalah file, maka
mount point-nya harus berbentuk file.