SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR 
Puji syukkur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena kita telah di berikan 
kekuatan serta kesehatan jasmani dan rohani yang sampai sekarang ini masih kita rasakan insya 
ALLAH. Karena atas berkat rahmatnya pula kami dapat menyelesaikan makalah ini yang 
berjudul Prosedur pembuatan audio visual dan dapat diselesaikan sebagai mana mestinya. 
Makalah ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, namun 
sebagai penyusun, menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna, untuk itu semua kritik dan 
saran dari para pembaca sangat diharapkan, sebagai bahan untuk penyempurnaan dimasa yang 
akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca serta mendapat ridho di sisi 
ALLAH SWT. 
Kendari, oktober 2012 
Penyusun
BAB I 
PENDAHULUAN 
Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera 
pendengaran, termasuk dalam kelompok media audio1. Karena media audio berkaitan dengan 
indera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang 
auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. Media audio dan audio-visual 
merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli 
tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape 
dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. 
Tahap produksi adalah tahap perencanaan dan persiapan yang meliputi beberapa kegiatan itu 
yaitu. 
1.penentuan identifikasi program media 
2.penyusunan garis besar isi media video(GBIMV) 
3.penyusunan jabaran materi media (JMM) 
4.penyusunan naskah 
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak 
dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. 
Media berbasis cetakan adalah media yang paling tua dan paling banyak digunakan. Hal ini 
disebabkan peralatan pendukung khusus, reltif murah dan mudah di dapat. Medi berbasis cetakan 
tersedia dalam berbagai jenis dan format. Prossedur pembuatan modul juga didasarkan pada 
analisis kebutuhan (need assessment ). Seperti halnya media audio dan audio visual. Analisis 
kebutuhan hrus mengacu pada kurikulum dan peserta didik, berbeda dengan media audio dan 
audio visual, naskah modul sesungguhnya draft atau prototype media itu sendiri, sehingga tidak 
memerlukan scenario karena dalam penyusunan modul, peran saudara, pengambil, pengambil 
dan pinata gambar, dan lain-lain dipegang oleh penulis sendiri 
Rumusan masalah 
1. Apa pengertian media visual ? 
2. Bagaimana media berbasis cetak ? 
3. Apa saja bentuk-bentuk media audio visual ? 
4. Bagaimana prosedur pembuatan modul ? 
5. Bagaimana cara penyusunan naskah/draf modul? 
1 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Definisi 
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau 
pengantar2. 
Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada 
penerima pesan. 
Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak 
dan bersuara. Membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam 
kategori media audio visual- adalah televise, video, VCD, sound slide dan film. 
1. Media audio 
Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera 
pendengaran, termasuk dalam kelompok media audio3. Karena media audio berkaitan dengan 
indera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang 
auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. 
2. Media visual 
Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni 
membaca dan menulis. Baru pada petengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan 
visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table, dan lain-lain. Namun 
demikian , model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari 
keadaan yang sebenarnya. 
a. Pesan visual dan proses pembelajaran 
Dari penjelasan di atas, tampaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai media 
dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Bagaimana pengajar dan pembelajar 
memanfaatkan pesan visual untuk memperrtinggi proses pembelajaran. Sebab, 
keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerima 
dan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut. 
Kemampuan menerima pesan visual mencakup keampuan “membaca pesan visual” 
secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur- 
2 Arsyad, azhar. Media pembelajaran. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004) hal. 3 
3 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.
unsur isi pesan visual dengan pesan verbal atau sebaliknya, serta mampu menghayati 
nilai keindahan visualisasi tersebut. Sedangkan kemmapuan menyampaikan pesan visual 
adalah mencakup menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan atau menvisualisasikan 
makna isi pesan dan menyederhanakan makna dalam bentuk visualisasi.4 
b. Belajar dari pesan visual 
Belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visual 
tidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. 
Salah satu tekhnik efektif adalah menuntutnya untuk melihat dan membaca pesan-pesan 
visual pada berbagai tahapan yang dimulai dari : 
 Fase differensiasi, yaitu dimana pembelajar mula-mula mengerti, mengidentifikasi 
dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk 
pesan-pesan visual tersebut. 
 Fase integrasi, yaitu peserta didik menempatkan unsur-unsur visual tersebut 
secara serempak, kemudian menghubungkan keseluruhan pesan visual kepada 
pengalaman-pengalamannya. 
 Kesimpulan dari pengalaman visualisasi tersebut dan kemudian menciptakan 
konseptualisasi baru dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.5 
Nana sudjana, mengatakan bahwa hasil penelitian seth spaulding tentang bagaimana pembelajar 
belajar melaui gambar, dapat disimpulkan6 sebagai berikut : 
1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar 
pembelajar secara efektif. 
2) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan 
pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata. 
3) Ilustrasi gambar membantu pembelajar mampu membaca buku pelajaran terutama dalam 
menafsirkan dan mengingat isi materi teks yang menyertainya. 
4) Dalam booklet pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman 
penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas. Maka, lebih baik lagi apalagi 
lebih dari separuh booklet tersebut dapat memuat ilustrasi gambar. 
B. Media audio visual 
4 Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. (Yogyakarta : Kaukaba, 2011) hal. 
5 Ibid, hal 
6 James W. Brown dkk, 1959,hal 410, dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, media pengajaran, hal. 12.
Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan 
terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan 
lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam 
kembali. Di samping itu, tersedia juga matei audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan 
dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio 
tape recorder juga dapat dibawa kemana-mana, dan karena tape recorder dapat menggunakan 
baterai, maka ia dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang tak terjangkau listrik. 
Kaset tape audio dapat pula dimanfaatkan untuk pelajaran dan tugas di rumah. 
Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi 
audio juga dapat digunakan untuk : 
1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar 
2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat 
para ahli yang berada jauh dari lokasi 
3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa 
4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar 
mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah 
C. Bentuk-bentuk media audio visual 
Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi 
sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, 
pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. 
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat 
diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu: 
1. Media audio visual gerak. Contoh: televisi, video tape, film dan media audio pada 
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya. 
2. Media audio visual diam. Contoh: ilmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara. 
3. Media audio semi gerak. Contoh: telewriter, mose, dan media board. 
4. Media visual gerak. Contoh: film bisu 
5. Media visual diam. Contoh: microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan 
sebagainya 
6. Media seni gerak 
7. Media audio. Contoh : radio, telepon, tape, disk dan sebagainya 
8. Media cetak. Contoh: televisi (Soedjarwono, 1997: 175). 
Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan 
suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik 
siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio 
visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan 
rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
A. Radio dan tape 
Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa. 
Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau 
pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil balajar siswa. 
Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yang 
belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa maju terus sesuai 
dengan tingkat kecepatan belajarnya. 
Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu. 
Misalnya, rekaman suara alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak, bermain, 
melakonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain. Meskipun tidak ada prosedur baku tentang 
penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya materi audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah 
yang biasa diikuti ketika menggunakan materi pelajaran dalam bentuk lain. Langkah-langkah 
itu adalah sebagai berikut : 
a. Mempersiapkan diri 
Guru merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu cara 
mempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membua 
catatan tentang hal-hal penting yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang 
akan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian , dan motivasi siswa, bagian mana yang 
akan menjadi bahan utama diskusi dan mana yang akan dijadikan penilaian pemahaman siswa. 
b. Membangkitkan kesiapan siswa 
Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan 
komentara awal dan pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk 
mendengar adalah (1) mengidentifikasi materi-judul, peserta, atau keadaan yang terjadi pada saat 
produksi, (2) memberikan informasi latar belakan yang menarik tentang program itu, (3) 
membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik dan memunculkan beberapa pertanyaan 
kunci di mana jawabannya diharapkan dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat di 
papan tulis daftar kata-kata kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahan audio itu, (5) 
menjelaskan mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu, bagaimana materi itu 
berkaitan dengan pengetahuan dan tugas siswa saat ini, apa yang dilakukan siswa selama dan 
setelah mendengarkan materi audio itu, dan bagaimana siswa diharapkan dapat memperoleh 
keuntungan dari materi itu. 
c. Mendengarkan materi audio
Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat ataudengan 
sedikit penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk 
mendengarkan dengan tenang, pusatkan perhatian kepada materi audio, mendengarkan dengan 
pikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang didengar 
dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program ini dimulai. 
d. Diskusi (membahas) materi program audio 
Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan 
mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti “bagian mana (gagasan mana) yang paling 
berkesan/menonjol dari program itu ?”. Setelah itu barulah pindah ke pertanyaan-pertanyaan 
yang dipersiapkan, seperti “pertanyaan mana yang terjawab seluruhnya atau sebagian?”, “apakah 
siswa setuju dengan pandangan yang disajikan dalam program itu?”, dan lain-lain. Diskusi ini 
selayaknya diakhiri dengan meminta satu atau dua orang siswa memberikan rangkuman (inti sari 
dan gagasan-gagasan utama) progaram audio itu. 
e. Menindaklanjuti program 
Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan 
mendengar. Namun demikian, diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih 
banyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan, mebaca buku teks, 
menonton film yang berkaitan dengan isi materi program audio itu. 
B. Kombinasi slide dan suara 
Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling 
mudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan, dan cukup efektif untuk 
pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan 
baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan 
tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. 
Keefektivan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini memerlukan perhatian khusus 
kepada faktor-fakor sebagai berikut. 
a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu per satu. Pesan yang lebih dari satu, 
baik melalui visual, maupun verbal, akan membagi perhatian siswa sehingga kedua pesan 
itu akhirnya tidak terserap oleh siswa. 
b. Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikan 
pesan materi pelajaran. Satu gambar yang ditayangkan di layar mungkin perlu tetap 
diproyeksikan ke layar selama diperlukan atau ingin visual itu mendapat penekanan, dan 
siswa dapat memahami pesan yang terkandung dalam visual itu. 
c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu, dengan 
pertimbangan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah layar dan informassi 
lainnya pada ruang di sisi ruangan.
d. Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut tekhnis dan estetis. 
e. Pilihlah musik yang menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan 
sampai musik mengatasi narasi. 
f. Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realisme dalam penyajian. 
g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan informasi atau 
pesan-pesan. 
h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat 
penyajian lebih dinamis. 
Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran slide-tape yang sederhana adalah sebagai 
berikut : 
1. Menganalisis karakteristik siswa (karakteristik umum dan pengetahuan awal) 
2. Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan diperoleh, sikap yang ingin 
ditanamkan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan). 
3. Setelah menyelesaikan langkah 1 dan 2, guru sudah memiliki gagasan yang jelas tentang 
bagaimana penyajian itu akan digabungkan kedalam rencana pembelajaran keseluruhan, 
terutama pengaturan mengenai bagian mana yang mendahului dan bagian mana yang 
mengikuti penyajian itu. 
4. Dengan menggunakan kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa gambar visual 
yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama bahasan (isi) pelajaran. 
Buatlah sketsa gambar, bagan, simbol, grafik, atau kartun untuk butir-butir bahasan yang 
mana saja tanpa melihat urutan-urutannya lebih dahulu. 
5. Pada bagian bawah sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat menangkap butir inti 
yang ingin disajikan. Pernyataan ini merupakan petunjuk untuk butir gagasan yang 
dicerminkan/dikandung oleh visual. 
6. Buatlah satu kartu untuk gagasan yang menuntun ke dalam kandungan isi yang baru saja 
dibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti yang pertama (urut-urutan). Ini 
akan membantu rantai hubungan antara gagasan-gagasan yang membentuk keseluruhan 
dan kesatuan pelajaran itu. 
7. Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah ke gagasan utama 
yang kedua yang belum masuk dalam urutan di atas. 
8. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. Tekhnik ini dikenal sebagai 
storyboarding. Permulaan dan akhir dalam urutan-urutan itu merupakan tempat terbaik 
untuk menyajikan gagasan utama. 
9. Edit dan revisi kartu-kartu rencana tadi dengan mempertimbangkan aspek 
kepraktisannya. 
10. Gunakan catatan untuk mempersiapkan masalah audio. Pertimbangkan untuk 
menggunakan dua macam suara, mungkin satu suara pria dan yang lainnya suara wanita. 
Di samping itu mungkin diperlukan efek suara, suara autentik, suara latar belakang yang 
sesungguhnya ketika mengambil gambar (foto). 
11. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan mengandaikan kartu-kartu 
ini sebagai slide yang ditayangkan dilayar. Hitunglah waktu penyajian yang digunakan
untuk melihat apakah penyajian itu perlu diperpanjang atau dipersingkat. Untuk menjaga 
agar perhatian siswa tetap tertuju pada penyajian, batasi waktu penyajian sampai 
maksimum 15 menit. 
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual 
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara 
lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan 
perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh 
sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang 
mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut: 
1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional 
yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari 
dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam 
bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, 
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti 
sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau 
hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkan 
pemikiran tingkat yang lebih tinggi. 
2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang 
generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras 
dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan 
tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa. 
3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai 
atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil 
pengajaran siswa. 
4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media 
yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. 
5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama 
efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat 
untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. 
6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi 
persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang 
ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar 
belakang (Arsyad, 2002 : 72). 
Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria 
yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara 
lain:
1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada 
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 
2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran. 
3. Harus luwes, kepraktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu 
yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya 
dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984) 
Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan 
media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio 
visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu 
memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar. 
Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang 
berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang 
memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki 
peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. 
BAB III 
PENUTUP
Tahap pra produksi, Dalam proses pembuatan suatu media pembelajaran,pra produksi 
merupakan tahap yang sangat penting karena menentukan keberhasilan tahap selanjutnya.kalau 
langkah langakah kegiatan pra produksi tidak di kerjakan dengan baik dan teliti,maka bukan 
mustahil media yang dihaslkan kurang tepat sasaran dan tidak efektif. 
Tahap produksi , Setelah naskah divalidasi dan disetujui, naskah tersebut diserahkan kepada 
sutradara untuk melalui kegiatan produksi. Setelah menerima naskah, sutradara biasanya akan 
melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. 
Tahap pasca produksi , Setelah produksi (pengambilan gambar) sudah selesai dilakukan, 
tahap selanjutnya yaitu pasca produksi. Kegiatan pasca produksi langkah-langkah yang 
sebaiknya dilakukan, yaitu : 
1. Video editing 
2. Macam-macam editing (linear editing dan non linear editing) 
3. Perangkat lunak editing 
4. Mixing 
5. Preview 
6. Uji coba 
7. Revisi 
8. Produksi dan distribusi 
DAFTAR PUSTAKA
Asyhar, H. Rayandra. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada, 
2011 
Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba, 2011 
Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004

More Related Content

What's hot

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
Ajeng Rizki Rahmawati
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
pycnat
 
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektorDesain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
 
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridPANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
Diana Amelia Bagti
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
shfdr
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraNanda Ayu Sabrina
 
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Eva Rahma Indriyani
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Juneman Abraham
 
Pengertian audio video
Pengertian audio videoPengertian audio video
Pengertian audio video
Arif Rohman Aprilia
 
Presentasi sosial media
Presentasi sosial mediaPresentasi sosial media
Presentasi sosial media
Dwiki Setyawan
 
Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi perilaku
Intervensi perilaku
HIMA KS FISIP UNPAD
 
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKMakalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Ikfi Khofifah
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
vidyatiara
 
Tata suara
Tata suaraTata suara
Tata suara
Dave TheReds
 
Perspektif kontemporer perilaku abnormal
Perspektif kontemporer perilaku abnormalPerspektif kontemporer perilaku abnormal
Perspektif kontemporer perilaku abnormal
Faiz Ridhlo IF
 
Gangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam KomunikasiGangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam Komunikasi
Universitas Kristen Petra
 
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdfSoal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
Puad Esteh
 
Pengembangan media-pembelajaran.ppt
Pengembangan media-pembelajaran.pptPengembangan media-pembelajaran.ppt
Pengembangan media-pembelajaran.ppt
arifkumala
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
Nur Alfiyatur Rochmah
 

What's hot (20)

materi optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika smamateri optika geometri fisika sma
materi optika geometri fisika sma
 
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
10 judul penelitian komunikasi beserta konsep penelitian
 
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektorDesain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
Desain Grafis Percetakan menerapkan penggabungan gambar dan teks berbasi vektor
 
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss AstridPANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
PANDUAN PRODUCTION BOOK By Miss Astrid
 
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanikFisika kelas 11 gelombang mekanik
Fisika kelas 11 gelombang mekanik
 
Fisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: KameraFisika bab Alat Optik: Kamera
Fisika bab Alat Optik: Kamera
 
Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"Fisika Refleksi "Pemantulan"
Fisika Refleksi "Pemantulan"
 
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif PsikologiKekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
Kekerasan Seksual: Perspektif Psikologi
 
Pengertian audio video
Pengertian audio videoPengertian audio video
Pengertian audio video
 
Presentasi sosial media
Presentasi sosial mediaPresentasi sosial media
Presentasi sosial media
 
Intervensi perilaku
Intervensi perilakuIntervensi perilaku
Intervensi perilaku
 
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMKMakalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
Makalah Tata Cahaya | Komposisi Foto Digital | Multimedia | SMK
 
Produksi program siaran radio
Produksi program siaran radioProduksi program siaran radio
Produksi program siaran radio
 
Psikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikapPsikologi sosial makalah sikap
Psikologi sosial makalah sikap
 
Tata suara
Tata suaraTata suara
Tata suara
 
Perspektif kontemporer perilaku abnormal
Perspektif kontemporer perilaku abnormalPerspektif kontemporer perilaku abnormal
Perspektif kontemporer perilaku abnormal
 
Gangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam KomunikasiGangguan dalam Komunikasi
Gangguan dalam Komunikasi
 
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdfSoal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
Soal dan Jawaban Sumatif Tengah Semester 1 Perangkat Lunak Desain.pdf
 
Pengembangan media-pembelajaran.ppt
Pengembangan media-pembelajaran.pptPengembangan media-pembelajaran.ppt
Pengembangan media-pembelajaran.ppt
 
Konsep audience
Konsep audienceKonsep audience
Konsep audience
 

Viewers also liked

6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
6 media pendidikan dalam proses pembelajaran6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
Nuzli Muhammad
 
makul: media pembelajaran
makul: media pembelajaranmakul: media pembelajaran
makul: media pembelajaran
JPM
 
Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media PembelajaranKlasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran
IstikharohBassamah
 
Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajarMedia dan sumber belajar
Media dan sumber belajar
Luluk Wulandari Hariyanto
 
Jenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknyaJenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknya
bagibagiilmu
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 

Viewers also liked (6)

6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
6 media pendidikan dalam proses pembelajaran6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
6 media pendidikan dalam proses pembelajaran
 
makul: media pembelajaran
makul: media pembelajaranmakul: media pembelajaran
makul: media pembelajaran
 
Klasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media PembelajaranKlasifikasi Media Pembelajaran
Klasifikasi Media Pembelajaran
 
Media dan sumber belajar
Media dan sumber belajarMedia dan sumber belajar
Media dan sumber belajar
 
Jenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknyaJenis media dan karakteristiknya
Jenis media dan karakteristiknya
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 

Similar to Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

Pembuatan media audio visual
Pembuatan media audio visualPembuatan media audio visual
Pembuatan media audio visual
ambarlestari
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
tiniIAIN
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
tiniIAIN
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
tiniIAIN
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
ElinYunistira
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
LUTPHIMEINALDI1
 
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
Khoridatul Bahiyyah
 
Makalah media pembelajaran 2 2(1)
Makalah media pembelajaran 2 2(1)Makalah media pembelajaran 2 2(1)
Makalah media pembelajaran 2 2(1)
Sherly Sherly
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visual
ambarlestari
 
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
tiniIAIN
 
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
syukranIAIN
 
PPT MEDIA Pembelajaran audiovisual.pptx
PPT MEDIA  Pembelajaran audiovisual.pptxPPT MEDIA  Pembelajaran audiovisual.pptx
PPT MEDIA Pembelajaran audiovisual.pptx
trenirizal
 
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media PembelajaranPengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Media_team
 
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
IndraAgustian7
 
Media Pembelajaran kelompok 9.pptx
Media Pembelajaran kelompok 9.pptxMedia Pembelajaran kelompok 9.pptx
Media Pembelajaran kelompok 9.pptx
IntanMufidah2
 
Klp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media PembelajaranKlp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media Pembelajaran
buyungrantau
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
Kalianantri
 
PPT LUTPHI MEINALDI
PPT LUTPHI MEINALDIPPT LUTPHI MEINALDI
PPT LUTPHI MEINALDI
LUTPHIMEINALDI1
 
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaranPenggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
solehuddinlubs
 
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaranPenggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
solehuddinlubs
 

Similar to Makalah prosedur pembuatan_audio_visual (20)

Pembuatan media audio visual
Pembuatan media audio visualPembuatan media audio visual
Pembuatan media audio visual
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
 
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
Modul manajemen pembelajaran klasifikasi media ( TINO KI. VI. B)
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUALMODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
MODUL MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO,VISUAL DAN AUDIO VISUAL
 
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio VisualMEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
MEDIA PEMBELAJARAN : Media Pembelajaran Visual, Audio, dan Audio Visual
 
Makalah media pembelajaran 2 2(1)
Makalah media pembelajaran 2 2(1)Makalah media pembelajaran 2 2(1)
Makalah media pembelajaran 2 2(1)
 
Media audio visual
Media audio visualMedia audio visual
Media audio visual
 
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
 
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
modul manajemen pembelajaran ( TINO KI.B VI )
 
PPT MEDIA Pembelajaran audiovisual.pptx
PPT MEDIA  Pembelajaran audiovisual.pptxPPT MEDIA  Pembelajaran audiovisual.pptx
PPT MEDIA Pembelajaran audiovisual.pptx
 
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media PembelajaranPengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
Pengenalan dan Pemilihan beberapa Media Pembelajaran
 
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
33. PENERAPAN VIDEO SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN.pdf
 
Media Pembelajaran kelompok 9.pptx
Media Pembelajaran kelompok 9.pptxMedia Pembelajaran kelompok 9.pptx
Media Pembelajaran kelompok 9.pptx
 
Klp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media PembelajaranKlp III Modul Media Pembelajaran
Klp III Modul Media Pembelajaran
 
Modul media pembelajaran
Modul media pembelajaranModul media pembelajaran
Modul media pembelajaran
 
PPT LUTPHI MEINALDI
PPT LUTPHI MEINALDIPPT LUTPHI MEINALDI
PPT LUTPHI MEINALDI
 
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaranPenggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
 
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaranPenggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
Penggunaan media audio visual dalam menunjang pembelajaran
 

More from bagibagiilmu

Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
bagibagiilmu
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
bagibagiilmu
 
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanMsdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
bagibagiilmu
 
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pMakalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
bagibagiilmu
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksi
bagibagiilmu
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaran
bagibagiilmu
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
bagibagiilmu
 
Model model mbs
Model model mbsModel model mbs
Model model mbs
bagibagiilmu
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
bagibagiilmu
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
bagibagiilmu
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolah
bagibagiilmu
 
Kepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsKepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbs
bagibagiilmu
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
bagibagiilmu
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
bagibagiilmu
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visual
bagibagiilmu
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
bagibagiilmu
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
bagibagiilmu
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
bagibagiilmu
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaran
bagibagiilmu
 
Klasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranKlasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran
bagibagiilmu
 

More from bagibagiilmu (20)

Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Pemilihan media
Pemilihan mediaPemilihan media
Pemilihan media
 
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawanMsdm tunjangan dan pelayanan karyawan
Msdm tunjangan dan pelayanan karyawan
 
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_pMakalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
Makalah pembuatan bahan_ajar_berbasis_multimedia_p
 
Makalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksiMakalah media grafis_dan_proyeksi
Makalah media grafis_dan_proyeksi
 
Makalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaranMakalah karakteristik media_pembelajaran
Makalah karakteristik media_pembelajaran
 
Makalah mbs
Makalah mbsMakalah mbs
Makalah mbs
 
Model model mbs
Model model mbsModel model mbs
Model model mbs
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Model model manajemen berbasis sekolah
Model  model manajemen berbasis sekolahModel  model manajemen berbasis sekolah
Model model manajemen berbasis sekolah
 
Kepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbsKepemimpinan dan komponen mbs
Kepemimpinan dan komponen mbs
 
Peran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbsPeran pihak dalam mbs
Peran pihak dalam mbs
 
Konsep mbs
Konsep mbsKonsep mbs
Konsep mbs
 
Prosedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visualProsedur pembuatan media audio visual
Prosedur pembuatan media audio visual
 
Strategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis webStrategi pembelajaran berbasis web
Strategi pembelajaran berbasis web
 
Prinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan mediaPrinsip pemilihan media
Prinsip pemilihan media
 
Pemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaranPemilihan media pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran
 
Mendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaranMendesain media pembelajaran
Mendesain media pembelajaran
 
Klasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaranKlasifikasi media pembelajaran
Klasifikasi media pembelajaran
 

Recently uploaded

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
Kanaidi ken
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Thahir9
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
tsuroyya38
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
SABDA
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
HengkiRisman
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
HERIHERI52
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
Arumdwikinasih
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan  Regulasi  Terbaru P...
PELAKSANAAN + Link2 Materi WORKSHOP Nasional _"Penerapan Regulasi Terbaru P...
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdfTugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
Tugas CGP Mulai dari diri - Modul 2.1.pdf
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
92836246-Soap-Pada-Pasien-Dengan-as-Primer.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Bagaimana memakai AI?
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG  MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfJURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
JURNAL REFLEKSI DWI MINGGUAN MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 

Makalah prosedur pembuatan_audio_visual

  • 1. KATA PENGANTAR Puji syukkur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT, karena kita telah di berikan kekuatan serta kesehatan jasmani dan rohani yang sampai sekarang ini masih kita rasakan insya ALLAH. Karena atas berkat rahmatnya pula kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Prosedur pembuatan audio visual dan dapat diselesaikan sebagai mana mestinya. Makalah ini telah diusahakan untuk dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin, namun sebagai penyusun, menyadari bahwa tidak ada karya yang sempurna, untuk itu semua kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan, sebagai bahan untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca serta mendapat ridho di sisi ALLAH SWT. Kendari, oktober 2012 Penyusun
  • 2. BAB I PENDAHULUAN Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran, termasuk dalam kelompok media audio1. Karena media audio berkaitan dengan indera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Tahap produksi adalah tahap perencanaan dan persiapan yang meliputi beberapa kegiatan itu yaitu. 1.penentuan identifikasi program media 2.penyusunan garis besar isi media video(GBIMV) 3.penyusunan jabaran materi media (JMM) 4.penyusunan naskah Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Media berbasis cetakan adalah media yang paling tua dan paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan peralatan pendukung khusus, reltif murah dan mudah di dapat. Medi berbasis cetakan tersedia dalam berbagai jenis dan format. Prossedur pembuatan modul juga didasarkan pada analisis kebutuhan (need assessment ). Seperti halnya media audio dan audio visual. Analisis kebutuhan hrus mengacu pada kurikulum dan peserta didik, berbeda dengan media audio dan audio visual, naskah modul sesungguhnya draft atau prototype media itu sendiri, sehingga tidak memerlukan scenario karena dalam penyusunan modul, peran saudara, pengambil, pengambil dan pinata gambar, dan lain-lain dipegang oleh penulis sendiri Rumusan masalah 1. Apa pengertian media visual ? 2. Bagaimana media berbasis cetak ? 3. Apa saja bentuk-bentuk media audio visual ? 4. Bagaimana prosedur pembuatan modul ? 5. Bagaimana cara penyusunan naskah/draf modul? 1 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.
  • 3. BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar2. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Alat-alat yang termasuk dalam kategori media audio visual- adalah televise, video, VCD, sound slide dan film. 1. Media audio Media audio adalah segala macam bentuk media yang berkaitan dengan indera pendengaran, termasuk dalam kelompok media audio3. Karena media audio berkaitan dengan indera pendengaran, maka pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. 2. Media visual Pada mulanya pada proses pembelajaran hanya menggunakan pendekatan verbal, yakni membaca dan menulis. Baru pada petengahan tahun 1960-an mulai muncul konsep keterbacaan visual, dalam bentuk grafik seperti sketsa, gambar, foto, diagram, table, dan lain-lain. Namun demikian , model sebagai media pembelajaran dapat memberi makna terhadap isi pesan dari keadaan yang sebenarnya. a. Pesan visual dan proses pembelajaran Dari penjelasan di atas, tampaknya perlu mempelajari “pesan visual” sebagai media dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Bagaimana pengajar dan pembelajar memanfaatkan pesan visual untuk memperrtinggi proses pembelajaran. Sebab, keterampilan “memahami pesan visual” dapat diartikan sebagai kemampuan menerima dan menyampaikan pesan-pesan visual tersebut. Kemampuan menerima pesan visual mencakup keampuan “membaca pesan visual” secara tepat, memahami makna yang terkandung di dalamnya, menghubungkan unsur- 2 Arsyad, azhar. Media pembelajaran. (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004) hal. 3 3 Arief S. Sadiman. Media pendidikan, hal 52.
  • 4. unsur isi pesan visual dengan pesan verbal atau sebaliknya, serta mampu menghayati nilai keindahan visualisasi tersebut. Sedangkan kemmapuan menyampaikan pesan visual adalah mencakup menvisualisasikan pesan verbal, melukiskan atau menvisualisasikan makna isi pesan dan menyederhanakan makna dalam bentuk visualisasi.4 b. Belajar dari pesan visual Belajar dari pesan visual memerlukan keterampilan, karena dengan melihat pesan visual tidak dengan sendirinya seseorang akan mampu belajar daripadanya. Salah satu tekhnik efektif adalah menuntutnya untuk melihat dan membaca pesan-pesan visual pada berbagai tahapan yang dimulai dari :  Fase differensiasi, yaitu dimana pembelajar mula-mula mengerti, mengidentifikasi dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual tersebut.  Fase integrasi, yaitu peserta didik menempatkan unsur-unsur visual tersebut secara serempak, kemudian menghubungkan keseluruhan pesan visual kepada pengalaman-pengalamannya.  Kesimpulan dari pengalaman visualisasi tersebut dan kemudian menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya.5 Nana sudjana, mengatakan bahwa hasil penelitian seth spaulding tentang bagaimana pembelajar belajar melaui gambar, dapat disimpulkan6 sebagai berikut : 1) Ilustrasi gambar merupakan perangkat pengajaran yang dapat menarik minat belajar pembelajar secara efektif. 2) Ilustrasi gambar merupakan perangkat tingkat abstrak yang dapat ditafsirkan berdasarkan pengalaman di masa lalu, melalui penafsiran kata-kata. 3) Ilustrasi gambar membantu pembelajar mampu membaca buku pelajaran terutama dalam menafsirkan dan mengingat isi materi teks yang menyertainya. 4) Dalam booklet pada umumnya anak-anak lebih menyukai setengah atau satu halaman penuh bergambar, disertai beberapa petunjuk yang jelas. Maka, lebih baik lagi apalagi lebih dari separuh booklet tersebut dapat memuat ilustrasi gambar. B. Media audio visual 4 Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. (Yogyakarta : Kaukaba, 2011) hal. 5 Ibid, hal 6 James W. Brown dkk, 1959,hal 410, dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, media pengajaran, hal. 12.
  • 5. Media audio dan audio-visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tape dan peralatan seperti tape recorder, hampir tidak diperlukan lagi biaya tambahan karena tape dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat direkam kembali. Di samping itu, tersedia juga matei audio yang dapat digunakan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Audio dapat menampilkan pesan yang memotivasi. Audio tape recorder juga dapat dibawa kemana-mana, dan karena tape recorder dapat menggunakan baterai, maka ia dapat digunakan di lapangan atau di tempat-tempat yang tak terjangkau listrik. Kaset tape audio dapat pula dimanfaatkan untuk pelajaran dan tugas di rumah. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio juga dapat digunakan untuk : 1. Mengembangkan keterampilan mendengar dan mengevaluasi apa yang telah di dengar 2. Mengatur dan mempersiapkan diskusi atau debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi 3. Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa 4. Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan-perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah C. Bentuk-bentuk media audio visual Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya. Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi delapan kelas yaitu: 1. Media audio visual gerak. Contoh: televisi, video tape, film dan media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya. 2. Media audio visual diam. Contoh: ilmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan suara. 3. Media audio semi gerak. Contoh: telewriter, mose, dan media board. 4. Media visual gerak. Contoh: film bisu 5. Media visual diam. Contoh: microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan sebagainya 6. Media seni gerak 7. Media audio. Contoh : radio, telepon, tape, disk dan sebagainya 8. Media cetak. Contoh: televisi (Soedjarwono, 1997: 175). Hal tersebut di atas adalah merupakan gambaran media sebagai sumber belajar, memberikan suatu alternatif dalam memilih dan mengguanakan media pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu sendiri.
  • 6. A. Radio dan tape Penggunaan media audio dalam pembelajaran dibatasi hanya oleh imajinasi guru dan siswa. Media audio dapat digunakan dalam semua fase pembelajaran mulai dari pengantar atau pembukaan ketika memperkenalkan topik bahasan sampai kepada evaluasi hasil balajar siswa. Siswa yang belajarnya lamban dapat memutar kembali dan mengulangi bagian-bagian yang belum dikuasainya. Di lain pihak, siswa yang dapat belajar dengan cepat bisa maju terus sesuai dengan tingkat kecepatan belajarnya. Bahan-bahan pelajaran yang telah direkam telah banyak tersedia untuk berbagai bidang ilmu. Misalnya, rekaman suara alat musik dapat digunakan untuk bercerita kepada anak-anak, bermain, melakonkan cerita, nyanyian, dan lain-lain. Meskipun tidak ada prosedur baku tentang penggunaan bahan-bahan audio, sebaiknya materi audio itu disajikan dengan mengikuti langkah-langkah yang biasa diikuti ketika menggunakan materi pelajaran dalam bentuk lain. Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut : a. Mempersiapkan diri Guru merencanakan dan mempersiapkan diri sebelum penyajian materi. Salah satu cara mempersiapkan diri sebelumnya adalah dengan memeriksa dan mencobakan materi itu, membua catatan tentang hal-hal penting yang tercakup dalam materi audio itu, dan menentukan apa yang akan digunakan untuk membangkitkan minat, perhatian , dan motivasi siswa, bagian mana yang akan menjadi bahan utama diskusi dan mana yang akan dijadikan penilaian pemahaman siswa. b. Membangkitkan kesiapan siswa Siswa dituntun agar memiliki kesiapan untuk mendengar, misalnya dengan cara memberikan komentara awal dan pertanyaan-pertanyaan. Variasi lain dalam mempersiapkan murid untuk mendengar adalah (1) mengidentifikasi materi-judul, peserta, atau keadaan yang terjadi pada saat produksi, (2) memberikan informasi latar belakan yang menarik tentang program itu, (3) membahas secara singkat bersama siswa mengenai topik dan memunculkan beberapa pertanyaan kunci di mana jawabannya diharapkan dapat diperoleh dari materi audio itu, (4) membuat di papan tulis daftar kata-kata kunci atau frase kunci yang terkandung dalam bahan audio itu, (5) menjelaskan mengapa siswa harus mendengarkan materi audio itu, bagaimana materi itu berkaitan dengan pengetahuan dan tugas siswa saat ini, apa yang dilakukan siswa selama dan setelah mendengarkan materi audio itu, dan bagaimana siswa diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari materi itu. c. Mendengarkan materi audio
  • 7. Tuntun siswa untuk menjalani pengalaman mendengar dengan waktu yang tepat ataudengan sedikit penundaan antara pengantar dan mulainya proses mendengar. Dorong siswa untuk mendengarkan dengan tenang, pusatkan perhatian kepada materi audio, mendengarkan dengan pikiran terbuka dan dengan kemauan, dan dengan sadar menghubungkan apa yang didengar dengan pertanyaan-pertanyaan yang dibahas sebelum program ini dimulai. d. Diskusi (membahas) materi program audio Sebaiknya setelah selesai mendengar program itu, diskusi dimulai secara informal dengan mengajukan pertanyaan yang bersifat umum, seperti “bagian mana (gagasan mana) yang paling berkesan/menonjol dari program itu ?”. Setelah itu barulah pindah ke pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan, seperti “pertanyaan mana yang terjawab seluruhnya atau sebagian?”, “apakah siswa setuju dengan pandangan yang disajikan dalam program itu?”, dan lain-lain. Diskusi ini selayaknya diakhiri dengan meminta satu atau dua orang siswa memberikan rangkuman (inti sari dan gagasan-gagasan utama) progaram audio itu. e. Menindaklanjuti program Pada umumnya, diskusi dan evaluasi setelah mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar. Namun demikian, diharapkan siswa akan termotivasi untuk mempelajari lebih banyak tentang pelajaran itu dengan melakukan bacaan di perpustakaan, mebaca buku teks, menonton film yang berkaitan dengan isi materi program audio itu. B. Kombinasi slide dan suara Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling mudah diproduksi. Sistem multimedia ini serba guna, mudah digunakan, dan cukup efektif untuk pembelajaran kelompok atau pembelajaran perorangan dan belajar mandiri. Jika didesain dengan baik, sistem multimedia gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat meningkatkan hasil belajar. Keefektivan penyajian pelajaran melalui multimedia seperti ini memerlukan perhatian khusus kepada faktor-fakor sebagai berikut. a. Sajikan konsep-konsep dan gagasan-gagasan satu per satu. Pesan yang lebih dari satu, baik melalui visual, maupun verbal, akan membagi perhatian siswa sehingga kedua pesan itu akhirnya tidak terserap oleh siswa. b. Gunakan bidang penayangan di layar untuk tujuan-tujuan tertentu untuk menyampaikan pesan materi pelajaran. Satu gambar yang ditayangkan di layar mungkin perlu tetap diproyeksikan ke layar selama diperlukan atau ingin visual itu mendapat penekanan, dan siswa dapat memahami pesan yang terkandung dalam visual itu. c. Susunlah unsur-unsur gambar itu dan aturlah hubungan antara unsur-unsur itu, dengan pertimbangan bahwa pesan utama diletakkan di tengah-tengah layar dan informassi lainnya pada ruang di sisi ruangan.
  • 8. d. Pilihlah slide yang berkualitas baik menurut tekhnis dan estetis. e. Pilihlah musik yang menyentuh perasaan untuk penyajian, tetapi perhatikan jangan sampai musik mengatasi narasi. f. Gunakan efek suara asli untuk memberikan bayangan realisme dalam penyajian. g. Jangan terlalu banyak narasi, biarkanlah gambar-gambar yang menyajikan informasi atau pesan-pesan. h. Dalam beberapa hal, penggunaan lebih dari satu suara dalam narasi akan membuat penyajian lebih dinamis. Langkah-langkah pengembangan media pembelajaran slide-tape yang sederhana adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis karakteristik siswa (karakteristik umum dan pengetahuan awal) 2. Menetapkan tujuan pembelajaran (pengetahuan yang akan diperoleh, sikap yang ingin ditanamkan, dan keterampilan yang ingin dikembangkan). 3. Setelah menyelesaikan langkah 1 dan 2, guru sudah memiliki gagasan yang jelas tentang bagaimana penyajian itu akan digabungkan kedalam rencana pembelajaran keseluruhan, terutama pengaturan mengenai bagian mana yang mendahului dan bagian mana yang mengikuti penyajian itu. 4. Dengan menggunakan kartu indeks (ukuran 8 x 14 cm), buatlah sketsa gambar visual yang muncul pada saat membayangkan bagian-bagian utama bahasan (isi) pelajaran. Buatlah sketsa gambar, bagan, simbol, grafik, atau kartun untuk butir-butir bahasan yang mana saja tanpa melihat urutan-urutannya lebih dahulu. 5. Pada bagian bawah sketsa tulislah pernyataan singkat yang dapat menangkap butir inti yang ingin disajikan. Pernyataan ini merupakan petunjuk untuk butir gagasan yang dicerminkan/dikandung oleh visual. 6. Buatlah satu kartu untuk gagasan yang menuntun ke dalam kandungan isi yang baru saja dibuat sketsanya, kemudian buatlah yang lain mengikuti yang pertama (urut-urutan). Ini akan membantu rantai hubungan antara gagasan-gagasan yang membentuk keseluruhan dan kesatuan pelajaran itu. 7. Jika sudah tidak ada lagi gagasan dalam mata rantai pertama, pindahlah ke gagasan utama yang kedua yang belum masuk dalam urutan di atas. 8. Aturlah kartu-kartu itu menurut urutannya yang logis. Tekhnik ini dikenal sebagai storyboarding. Permulaan dan akhir dalam urutan-urutan itu merupakan tempat terbaik untuk menyajikan gagasan utama. 9. Edit dan revisi kartu-kartu rencana tadi dengan mempertimbangkan aspek kepraktisannya. 10. Gunakan catatan untuk mempersiapkan masalah audio. Pertimbangkan untuk menggunakan dua macam suara, mungkin satu suara pria dan yang lainnya suara wanita. Di samping itu mungkin diperlukan efek suara, suara autentik, suara latar belakang yang sesungguhnya ketika mengambil gambar (foto). 11. Latih penyajian media pembelajaran ini beberapa kali dengan mengandaikan kartu-kartu ini sebagai slide yang ditayangkan dilayar. Hitunglah waktu penyajian yang digunakan
  • 9. untuk melihat apakah penyajian itu perlu diperpanjang atau dipersingkat. Untuk menjaga agar perhatian siswa tetap tertuju pada penyajian, batasi waktu penyajian sampai maksimum 15 menit. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio Visual Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media pengajaran sebagai berikut: 1. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan mengerjakan t5ugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih tinggi. 2. Tepat untuk mendukung isis pelajaran yang yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang generalisasi agar dapat membantu p0roses pengajaran secara efektif, media harus selaras dan menunjang tujuan pengajaran yangt telah ditetapkan serta sesuai dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa. 3. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak pada hasil pengajaran siswa. 4. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru. 5. Pengelompokan sasaran, media yang efektif untuk kerlompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecilatau perorangan. Ada media yang tepat untuk kelompoik besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan. 6. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persaratan teknis tertentu misalnya visual pada slide harus jelas dan informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang (Arsyad, 2002 : 72). Dengan adanya gambaran di atas, kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
  • 10. 1. Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri. 2. Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran. 3. Harus luwes, kepraktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan (Sadiman, 2002 :1984) Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak didik, pemilihan media audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih berprestasi dan termotivasi lebih giat belajar. Sistem pendidikan yang baru menuntut faktor dan kondisi yang baru pula baik yang berkenaan dengan sarana fisik maupun non fisik. Untuk itu, diperlukan tenaga pengajar yang memiliki kemampuan dan kecakapan yang memadai, kinerja, dan sikap yang baru serta memiliki peralatan yang lebih lengkap dan administrasi yang lebih teratur. BAB III PENUTUP
  • 11. Tahap pra produksi, Dalam proses pembuatan suatu media pembelajaran,pra produksi merupakan tahap yang sangat penting karena menentukan keberhasilan tahap selanjutnya.kalau langkah langakah kegiatan pra produksi tidak di kerjakan dengan baik dan teliti,maka bukan mustahil media yang dihaslkan kurang tepat sasaran dan tidak efektif. Tahap produksi , Setelah naskah divalidasi dan disetujui, naskah tersebut diserahkan kepada sutradara untuk melalui kegiatan produksi. Setelah menerima naskah, sutradara biasanya akan melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut. Tahap pasca produksi , Setelah produksi (pengambilan gambar) sudah selesai dilakukan, tahap selanjutnya yaitu pasca produksi. Kegiatan pasca produksi langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan, yaitu : 1. Video editing 2. Macam-macam editing (linear editing dan non linear editing) 3. Perangkat lunak editing 4. Mixing 5. Preview 6. Uji coba 7. Revisi 8. Produksi dan distribusi DAFTAR PUSTAKA
  • 12. Asyhar, H. Rayandra. Kreatif mengembangkan media pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada, 2011 Sanaky, AH. Hujair. Media pembelajaran. Yogyakarta : Kaukaba, 2011 Arsyad, Azhar. Media pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2004